ca-mammae-1.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    1/43

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Carcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang

     berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan

     jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat

     bermetastase. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan di

    dunia.1

    Berdasarkan laporan dari WH, tahun !""# diperkirakan $1%."""

    &anita meninggal karena kanker payudara dan dari angka itu, '%( kematian

    terjadi di negara berkembang. )ada tahun !""%, diperkirakan 1%!.*+" kasus

     baru dari inasie carcinoma mammae didiagnosis di -merika erikat dan

    '!.!/" kasus baru carcinoma mammae insitu.1 0ata di ndonesia, kanker 

     payudara menduduki tempat kedua 211,$(3 setelah kanker leher rahim. 0i

    ndonesia diperkirakan terdapat !".""" kasus baru kanker payudara

     pertahun dan lebih dari $"( kasus berada dalam stadium lanjut.!,*,# 

    4tiologi yang belum diketahui dengan pasti, perjalanan penyakit yang

    tidak dapat diperkirakan serta usaha pencegahan yang sulit dilakukan serta

    adalah masalah yang sampai saat ini belum teratasi. 5amun demikian usaha6

    usaha untuk mendeteksi dini dapat dilakukan dengan baik dengan

    mengikutsertakan masyarakat melalui penyuluhan. elain itu, kemajuan

    dalam deteksi dini yang dilengkapi dengan kemajuan terapi, baik teknik 

    operasi, radiasi, terapi hormonal serta khemoterapi, yang didasarkan pada

    ketepatan penentuan stadium dan pengenalan sifat6sifat biologis kanker,

    semakin memba&a harapan baru untuk penderita kanker payudara ini.

    1

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    2/43

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2.1 Identifikasi

     5ama 7 5y. H

    8mur 7 #! tahun

    9enis Kelamin 7 )erempuan

    :; 7 ''+1/%

    )ekerjaan 7 bu :umah Tangga

    Tanggal ;: 7 !" ktober !"1#

    tatus )ernikahan 7 udah ;enikah

    9aminan 7 9K5

    2.2 Autana!nesis

    Keluhan 8tama7

    Benjolan pada payudara kiri

    :i&ayat )erjalanan )enyakit7

    " 0irasakan sejak tahun !"11 sebelum masuk rumah sakit. -&alnya hanya

     berupa benjolan ditemukan secara tidak sengaja sebesar biji kelereng pada

    tahun !"11, membesar secara progresif dalam * bulan terakhir hingga

    sebesar bola tenis. Benjolan disertai rasa nyeri yang hilang timbul. Tidak 

     batuk, tidak sesak. Tidak demam, tidak menggigil, tidak ada sakit kepala,

    tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak ada nyeri perut kanan. Tidak ada

    nyeri kepala, tidak ada kejang, tidak ada nyeri tulang. 5afsu makan baik 

    dan tidak terjadi penurunan berat badan.

    :i&ayat haid pertama pada usia 1$ tahun. :i&ayat menikah, pernikahan

     pada usia !" tahun, memiliki # orang anak. :i&ayat hamil sebanyak # kali

    dan melahirkan dengan persalinan normal. :i&ayat menyusui setelah

    melahirkan, melahirkan anak pertama pada usia !1 tahun. :i&ayat telah

     berhenti haid tidak ada. :i&ayat siklus haid teratur. :i&ayat penggunaan

    kontrasepsi ada dengan KB suntik selama # tahun. :i&ayat keluarga

    menderita kanker payudara ada, sepupu satu kali pasien. :i&ayat keluarga

    menderita kanker lainnya tidak ada. :i&ayat pengobatan sebelumnya ada,

     berobat alternatif tapi tidak ada perubahan. Tidak ada ri&ayat konsumsi

    !

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    3/43

    alkohol, tidak mengonsumsi makanan berlemak yang berlebih, tidak 

    merokok.

    2.# $t Klinis 

    2.% Pe!eriksaan $isik

     Status Generalis

    Keadaan 8mum 7 Baik

    Kesadaran 7 Compos mentis

    )ernafasan 7 !!

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    4/43

    4kstremitas nferior 7 tidak ada kelainan

     Status Lokalis

    :egio Thoraks

    nspeksi 7tampak payudara kiri dan kanan tidak simetris

    )alpasi 7stem fremitus paru kanan sama dengan kiri

    )erkusi 7sonor pada kedua hemithoraks

    -uskultasi 7suara napas esikuler pada kedua hemithoraks

    :egio ;amma sinistra

    nspeksi 7 tampak benjolan, &arna kulit kemerahan, tidak  

    tampak ulkus, tampak gambaran peau dDorange,

    retraksi papil ada, nodul satelit ada, nipple discharge

    tidak ada.

    )alpasi 7 teraba massa tumordengan diameter terlebar ukuran

    / cm, konsistensi padat keras, permukaan tidak rata,

    tidak ada nyeri tekan, terfiksir.

    K?B -

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    5/43

    K?B -

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    6/43

    ;ikroskopik7

    ediaan apusan terdiri dari kelompok6kelompok sel epitel dengan inti bulat

    ooid, atypic, pleomorfik, kromatin inti kasar, kohesi longgar. 0engan latar 

     belakang eritrosit.

    Kesan 7 -denocarcinoma mammae

    Hasil Eoto Thora< )- 2$ eptember !"1#37

    6 Corakan bronchoascular dalam batas normal

    6 Tidak tampak proses spesifik aktif maupun lesi6lesi noduler pada kedua

     paru

    6 Cor7 cardiac thoracic inde< dalam batas normal, aorta normal

    6 Kedua sinus dan diafragma baik 

    6 Tulang6tulang intak 

    Kesan7

    6 Cor dan pulmo dalam batas normal

    6 Tidak tampak tanda6tanda metastasis pada foto thora< ini

    '

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    7/43

    Hasil 8? Whole -bdomen 2$ eptember !"1#37

    Hepar7 tidak membesar, permukaan reguler, ujung tajam, echo parenkim dalam

    atas normal, tidak tampak , sistem asculer dan bilier tidak dilatasi

    ?B7 kontraktil

    ien7 tidak membesar, echo parenkim dalam batas normal, tidak tampak

    )ankreas7 bentuk dan ukuran dalam batas normal, tidak tampak , ductus pancreaticus tidak dilatasi

    ?injal kanan7 ukuran dan contour dalam batas normal, pelocalyceal sistem

    tidak dilatasi, echo corte< dalam batas normal, tidak tampak echo batu maupun

    ?injal kiri7 ukuran dan contour dalam batas normal, pelocalyceal sistem tidak 

    dilatasi, echo corte< dalam batas normal, tidak tampak echo batu maupun

    87 mukosa reguler dan tidak menebal, tidak tampak echo batu= mass

    +

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    8/43

    Tidak tampak pembesaran K?B paraaorta abdominalis

    Kesan7 tidak tampak tanda6tanda metastasis pada 8? abdomen ini

      )emeriksaan aboratorium 2Tanggal !% eptember !"1#3

    )emeriksaan Hasil 5ilai rujukan

    8reum !1 1"6$"

    Kreatinin ".' 2F1.*3G )2F1.13

    ?T !* F*/

    ?)T !' F#1

     5atrium 1*" 1*'61#$

    Kalium *.% *.$6$.1

    Clorida %" %+6111

    )emeriksaan Hasil 5ilai rujukan

    WBC +." #."61"."

    :BC #.!$ *./"6$./"

    H?B 1*.$ 11.$61'."

    HCT */.1 *+."6#+."

    )T !*! 1$"6#""

    2.) Diagnsis Ker*a

    " Tumor mamma sinistra suspek malignancy

    " cT*5";" 

    " Karnofsky +"(

    2.+ Penatalaksanaan

    Biopsi eksisi

    )ost operasi

    − -ntibiotik 

    -nti inflamasi#., Prgnsis

    uo ad itam 7 dubia

    uo ad functionam 7 dubia

    /

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    9/43

    BAB III

    -INAUAN PUS-AKA

    #.1 Anat!i Pa/udara

    )ayudara de&asa normalnya terletak di hemithoraks kanan dan kiri

    dengan dasarnya terletak dari kira6kira iga kedua sampai iga keenam.

