Upload
dodang
View
232
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
354
C. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan
a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Pengembangan bibit ikan unggul
b) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
c) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan
d) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan (DAK)
e) Pengembangan pakan ikan alternatif
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
a) Evaluasi pelaku usaha perikanan
b) Pelatihan dan Pembinaan teknologi perikanan
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran
b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar
a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan
b) Restocking perairan umum
b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Diseminasi budidaya Lele Sangkuriang 1 kali, pembuatan brosur
teknologi budidaya lele Sangkuriang 1000 lembar, pembelian
calon induk 3.000 ekor dan pembelian pakan ikan 100 zak,
pembelian benih calon induk Nila 200 kg, sosialisasi teknologi, 1
kali, pembuatan brosur teknologi budidaya ikan nila 500 lembar.
b) Sosialisasi cara budidaya ikan yang baik (CBIB) 2 kali,
pembuatan brosur CBIB 750 eksemplar, Pembuatan buku saku
pengendalian penyakit ikan 250 buku, pengadaan alat
laboratorium perikanan 1 paket, magang teknologi perbenihan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
355
bagi petugas 1 angkatan, magang bududaya ikan untuk petani 1
angkatan, kursus pembenihan rakyat (UPR) 1 angkatan, kursus
petani ikan 2 angkatan, kursus manajerial kelompok 1 angkatan.
c) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan berupa,
pengelolaan administrasi 12 bulan, pembuatan brosur UPP
1.000 lembar dan pembuatan buletin tiga bulanan OVA 2.000
lembar
d) Pengembangan BBI lokal 2 unit, pengembangan kawasan
budidaya air tawar 10 unit, pembangunan pendopo penyuluhan 2
unit, pengembangan kawasan perbenihan (UPR) 8 kecamatan,
penyediaan sarana prasarana pemasaran dan peningkatan mutu
hasil perikanan 1 paket, penyediaan sarana prasarana
penyuluhan perikanan 8 paket
e) Terlaksananya uji coba pakan alternatif berupa sosialisasi
teknologi pembuatan pakan alternatif 1 kali, pembuatan brosur
teknologi pembuatan pakan ikan alternatif 1.000 lembar,
pembelian benih ikan uji 4.000 ekor, pembelian pakan ikan uji 20
zak.
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
a) Evaluasi pelaku usaha perikanan berupa, evaluasi kelompok tani
di 17 kelompok, evaluasi UPR se-Kab. Sleman 17 kecamatan,
pemberdayaan petani pembenih ikan berupa sarasehan udang
galah 6 kali dan sarasehan gurami 6 kali.
b) Dem mina padi kolam dalam 3 unit.
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran berupa,
pengelolaan UPT PBPP 12 bulan, optimalisasi 5 unit BBI,
pembelian pakan 348 zak dan cetak brosur 1.000 lembar.
b) Diversifikasi Pengolahan dan Kampanye Makan Ikan berupa, 18
kali lomba masak, penyusunan buku resep 100 eks,
pemasyarakatan hasil perikanan 4 kali, sarasehan pasar ikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
356
kelompok 6 kali, sosialisasi gizi ikan 1 kali, kampanye makan
ikan 6 kali. Gerakan cinta ikan berupa, lomba lukis cinta ikan 1
kali, pembuatan brosur cinta ikan 400 lembar dan pembuatan
buku gambar gerakan cinta ikan 525 buku.
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar
a) Perencanan pembangunan perikanan 4 unit dan pendataan
perikanan di 17 kecamatan.
b) Restocking perairan umum berupa, penebaran 900 kg benih di
perairan umum.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perikanan
sebagaimana buku lampiran) Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu
mendukung peningkatan produksi ikan sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.35. Perkembangan Produksi Ikan Tahun 2007– 2011
No. Produksi Ikan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ikan Konsumsi (ton) 8.148,85 10.297,78 12.425,90 14.574,68 18.364,10
2. Ikan Hias (ekor) 7.818.000 9.278.860 9500000 11.445.500 11.909.300
3. Benih Ikan (ekor) 532.156.500 704.545.000 789367500 785.857.500 840.182.800 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2011 sebesar
26,0%, produksi ikan hias meningkat sebesar 4,05%, dan produksi
benih ikan meningkat sebesar 6,91%. Peningkatan produktifitas
perikanan tersebut dikarenakan adanya peningkatan produktivitas
kolam, jumlah kelompok pembudidaya meningkat 7,24% menjadi 415
kelompok, peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta
meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan.
Tingkat konsumsi ikan pada tahun 2011 meningkat 3,93% menjadi
27,78 kg/kapita/tahun dari 26,73 kg/kapita/tahun pada tahun 2010.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
357
Tingkat konsumsi tahun 2011 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan
tingkat konsumsi Provinsi DIY sebesar 12,80 kg/kapita/tahun.
Keberhasilan urusan perikanan dapat pula dilihat dari prestasi yang
diraih oleh beberapa kelompok tani ikan sebagai berikut:
1) Juara I Nasional, kategori Kelembagaan UPP dalam rangka
Penghargaan Adibakti Mina Bahari atas nama UPP Sembada
Sleman.
2) Juara I Nasional, Kategori Inovasi UMKM Pengolah Hasil Perikanan
atas nama Nurul Indah Khasanah, ST, Kayan, Gg. Mlati,
Condongcatur, Depok.
3) Juara V Nasional, kategori Kelembagaan UPR dalam rangka
Penghargaan Adibakti Mina Bahari atas nama UPR Yasa Mina,
Cangakan, Kalitirto, Berbah.
4) Juara I Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Budidaya Nila, atas nama KPI Tegal
Makmur, Ngawen, Tegal, Trihanggo, Gamping.
5) Juara I Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Unit Perbenihan
Rakyat (UPR), atas nama KPI Mina Jaya, Kaliwaru, Selomartani,
Kalasan.
6) Juara II Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Budidaya Nila, atas nama KPI Mina
Rejeki, Bedilan, Margokaton, Seyegan.
7) Juara III Tingkat Provinsi, Lomba UKM Pengolah Hasil Perikanan,
atas nama Aray D. Harjunathin, S.Pd., Perum Sidoarum Blok III
Godean.
c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan perikanan adalah Bidang Perikanan pada
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor
9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun
2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
358
Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci,
kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan perikanan di Bidang
Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 60
orang (1 kepala dinas, 17 orang bidang perikanan, 22 orang
pengembangan budidaya perikanan, 20 orang penyuluh perikanan).
Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan perikanan menurut golongan
dan pendidikan sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perikanan sebesar
Rp4.221.798.380,00 realisasi Rp3.804.837.975,00 atau 90,12%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, anggaran sebesar
Rp3.883.798.380,00 realisasi Rp3.471.692.600,00 atau 89,39%.
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan, anggaran
sebesar Rp88.000.000,00 realisasi Rp86.145.000,00 atau 97,89%.
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan, anggaran sebesar Rp190.000.000,00 realisasi
Rp189.700.000,00 atau 99,84%.
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar, anggaran sebesar Rp60.000.000,00 realisasi
Rp57.300.375,00 atau 95,50%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Perikanan melalui sinkronisasi usulan dari
hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perikanan
di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
359
h. Permasalahan dan Solusi 1) Masalah sumber air yang semakin terbatas baik dari jumlah maupun
kualitasnya masih menjadi permasalahan penting, terutama di
wilayah Sleman barat dimana kegiatan budidaya perikanan sebagian
besar bergantung pada pengairan dari saluran Van der Wijck dan
Selokan Mataram. Saat ini kedua saluran terganggu alirannya
karena adanya timbunan material vulkanik erupsi Merapi berupa
pasir dan batu. Selain mendesain ulang jaringan irigasi, solusi lain
yang dapat dipertimbangkan adalah memberikan sosialisasi kepada
masyarakat baik petani maupun pembudidaya ikan untuk memilih
komoditas yang dapat tumbuh baik dengan sumber air terbatas
seperti ikan gurami dan lele. Selain itu, perlu ditingkatkan peran
organisasi pemakai air (P3A).
