39
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan perjalanan dinas ; b. bahwa ketentuan pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 48 Tahun 2007 perlu diadakan penyempurnaan karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 ); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA …jdih.badungkab.go.id/uploads/PERBUP_33_2010.pdf · NOMOR 33 TAHUN 2010 . TENTANG . PERJALANAN DINAS . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

  • Upload
    vandieu

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BUPATI BADUNG

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 33 TAHUN 2010

TENTANG

PERJALANAN DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan

terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah

dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan

perjalanan dinas ;

b. bahwa ketentuan pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Badung yang ditetapkan dengan Peraturan

Bupati Badung Nomor 48 Tahun 2007 perlu diadakan

penyempurnaan karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan

kondisi saat ini;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Perjalanan Dinas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355) ;

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389) ;

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028 ) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4417) sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007

Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang

Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Departemen

Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

- 3 -

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Badung :

2. Bupati adalah Bupati Badung.

3. Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Badung yang selanjutnya

disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Badung.

4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak tetap

adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak

Tetap sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian.

6. Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai akibat

dari perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas di tempat

kedudukan Kantor ketempat tujuan dan kembali ketempat

kedudukan semula untuk kepentingan Pemerintah daerah atas

perintah Pejabat yang berwenang.

7. Perjalanan dinas dalam daerah Kabupaten Badung adalah

perjalanan dinas di wilayah Kabupaten Badung dalam radius

lebih dari 6 (enam) kilometer dari tempat kedudukan kantor untuk

kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung atas perintah

pejabat yang berwenang.

- 4 -

8. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Propinsi Bali adalah Perjalanan

Dinas luar Kabupaten Badung dalam Wilayah Provinsi Bali.

9. Perjalanan dinas luar daerah adalah perjalanan dinas keluar

Wilayah Provinsi Bali, atas perintah pejabat yang berwenang.

10. Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dinas yang

dilakukan dalam rangka pelaksanaan hubungan dan kerjasama

luar negeri.

11. Perhitungan SPPD Rampung adalah perhitungan kembali

terhadap pelaksanaan perjalanan dinas dari yang telah dibayarkan

semula berdasarkan perhitungan hari pelaksanaan tugas.

12. Lumsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus untuk semua

biaya yang bersifat sebagai uang muka.

13. Biaya Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai

akibat dari perjalanan dinas.

14. Surat Permohonan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri yang

selanjutnya disebut Surat Permohonan adalah Surat Permohonan

Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap di

lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung.

15. Surat Perintah Tugas yang selajutnya disebut SPT adalah Surat

Tugas yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan

Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung oleh pejabat

berwenang dalam rangka melaksanakan perjalanan dinas untuk

kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung.

16. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD

adalah Surat Perintah Perjalanan Dinas kepada Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas.

17. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD

adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku

pengguna anggaran/barang.

18. Pejabat yang berwenang adalah atasan dari Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan perjalanan dinas.

- 5 -

BAB II

JENIS PERJALANAN DINAS

Pasal 2

Perjalanan Dinas terdiri dari :

a. Perjalanan dinas jabatan;

b. Perjalanan dinas pindah.

Pasal 3

(1) Perjalanan dinas jabatan sebagimana dimaksud dalam pasal 2

huruf a merupakan perjalanan dinas untuk kepentingan

Pemerintah Kabupaten Badung dari tempat kedudukan ke tempat

yang dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula.

(2) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

termasuk pula perjalanan yang dilakukan dalam hal:

a. ditugaskerjakan (didetasir) di luar tempat kedudukan/tempat

tinggal dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) bulan;

b. ditugaskan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatan yang

diadakan di luar tempat kedudukan;

c. diharuskan menghadap majelis penguji kesehatan Pegawai

Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan

yang ditunjuk yang berada di luar Tempat Kedudukan, untuk

mendapat surat keterangan dokter tentang kesehatan guna

kepentingan jabatan;

d. untuk mendapat pengobatan di luar Tempat Kedudukan

berdasarkan Keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai

Negeri;

e. diharuskan memperoleh pengobatan di luar tempat

kedudukan/tempat berada, berdasarkan surat keterangan

dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan

tugas;

f. ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luar Tempat

Kedudukan;

g. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenasah

pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam

melakukan perjalanan dinas;

- 6 -

h. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakan jenasah pejabat

negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat

Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.

Pasal 4

(1) Perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf b merupakan perjalanan dinas dari tempat kedudukan yang

lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan

pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil beserta

keluarganya yang sah, kecuali perjalanan pindah atas dasar

permohonan sendiri.

(2) Keluarga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari :

a. istri/suami yang sah menurut ketentuan Undang-Undang

perkawinan yang berlaku;

b. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut

hukum yang berumur tidak lebih dari 25 tahun pada waktu

berangkat, belum pernah menikah dan tidak mempunyai

penghasilan sendiri;

c. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah yang

menurut hukum yang berumur lebih dari 25 tahun, yang

menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang

menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri;

atau

d. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut

hukum yang berumur lebih dari 25 tahun yang tidak bersuami

dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

(3) Dalam perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), termasuk pula perjalanan dinas yang dilakukan

dalam hal :

a. pemulangan dari tempat kedudukan yang terakhir ke tempat

hendak menetap bagi Pegawai Negeri Sipil yang

diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau

mendapat uang tunggu;

b. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Negeri Sipil yang

meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke tempat tujuan

menetap.