    Bagian medial payudara mencapai pinggir sternum dan di lateral sejajar 

    %

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    10/43

    garis aksilaris anterior. )ayudara meluas ke atas melalui suatu ekor aksila

     berbentuk piramid. )ayudara terletak di atas lapisan fascia otot pektoralis

    mayor pada dua pertiga superomedial dan otot seratus anterior pada

    sepertiga lateral ba&ah. )ada 1$( kasus jaringan payudara meluas ke

     ba&ah garis tepi iga dan !( mele&ati pinggir anterior otot latissimus dorsi.#

    )ayudara yang asimetri sering dijumpai diantara &anita normal dan

     penderita tidak begitu menyadarinya atau mungkin menerimanya sebagai

    ariasi normal. etengah &anita mempunyai perbedaan olume 1"( antara

     payudara kiri dan kanan dan seperempatnya dengan perbedaan !"(.

    )ayudara kiri selalu lebih besar dibanding yang sebelah kanan.# 

    )ayudara terdiri dari berbagai struktur yaitu parenkim epitelial,

     jaringan lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah bening serta otot

    dan fascia. )arenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 1$6!" lobus.

    ;asing I masing lobus dialiri oleh sistem duktus dari sinus laktiferous 2bila

    distensi mempunyai diameter $ I / mm3 terbuka pada nipel, dan masing6

    masing sinus menerima suatu duktus lobulus dengan diameter ! mm atau

    kurang. 0i dalam lobus terdapat #" atau lebih lobulus. atu lobulus

    mempunyai diameter !I* mm dan dapat terlihat dengan mata telanjang.

    ;asing6masing lobulus mengandung 1" sampai 1"" aleoli 2acini3 yang

    merupakan unit dasar sekretori. )ayudara dibungkus oleh fascia pektoralis

    superfisialis yang bagian anterior dan posteriornya dihubungkan oleh

    ligamentum Cooper sebagai penyangga.!,#,'

    1"

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    11/43

    A 0uctus

    B obulus

    0 inus lactiferous

    D )uting susu 2nipple3

    E 9aringan lemak 

    $ tot pectoralis mayor 

      Tulang ga

    Pe!esaran3

    A  sel normal

    B membrane basal

    0 lumen 2saluran tengah3

    11

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    12/43

    askularisasi )ayudara!,#,$

    a. -rteri

    )ayudara mendapat perdarahan dari7

    1. Cabang6cabang perforantes a.

    mammaria interna yang

    memperdarahi tepi

    medial glandula mammae

    !. :ami pektoralis a. thorakoakromialis yang memperdarahi glandula

    mammae bagian dalam 2deep surface3

    *. -. thorakalis lateralis 2a. mammaria eksterna3 yang memperdarahi

     bagian lateral payudara

    )embuluh darah lain yang juga penting artinya meskipun tidak 

    memperdarahi glandula mammae adalah a. thorakodorsalis. )ada

    tindakan radikal mastektomi perdarahan yang terjadi akibat putusnya

    arteri ini sulit dikontrol sehingga daerah ini dinamakan J the bloody

    angle.

     b. ena

    )ada daerah payudara terdapat tiga grup ena yaitu7

    1. Cabang cabang perforantes . mammaria interna

    !. Cabang6cabang . aksilaris

    a. . thorako6akromialis b. . thorako6dorsalis

    c. . thorako lateralis

    *. ena6ena kecil yang bermuara pada .interkostalis

    ena interkostalis bermuara pada . ertebralis kemudian bermuara

     pada . a@ygos 2melalui ena6ena ini metastase dapat langsung terjadi

    di paru3.

    1!

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    13/43

    )ersarafan )ayudara!,#,$

    Kulit payudara dipersarafi oleh cabang pleksus serikalis dan n.

    interkostalis sedangkan jaringan glandula mammae sendiri dipersarafi oleh

    sistem simpatis. )ersarafan sensoris di bagian superior dan lateral berasal

    dari nerus supraklaikular 2C* dan C#3 dari cabang lateral nerus

    interkostal torasik 2*I# 3. Bagian medial payudara dipersarafi oleh cabang

    anterior nerus interkostal torasik. Kuadran lateral atas payudara

    dipersarafi terutama oleh nerus interkostobrakialis 2 C/ dan T1 3.

    )ada mastektomi dengan diseksi aksila n. interkostobrakialis dan n.

    kutaneus brakius madialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan

     bagian medial lengan atas sedapat mungkin dipertahankan agar tidak 

    terjadi mati rasa di daerah tersebut.

    istem imfatik )ayudara!,#,'

    a. )embuluh getah bening

    1. )embuluh getah bening aksila

    !. )embuluh getah bening mamaria intena

    *. )embuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial

     ba&ah payudara

     b. Kelenjar getah bening aksila

    Terdapat beberapa grup kelenjar getah bening aksila7

    1. Kelenjar getah bening mammaria eksterna

    ?rup ini dibagi dalam dua kelompok7

    i. Kelompok superior setinggiinterkostal 6

    ii. Kelompok inferior setinggi interkostal 6

    !. Kelenjar getah bening skapula

    *. Kelenjar getah bening sentral 2central nodes3

    Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar aksila yang terbesar dan

    terbanyak jumlahnya, terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak.

    Beberapa di antaranya terletak sangat superfisial di ba&ah kulit dan fascia

    1*

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    14/43

    kira6kira pada pertengahan lipat ketiak sehingga relatif paling mudah

    diraba.

    1. Kelenjar getah bening interpektoral 2 Rotter’s nodes3

    !. Kelenjar getah bening . aksilaris

    *. Kelenjar getah bening subklaikula

    #. Kelenjar getah bening prepektoral

    $. Kelenjar getah bening mammaria eksterna

    ;etastasis Kanker )ayudara1,*

    ;etastasis kanker payudara dapat terjadi melalui dua jalan7

    a. ;etastasis melalui

    sistem ena

    ;elalui sistem ena kanker payudara dapat bermetastasis ke paru6

     paru, ertebra, dan organ6organ lain. . mammaria interna merupakan

     jalan utama metastasis kanker payudara ke paru6paru melalui sistem

    ena sedangkan metastasis ke ertebra terjadi melalui ena6ena kecil

    1#

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    15/43

    yang bermuara ke .interkostalis yang selanjutnya bermuara ke dalam

    . ertebralis.

     b. ;etastasis melalui sistem limfe

    ;etastasis melalui sistem limfe pertama kali akan mengenai K?B

    regional terutama K?B aksila. K?B sentral 2central nodes3

    merupakan K?B aksila yang paling sering 2%"(3 terkena metastasis

    sedangkan K?B mammaria eksterna adalah yang paling jarang

    terkena. Kanker payudara juga dapat bermetastasis ke K?B aksila

    kontralateral tapi jalannya masih belum jelas, diduga melalui deep

    lymphatic fascial plexus di ba&ah payudara kontralateral melalui

    kolateral limfatik. 9alur ini menjelaskan mengapa bisa terjadi

    metastasis ke kelenjar aksila kontralateral tanpa metastasis ke

     payudara kontralateral.

    ;etastasis ke K?B supraklaikula dapat terjadi secara langsung

    maupun tidak langsung. )enyebaran langsung yaitu melalui kelenjar 

    subklaikula tanpa melalui sentinel nodes. )enyebaran tidak langsung

    melalui sentinel nodes yang terletak di sekitar  grand central   limfatik 

    terminus yang menyebabkan stasis aliran limfe sehingga terjadi aliran

     balik menuju ke K?B supraklaikula. ;etastasis ke hepar selain

    melalui sistem ena dapat juga terjadi melalui sistem limfe. Keadaan

    ini dapat terjadi bila tumor primer terletak di tepi medial bagian

     ba&ah payudara dan terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial.

    elanjutnya terjadi stasis aliran limfe yang berakibat adanya aliran

     balik limfe ke hepar.#.2 Definisi

    Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian

    dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak 

    normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae)

    adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari  parenchyma.

    )enyakit ini oleh Word Health Organization 2WH3 dimasukkan ke dalam

     nternational Classification of !iseases 2C03.1

    1$

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    16/43

    #.# E4ide!ilgi

    Kanker payudara pada &anita menduduki tempat nomor dua setelah

    karsinoma seriks uterus. 0i -merika erikat, kanker payudara merupakan

    !/( kanker pada &anita kulit putih, dan !$( pada &anita kulit hitam.

