12
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm 3 . Volume tanah ini termasuk butiran padat dan pori-pori tanah diantara partikel tanah. Besar ini berguna untuk menghitung berat tanah dilapangan. Besar isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang renggang dan pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan volume. Tanah bertekstur halus mempunyai porositas yang tinggi dan besar isi lebih mudah daripada tanah berpasir. Tanah yang lebih padat memiliki berat isi lebih besar dibandingkan tanah yang sama, tetapi kurang padat. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik. Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran dan komposisi mineral dari partikel tanah, penting diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk Density (BD). Dalam tanah terdapat sejumlah pori-pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan udara juga bergerak melalui ruang pori ini. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori, maka hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density.

Bulk Density Tanah.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bulk Density for Soil

Citation preview

Page 1: Bulk Density Tanah.docx

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm3. Volume

tanah ini termasuk butiran padat dan pori-pori tanah diantara partikel tanah.  Besar ini berguna

untuk menghitung berat tanah dilapangan. Besar isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah.

Tanah yang renggang dan pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan volume. Tanah

bertekstur halus mempunyai porositas yang tinggi dan besar isi lebih mudah daripada tanah

berpasir. Tanah yang lebih padat memiliki berat isi lebih besar dibandingkan tanah yang sama,

tetapi kurang padat. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir

ialah 2,6 gram persentimeter kubik.

Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran dan komposisi mineral dari partikel tanah,

penting diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk Density (BD). Dalam tanah terdapat

sejumlah pori-pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan udara juga bergerak melalui

ruang pori ini. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori, maka

hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan percobaan tentang bulk density untuk

mengetahui nilai bulk density dari tanah yang diambil, sebab berat tanah berhubungan dengan

jumlah dan ukuran pori sehingga hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk

density.

1. 2 Tujuan dan Kegunaan 

Tujuan dilaksanakannya praktikum bulk density adalah untuk mengetahui tingkat bulk density

yang merupakan petunjuk kepadatan tanah.

Page 2: Bulk Density Tanah.docx

Kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya

mahasiswa untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat bulk density pada tanah untuk

disesuikan dengan keadaan atau pertumbuhan tanaman. 

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bulk Density

Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan  volume, termasuk

butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk density

adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan gr/cm3. Sampel

tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan hati-hati dari dalam

tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk density ditentukan

dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi air dalam tanah

didrasi dengan selaput parafin (Pairunan,1985).

Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di

pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-

alat pertanian, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam

perhitungan-perhitangan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan,

pengolahan tanah. ( Foth, 1987 ).

Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian

atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya.

Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6

gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai

Page 3: Bulk Density Tanah.docx

0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3  pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak

mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah

menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah

dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).

Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah, pengolahan

tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya menggenang air, sifat drainase

dan kemudahan tanah ditembus akar. (Hakim, 1986).

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density

Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan

bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah berstruktur  halus  mempunyai

porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik

memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan

bahan organik memperbesar porositas (Sarief, 1986).

Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-

tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan

kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh

sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat

isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada

mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah. (Buckman dan Brandy, 1982).

Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini

mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri.

Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah

mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan

Page 4: Bulk Density Tanah.docx

kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara

0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih

ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang

bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Anonim 2,

2011).

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah, dimana

tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk density yang rendah. Semakin

masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. Tampaknya ini akibat dari

kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan

oleh berat lapisan atasnya (Sutedjo, 1987).

Page 5: Bulk Density Tanah.docx

III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Bulk density dilaksanakan pada hari Rabu, 21 November 2012, di laboratorium Kimia

tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

      Ring sampel

      Oven

      Timbangan

      Mistar

Bahan :

      Sampel tanah utuh yang telah diovenkan.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari percobaan ini sebagai berikut :

1.    Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contah tanah utuh yang diambil dengan ring sampel,

dimasukkan ke dalam oven 2 hari sebelum pratikum.

2.    Setelah diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk didinginkan kemudian

ditimbang tanah beserta ring sampelnya. Selanjutnya keluarkan tanahnya kemudian timbang ring

sampelnya.

3.    Hitung Bulk density dengan persamaan

BD = gr/ cm3

Keterangan :

Page 6: Bulk Density Tanah.docx

Volume tanah = p r2 t

T    = tinggi ring sampel (cm)

r     = jari-jari (cm)

p    = 3,14

Page 7: Bulk Density Tanah.docx

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Bulk density maka diperoleh hasil sebagai berikut

:

Tabel I. Hasil perhitungan Bulk Density pada lapisan I

No Lapisan Bulk Density

1 I 1,689

Sumber : Data Primer, 2012

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa bulk density pada tanah inseptisols adalah

1,689 gram/ cm3, nilai ini menunjukkan bahwa tanah ini mempunyai kandungan liat yang tinggi.

Tanah ini dapat digolongkan sebagai tanah mineral. Hal ini disebabkan karena tanah inseptisols

merupakan tanah muda  yang hanya memiliki 2–3 horison dimana tanah yang demikian termasuk

tanah mineral. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowogeno (2003) yang menyatakan bahwa

nilai bulk density tanah mineral berkisar 1 - 0,7 gr/cm3, sedangkan tanah organik umumnya

memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3.

Sehingga tanah inseptisols dapat digolongkan sebagai tanah mineral. Selain itu menurut

Hakim (1986) menyatakan bahwa tanah mineral seperti tanah inseptisols banyak ditemukan pada

daerah yang beriklim tropika basah dengan nilai bulk density >0,8 gr/cm3.

V.  PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah diamati, maka dapat disimpulkan bahwa

1.    Tanah tersebut memilki nilai bulk density sebesar 1,689 gr/cm3.

Page 8: Bulk Density Tanah.docx

2.    Nilai Bulk density dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya padatan tanah, pori-pori tanah, 

struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah.

5.2 Saran

Sebaiknya tanah yang memiliki Bulk Density tinggi dapat dijadikan sebagai lahan Pertanian

karena memgandung bahan organik yang tinggi, sehingga aerasi dalam tanah menjadi lebih baik.

Page 9: Bulk Density Tanah.docx

DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H. O. dan N. C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Angkasa, Jakarta.

Foth H.D., 1989. Dasar-Dasar llmu Tanah. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

Hakim, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hardjowigeno, S., 1992.  Ilmu Tanah.  Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Hardjowigeno,S. 2003. Ilmu Tanah. PT. Medyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Pairunan A, dkk 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan kerjasama Perguruan Tinggi Negeri

Indonesia Bagian Timur, Makassar.

Sutedjo, MM dan AG Karta Saputra. 1987. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara: Jakarta