- 7 -

(4) Perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pasal ini berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan

terhitung sejak pemberhentian / meninggal dunia.

BAB III

BIAYA PERJALANAN DINAS

Pasal 5

(1) Biaya perjalanan dinas terdiri dari :

a. Uang harian terdiri dari uang makan, uang saku, dan transport

lokal.

b. Biaya penginapan;

c. biaya transport pegawai;

d. uang representasi bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II, III dan IV;

e. biaya transportasi keluarga;

f. biaya pengepakan, dan biaya angkutan barang-barang;

g. biaya pemetian dan angkutan jenazah;

(2) Biaya – biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,

dibayarkan secara lumsum sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Lampiran Peraturan Bupati ini;

(3) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

digunakan untuk menginap dalam melaksanakan perjalanan dinas

sesuai jumlah hari menginap.

(4) Biaya transport pegawai dan biaya transport keluarga

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf e

merupakan biaya yang diperlukan untuk transport dari Terminal

Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan tempat keberangkatan sampai ke

Terminal Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan ke tempat tujuan dan

kembali ke terminal Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan

keberangkatan serta transport dari/ke Terminal

Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan.

Pasal 6

(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah bersangkutan;

- 8 -

(2) Pejabat yang berwenang memberi surat perintah harus

memperhatikan ketersediaan dana dan lamanya waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan perjalanan dinas.

Pasal 7

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil

serta Pegawai Tidak Tetap dilarang menerima biaya perjalanan dinas

rangkap untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang

sama.

Pasal 8

(1) Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 5 (lima) tingkat, yaitu :

a. tingkat A untuk Pejabat Negara ( Bupati / Wakil Bupati );

b. tingkat B untuk pegawai yang digaji menurut Eselon II (Ketua

DPRD / Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD );

c. tingkat C untuk pegawai yang digaji menurut Eselon III / Gol.

IV;

d. tingkat D untuk pegawai yang digaji menurut Eselon IV / Gol.

III;

e. tingkat E untuk pegawai yang digaji menurut golongan II dan

Golongan I ( THL / Honorer Sarjana dan / THL / Honorer

SMU serta Sederajat Kebawah ).

(2) Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan / atau keluarganya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) digolongan

menurut tingkat golongan gaji terakhir pegawai bersangkutan.

(3) Pegawai Tidak Tetap, yang melakukan perjalanan dinas untuk

kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung, dapat dilakukan

setelah mendapat ijin Bupati Badung dan golongannya ditentukan

berdasarkan pendidikan atau dengan perlakuan disamakan

dengan Pegawai Negeri yaitu Untuk THL/Honorer Sarjana dan

THL/Honorer SMU/Sederajat kebawah dipersamakan dengan

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Pegawai Negeri Sipil

Golongan I.

(4) Orang Pribadi selain pasal 3 yang melakukan perjalanan dinas

untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung, ditentukan

- 9 -

oleh Bupati Badung dan golongannya ditentukan berdasarkan

pendidikan / kepatutan / tugas yang bersangkutan.

Pasal 9

(1) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,

diberikan biaya-biaya sebagai berikut :

a. biaya angkutan pegawai dan uang harian untuk perjalanan

dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat ( 2 ) huruf a,

huruf b dan huruf c;

b. biaya angkutan pegawai dan bantuan biaya pendidikan sesuai

ketentuan yang berlaku untuk perjalanan dinas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d ;

c. biaya angkutan pegawai dengan 1 (satu) orang keluarga yang

mengantar dari tempat kedudukan ke tempat berobat untuk

perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(2) huruf e ;

d. biaya angkutan pegawai/keluarga dan uang harian sebanyak-

banyaknya 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan

angkutan jenazah untuk perjalanan dinas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f ;

e. untuk perjalanan dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan

Anggota DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II, III dan

IV diberikan pula uang representasi.

(2) Untuk perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam

pasal 4, diberikan :

a. biaya angkutan pegawai;

b. angkutan keluarga;

c. biaya Pengepakan; dan

d. angkutan barang.

Pasal 10

(1) Biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya untuk

masing-masing jenis biaya sebagai berikut :

a. biaya angkutan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap

dengan jenis dan kelas angkutan yang digunakan ditetapkan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati

ini;

- 10 -

b. uang harian terdiri dari penginapan dan makan, angkutan

setempat dan uang saku, angkutan dari / ke Bandara

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini;

c. biaya pemetian dan angkutan jenazah ditetapkan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini;

d. uang representasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri

Sipil Eselon II, III dan IV ditetapkan sebagaimana tercantum

dalam Lampiran IV Peraturan ini;

e. biaya pengepakan barang dalam rangka perpindahan

ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V

Peraturan ini.

(2) Lampiran I sampai dengan Lampiran V merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(3) Jumlah yang tertera dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran V

Peraturan Bupati ini, merupakan dasar perhitungan untuk

menetapkan biaya yang dibayarkan secara lumsum kepada Pejabat

Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil

serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas

menurut tingkatnya masing-masing.