2) Tingginya harga pakan pabrikan masih menjadi permasalahan dalam
budidaya perikanan, antisipasi yang telah dilakukan dengan
mengembangkan pakan alternatif yang bisa mengurangi
ketergantungan terhadap bahan baku pakan impor.
2. Urusan Pertanian
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani:
a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
b) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
c) Peningkatan kemampuan lembaga petani
d) Sekolah Lapang Petani
e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN
f) Pemberdayaan Petani
g) Pembinaan dan Evaluasi P3A
h) Pemberdayaan LKM, Gapoktan dan P3A
i) Pembinaan dan pengembangan Gapoktan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
360
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
a) Fasilitas kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil produksi oeternakan komplementer
b) Promosi atas hasil produk pertanian/perkebunan unggulan daerah
c) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian
d) Pengembangan pertanian wisata
e) Diversivikasi pengolahan hasil pertanian
f) Pengembangan agribisnis pertanian
g) Pembinaan panen dan pasca panen
h) Pembinaan panen dan pasca panen tembakau
3) Program Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan tepat guna
a) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
b) Pelatihan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam
c) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational-Good Agriculture Practices)
d) Penyusunan SOP tembakau rakyat
e) Dem area tembakau
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a) Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
b) Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
c) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
d) Pengelolaan Lahan air
e) Perlindungan tanaman
f) Pengembangan kentang dataran medium
g) Pengembangan pembibitan krisan
h) Pengembangan pupuk organik
i) Akselerasi tebu rakyat
j) Penyedian benih unggul bermutu perkebunan
k) Reklamasi lahan perkebunan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
361
l) Perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan
m) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan perkebunan
n) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim perkebunan
o) Pembuatan gudang penyimpanan tembakau
5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan
a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ perkebunan
b) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
c) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan)
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan
c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan
d) Pengelolaan klinik hewan
e) Penanganan penyakit menular ternak
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a) Pengembangan agribisnis peternakan 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
a) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil produksi peternakan komplementer
b) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan
c) Optimalisasi pengembangan budidaya peternakan dan pemotongan hewan
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan:
a) Pengadaan sarana prasarana teknologi peternakan tepat guna.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
362
b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan pertanian sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pelatihan pengurus kelompok petani kecil (KPK) 3 angkatan,
magang petani dan pelaku agribisnis 2 angkatan, dan pelatihan
dan bimbingan pertanian organik 2 angkatan.
b) Pembinaan manajemen kewirausahaan 2 angkatan.
c) Evaluasi kelompok tani kelas pemula dan lanjut 34 kelompok,
evaluasi kelompok Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi
tingkat Kabupaten 7 kelompok, evaluasi kelompok PMI padi
tingkat Provinsi 1 kelompok, penghargaan bagi kelompok
berprestasi 15 kelompok, peningkatan kelas kelompok 50
kelompok, partisipasi pada pekan daerah dan pekan nasional
petani masing-masing 1 unit.
d) Sekolah lapang tata guna air 1 angkatan, pembinaan
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 1 angkatan, dan sekolah
lapang pengendalian hama terpadu 4 angkatan.
e) Evaluasi gabungan kelompok tani 17 kecamatan,
Pendampingan Gapoktan 86 desa, Pelatihan pengelolaan Pusat
Pelatihan Pertanian Pedesaaan Swadaya (P4S) 1 kali, pelatihan
manajemen Gapoktan 2 angkatan.
f) Pelatihan penyusunan Participatory Rural Appraisal (PRA) 2
angkatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan desa 86 desa.
g) Pertemuan koordinasi P3A tingkat kabupaten 6 kali, pertemuan
awal/sosialisasi 8 kali, Pertemuan pembinaan dan evaluasi P3A
tingkat kecamatan, Pertemuan pembinaan dan evaluasi P3A
tingkat kabupaten 8 kali, Pertemuan persiapan dan evaluasi P3A
tingkat provinsi 2 kali, pembinaan dan evaluasi P3A tingkat
provinsi 1 kali, Pertemuan persiapan dan evaluasi P3A tingkat
nasional 2 kali, pembinaan dan evaluasi P3A tingkat nasional 1
kali, penghargaan pembinaan dan evaluasi P3A tingkat
kabupaten 1 paket.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
363
h) Pemberdayaan P3A dan Kelompok Tani 4 kali
i) Pembinaan dan pengembangan Gapoktan 1 kali
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
a) Fasilitasi kerjasama regional, nasional, internasional penyediaan
hasil produksi pertanian/perkebunan melalui forum komunikasi
pertanian dan kehutanan 1 kali, forum komunikasi tiga bulanan
(5 bidang) 20 kali, forum komunikasi penyuluh 2 kali dan forum
komunikasi Petugas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) 2 kali.
b) Temu usaha dan temu bisnis 2 kali, pasar tani 4 kali, dan
promosi dan pengembangan pertanian dan kehutanan 1 kali.
c) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian terdiri dari Agro
and Food Expo 1 kali, Hari Pangan Sedunia 1 kali dan Pameran
Potensi Pembangunan 1 kali.
d) Pengembangan pertanian wisata berupa lomba numbuk padi 1
kali, lomba ngluku 1 kali, lomba ani-ani 1 kali.
e) Diversifikasi pengolahan hasil pertanian berupa lomba
pengolahan makanan basah dan kering tingkat kecamatan 17
kali, tingkat kabupaten 1 kali, dan cetak buku resep sebanyak 30
buku.
f) Pengembangan agribisnis pertanian, terdiri dari :
Pengembangan sistem informasi harga pasar 12 kali, analisis
usaha tani 6 komoditi, temu asosiasi pertanian 27 kali,
pengelolaan kebun Sub Terminal Agribisnis (STA) 12 kali.
g) Pelatihan panen dan pasca panen dan pengolahan hasil
perkebunan 2 unit, temu usaha perkebunan 1 angkatan.
h) Pembinaan panen dan pasca panen tembakau 1 angkatan.
3) Program Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
a) Siaran pedesaan 10 kali, pembuatan leaflet 4.250 lembar, siaran
televisi 5 kali, penyediaan sarana/media penyuluhan bagi 114
penyuluh dan temu teknis penyuluh 7 kali.
b) Pelatihan penerapan teknologi budidaya 24 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
364
c) Bimbingan SPO-GAP sebanyak 3 angkatan.
d) Penyusunan SOP Tembakau rakyat 1 buah.
e) Dem area tembakau nikotin rendah 2 kelompok.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a) Pelatihan tanaman hias, tanaman pisang 2 unit, dan pengadaan
tanaman pisang 800 batang.
b) Seleksi penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan di 17
kecamatan, pengadaan pompa air 2 unit, pembangunan dam
parit 1 unit dan pembuatan sumur dangkal 2 unit, layanan
administrasi mendukung prasarana dan sarana pertanian (PSP)
1 paket.
c) Pengembangan tanaman buah unggulan: salak madu 500
batang dan salak pondoh 1.500 batang.
d) Pengembangan pertanian hemat air 1 unit, pelatihan pengurus
P3A 4 kali dan pemberian badan hukum pada 5 P3A.
e) Pelaksanaan pertemuan petandu tingkat kabupaten 2 kali,
pertemuan petandu tingkat UPT Balai Penyuluhan Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan (BP3K) 8 kali, gerakan
pengendalian OPT 35 kelompok, pembuatan leaflet 1.000
lembar, pembelian obat-obatan 1 paket, kompensasi
penangkapan tikus 50.200 ekor, pembelian sarana pertanian
(mistblower) 1 paket, pelatihan perbanyakan agensia hayati
Tricoderma/ Gliocladium 1 angkatan, pembongkaran pisang
terserang hama 200 batang, pembelian applaud 300 kg dan
BPMC 300 liter, pengembangan kentang dataran medium
berupa dem kentang dataran medium 1 unit dan sekolah lapang
2 unit.
