5
1 Liburan akhir pekan adalah saat tepat untu berolahraga pagi atau sekedar jalan- jalan santai dan akan lebih menyenangkan apabila sambil berbelanja. Kawasan sekitar alun-alun Jember memberikan alternative yang sangat menarik dengan menjadi pusat refreshing dan pusat olah raga masyarakat Jember. Terlebih setiap hari minggu dilaksanakan Car Free Day di mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Car free day ini sangat direspon baik oleh masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari antusias masyarakat yang mengikuti sangat banyak. Awalnya, Car free day dilaksanakan oleh Satlantas Polres Jember pada tahun 2010, namun tidak berkelanjutan. Melalui inisiatif Bupati berserta seluruh SKPD Jember akhirnya Car free Day dilaksanakan di wilayah jantung kota Jember secara terus-menerus pada setiap hari Minggu. Hal ini didukung oleh pernyataan oleh seorang Kabid Lalin Dishub Jember, yang mengatakan bahwa: “Car Free Day ini diselenggarakan untuk mengurangi polusi dan pembelajaran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan,” (P, 34 th ). Menindaklanjuti program tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Jember selaku leading sector, sudah melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Satlantas Polres Jember, Humas Pemkab Jember, PU. Cipta Karya, Camat Kaliwates, Lurah Kepatihan dan pengurus Masjid Al- Baitul Amin. Seluruh instansi tersebut bersinergi untuk mewujudkan terlaksananya car free day. Dijelaskan, dalam pelaksanaan car free day, semua jalan menuju jantung kota akan ditutup total. Sehingga, tidak akan ada kendaraan yang bisa masuk ke area jantung kota. Banyak masyarakat yang berantusias menghabiskan akhir pekannya untuk berolahraga dengan berjalan kaki, bersepeda maupun skateboard di Alun-alun kota Jember. Berdasarkan wawancara kepada seseorang yang hadir di alun-alun Jember Minggu pagi, menyatakan bahwa: “Suasana car freeday Jember pagi itu sangat meriah, bersenam dengan senyum semangat diiringi musik yang sangat keras, hingga dari sudut alun- alun manapun bisa mendengarnya. Pastinya juga banyak yang lari pagi dan bersepeda. Sayangnya saya gak bawa sepeda, haha…” (S, 26 th ). Masyarakat jember dimanjakan oleh lapak para pedagang kaki lima sehingga menambah ramainya alun-alun di setiap minggu pagi. Acara car free day ini sangat

Car Free Day Jember

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Liburan akhir pekan adalah saat tepat untu berolahraga pagi atau sekedar jalan-jalan santai dan akan lebih menyenangkan apabila sambil berbelanja. Kawasan sekitar alun-alun Jember memberikan alternative yang sangat menarik dengan menjadi pusat refreshing dan pusat olah raga masyarakat Jember. Terlebih setiap hari minggu dilaksanakan Car Free Day di mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Car free day ini sangat direspon baik oleh masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari antusias masyarakat yang mengikuti sangat banyak.

Citation preview

Page 1: Car Free Day Jember

1

Liburan akhir pekan adalah saat tepat untu berolahraga pagi atau sekedar jalan-

jalan santai dan akan lebih menyenangkan apabila sambil berbelanja. Kawasan sekitar

alun-alun Jember memberikan alternative yang sangat menarik dengan menjadi pusat

refreshing dan pusat olah raga masyarakat Jember. Terlebih setiap hari minggu

dilaksanakan Car Free Day di mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Car

free day ini sangat direspon baik oleh masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari antusias

masyarakat yang mengikuti sangat banyak.

Awalnya, Car free day dilaksanakan oleh Satlantas Polres Jember pada tahun 2010,

namun tidak berkelanjutan. Melalui inisiatif Bupati berserta seluruh SKPD Jember

akhirnya Car free Day dilaksanakan di wilayah jantung kota Jember secara terus-menerus

pada setiap hari Minggu. Hal ini didukung oleh pernyataan oleh seorang Kabid Lalin

Dishub Jember, yang mengatakan bahwa:

“Car Free Day ini diselenggarakan untuk mengurangi polusi dan

pembelajaran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan,”

(P, 34th

).

