CAMPAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CAMPAK

Citation preview

Laporan Kasus

CAMPAK

Oleh

RICKY IMRAN1408465661

Pembimbing:

dr. RIZA YEFRI, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAURUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMADPEKANBARU2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangCampak merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Campak pertama kali ditemukan pada awal abad ke 7. Penyakit ini disebut sebagai penyakit yang lebih mengerikan dibandingkan cacar air oleh Rhazes, seorang klinisi asal Persia pada abad ke 10. Pada tahun 1846, Peter Panum, menjelaskan tentang masa inkubasi penyakit campak serta kekebalan yang didapat terhadap campak seumur hidup setelah sembuh dari penyakit tersebut. Enders and Peebles berhasil mengisolasi virus campak pada kultur jaringan yang berasal dari ginjal manusia dan juga monyet pada 1954. Satu dekade setelah itu yakni pada 1963 vaksi hidup dari campak resmi digunakan di Amerika Serikat (Edmonston B strain).1Sebelum adanya vaksin, infeksi campak merupakan hal yang bersifat universal pada masa kanak-kanak. Lebih dari 90% penduduk dunia pernah menderita campak saat masa kanak-kanak dan memiliki kekebalan tubuh setelah umur 15 tahun. Campak masih merupakan problema kesehatan yang umum dan dapat bersifat fatal apda negara-negara berkembang. World Health Organization (WHO) mengestimasikan angka kematian akibat campak pada 2013 yaitu sekitar 145,700 kematian.1Pada negara yang memiliki angka imunisasi yang rendah, pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi maka akan terinfeksi campak sebelum berumur 5 tahun. Setengah dari kasus ini mengenai anak dibawah umur 1 tahun yang merupakan rentan terhadap resiko kematian. Pada negara berkembang yang sedikit lebih maju, campak muncul pada anak anak yang lebih besar atau dapat juga pada dewasa muda yang tidak mendapatkan imunisasi campak ataupun imunisasi primer yang gagal. Resiko tinggi terinfeksi campak terdapat pada masyarakat miskin yang berada di perkotaan, area dimana cakupan imunisasi rendah atau daerah yang memiliki angka insidensi yang tinggi.2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Campak2.1.1 DefinisiCampak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, lemas, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit). Virus ini terdapat dalam darah dan sekret (cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.3 Cara penularan melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili/campak. Artinya, seseorang dapat tertular Campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan atau di mana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.4 Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).42.1.2 EpidemiologiPenyakit ini terutama menyerang anak-anak usia 5-9 tahun. Dinegara berkembang menyerang pada usia lebih muda daripada negara maju. Biasanya penyakit ini timbul pada masa aanak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila si ibu belum pernah menderita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester pertama, kedua atau ketiga maka ia mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan berat badan lahir rendah atau lahir mati anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.4 Angka kejadina campak di Indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi sekitar 3000-4000 per tahun demikian juga frekuensi terjadinya kejadian luar biasa tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 174. Namun case fatality rate telah diturunkan dari 5,5% menjadi 1,2%. Umur terbanyak menderita campak adalah