2
Kumpulan tanya jawab Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi Isi pedoman ini dikutip dari Pedoman Untuk Guru 2011 Yang diterbitkan Oleh Ikatan Kedokteran Psikiatri Anak Dan Remaja Taiwan 3 Strategi Pengaturan Kelas: 1.Strategi Perilaku Membuat peraturan kelas secara jelas Dengan bersikap untuk membantu dan bukan untuk menghukum, untuk membantu siswa dalam pembangunan pribadi dan pengendalian diri Dapat mengatur tempat duduk siswa penderita ADHD bersebelahan dengan siswa yang memiliki hasil belajar baik, untuk membangun perilaku yang baik pada siswa penderita ADHD, atau mengatur tempat duduk yang berdekatan dengan guru agar anak tersebut dapat memusatkan perhatian. 2. Strategi Pengaturan A. Pengaturan Kemampuan Berorganisasi Mengajarkan penggunaan folder klasifikasi dan kotak pensil Mengajarkan siswa untuk merapikan meja dan catatan buku, serta memeriksanya secara regular Mengajarkan penggunaan kertas label warna untuk merapikan catatan B. Pengaturan Waktu Mengajarkan untuk membedakan antara waktu dan jam pelajaran Membuat pola rutinitas kehidupan sehari-hari Membantu siswa untuk membuat daftar hal-hal yang akan dilakukan serta prioritasnya 3. Cara Mengajar Menanyakan hal-hal menarik, mengajar dengan gambar, bercerita dan lain-lain untuk menambah kesempatan berdiskusi saat pelajaran Mengurangi waktu pengajaran secara sepihak dan menambah reaksi dari siswa Mengizinkan siswa untuk menggunakan papan tulis hitam atau papan tulis putih pribadi Menggunakan indikasi secara visual, misalnya lampu terang, mengangkat tangan hingga semua diam dan tenang Meningkatkan kontak mata dengan siswa Mengapa Siswa Tidak Dapat Berkonsentrasi Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi Pedoman Untuk Guru Versi Ketiga Pedoman Untuk Guru Versi Ketiga ADHD Pemeriksaan informasi pendidikan kesehatan http://www.adhd.club.tw/ Ikatan Kedokteran Psikiatri Anak Dan Remaja Taiwan http://www.tscap.org.tw Cara mencatat 1. Mencatat frekuensi dan waktu terjadinya perilaku khusus murid. 2. Mencatat hal yang telah dilakukan oleh murid dan hal yang tidak dilakukan. 3. Mencatat hal yang telah dibuat oleh anda terhadap perilaku tersebut dan hasilnya. Cara Untuk Menjelaskan Perilaku 1. Menanyakan prinsip penyelesaian dan cara penyelesaian kepada pihak sekolah, tetap bersikap netral pada saat menjelaskan. 2. Pada saat mendiskusikan hasil belajar siswa, menyediakan fotokopi hasil nilai dan lampiran standar penilaian, agar penilai dapat mengetahui cara untuk membandingkannya. 3. Menjelaskan perilaku anak pada saat dikelas dan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Kumpulan tanya jawab Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi Q1. Apakah suka bergerak sama dengan hiperaktif? AAnak yang suka bergerak belum tentu adalah anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi (disingkat ADHD), pada anak yang hanya suka bergerak, dapat mengendalikan diri agar tetap tenang pada saat harus diam, misalnya saat pelajaran, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan oleh anak penderita ADHD. Bila terdapat gejala lain selain gejala suka bergerak misalnya kurangnya konsep waktu, tidak dapat diam, tidak suka berteman, mengerjakan sesuatu tanpa hasil dan lain-lain, dianjurkan