f) Pengembangan pembibitan krisan, berupa optimalisasi
pemanfaatan laboratorium kultur jaringan 1 paket,
pembibitan/pembelian planlet 1 paket dan pembelian bibit
indukan krisan 1 paket.
g) Pelatihan dan bimbingan pertanian organik/sekolah lapang
pupuk organik 2 angkatan, fasilitasi pupuk organik 20 Ha.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
365
h) Bimbingan teknis dan evaluasi budidaya tebu 1 paket dan
penyusunan rancangan teknis pengelolaan tebu 1 unit.
i) Identifikasi dan inventarisasi pohon induk 2 jenis dan pemurnian
benih tanaman tembakau rakyat 2 unit.
j) Reklamasi lahan kopi, tebu dan mendong 3 Ha.
k) Pengamatan OPT tanaman perkebunan 17 kecamatan,
pengendalian hama bubuk buah kopi dengan penarik hypotan 4
kelompok, pengendalian hama uret pada tanaman tebu 4
kelompok, pembelian obat-obatan 1 paket.
l) Penyusunan SOP Kopi 1 paket, pemeliharaan tanaman
perkebunan di kebun Sawungan 6.700 m2, dan pembuatan
pagar kebun Sawungan 20 m2.
m) Bimbingan dan pembinaan teknis budidaya tanaman tembakau
rakyat 10 kelompok, bimbingan dan pembinaan teknis
intensifikasi pasca kepras mendong 4 kelompok, dan pembuatan
SOP tembakau kadar nikotin rendah 1 unit.
n) Pembuatan gudang penyimpanan tembakau rajang 1 unit.
5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan
Lapangan
a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian / perkebunan,
berupa pelatihan penyuluh swakarsa 2 kali, Forum teknis
penyuluh TPH 9 kali.
b) Penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan 17
kecamatan, penyusunan programa penyuluhan tingkat UPT
BP3K 8 unit, penyusunan programa penyuluhan tingkat
kabupaten 1 unit.
c) Perjalanan tetap petugas lapangan 153 orang, pemberdayaan
kelompok 8 paket, koordinasi tingkat UPT BP3K dengan
kelompok 8 unit, dan demplot di UPT BP3K 8 unit.
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak berupa, pemerikasaan specimen lab. diagnostik 801
sampel, pemantauan pasar hewan kurban 2 kali, pengendalian
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
366
penyakit zoonosa 12 kali, pemeriksaan hewan kurban 17
kecamatan, pembelian bahan obat-obatan 1 paket, pembelian
bahan/alat laboratorium 1 paket, pembuatan peta penyakit 2011
dan peta potensi peternakan 20 eksemplar, pemeriksaan sampel
lab rujukan diagnostic 75 sampel, sosialisasi peduli Aman,
Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) 6 kecamatan, sosialisasi
pemotongan hewan kurban 17 kecamatan, pembuatan buku tata
cara pemotongan hewan kurban 1.500 eksemplar.
b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan
berupa pembelian alat laboratorium peternakan 1 unit,
pengawasan RPH/RPA 7 kali, pengawasan pemotongan hewan
di RPH 12 kali, pengawasan peredaran daging tingkat
kecamatan 6 kali, pengawasan obat hewan 6 kali, sosialisasi
Nomor Kontrol Veteriner (NKV) 2 kali, pembinaan NKV 8 kali,
sosialisasi dokter hewan praktek 3 kali, pembinaan dokter
hewan praktek 6 kali, pengawasan peredaran daging di
supermarket dan hotel 6 kali, pembelian bahan laboratorium 1
paket, pemeriksaan daging 550 sampel, pemeriksaan telur 550
sampel, pengujian residu antibiotika 20 sampel, pengujian
cemaran mikroba 20 sampel, pengujian kandungan formalin 25
sampel.
c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan berupa,
pemantauan dan pelayanan kesehatan 6 kali, pemeriksaan
kebuntingan 1.112 ekor, penanganan gangguan alat reproduksi
627 ekor, pengambilan dan pemeriksaan specimen 1.480
sampel, pemantauan kematian ternak 6 kali, pemantauan post
vaksinasi antraks 8 kali, pelayanan puskeswan keliling 96 kali,
vaksinasi Newcastle Desease (ND) 76.189 dosis, pengadaan
bahan dan obat-obatan 1 paket, pengadaan bahan laboratorium
1 paket, pengadaan papan nama 3 buah, pengadaan leaflet
2.000 lembar, rakor pra vaksinasi antraks 2 kali, sosialisasi
antrak 17 kali, rakor 12 kali, konsumsi evaluasi puskeswan
tingkat provinsi 1 kali, evaluasi puskeswan tingkat nasional 1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
367
kali, monitoring pos keswan 12 kali, pengadaan perlengkapan
kerja 36 buah, pengadan lemari obat 1 buah, filing cabinet 2
buah, alat-alat kedokteran hewan 1 paket, kompensasi paska
vaksinasi antrak 1 paket.
d) Pengelolaan klinik hewan berupa pembelian bahan obat-obatan
1 paket, pembelian pakan hewan kesayangan 1 paket,
pengadaan alat-alat kedokteran 1 paket, pengadaan bahan
laboratorium 1 paket, pengadaan sarana kerja 1 unit.
e) Penanganan penyakit menular berupa, pengasapan di 17
kecamatan, pengadaan bahan dan obat-obatan 2 paket,
pengadaan bahan lab 1 paket, sosialisasi Avian Influenza (AI) 34
lokasi, rakor dengan kader 17 kecamatan, pemeliharan
peralatan dapur 1 buah, perawatan alat laboratorium 3 buah,
pengadaan perangkat komputer 1 unit. Pengadaan bahan dan
obat-batan panyakit antrak 1 paket, pengadaan bahan
laboratorium 1 paket, sosialisasi antraks 34 desa, rakor 3 kali,
pengadaan perlengkapan kerja lapangan 1 paket.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a) Pengembangan agribisnis peternakan berupa peningkatan
pelayanan usaha peternakan dan pengembangan ternak besar,
kecil dan unggas, koordinasi pertemuan petugas 12 kali,
pembinaan inseminasi buatan (IB) 51 kelompok, pengawasan
peredaran mutu bibit ternak unggas dan pakan 2 paket,
penyusunan data IB-Pemeriksa Kebuntingan (PKB)-Kelahiran
ternak 12 bulan, pemeriksaan sampel pakan 20 sampel, pertemuan
penyelesaian ternak pengembangan 10 kelompok, pengadaan
straw sapi potong 2.000 straw, kandang jepit untuk IB 5 buah,
penyusunan data Percepatan Pencapaian Swasembada Daging
Sapi (P2SDS) 1 paket, peningkatan kualitas ternak kecil 5
kelompok, pengadaan alat kedokteran 1 paket.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
368
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
a) Inventarisasi usaha peternakan ayam pedaging (plasma/mandiri)
17 kecamatan, apresiasi SOP ayam pedaging dari perusahaan inti
1 kali, desain packaging telur asin dari mendong/bambu 1 kali.
b) Apresiasi pengolah pasca panen 1 kali, apresiasi pemotong
unggas 1 kali, bantuan pembelian bahan perbaikan Tempat
Pemotongan Unggas (TPU) dan Intalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Sederhana 1 paket, kampanye minum susu bagi anak SD di
3 SD, kampanye makan daging kelinci di 17 kecamatan, demo
pengolahan hasil peternakan 3 jenis, evaluasi pengolahan pasca
panen dan kampanye hasil olahan 1 kali, sertifikasi pendampingan
NKV hasil pasca panen dan olahan hasil peternakan 30 orang.
c) Pengelolaan, pemeliharaan RPH dan pengembangan budidaya
peternakan 12 bulan.
