Upload
dwi-mursita-sari
View
107
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
CARA MENENTUKAN KADALUARSA PRODUK PANGAN
Menurut Floros (1993), umur simpan produk pangan dapat diduga dan ditetapkan
waktu kadaluwarsanya dengan menggunakan dua konsep studi penyimpangan produk pangan
yaitu dengan Extended Storage Studies (ESS) dan Accelerated Storage Studies (ASS).
1) Perumusan Berdasarkan ESS (Extended Storage Studies)
ESS sering juga disebut metoda konvensional, adalah penentuan tanggal kadaluwarsa
dengan jalan menyimpan suatu seri produk pada kondisi normal sehari-hari sambil dilakukan
pengamatan terhadap penurunan mutunya (usable quality) hingga mencapai tingkat mutu
kadaluwarsa. Metode ini akurat dan tepat, namun pada awal-awal penemuan dan
penggunaannya, metoda ini dianggap memerlukan waktu panjang dan analisa parameter mutu
yang relatif banyak. Dewasa ini metoda ESS sering digunakan untuk produk yang
mempunyai waktu kadaluwarsa kurang dari 3 bulan. Metoda ESS dapat juga diterapkan pada
produk yang mempunyai waktu kadaluwarsa lebih dari 3 bulan dengan cara digunakan
bersamaan dengan metode ASS dengan bantuan Weibull Hazard Analysis, dengan demikian
akan dapat menyingkat waktu penentuan waktu kadaluwarsa.
Menurut Gacula dan Kubala (1975) untuk melakukan penelitian umur simpan dalam
keadaan yang sebenarnya (tidak terakselerasi = konvensional) harus dibuat rancangan
percobaan yang sesuai. Mereka membagi bentuk desain percobaan penentuan kadaluwarsa
menjadi 3 jenis percobaan :
a) Partially Staggered Design
b) Staggered Design
c) Completely Staggered Design
Pada penerapan partially staggered design dapat dilakukan pengolahan data
menggunakan regresi sederhana. Sedangkan pengolahan data staggered design dan
completely staggered design dilakukan menggunakan Weibull Hazard Analysis.Ketiga jenis
desain tersebut dapat menggunakan data subyektif (hasil penilaian dengan indera) maupun
data obyektif (hasil pengukuran fisik, kimia atau mikrobiologis). Hal ini sengaja ditekankan
untuk membedakannya dengan metoda akselerasi yang menggunakan data obyektif,
khususnya pada metoda semi empiris.
2) Perumusan Berdasarkan ASS (Accelerated Storage Studies )
ASS menggunakan suatu kondisi lingkungan yang dapat mempercepat (accelerated)
reaksi deteriorasi (penurunan usable quality) produk pangan. Kerusakan yang berlangsung
dapat diamati dengan cermat dan diukur. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol semua
lingkungan produk dan mengamati parameter perubahan yang berlangsung. Keuntungan dari
metoda ASS ini membutuhkan waktu pengujian yang relatif singkat (3 sampai 4 bulan),
namun tetap memiliki ketepatan dan akurasi yang tinggi.
Metoda Akselerasi pada dasarnya adalah metoda kinetik yang disesuaikan untuk
produk-produk pangan tertentu. Model yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan dua
cara pendekatan yaitu :
a) Pendekatan Kadar Air Kritis
b) Pendekatan Semi Empiris
Pendekatan Kadar Air Kritis dengan bantuan teori difusi, yaitu suatu cara pendekatan
yang diterapkan untuk produk kering dengan menggunakan kadar air atau aktifitas air sebagai
kriteria kadaluwarsa. Pada metoda ini kondisi linglungan penyimpanan memiliki kelembaban
relatif (relative humidity) yang ekstrim. Produk pangan kering yang disimpan akan
mengalami penurunan mutu akibat penyerapan uap air. Persamaan matematika merupakan
alat bantu yang digunakan dan pada dasarnya persamaan ini adalah deskripsi kuantitatif dari
sistem yang terdiri dari produk, bahan pengemas, dan lingkungan.