Menindaklanjuti program tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Jember selaku

leading sector, sudah melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Satlantas Polres Jember,

Humas Pemkab Jember, PU. Cipta Karya, Camat Kaliwates, Lurah Kepatihan dan

pengurus Masjid Al- Baitul Amin. Seluruh instansi tersebut bersinergi untuk mewujudkan

terlaksananya car free day. Dijelaskan, dalam pelaksanaan car free day, semua jalan

menuju jantung kota akan ditutup total. Sehingga, tidak akan ada kendaraan yang bisa

masuk ke area jantung kota.

Banyak masyarakat yang berantusias menghabiskan akhir pekannya untuk

berolahraga dengan berjalan kaki, bersepeda maupun skateboard di Alun-alun kota

Jember. Berdasarkan wawancara kepada seseorang yang hadir di alun-alun Jember Minggu

pagi, menyatakan bahwa:

“Suasana car freeday Jember pagi itu sangat meriah, bersenam dengan

senyum semangat diiringi musik yang sangat keras, hingga dari sudut alun-

alun manapun bisa mendengarnya. Pastinya juga banyak yang lari pagi dan

bersepeda. Sayangnya saya gak bawa sepeda, haha…” (S, 26th

).

Masyarakat jember dimanjakan oleh lapak para pedagang kaki lima sehingga

menambah ramainya alun-alun di setiap minggu pagi. Acara car free day ini sangat

Page 2: Car Free Day Jember

2

berguna dan bermanfaat bagi masyarakat jember. Selain sebagai tempat berolah raga,

refreshing, juga di saat minggu pagi itu rizqi serasa disebar oleh Tuhan di area tersebut.

Hal ini sesuai dengan Teori Utilitarianisme yang berasal dari kata latin utilis, yang

berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan. Istilah ini juga sering disebut

sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happiness theory). Begitu pula dengan car

free day di alun-alun Jember ini, memberikan nilai positif yang berguna, bermanfaat, dan

menguntungkan bagi setiap masyarakatnya. Hal ini didukung oleh beberapa pernyataan

dari beberapa informan yang mengunjungi acara car free day, mereka menyatakan bahwa:

“Acara car free day ini sangat menyenangkan karena saya dapat bertemu

dengan orang-orang baru dan saya dapat berolah raga dengan santai

bersama teman-teman saya” (S, 12th

).

”Saya seorang mahasiswi mbak asli banyuwangi. Saya telah mengikuti car

free day sebanyak 5 kali. Dengan adanya car free day saya dapat berolah

raga serta berperilaku hidup sehat. Selain itu acara ini juga dapat mengisi

hari-hari saya yang biasanya setiap minggu hanya tidur dikos dan masak,

heheee…” (P, 18th

) .

“ Saya sudah mengikuti acara car free day ini sebanyak 8 kali”. Acara car

free day ini sangat menguntungkan,menyehatkan dan mengurangi polusi

yang ada di daerah jember ini. Di acara car free day ini saya juga dapat

bertemu dengan teman lama tanpa disengaja” (A, 21th

).

“Adanya car free day ini saya dapat berrekreasi bersama anak-anak saya

karena jarang-jarang dapat berekreasi bersama karena dari hari senin

sampai jum’at saya bekerja” (D, 33th

).

Setiap hari minggu di alun-alun Jember denyut kehidupan terasa menggairahkan.

Sebuah oase yang dinantikan seminggu sekali oleh warga kota. Meski sekedar beberapa

jam berada di area itu, dan sekedar lesehan menyantap sarapan bubur ayam, siomay atau

pecel, cukuplah. Keberadaannya kini makin dirasa sebagai kebutuhan. Jika punya tamu

dari luar kota ia menjadi pilihan pertama untuk mengajak jalan-jalan pagi. Area ini

menjadi tempat menjajakan berbagai penganan, peralatan rumah tangga, mainan anak,

pecah belah, jamu, tanaman hias, aksesoris dan menjadi medan praktek remaja yang

belajar berwira-usaha.