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
a) Apresiasi peternak babi dan ayam 3 kali, pembuatan leaflet 1.500
lembar, pembangunan biodigester peternakan babi dan ayam 3
unit, demplot pengendalian bau dan lalat pada peternakan ayam 3
unit.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian
sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan pertanian pada tahun 2011 mampu
mendukung produksi tanaman pangan berupa padi sawah dan ladang
sebanyak 232.713 ton untuk pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten
Sleman dan kabupaten lain di Provinsi DIY. Sementara produksi
beberapa tanaman pangan lainnya mengalami penurunan karena
terjadinya fenomena perubahan iklim yang ekstrim (curah hujan sangat
tinggi) dan serangan organisme pengganggu tanaman yang semakin
meningkat. Perkembangan beberapa produk tanaman pangan dan
hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
369
Tabel 3.36. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2007-2011 (dalam ton)
No Produk 2007 2008 2009 2010 2011 1. Padi sawah 242.684 267.607 268.075 264.317 231.374 2. Padi ladang 194 1.321 1.329 1.756 1.339 3. Beras 153.535 169963 170.263 168.158 147.075 4. Jagung 26.629 30.896 32.712 31.703 38.111 5. Kedelai 705 1.130 772 698 775 6. Ubi kayu 19.923 24.449 26.153 20.868 14.741 7. Pisang 12.049 12.351 12.319 10.020 6.276 8. Rambutan 15.734 16.119 19.748 16.722 16.432 9. Cabe 3.741 3.754 3.951 4.123 4.053
10. Kacang Panjang 1.377 1.938 2.141 2.463 1.876 11. Salak 57.605 58.217 58.599 56.554 33.340
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Komoditas perkebunan yang mengalami peningkatan produksi yang
berarti adalah tembakau rakyat sebesar 65,17% dan Tembakau Virginia
sebesar 714,28% karena kemarau yang panjang, sehingga tembakau
mengalami pertumbuhan yang optimal.
Tabel 3.37. Perkembangan Produksi Perkebunan Tahun 2007-2011 (dalam kwintal)
No. Produk 2007 2008 2009 2010 2011 1. Kelapa 83.417,20 83.694,05 83.105,75 81.642,73 79.098,00 2. Kopi 883,45 861,30 528,65 578,60 123,00 3. Tembakau rakyat 6.255,45 6.830,30 7.600,00 495,30 818,10 4 Tembakau virginia 1.997,00 2.242,55 1.831,45 1.041,50 8.480,70 5. Mendong 28.476,00 30.325,00 33.744,00 31.309,00 25.951,00 6. Tebu 54.224,69 53.907,54 53.911,11 48.956,65 48.171,00
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Di bidang peternakan terjadi perkembangan jumlah populasi ternak
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.38. Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2007-2011 (ekor) No. Ternak 2007 2008 2009 2010 2011 1. Sapi Potong 47.352 51.514 54.921 47.909 51.706 2. Sapi Perah 5.589 5.465 5.265 3.134 3.522 3. Kerbau 3.474 3.387 3.266 3.193 707 4. Kambing 32.354 35.075 36.152 31.837 35.732 5. Domba 56.997 68.955 71.623 64.853 70.698 6. Ayam Buras 1.571.706 1.599.729 1.615.285 1.477.278 1.538.058 7. Ayam Petelur 1.540.932 1.885.432 1.993.395 1.433.704 1.668.820 8. Ayam Pedaging 2.681.775 2.795.899 2.977.735 2.522.194 2.713.870 9. Itik 195.848 199.645 212.967 200.883 205.815 10. Burung Puyuh 901.425 948.591 949.478 879.397 916.305
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
370
Tabel 3.39. Perkembangan Produksi Hasil Ternak (dalam ton)
No. Ternak 2007 2008 2009 2010 2011
1. Telur 17.523,72 19.449,16 19.550,57 18.133,88 17.647,00
2. Susu 6.687,88 5.712,16 5.527,41 4.597,59 2.756,63
3. Daging 20.515,81 21.558,31 21.776,59 21.348,85 19.749,19 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah populasi ternak secara
umum mengalami peningkatan, sedangkan produksi telur, susu dan
daging pada tahun 2011 mengalami sedikit penurunan karena belum
pulihnya populasi ternak di wilayah sentra produksi susu dan telur
(Cangkringan dan Pakem) akibat erupsi Merapi pada tahun 2010.
Keberhasilan urusan pertanian dapat dilihat dari prestasi yang diraih yakni:
1) Penghargaan Kepala Dinas Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas
nama Ir. S. Riyadi Martoyo, MM. 2) Penyuluh Pertanian Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional
Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas nama Sumarsini, SP.
3) Penyuluh Pertanian Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional
Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas nama Rini Tri Puspanti, S.Pt.
4) Juara III, Lomba Situs Web Kementerian Pertanian, kategori SKPD
Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota atas nama Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman.
5) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura
Berprestasi, kategori PMD komoditas tanaman hias, atas nama Siswiyanto, Wonokerso, Hargobinangun, Pakem.
6) Penghargaan Tingkat Provinsi kepada Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Penangkar Komoditas Sayuran atas nama PT. Bumi Pusaka, Pedak, Sinduharjo, Ngaglik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
371
7) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura Berprestasi, kategori Asosiasi Komoditas Buah-buahan, atas nama
Paguyuban Mitra Turindo, Kembang, Wonokerto, Turi. 8) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura
Berprestasi, kategori Gapoktan komoditas Sayuran, atas nama
“Sejo Manunggal Karyo”, Bandulan, Sukoharjo, Ngaglik. 9) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura,
kategori PMD komoditas sayuran dan tanaman obat, atas nama
Agus Setyawan, Sawungsari, Hargobinangun, Pakem. 10) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura,
kategori Kelompok Tani komoditas Buah-buahan, atas nama KT
“Tani Rukun”, Krasaan, Jogotirto, Berbah. 11) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura,
kategori Kelompok Tani komoditas Tanaman Hias, atas nama Kelompok Wanita Tani (KWT) Kaliurang Selatan, Hargobinangun, Pakem.
12) Juara I Tingkat Provinsi, Lomba Petugas Berprestasi Pendamping Komoditas Unggulan (Tebu), atas nama Drs. Prayogo.
13) Juara I Tingkat Provinsi, Lomba Cipta Menu beragam, berigizi, dan
berimbang (3B) Berbasis Sumberdaya Lokal, atas nama PKK Kecamatan Depok.
14) Juara I Tingkat Provinsi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT),
kategori PTT Kedelai, atas nama KT “Margo Mulyo”, Bendungan, Sumberharjo, Prambanan.
15) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Agribisnis Peternakan, Kategori Ternak Sapi, atas nama KT Taruna Mandiri, Ngalian, Widodomartani, Ngemplak.
16) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Agribisnis Peternakan, Kategori Ternak Kambing, atas nama KT Tejo Manunggal, Kuton, Tegaltirto, Berbah.
17) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Petugas Berprestasi Pendamping Komoditas Unggulan (Tembakau), atas nama Sariyo.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
372
18) Juara III Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Champion komoditas sayuran dan tanaman obat, atas
nama Simpang, Klumprit I, Wukirharjo, Prambanan. 19) Juara III Tingkat Provinsi, Lomba Dokter Hewan, atas nama drh.
Setyo Budi Suroso.
20) Juara III Tingkat Provinsi, Kelompok Tani Komoditas Unggulan (Tembakau) atas nama KT Tani Makmur, Plumbon Cilik, Mororejo, Tempel.
21) Juara III Tingkat Provinsi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), kategori PTT Padi, atas nama KT “Sumber Mulyo”, Berjo, Sumberharjo, Prambanan.