Model persamaan matematika pada Pendekatan Kadar Air Kritis ini diturunkan dari
hukum difusi Fick unidireksional. Terdapat 4 jenis model matematik yang sering digunakan,
yaitu : Model Heiss dan Eichner (1971), Model Labuza (1982), Model Rudolph (1986) dan
Model Waktu Paruh (1986).
Pendekatan Semi Empiris dimulai dengan menganggap bahwa perubahan mutu
produk pangan akan mengikuti pola reaksi :
A Produk Intermediat B
Dalan keadaan ini konsentrasi mutlak A maupun B tidak dianalisa akan tetapi yang
diukur adalah perubahan konsentrasi produk intermediat terhadap waktu. Perubahan
konsentrasi ini dianggap proporsional terhadap penurunan konsentrasi produk A maupun
peningkatan konsentrasi produk B. Penetapan umur simpan dengan pendekatan semi empiris
ini menggunakan bantuan persamaan Arrhenius.
sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195109191980032-SUSIWI/SUSIWI-
31)._Kadaluwarsa.pdf
Spesifikasi Bahan Makanan
Untuk mewujudkan kesamaan dalam pencapaian kualitas bahan makanan dan dalam upaya
pengawasan harga makanan, maka perlu ditetapkan satu spesifikasi untuk bahan maknana
yang akan dibeli. Standar spesifikasi ini harus disederhanakan, lengkap tapi jelas dan
memuat tentang hal-hal berikut:
1. Nama bahan makanan/produk
1. Ukuran/type unit/kontainer
2. Tingkatan kualitas/grade
3. Umur bahan makanan
4. Tingkat makanan
5. Warna bahan makanan
6. Jumlah porsi/kaleng
7. Jumlah buah/biji/krat/kg
8. Identitas pabrik
9. Keterangan khusus lain bila diperlukan (grade, band, condition)
Spesifikasi bahan makanan dalam upaya pembelian bahan makanan merupakan
ketetapan yang harus disepakati dan dimengerti oleh penjual. Di pemerintah, dalam rangka
perlindungan konsumen. Bahan makanan harus terjamin, aman untuk dimakan, tidak
terkontaminasi penyakit, bersih dan memiliki kualitas tertentu.
Contoh:
Tahu kuning : Jenis Bandung
3 kg, bentuk persegi
Tekstur lembut, warna kuning
Kualitas No.1
Sebelum spesifikasi ditetapkan, maka manager harus memberikan
usulan/keputusan tentang bentuk dan kualitas bahan maknan yang memenuhi kebutuhan
yang spesifik dari lembaga. Spesifikasi merupakan gambaran yang definit dari produk yang
akan dipakai. Apabila spesifikasi bahan makanan ketentuannya baru dibuat, maka informasi
ini harus dikomunikasikan pada rekanan hingga jelas.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/195909281985032-
SRI_SUBEKTI/HANDOUT_6_kat_lembaga.pdf
Nama : Dwi Mursita Sari
Kelas : 3-A
NPM : P23131011010
Membuat Klaim Dan Testimoni
Produk : susu
Klaim : Low fat dan high fiber
Testimoni : “Berdiet dengan susu ini dapat turunkan berat badan dengan cepat dan
aman. Pilihan untuk anda yang ingin bertubuh ideal”
Contoh lain dari klaim dan testimoni
KLAIM
1. Tinggi kalsium, membantu dalam pembentukan tulang
2. no added sugar
3. good source of fiber
4. Free sodium
TESTIMONI
1. “konsumsi susunya sekarang, tinggi badan bertambah”
2. “Cocok bagi penderita diabetes”
3. “Melancarkan BAB anda dengan cepat dan tepat tanpa efek samping”
4. “Hidup sehat sejak dini dengan mengonsumsi bebas sodium. Mengurangi resiko
hipertensi dalam hidup Anda”
.
