22
C. MATRIKS RENCANA TINDAK REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004 1. Memantapkan Perwujudan Otonomi Daerah 1.1 Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Daerah 1. Menyusun pengelolaan SDM aparatur daerah melalui penyediaan sistem informasi, instrumen analisis, sistem penghargaan dan penghukuman. a. Tersedianya sistem informasi pengelolaan SDM aparatur pemerintah daerah. b. Terlaksananya analisis kebutuhan peningkatan kapasitas aparat pemerintahan daerah (analisis kebutuhan diklat, sarana prasarana, dan kesejahteraan) dan teridentifikasinya kebutuhan diklat prioritas. c. Tersedianya sistem penghargaan dan penghukuman disertai pemberian insentif moril/material yang memadai maupun pemberian disinsentif moril/material. d. Tersusunnya pedoman standar kompetensi aparatur daerah dan analisa kinerja jabatan. e. Tersedianya sistem jaringan dokumentasi dan informasi yang sama di pusat dan daerah. Kantor Meneg PAN, Depdagri, BKN, Pemda. Depdagri, Instansi Teknis, LAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Kantor Meneg PAN. Kantor Meneg PAN, Instansi Teknis, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Depdagri, Kantor Meneg PAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda, Instansi Teknis. 1. Pengembangan Otonomi Daerah. 2. Peningkatan Kapasitas SDM. 3. Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Iptek. 2. Memberikan fasilitasi penyelenggaraan diklat kepada lembaga diklat daerah dalam bentuk penyusunan manual dan pedoman. a. Tersusunnya manual dan pedoman diklat daerah. b. Tersusunnya desain pedoman sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan karakteristik aparatur pemerintah daerah. c. Terbentuknya jaringan kerja antar lembaga diklat daerah dengan lembaga diklat lainnya, lembaga profesi dan perguruan tinggi. LAN, Depdagri, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Instansi Teknis. 1. Pengembangan Otonomi Daerah. 2. Peningkatan Kapasitas SDM. IX-24

C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

C. MATRIKS RENCANA TINDAK

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

1. Memantapkan Perwujudan Otonomi Daerah 1.1 Peningkatan Kapasitas

Aparat Pemerintah Daerah 1. Menyusun pengelolaan SDM aparatur daerah

melalui penyediaan sistem informasi, instrumen analisis, sistem penghargaan dan penghukuman.

a. Tersedianya sistem informasi pengelolaan SDM aparatur pemerintah daerah.

b. Terlaksananya analisis kebutuhan peningkatan kapasitas aparat pemerintahan daerah (analisis kebutuhan diklat, sarana prasarana, dan kesejahteraan) dan teridentifikasinya kebutuhan diklat prioritas.

c. Tersedianya sistem penghargaan dan penghukuman disertai pemberian insentif moril/material yang memadai maupun pemberian disinsentif moril/material.

d. Tersusunnya pedoman standar kompetensi aparatur daerah dan analisa kinerja jabatan.

e. Tersedianya sistem jaringan dokumentasi dan

informasi yang sama di pusat dan daerah.

Kantor Meneg PAN, Depdagri, BKN, Pemda. Depdagri, Instansi Teknis, LAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Kantor Meneg PAN. Kantor Meneg PAN, Instansi Teknis, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Depdagri, Kantor Meneg PAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda, Instansi Teknis.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Kapasitas SDM.

3. Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Iptek.

2. Memberikan fasilitasi penyelenggaraan diklat kepada lembaga diklat daerah dalam bentuk penyusunan manual dan pedoman.

a. Tersusunnya manual dan pedoman diklat daerah.

b. Tersusunnya desain pedoman sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan karakteristik aparatur pemerintah daerah.

c. Terbentuknya jaringan kerja antar lembaga diklat daerah dengan lembaga diklat lainnya, lembaga profesi dan perguruan tinggi.

LAN, Depdagri, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Instansi Teknis.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Kapasitas SDM.

IX-24

Page 2: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

3. Melaksanakan bimbingan teknis dan fungsional aparatur daerah dan asosiasi daerah, terutama untuk aparatur di daerah-daerah pemekaran baru, perbatasan, daerah miskin dan daerah yang sumberdaya alamnya terbatas, serta daerah pasca konflik.

a. Tersusunnya modul diklat dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan belajar.

b. Tersedianya tenaga pengajar yang cukup untuk penyelenggaraan diklat di daerah.

c. Terlaksananya diklat dengan prioritas tinggi bagi target grup strategis pimpinan pemerintah daerah, yaitu: i. Diklat kepemimpinan ii. Diklat bagi pimpinan dan anggota DPRD iii. Diklat bagi calon anggota DPRD iv. Diklat hasil rencana tindak lanjut bagi

pejabat eselon II propinsi, kabupaten/kota. d. Terlaksananya diklat yang bertujuan untuk

percepatan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah serta ketahanan NKRI pada wilayah baru hasil pemekaran, perbatasan, daerah miskin, daerah dengan SDA terbatas dan daerah pasca konflik.

e. Terlaksananya diklat di bidang penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN dan pelayanan publik yang baik.

LAN, Pemda, Depdagri, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Pemda, Instansi Teknis. Depdagri, Pemda, Instansi Teknis. Depdagri, Pemda, Instansi Teknis. LAN, Depdagri, Instansi Teknis.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Kapasitas SDM.

4. Mengembangkan pelayanan sistem informasi pengaduan masyarakat.

a. Tersusunnya sistem penanganan pengaduan masyarakat.

b. Meningkatnya kemampuan aparatur dalam

menangani pengaduan masyarakat.

Kantor Meneg PAN, Depdagri, Pemda, Instansi Teknis. Kantor Meneg PAN, Pemda, Depdagri, Instansi Teknis.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Kapasitas SDM.

3. Pengawasan Aparatur Negara.

4. Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan Sumberdaya Iptek.

5. Menyiapkan/evaluasi kerangka kebijakan pelatihan nasional SDM aparatur daerah.

a. Tersedianya instrumen monev diklat yang dapat mengukur efektivitas input, proses, hasil dan dampak diklat.

b. Terlaksananya monitoring dan evaluasi diklat. c. Terlaksananya kaji ulang terhadap pedoman

dan kurikulum silabi diklat prioritas bagi pemerintah daerah.

Kantor Meneg PAN, Depdagri, Pemda, Instansi Teknis, Kantor Meneg PPN/Bappenas. Depdagri, Instansi Teknis, Kantor Meneg PPN/Bappenas. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Instansi Teknis.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Kapasitas SDM.

IX-25

Page 3: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

1.2 Peningkatan KapasitasKelembagaan Pemerintahan Daerah

1. Menata dan memantapkan struktur dan kelembagaan manajemen pemerintah daerah terutama yang dapat meningkatkan kredibilitas kelembagaan menjadi bebas KKN guna mendukung perwujudan pemerintahan yang baik (good governance).

a. Tersedianya revisi pedoman dan analisa penetapan pemekaran, penggabungan dan penghapusan daerah otonom.

b. Tersusunnya model kelembagaan bagi daerah otonom baru.

c. Terbentuknya struktur organisasi dan manajemen pemerintah daerah yang mengikuti kaidah organisasi yang maju dan norma pemerintahan yang baik.

d. Terlaksananya sosialisasi dan implementasi kerangka nasional pengembangan dan peningkatan kapasitas dalam rangka desentralisasi.

e. Terfasilitasi kebijakan otonomi daerah bagi daerah otonom pemekaran.

f. Tersusunnya hasil pengkajian dan penetapan pedoman tentang kewenangan wajib per-bidang pada daerah otonom.

g. Tersedianya hasil pengkajian pengembangan daerah untuk peningkatan status administrasi pemerintahan.

h. Terlaksananya sosialisasi dan kodefikasi administrasi pemerintahan pemerintah daerah.

Depdagri, Depkeu, Setneg, Kantor Meneg PAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas. Depdagri, Depkeu, Kantor Meneg PAN. Depdagri, Depkeu, Kantor Meneg PAN, Pemda, BKN, LAN. Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depdagri, Instansi Teknis. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depkeu. Depdagri, LAN, Kantor Meneg PAN. Depdagri, Pemda. Depdagri, BPN, BPS, BAKOSURTANAL, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Peningkatan Pelayanan Publik.