22) Juara III Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Kelompok Tani komoditas Tanaman Hias, atas nama KWT
Gondang Asri, Gondang, Umbulharjo, Cangkringan.
c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan pertanian adalah Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Bidang Peternakan dan Bidang Kehutanan dan
Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara
rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan serta Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 251 orang (1 kepala dinas, bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura 26 orang, bidang Peternakan 30 orang, bidang Kehutanan dan Perkebunan 25 orang, bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 24 orang, UPT Pasar Hewan 14 orang, UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 26 orang, Terminal Agribisnis 7 orang, Pengawas Mutu Hasil Pertanian 17 orang, Penyuluh
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
373
Peternakan 21 orang, Medis Veteriner 2 orang, Penyuluh Perkebunan 16 orang, Penyuluh Tanaman Pangan dan Holtikultura 42 orang). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan pertanian menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanian terdiri dari bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan sebesar Rp4.362.604.393,00 realisasi Rp3.928.848.050,00 atau 90,06%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran
Rp488.320.000,00 dengan realisasi Rp461.712.500,00 atau 94,55% 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp942.343.143,00 dengan realisasi Rp840.396.900,00 atau 89,18%
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp360.000.000,00 dengan realisasi Rp319.745.250,00 atau 88,82%.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp1.301.941.250,00 dengan realisasi Rp1.096.232.900,00 atau 84,20%.
5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan, anggaran Rp405.000.000,00 dengan realisasi Rp398.250.500,00 atau 98,33%
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Rp525.000.000,00 dengan realisasi Rp487.946.450,00 atau 92,94%.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, anggaran
Rp120.000.000,00 dengan realisasi Rp115.197.000,00 atau 96,00%
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,
anggaran Rp120.000.000,00 dengan realisasi Rp111.760.550,00
atau 93,13%
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, anggaran
Rp100.000.000,00 dengan realisasi Rp97.606.000,00 atau 97,61%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
374
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan Pertanian melalui sinkronisasi usulan dari
hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanian di
Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan,
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Produksi dan produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan
mengalami penurunan. Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
berupa wereng telah membuat sekitar 2.700 ha tanaman padi
mengalami puso. Pada musim kemarau terjadi kesulitan air akibat
penjadwalan buka tutup Selokan Van der Wijck dan karena timbunan
lahar dingin di saluran masuk Selokan Mataram, meyebabkan petani
kehilangan satu kali musim tanam. Hal tersebut ditambah fenomena
iklim yang semakin ekstrim.
Upaya untuk meminimalkan kerugian yang diderita petani adalah
dengan memberikan bantuan paket-paket kegiatan seperti bantuan
sarana produksi, reklamasi lahan dan rehabilitasi saluran irigasi.
3. Urusan Kehutanan a. Program dan Kegiatan
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan:
a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan
b) Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil
hutan
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan:
a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
b) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
375
c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
d) Peningkatan pemanfaatan hutan dan lahan (sisa DAK 2010)
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan:
a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan
b. Realisasi Program dan Kegiatan
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan:
a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan berupa temu
usaha kehutanan 1 kali
b) Penyegaran petugas penerbit Surat Keterangan Asal-Usul
(SKAU) 1 angkatan, pembinaan dan pendampingan pejabat
penerbit SKAU 2 kali, pembelian sarana dan prasarana tata
usaha kayu 1 unit, penyelenggaraan pelayanan tata usaha kayu
12 bulan, pembinaan penatausahaan hasil hutan 12 bulan.
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan:
a) Penanaman tanaman Aren 3 lokasi.
b) Penyiangan, pendangiran, dan pemupukan tanaman hutan
rakyat 110.000 batang, monitoring dan evaluasi 1 unit.
c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (GERHAN) dalam puncak penghijauan dan
konservasi alam nasional 1 kali.
d) Konservasi tanah dan air 1 paket, pembuatan bangunan sipil
teknis 1 paket, sarana dan prasarana penyuluhan (kendaraan
roda 4) 1 unit, petak pengalaman penyuluh 15 unit, administrasi
kegiatan 1 paket.
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
a) Penyusunan Rencana Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan
(RPPK) 15 unit, pengkajian Partisipatif Penghijauan Desa (P3D)
15 unit.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan
sebagaimana buku lampiran)
Erupsi Merapi yang terjadi pada akhir tahun 2010 berdampak pada masih luasnya lahan kritis yang ada seluas 7.265,5 ha. Pada tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
376
2011 kondisi tersebut turun 4,13% menjadi seluas 6.965,51 ha, disamping itu luas hutan rakyat dari 3.327,4 ha meningkat 19,53%
menjadi 3.977,40 ha pada tahun 2011. Tabel 3.40. Perkembangan Data Kehutanan
TAHUN ANGGARAN No URAIAN DATA
2007 2008 2009 2010 2011 1 Luas lahan (Ha) 5.575,75 5.810,14 5.899,15 5.057,62 5.707,61 a TNGM : 1.729,91 1.729,91 1.729,91 1.728,38 1.728,38 - Hutan lindung 1.446,65 1.446,65 1.446,65 1.446,65 1.446,65 - Cagar Alam 164,6425 164,6425 164,6425 164,6425 164,6425 - Taman Wisata 118,6135 118,6135 118,6135 118,6135 118,6135 b Hutan Rakyat 3.844,00 4.078,40 4.167,41 3.327,41 3.977,40 c Hutan Kota 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 2 Luas lahan kritis (Ha) 6.437,00 6.237,00 6.237,00 7.265,51 6.965,51 a Potensi kritis 2.668,00 2.581,91 2.581,91 2.721,91 2.721,91 b Agak kritis 2.929,00 2.984,25 3.017,34 3.017,34 3.017,34 c Kritis 556,00 442,09 415,00 1.175,51 875,75 d Sangat kritis 284,00 231,75 225,75 350,75 350,75 3 Produksi Madu Lebah (kg) 1.730 2.775 4.030 3.510 3.250
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Prestasi yang diraih di bidang kehutanan adalah juara II Tingkat Provinsi
DIY, Kelompok Tani Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) atas
nama KT Margo Makmur, Dayakan, Sumberharjo, Prambanan.
c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan Kehutanan adalah Bidang Kehutanan dan
Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara
rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan kehutanan di Bidang
Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan berjumlah 41 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
377
urusan kehutanan menurut golongan dan pendidikan sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kehutanan sebesar
Rp577.147.520,00 realisasi Rp463.910.500,00 atau 80,38%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut :
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, anggaran
Rp68.000.000,00 dengan realisasi Rp60.947.500,00 atau 89,63 %.
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, anggaran
Rp497.147.520,00 dengan realisasi Rp391.113.000,00 atau 78,67%
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan anggaran
Rp12.000.000,00 dengan realisasi Rp11.850.000,00 atau 98,75%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan Kehutanan melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kehutanan di Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi Rehabilitasi hutan rakyat yang rusak akibat erupsi Merapi belum
sepenuhnya dapat memperbaiki kondisi hutan rakyat, karena timbunan
material tersebut tidak bisa ditanami tanaman keras dan menambah
luasan lahan kritis. Upaya yang dilakukan adalah penanaman pohon
penghijauan dan konservasi tanah di lahan kritis dengan melibatkan
berbagai elemen masyarakat.
4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral a. Program dan Kegiatan
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
a) Penyusunan Regulasi Mengenai Kegiatan Penambangan Bahan
Galian Golongan C (BGGC).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
378
b) Sosialisasi Regulasi Kegiatan Penambangan BGGC.
c) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan Penambangan BGGC.
d) Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang
pertambangan.
e) Pengelolaan perizinan usaha bidang Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM).
f) Perencanaan dan pengembangan bidang pertambangan.
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
a) Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat melalui
pemantauan dan pengendalian kegiatan pertambangan rakyat.
b) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
i. Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan.