untuk mencari dokter spesialis untuk dilakukan diagnosis apakah menderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi. Q2. Apakah “Mengajar Sesuai Kemampuan” dapat menggantikan penggunaan obat-obatan agar anak dapat sembuh tanpa diobati? AMeskipun dalam kenyataannya “Mengajar Sesuai Kemampuan” dapat digunakan agar anak dapat memilih profesi dan arah perkembangan yang lebih lincah, tetapi hanya dengan “Mengajar Sesuai Kemampuan” masih juga belum dapat mengobati penderita ADHD. Q3. Apakah IQ anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi lebih rendah? Apakah prestasi mereka juga akan lebih rendah setelah dewasa nanti? ATidak ada hubungan langsung antara Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi dan tinggi rendahnya IQ, tetapi karena gejala Kurangnya Daya Konsentrasi atau Gangguan Hiperaktif mudah membuat anak tidak dapat berkonsentrasi dan tidak sabar, prestasi belajar mereka biasanya akan lebih buruk daripada yang diharapkan, perasaan berhasil mereka juga akan lebih rendah yang kemudian akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, akan mudah berprestasi buruk kelak setelah dewasa atau sering mengganti pekerjaan dan lainnya. Oleh karena itu, penemuan dini, pengobatan dini dapat menghindari serangkaian hal buruk dari lingkaran setan. Q4. Bila Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi tidak diobati,apakah dapat sembuh dengan sendirinya setelah dewasa nanti? AKecepatan perkembangan cortex otak besar pada penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi adalah berbeda dengan anak biasa. Meskipun keadaan cortex otak besar pada penderita hampir sama dengan orang biasa, yang akan mengurangi gejala, tetapi masih terdapat 50% penderita tetap memiliki gejala Kurangnya Daya Konsentrasi/Gangguan Hiperaktif setelah dewasa. Bila tidak diobati pada masa pertumbuhan, ADHD mungkin dapat juga menimbulkan penyakit komorbiditas (seperti kecemasan, depresi atau kecanduan), yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental serta kualitas hidup penderita, oleh sebab itu sangat diperlukan penanganan dini. Sesuai dengan langkah pengobatan, prestasi anak, hubungan sosial dan pengendalian emosi, akan terlihat kemajuan yang nyata. Q5. Apakah mengkonsumsi obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak? ABerdasarkan data yang ada, akan timbul efek samping setelah mengkonsumsi obat pada beberapa anak, misalnya tidak nafsu makan atau susah tidur dan lainnya, dan mengenai apakah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak masih belum jelas diketahui, oleh sebab itu bila orang dewasa menemukan perubahan fisik apapun setelah anak mengkonsumsi obat tersebut, harap mendiskusikanya dengan dokter untuk mengetahui cara penyelesaiannya. Q6. Apa sajakah dampak yang dibawa oleh Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi? ATerdapat 39% anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi memiliki gangguan untuk belajar, 3~75% memiliki gangguan emosi, 25~33% memiliki kompulsif atau kecemasan, 32~77% akan timbul reaksi melawan, 21.7% memiliki gangguan perilaku, bila tidak diobati akan menimbulkan rasa rendah diri, gangguan kepribadian, gangguan hubungan sosial, bahkan perilaku anti-sosial dimasa datang.