2. Mengembangkan hubungan kerja lembaga di lingkungan pemerintah daerah secara horizontal dan vertikal serta antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

a. Tersusunnya Rancangan Keppres tentang hubungan eksekutif dan legislatif.

b. Tersosialisasinya pedoman umum hubungan

eksekutif dan legislatif.

Depdagri, Depkeu, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Depdagri, Pemda, LAN.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Peningkatan Pelayanan Publik.

4. Pemberdayaan Masyarakat. 3. Melaksanakan evaluasi kelembagaan yang

dikembangkan dalam rangka penyesuaian-penyesuaian untuk dukungan kepentingan kebijakan nasional dalam kerangka NKRI.

a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik.

b. Terlaksananya evaluasi terhadap implementasi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh DPOD, seperti evaluasi pelaksanaan pembentukan daerah otonom baru, evaluasi kemampuan pelaksanaan kewenangan daerah dan kajian harmonisasi dan sosialisasi otonomi.

Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depdagri, Pemda. Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depdagri, Kantor Meneg PAN, Depkeu, Setneg.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

IX-26

Page 4: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah.

a. Terlaksananya pembinaan umum terhadap perumusan mekanisme kerja antar legislatif dan eksekutif di daerah dalam perencanaan, penganggaran, pengawasan dan pertanggungjawaban.

b. Terlaksananya pembinaan dan bimbingan pelaksanaan kewenangan antar strata pemerintahan serta antar legislatif dan eksekutif di daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan.

c. Meningkatnya peran dan fungsi pemerintah propinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.

d. Meningkatnya peran badan perencanaan di

daerah.

Depdagri, Depkeu, LAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Meneg PAN. Depdagri, LAN, Kantor Meneg PAN. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Meneg PAN, Instansi Teknis, Pemda. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Instansi Teknis, Pemda

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Peningkatan Pelayanan Publik.

5. Menyusun standar operasional kerja masing-masing unit pemerntah daerah dan standar pelayanan minimum.

a. Tersusunnya pedoman pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal sebagai acuan daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan di daerah.

b. Tersusunan standar penyusunan daftar kewenangan dan kewenangan wajib daerah otonom.

Depdagri, Kantor Meneg PAN, Depkeu. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Peningkatan Pelayanan Publik.

1.3 Penataan PengelolaanKeuangan Daerah

1. Menyusun manual keuangan daerah berbasis kinerja (MAKUDA) terutama untuk meningkatkan pengelolaan keuangan daerah secara baik, transparan, dan bebas KKN.

Tersusunnya manual keuangan daerah (MAKUDA).

Depdagri, Pemda, LAN, Depkeu.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Pengembangan Kelembagaan Keuangan.

3. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

2. Mengembangkan pedoman dan menganalisis kapasitas dalam penyusunan rencana peningkatan pendapatan daerah.

a. Tersusunnya pedoman dan analisa kapasitas dalam penyusunan rencana peningkatan pendapatan daerah yang dapat memberikan kemudahan dan kepastian investasi di daerah.

b. Terfasilitasinya daerah dalam penyusunan perda pajak dan retribusi, serta mekanisme perijinan yang tidak memberatkan investasi di daerah.

Depkeu, Depdagri, Depperindag, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Depkeu, Depdagri, Depperindag, BKPM, Pemda.

1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Peningkatan Penerimaan Negara

3. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Merestrukturisasi pengelolaan BUMD dan unit usaha daerah lainnya yang menjadi sumber pendapatan daerah.

Tersedianya struktur baru model pengelolaan BUMD dan unit usaha daerah lainnya yang menjadi sumber pendapatan daerah.

Depkeu, Depdagri, Pemda. 1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Peningkatan Penerimaan Negara.

3. Pengembangan Kelembagaan Keuangan.

IX-27

Page 5: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

4. Menata pengelolaan keuangan daerah yang lebih akuntabel (good governance).

Terbentuknya struktur kelembagaan pengelolaan keuangan daerah yang lebih akuntabel (good governance).

Depdagri, BPKP, Pemda.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Pengembangan Kelembagaan Keuangan.

3. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

5. Memperbaiki berbagai instrumen pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan perencanaan anggaran, pengelolaan aset daerah, sistem akuntansi dan informasi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran daerah dan instrumen penganggaran serta pengawasan keuangan yang transparan dan bertanggungjawab.

a. Tersusunnya mekanisme dan dokumen perencanaan anggaran.

b. Tersedianya instrumen pengelolaan aset daerah.

c. Tersusunnya sistem akuntasi dan informasi keuangan daerah.

d. Terselenggaranya pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran daerah.

e. Tersedianya instrumen penganggaran dan pengawasan yang transparan dan bertanggung jawab.

Depdagri, Depkeu, Pemda, BPKP.

1. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Peningkatan Kapasitas SDM.

6. Menyusun mekanisme tindak lanjut pinjaman daerah, sumber pinjaman, dan penerbitan obligasi daerah.

Tersusunnya konsepsi perbaikan mekanisme pinjaman daerah, sumber pinjaman, dan penerbitan obligasi daerah.

Depkeu. 1. Pengembangan OtonomiDaerah

2. Peningkatan Penerimaan Negara.

3. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

1.4 Penguatan Lembaga Non Pemerintah

1. Menguatkan lembaga non pemerintah. Terlaksananya bimbingan teknis lembaga non pemerintah.

Depdagri, Pemda. 1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Pemberdayaan Masyarakat 2. Meningkatkan sistem komunikasi dan

informasi program-program pembangunan. Terciptanya komunikasi dan konsultasi antar lembaga non pemerintah, pemerintah, dunia usaha, asosiasi dan masyarakat, dan meningkatnya informasi program pembangunan.

Depdagri, Pemda, BPKP. 1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Pemberdayaan Masyarakat. 3. Meningkatkan kemampuan teknis anggota

DPRD. Meningkatnya kemampuan DPRD dalam merumuskan kebijakan politik dan komunikasi politik.

BPKP, Depdagri, Pemda. 1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Pemberdayaan Masyarakat. 4. Melaksanakan sosialisasi berbagai produk

hukum kepada LSM. Terselenggaranya sosialisasi berbagai produk hukum kepada LSM.

Depdagri, Pemda. 1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Pemberdayaan Masyarakat. 5. Mengembangkan model komunikasi lintas

pelaku dalam perumusan kebijakan publik, perencanaan pembangunan, dan pemantauan (good governance).

Tersusunnya model komunikasi lintas pelaku dalam perumusan kebijakan publik, perencanaan pembangunan, dan pemantauan (good governance).

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas Bappenas, BPKP, Pemda.

1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Pemberdayaan Masyarakat.

IX-28

Page 6: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

6. Mengembangkan kerjasama dengan PT dan lembaga lainnya dalam analisa kebijakan publik.

a. Tersedianya berbagai analisa terhadap kebijakan publik.

b. Meningkatnya partisipasi lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan.

c. Terbentuknya kerjasama dengan lembaga profesi dan perguruan tinggi dalam menangani pengaduan masyarakat.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Pemda. Depdagri, Pemda. Depdagri, Pemda.

1. Pengembangan Otonomi Daerah

2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

3. Pemberdayaan Masyarakat.

2. Meningkatkan Pengembangan Potensi Wilayah 2.1 Peningkatan Ekonomi

Wilayah 1. Menyiapkan sarana dan prasarana, dan

mengembangkan keterpaduan jaringan dan pengelolaan prasarana dan sarana ekonomi wilayah, termasuk kawasan transmigrasi.

Terbangunnya sarana dan prasarana, terciptanya akses, dan terciptanya keterpaduan jaringan dan pengelolaan prasarana dan sarana ekonomi inter dan antar daerah.

Depkimpraswil, Depperindag, Pemda, Depnakertrans, Dept. Kelautan dan Perikanan, BKPM, Kantor Meneg PPKTI.

1. Pengembangan Wilayah. 2. Pemberdayaan Masyarakat. 3. Pengembangan Prasarana

dan Sarana Permukiman. 4. Transmigrasi.