4) Program Pengembangan Energi Terbarukan
a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas.
b) Pengembangan energi alternatif.
c) Operasional dan pemeliharaan energi terbarukan.
b. Realisasi Program dan Kegiatan 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
a) Penyusunan kajian teknis Perda Pertambangan 1 dokumen.
b) Sosialisasi penyuluhan penambang binaan 3 kali, terbentuknya
60 kelompok penambang.
c) Pemantauan dan pengendalian BGGC 54 kali, pemantauan dan
pengendalian air tanah 40 kali.
d) Pendataan volume produksi bahan galian dan volume
pemanfaatan air tanah 2 dokumen.
e) Pengelolaan SIP 17 izin, SIPA 41 izin, penyuluhan perizinan 1
kali.
f) Penyusunan peta rencana wilayah pertambangan 10 dokumen
dan peta rencana normalisasi DAS berhulu di Gunung Merapi 10
Dokumen.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
379
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
a) Pengawasan dan penertiban kasus bidang ESDM 8 kasus dan
pelaporan hasil penyelesaian kasus bidang ESDM 5 eksemplar.
b) Pemantauan dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan
rakyat di 3 Kecamatan serta pelaporan hasil evaluasi sebanyak 5
eksemplar buku.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
a) Penyediaan Jaringan Listrik Tegangan Rendah dan Menengah
(JTR-JTM) untuk 60 KK di 2 Kecamatan (Gamping dan Minggir).
4) Program Pengembangan Energi Terbarukan
a) Pemantauan dan pengendalian penggunaan energi di 3 SPPBE
dan 13 Agen.
b) Pembangunan PLTS 12 unit.
c) Operasional dan pemeliharaan PLTS 10 unit dan Biogas 3 unit.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral sebagaimana buku lampiran).
Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, diperoleh data
perkembangan hasil terkait dengan urusan energi dan sumber daya
mineral sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.41. Perkembangan Hasil yang terkait dengan urusan SDAEM
Tahun No Uraian Data 2007 2008 2009 2010 2011
1. PLTS 147 unit 161 unit 181 unit 173 unit 185 Unit 2. PLTMH 2 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 Unit 3. Biogas 42 unit 63 unit 109 unit 113 unit 163 Unit 4. SPBU 21 buah 25 buah 35 buah 35 buah 33 Buah 5. Agen Minyak Tanah ( subsidi) 11 buah 11 buah 13 buah -- -- 6. SPPBE 1 buah 2 buah 3 buah 3 buah 3 Buah 7. Agen LPG 3 Kg -- -- 14 buah 17 buah 17 Buah
Sumber: Dinas SDAEM
c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral adalah Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral pada Dinas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
380
Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan energi dan sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral berjumlah 18 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral anggaran sebesar Rp1.273.654.650,00 terealisasi sebesar Rp1.134.196.975,00 atau 89,05%. Secara rinci anggaran masing-masing program sebagai berikut:
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, anggaran sebesar Rp689.200.000,00 terealisasi sebesar Rp571.623.725 atau 82,94%
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan, anggaran sebesar Rp155.286.650,00 terealisasi sebesar Rp146.561.700,00 atau 94,38%.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan dengan anggaran Rp199.388.000,00 terealisasi sebesar Rp190.146.350,00 atau 95,36%.
4) Program Pengembangan Energi Terbarukan , anggaran sebesar Rp229.780.000,00 terealisasi sebesar Rp225.865.200,00 atau 98,30%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Sumberdaya Air, Energi dan Mineral.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
381
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Energi dan
Sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi 1) Wilayah Usaha Pertambangan sampai saat ini masih menjadi
kewenangan Pemerintah, sehingga izin pertambangan tidak bisa dikeluarkan. Saat ini wilayah usaha pertambangan di sekitar Gunung Merapi belum ditetapkan oleh pemerintah, sehingga setiap kali ada yang mengajukan izin harus menunggu adanya rekomendasi dari Pemerintah Pusat. Peraturan Daerah yang mengatur tentang perizinan usaha pertambangan sangat mendesak untuk direalisasikan. Selain itu pemerintah pusat diharap untuk segera menyerahkan urusan pertambangan ke daerah dengan menerbitkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK).
2) Erupsi Merapi menyebabkan kondisi aliran sungai tidak normal karena tertutup material vulkanik sehingga dilakukan normalisasi aliran sungai untuk mengantisipasi dampak bahaya sekunder letusan Merapi.
5. Urusan Pariwisata a. Program dan Kegiatan
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam
pemasaran pariwisata
b) Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar
negeri
d) Pengembangan statistik kepariwisataan
e) Pelatihan pemandu wisata terpadu
f) Pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi
pariwisata
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pengembangan daerah tujuan wisata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
382
b) Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan
standarisasi
c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi
d) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata 3. Program Pengembangan Kemitraan
a) Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya.
b) Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya.
c) Pengembangan SDM dan Profesionalisme bidang pariwisata.
b. Realisasi Program dan Kegiatan 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
a) Pembuatan materi promosi berupa 4.000 eksemplar leaflet, 2.000
eksemplar booklet, 4 buah banner, 1.000 buah tas promosi, 500
buah kalender meja, 500 unit CD interaktif, 500 eksemplar
calendar event dan Pelaksanaan pengelolaan website.
b) Pelaksanaan Gebyar Obyek dan Daya Tarik Wisata di 2 lokasi
yaitu di Tlogoputri dan Gardu Pandang Kaliurang.
c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara 1 (satu) paket,
berupa Pameran Potensi Daerah di Komplek Gedung Serba
Guna Kabupaten Sleman, Pameran Nusantara Expo di
Ambarukmo Plaza Yogyakarta, Pameran Gebyar Wisata Banten
di Ruko Alam Sutera Tangerang Selatan, dan Pameran Gebyar
Wisata Nusantara di Jakarta Convention Centre. Pelaksanaan
travel dialog ke Kudus Jawa Tengah, Bogor dan Sukabumi Jawa
Barat, Sidoarjo dan Mojokerto Jawa Timur, serta Palembang
Sumatera Selatan. Pelaksanaan analisa pasar di Makassar dan
Farm Trip 4 kali. Pelaksanaan promosi melalui media elektronik
berupa 8 kali jumpa pers, 1 kali talk show di televisi, 2 kali talk
show di radio, serta 1 kali penulisan artikel budaya dan pariwisata
di media cetak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
383
d) Penyusunan 1 (satu) buku statistik kebudayaan dan pariwisata
sesuai keadaan dan perkembangan terkini yang dicetak
sebanyak 50 eksemplar.
e) Pelaksanaan 2 kali pelatihan pemandu wisata terpadu.
f) Penyusunan 1 dokumen pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata.
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pelaksanaan lomba desa wisata 1 kali dan pelatihan bagi
masyarakat desa wisata 3 kali, serta penataan dan pemeliharaan
2 obyek dan daya tarik wisata yaitu Menara Pandang Kaliurang
dan Tlogoputri.
b) Pelaksanaan sosialisasi peraturan perijinan usaha pariwisata 2
kali, pengawasan dan pelayanan perijinan pariwisata 4 kali, dan
pengklasifikasian 10 tempat usaha pariwisata.
c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi 12
bulan.
d) Pelaksanaan 1 paket pembangunan Kawasan Wisata Gunung Bangkel tahap 2 di Kecamatan Berbah.
3. Program Pengembangan Kemitraan a) Pelaksanaan pembinaan petugas desa wisata 4 kali, fasilitasi
pertemuan forum komunikasi desa wisata 4 kali, operasional
petugas pengamanan wisata dan polisi pariwisata 6 kali,
pembinaan usaha wisata 72 kali.
b) Pelaksanaan fasilitasi forum komunikasi pelaku industri
pariwisata 3 kali.
c) Pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM pelaku usaha
bidang pariwisata 2 kali.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pariwisata
sebagaimana buku lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
384
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan pariwisata adalah Bidang Pengembangan Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan Pariwisata di Bidang Bidang Pengembangan Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata berjumlah 34 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan pariwisata menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pariwisata sebesar Rp1.557.366.500,00 realisasi Rp1.545.527.150,00 atau 99,24%. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, anggaran sebesar
Rp514.170.000,00 realisasinya Rp509.956.300,00 atau 99,18%. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, anggaran sebesar
Rp874.971.500,00 realisasinya Rp867.945.850,00 atau sebesar 99,20%.