Pasal 11

(1) Dalam hal perjalanan dinas harus segera dilaksanakan, sementara

biaya perjalanan dinas belum dapat dibayarkan, maka biaya

perjalanan dinas dibayarkan setelah perjalanan dinas selesai

dilaksanakan.

(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.

BAB IV

TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DAN

PERTANGGUNGJAWABANNYA

Pasal 12

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan

perjalanan dinas wajib terlebih dahulu mendapat

persetujuan/perintah dari pejabat yang berwenang.

- 11 -

(2) Persetujuan perintah dari pejabat yang berwenang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus mendapat SPT dan SPPD dari

pejabat yang berwenang dengan format SPT dan SPPD

sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan Lampiran VII

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati

ini.

(3) Pertanggungjawaban biaya lainnya sebagaimana dimaksud dalam

pasal 8 ayat (4), cukup dengan kwitansi dan perincian

penggunaan.

Pasal 13

(1) Pejabat yang berwenang memberikan Surat Perintah Tugas (SPT)

dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah sebagai

berikut :

a. Bupati Badung bagi :

1. Bupati Badung;

2. Wakil Bupati Badung;

3. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.

b. Ketua DPRD bagi :

1. Ketua DPRD;

2. Wakil Ketua DPRD;

3. Anggota DPRD;

4. Sekretaris DPRD.

c. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung atau yang dikuasakan

bagi :

1. Staf Ahli;

2. Para Asisten Sekretaris Daerah;

3. Inspektur;

4. Kepala Badan;

5. Kepala Dinas;

6. Kepala Kantor;

7. Kepala Satuan;

8. Kepala Lembaga Lainnya.

d. Asisten bagi Para Kepala Bagian dan Staf bawahannya

dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung ;

e. Inspektur/Kepala Badan/Kepala Dinas/Kepala Satuan/

Kepala Kantor dan Sekretaris DPRD bagi Pegawai

bawahannya yang ada dilingkungan masing-masing.

(2) Surat Perintah Tugas (SPT) kepada Pimpinan dan Anggota DPRD

sebelum diterbitkan harus mendapat pertimbangan dari sekretaris

DPRD.

- 12 -

Pasal 14

Penandatanganan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tiba

kembali dilaksanakan sebagai berikut :

a. Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Badung bagi

Bupat/Wakil Bupati Kabupaten Badung;

b. Sekretaris DPRD bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD;

c. Para Asisten dan Para Kepala Bagian dilaksanakan oleh Kepala

Bagian Umum sedangkan staf oleh Kepala Bagian Masing-

masing;

d. untuk Badan, Dinas dan Sekretaris DPRD dilaksanakan oleh

Sekretaris atau Kepala Bagian Tata Usaha masing-masing

Satuan Kerja Perangkat Daerah;

e. untuk kantor dilaksanakan oleh Kasubag. T U masing-masing;

f. untuk orang pribadi dilaksanakan oleh Sekretaris / Kepala

Bagian T U / Ka. Sub Bag. TU di SKPD yang melaksanakan

kegiatan tersebut.

Pasal 15

(1) Surat Perintah Tugas (SPT), Surat Perintah Perjalanan Dinas

(SPPD) dan Laporan pelaksanaan perjalanan dinas merupakan

bukti pertanggung-jawaban pelaksanaan perjalanan dinas.

(2) Dalam SPPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau

cacat-cacat dalam tulisan, dalam hal ada perubahan-perubahan

dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf dari pejabat yang

berwenang.

(3) Penghitungan besar jumlah biaya perjalanan dinas dicatat secara

terperinci dalam lampiran SPPD.

(4) Pembebanan pembayaran biaya perjalanan dinas dicantumkan

pada SPPD, bukti tanda terima uang perjalanan dinas dalam

bentuk kwitansi dibubuhi tanda tangan bendahara pengeluaran

bersangkutan serta tanda tangan yang akan melakukan

perjalanan dinas.

(5) Dalam SPPD dicantumkan :

a. tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat berada dan

ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang/Pejabat lain

yang ditunjuk;

b. tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat tujuan dan

ditandatangani oleh Pejabat di tempat yang didatangi;

c. tanggal tiba kembali di tempat kedudukan dan

ditandatangani Pejabat yang berwenang/Pejabat lain yang

ditunjuk.

- 13 -

(6) Paling lama 1 (satu) minggu setelah perjalanan dinas berakhir,

SPPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tiba kembali dan

tanda tangan pejabat yang berwenang/pejabat lain yang ditunjuk

diserahkan kepada bendahara pengeluaran, untuk segera

dipertanggung jawabkan.

(7) Pada saat penyerahan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) diadakan perhitungan SPPD Rampung dan penyelesaian

apabila ternyata terdapat kekurangan/kelebihan biaya perjalanan

dinas dari yang telah dibayarkan semula, perhitungan kembali

dituangkan dalam Perhitungan SPPD Rampung.

(8) Perhitungan SPPD Rampung sebagaimana dimaksud ayat (7)

adalah meliputi lamanya perjalanan yang dibuktikan dengan

boarding pass.