2. Mengembangkan sistem informasi pengembangan ekonomi wilayah: data base, jaringan promosi dan publikasi.

a. Terwujudnya sistem informasi pengembangan ekonomi wilayah dan terbukanya informasi bagi daerah dan masyarakat lokal untuk mendapatkan modal, alih teknologi, dan manajemen produksi serta pemasaran, dalam rangka pengembangan potensi ekonomi lokal.

b. Terselenggaranya kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan modal dalam pengembangan potensi ekonominya.

c. Terselenggaranya promosi dan publikasi peluang investasi.

Depperindag, Deptan, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Kantor Meneg PPKTI, Pemda.

3. Meningkatkan koordinasi dalam penyediaan akses bagi daerah dan masyarakat lokal untuk mendapatkan modal, alih teknologi, dan manajemen produksi serta pemasaran.

Terciptanya forum temu usaha antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat dan antardaerah.

Pemda, Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

4. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam dan luar negeri dalam pengembangan kawasan, termasuk menyediakan informasi terpadu kemitraan di bidang agribisnis dan agroindustri di kawasan transmigrasi.

a. Terciptanya usaha-usaha ekonomi dan peluang berusaha masyarakat.

b. Terkoordinasinya pembiayaan untuk pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk peningkatan ekonomi di daerah.

Depperindag, BKPM, Pemda, Depnakertrans.

5. Mengembangkan kelembagaan dan pola kemitraan antarpelaku ekonomi.

Terciptanya kelembagaan dan pola kemitraan antar pelaku ekonomi.

Depperindag, Deptan, BKPM, Kantor Meneg Kop & UKM.

6. Mengembangkan area produksi baru dan optimalisasi pemanfaatan areal yang kurang produktif.

a. Terwujudnya ekstensifikasi dan intensifikasi areal produksi/wilayah/kawasan.

b. Berkembang dan tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan baru.

Pemda, Deptan, Depnakertrans, Kantor Meneg PPKTI.

IX-29

Page 7: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

7. Mengembangkan/ menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan baru.

a. Berkembangnya usaha ekonomi masyarakat. b. Berkembangnya/tumbuhnya pusat-pusat

pertumbuhan baru.

Pemda, Deptan, Depkimpraswil, Kantor Meneg PPKTI, Depnakertrans.

8. Menumbuhkembangkan potensi ekonomi perdesaan.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pedesaan. Pemda, Depdagri, Deptan.

9. Meningkatkan aksesibilitas antar daerah. a. Meningkatnya mobilitas penduduk ke daerah terpencil dan terisolasi.

b. Terbukanya daerah terpencil.

Pemda, Depkimpraswil.

10. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan serta pemerataan pelayanan kesehatan.

Tersedianya SDM yang berkualitas dalamrangka pengembangan ekonomi daerah.

Depdiknas, Depkes, Pemda.

11. Mengembangkan ekonomi dan pengelolaan SDA sesuai dengan spesialisasi sektor-sektor ekonomi produktif dan unggulan dari wilayah yang bersangkutan, terutama pada kawasan-kawasan yang berpotensi untuk cepat tumbuh seperti Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), kawasan andalan, kawasan pembangunan strategis (strategic development region) termasuk kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Sabang.

a. Terciptanya iklim investasi kawasan yang kondusif untuk memacu ekonomi wilayah.

b. Tersedianya rencana pengembangan kawasan pada setiap kawasan andalan bagi pengembangan ekonomi wilayah.

Deptan, Depperindag, Dephut, Depnakertrans, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Dept. Kelautan dan Perikanan, BKPM, Depkimpraswil.

12. Mengembangkan kelembagaan melalui penguatan kelembagaan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga seperti Kerjasama Ekonomi Subregional (BIMP-EAGA, AIDA, IMS-GT dan IMT-GT), Badan Pengelola KAPET, Dewan Maritim, Dewan Ketahanan Pangan, Komite Penganggulangan Kemiskinan, forum kerjasama antara daerah.

a. Terciptanya sinergi kemitraan yang saling menguntungkan di daerah.

b. Terjalinnya kerjasama Sub Regional BIMP-EAGA, AIDA, dan lain-lain.

c. Terselenggaranya kerjasama investasi kawasan.

Deptan, Depperindag, Dephut, Depnakertrans, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Dept. Kelautan dan Perikanan, BKPM, Depkimpraswil.

IX-30

Page 8: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2.2 Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat Tumbuh

1. Memfasilitasi pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh antara lain melalui pemberian bantuan teknis, pembinaan, penyediaan prasarana dasar, pengembangan skim transmigrasi, pengkajian.

Meningkatnya perkembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.

Deptan, Depperindag, Dephut, Depnakertrans, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Dept. Kelautan dan Perikanan.

1. Pembangunan dan Pembinaan Kehutanan.

2. Transmigrasi. 3. Pengembangan Agribisnis. 4. Pengembangan Usaha

Kecil dan Menengah. 5. Pengembangan

Sumberdaya Perikanan. 6. Pengelolaan dan

Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil.

7. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha PKMK.

2. Mendorong penyelenggaraan forum-forum peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antarprogram dan antarinstansi dalam kerangka kerjasama dan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat luas.

Terselenggaranya forum-forum peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antarprogram dan antarinstansi dalam kerangka kerjasama dan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat luas.

Deptan, Depperindag, Dephut, Depnakertrans, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Dept. Kelautan dan Perikanan, Depdagri, Kantor Meneg PPKTI.

1. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Agribisnis.

2. Pengembangan Kewirausahaan dan Dayasaing PKMK.

3. Pengembangan Wilayah. 4. Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja.

5. Penataan Struktur Industri. 6. Pengembangan

Sumberdaya Perikanan. 3. Membantu pengembangan jaringan

perdagangan antardaerah dan antarnegara, dengan kerjasama ekonomi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, dan antarnegara, seperti IMT-GT, IMS-GT, BIMP-EAGA, AIDA.

a. Berkembangnya jaringan perdagangan antardaerah dan antarnegara, dengan kerjasama ekonomi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, dan antarnegara, seperti IMT-GT, IMS-GT, BIMP-EAGA, AIDA, dan lainnya.

b. Terlaksananya SKB pengawasan pengangkutan kayu.

Depperindag, Depkimpraswil, Depdagri.

1. Pengembangan Ekspor. 2. Peningkatan Kerjasama

Ekonomi Luar Negeri. 3. Pengembangan Industri

Kecil dan Menengah. 4. Pengembangan Wilayah. 5. Pengembangan Prasarana

dan Sarana Permukiman. 6. Pembangunan dan

Pembinaan Kehutanan. 4. Meningkatkan kualitas SDM dan institusi

pengelola pengembangan ekonomi wilayah, serta memfasilitasi peningkatan akses masyarakat dan pengusaha lokal terhadap sumber-sumber permodalan, pasar, peluang usaha dan minat investasi.

Meningkatnya kualitas SDM dan manajemen institusi pengelola pengembangan ekonomi wilayah, meningkatnya akses terhadap sumber-sumber permodalan, teknologi, pasar, peluang usaha dan minat investasi.

Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing PKMK.

5. Mendorong pengembangan sistem dan jaringan data dan informasi serta promosi potensi unggulan daerah.

Berkembangnya sistem dan jaringan data dan informasi serta promosi potensi unggulan daerah.

Kantor Meneg Kominfo. Pengembangan Informasi Komunikasi dan Media Massa.

IX-31

Page 9: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

6. Mengembangkan dan menerapkan riset dan teknologi yang antisipatif terhadap kebutuhan pengembangan produk unggulan daerah.

Berkembangnya penerapan riset dan teknologi pengembangan produk unggulan daerah.

Kantor Meneg Ristek, BPPT. Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Daerah.

7. Memfasilitasi pengembangan jaringan dan peningkatan pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana fisik dan ekonomi.

Berkembangnya jaringan, pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana fisik dan ekonomi.

Depkimpraswil, Dephub. 1. Pengembangan Wilayah. 2. Peningkatan/Pembangunan

Transportasi Jalan. 3. Pemberdayaan Masyarakat. 4. Pengembangan Lalu Lintas

Angkutan Jalan. 5. Pengembangan

Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan.