3. Program Pengembangan Kemitraan, anggaran sebesar Rp168.125.000,00 realisasinya Rp167.625.000,00 atau 99,64%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan pariwisata melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dan pelaku wisata dengan rencana kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
385
1) Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia pelaku wisata
terutama di desa wisata yang berimplikasi pada lemahnya
manajemen usaha pariwisata. Upaya yang ditempuh adalah
pembinaan kepada pelaku wisata melalui pelatihan dan penyuluhan.
2) Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana pendukung yang
terdapat di obyek wisata. Upaya yang dilakukan adalah perbaikan
dan melengkapi sarana prasarana pariwisata.
3) Belum pulihnya tingkat kunjungan wisatawan, upaya yang dilakukan adalah dengan promosi pariwisata.
6. Urusan Perindustrian a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi a) Pengembangan kapasitas pranata pengukuran standarisasi,
pengujian dan kualitas melalui penerapan dan pengembangan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dan sosialisasi dan fasiltasi
sertifikasi halal.
b) Pengembangan sistem inovasi teknologi melalui pelatihan peningkatan mutu dan desain IK produk pasir semen, pelatihan peningkatan mutu abon air tawar, pelatihan peningkatan packing keripik jamur, dan pelatihan inovasi produk banthak.
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri a) Pembinaan kemampuan teknologi industri. b) Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi Industri Kecil (IK)
dan Industri Rumah Tangga (IRT) di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Berbah.
c) Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi IK dan IRT di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Mlati.
b. Realisasi Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
a) Penerapan dan pengembangan Gugus Kendali Mutu (GKM)
terhadap 2 unit usaha dan sosialisasi dan fasilitasi sertifikasi halal
1 angkatan dengan peserta 50 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
386
b) Pelatihan peningkatan mutu dan desain Industri Kecil (IK) produk pasir semen 1 angkatan (15 orang) di Padukuhan Kentingan Sindumartani Ngemplak, pelatihan peningkatan mutu abon air tawar di Padukuhan Sukodono Donokerto Turi 1 angkatan (15 orang), pelatihan peningkatan packing keripik jamur di Padukuhan Pentingsari Umbulharjo Cangkringan 1 angkatan, dan pelatihan inovasi produk banthak 1 angkatan (15 orang) di Padukuhan Ngasem Sindumartani Ngemplak.
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri a) Pemberian bantuan teknologi IK ATBM kepada 10 orang di
Padukuhan Sejati desa Sumberarum Moyudan.
b) Peningkatan ketrampilan teknologi olahan ikan di Padukuhan
Cangakan Baran Kalitirto dan packing produk mete di Padukuhan
Sribit Sendangtirto masing-masing 1 angkatan sebanyak 15
orang.
c) Pelatihan teknologi batik di Padukuhan Getas Tlogoadi dan anyam tas di Padukuhan Jaten Sendangdadi masing-masing 1 angkatan sebanyak 15 orang.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan sebagaimana buku lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan perindustrian adalah Bidang Perindustrian. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan perindustrian di Bidang
Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi berjumlah 15 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan
perindustrian menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
387
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perindustrian sebesar
Rp283.811.000,00 realisasi Rp264.123.900,00 atau 93,06%. Secara
rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai
berikut:
1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi anggaran sebesar Rp106.311.000,00 realisasi Rp100.609.000,00 atau 94,64%.
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri anggaran sebesar Rp177.500.000,00 realisasi Rp163.514.900,00 atau 92,12%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Perindustrian melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Perindustrian, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi 1) Ketergantungan bahan baku dari luar daerah bagi industri tertentu.
Upaya yang ditempuh adalah penggunaan bahan baku substitusi dan kerjasama dengan daerah lain.
2) Produk industri yang dihasilkan kurang dapat memenuhi selera pasar, baik dari sisi desain, kreasi, maupun kualitas. Solusi yang dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang bergerak di bidang industri kreatif, disamping itu juga meningkatkan kualitas produk dengan inovasi teknologi.
7. Urusan Perdagangan a. Program dan Kegiatan
1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
b) Fasilitasi sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
388
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a) Pengembangan data base informasi potensi unggulan
b) Pembangunan promosi perdagangan internasional
c) Pelatihan manajemen ekspor impor
d) Fasilitasi Kabupaten Expo
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan Penyempurnaan perangkat peraturan kebijakan dan pelaksanaan operasional
4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan a) Fasilitasi modal usaha bagi PKL dan asongan
b) Pendataan pedagang kaki lima
c) Pelayanan Taman Kuliner Condongcatur
d) Penataan pedagang kaki lima
e) Monev bantuan modal bagi pedagang
5) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi a) Sosialisasi pemeliharaan bangunan
b) Kajian pengembangan pasar
c) Pemeliharaan bangunan pasar
d) Pendampingan pembangunan pasar
e) Pembangunan pasar
f) Rehabilitasi pasar tradisional
6) Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar a) Peningkatan pelayanan pedagang pasar
b) Pembinaan pedagang pasar
c) Pembinaan pengelola pasar desa
d) Penataan pedagang dan tempat dagangan
e) Fasilitasi pembentukan dan pembinaan pengurus paguyuban
pedagang pasar
b. Realisasi Program dan Kegiatan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a) Monitoring barang yang rusak dan kadaluwarsa di 35
toko/swalayan dan 7 UPT Pasar, monitoring harga 20 komoditas
yang terdiri dari sembako dan barang strategis lainnya, monitoring
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
389
barang dalam pengawasan berupa pupuk dan gas, identifikasi
produk impor dari Cina untuk komoditi makanan dan minuman,
alas kaki, elektronik, mainan, dan kosmetik, serta pendataan 6
gudang.
b) Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk
14 merk dagang terdaftar dan 1 paten hak cipta.
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a) Penyusunan data ekspor impor sebanyak 45 eksportir, 3 importir,
dan 34 UKM Non Surat Keterangan Asal (SKA), pelayanan
permohonan perijinan Angka Pengenal Importir (API) 8 ijin, serta
Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) 3 ijin.
b) Fasilitasi Pameran Produk Ekspor (PPE) di Jakarta International
Expo Kemayoran Jakarta 5 UKM, pameran International Furniture
& Craft Fair Indonesia (IFFINA) di Jakarta International Expo
Kemayoran Jakarta 5 UKM, pameran International Handycraft
Trade Fair (INACRAFT) di JCC Senayan Jakarta 6 UKM, pameran
Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta International Expo
Kemayoran Jakarta 21 UKM, pameran Interior & Craft (ICRA) di
Jakarta Convention Center Jakarta 6 UKM, dan pameran Jogja
Export Expo (JEE) di Jogja Expo Center Yogyakarta 6 UKM.
c) Pelatihan manajemen ekspor impor terhadap 25 pengusaha.
d) Fasilitasi Kepesertaan Kabupaten Sleman dalam Kabupaten Expo
2011 di Jakarta.
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kajian pengaruh keberadaan toko dan pasar modern terhadap toko
dan pasar tradisional di wilayah aglomerasi perkotaan.
4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan : a) Fasilitasi penguatan modal bagi PKL di 6 lokasi yaitu PKL di Jl.