Cara mencatat Kumpulan tanya jawab Gangguan Q4. Bila ...•™師.印尼.pdf · Cara Untuk Menjelaskan Perilaku 1. Menanyakan prinsip penyelesaian dan cara penyelesaian kepada pihak

Embed Size (px)

Citation preview

Kumpulan tanya jawab GangguanHiperaktif Akibat Kurangnya DayaKonsentrasi

Isi pedoman ini dikutip dari Pedoman Untuk Guru 2011 Yang diterbitkan Oleh Ikatan Kedokteran Psikiatri Anak Dan Remaja Taiwan

3 Strategi Pengaturan Kelas:1.Strategi Perilaku

●Membuat peraturan kelas secara jelas●Dengan bersikap untuk membantu dan bukan untuk menghukum, untuk membantu siswa dalam pembangunan pribadi dan pengendalian diri

●Dapat mengatur tempat duduk siswa penderita ADHD bersebelahan dengan siswa yang memiliki hasil belajar baik, untuk membangun perilaku yang baik pada siswa penderita ADHD, atau mengatur tempat duduk yang berdekatan dengan guru agar anak tersebut dapat memusatkan perhatian.

2. Strategi PengaturanA. Pengaturan Kemampuan Berorganisasi

●Mengajarkan penggunaan folder klasifikasi dan kotak pensil●Mengajarkan siswa untuk merapikan meja dan catatan buku, serta

memeriksanya secara regular●Mengajarkan penggunaan kertas label warna untuk merapikan

catatanB. Pengaturan Waktu

●Mengajarkan untuk membedakan antara waktu dan jam pelajaran●Membuat pola rutinitas kehidupan sehari-hari●Membantu siswa untuk membuat daftar hal-hal yang akan

dilakukan serta prioritasnya3. Cara Mengajar

●Menanyakan hal-hal menarik, mengajar dengan gambar, bercerita dan lain-lain untuk menambah kesempatan berdiskusi saat pelajaran

●Mengurangi waktu pengajaran secara sepihak dan menambah reaksi dari siswa

●Mengizinkan siswa untuk menggunakan papan tulis hitam atau papan tulis putih pribadi

●Menggunakan indikasi secara visual, misalnya lampu terang, mengangkat tangan hingga semua diam dan tenang

●Meningkatkan kontak mata dengan siswa

MengapaSiswa Tidak Dapat Berkonsentrasi

Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya

Konsentrasi

Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya

Konsentrasi

Pedoman Untuk GuruVersi Ketiga

Pedoman Untuk GuruVersi KetigaADHDPemeriksaan informasi pendidikan kesehatan

http://www.adhd.club.tw/Ikatan Kedokteran Psikiatri Anak Dan Remaja Taiwan http://www.tscap.org.tw

◆Cara mencatat1. Mencatat frekuensi dan waktu terjadinya perilaku khusus murid.2. Mencatat hal yang telah dilakukan oleh murid dan hal yang tidak

dilakukan.3. Mencatat hal yang telah dibuat oleh anda terhadap perilaku

tersebut dan hasilnya.

◆Cara Untuk Menjelaskan Perilaku1. Menanyakan prinsip penyelesaian dan cara penyelesaian kepada

pihak sekolah, tetap bersikap netral pada saat menjelaskan. 2. Pada saat mendiskusikan hasil belajar siswa, menyediakan fotokopi

hasil nilai dan lampiran standar penilaian, agar penilai dapat mengetahui cara untuk membandingkannya.

3. Menjelaskan perilaku anak pada saat dikelas dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.

Kumpulan tanya jawab Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi Q1. Apakah suka bergerak sama dengan

hiperaktif?A:Anak yang suka bergerak belum tentu adalah anak penderita

Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi (disingkat ADHD), pada anak yang hanya suka bergerak, dapat mengendalikan diri agar tetap tenang pada saat harus diam, misalnya saat pelajaran, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan oleh anak penderita ADHD. Bila terdapat gejala lain selain gejala suka bergerak misalnya kurangnya konsep waktu, tidak dapat diam, tidak suka berteman, mengerjakan sesuatu tanpa hasil dan lain-lain, dianjurkan untuk mencari dokter spesialis untuk dilakukan diagnosis apakah menderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi.

Q2. Apakah “Mengajar Sesuai Kemampuan” dapat menggantikan penggunaan obat-obatan agar anak dapat sembuh tanpa diobati?

A:Meskipun dalam kenyataannya “Mengajar Sesuai Kemampuan” dapat digunakan agar anak dapat memilih profesi dan arah perkembangan yang lebih lincah, tetapi hanya dengan “Mengajar Sesuai Kemampuan” masih juga belum dapat mengobati penderita ADHD.

Q3. Apakah IQ anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi lebih rendah? Apakah prestasi mereka juga akan lebih rendah setelah dewasa nanti?

A:Tidak ada hubungan langsung antara Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi dan tinggi rendahnya IQ, tetapi karena gejala Kurangnya Daya Konsentrasi atau Gangguan Hiperaktif mudah membuat anak tidak dapat berkonsentrasi dan tidak sabar, prestasi belajar mereka biasanya akan lebih buruk daripada yang diharapkan, perasaan berhasil mereka juga akan lebih rendah yang kemudian akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, akan mudah berprestasi buruk kelak setelah dewasa atau sering mengganti pekerjaan dan lainnya. Oleh karena itu, penemuan dini, pengobatan dini dapat menghindari serangkaian hal buruk dari lingkaran setan.

Q4. Bila Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi tidak diobati,apakah dapat sembuh dengan sendirinya setelah dewasa nanti?