    Kura insidens usia bergerak naik terus sejak usia *" tahun. Kanker 

    ini jarang sekali ditemukan pada &anita usia diba&ah !" tahun. -ngka

    tertinggi terdapat pada usia #$6'' tahun. nsidens kanker payudara pada

    lelaki hanya 1( dari kejadian pada perempuan.$

    #.% Etilgi Kanker Pa/udaraKanker payudara merupakan hasil dari mutasi pada salah satu atau

     beberapa gen. 0ua di antaranya terletak pada kromosom 1+. ?en yang

     paling berpengaruh disebut dengan B:C-61 2pada lokus 1+L!13, yang

    lainnya adalah gen p$* 2pada lokus 1+p1*3. ?en ketiga adalah B:C-6!

    yang terletak pada kromosom 1*. ?en keempat yang juga terlibat adalah

    gen reseptor androgen pada kromosom M. ;utasi gen ini berhubungan

    dengan insiden kanker payudara pada pria. 4tiologi kanker payudara masih

     belum diketahui dengan pasti hingga sekarang namun yang paling diyakini

    sebagai penyebab adalah paparan terhadap mutagen. ;utagen ini bisa

     berupa mutagen endogen yaitu radikal bebas seperti lipid peroksidase dan

    malondyaldehida 2;0-3 juga mutagen eksogen yaitu radiasi. irus juga

    diduga sebagai penyebab namun belum dapat dibuktikan pada manusia.',/

    #.& $aktr Resik Kanker Pa/udara

    aat ini, penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara pasti,

    namun berbagai penelitian dan pengumpulan bukti6bukti epidemiologi telah

    dilakukan untuk mencari tahu faktor6faktor yang meningkatkan risiko

    terkena kanker payudara. Berbagai faktor itu antara lain 7

    a. 8sia

    Kanker payudara jarang dijumpai pada usia di ba&ah *" tahun tapi

    insidennya meningkat tajam hingga usia sekitar $" tahun 2*",*$(3.

    etelah usia $" tahun frekuensinya tetap meningkat tapi perlahan.

    1'

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    17/43

    )erbedaan insiden berdasarkan usia ini diinterpretasikan sebagai efek 

    dari hormon oarium pada perkembangan penyakit.!,*,#

    ekitar 1 hingga / kejadian kanker payudara yang inasif 

    ditemukan pada &anita yang lebih muda dari usia #$ tahun, sedangkan

    ! hingga * kejadian ditemukan pada &anita berusia $$ tahun keatas.%

     b. ?eografi

    nsiden kanker payudara sangat berariasi di antara negara6negara

    diseluruh dunia. Wanita asian6hispanic memiliki risiko kejadian kanker 

     payudara yang lebih rendah daripada &anita afican6american. -ngka

    kejadian kanker payudara di -merika 8tara sekitar lima kali lebih

    tinggi daripada di 9epang. Bahkan di dalam satu negara insiden kanker 

     payudara berbeda6beda. ;isalnya di srael, keturunan 9e&s mempunyai

    risiko empat kali lebih tinggi daripada non69e&s dan di talia terdapat

     perbedaan angka kejadian sekitar dua kali lipat antara daerah utara dan

    selatan. ariasi geografis ini lebih disebabkan oleh faktor lingkungan

    daripada genetik karena penduduk yang bermigrasi dari negara berisiko

    rendah ke negara berisiko tinggi mengalami peningkatan frekuensi

    kanker payudara.!,+

    c. 9enis kelamin

    Kanker payudara 1"" kali lebih sering terjadi pada perempuan

    daripada laki6laki. -lasan utamanya adalah karena pada &anita, sel6sel

     pada payudara lebih sering terekspose oleh hormon6hormon estrogen

    dan progesteron yang mempengaruhi peertumuhan sel6sel pada

     payudara.% -ngka kejadian kanker payudara pada laki6laki hanya 1 (.!

    d. ;enstruasi

    ;enarche pada usia dini dan menopause yang terlambat dapat

    meningkatkan risiko kanker payudara. ;enarche sebelum usia 1! tahun

    mempunyai risiko kanker payudara !"( lebih besar dari menarche

    setelah usia 1$ tahun. :isiko kanker payudara berkurang sekitar 

    setengahnya jika menopause terjadi sebelum usia #$ tahun

    1+

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    18/43

    dibandingkan jika menopause terjadi setelah usia $$ tahun. !,*,' Hal ini

    mungkin disebabkan karena eksposure hormon estrogen dan

     progesterone yang berkepanjangan yang mempengaruhi pertumbuhan

    sel6sel payudara.%

    e. :eproduksi

    tatus reproduksi juga mempengaruhi risiko terkena kanker 

     payudara. Wanita yang tidak pernah melahirkan 2nullipara3 atau yang

     pertama kali melahirkan anak pada usia lebih dari *1 tahun mempunyai

    risiko tiga hingga empat kali lebih besar dibandingkan perempuan yang

    melahirkan anak pertamanya sebelum berusia 1/ tahun. Wanita yang

    mempunyai banyak anak 2multipara3 diasosiasikan dengan

     berkurangnya risiko kanker payudara, tentunya setelah

    memperhitungkan usia saat melahirkan anak pertama. ;enyusui lebih

    lama juga dianggap dapat menurunkan risiko kanker payudara.!,#,'

    f. 0iet

    )erbedaan insiden kanker payudara di berbagai belahan dunia

    menunjukkan bah&a diet mungkin memegang peranan penting dalam

     perkembangan kanker payudara. Bukti6bukti yang ada menyebutkan

     bah&a tingginya konsumsi kalori, lemak, daging dan alkohol dapat

    meningkatkan risiko sedangkan tingginya konsumsi serat, sayur, buah,

    itamin dan  phytoestrogens dapat menurunkan risiko. 0iet di negara6

    negara Barat biasanya mengandung lemak dan gula yang tinggi

    sedangkan di -sia dan negara yang belum berkembang dietnya lebih

     banyak mengandung itamin dan serat.

    Wanita6&anita dari negara Barat mempunyai risiko terkena kanker 

     payudara enam kali lebih tinggi dibandingkan &anita6&anita -sia dan

    negara berkembang lainnya. :isiko ini akan berubah jika penduduk dari

    negara berisiko rendah migrasi ke negara berisiko tinggi dan

    mengadaptasi pola makan di negara tersebut. ;eskipun demikian

     pengaruh diet pada insiden kanker payudara tampaknya terjadi pada

    usia muda seperti anak6anak dan remaja. Tidak ada data yang

    1/

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    19/43

    membuktikan bah&a perubahan pola makan dari diet tinggi lemak ke

    diet rendah lemak pada usia pertengahan dan tua dapat menurunkan

    risiko kanker payudara.!,#,'

    g. 8kuran tubuh

    8kuran tubuh yang mencerminkan status gi@i dan pola makan

    dengan sendirinya dapat mempengaruhi risiko terkena kanker payudara.

    8sia terjadinya menarche sangat dipengaruhi oleh ukuran tubuh dengan

    demikian gi@i pada masa anak6anak akan mempengaruhi pada usia

     berapa menarche terjadi. Tinggi badan yang lebih yang juga ditentukan

    oleh keadaan nutrisi diteliti dapat sedikit meningkatkan risiko kanker 

     payudara terutama setelah menopause. )ada usia de&asa, tubuh yang

    kurus dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum menopause

    sedangkan obesitas dapat meningkatkan risiko sesudah menopause.

    emak tubuh adalah situs konersi androstenedione menjadi oestradiol ,

    satu6satunya sumber endogenik estrogen setelah menopause, mungkin

    inilah yang memediasi efek berat badan terhadap risiko kanker 

     payudara pada &anita post6menopause.!,#,'

    h. :i&ayat keluarga

    nsiden orang6orang dalam satu keluarga besar terkena kanker 

     payudara terjadi pada sekitar 1/( kasus, $( di antaranya benar6benar 

    di&arisi secara familial berdasarkan analisis  pedigree. 0engan

    demikian indiidu yang memiliki ri&ayat keluarga kanker payudara

     berisiko tinggi untuk terkena kanker payudara. Tingginya risiko ini

    dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga yang menderita kanker 

     payudara, sejak usia berapa mereka menderita kanker dan hubungan

    mereka terhadap indiidu tersebut.

