6
w KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RE,PUBLIK INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA RE,PUBLIK INDONESIA TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN NARAPIDANA DALAM BIDANG GARMENT DAN PEMANFAATAN LAHAN MILIK LAPAS DAN RUTAN Nomor : ii " f,: -() 1 .i-'1. c1 .L'J T!v. 2)11 Nomor : i{uU*C}/l'i}U1201 1 Pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh tujuh bulan April tahun dua ribu sebelas (27-04-2011) bertempat di Lapas Klas IIA Anak Pria, Tangerang, kami yang bertandatangan di bawah ini : I. Nama Jabatan il. Nama Jabatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama dalam rangka peningkatan keterampilan narapidana dalam bidang garment dan pemanfaatan lahan milik Lapas dan Rutan dengan ketentuan sebagai berikut : PATRIALIS AKBAR Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009, tanggal 21 Oktober 2009 berkedudukan di Jl. FLR. Rasuna Said Kav. 4-5 Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. MUSTAFA ABUBAKAR Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009, tanggal 21 Oktober 2009 berkedudukan di Jl'Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA" L dari 6

Hak BUMN.pdfMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ... (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara ... Memperoleh program pelatihan garment bagi narapidana. (3) Kewajiban PIHAK

  • Upload
    ngomien

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

w

KESEPAKATAN BERSAMAANTARA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIARE,PUBLIK INDONESIA

DENGANKEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

RE,PUBLIK INDONESIA

TENTANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN NARAPIDANA DALAM BIDANG GARMENTDAN PEMANFAATAN LAHAN MILIK LAPAS DAN RUTAN

Nomor : ii " f,: -() 1 .i-'1. c1 .L'J T!v. 2)11

Nomor : i{uU*C}/l'i}U1201 1

Pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh tujuh bulan April tahun dua ribu sebelas (27-04-2011)

bertempat di Lapas Klas IIA Anak Pria, Tangerang, kami yang bertandatangan di bawah ini :

I. NamaJabatan

il. NamaJabatan

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai

PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama dalam rangka peningkatan

keterampilan narapidana dalam bidang garment dan pemanfaatan lahan milik Lapas dan

Rutan dengan ketentuan sebagai berikut :

PATRIALIS AKBARMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang

diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor84/P Tahun 2009, tanggal 21 Oktober 2009 berkedudukan di Jl. FLR.

Rasuna Said Kav. 4-5 Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan

atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

MUSTAFA ABUBAKARMenteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang

diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor84/P Tahun 2009, tanggal 21 Oktober 2009 berkedudukan di Jl'MedanMerdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat dalam hal ini bertindak untuk dan

atas nama Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia,

yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA"

L dari 6

W

Pasal lMAKSUD DAN TUJUAN

(1) Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan sebagai usaha untuk memberikan kemampuanketerampilan bagi Narapidana dalam bidang garment.

(2) Mengoptimalkan pengelolaan lahan tidur milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan

Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Pasal2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kerjasama ini meliputi :

(1) Pelatihan Narapidana dalam bidang garment.(2) Pemanfaatan lahan milik Lapas dan Rutan.

Pasal3

KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM LINGKUP PELATIHAN NARAPIDANA

DALAM BIDANG GARMENT

(1) Kewajiban PIHAK PERTAMA

a. Mempersiapkan dan menyeleksi calon peserta.

b. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban serta kelancaran pelaksanaan

kesepakatan bersama di dalam dan di luar Lapas dan Rutan serta keamanan

lingkungan.

c. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan keselamatan kerja Instruktur danperalatan di bidang Penjahitan.

(2) Hak PIHAK PERTAMA:Memperoleh program pelatihan garment bagi narapidana.

(3) Kewajiban PIHAK KEDUA

a. Membentuk kelompok kerja yang keanggotaannya terdiri dari Unsur BUMN untukmelaksanakan Pro gram Pelatihan bagi narapidana.

2 dari 6

ffi

b. Menunjuk BUMN untuk mengalokasikan dana dalam batas kemampuan,

kepantasan, dan kewajaran bagi BUMN masing-masing, untuk keperluan pelatihan

yang meliputi penyediaanperalatan di bidang penjahitan dan penyediaan instruktu.

(4) Hak PIHAK KEDUA:

a. Menerima daftar narapidana calon peserta pelatihan yang telah diseleksi oleh

PIHAK PERTAMA.

b. Mendapat jaminan tertulis berkaitan dengan keamanan dan keselamatan Instruktur

dan peralatan serta keamanan lingkungan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal4

KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM

LINGKUP PEMANFAATAN LAHAN MILIK LAPAS DAN RUTAN

(1) Kewajiban PIHAK PERTAMA:

a. Membentuk Tim yang keanggotaanrryaterdiri dari unsur di lingkungan KementerianHukum dan HAM untuk mengumpulkan data dan menyeleksi lahan tidur yang

dimiliki Lapas dan Rutan yang akan dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pelatihan

di bidang pertanian dan peternakan bagi narapidana.

b. Menyiapkan data yang berkaitan dengan lahan tidur milik Lapas dan Rutan dan

menginformasikan kepada PIHAK PERTAMA.

c. Mempersiapkan dan menyeleksi narapidana calon peserta pelatihan.

d. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban serta kelancaran pelaksanaan

Kesepakatan Bersama di dalam dan di luar Lapas dan Rutan serta keamanan

lingkungan.

e. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan keselamatan kerja Instruktur dan

peralatan di bidang pemanfaatan lahan milik Lapas dan Rutan.