8. Memfasilitasi penciptaan iklim usaha melalui penyederhanaan perijinan, pemberian insentif, pembuatan peraturan dan standardisasi produk-produk unggulan daerah.

Membaiknya iklim usaha yang mendorong peluang berusaha dan investasi di daerah.

Depperindag. Pengembangan Lembaga Usaha dan Lembaga Perdagangan.

2.3 Pembangunan Perdesaan 1. Membangun prasarana dan sarana sosial ekonomi di perdesaan.

Terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana sosial ekonomi.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

3. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

2. Menguatkan lembaga dan organisasi ekonomi masyarakat.

Meningkatnya kemampuan manajemen usaha ekonomi kelompok masyarakat.

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

3. Mengembangkan jaringan produksi dan pemasaran.

a. Berfungsinya lembaga dan organisasi ekonomi masyarakat.

b. Berkembangnya jaringan produksi dan pemasaran.

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

4. Mengelola pemanfaatan SDA yang berkelanjutan.

Terjaganya kelestarian SDA dan berkurangnya kerusakan lingkungan hidup.

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

1. Program Pemberdayaan Masyarakat.

5. Mengembangkan data dasar profil desa. Terwujudnya data dasar profil desa dan teridentifikasinya bentuk-bentuk penanganan sesuai dengan tipologi desa.

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan.

Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

IX-32

Page 10: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

6. Mempercepat pengembangan prasarana dan sarana perdesaan di desa tertinggal.

Meningkatnya aksesibilitas di desa-desa tertinggal, terutama terhadap pelayanan dasar.

Depkimpraswil, Deptan, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

3. Program Pengembangan Wilayah.

4. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

7. Mengembangkan desa pusat pertumbuhan dan kawasan agropolitan untuk mendukung sistem agribisnis melalui pendekatan urban-rural linkages dan pengembangan ekonomi lokal.

a. Berkembangnya desa pusat pertumbuhan dan kawasan agropolitan untuk mendukung sistem agribisnis.

b. Berkembangnya jaringan kerja sistem agribisnis.

c. Meningkatnya kesempatan kerja di perdesaan. d. Terlaksananya kajian keterkaitan perkotaan

dan perdesaan

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

3. Program Pengembangan Wilayah.

8. Menyiapkan penyempurnaan NSPM bidang prasarana dan sarana serta pelayanan dasar perdesaan.

Tersusunnya NSPM bidang prasarana dan sarana serta pelayanan dasar perdesaan.

Depdagri, Depkimpraswil, Deptan.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

9. Menyempurnakan struktur organisasi pemerintahan desa dan organisasi sosial masyarakat.

Terwujudnya struktur organisasi pemerintahan desa dan organisasi sosial masyarakat.

Depdagri, Pemda. 1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

10. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam penataan ruang kawasan perdesaan.

Meningkatnya kapasitas organisasi pemerintahan desa dan organisasi sosial masyarakat.

Depdagri, Pemda. 1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

11. Mengembangkan industri kecil dan rumah tangga di kawasan perdesaan.

a. Meningkatnya jumlah industri kecil dan rumah tangga di kawasan perdesaan.

b. Meningkatnya kesempatan kerja di perdesaan.

Depdagri, Depkimpraswil, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

2.4 Pembangunan Perkotaan 1. Meningkatkan penanggulangan kemiskinan di perkotaan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Bertambahnya cakupan lokasi kegiatan penanggulangan kemiskinan.

Depkimpraswil, Depdagri. 1. Program Pemberdayaan Masyarakat

2. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Mendukung pengembangan kawasan agropolitan.

a. Bertambahnya dukungan terhadap pengembangan kawasan agropolitan.

b. Terlaksananya kajian keterkaitan perkotaan dan perdesaan.

Depkimpraswil, Depdagri, Deptan, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Wilayah.

3. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

2. Menyempurnakan RPP Pengelolaan Kawasan Perkotaan.

Terwujudnya Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Kawasan Perkotaan.

Depkimpraswil, Depdagri. 1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Penataan Ruang.

IX-33

Page 11: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

3. Menyusun kebijakan dan strategi nasional pengembangan kawasan perkotaan metropolitan yang berkembang pesat.

Tersusunnya kebijakan dan strategi nasional pengembangan kawasan perkotaan metropolitan yang berkembang pesat.

Depkimpraswil, Depdagri. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

4. Menyiapkan dan menyempurnakan NSPM pelayanan publik serta prasarana dan sarana perkotaan.

Tersedianya rumusan peraturan dan standar pelayanan perkotaan.

Depkimpraswil, Depdagri. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

5. Meningkatkan kualitas dan pelaksanaan rencana tata ruang kota.

Terwujudnya perbaikan kawasan permukiman di perkotaan berdasarkan rencana tata ruang kota.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

3. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan.

4. Program Penataan Ruang. 6. Mengembangkan fasilitasi penguatan

kapasitas aparat pengelolaan kota. Terselenggaranya fasilitasi untuk peningkatan kapasitas dan kinerja pengelolaan kota.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan perkotaan.

Terselenggaranya forum-forum lintas pelaku dalam pembangunan perkotaan.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat.

8. Merumuskan pola pengelolaan sektor ekonomi informal.

Terlaksananya kajian pola-pola pengelolaan sektor ekonomi formal di perkotaan.

Depkimpraswil, Depdagri, Depnakertrans, Pemda.

Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

9. Meningkatkan produktifitas ekonomi dan budaya kota melalui peningkatan fungsi kawasan dan revitalisasi kota.

a. Terwujudnya perbaikan permukiman di perkotaan melalui revitalisasi kota.

b. Terwujudnya kota-kota dengan fungsi kawasan baru.

Depkimpraswil, Pemda. 1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

3. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan.

10. Memfungsikan kembali prasarana dan sarana perkotaan yang rusak akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.

Terwujudnya prasarana dan sarana kota yang direhabilitasi akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

11. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan terutama di kota-kota kecil dan menengah yang tertinggal.

Terwujudnya prasarana pengelolaan limbah,sistem pengelolaan sampah, pengembangan sistem drainase di perkotaan dan pembangunan jalan baru, terutama di kota menengah dan kota kecil.

Depkimpraswil, Depdagri, Pemda.

1. Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana.

2.5 1. Pengembangan Perumahan Memfasilitasi pembangunan rumah secara swadaya bagi masyarakat berpenghasilan sangat rendah.

Terselenggaranya mekanisme dan sistem penyediaan perumahan yang bertumpu pada swadaya masyarakat.

Depkimpraswil. Pengembangan Perumahan.

2. Memfasilitasi penyediaan rumah susun sederhana sewa.

Jumlah rumah susun sederhana sewa.

Depkimpraswil, Perumnas.

3. Memfasilitasi kepemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana.

Jumlah RS/RSS yang dibangun. Depkimpraswil, Perumnas.

4. Meningkatkan efisiensi pasar perumahan primer dan sekunder.

a. Peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki hunian yang layak.

b. Tersedianya konsep sistem pembiayaan perumahan nasional.

Depkimpraswil, Depkeu.

IX-34

Page 12: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

5. Membentuk lembaga pembiayaan perumahan.

Terbentuknya lembaga pembiayaan perumahan. Depkimpraswil, Depkeu, Perumnas, Kantor Meneg BUMN, Pemda.

6. Memperkuat lembaga dan SDM di daerah dalam kelembagaan penyelenggaraan bidang perumahan termasuk pembiayaan perumahan.

Mantapnya kelembagaan penyelenggaraan bidang perumahan serta terbentuknya lembaga dan sistem pembiayaan perumahan di propinsi/kabupaten/kota

Depkimpraswil

7. Mengembangkan regulasi dan kebijakan insentif fiskal bagi swasta yang berkiprah dalam penyediaan hunian bagi karyawannya.

Tersedianya insentif fiskal bagi swasta. Depkimpraswil.

8. Memutakhirkan dan menyusun peraturan, perundangan, norma, pedoman dan standar teknis bangunan dan lingkungan perumahan - permukiman.