Pada mulanya car free day ini berada di jalan Sultan Agung ataupun jalan Kartini

yang kemudian di Tahun 2015 berpindah lokasi di jalan Jendral Ahmad. Tak ubahnya

pasar atau bazar, lengkap sudah segala kebutuhan masyarakat tersedia disatu lokasi, gegap

Page 3: Car Free Day Jember

3

gempita menemani pagi yang segar di hari minggu. Kalau Yogyakarta punya “SUNMOR

UGM” alias Sunday Morning UGM, Kota Malang punya Pasar Pagi di Stadion Gajayana

yang kemudian menular di depan jalan Soekarno-Hatta, dan Alun-alun Kota Batu,

dikarenakan besarnya animo masyarakat dalam dan luar kota Malang Raya di setiap

minggunya.

Uniknya car free day dijantung kota Jember ini adalah tak punya nama even atau

kegiatan, mengalir begitu saja sejak era mantan Bupati Jember Samsul Hadi, tak punya

payung organisasi atau paguyuban resmi, kalau di Yogyakarta dan Malang, kegiatan

dimulai setelah shubuh (04.30-12.00 WIB), lain lagi car free day Jember. Bagi pengunjung

yang datang, sebaiknya tiba diantara pukul 06.00 hingga 08.30, disamping udara masih

segar dan sejuk, kuliner atau pedagang jasa yang dituju masih standby menunggu dan

melayani pembeli. Berdasarkan wawancara kepada salah seorang penjual di acara car free

day, menyatakan bahwa:

“Saya berjualan di acara Car Free Day ini kurang lebih 4 tahun mbak.

Dengan adanya car free day penjualan saya semakin meningkat dibanding

dengan hari biasanya. Biasanya saya berjualan disekolah-sekolah yang

harus pindah dari sekolah kesekolah yang lain. Saya sangat merasakan

manfaat dari car free day ini, pendapatan saya semakin banyak dengan

diadakannya car free day ini” (F, 33th

).

Pedagang kaki lima mayoritas pedagang asli Jember Raya, mereka cukup mencari

lokasi untuk berjualan dan istiqomah ditempatnya setiap minggu pagi di jalan Jendral

Ahmad Yani serta membayar uang retribusi kebersihan minimal Rp. 500/minggunya yang

akan ditarik oleh petugas dinas kebersihan kota Jember, simbiosis mutualisme terjadi

alami, libur pasaran terjadi ketika ada even yang mengharuskan pedagang harus libur

berjualan atau cuaca ekstrem dan hari raya Idul Fitri.

Jember sebagai Kota Pendalungan, kota yang masyarakatnya diisi oleh berbagai

macam latarbelakang suku, agama, ras dan golongan menjadi makin menyatu dan terjalin

persaudaraan nyata melalui komunikasi verbal dan fisik yang unik, Osing, Madura, Jawa,

China, Islam, Kristen, Abangan, Muhammadiyah, NU, Pejabat, Tukang Becak semuanya

membaur menjadi manusia Jember yang Istimewa, dan itu tersaji indah di kala Minggu

Pagi di Kota Jember.

Alun-alun telah menjadi ajang pengembangan ekonomi kerakyatan mayoritas dari

warga masyarakat kiranya menyetujuinya. Alun-alun sebagai simbol pusat kota adalah

milik bersama seluruh lapisan masyarakat yang harus dijadikan sarana yang nyaman bagi

Page 4: Car Free Day Jember

4

pemiliknya itu untuk menikmatinya. Mau dijadikan apa alun-alun ini, pasar, tempat

rekreatif, tempat berolah raga, atau kegiatan produktif dan positif lainnya terserah pada

pemiliknya ini.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk mendukung atau menyuburkan

ladang ekonomi kerakyatan ini, seperti:

1. Tata letak yang lebih tertib

Bagaimanapun, penggunaan alun-alun kota untuk pengembangan bisnis ekonomi

kerakyatan harus tidak mengabaikan fungsi alun-alun sebagai fasum (fasilitas

umum/publik). Fungsi inti sebagai sarana rekreatif yang murah dan nyaman

haruslah tetap dianggap sebagai suatu hal yang terpenting. Oleh karena itu,

penataan letak yang tertib para pedagang harus diatur ulang. Jika para pedagang ini

teratur, kenyamanan dan keindahan akan mudah diwujudkan. dan jika hal ini

terjadi, alun-alun kota sebagai kawasan yang tertib dan aman tidak akan menjadi

impian saja tetapi suatu kenyataan.

2. Lalu lintas kendaraan yang diblokade

Kenyamanan alun-alun kota akan menjadi lebih maksimal jika dibarengi oleh

blokade lalu lintas kendaraan di sekitar alun-alun kota. Blokade ini bisa dikemas

dalam bentuk program car free day. Program ini bukanlah program baru di negeri

kita. Sebagai contoh, kota Balikpapan telah menerapkan hal ini setiap hari minggu

mulai jam 6 – 9 pagi di lapangan Merdeka. Nah, kalau saja alun-alun kota Jember

ini dijadikan ajang program car free day setiap hari minggu, barangkali ini akan

menjadi sesuatu yang baru dan produktif bagi pengembangan alun-alun sebagai

fasilitas umum yang tidak saja nyaman tetapi juga berudara bersih (bebas polusi)

dan tertib.

3. Tempat sampah dimana-mana

Keasrian alun-alun kota seringkali terganggu karena kebersihan lingkungan alun-

alun kota seakan terabaikan oleh bertebarannya sampah dimana-mana. Seharusnya,

hal ini tidak terjadi jika tempat sampah tersedia secara memadai, baik dalam jumlah

maupun lokasinya. Untuk mengatasi sampah dimana-mana, tempat sampah harus

disebar dimana-mana. Dengan cara ini, masyarakat sebagai konsumen akan dicegah

untuk membuang sampah sembarangan dan dimudahkan untuk membuangnya di

tempat sampah. Di sisi lain, tersedianya tempat sampah yang mudah terlihat akan

Page 5: Car Free Day Jember

5

memberikan edukasi kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif untuk

menjaga kebersihan fasilitas umum.

Tak pelak lagi disini orang banyak mendapat manfaat. Agar lebih menarik lagi,

area ini seyogyanya ditata lebih baik. Menutup jalan sepanjang Kartini dan Sudarman

sampai usai keramaian rasanya lebih baik, ketimbang membiarkan jalan jadi

semrawut. Sebagai upaya edukasi alangkah baiknya jika pengemis diberdayakan menjadi

petugas kebersihan dan dilarang mengemis. Melokalisir pengamen di satu tempat dan

tampil secara bergantian mungkin lebih baik dan membuat mereka belajar tambil secara

profesional. Dengan begitu hilang kesan kumuh.

Ada dua pihak yang kompeten dalam merealisasikannya, yaitu aparat pemerintah

daerah dan masyarakat secara swadaya. Sebagai pihak yang memiliki power untuk menata

kota, aparat bisa berinisiatif untuk memprakarsai ide ini. Di sisi lain, masyarakat secara

swadaya dan swakarsa dapat juga berpartisipasi aktif mewujudkan cita-cita ini.

Bagaimanapun, program semacam ini bukan tanggung jawab aparat saja melainkan

tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat.

Adanya acara car free day ini sangat direspon baik oleh masyarakat pada

umumnya. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, mahasiswa, penjual, dan petugas.

Mereka sangat berantusias untuk mengikuti acara car free day. Dengan mengikuti joging,

olah raga, senam, bermain basket, sepatu roda dan secooter. Car free day sangat

menguntungkan banyak pihak.