18
ASKEP Dengan Klien Ca Nasofaring

CA Nasofaring

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CA Nasofaring

Citation preview

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

ASKEP DenganKlien Ca Nasofaring

Nama Kelompok :

Ade RatnaPutri (2420132267)Dhedhex Revan(2420132281)Dina Mustikasari(2420132285)Ervinda Agustin(2420132288)Febri Amila N(2420132290)Indah Dwi Jayanti(2420132295)Prizma Maaruf B(2420132305)Rahmawati(2420132308)Rizki Baro Katun(2420132311)Rudi Kristanto(2420132312)Septiani Ayu Saputri(2420132313)Vita Setyaningrum(2420132322)

Pengertian :Carsinoma nasofaring adalah penyakit keganasan (kanker) sel yang terbentuk di jaringan nasofaring, yang merupakan bagian atas pharynx (tengorokan),di belakang hidung.

Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang paling banyak di THT. Sebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut.

Etiologi- Faktor Virus (Virus EIPSTEIN BARR).

- Ikan asin, makanan yang diawetkan dengan nitrosamine.

- Faktor lingkungan (polusi asap kayubakar, atau bahan karsinogenikmisalnya asap rokok dll).

Sering kontak dengan Zat karsinogen (gas kimia, asap industri, asap, kayu, beberapa ekstrak tumbuhan).

- Iritasi menahun nasofaringitis kronis disertai rangsangan oleh asap,alkohol..- Keadaan social ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup.

Tanda dan Gejala :

Pilek kronis, ingus kental, gangguan penciuman. Penyumbatan muara tuba di telinga (berdengung, rasa penuh, kadang gangguan pendengaran)

Patofisiologi

Virus Epsteinn-barr adalah virus yang berperan penting dalam timbulnya kanker nasofaring. Virus hidup bebas di udara, bisa masuk ke dalam tubuh dan tetap tinggal di nasofaring tanpa menimbulkan gejala, kanker nasofaring sebenarnya dipicu oleh zat nitrosamine yang ada dalam daging ikan asin. Zat ini mampu mengaktifkan virus Epsteinn-barr yang masuk ke dalam tubuh ikan asin, tetapi juga terdapat dalam makanan yang diawetkan seperti daging, sayuran yang difermentasi.

Pemeriksaan Penunjang

Nasofaringoskopia. Tanpa menggunakan kateterb. Menggunakan kateterBiopsi nasofaring Pemeriksaan CT-Scan daerah kepala dan leher.Pengerokan dengan kuret daerah lateral nasofaring dalam narkosis

Penatalaksanaan :

Radioterapi KemoterapiOperasi pembedahanImunoterapi

Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan

1. Identitas Klien2. Riwayat Kesehatan3. Pemeriksaan Fisik4. Pengkajian Fungsional Gordon

Prioritas Keperawatan :a) Dukungan adaptasi dan kemandirian.b)Meningkatkan kenyamanan.c)Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.d)Mencegah komplikasi.

Tujuan Pemulangan :a) Klien menerima situasi dengan realistis.b)Nyeri berkurang/terkontrol.c)Homeostasis dicapai.d)Komplikasi dicegah/dikurangi

Diagnosa Keperawatan :Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada kepalaCemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang

Rencana Keperawatan

Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada kepala.Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.Kriteria hasil : 1. Pasien mudah tidur dalam waktu 30 40 menit.2. Pasien tenang dan wajah segar.3. Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.

Rencana tindakan a. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.Rasional : Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur/istirahat.b. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.Rasional : Mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.c. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti cemas, efek obat-obatan dan suasana ramai.Rasional : Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien.

Lanjutand. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi.Rasional : Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.e. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien. Rasional : Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.