(9) Biaya perjalanan dinas dibayarkan secara lumsum untuk

komponen biaya uang harian Perjalanan Dinas sedangkan biaya

angkutan dibayarkan secara riil ( at cost ).

Pasal 16

(1) Pejabat yang bertanggung jawab atas ekonomis, efektifitas dan

efisiensi perjalanan dinas adalah Pejabat yang memberikan /

menandatangani Surat Perintah Tugas.

(2) Pejabat yang berwenang memberikan SPT dan SPPD serta

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil, serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan

dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang

diderita oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung sebagai

akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan.

(3) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dapat dikenakan sanksi berupa :

a. Tuntutan ganti kerugian daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Hukuman administrasi dan sanksi lainnya menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- 14 -

BAB V

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 17

(1) Perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka :

a. Pendidikan dan pelatihan ( Training );

b. Studi Banding;

c. Seminar/Lokarkarya/Konferensi atau sejenisnya;

d. promosi potensi daerah;

e. kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri;

f. Kunjungan persahabatan / kebudayaan.

(2) Setiap perjalanan dinas keluar negeri bagi Pejabat Negara,

Pimpinan, Anggota DPRD dan Pegawai Negeri Sipil harus

terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Gubernur Bali.

BAB VI

DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 18

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil, serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar

negeri untuk kepentingan pemerintahan harus memiliki

dokumen perjalanan dinas luar negeri.

(2) Pihak swasta yang akan melakukan perjalanan dinas untuk

kepentingan pemerintah daerah dapat dilakukan setelah

mendapat ijin Bupati Badung.

(3) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi :

a. surat Ijin Pemerintah;

b. paspor Dinas (Service Passport) yang diterbitkan oleh

instansi yang berwenang;

c. exit Permit; dan

d. visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

- 15 -

BAB VII

TATA CARA ADMINISTRASI

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 19

(1) Bupati mengajukan Surat Permohonan kepada Gubernur Bali

bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai

Negeri Sipil, serta pihak swasta yang akan melakukan

perjalanan dinas luar negeri.

(2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat :

a. nama, NIP dan jabatan PNS;

b. nama dan profesi bagi pihak swasta;

c. tujuan perjalanan dinas luar negeri;

d. negara dan kota yang dituju;

e. waktu pelaksanaan; dan

f. sumber pembiayaan.

Pasal 20

(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum

dalam Lampiran VIII Peraturan ini.

(2) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar

negeri bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang

diderita oleh daerah, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian

atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan

perjalanan dinas luar negeri.

Pasal 21

(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

diterima oleh Gubernur paling lama 14 (empat belas) hari

sebelum keberangkatan kecuali untuk hal-hal yang sangat

mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar

negeri.

(2) Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimanan

dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pertimbangan untuk

memperoleh ijin Pemerintah.

- 16 -

Pasal 22

Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dilakukan secara rombongan

dalam hal tertentu jumlahnya disesuaikan dengan jumlah yang

tercantum dalam dokumen pendukung.

Pasal 23

Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7

(tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.

BAB VIII

PEMBIAYAAN

Pasal 24

(1) Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri bersumber dari :

a. anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

c. sumber-sumber lain yang sah.

(2). Biaya Perjalanan dinas luar negeri terdiri dari :

a. biaya angkutan / transportasi;

b. biaya airport Tax;

c. biaya passport dan/atau biaya visa;

d. biaya fiskal;

e. uang harian di Negara yang dituju.

Pasal 25

Biaya perjalanan dinas luar negeri yang pembiayaannya sepenuhnya

menjadi beban pemerintah pusat dan /atau instansi/lembaga lainnya,

maka pejabat yang diperintahkan melakukan perjalanan dinas luar

negeri tidak dapat diberikan biaya perjalanan dinas luar negeri dari

pemerintah daerah.

Pasal 26

Biaya perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak

swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung.

- 17 -

Pasal 27

Biaya perjalanan dinas luar negeri sebagaimana tercantum dalam

lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

BAB IX

PELAPORAN

Pasal 28

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta yang telah melakukan perjalanan dinas

luar negeri, paling lama 15 (lima belas) hari sejak kedatangan di

Indonesia wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas

luar negeri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta kepada Gubernur Bali melalui Bupati

Badung dan Pengguna Anggaran.

BAB X

PENUTUP

Pasal 29

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati

Badung Nomor 48 Tahun 2007 tentang Perjalanan Dinas dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

- 18 -

Pasal 30

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Badung.

Diundangkan di Mangupura

pada tanggal 9 Juli 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

ttd.