A:Kecepatan perkembangan cortex otak besar pada penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi adalah berbeda dengan anak biasa. Meskipun keadaan cortex otak besar pada penderita hampir sama dengan orang biasa, yang akan mengurangi gejala, tetapi masih terdapat 50% penderita tetap memiliki gejala Kurangnya Daya Konsentrasi /Gangguan Hiperaktif setelah dewasa. Bila tidak diobati pada masa pertumbuhan, ADHD mungkin dapat juga menimbulkan penyakit komorbiditas (seperti kecemasan, depresi atau kecanduan), yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental serta kualitas hidup penderita, oleh sebab itu sangat diperlukan penanganan dini. Sesuai dengan langkah pengobatan, prestasi anak, hubungan sosial dan pengendalian emosi, akan terlihat kemajuan yang nyata.

Q5. Apakah mengkonsumsi obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?

A:Berdasarkan data yang ada, akan timbul efek samping setelah mengkonsumsi obat pada beberapa anak, misalnya tidak nafsu makan atau susah tidur dan lainnya, dan mengenai apakah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak masih belum jelas diketahui, oleh sebab itu bila orang dewasa menemukan perubahan fisik apapun setelah anak mengkonsumsi obat tersebut, harap mendiskusikanya dengan dokter untuk mengetahui cara penyelesaiannya.

Q6. Apa sajakah dampak yang dibawa oleh Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi?

A:Terdapat 39% anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi memiliki gangguan untuk belajar, 3~75% memiliki gangguan emosi, 25~33% memiliki kompulsif atau kecemasan, 32~77% akan timbul reaksi melawan, 21.7% memiliki gangguan perilaku, bila tidak diobati akan menimbulkan rasa rendah diri, gangguan kepribadian, gangguan hubungan sosial, bahkan perilaku anti-sosial dimasa datang.

Apakah Terdapat Anak Dengan Gejala Ini Dikelas Anda?

Mengenal Gejala Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi

Bagaimana Mendiagnosa ADHD

Obat-obatan dapat mengobati gejala utama ADHD secara efektif

Pentingnya Bantuan Dari PihakSekolah

Apakah Terdapat Anak Dengan Gejala Ini Dikelas Anda?

Gejala Kurangnya Daya Konsentrasi atau Gangguan Hiperaktif/Gejala Terbawa Emosi lebih dari 6 jenis, dan berlangsung lebih dari 6 bulan, adalah kemungkinan penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi (ADHD).Sebagian penderita hanya memiliki salah satu jenis dari kelompok gejala tersebut.Kebanyakan gejala akan muncul sebelum berusia 7 tahun.Mempengaruhi hubungan dengan sesama dan kemampuan untuk belajar.Gejala tersebut muncul didalam dua situasi (seperti disekolah dan dirumah) atau lebih.Mengecualikan penyakit fisik dan gangguan mental.

Mengenal Gejala Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi

1. Tidak mampu memperhatikan hal-hal detail atau karena kecerobohan menyebabkan kesalahan pada tugas sekolah,pekerjaan atau kegiatan lainnya.

2. Tidak dapat terus berkonsentrasi pada saat bekerja atau pada saat bermain.3. Tidak memperhatikan pada saat berbicara dengan orang lain.4. Tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru atau orang tua,

termasuk tugas sekolah, pekerjaan rumah dan lainnya. (bukan karena menentang atau karena tidak mengerti dan mengakibatkan tidak dapat diselesaikannya tugas yang diberikan)

5. Kurangnya kemampuan untuk berorganisasi.6. Sering menghindar,tidak suka atau menolak untuk ikut serta dalam tugas

yang memerlukan konsentrasi pikiran secara terus-menerus, misalnya:tugas sekolah atau PR.

7. Mudah kehilangan atau lupa untuk bekerja atau barang yang diperlukan dalam permainan, misalnya:mainan, pensil, buku dan lainnya.

8. Mudah tertarik oleh rangsangan yang berasal dari luar.9. Mudah lupa terhadap kegiatan rutin, perlu sering diingatkan oleh orang

dewasa.

1. Tidak dapat duduk tenang dikursi, tubuh bergerak terus. 2. Sering meninggalkan kelas pada saat pelajaran, tidak dapat duduk

tenang.3. Terus berlari, melompat serta memanjat dan lainnya pada saat dikelas

atau pada saat dalam kegiatan acara. 4. Tidak dapat mengikuti permainan dan kegiatan luang secara tenang.5. Bergerak terus menerus (seperti motor yang telah dinyalakan).6. Terus berbicara (sering berbicara terus menerus tanpa henti).7. Berebut untuk menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan.8. Tidak dapat menunggu secara bergiliran (tidak dapat menunggu dengan

sabar pada tempat yang perlu untuk mengantri).9. Sering menghentikan atau mengganggu orang lain, misalnya: menyelip

pembicaraan atau menghentikan permainan orang lain.