    :isiko kanker payudara meningkat kira6kira dua kali pada anak 

     perempuan yang ibunya menderita kanker dan pada &anita yang

    saudara perempuannya menderita kanker. Kanker familial ini cenderung

    terjadi pada usia lebih muda dan bilateral. )eningkatan risiko sebagian

     besar disebabkan oleh pe&arisan gen6gen yang mempredisposisi kanker 

    1%

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    20/43

     payudara. )ada keluarga berisiko tinggi, dengan empat atau lebih

    anggota keluarga terkena kanker payudara, **( di antaranya

    mengalami mutasi B:C-61. uatu studi populasi menemukan mutasi

    B:C-61 pada 1! dari 1%* &anita 2',!(3 yang terkena kanker payudara

    sebelum usia *$ tahun dan pada 1$ dari !"/ &anita 2+,!(3 dengan

    ri&ayat kanker payudara pada anggota keluarga tingkat pertama 2 first"

    degree relati#es3. Kanker payudara familial juga sering berhubungan

    dengan keganasan pada organ lain seperti colon, oarium dan uterus.!,#,'

    i. Hormon

    Eaktor menstruasi dan reproduksi yang telah dijelaskan sebelumnya

    menunjukkan peran hormon seks dalam perkembangan kanker 

     payudara. Hormon seks mempengaruhi proliferasi sel6sel dan jaringan

     payudara serta meningkatkan karsinogenesis payudara pada he&an

     percobaan, namun bukti6bukti epidemiologisnya pada manusia masih

    merupakan konflik. ;ungkin hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam

     pengukurannya. ebuah studi populasi pada &anita postmenopause

    yang berasal dari negara berisiko tinggi menunjukkan leel serum

    oestradiol   rata6rata sekitar !"( lebih tinggi daripada &anita6&anita

    yang berasal dari negara berisiko rendah. tudi case"control   lain

    menunjukkan &anita dengan kanker payudara mempunyai leel

     progesterone  yang lebih tinggi dari kelompok kontrol pada analisis

    yang terbatas pada saat oulasi.

     $rolactin adalah mitogen dalam jaringan payudara dan merupakan

    hormon yang penting untuk perkembangan tumor payudara pada he&an

     percobaan tapi perannya pada kanker payudara manusia belum jelas.

    ;eskipun demikian terdapat bukti6bukti yang meyakinkan bah&a leel

     prolaktin dipengaruhi oleh sejumlah een yang juga mempengaruhi

    risiko kanker payudara. elain hormon seks endogen, hormon seks

    eksogen seperti terapi pengganti hormon dan kontrasepsi oral juga

    dianggap berpengaruh terhadap risiko kanker payudara.

    Terapi pengganti hormon meningkatkan risiko kanker payudara

     pada orang6orang yang baru atau sedang menggunakan 2dalam jangka

    !"

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    21/43

    &aktu lima tahun3. :isiko meningkat sekitar !( untuk setiap satu tahun

     penggunaan. Kontrasepsi oral juga dikatakan dapat meningkatkan risiko

     bila digunakan jangka panjang. )ada penelitian terbukti kontrasepsi oral

    hanya sedikit meningkatkan risiko kanker payudara yaitu sebesar 1,!#(

     pada orang yang sedang menggunakan dan sebesar 1,1'( pada orang

    yang telah berhenti menggunakan 16# tahun sebelumnya.!,#,'

     j. :adiasi

    )ada he&an percobaan terbukti adanya peranan sinar radiasi

    sebagai faktor penyebab kanker payudara. 0ari penelitian epidemiologi

    setelah ledakan bom atom atau penelitian pada orang setelah pajanan

    sinar rontgen, peranan sinar ionisasi sebagai faktor penyebab pada

    manusia lebih jelas.!

    #. ' Diagnsis Kanker Pa/udara

    a. -namnesis

    -namnesis dimulai dengan pencatatan identitas penderita secara

    lengkap dilanjutkan dengan keluhan utama. Keluhan utama penderita

    dapat berupa7 adanya benjolan pada payudaraG rasa nyeriG keluar cairan

    dari puting susuG retraksi puting susuG adanya ek@ema di sekitar areolaG

    keluhan kulit berupa dimpling , enektasi, ulserasi atau adanya  peau

    d’orangeG adanya benjolan di ketiakG edema lengan dan tanda metastasis

     jauh misalnya nyeri tulang 2ertebrae, femur3, rasa penuh di ulu hati,

     batuk, sesak, dan sakit kepala hebat.!,*,',/

    Benjolan payudara dapat dideteksi pada %"( pasien dengan kanker  payudara dan merupakan tanda yang paling umum. Benjolan kanker 

    cenderung soliter, unilateral, padat, keras, ireguler, tidak dapat

    digerakkan 2nonmobile3, cepat membesar dan tidak nyeri. Cairan yang

    keluar secara spontan dari puting susu 2nipple discharge3 adalah tanda

    kedua yang paling umum dari kanker payudara. Karakter nipple

    discharge dapat membantu menegakkan diagnosis. Cairan seperti susu

    menandakan galaktore, cairan purulen disebabkan oleh infeksi, dan

    !1

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    22/43

    cairan multi&arna atau lengket menandakan ektasia duktus

    2comedomastitis3. Cairan serous, serosanguinus, berdarah atau seperti air 

    mungkin menandakan papiloma 2/"(3 atau karsinoma intraduktal

    2!"(3.'

    elain itu juga perlu ditanyakan mengenai pengaruh siklus

    menstruasi terhadap keluhan tumorG menstruasi pertama pada usia

     berapaG bila sudah menopause, pada usia berapaG usia saat pertama kali

    melahirkan anakG menyusui atau tidakG ri&ayat kanker payudara atau

    kanker lainnya dalam keluargaG ri&ayat pemakaian obat6obat hormonalG

    ri&ayat operasi tumor payudara atau tumor ginekologikG dan ri&ayat

    radiasi di daerah dada. Eaktor6faktor risiko ini perlu ditanyakan agar 

    dokter dapat mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan

    mamografi pada penderita yang berisiko tinggi, dan bagi pasien agar 

    lebih &aspada dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

    Keluhan pasien di organ lain yang berhubungan dengan metastasis perlu

    ditanyakan seperti batuk, sesak, rasa penuh di ulu hati, nyeri tulang, dan

    sakit kepala hebat. Tanda6tanda umum tentang nafsu makan dan

     penurunan berat badan juga perlu ditanyakan.!,*

     b. )emeriksaan Eisik 

    )ada status generalis, selain tanda ital perlu juga diperiksa

     performance status  penderita. Karena payudara dipengaruhi oleh faktor 

    hormonal antara lain estrogen dan progesteron maka sebaiknya

     pemeriksaan payudara dilakukan saat pengaruh hormon ini seminimal

    mungkin, yaitu setelah lebih kurang satu minggu dari hari pertamamenstruasi. 0engan pemeriksaan fisik yang baik dan teliti, ketepatan

     pemeriksaan untuk kanker payudara secara klinis cukup tinggi.

    Teknik pemeriksaan!,#,1"

    )enderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka

    1. )osisi tegak 2duduk3

    engan penderita jatuh bebas di samping tubuh, pemeriksa

     berdiri di depan dalam posisi yang lebih kurang sama tinggi. )ada

    !!

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    23/43

    inspeksi dilihat simetri payudara kiri dan kananG perubahan kulit

     berupa  peau d’orange, kemerahan, dimpling , edema, ulserasi dan

    nodul satelitG kelainan puting susu seperti retraksi, erosi, krusta dan

    adanya discharge.

    !. )osisi berbaring

    )enderita berbaring dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar 

    rata di atas lapangan dada, jika perlu bahu atau punggung diganjal

    dengan bantal kecil terutama pada penderita yang payudaranya besar.

    )alpasi dilakukan dengan mempergunakan falang distal dan falang

    medial jari , dan yang dikerjakan secara sistematis mulai dari

    kranial setinggi iga kedua sampai ke distal setinggi iga keenam, juga

    dilakukan pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil. )alpasi

     juga dapat dilakukan dari tepi ke sentral 2sentrifugal3 berakhir di

    daerah papil. Terakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan keluar 

    dengan menekan daerah sekitar papil. )emeriksaan dengan rabaan

    halus akan lebih teliti daripada dengan rabaan kuat karena rabaan

    halus akan dapat membedakan kepadatan massa payudara.