KOMPYANG R. SWANDIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 NOMOR

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 9 Juli 2010

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 19 -

LAMPIRAN I PERATURAN BUAPTI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil

NO URAIAN KAPAL

UDARA

KAPAL

LAUT

KERETA

API

BUS

Pejabat Negara

1

2

Bupati

Wakil Buapti

Bisnis

Bisnis

Kelas satu

Kelas satu

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Pimpinan dan Anggota DPRD

1

2

3

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Bisnis

Bisnis

Ekonomi

Kelas satu

Kelas satu

Kelas satu

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Pegawai Negeri Sipil

1

2

3

Pejabat Eselon II

Pejabat Eselon III

Pejabat Eselon IV / Staf dan atau

Pegawai pegawai tidak tetap

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi

Kelas satu

Kelas dua

Kelas dua

Kelas dua

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 20 -

LAMPIRAN II PERATURAN BUAPTI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

A. KETENTUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR

DAERAH BALI

I. PENGINAPAN

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 900.000,00

Rp 850.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 825.000,00

Rp 800.000,00

Rp 770.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 825.000,00

Rp 770.000,00

Rp 750.000,00

Rp 700.000,00

Rp 600.000,00

II. MAKAN

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 300.000,00

Rp 290.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 285.000,00

Rp 275.000,00

Rp 250.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 285.000,00

Rp 250.000,00

Rp 240.000,00

Rp 225.000,00

Rp 200.000,00

- 21 -

III. ANGKUTAN SETEMPAT

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 300.000,00

Rp 290.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 285.000,00

Rp 275.000,00

Rp 260.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 285.000,00

Rp 260.000,00

Rp 250.000,00

Rp 200.000,00

Rp 200.000,00

IV.UANG SAKU

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 450.000,00

Rp 440.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 435.000,00

Rp 425.000,00

Rp 400.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 435.000,00

Rp 400.000,00

Rp 375.000,00

Rp 325.000,00

Rp 225.000,00

- 22 -

V.ANGKUTAN DARI / KE BANDARA

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 400.000,00

Rp 380.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 370.000,00

Rp 350.000,00

Rp 325.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 370.000,00

Rp 325.000,00

Rp 300.000,00

Rp 250.000,00

Rp 200.000,00

VI.ANGKUTAN DARI / KE TERMINAL BUS

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 200.000,00

Rp 190.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 185.000,00

Rp 175.000,00

Rp 160.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 185.000,00

Rp 160.000,00

Rp 150.000,00

Rp 125.000,00

Rp 100.000,00

Keterangan :

1. Angkutan dari / ke Bandara dibayar 1 (satu) kali perjalanan

2. Angkutan dari / ke Terminal Bus dibayar 1 (satu) kali perjalanan bila naik bus

- 23 -

KETENTUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

DALAM DAERAH BALI

I. PENGINAPAN

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 300.000,00

Rp 290.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 285.000,00

Rp 275.000,00

Rp 250.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 285.000,00

Rp 250.000,00

Rp 200.000,00

Rp 150.000,00

Rp 125.000,00

II. MAKAN

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 150.000,00

Rp 140.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 135.000,00

Rp 125.000,00

Rp 100.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 135.000,00

Rp 100.000,00

Rp 75.000,00

Rp 50.000,00

Rp 45.000,00

III. UANG SAKU

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 200.000,00

Rp 190.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 185.000,00

Rp 175.000,00

Rp 150.000,00

- 24 -

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 185.000,00

Rp 150.000,00

Rp 125.000,00

Rp 100.000,00

Rp 75.000,00

IV. PERJALANAN PULANG PERGI

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 100.000,00

Rp 90.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 85.000,00

Rp 80.000,00

Rp 75.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 85.000,00

Rp 75.000,00

Rp 70.000,00

Rp 60.000,00

Rp 50.000,00

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 25 -

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

B. Satuan Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah

NO URAIAN TINGKAT PEGAWAI

A B C D E

1 Biaya Pemetian Rp. 1.000.000,00 Rp. 900.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 600.000,00

2 Pengangkutan Menurut Tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 26 -

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

UANG REPRESENTATIF BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN

ANGGOTA DPRD SERTA PEJABAT PEGAWAI NEGERI SIPIL

Perjalanan Dinas Luar Daerah

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 200.000,00

Rp 190.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 185.000,00

Rp 175.000,00

Rp 150.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 185.000,00

Rp 150.000,00

Rp 125.000,00

Rp 100.000,00

Rp 75.000,00

Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan menginap

Tingkat Uraian Orang / Hari

A PEJABAT NEGARA

Bupati

Wakil Bupati

Rp 100.000,00

Rp 90.000,00

B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Ketua DPRD

Wakil Ketua DPRD

Anggota DPRD

Rp 85.000,00

Rp 80.000,00

Rp 75.000,00

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A

B

C

D

E

Pejabat Eselon II A

Pejabat Eselon II B

Pejabat Eselon III / GOL. IV

Pejabat Eselon IV / GOL. III

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan I

(THL / Honorer Sarjana dan THL / SMU serta

Ssederajat Kebawah)

Rp 85.000,00

Rp 75.000,00

Rp 70.000,00

Rp 60.000,00

Rp 50.000,00

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 27 -

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

Satuan Biaya Pengepakan Barang dalam rangka Perpindahan

NO URAIAN TINGKAT PEGAWAI

A B C D E

I Jumlah barang yang dipergunakan

sebagai dasar perhitungan :

1. Pegawai yang Berkeluarga tanpa 25 M3 20 M3 15 M3 10 M3 10 M3

Anak

2. Pegawai yang Bekeluarga dengan 15 M3 12 M3 9 M3 6 M3 6 M3

Anak

3. Pegawai yang tidak Berkeluarga 5 M3 4 M3 3 M3 2 M3 2 M3

II Dasar Perhitungan Biaya :