Termutakhirkannya peraturan, perundangan, norma, pedoman dan standar teknis bangunan dan lingkungan perumahan - permukiman.

Depkimpraswil.

9. Mengembangkan mekanisme subsidi hunian perumahan bagi masyarakat miskin dan berpendapatan rendah, antara lain melalui subsidi bunga dan/atau subsidi uang muka.

a. Tersusunnya pola-pola subsidi yang tepat sasaran.

b. Peningkatan jumlah masyarakat yang tinggal pada hunian yang layak.

Depkimpraswil.

10. Menyediakan prasarana dan sarana dasar perumahan - permukiman yang layak huni bagi pengungsi akibat kerusuhan sosial dan bencana alam termasuk transmigrasi.

Tersedianya prasarana dan sarana dasar perumahan yang layak huni bagi pengungsi akibat kerusuhan sosial dan bencana alam termasuk transmigrasi.

Depkimpraswil.

11. Memfasilitasi akses mendapatkan hunian bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah

Tersedianya akses bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah dalam mendapatkan perumahan.

Depkimpraswil

12. Menata dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh.

Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman kumuh.

Depkimpraswil.

13. Memberikan dukungan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman untuk penyiapan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun oleh pemerintah daerah.

Terwujudnya lingkungan permukiman yang tertata dalam bentuk Kasiba/Lisiba.

Depkimpraswil.

14. Memfasilitasi terbangunnya lembaga informasi dan komunikasi penyelenggaraan perumahan.

Tersedianya informasi dan wadah komunikasi dalam penyelenggaraan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Depkimpraswil.

15. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pengembangan kebijakan dan program perumahan.

Terwujudnya sinergi kebijakan dan program perumahan.

Depkimpraswil.

16. Memperkuat lembaga pengawasan konstruksi, keselamatan bangunan dan pemadam kebakaran

Meningkatnya kinerja lembaga pengawasan konstruksi.

Depkimpraswil.

IX-35

Page 13: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2.6 PengembanganPermukiman

1. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana permukiman seperti jalan, air minum, air limbah, drainase dan pengendalian banjir serta persampahan di kota metropolitan, besar, sedang dan kecil.

a. Meningkatnya rasio pelayanan prasarana dan sarana permukiman.

b. Meningkatnya usia pakai prasarana dan sarana permukiman.

c. Tersedianya sistem pengelolaan sampah di kota metropolitan, besar, sedang, dan kecil.

d. Terwujudnya prasarana pengelolaan limbah di perkotaan.

e. Terwujudnya pengembangan sistem drainase perkotaan di kota besar, sedang, dan kecil.

f. Bekurangnya kawasan banjir/daerah genangan.

Depkimpraswil.

2. Meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi untuk masyarakat miskin, daerah rawan air dan kawasan nelayan.

Meningkatnya cakupan pelayanan air minum dan sanitasi untuk masyarakat miskin, daerah rawan air dan kawasan nelayan.

Depkimpraswil.

3. Memberikan bantuan teknis peningkatan pengelolaan PDAM.

Meningkatnya efisiensi pengelolaan PDAM. Depkimpraswil.

4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan prasarana dan sarana permukiman.

a. Meningkatnya kualitas pengelolaan prasarana dan sarana permukiman.

b. Terwujudnya lingkungan permukiman yang sehat, aman teratur dan serasi.

Depkimpraswil, Pemda.

5. Revitalisasi kawasan melalui peningkatan pelayanan sarana dan prasarana.

Meningkatnya kualitas kawasan. Depkimpraswil.

6. Mendayagunakan kawasan strategis perkotaan dan perdesaan.

Meningkatnya fungsi dan kualitas kawasan strategis perkotaan dan perdesaan.

Depkimpraswil.

7. Melestarikan bangunan bersejarah dan kawasan tradisional.

Meningkatnya kualitas dan meningkatnya kelestarian kawasan bersejarah dan tradisional.

Depkimpraswil.

8. Menyempurnakan norma, standar, dan pedoman teknis prasarana dan sarana permukiman.

Diperbaharuinya norma, standar, dan pedoman teknis prasarana dan sarana permukiman.

Depkimpraswil.

9. Melaksanakan penguatan lembaga pengawas konstruksi, keselamatan bangunan dan pemadam kebakaran.

Meningkatnya kinerja lembaga pengawas konstruksi.

Depkimpraswil.

10. Menerapkan tata lingkungan permukiman melalui pengembangan permukiman skala besar.

Terwujudnya lingkungan permukiman yang sehat, aman teratur dan serasi.

Depkimpraswil

11. Melaksanakan kajian pembentukan lembaga regulasi independen di bidang penyelenggaraan prasarana dan sarana dengan kerjasama pemerintah – swasta.

Terbentuknya badan regulator penyelenggaraan pelayanan air bersih/minum, sanitasi dan persampahan.

Depkimpraswil

1. Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman.

2. Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

3. Peningkatan Kualitas Lingkungan.

4. Pengembangan Perumahan.

2.7 Pembangunan WilayahTertinggal

1. Memfasilitasi pengembangan usaha ekonomi lokal, termasuk sarana pemasarannya yang bertumpu pada pemanfaatan SDA, budaya, adat istiadat, dan kearifan tradisional dengan pemberian bantuan DAK.

Meningkatnya perkembangan usaha ekonomi lokal yang bertumpu pada pemanfaatan sumberdaya alam, budaya, adat istiadat dan kearifan tradisional secara berkelanjutan.

Depkeu, Depdagri, Depsos 1. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah.

2. Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan SDA dan LH.

IX-36

Page 14: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2. Memfasilitasi pengembangan wilayah tertinggal, khususnya di KTI termasuk di permukiman transmigrasi lama, melalui penyediaan permukiman, sarana dan prasarana dasar, transportasi dan komunikasi.

a. Meningkatnya perkembangan wilayah tertinggal.

b. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat suku terasing.

c. Tersedianya cadangan kawasan hutan untuk permukiman baru/transmigrasi.

Kantor Menneg PP-KTI, Depnakertrans, Dephub, Depkimpraswil, Dephut, Depsos.

1. Pengembangan dan Pembinaan Usaha Nasional

2. Transmigrasi. 3. Pengembangan Wilayah. 4. Pengembangan Usaha

Perhutanan Rakyat. 5. Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya.

6. Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial.

3. Mendorong pengembangan wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil tertinggal melalui pengembangan kegiatan pariwisata bahari dengan basis panorama, budaya lokal dan ekowisata serta berbagai kegiatan lain.

Berkembangnya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk kawasan pelestarian alam laut dengan meningkatnya perkembangan kegiatan pariwisata bahari dan berbagai kegiatan lain.

Dept. Kelautan dan Perikanan, Kantor Meneg Budpar, Dephut.

1. Pengembangan Produk Pariwisata

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi, dan Rehabilitasi SDA.

3. Pengembangan dan Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Air Lainnya.

4. Pengembangan Sumberdaya Perikanan.

5. Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan.

4. Memfasilitasi penataan ruang termasuk pemanfaatan potensi wilayah melalui bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi mengenai rencana tata ruang.

Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah tertinggal secara optimal.

Depkimpraswil. 1. Penataan Ruang.2. Pengembangan Wilayah.

5. Mengidentifikasi permasalahan sosial, ekonomi, politik dan keamanan di KTI dan wilayah tertinggal lainnya, serta merumuskan strategi pembangunannya.

Teridentifikasinya permasalahan sosial, ekonomi, politik dan keamanan serta rumusan kebijakan pelaksanaan pengembangan KTI dan wilayah tertinggal lainnya.

Kantor Menneg PP-KTI, Depdagri

Pengembangan Wilayah

2.8 Pengembangan DaerahPerbatasan

1. Melaksanakan perundingan dan penetapan batas maritim dengan negara tetangga, pengajuan amandemen alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) kepada IMO, menyelesaikan masalah perbatasan.

Disepakatinya garis batas maritim dengan negara tetangga, amandemen alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) disahkan, berkurangnya sengketa perbatasan.

Deplu, Depdagri, Mabes TNI. Peningkatan Kerjasama Internasional.