Gejala Kurangnya Daya Konsentrasi

Berdasarkan standar diagnosis klinis ikatan kedokteran psikiatri Amerika DSM-IV

Berdasarkan standar diagnosis klinis ikatan kedokteran psikiatri Amerika DSM-IV

Hiperaktif/Gejala Terbawa Emosi

Bagaimana Mendiagnosa ADHD

Prinsip Diagnosis Klinis

Obat-obatan dapat mengobati gejala utama ADHD secara efektif

Penelitian pengobatan dengan cara yang beragam

Kelompok Pengobatan Hanya Pada

Perilaku

Kelompok Pengobatan

Hanya Dengan Obat-obatan

Kelompok Pengobatan

Gabung Antara Obat-obatan Dan Perilaku

Kelompok Pengobatan

Rutin Komunitas

Pentingnya Bantuan Dari PihakSekolah

Ditemukan bahwa dari penilaian setelah 14 bulan, pada kasus gejala Kurangnya Daya Konsentrasi, Gangguan Hiperaktif, Gejala Terbawa Emosi dan gejala utama lainnya, ”Kelompok Pengobatan Hanya Dengan Obat-obatan” dan “Kelompok Pengobatan Gabung Antara Obat-obatan Dan Perilaku” jelas lebih baik dari kelompok lainnya. Oleh sebab itu, dalam pengobatan gejala utama ADHD, obat merupakan syarat mutlak.

Dalam meningkatkan perbaikan terhadap gejala non-inti (hubungan sosial, hubungan dengan orang tua, membaca, menentang dan lainnya), ”Kelompok Pengobatan Gabung Antara Obat-obatan Dan Perilaku” sangat jelas lebih baik dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, pengobatan gabungan dengan berbeda cara terhadap anak-anak ADHD dapat memberikan hasil pengobatan yang maksimal secara keseluruhan.

Institut Nasional Kesehatan Mental Amerika dan departemen pendidikan melakukan kerjasama dalam skala besar dalam “Penelitian Pengobatan Dengan Cara Yang Beragam” (MTA Study) pada tahun 2000 untuk mempelajari cara pengobatan apakah yang paling efektif dalam membantu anak-anak penderita ADHD. Dalam penelitian tersebut dilakukan pembagian 4 kelompok terhadap 597 anak penderita ADHD dan mengobatinya dengan cara yang berbeda: ● ”Kelompok Pengobatan Hanya Pada Perilaku”: dengan cara yang

intensif, terapi perilaku yang komprehensif, orang-orang yang perlu berpartisipasi dalam pelatihan yang intensif termasuk anak-anak, orang tua, guru.

●”Kelompok Pengobatan Hanya Dengan Obat-obatan”: dengan memberikan dosis obat yang memadai kepada anak-anak penderita ADHD dan melakukan pengobatan tindak lanjut secara regular.

●”Kelompok Pengobatan Gabung Antara Obat-obatan Dan Perilaku”: menggabungkan pengobatan intensif antara perilaku dan pemberian dosis obat yang memadai.

●”Kelompok Pengobatan Rutin Komunitas”: meneruskan pengobatan asal terhadap anak-anak, tidak melakukan perubahan apapun.

Guru memainkan peranan penting dalam kehidupan disekolah:

●Lebih mudah untuk mengetahui gejala ADHD●Memiliki kesempatan untuk mendiskusikan hasil pengamatan

perilaku dengan orang tua murid●Pikiran positif guru dapat membantu anak penderita ADHD untuk

mendapatkan pengobatan yang sesuai.●Dapat memberikan pendidikan khusus dengan tepat waktu●Mewakili anak penderita ADHD untuk mengeluarkan pendapat

disekolah●Memberikan pendapat dan tanggapan kepada orang tua murid

secara terus menerusAnak memiliki gangguan pada kemampuan untuk belajar,

hubungan sosial dan perilaku, dan mungkin guru adalah orang pertama yang mengetahuinya, bila guru bersedia untuk mendiskusikannya dengan orang tua murid, akan membantu anak murid mendapatkan kesempatan untuk didiagnosis dan diobati. Banyak orang tua murid yang tidak bersedia mengaku bahwa anak mereka bermasalah yang kemudian menolak untuk mendapatkan pengobatan, pada saat ini pikiran dan sikap guru terhadap penyakit tersebut menjadi sangat penting.