    )ada pemeriksaan ini ditentukan lokasi tumor berdasarkan

    kuadran payudara 2lateral atas, lateral ba&ah, medial atas, medial

     ba&ah, dan daerah sentral3, ukuran tumor 2diameter terbesar3,

    konsistensi, permukaan, bentuk dan batas6batas tumor, jumlah tumor 

    serta mobilitasnya terhadap jaringan sekitar payudara, kulit,

    m.pektoralis dan dinding dada.

    c. )emeriksaan kelenjar getah bening regional1. -ksila

    ebaiknya dalam posisi duduk karena dalam posisi ini fossa

    aksila jatuh ke ba&ah sehingga mudah untuk diperiksa dan lebih

     banyak yang dapat dicapai. )ada pemeriksaan aksila kanan tangan

    kanan penderita diletakkan atau dijatuhkan lemas di tangan=bahu

    kanan pemeriksa dan aksila diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa.

    0iraba kelompok K?B mammari eksterna di bagian anterior dan di

    !*

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    24/43

     ba&ah tepi m.pektoralis aksilaG K?B subskapularis di posterior aksilaG

    K?B sentral di bagian pusat aksilaG dan K?B apikal di ujung atas

    fossa aksilaris. )ada perabaan ditentukan ukuran, konsistensi, jumlah,

    apakah terfiksasi satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya.

    !. upra dan infraklaikula serta leher utama, bagian ba&ah dipalpasi

    dengan cermat dan teliti. elain payudara dan K?B, organ lain yang

    ikut diperiksa adalah paru, tulang, hepar, dan otak untuk mencari

    metastase jauh.

    d. )emeriksaan )enunjang

    1. ;ammografi

    ;ammografi merupakan suatu pemeriksaan dengan  soft tissue

    technic yang dapat mendeteksi /$( kanker payudara. ;eskipun 1$(

    kanker payudara tidak bisa diisualisasikan dengan mammografi, #$(

    kanker payudara dapat dilihat pada mammografi sebelum mereka

    dapat diraba. -danya proses keganasan akan memberikan tandaItanda

     primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign,

    mikrokalsifikasi, deposit kalsium baik dalam pola mulberrry atau

    curilinear, dan distorsi duktus mamaria. Tanda6tanda sekunder berupa

     bertambahnya askularisasi, adanya bridge of tumor   dan jaringan

    fibroglanduler tidak teratur. ;ammografi sangat baik digunakan untuk 

    diagnosis dini dan skrining, hanya saja untuk skrining harganya mahal

    sehingga dianjurkan penggunaan yang selektif yaitu untuk &anita6

    &anita dengan risiko tinggi. ensitifitas mammografi sekitar +$( danspesifisitasnya hampir %"(.'

    !. 8ltrasonografi

    8ltrasonografi berguna terutama untuk membedakan lesi padat

    atau kistik juga untuk memandu E5-B dan core"needle biopsy.

    ;ammografi dan 8? payudara dilakukan pada tumor yang

     berukuran F *cm.

    !#

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    25/43

    )emeriksaan termografi ditemukan oleh a&son tahun 1%$'.

    0engan menggunakan sinar infra merah pemeriksaan ini

    memanfaatkan perbedaan suhu di mana suhu kanker payudara lebih

    tinggi dibanding jaringan sekitarnya.

    Nerografi merupakan pemeriksaan yang menggunakan sistem

     pencitraan foto elektrik. Ketepatannya mencapai %$,*( dengan false

     positie O $(.

    cintimamografi merupakan teknik pemeriksaan radionuklir 

    menggunakan radioisotop Tc %%m. ensitifitasnya dalam menilai

    aktifitas sel kanker payudara cukup tinggi. )emeriksaan ini juga dapat

    mendeteksi lesi yang multipel dan adanya keterlibatan K?B regional.

    *. )emeriksaan histopatologi jaringan 2 gold standard 3

    )emeriksaan histologi jaringan merupakan cara untuk 

    menegakkan diagnosis pasti kanker payudara. Bahan pemeriksaan

    dapat diambil melalui biopsi eksisional 2untuk ukuran tumor F *cm3

    atau biopsi insisional 2untuk tumor operabel dengan ukuran P *cm

    sebelum operasi definitif dan untuk tumor yang inoperabel3 yang

    kemudian diperiksa potong beku atau )-. 8ntuk biopsi kelainan yang

    tidak dapat diraba seperti temuan pada mammografi dapat dilakukan

    ultrasound   atau  stereotactic core biopsy yaitu pungsi dengan jarum

     besar yang akan menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup

    untuk pemeriksaan termasuk teknik biokimia.!,*,'

    #. )emeriksaan sitologi

    )emeriksaan sitopatologi dilakukan dengan E5-B 2 fine needle

    aspiration biopsy). ensitiitasnya dalam mendiagnosis keganasan

    dilaporkan sebesar %"6%$( bila tepat cara pengambilan dan

    diekspertise oleh ahlinya.!,*

    $. )emeriksaan laboratorium

    )emeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah dilakukan

    sesuai dengan perkiraan metastasis misalnya alkali fosfatase dan li#er 

    !$

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    26/43

     function tests untuk metastasis ke hepar atau kadar kalsium dan fosfor 

    untuk metastase tulang.!,*,'

    '. )emeriksaan metastase jauh

    )emeriksaan lain seperti foto thoraks, bone scanning   dan=atau

    bone sur#ey, 8? abdomen, dan CT scan dilakukan untuk mencari

    metastasis jauh. )emeriksaan yang direkomendasikan oleh )4:-B

    adalah foto thoraks dan 8? abdomen sedangkan bone scanning 

    dan=atau bone sur#ey 2bila sitologi dan=atau klinis sangat

    mencurigakan pada lesi P $cm3 dan CT scan dilakukan atas indikasi.

    ;etastasis di parenkim paru pada foto rontgen memperlihatkan

    gambaran coin lesion yang multipel dengan ukuran yang bermacam6

    macam. ;etastasis dapat pula mengenai pleura yang akan

    menimbulkan efusi pleura. ;etastasis ke tulang ertebra akan terlihat

     pada foto rontgen sebagai gambaran osteolitik=destruksi yang dapat

    menyebabkan fraktur patologis.!,*

    +. )emeriksaan penanda tumor 2tumor mar%er 3 dan imunohistokimia

    )emeriksaan kadar C4- dan C- !+.!% 2C- 1$6*3 mungkin

     berguna untuk memantau respon terhadap terapi pada penyakit yang

    sudah lanjut. )emeriksaan imunohistokimia seperti 4:, ):, c6erb6!

    2H4:6! neu3, cathepsin60, dan p$* bersifat situasional.'

    #.( Klasifikasi Kanker Pa/udara

    a. istem T5; !

    Tumor primer 2T3

    T< 7 Tumor primer tidak dapat dinilai

    T" 7 Tidak terdapat tumor primer

    Tis 7 Karsinoma insitu

    • Tis 20C3 7 karsinoma in situ hanya ductal

    • Tis 2C3 7 karsinoma in situ hanya lobular 

    • Tis 2)aget3 7 penyakit )aget dari puting susu tanpa tumor 

    2Catatan7 )aget penyakit yang terkait dengan tumor 

    diklasifikasikan menurut ukuran tumor 

    !'

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    27/43

    T1 7 Tumor Q !cm

    • T1a 7 Tumor Q ",$ cm.

    • T1b 7 Tumor R ",$ cm dan Q 1 cm.

    • T1c 7 Tumor R 1 cm dan Q ! cm.

    T! 7 Tumor P !cm dan F $cm.

    T* 7 Tumor P $cm

    T# 7 Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung ke dinding

    dada atau kulit.

    • T#a 7 4kstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis

    • T#b 7 4dema 2termasuk  peau d’orange3 atau ulserasi kulit

     payudara, atau satelit nodul pada kulit.

    T#c 7 ?abungan T#a dan T#b• T#d 7 Karsinoma inflamasi 2mastitis karsinomatosa3

    Kelenjar getah bening regional=5odul 253

     5< 7 K?B regional tidak bisa dinilai

     5" 7 Tidak terdapat metastase K?B regional.

     51 7 0ijumpai metastase K?B aksila ipsilateral yang mobile.

     5! 7 Teraba K?B aksila ipsilateral terfiksasi, berkonglomerasi, atau

    secara klinis ada pembesaran K?B mamari interna ipsilateral

    tanpa adanya metastase ke K?B aksila.