IX-37

Page 15: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2. Meratifikasi konvensi PBB tentang hukum perjanjian internasional dan batas wilayah antar negara berupa delimitasi dan demarkasi batas dalam bentuk peta dan titik koordinat batas, meningkatkan penentuan peta ALKI dan peta lingkungan pantai Indonesia (LPI).

Terlaksananya ratifikasi konvensi hukum internasional tentang batas wilayah antar negara berupa delimitasi dan demarkasi batas dalam bentuk peta dan titik koordinat batas, tersedianya peta ALKI dan peta lingkungan pantai Indonesia (LPI).

BAKOSURTANAL. Peningkatan Akses Informasi SDA dan LH.

3. Menyelesaikan garis batas landas kontinen di wilayah perbatasan, penetapan perjanjian batas ZEE dengan Thailand dan PNG.

Terselesaikannya garis batas landas kontinen di wilayah perbatasan.

Deplu, Dept. Energi dan SD Mineral, Mabes TNI, Dept. Kelautan dan Perikanan.

1. Peningkatan Kerjasama Internasional.

2. Pengembangan Wilayah. 3. Pengembangan Dukungan

Pertahanan. 4. Memberi nama geografi, menyusun RUU

tentang batas wilayah kedaulatan NKRI, menyelesaikan masalah wilayah perbatasan RI dengan negara tetangga.

a. Berkurangnya pulau tanpa nama. b. Ditetapkannya UU batas wilayah kedaulatan

NKRI. c. Terselesaikannya masalah wilayah perbatasan

RI dengan negara tetangga.

Depdagri. 1. Pembentukan Peraturandan Perundang-undangan.

2. Pengembangan Otonomi Daerah.

5. Membangun tugu batas, dermaga, suar, sarana komunikasi, pos TNI; meningkatkan patroli udara dan maritim; melaksanakan survei hidrografi dan memutakhirkan peta ALKI; pemeliharaan titik-titik koordinat.

a. Berkurangnya gangguan keamanan. b. Berkurangnya pencurian sumberdaya laut dan

darat. c. Tersedianya data hidrografi dan peta ALKI.

Dephan, Mabes TNI, Dept. Kelautan dan Perikanan, Depdagri.

1. Pengembangan Dukungan Pertahanan.

2. Pengembangan Wilayah.

6. Membuka dan meningkatkan pelayanan imigrasi, bea cukai, dan karantina di pos lintas batas.

Terbukanya pos-pos baru dan lancarnya pelayanan imigrasi, bea cukai, dan karantina.

Dept. Kehakiman dan HAM, Depkeu, Deptan, Dephut, Mabes TNI.

1. Pengembangan Wilayah. 2. Pembentukan Peraturan

Perundangan-undangan. 3. Pembangunan dan

Pembinaan Kehutanan. 4. Pengembangan Agribisnis.

7. Meningkatkan kerjasama ekonomi sub-regional secara bilateral dan multilateral kawasan.

a. Terlaksananya kerjasama ekonomi. b. Terlaksananya pengelolaan sumberdaya. c. Terbangunnya prasarana. d. Meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat

di wilayah perbatasan.

Deplu, Depkimpraswil, Depperindag, Deptan, Dephut, Dept. Kelautan dan Perikanan, Kantor Meneg PPKTI.

1. Pengembangan Wilayah. 2. Peningkatan Kerjasama

Ekonomi Luar Negeri.

8. Memfasilitasi penyusunan, legalisasi peraturan penataan ruang dan pengembangan kawasan; bantuan pembangunan dan rehabilitasi jaringan jalan, jaringan irigasi, prasarana air baku dan sarana permukiman di beberapa wilayah perbatasan.

a. Tersusunnya peraturan penataan ruang. b. Semakin berkembangnya kawasan perbatasan. c. Meningkatnya aksesibilitas ke/dari wilayah

perbatasan. d. Meningkatnya luas lahan pertanian. e. Tersedianya air bersih. f. Terbangunnya permukiman layak huni.

Depkimpraswil. 1. Pengembangan Wilayah.2. Pengembangan Sarana dan

Prasarana Permukiman. 3. Pengembangan Perumahan. 4. Pengembangan Jalan dan

Jembatan.

9. Memberikan bantuan pembangunan permukiman transmigrasi, bantuan pendirian balai latihan kerja di beberapa wilayah perbatasan.

a. Berkembangnya permukiman transmigrasi. b. Berdirinya BLK.

Depnakertrans. 1. Transmigrasi.2. Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja.

IX-38

Page 16: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

10. Memberikan bantuan pembangunan dan pengadaan prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara; menyediakan subsidi angkutan di wilayah perbatasan tertentu; membangun pos dan telekomunikasi di sejumlah desa perbatasan.

a. Terbangunnya prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara.

b. Meningkatnya lalulintas orang, barang dan informasi ke/dari wilayah perbatasan.

Dephub. 1. Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan.

2. Pengembangan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyebarangan.

3. Pengembangan Pelayanan Transportasi Udara.

11. Mengembangkan IKM, meningkatkan kemampuan teknologi industri, menata struktur industri, mengembangkan distribusi nasional, mengembangkan ekspor, memberikan bantuan pembangunan peralatan, membangun pasar di beberapa kawasan perbatasan; mengkaji pendirian kawasan berikat di Sangihe Talaud, mengkaji pengembangan daerah Entikong, Nunukan, Sangir, Talaud dan Belu.

Meningkatnya aktivitas industri dan perdagangan di beberapa kawasan perbatasan.

Depperindag. 1. Pengembangan UsahaKecil dan Menengah.

2. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

3. Penataan Struktur Industri. 4. Pengembangan Distribusi

Nasional. 5. Peningkatan Kerjasama

Ekonomi Luar Negeri. 6. Pengembangan Ekspor.

12. Perencanaan, pengelolaan, dan rehabilitasi kawasan konservasi.

a. Terpeliharanya kawasan konservasi. b. Mantapnya status hukum kawasan hutan

secara internasional.

Dephut. Pembangunan dan Pembinaan Kelautan.

13. Memfasilitasi pengelolaan pulau-pulau perbatasan di 8 propinsi; mengendalikan sumberdaya ikan, ekosistem laut dan jasa kelautan nasional; meratifikasi STCW-F dan Torremolinos serta sosialisasi konvensi hukum laut internasional.

a. Meningkatnya kesejahteraan keluarga nelayan di 8 propinsi.

b. Terpeliharanya sumberdaya kelautan. c. Diundangkannya STCW-F dan Torremolinos. d. Memasyarakatnya konvensi hukum laut

internasional.

Dept. Kelautan dan Perikanan.

1. Pengelolaan dan Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil.

2. Peningkatan Pertambahan Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan.

2.9 Penataan Ruang 1. Menyusun peraturan perundang-undangan pelaksanaan UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

a. Ditetapkannya amandemen UU No. 24/1992. b. Tersusunnya peraturan penjelasan UU No.

24/1992.

Depdagri, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan., Dephan, LAPAN, BPN, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

1. Penataan Ruang. 2. Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan.

2. Menyusun dan meninjau kembali rencana tata ruang pulau, propinsi, kabupaten, kota, dan kawasan-kawasan khusus untuk menjamin keterpaduan pembangunan antar wilayah dan antar sektor serta untuk mencegah kerusakan lingkungan.

a. Tersusunnya rencana tata ruang pulau, propinsi, kota, kabupaten, dan kawasan yang terpadu dan dapat mencegah kerusakan lingkungan.

b. Tersusunnya peraturan tentang rencana tata ruang pulau untuk menjamin keterpaduan pembangunan antar wilayah dan antar sektor.

Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan., Depdagri.

Penataan Ruang.

IX-39

Page 17: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

3. Mendayagunakan RTRWN, RTRWP, dan RTRWK terutama di kawasan strategis nasional.

a. Pendayagunaan RTRWN dalam pembangunan nasional yang sinkron dengan penataan ruang maritim dan sumberdaya kelautan serta di kawasan strategis nasional terutama kawasan rawan bencana alam dan daerah perbatasan.

b. Tersusunnya rencana zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil pada 5 gugus pulau terluar dan pada 2 wilayah perbatasan darat.

Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan..

Penataan Ruang.