Truk : a.Jawa - Pengempakan dan Pergudangan Per M3

- Angkutan per M3 / KM

b.Luar Jawa - Pengempakan dan Pergudangan Per M3

-Angkutan per M3 /KM

Rp.52.000,00 210 Rp.52.000,00 330

Rp.52.000,00 210 Rp.52.000,00 330

Rp.52.000,00 210 Rp.52.000,00 330

Rp.52.000,00 210 Rp.52.000,00 330

Rp.52.000,00 210 Rp.52.000,00 330

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 28 -

LAMPIRAN VI PERATURAN BUAPTI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Nomor :

Lembar Ke :

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

( S P PD )

NOMOR : ………

1 Pejabat berwenang yang memberi perintah :

2 Nama/Nip Pegawai yang diperintahkan :

mengadakan perjalanan dinas :

3 Jabatan, Pangkat dan Golongan dari :

yang diperintahkan :

4 Perjalanan Dinas yang diperintahkan :

Dari :

Ke :

Transportasi menggunakan :

5 Perjalanan Dinas direncanakan : Selama (…) hari

dari tanggal………………

6 Maksud mengadakan perjalanan :

7 Perhitungan Biaya Perjalanan : Atas Beban :

Pasal Anggaran :

8 Keterangan : Lihat Sebelah

Dikeluarkan di :

Tanggal :

( Pejabat Yang Berwenang )

(………………………………………..)

NIP……………………………………

- 29 -

KETERANGAN :

DARI PEJABAT MEMBERI PERINTAH JALAN :

Tempat Kedudukan Pegawai Berangkat Kembali

yang diberikan perintah Tanggal Tanda tangan Tanggal Tanda tangan

DARI PEJABAT DI DAERAH PENUGASAN YANG DIKUNJUNGI :

Tempat Kedudukan Pegawai Tiba Kembali

yang diberikan perintah Tanggal Tanda tangan Tanggal Tanda tangan

BUPATI BADUNG

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 30 -

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

SURAT PERINTAH TUGAS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SURAT PERINTAH TUGAS

NOMOR : ………….

Yang Bertanda Tangan di bawah ini :

Nama :

Pangkat / Gol. Ruang :

Jabatan :

Menugaskan kepada :

Nama :

NIP :

Pangkat / Gol. Ruang :

Jabatan :

Untuk Tujuan : 1. …………………………….

2. …………………………….

3. …………………………….

Selama : 1.

Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

Badung................................

Penjabat Yang Berwenang

(................................)

BUPATI BADUNG

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 31 -

LAMPIRAN VIII PERATURAN BUAPTI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

DOKUMEN PENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR

NEGERI

I. Pendidikan dan Pelatihan / Training

1. Dokumen

a. Dokumen surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

pendidikan, antara DPA / DIPA, Surat Jaminan dari sponsor atau MOU /

Kontrak / Perjanjian.

b. Surat konfirmasi dari negara yang dituju antara lain surat dari perguruan

tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk

melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut.

c. Surat pernyatan yang ditandatangani di atas materai untuk tidak mengikuti

kegiatan-kegiatan diluar yang diberikan.

d. MOU kerjasama daerah dengan pihak Luar Negeri seperti : Sister City /

Sister Provice.

2. Dokumen program pelatihan (training) meliputi :

a. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

pelatihan (training), antara lain Rencana DPA / DIPA Surat Jaminan dari

sponsor, atau MOU / Kontrak / Perjanjian.

b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang

dituju dan / atau surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi luar negeri

yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk mengikuti

pelatihan (training) di lembaga tersebut.

c. Surat pernyataan yang ditandatangani diatas meterai untuk tidak mengikuti

kegiatan-kegiatan diluar ijin yang diberikan.

d. MOU kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.

e. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.

II. Studi Banding

Dokumen Studi Banding meliputi :

1. Dokumen / Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama studi

banding, antara lain DPA /DIPA, Surat Jaminan dari sponsor, atau MOU /

Kontrak / Perjanjian.

- 32 -

2. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju

dan surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi yang menyatakan bahwa

yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding.

3. MOU kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.

4. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.

III. Seminar / Lokakarya Konferensi

Dokumen seminar / Lokakarya / Konferensi atau sejenisnya meliputi :

1. Surat Undangan dari penyelenggara seminar / lokakarya / konferensi atau

sejenisnya diluar negeri kepada yang bersangkutan.

2. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

seminar / lokakrya / konferensi atau sejenisnya, antara lain DPA /DIPA, surat

jaminan dari sponsor, atau MOU / Kontrak / Perjanjian.

IV. Promosi Potensi Daerah

Dokumen Promosi Potensi daerah meliputi :

1. Dokumen / Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

promosi, antara lain DPA /DIPA, Surat Jaminan dari sponsor, atau MOU /

Kontrak / Perjanjian.

2. Surat Undangan dari penyelenggara promosi diluar negeri kepada Pemerintah

Daerah.

3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negera yang dituju

dan / atau surat dari pihak penyelenggara promosi di Luar Negeri yang

menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat

melaksanakan promosi.

4. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.