    •  5!a 7Teraba K?B aksila yang terfiksasi atau

     berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain.

    •  5!b 7 ecara klinis metastase hanya dijumpai

     pada K?B mamari interna ipsilateral dan tidak 

    terdapat metastase pada K?B aksila.

     5* 7 ;etastase pada K?B infraklaikula ipsilateral dengan atau tanpa

    keterlibatan K?B aksila atau klinis terdapat metastase pada K?B

    mamaria interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya

    metastase pada K?B aksila atau adanya metastase pada K?B

    supraklaikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan K?B

    aksila atau mamaria interna .

    •  5*a 7 ;etastase pada K?B infraklaikula ipsilateral

    •  5*b 7 ;etastase pada K?B mamaria interna

    ipsilateral dan K?B aksila

    •  5*c 7 ;etastase pada K?B supraklaikula

    !+

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    28/43

    ;etastase jauh 2;3

    ;< 7 ;etastase jauh belum dapat dinilai

    ;" 7 Tidak terapat metastase jauh.

    ;1 7 0ijumpai metastase jauh

    tadium klinis

    tadium " Tis 5" ;"

    tadium T1 5" ;"

    tadium - T" 51 ;"

    T1 51 ;"

    T! 5" ;"

    tadium B T! 51 ;"

    T* 5" ;"

    tadium - T" 5! ;"

    T1 5! ;"

    T! 5! ;"

    T* 51 ;"

    T* 5! ;"

    tadium B T# 5" ;"

    T# 51 ;"

    T# 5! ;"

    tadium C emua T 5* ;"

    tadium emua T emua 5 ;1

    2 &merican 'oint Committee on Cancer , !""!3

     b. Histopatologi

    Kanker payudara mempunyai beberapa tipe histologi khusus yang

    turut mempengaruhi prognosis, meskipun stadium klinis lebih

     berpengaruh. )ada stadium tanpa keterlibatan K?B regional "year 

     sur#i#al rate sekitar /"( untuk karsinoma duktal inasif dan sekitar %"6

    %$( untuk karsinoma lobular, koloid dan comedocarcinoma. !

     alignant (carcinoma)

    !/

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    29/43

    *. +on in#asi#e carcinoma

    a. +on in#asi#e ductal carcinoma

    b. ,obular carcinoma in situ

    -. n#asi#e carcinoma

    a. n#asi#e ductal carcinoma

    " papillobular carcinoma

    " solid"tubular carcinoma

    " schirrous carcinoma

    b. pecial types

    " mucinous carcinoma

    " medullary carcinoma

    " in#asi#e lobular carcinoma

    " adenoid cystic carcinoma

    " s/uamous cell carcinoma

    " spindel cell carcinoma

    " apocrine carcinoma

    " carcinoma 0ith cartilaginous and or osseous metaplasia

    " tubular carcinoma

    " secretory carcinoma

    " others

    c. $aget’s disease

    Tipe Histopatologi

    -  n situ $aget’s disease

    -  +O (no other0ise specified)

    -  ntraductal -  $aget’s disease and intraductal 

    -  n#asi#e carcinomas

    -  +O 

    -  !uctal 

    -  nflammatory

    -  edullary1 +O 

    -  edullary 0ith lymphoid stroma

    -  ucinous

    -  $apillary (predominantly micropapillary pattern)

    - 2ubular 

    -  ,obular 

    !%

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    30/43

    -  $aget’s disease and infiltrating 

    - 3ndifferentiated 

    - /uamous cell 

    -  &denoid cystic

    - ecretory- Cribriform

    ?radasi histologis 2?3

    " ?< 7 grading tidak dapat dinilai

    " ? 7 lo0 grade

    " ?! 7 intermediate grade

    " ?* 7 high grade

    Berikut penjelasan beberapa tipe histologis dari kanker payudara7 !,'

    a. Karsinoma duktal

    Karsinoma duktal inasif merupakan kelompok terbesar 2+/(3 dari

    seluruh tumor ganas payudara. ecara mikroskopik tampak proliferasi

    anaplastik epitel duktus yang dapat memenuhi dan menyumbat duktus.

    Karsinoma duktal noninasif 2karsinoma duktal in situ atau karsinoma

    intraduktal3 biasanya terjadi tanpa membentuk massa karena tidak ada

    komponen scirrhous.

     b. Karsinoma lobular 2%(3

    eparuh kasus karsinoma lobular ditemukan in situ tanpa tanda6

    tanda inasi lokal sehingga sering dianggap premaligna dan disebut

    neoplasia lobular. ecara histologi menunjukkan gambaran sel6sel

    anaplastik yang semuanya terletak di dalam lobulus6lobulus.

    c. Comedocarcinoma 2$(3

    0uktus yang diisi oleh tumor sel kecil dan debris sentral.

    d. Karsinoma medular 2#(3

    ?ambaran histologi menunjukkan stroma yang sedikit dan penuh

     berisi kelompok sel yang belum berdifferensiasi, tidak teratur dan tidak 

     jelas membentuk kelenjar atau pertumbuhan kapiler. Terdapat banyak 

    sebukan limfosit yang menjolok pada stroma di dalam tumor.

    e. Karsinoma koloid 2*(3

    0uktus dihambat oleh sel6sel karsinoma dan kista proksimal

     berkembang.

    *"

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    31/43

    f. Karsinoma mukoid=musinus 2*(3

    Tumor ini tumbuh perlahan6lahan dan secara mikroskopik sel

    tumor yang menghasilkan musin tersusun membentuk asinus pada

     beberapa tempat. 9uga tampak sel6sel cincin stempel 2signet ring cells3.

    g. Karsinoma skirus 2 schirrous3

    )ada pemeriksaan mikroskopik tumor terdiri dari stroma yang

     padat dengan kelompok sel epitel yang terlepas atau membentuk kelenjar.

    el6sel berbentuk bulat atau poligonal, hiperkromatik.

    h. Karsinoma inflamasi 21(3

    Karsinoma ini memiliki prognosis paling buruk. istem limfa

    dipenuhi oleh tumor memicu perubahan payudara dan kulit yang mirip

    infeksi.

    i. )enyakit )aget 21(3

    ;erupakan karsinoma intraduktus pada saluran ekskresi utama

    yang menyebar ke kulit puting susu dan areola, sehingga terjadi kelainan

    menyerupai ek@ema yaitu adanya krusta di daerah papil dan areola. 9ika

    tidak ditemukan massa tumor di ba&ahnya penyakit ini termasuk 

    karsinoma insitu, tapi jika ada massa tumor termasuk karsinoma duktal

    inasif. Kelainan ini ditemukan pada &anita berusia lebih tua dari

     penderita kanker payudara umumnya dan bersifat unilateral. Tanda khas

    adalah adanya penyebukan epidermis oleh sel ganas yang disebut sel

     paget. 2;angunkusumo, 1%%!, Harris, 1%%*3.

    #.) Diagnsis Banding Kanker Pa/udara 2

    a. EibroadenomaEibroadenoma adalah suatu tumor jinak dan merupakan golongan

    terbesar dari tumor payudara yaitu #$,!/(6$"( di : 0r. oetomo

    2ukardja3. Eibroadenoma mammae 2E-;3 ini secara klinis diketahui

    sebagai tumor di payudara dengan konsistensi padat kenyal, dapat

    digerakkan dari jaringan sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan berbatas

    tegas. )ertumbuhannya lambat, tidak ada perubahan pada kulit, dan tidak 

    disertai rasa nyeri. E-; terdapat pada usia muda yaitu 1$6*" tahun,

    *1

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    32/43

    dapat dijumpai bilateral atau multipel 21$(3. ebagai tumor jinak, tidak 

    ada metastase regional dan jauh, pengobatannya cukup dengan eksisi

    tumornya.

     b. )enyakit fibrokistik 

     4ibrocystic disease 2EC03 biasanya multipel dan bilateral, disertai

    rasa nyeri terutama menjelang haid. 8kurannya dapat berubah, terasa

    lebih besar, penuh dan nyeri menjelang haid dan akan mengecil serta

    nyeri berkurang setelah haid selesai. Hal ini terjadi karena EC0

    dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal. Tumor jenis ini umumnya

    tidak berbatas tegas kecuali kista soliter. Konsistensinya padat kenyal,

    dapat pula kistik. 9enis yang padat kadang6kadang sukar dibedakan

    dengan kanker payudara dini.