4. Menyusun pedoman, pemberian bimbingan, arahan, supervisi mengenai kebijakan dan rencana tata ruang.

a. Tersusunnya 5 pedoman dan panduan untuk penataan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil.

b. Tersusunnya NSPM penataan ruang daratan untuk mendorong otonomi daerah.

c. Terselenggaranya forum penataan ruang untuk konsultasi publik.

Depdagri, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, Pemda.

Penataan Ruang.

5. Meningkatkan kapasitas aparat daerah khususnya dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan pelayanan informasi penataan ruang kepada masyarakat luas.

a. Terbentuknya kelembagaan penataan ruang di daerah.

b. Tersusunnya basis data dan profil tata ruang kawasan tertentu.

c. Terselenggaranya pelatihan penataan ruang dan GIS di 10 propinsi dan 25 kabupaten.

d. Tersusunnya data dasar spasial kawasan khususnya kawasan perbatasan.

Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan., BPN, BAKOSURTANAL, Depdagri, Pemda.

1. Penataan Ruang. 2. Pengembangan dan

Peningkatan Akses Informasi SDA dan LH.

6. Melaksanakan sosialisasi rencana dan kebijakan penataan ruang terutama di kawasan strategis nasional dan kawasan lindung untuk memantapkan sistem monitoring yang melibatkan masyarakat.

a. Terselenggaranya kampanye pada masyarakat, pendampingan kelompok masyarakat.

b. Terbentuknya sistem informasi publik dalam kegiatan penataan ruang di tingkat nasional dan daerah.

c. Terselenggaranya sosialisasi dan orientasi penataan ruang daratan, pesisir dan pulau-pulau kecil.

Depdagri, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, LAPAN, BAKOSURTANAL.

Penataan Ruang.

7. Memantapkan koordinasi dan konsultasi antara pusat dan daerah serta antar lembaga eksekutif dan legislatif, kerjasama antar daerah dan konsultasi dengan lembaga dan organisasi masyarakat dalam kegiatan penataan ruang di tingkat nasional dan daerah.

a. Terwujudnya koordinasi penataan ruang melalui BKTRN.

b. Mantapnya koordinasi dan konsultasi antara pusat-daerah, antara eksekutif-legislatif, pemerintah-organisasi masyarakat.

c. Terpantaunya kegiatan penataan di pusat dan daerah.

Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depdagri, Depkimpraswil, Pemda.

Penataan Ruang.

2.10 Pengelolaan Pertanahan 1. Memantapkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM pertanahan di pusat dan khususnya daerah dalam rangka pelaksanaan program-program pembaruan agraria dan otonomi bidang pertanahan.

a. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan tata laksana agraria/pertanahan di pusat dan daerah untuk mengemban tugas pembangunan dan pembaruan agraria serta pelayanan pertanahan dalam rangka otonomi daerah.

b. Meningkatnya SDM di bidang agraria/ pertanahan yang handal dan profesional khususnya di daerah.

BPN, Pemda (Kanwil BPN, Kantor/Dinas Pertanahan serta Pemda Propinsi dan Kabupaten/Kota).

1. Pengelolaan Pertanahan. 2. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Negara.

IX-40

Page 18: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2. Melanjutkan peningkatan pelayanan pertanahan di daerah yang didukung sistem informasi pertanahan yang handal dan transparan termasuk melaksanakan inventarisasi dan registrasi pertanahan.

a. Meningkatnya kualitas pelayanan pertanahan yang dilakukan secara sederhana, aman terjangkau dan transparan baik di pusat dan daerah.

b. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi pertanahan yang lengkap, akurat dan mutakhir untuk menunjang pelayanan dan pembangunan serta dapat diakses masyarakat secara mudah, murah dan cepat.

BPN, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemda (Kanwil BPN, Kantor/Dinas Pertanahan serta Pemda Propinsi dan Kabupaten/Kota).

1. Pengelolaan Pertanahan. 2. Pengembangan dan

Peningkatan Akses Informasi SDA dan LH.

3. Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3. Melanjutkan pengendalian penggunaan tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah termasuk pemantapan sistem perijinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang atau penggunaan tanah di daerah, termasuk lokasi transmigrasi.

Meningkatnya pelaksanaan penatagunaan tanah dan pengendalian pemanfaatan tanah yang tertib hukum dan berwawasan lingkungan.

BPN, Depnakertrans. 1. Pengelolaan Pertanahan. 2. Transmigrasi.

4. Melanjutkan penataan penguasaan dan pemilikan tanah agar sesuai dengan prinsip keadilan dan menjunjung supremasi hukum, dengan mengacu pada hasil inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T).

a. Tersedianya data penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.

b. Berkurangnya ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan dan pemanfaatan tanah.

BPN.

Pengelolaan Pertanahan.

5. Melanjutkan kegiatan inventarisasi dan penyelesaian masalah/ kasus pertanahan.

Meningkatnya penyelesaian konflik dan masalah pertanahan secara sistimatis dan mendasar.

BPN.

1. Pengelolaan Pertanahan. 2. Peningkatan Kesadaran

Hukum dan Pengembangan Budaya Hukum.

6. Melanjutkan pelaksanaan pengkajian dan penjabaran peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pembaruan agraria dan otonomi bidang pertanahan.

a. Meningkatnya kelengkapan peraturan perundang-undangan dibidang agraria/pertanahan nasional yang mengakomodasi rasa keadilan masyarakat, kebutuhan pembangunan dan otonomi daerah.

b. Meningkatnya kesadaran dalam penerapan hukum agraria/pertanahan disemua sektor pembangunan dan masyarakat.

BPN, Dept. Kehakiman dan HAM

1. Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan.

2. Peningkatan Kesadaran Hukum dan Pengembangan Budaya Hukum.

7. Melanjutkan pengkajian dan sinkronisasi kebijakan tata ruang dan pertanahan.

Meningkatnya keserasian kebijakan penataan ruang dan penggunaan tanah.

BPN.

Pengelolaan Pertanahan.

3. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat 3.1 Penguatan Organisasi

Masyarakat 1. Melakukan promosi model kerjasama

pembangunan sektoral dan daerah (formal dan informal) dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui seminar, lokakarya, dan komunikasi elektronik (website).

Tersusunnya model (blue print) model kerjasama pembangunan sektoral dan daerah dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Meneg Kominfo .

1. Program Pemberdayaan Masyarakat.

2. Program Pengembangan Otonomi Daerah.

3. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal.

IX-41

Page 19: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

2. Memberntuk forum pemerhati kerjasama pembangunan sektoral dan daerah dalam rangka pemberdayaan masyarakat tingkat nasional dan daerah.

Terbentuknya forum pemerhati kerjasama pembangunan sektoral dan daerah dalam rangka pemberdayaan masyarakat tingkat nasional dan daerah.

Depdagri. 4. Program PembangunanPerdesaan.

5. Mengidentifikasi dan menganalisis regulasi dan kebijakan pembangunan sektoral dan daerah yang ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat.

Terinventarisasi regulasi dan kebijakan pembangunan sektoral dan daerah yang ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat.

Kantor Meneg PPN/Bappenas, Depdagri, Kantor Menko Kesra, Kantor Menko Perekonomian.

6. Memfasilitasi penghapusan berbagai peraturan (regulasi) yang menghambat perkembangan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat.

Berkurangnya berbagai peraturan (regulasi) yang menghambat perkembangan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Dept. Kehakiman dan HAM, Kantor Menko Kesra, Kantor Menko Perekonomian.

7. Menguatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Meningkatnya peran dan fungsi lembaga masyarakat sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Depdagri.

3.2 Pemberdayaan MasyarakatMiskin

1. Merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan 2005-2015 secara partisipatif dengan masyarakat.

a. Terbangunnya konsensus diantara stakeholder untuk bersama-sama menanggulangi kemiskinan.

b. Tersedianya data dan informasi tentang fenomena kemiskinan.

c. Terumuskannya strategi, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

d. Terumuskannya sistem monitoring dan evaluasi dalam penanggulangan kemiskinan.

Kantor Menko Kesra, Kantor Menko Perekonomian, Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

1. Program Pemberdayaan Masyarakat.

2. Program Pengembangan Otonomi Daerah.

3. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal.