5. Rekomendasi instansi terkait dipusat dan / atau pihak penyelenggara Promosi di

luar negeri tentang keikutsertaan daerah.

V. Kerjasama daerah dengan Pihak Luar Negeri

Dokumen kerjasama daerah dengan pihak luar negeri meliputi :

1. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan antara lain

DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MOU / Kontrak / Perjanjian.

2. Surat undangan dari mitra kerjasama diluar negeri bila ada.

3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju

dan / atau Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah

Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kerjasam.

4. Rencana kerjasama / Kerangka Acuan Kerja.

- 33 -

VI. Kunjungan Persahabatan / Kebudayaan

Dokumen kunjungan persahabatan / Kebudayaan meliputi :

1. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

kunjungan persahabatan / Kebudayaan, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan

dari sponsor, atau MOU / Kontrak / Perjanjian.

2. Surat undangan dari pihak / lembaga / badan di luar negeri.

3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju

dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah

Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kunjungan kebudayaan.

BUPATI BADUNG

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 34 -

LAMPIRAN IX PERATURAN BUAPTI BADUNG

TANGGAL : 9 JULI 2010

NOMOR : 33 TAHUN 2010

TENTANG : PERJALANAN DINAS

BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

WILAYAH / NEGARA

IBU KOTA / KOTA JUMLAH UANG

KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN HARIAN

REPUBLIK INDONESIA ( $ US )

A B C

1 2 3 4 5 6

I. AMERIKA

1. Amerika Serikat Washinton 452 385 342 Tingkat A :

2. Kanada Ottawa 335 285 250 Bupati, Wakil Bupati

3. Meksiko Meksiko City 370 315 280 Pimpinan DPRD,

4. Kuba Havana 295 250 220 Pegawai Negeri

5. Venezuela Caracas 380 320 285 Gol. IV / c Keatas.

6. Argentina Buenos Aires 320 270 240

7. Brazil Barazilia 295 260 240

8. Suriname Paramaribo 295 250 220

9. Chili Santiago 295 250 220

10. Columbia Columbia 295 250 220

11. Peru Limma 295 250 220

II. EROPA BARAT DAN Tingkat B :

SCANDINAVIA Anggota DPRD,

Pegawai Negeri

1. Inggris London 490 455 430 Gol. III / c s/d IV / b

2. Norwegia Osio 380 320 285

3. Perancis Paris / Marseilles 429 400 380

4. Belgia Brussel 360 305 270

5. Belanda Den Haag 360 305 270

6. Swiss Bern / Geneva 405 340 320

7. swedia Stockholm 384 360 340

8. Austria Wina 424 361 316

9. Finlandia Helsinki 335 285 250

10. Denmark Konpenhagen 320 270 240

11. Italia Roma 451 394 370

12. Jerman Berlin / Hamburg 327 300 280

13. Spanyol Madrid 358 310 285

III.

EROPA TIMUR DAN

RUSIA Tingkat C :

Pegawai Negeri

1. Rusia Moscow 482 435 405 Lainnya

2. Bulgaria Sofia 295 250 220

3. Chekoslovakia Praha 316 260 236

4. Hongaria Budapest 295 250 220

- 35 -

BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

WILAYAH / NEGARA

IBU KOTA / KOTA JUMLAH UANG

KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN HARIAN

REPUBLIK INDONESIA ( $ US )

A B C

1 2 3 4 5 6

5. Polandia Warsawa 295 250 220

6. Rumania Bukharest 326 290 260

7. Yogoslavia Beograd 295 250 220

IV. AFRIKA

1. Algeria Aljazair 332 305 285

2. Mesir Cairo 230 195 175

3. Maroko Rabat 234 205 190

4. Tunisia Tunis 243 208 185

5. nigeria Lagos 349 310 290

6. Senegal Dakar 252 225 200

7. Ethiopia Addis Ababa 210 180 160

8. Kenya Nairobi 238 215 195

9. Madagaskar Tananarivo 224 210 180

10. Tanzania Dar Es Salam 237 203 181

11. Zimbanwe Harare 281 241 214

12. Namibia Windhoek 210 180 160

V. TIMUR TENGAH

1. Irak Bagdad 270 195 175

2. Saudi Arabia Riyadh 240 220 195

3. Persatuan Arab Emirat Abu Dhabi 359 320 300

4. Kuwait Kuwait 312 280 255

5. Yordania Amman 260 220 195

6. Turki Anraka 230 195 175

7. Iran Teheran 220 185 165

8. Libanon Beirut 220 185 185

VI. ASIA SELATAN

1. India New Delhi 280 260 240

2. Bangladesh Dacca 220 185 165

3. Pakistan Islamabad 228 200 180

4. Sri Langka Colombo 220 185 165

- 36 -

BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

WILAYAH / NEGARA

IBU KOTA / KOTA

JUMLAH

UANG

KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN

HARIAN

REPUBLIK INDONESIA ( $ US )