Peranan Guru Pada Masa Penilaian:●Bimbingan Belajar ●Pengaturan yang memadai dikelas●Pencatatan Perilaku ●Diskusi dengan orang tua murid●Mengisi laporan penilaian yang diberikan dokter melewati orang

tua muridMengamati, mencatat dan menerangkan perilaku anak disekolah

adalah faktor utama untuk membantu penilaian dokter, hal ini dapat membantu dokter untuk memberikan diagnosis secara tepat, guru juga harus tetap berkomunikasi dengan orang tua murid untuk memastikan bahwa anak tersebut terus mendapatkan pengobatan.

Cara Efektif Dalam Berkomunikasi:Pengamatan dan keterangan yang tepat dari guru terhadap

perilaku dan hasil belajar murid adalah sangat penting bagi setiap siswa, dan menjadi faktor utama terhadap anak penderita ADHD. Cara dibawah ini akan membantu anda untuk berkomunikasi dengan orang tua murid secara tepat dan efektif.

◆Apa sajakah hal-hal yang akan didiskusikan?Pada saat mengadakan komunikasi dengan orang tua murid

(selanjutnya dengan dokter), anda dapat memberikan tanggapan terhadap dua hal pokok.1. Hasil belajar2. Perilaku didalam kelas (pada saat pelajaran/setelah pelajaran selesai)

Bergerak terus, tidak dapat duduk tenang, melontarkan kata-kata tanpa ragu dan tanpa berpikir…

Tidak mendengarkan bila sedang berbicara, segera tak berkonsentrasi pada saat pelajaran dimulai…

Tidak dapat menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) sesuai waktu, pelupa…

Sering menimbulkan hal-hal diluar dugaan, mudah terjadi perkelahian dengan teman sekelas…

Bila terdapat anak demikian dikelas, kebanyakan guru akan merasa sangat frustasi, karena dia seringkali menimbulkan masalah, tidak berubah meskipun telah diajari, demikian pula dengan orang tuanya yang merasa tak berdaya.

Mengapa dia tidak dapat baik sedikit? mengapa tidak belajar untuk mengendalikan diri sendiri? mengapa tidak dapat tenang?

Tetapi, anak ini tidak mampu untuk memenuhi permintaan anda, mungkin saja dia telah menderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi (ADHD), ini dikarenakan oleh kekurangan fungsi otak yang mengakibatkan timbulnya gangguan perilaku, bukan karena disengajai oleh anak.

Ini adalah pedoman yang ditulis untuk para guru. Karena anda memiliki peranan penting bagi kehidupan anak, bila anda lebih memahami anak-anak penderita ADHD, maka akan lebih dapat membantu anak-anak ini, sekaligus akan mempengaruhi pikiran dan sikap dari orang tua murid dan siswa lainnya dikelas.

Anak usia sekolah bergaul dengan guru dan teman sekelas dalam jangka waktu yang lama, para guru memiliki banyak peluang untuk mengamati dan menemukan tanda-tanda gejala tersebut.

Anak penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi tidak selalu memiliki perilaku hiperaktif, pada beberapa anak hanya terdapat gejala kurangnya daya konsentrasi atau hanya terdapat gejala gangguan hiperaktif/gejala terbawa emosi, tentunya ada juga beberapa yang memiliki tipe campuran dari dua gejala tersebut. Meskipun anak memiliki gejala tersebut diatas, juga tidak dapat segera menilainya sebagai penderita Gangguan Hiperaktif Akibat Kurangnya Daya Konsentrasi. Diagnosis yang profesional perlu melalui pembicaraan secara diagnostik, ditambah dengan pengamatan perilaku dan pengumpulan informasi dari orang-orang terkait, sekaligus pengecualian terhadap gangguan fisik dan mental lainnya, serta mengadakan tes penilaian atau pemeriksaan otak dan lainnya bila perlu, dan terakhir akan dilakukan penilaian dan diagnosa yang tepat oleh dokter berdasarkan hasil laporan ini.