(2) Hak PIHAK PERTAMA

Memperoleh program pelatihan pemanfaatan lahan milik Lapas dan Rutan baginarapidana di bidang pertanian dan peternakan dari PIHAK KEDUA.

3 dari 6

W

(3) Kewajiban PIHAK KEDUA

a. Membentuk kelompok kerja yang keanggotaannya terdiri dari BUMN yang kegiatan

usahanya di bidang pertanian, perkebunan, pupuk, penyediaan benih dan peralatan

pertanian serta bidang usaha pendukung pertanian lainnya.

b. Menugaskan kelompok kerja untuk menilai kelayakan tanah, benih, bibit dan pupuk

untuk tanaman dan ternak yang sesuai dengan kondisi lahan milik Lapas dan Rutan.

c. Membantu memasarkan hasil produksi Narapidana baik secara bebas kepada

masyarakat maupun BUMN yang membutuhkan.

(4) Hak PIHAK KEDUA

a. Menerima daftar narapidana calon peserta pelatihan yang telah diseleksi oleh

PIHAK PERTAMA.

b. Mendapat jaminan tertulis berkaitan dengan keamanan dan keselamatan Instrukturdan peralatan serta keamanan lingkungan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal5

PENGORGANISASIAN

(1) Untuk melaksanakan kegiatan Kesepakatan Bersama ini, PARA PIHAK akan

membentuk kelompok kerj a.

(2) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Unsur Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian BUMN, BUMN terkait, serta pihak lain

bila diperlukan.

Pasal6

PEMBIAYAAN DAN MEKANISME KERJA

Biaya dan lokasi pelatihan, serta mekanisme kerja, penyusunan jadwal kegiatan dan

pembuatan SOP dari pelaksanaan pelatihan akan diatur kemudian oleh kelompok kerja

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal4.

4 dalri6

w

Pasal T

HASIL PELATIHAN DAN PEMANFAATAN LAHAN

(1) Terhadap narapidana yalg melakukan kegiatan produktif untuk BUMN dalampelaksanaan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan pemanfaatart lahan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal4, diberikan upah yang dibebankan kepada BUMNyang bersangkutan.

(2) Pengaturan besaran upah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dengan memperhatikan

kemampuan BUMN yang bersangkutan dan ketentuan yang berlaku.

(3) Paranarapidana yang telah melaksanakan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3 dan pemanfaatan lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, setelah menyelesaikan

hukumannya, dapat direkrut oleh BUMN yang bersangkutan sebagai tenaga kerja atas

rekomendasi PIHAK PERTAMA.

(4) Pengelolaan dan hasil bersih atas pemanfaatan lahan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4, diatur dalam perjanjian antara PIHAK PERTAMA dengan BUMN yang

bersangkutan.

Pasal S

MASA BERLAKU

(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak

tanggal ditandatanganinya dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan serta

persetujuan kedua belah pihak.

(2) Salah satu pihak dapat mengakhiri Kesepakatan Bersama ini sebelum berakhirnyajangka waktu, dengan cara memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada pihak

lainnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal efektif pengakhiran

Kesepakatan Bersama ini.

(3) Dalam hal Kesepakatan ini berakhir, baik karena permintaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ataupun karena alasan lain, maka PARA PIHAK berkewajiban

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya terlebih dahulu.

Pasal9

EVALUASI

PARA PIHAK akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama

ini setiap semester atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

5 dari 6

w

Pasal l0KETENTUAN LAIN

(1) Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi sertakewenangan kelembagaan masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini akan diatur dan ditetapkanoleh PARA PIHAK dalam addendum Kesepakatan Bersama.

(3) Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan dalam pelaksanaan KesepakatanBersama ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

(4) Berdasarkan hasil evaluasi, PIHAK KEDUA dengan kesepakatan PIHAK PERTAMAdapat meninj au dan/ atau mengakhiri Kesepakatan Bersama ini sewaktu-waktu.

Pasal 11

PENUTUP

(1) Kesepakatan Bersama ini dibuat 2 (dua) rangkap, masing-masing bermaterai cukup,ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibubuhi cap instansi PARA PIHAK, oleh karenaitu masing-masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(2) Kesepakatan Bersama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMAMENTERI HUKUM

DAN HAK ASASI MANUSIA

PIHAK KEDUAMENTERI NEGARA

BADAN USAHA MILIK NEGARAINDONESIA

AFA ABUBAKAR

t

6 dari 6