A B C

1 2 3 4 5 6

VII. ASIA UTARA

1. Hongkong Hongkong 370 317 285

2. Jepang Tokyo 350 300 260

3. Philipina Manila 295 250 220

4. Korea Selatan Seoul 381 323 295

5. Rep. Rakyat Cina Pyong Yang 275 235 205

6. Rep. Rakyat China Beijing 275 235 205

VIII. ASIA TENGGARA

1. Singapore Singapore 295 250 220

2. Malaysia Kualalumpur 280 240 210

3. Thailand Bangkok 260 220 200

4. Myanmar Rangoon 260 220 195

5. Laos Vientiane 260 220 195

6. Vietnam Ho Chi Minh 260 220 195

7. Brunei Darussalam Badar Seri Begawan 260 220 195

195

IX. ASIA PASIFIK DAN

AUSTRALIA

1. Australia Sidney / Canber 324 290 270

2. Selandia Baru Wellington 289 243 220

3. Kaledonia Baru Noumea 220 185 165

4.Papua Nugini Port Moresby 228 200 180

5. Timor Leste Dilli 260 220 195

6. Fiji Suva 220 185 165

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

- 37 -

PROSEDUR PENANDATANGANAN DOKUMEN PERJALANAN DINAS

NO. URAIAN

YANG MENDATANGANI DOKUMEN

SURAT TUGAS DAN SPPD TIBA KEMBALI PASAL 14

PASAL 13 (1)

1 Bupati Bupati Kepala Bagian Humas dan

Protokol Setda. Kab. Badung

2 Wakil Bupati wakil Bupati Kepala Bagian Humas dan

Protokol Setda. Kab. Badung

3 Sekretaris DPRD Sekretaris Daerah Kepala Bagian Umum Setda.

Kab. Badung

4 Ketua DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD

5 Wakil Ketua DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD

6 Anggota DPRD Ketua DPRD Sekretaris DPRD

7 Sekretaris Dewan Ketua DPRD Sekretaris DPRD

- Pejabat Eselon III Sektretaris DPRD Sekretaris DPRD

- Pejabat Fungsional dan Sektretaris DPRD Sekretaris DPRD

Orang Pribadi

- Pejabat eselon IV dan Staf Sektretaris DPRD Kasubag. Tata Usaha pada

Sekretaris DPRD

8 Asisten Sekretaris Daerah Kepala Bagian Umum Setda.

Kab. Badung

9 Staf Ahli Sekretaris Daerah Kepala Bagian Umum Setda.

Kab. Badung

10 Kepala bagian Asisten Kepala Bagian Umum Setda.

Kab. Badung

- Pejabat Eselon III Kepala Bagian Kepala Bagian Umum Setda.

Kab. Badung

- 38 -

NO. URAIAN

YANG MENDATANGANI DOKUMEN

SURAT TUGAS DAN SPPD TIBA KEMBALI PASAL 14

PASAL 13 (1)

- Pejabat Fungsional dan Kepala Bagian Kepala Bagian Umum Setda.

Orang Pribadi Kab. Badung

- Pejabat Eselon IV dan Staf Asisten Kepala Bagian Masing-masing

11 Inspektur Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD

- Pejabat Eselon III Inspektur Sekretaris SKPD

- Pejabat Fungsional dan Inspektur Sekretaris SKPD

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Inspektur Sekretaris SKPD

12 Kepala Bappeda Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD

- Pejabat Eselon III Kepala Bappeda Sekretaris SKPD

- Pejabat Fungsional dan Kepala Bappeda Sekretaris SKPD

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Bappeda Sekretaris SKPD

13 Kepala Dinas Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD

- Pejabat Eselon III Kepala Dinas Sekretaris SKPD

- Pejabat Fungsional dan Kepala Dinas Sekretaris SKPD

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Dinas Sekretaris SKPD

14 LembagaTeknis Daerah

a. Badan - Badan

- Kepala badan Sekretaris Daerah Sekretaris SKPD

- Pejabat Eselon III Kepala Badan Sekretaris SKPD

- Pejabat Fungsional dan Kepala Badan Sekretaris SKPD

Orang Pribadi

- 39 -

NO. URAIAN

YANG MENDATANGANI DOKUMEN

SURAT TUGAS DAN SPPD TIBA KEMBALI PASAL 14

PASAL 13 (1)

- Pejabat Eselon IV dan staf Kepala Badan Sekretaris SKPD

b. Polisi Pamong Praja

- Kepala Satuan Sekretaris Daerah Kepala Bagian TU

- Pejabat Eselon III Kepala Satuan Sekretaris SKPD

- Pejabat Fungsional dan Kepala Satuan Sekretaris SKPD

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Satuan Sekretaris SKPD

c. Rumah Sakit Umum Daerah

- Direktur RSUD Sekretaris Daerah Kepala Bagian TU

- Pejabat Eselon III Direktur RSUD Kepala Bagian TU

- Pejabat Fungsional dan Direktur RSUD Kepala Bagian TU

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Direktur RSUD Kepala Bagian TU

d. Kantor- Kantor

- Kepala kantor Sekretaris Daerah Ka. Sub. Bag TU

- Pejabat Fungsional dan Kepala Kantor Ka. Sub. Bag TU

Orang Pribadi

- Pejabat Eselon IV dan Staf Kepala Kantor Ka. Sub. Bag TU

15 Orang Pribadi Pengguna Anggaran Sekretaris / Kepala Bagian TU /

Ka. Sub. Bag TU di SKPD