    Kelainan ini dapat juga dijumpai tanpa massa tumor yang nyata

    hingga jaringan payudara teraba padat, permukaan granular. )engobatan

    EC0 umumnya adalah medikamentosa simptomatis. 5amun apabila

    medikamentosa tidak menghilangkan keluhan nyerinya dan ditemukan

     pada usia pertengahan sampai tua diperlukan terapi operatif.

    c. Cystosarcoma philloides

    ?ambaran klinis Cystosarcoma philloides dapat seperti E-; yang

     besar. Bentuknya bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas,

    ukuran bisa mencapai !"6*" cm. Konsistensinya dapat padat kenyal tapi

    ada bagian yang kisteus. Walaupun ukurannya besar tidak ada perlekatanke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang, berkilat dan tampak enektasi.

    Cystosarcoma philloides  tidak bermetastase karena ini adalah kelainan

     jinak tapi sejumlah kecil 2!+(3 ditemukan dalam bentuk ganas yang

    disebut malignant cystosarcoma philloides. )engobatannya adalah simple

    mastectomy  untuk mencegah residif. )ada orang muda atau belum

     berkeluarga dapat dipertimbangkan untuk mastekstomi subkutan.

    *!

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    33/43

    d. ?alactocele

    ?alaktokel bukan kelainan neoplasma atau pertumbuhan baru

    melainkan suatu massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya

    duktus laktiferus pada ibu6ibu yang sedang atau baru selesai masa laktasi.

    Tumor ini berbatas tegas, bulat dan kisteus karena berisi air susu yang

    mengental.

    e. ;astitis

    ;astitis adalah suatu infeksi pada kelenjar payudara yang biasanya

    terdapat pada &anita yang sedang menyusui. 0itemukan tanda6tanda

    radang dan sering sudah menjadi abses.

     #.+ Penatalaksanaan Kanker Pa/udara

    a. ;odalitas terapi

    8ntuk kanker payudara terdapat beberapa modalitas terapi yang

     bisa dipilih7

    1. perasi !,*,,+

    Terdapat beberapa jenis operasi untuk terapi yaitu BC 2breast 

    conser#ing surgery3,  simple mastectomy, modified radical 

    mastectomy, dan radical mastectomy. 0i antara beberapa jenis operasi

    tersebut metode yang paling tua adalah mastektomi radikal klasik dari

    Halsted. )ada mastektomi radikal dilakukan pengangkatan payudara

    dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pektoralis

    minor, dan semua kelenjar ketiak sekaligus. )embedahan ini

    merupakan standar baku sejak a&al abad ke6!" hingga tahun $"6annamun sekarang sudah jarang dilakukan kecuali bila ada tumor 

     payudara yang sangat besar dan melekat ke otot pektoralis.

    etelah tahun '"6an mastektomi radikal mulai digantikan oleh

    mastektomi radikal yang telah dimodifikasi oleh )atey. )ada

    mastektomi radikal modifikasi ini m.pektoralis mayor dipertahankan

    sehingga suplai persarafannya tidak terganggu dan efek kosmetik pada

    dinding dada yang terjadi bila dilakukan mastektomi radikal dapat

    **

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    34/43

    dikurangi. ;.pektoralis minor dapat pula dipertahankan, atau

    diangkat, atau diretraksi untuk mendapatkan akses ke aksila. Bukti6

     bukti menunjukkan tidak ada perbedaan pada tingkat rekurensi lokal

    dan surial antara mastektomi radikal dan mastektomi radikal

    modifikasi.

    )ada mastektomi simpel dilakukan pengangkatan payudara saja

    tanpa mengangkat limfonodus atau otot. )embesaran K?B aksila

    dira&at dengan radioterapi. ;etode ini dipopulerkan oleh ;acWhirter 

    di nggris. Bila dilakukan pengangkatan payudara pertimbangkan

    kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau

    cangkok flap muskulokutan. :ekonstruksi ini dapat dilakukan

    sekaligus dengan bedah kuratif atau beberapa &aktu setelah

    radioterapi atau kemoterapi adjuan. Bila hal ini tidak dapat dilakukan

    usahakan prostesis eksterna.

    ekarang, biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan

    mempertahankan payudara yang disebut dengan breast conser#ing 

     surgery  2BC3. BC merupakan satu paket yang terdiri dari tiga

    tindakan yaitu pengangkatan tumor 2lumpektomi luas atau

    tumorektomi atau segmentektomi atau kuadrantektomi3 ditambah

    diseksi kelenjar aksila dan radioterapi pada sisa payudara tersebut.

    )enyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya tumor di

     payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor 

    lain 2karsinoma multisentrik3. BC secara kosmetik lebih baik dari

    mastektomi bahkan yang telah direkonstruksi sekalipun. Tapi diseksi

    aksila disini lebih sulit dikerjakan karena otot6otot pektoral tetapintact  dan jaringan payudara masih ada sehingga pembukaan lapangan

    operasi aksila terhambat.

    ndikasi BC7

    • T7 * cm 2stadium atau 3

    • )asien ingin mempertahankan payudaranya

    yarat BC7

    *#

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    35/43

    • Keinginan penderita setelah dilakukan informed consent 

    • )enderita dapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan

    • Tumor terletak tidak sentral

    • )erbandingan ukuran tumor dan olume payudara cukup baik 

    untuk kosmetik pasca BC

    • ;ammografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi atau tanda

    keganasan lain yang difus 2luas3

    • Tumor tidak multipel

    • Belum pernah terapi radiasi di dada

    • Tidak menderita 4 atau penyakit kolagen

    • Terdapat sarana radioterapi yang memadai 2megaolt3

    !. :adiasi !,*,',+

    :adioterapi untuk kanker payudara dapat diberikan sebagai

    terapi primer, adjuan atau paliatif. :adioterapi kuratif tunggal tidak 

     begitu efektif tetapi radioterapi adjuan cukup bermanfaat.

    :adioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk &aktu

    terbatas bila tumor sudah tidak operabel.

    :adioterapi adjuant diberikan bila ditemukan keadaan sebagai

     berikut7

    • etelah tindakan operasi terbatas 2BC3

    • Tepi sayatan dekat 2T R T!3 atau tidak bebas tumor 

    • Tumor sentral atau medial

    • K?B 2A3 dengan ekstensi ekstra kapsuler 

    -cuan pemberian radioterapi7

    • )ada dasarnya diberikan radiasi lokoregional 2payudara dan

    aksila beserta supraklaikula3 kecuali7

    6 pada keadaan T Q T! bila c5 S " dan p5, maka tidak 

    dilakukan radiasi pada K?B aksila supraklaikula

    6 pada keadaan tumor di medial=sentral diberikan tambahan

    radiasi pada mammaria interna

    *$

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    36/43

    • 0osis lokoregional profilaksis adalah $" ?y, booster dilakukan

    sebagai berikut7

    6 pada yang potensial terjadi residif ditambahkan 1" ?y

    2misalnya tepi sayatan dekat tumor atau post BC3

    6 pada yang terdapat massa tumor atau residu post op

    2mikroskopik atau makroskopik3 maka diberikan booster 

    dengan dosis !" ?y kecuali untuk aksila 1$ ?y

    *. Kemoterapi !,*,',+

    Kemoterapi merupakan salah satu terapi sistemik yang dapat

    digunakan sebagai terapi adjuan atau paliatif. Kemoterapi adjuan

    dapat diberikan pada pasien pascamastektomi yang pada pemeriksaan

    histopatologik ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.

    Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum pembedahan pada kanker 

     payudara yang besar namun masih operabel pada stadium lokal lanjut.

    Berdasarkan penelitian kemoterapi yang disebut kemoterapi neo

    adjuan ini dapat mengecilkan ukuran tumor sehingga memudahkan

     pembedahan. Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang

    telah menderita metastasis sistemik. bat kemoterapi diberikan dalam

     bentuk kombinasi seperti C-E 2C4E3, C;E dan -C. Kemoterapi

    adjuan diberikan sebanyak ' siklus, paliatif 1! siklus dan neoadjuan

    * siklus praterapi primer ditambah * siklus pascaterapi primer.

    #. Hormonal !,*,',+

    0asar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta bah&a *"6#"( kanker payudara adalah hormon dependen. Terapi ini semakin

     berkembang dengan ditemukannya reseptor estrogen dan progesteron.