Samirin, PKL Tirta Arum, PKL Denggung, PKL Pasar Gentan, PKL
Pasar Sambilegi, dan PKL Pasar Gamping.
b) Pelaksanaan pendataan PKL di wilayah 5 kecamatan yaitu
Kecamatan Sleman, Ngemplak, Godean, Prambanan dan Berbah.
c) Pelaksanaan pelayanan Taman Kuliner Condongcatur 12 bulan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
390
d) Pelaksanaan penataan PKL di Pasar Condongcatur, Pasar
Sambilegi, dan Kecamatan Depok serta penataan dan pembinaan
PKL di wilayah 16 kecamatan.
e) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bantuan modal bagi
pedagang di 6 pasar yaitu Pasar Gamping, Pasar Kejambon,
Pasar Pakem, Pasar Turi, Pasar Bronggang, dan Pasar Ngablak.
5) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi a) Sosialisasi pemeliharaan bangunan pasar dan rehab di 4 pasar
(Pasar Cebongan, Pasar Tempel, Pasar Godean, Pasar
Prambanan) dan Taman Kuliner.
b) Penyusunan kajian pengembangan pasar potensial sebagai pasar
percontohan.
c) Pemeliharaan bangunan pasar di 7 UPT Pelayanan Pasar.
d) Pendampingan pembangunan 2 pasar yaitu Pasar Sambilegi dan
Pasar Gamping.
e) Pembangunan 2 pasar yaitu rehabilitasi Pasar Sambilegi dan
revitalisasi Pasar Gamping
f) Rehabilitasi 7 pasar tradisional yaitu Pasar Tempel, Pasar Pakem,
Pasar Kejambon, Pasar Jangkang, Pasar Condongcatur, Pasar
Desa Kalitirto, dan Pasar Desa Berbah.
6) Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar: a) Peningkatan pelayanan pedagang pasar di 40 pasar dan Taman
Kuliner.
b) Pelaksanaan pembinaan pedagang pasar di 8 UPT.
c) Pelaksanaan pembinaan kepada pengelola pasar desa sebanyak
30 orang.
d) Pelaksanaan penataan tempat dagangan dan jenis mata
dagangan di 7 UPT Pelayanan Pasar.
e) Fasilitasi pembentukan dan pembinaan pengurus paguyuban
pasar di 11 pasar yaitu Pasar Tegalsari, Pasar Turi, Pasar
Kejambon, Pasar Jangkang, Pasar Pakem, Pasar Gentan, Pasar
Godean, Pasar Gamping, Pasar Sambilegi, Pasar Kalasan, dan
Pasar Kebonagung.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
391
c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten
Sleman, penyelenggara urusan perdagangan adalah bidang
perdagangan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan perdagangan di Bidang
Perdagangan berjumlah 14 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan
urusan perdagangan menurut golongan dan pendidikan sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perdagangan sebesar
Rp4.463.874.080,00 realisasi Rp4.101.035.400,00 atau 91,87%. Secara
rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai
berikut:
1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, anggaran sebesar Rp139.622.500,00 realisasi Rp125.696.600,00 atau 90,03%.
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor anggaran sebesar Rp602.565.000,00 realisasi Rp588.988.400,00 atau 97,75%.
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri anggaran sebesar Rp49.667.000,00 realisasi Rp45.667.000,00 atau 91,95%.
4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan anggaran sebesar Rp380.086.750,00 realisasi Rp354.062.350,00 atau 93,15%.
5) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi anggaran sebesar Rp2.712.327.830,00 realisasi Rp2.576.466.750,00 atau 94,99%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
392
6) Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar anggaran sebesar Rp579.605.000,00 realisasi Rp410.154.300,00 atau 70,76%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Perdagangan melalui sinkronisasi usulan
dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
Perdagangan sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi 1) Menurunnya ekspor produk UKM Kabupaten Sleman sebagai
dampak krisis ekonomi global. Solusi yang ditempuh adalah meningkatkan kegiatan promosi.
2) Rendahnya daya saing produk Sleman di pasar global maupun nasional terutama dalam mengimbangi produk-produk impor. Upaya yang telah dilakukan melalui peningkatan mutu produk.
3) Masih lemahnya pelaku usaha dalam membaca peluang pasar. Solusi yang ditempuh melalui pengembangan jejaring kerja.
4) Kondisi sebagian pasar tradisional yang sudah tidak lagi mampu secara optimal mengakomodasi kebutuhan dan kenyamanan pedagang serta tuntutan pengunjung yang membutuhkan akses yang praktis dan nyaman dalam berbelanja. Solusi yang ditempuh dengan pendampingan pembangunan pasar, pemeliharaan bangunan pasar dan membuat kajian dan rehabilitasi beberapa pasar tradisional.
8. Urusan Ketransmigrasian a. Program dan Kegiatan
Program Transmigrasi Regional
1) Penyuluhan transmigrasi regional 2) Bimbingan petugas pendaftaran dan validasi minat transmigrasi 3) Penyiapan pelayanan penempatan calon transmigran 4) Fasilitasi pengembangan usaha bagi transmigran paska penempatan 5) Fasilitasi Forum Mitra Makarya Muktitama
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
393
b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Transmigrasi Regional
1) Penyuluhan transmigrasi di 50 lokasi yang diikuti oleh 1.250 orang peserta.
2) Bimbingan teknis petugas pendaftaran 17 peserta Petugas Tekhnis Pelayanan Penempatan Tranmigrasi (PTP2T) dari 17 kecamatan, dan bimbingan teknis petugas Pos Pelayanan Transmigrasi (Posyantrans) yang dilaksanakan 2 angkatan dengan jumlah peserta 86 orang.
3) Pendaftaran dan seleksi calon transmigran 157 orang dan terseleksi 125 calon transmigran, Pembinaan calon transmigran yang dilaksanakan 4 angkatan dengan jumlah peserta 160 KK, penyerahan bantuan modal kerja dan bantuan alat kepada 70 KK calon transmigran.
4) Monitoring dan evaluasi transmigran penetapan tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 dengan pemberian bantuan kepada transmigran di 6 kabupaten yaitu Sabung dan Serat Ayon Kabupaten Sambas Kalimantan Barat 15 KK, Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir 20 KK, Tanjung Beringin Kabupaten Ogan Komering Ilir 5 KK dan Keban Kabupaten Musi Banyuasin 2 KK, Bandung Marga Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu 7 KK, Mahalona Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan 5 KK, dan penyerahan bantuan modal pengembangan usaha bagi transmigran kepada 10 transmigran di Simpang Tiga Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan 5 KK dan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Bungo Jambi 5 KK.
5) Penjajakan ke calon lokasi transmigrasi pada 3 lokasi (Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Timur, Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten Bengkalis Riau), yang ditindaklanjuti dengan 2 buah MoU penempatan calon transmigrasi untuk tahun 2011 dan 2012 dengan Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Timur dan Kabupaten Bengkalis Riau.
c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
394
Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan transmigrasi adalah Bidang Transmigrasi dan
Penanganan Kemiskinan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan
fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketransmigrasian di
Bidang Transmigrasi dan Penanganan Kemiskinan Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial berjumlah 17 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan
urusan ketransmigrasian menurut golongan dan pendidikan
sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan transmigrasi sebesar
Rp294.095.500,00 realisasi Rp258.944.200,00 atau 88,05%.
f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Transmigrasi melalui sinkronisasi usulan
hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial.
g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi 1) Penempatan calon transmigran telah ditentukan berdasarkan kuota
dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga tidak dapat mengakomodasi tingginya minat calon transmigran dari Kabupaten Sleman. Solusi yang dilakukan adalah mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah pusat mengenai besaran kuota.
2) Pemerintah daerah tujuan transmigrasi tidak memenuhi kesepakatan yang tertuang dalam MoU/nota kesepahaman. Solusinya adalah melakukan koordinasi dengan Ditjen P2KTrans Kemenakertrans untuk memfasilitasi penyelesaian masalah dengan pemerintah daerah tujuan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
395
3) Batalnya keberangkatan calon transmigran karena alasan pribadi. Solusi yang dilakukan adalah dengan memperketat seleksi calon transmigran.