4. Program Pembangunan Perdesaan.

2. Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat yang meliputi percepatan pemulihan sosial ekonomi masyarakat di daerah pasca konflik, pengembangan kolaborasi LSM dan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat, peningkatan jaringan kerja untuk pembangunan ekonomi lokal, pengembangan investasi sosial ekonomi daerah untuk pemberdayaan masyarakat.

a. Tersusunnya model pemberdayaan masyrakat di daerah pasca konflik.

b. Terbangunnya kerjasama antar pemerintah dan

LSM. c. Terbentuknya jaringan antar stakeholder dan

antar institusi. d. Termobilisasinya investasi berbasis kemitraan. e. Berkembangnya lembaga keuangan mikro.

Depdagri, Bappenas, Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menko Kesra, Kantor Menko Polkam,Depsos, Depkes, Depkimpraswil, Depdiknas. Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas. Depdagri, KADIN, Deperindag. Depdagri, KADIN, Deperindag. Bank Indonesia, Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

3. Menajamkan targeting dan penguatan delivery system program kemiskinan.

Terbangunnya sistem targeting dan delivery system yang dengan tepat diterima oleh sasaran.

Depkes, Depdiknas, BULOG, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, Deptan, Depsos, BKKBN, Depdagri, Depkes, Deperindag, Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

IX-42

Page 20: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

4. Memfasilitasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui instrumen pendekatan pembangunan partisipatif.

a. Terfasilitasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui instrumen pendekatan pembangunan partisipatif.

b. Adanya suatu forum kemitraan sebagai suatu wadah untuk menggerakkan seluruh stakeholders baik dalam fungsi perencanaan maupun pengendalian.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Depperindag, Depsos, Dept. Kelautan dan Perikanan.

5. Menganalisis sinkronisasi program-program penanggulangan kemiskinan dengan orientasi penciptaan kesempatan kerja, pengembangan kapasitas pemberdayaan dan perlindungan sosial.

Terbangunnya sinkronisasi program-program penanggulangan kemiskinan dengan orientasi penciptaan kesempatan kerja, pengembangan kapasitas pemberdayaan dan perlindungan sosial.

Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Menko Perekonomian.

6. Memfasilitasi penyediaan bantuan modal usaha, pendampingan, dan pembangunan prasarana pendukung pengembangan usaha masyarakat miskin.

Terlaksananya penyediaan bantuan modal usaha, pendampingan, dan pembangunan prasarana pendukung pengembangan usaha masyarakat miskin.

Depkes, Depdiknas, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, Deptan, Depsos, BKKBN, Depdagri, Deperindag, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Kantor Meneg PPKTI.

7. Mendorong peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.

Meningkatnya peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan pogram penanggulangan kemiskinan.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kantor Menko Kesra.

3.3 Peningkatan KeswadayaanMasyarakat

1. Menyusun kebijakan dan program kerjasama pembangunan sektoral dan daerah untuk keswadayaan masyarakat.

Terbentuknya sinkronisasi kebijakan dan program kerjasama pembangunan sektoral dan daerah untuk pemberdayaan masyarakat.

Depkes, Depdiknas, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, Deptan, Depsos, BKKBN, Depdagri, Depperindag, Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

1. Program Pemberdayaan Masyarakat.

2. Program Pengembangan Otonomi Daerah.

3. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal.

4. Program Pembangunan. 2. Mengembangkan dan memutakhirkan basis

data perencanaan kerjasama pembangunan sektoral dan daerah dalam rangka keswadayaan masyarakat.

a. Tersedianya basis data perencanaan kerjasama pembangunan sektoral dan daerah dalam rangka keswadayaan masyarakat.

b. Panduan (guideline) penyusunan program.

BPS, Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

Perdesaan

3. Memobilisasi sumberdaya (alam, keuangan, kelembagaan, aset pengalaman) untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat.

Termobilisasi sumberdaya (alam, keuangan, kelembagaan, aset pengalaman) untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat.

Depkes, Depkimpraswil, Dept. Kelautan dan Perikanan, Deptan, BKKBN, Depdagri, Depperindag, Kantor Meneg Koperasi dan UKM.

4. Mengembangkan jaringan kerja antar pelaku dalam kegiatan keswadayaan masyarakat.

Berkembangnya jaringan kerja antar pelaku (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam kegiatan keswadayaan masyarakat.

Depdagri, Depperindag, Deptan.

IX-43

Page 21: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

5. Melaksanakan metode perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa dalam rangka penciptaan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.

Terlaksananya metode perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa dalam rangka penciptaan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan melalui forum musyawarah pembangunan desa dan diskusi unit desa kerja pembangunan di kecamatan.

Depdagri, Kantor Meneg PPN/Bappenas.

4. Mempercepat Penanganan Khusus Nanggroe Aceh Darussalam, Papua dan Maluku 4.1 Penanganan Khusus

Nanggroe Aceh Darussalam, Papua dan Maluku

1. Mempercepat penyelesaian berbagai peraturan perundangan dari pelaksanaan otonomi khusus di NAD dan Papua.

Terselesaikannya berbagai peraturan perundangan dari pelaksanaan otonomi khusus di NAD dan Papua.

Depdagri, Dept. Kehakiman dan HAM

1. Pembentukan Peraturan dan Peraturan Perundang-undangan

2. Pengembangan Otonomi Daerah.

2. Memantapkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam penerapan Undang-undang Otonomi Khusus di NAD dan Papua.

Meningkatnya kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam penerapan Undang-undang Otonomi Khusus di NAD dan Papua.

Depdagri. Pengembangan OtonomiDaerah.

3. Menyelenggarakan bantuan teknis, supervisi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan Undang-undang Otonomi Khusus di NAD dan Papua.

Terselenggarakannya bantuan teknis, supervisi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan otonomi khusus di NAD dan Papua.

Depdagri. Pengembangan OtonomiDaerah.

4. Melakukan upaya pemulihan keamanan dan penegakan hukum di NAD.

Berkurangnya gangguan keamanan dan tegaknya keadilan di NAD.

Kantor Menko Polkam, TNI/Polri, Kejagung.

1. Pengembangan Keamanan Dalam Negeri.

2. Pengembangan Dukungan Pertahanan.

3. Penuntasan Kasus KKN dan Pelanggaran HAM.

5. Memfasilitasi pemulihan kehidupan masyarakat melalui rehabilitasi prasarana dan sarana permukiman termasuk kawasan transmigrasi, pendidikan, kesehatan, ekonomi lokal, agama dan perkantoran pemerintah di Propinsi Maluku dan Maluku Utara.

Pulihnya kehidupan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.

Depkimpraswil, Dephub, Depdiknas, Depkes, Depag, Depnakertrans, Kantor Meneg PPKTI.

1. Pengembangan Perumahan, Rehabilitasi Transportasi Jalan, Pendidikan Dasar, dan Prasekolah.

2. Pendidikan Menengah dan Tinggi.

3. Pendidikan Luar Sekolah. 4. Upaya Kesehatan. 5. Penanganan Daerah

Khusus.

IX-44

Page 22: C. MATRIKS RENCANA TINDAK...kebijakan nasional dalam kerangka NKRI. a. Tersusunnya sistem evaluasi dan pelaporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang desentralistik. b

IX-45

REPETA 2004 No. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

6. Mendorong percepatan pemberdayaan masyarakat lokal melalui penguatan sistem pendidikan, kesehatan, transmigrasi lokal, ekonomi dan sosial-budaya masyarakat, serta pemekaran wilayah Papua.

Meningkatnya keberdayaan masyarakat lokal Papua.

Depdiknas, Depkes, Deptan, Depperindag, Dept. Kelautan dan Perikanan, Depnakertrans, Kantor Meneg Koperasi dan UKM, Kantor Meneg PPKTI.

1. Pendidikan Dasar dan Prasekolah.

2. Pendidikan Menengah dan Tinggi.

3. Upaya Kesehatan. 4. Pengembangan Agribisnis. 5. Pengembangan Usaha

Kecil dan Menengah. 6. Sumberdaya Perikanan. 7. Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja.

8. Penanganan Daerah Khusus.