    Kanker payudara dengan reseptor estrogen dan progesteron yang

    merespons positif terapi hormonal mencapai ++(. Terapi hormonal

    merupakan terapi utama stadium di samping kemoterapi karena

    kedua6duanya merupakan terapi sistemik. Terapi hormonal biasanya

    *'

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    37/43

    diberikan sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan

    efek sampingnya lebih sedikit.

    ebelum pemberian terapi hormonal dilakukan uji reseptor 

    2estrogen receptor=4: positif atau progesteron receptor=): positif3

    dan dipertimbangkan status hormonal penderita 2premenopause, 16$

    tahun menopause, dan pascamenopause3. etelah itu dapat ditentukan

    apakah terapi hormonal akan diberikan secara additif atau ablatif.

    Terapi additif berupa pemberian obat6obatan 2antiestrogen, aromatase

    inhibitor, megestrol acetate dan androgen atau estrogen3 dilakukan

     pada pasien pascamenopause. Mang tergolong antiestrogen adalah

    tamo

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    38/43

    hanya bersifat adjuan. emakin cepat dilakukan pembedahan semakin

    tinggi kurasinya. edangkan untuk stadium akhir dan sifat

     pengobatannya adalah paliatif yaitu terutama untuk mengurangi

     penderitaan pasien dan memperbaiki kualitas hidup.

    1. Kanker payudara stadium "

    0ilakukan BC atau mastektomi simpel. Terapi definitif pada

    T" tergantung pada pemeriksaan blok parafin, lokasinya didasarkan

     pada hasil pemeriksaan imaging .

    !. Kanker payudara stadium dini=operabel

    0ilakukan BC 2harus memenuhi syarat3 atau mastektomi

    radikal modifikasi atau mastektomi radikal dengan atau tanpa terapi

    adjuan. Terapi adjuan diberikan berdasarkan ada atau tidaknya

    metastase ke kelenjar getah bening aksila, reseptor estrogen atau

    reseptor progesteron, dan usia premenopause atau postmenopause atau

    usia tua.

    Tabel 1. Terapi adjuan pada node negati#e  2K?B histopatologi

    negatif3

    tatus menopause :eseptor hormonal :isiko tinggi)remenopause 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 = ): 263

    Ke A Tam =

    Ke

    )ostmenopause 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 = ): 263

    Tam A Kemo

    Ke

    8sia tua 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 = ): 263

    Tam A Kemo

    Ke

    Tabel !. Terapi adjuan pada node positi#e  2K?B histopatologi

     positif3

    tatus menopause :eseptor hormonal :isiko tinggi

    )remenopause 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 = ): 263

    Ke A Tam =

    Ke

    )ostmenopause 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 dan = ): 263

    Ke A Tam

    Ke

    8sia tua 4: 2A3 = ): 2A3

    4: 263 dan ): 263

    Tam A Kemo

    Ke

    */

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    39/43

    *. Kanker payudara lokal lanjut= locally ad#anced  

    a. Operable locally ad#anced 

    ;astektomi simpel=;:; A radiasi kuratif A kemoterapi adjuant A

    terapi hormonal

     b.  noperable locally ad#anced 

    6 :adiasi kuratif A kemoterapi A terapi hormonal

    6 :adiasi A operasi A kemoterapi A terapi hormonal

    6Kemoterapi neoadjuan A operasi A kemoterapi A radiasi A

    hormonal terapi

    #. Kanker payudara lanjut metastase jauh

    Terapi primer pada stadium adalah terapi sistemik yaitu

    terapi hormonal dan kemoterapi. Terapi lokoregional seperti radiasi

    dan pembedahan hanya dilakukan bila perlu. :adiasi kadang

    diperlukan untuk paliasi pada daerah6daerah tulang 0eight bearing 

    yang mengandung metastase atau pada tumor bed   yang berdarah,

    difus, dan berbau yang mengganggu sekitarnya.

    #.1, Prgnsis Kanker Pa/udara

    )rognosis kanker payudara dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor 

    yaitu'7

    a. tadium klinik 

    Tabel *. )rognosis kanker payudara berdasarkan stadium klinik 

    tadium Klinik $ tahun 2(3 1" tahun 2(3" P %" %"

    /" '$

    '" #$

    - $" #"

    B *$ !"

    1" $

     b. Keterlibatan histologik K?B aksila

    *%

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    40/43

    Tabel #. )rognosis kanker payudara berdasarkan keterlibatan histologik 

    K?B aksila

    K?B aksila $ tahun 2(3 1" tahun 2(3

    Tidak ada

    16* K?B

    P * K?B

    /"

    '$

    *"

    '$

    #"

    1$

    c. 8kuran tumor 

    Tabel $. )rognosis kanker payudara berdasarkan ukuran tumor 

    8kuran tumor 2cm3 1" tahun 2(3

    F 1

    *6#

    $6+,$

    /"

    $$

    #$

    d. Histologi

    Kanker yang  poor differentiated , metaplasia dan  grade  tinggi

    mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan kanker yang 0ell differentiated.

    e. :eseptor hormon

    )asien dengan kanker yang bersifat 4: positif mempunyai &aktu

    surial yang lebih lama dibandingkan pasien dengan kanker yang

     bersifat 4: negatif.

    #.11 S5reening dan Deteksi A6al Kanker Pa/udara

    Kanker payudara tergolong dalam keganasan yang dapat didiagnosis

    secara dini. -merican Cancer ociety 2-C3 merekomendasikan usaha

    untuk melakukan diagnosis dini yaitu dengan!,%7

    a. )eriksa payudara sendiri 2-0-:3 atau breast"self examination

    )enelitian menunjukkan /$( dari kasus kanker payudara diketahui

    atau ditemukan lebih dulu oleh penderita. leh karena itu penting bagi

    #"

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    41/43

    &anita untuk mengetahui cara memeriksa payudara yang benar agar bila

    ada suatu kelainan dapat diketahui segera. -0-: sebaiknya mulai

     biasa dilakukan pada usia sekitar !" tahun, minimal sekali sebulan.

    -0-: dilakukan * hari setelah haid berhenti atau + hingga 1" hari dari

    hari pertama menstruasi terakhir. 8ntuk &anita yang sudah menopause,

    -0-: dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan.

     b. )emeriksaan oleh tenaga kesehatan atau clinical breast examination

    )emeriksaan oleh dokter secara lege artis sebaiknya dilakukan

    setiap * tahun untuk &anita berusia !"6#" tahun dan setiap tahun untuk 

    &anita berusia lebih dari #" tahun.

    c. ;ammografi

    Wanita berusia *$6*% tahun sebaiknya melakukan satu kali

    baseline mammography. Wanita berusia #"6#% tahn sebaiknya melakukan

    mammografi setiap ! tahun dan &anita berusia lebih dari $" tahun

    sebaiknya melakukan mammografi setiap tahun.

    #1

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    42/43

    DA$-AR PUS-AKA

    1. World Health rgani@ation.  5reast cancer 6 $re#ention and Control .!""%.

    -ailable from 7 &&&.&ho.int.

    !. :amli, ;uchlis.  7an%er $ayudara. oelarto :eksoprodjo dkk 2editor3.

    Kumpulan Kuliah lmu Bedah. 4disi )ertama. Binarupa -ksara. 1%%$. Hlm7

    *#!6*'#.

    *. -lbar, afiral -@di dkk 2editor3.  $roto%ol $8R&5O -99:. )4:-B.

    9akarta. 4disi )ertama. !""#. Hlm7 !61$.#. -srul.  Hubungan antara 5esar 2umor dan 2ipe Histologi 7an%er $ayudara

    dengan &danya etastase pada 7elen;ar

  • 8/18/2019 ca-mammae-1.docx

    43/43

    '. ;anuaba, Tjakra W.  $ayudara. :. jamsuhidajat dan Wim de 9ong 2editor3.

    Buku -jar lmu Bedah. 4disi Kedua. 4?C. !""#. Hlm7 */+6#"!.

    +. Haskell, Charles ;. and 0ennis -. Casciato.  5reast Cancer . 0ennis -.

    Casciato and Berry B. o&it@ 2editors3. ;anual on Clinical ncology.

    ippincott Williams and Wilkins. )hiladelphia. !""". )age7 11.

    /. ouhami, :obert . 4t al 2editors3.