PLASTIK “BPA-FREE”
BPA atau bisphenol-A merupakan zat kimia sintetis yang biasa digunakan pada
beragam produk konsumer salah satunya botol bayi. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa ikatan BPA yang tergolong tidak stabil dapat menyebabkan sejumlah kecil zat kimia
ini terlepas ke dalam makanan atau susu formula yang menjadi isi suatu kemasan yang
mengandung BPA. Dan pada akhirnya lepasan BPA ini kemudian dapat tertelan oleh
manusia. Pelepasan zat kimia ini akan terjadi semakin banyak saat botol bayi atau botol air
terkena panas seperti saat direbus atau disterilisasi. Para ilmuwan menyebutkan bahwa BPA
dapat menjadi senyawa “pengganggu hormon” karena berpotensi mengganggu fungsi
normal dari sistem hormon, baik itu pada manusia maupun pada hewan yang menimbulkan
efek merugikan pada kesehatan, reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku
(behavioural).
Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih
menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air
dingin atau air bertemperatur normal. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi
antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker
testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan
ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta
meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam
kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia
tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak
selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.
Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr.
Steven Parker, memberikan beberapa tips berikut, diantaranya :
1. Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya
gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
2. Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/
polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
3. Carilah tanda “BPA-free” pada kaleng atau botol susu yang anda beli.
4. Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
5. Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan
BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
6. Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
7. Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang
mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene
(#5), dan hindari polikarbonat (#7).
8. Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.
Sumber : http://evgust.wordpress.com/2013/02/25/botol-bpa-free-apa-itu/
TCCD
Apa Itu DIOXIN ?
Dioxin adalah salah satu dari ratusan senyawa kimia beracun yang larut dalam lemak
dan sangat stabil di lingkungan, sehingga bakteri di alam pun tidak dapat menguraikannya.
Nama lengkapnya: Tetraclorodibenzo-p-dioxin atau disingkat TCDD rumus kimianya:
C12H4O2Cl4. Bagi masyarakat awam dioxin adalah nama kimia yang tidak sepopuler DDT
atau merkuri. Namun bagi para ahli toksikologi lingkungan dioxin dikenal sebagai zat kimia
yang amat toksis (beracun). International Agency for Research on Cancer (IARCH), satu
bagian dari organisasi kesehatan PBB-WHO pada tanggal 14 Februari 1997 mengumumkan
bahwa dioxin dengan rumus kimia 2,3,7,8 tetra chlorodibenzo-p-dioxin adalah zat penyebab
kanker (karsinogenik) nomor satu di dunia dan dikenal sebagai zat penyebab kanker-buatan
manusia yang paling berbahaya.
Dioxin merupakan sebuah hasil sampingan dari proses Bleaching (pemutihan) yang
digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan
diaper (pembalut/popok untuk anak-anak). Bagi masyarakat awam, nama Dioxin tidaklah
sepopuler Merkuri ataupun Formalin, namun bagi para ahli toksikologi lingkungan Dioxin
dikenal sebagai zat kimia yang amat toksis (beracun).
Dioxin menyerang sel2 receptor yang dirancang untuk mengatur kerja hormon2 dan
enzym2 sehingga:
1. Merusak enzym: aryl hydrocarbon hydroxylase yang menyebabkan gejala kanker. Survey
membuktikan:Kejadian kanker testis berlipat 3X dalam 50 th.
2. Merusak hormon2:Jumlah kepadatan sperma laki2 seluruh dunia turun 50%dibandingkan
50 tahun yang lalu.
Bagaimana zat dioxin bisa meresap ke dalam rahim wanita?
Pertanyaan yang bagus, ketika kita menstruasi dan memakai pembalut biasa, darah haid
yang jatuh ke permukaan pembalut, akan menyebabkan zat dioxin terlepas melalui
penguapan. Pertama akan mengenai permukaan vagina, kemudian akan diserap dalam
rahim melalui saluran serviks, menuju uterus, tuba fallopi, dan berakhir di ovarium, apa
yang akan terjadi setelah penumpukan tersebut berlangsung setiap detik selama haid
selama berapa tahun???
Dioksin secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara tidak langsung menurunkan
jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun. Karena mampu mengubah fungsi genetika
sel, jadi dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak.
Di Mana Saja Ada Dioksin?
Dioksin sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian besar dioksin bersumber dari manusia.
Sejarah mengapa dioksin mulai terakumulasi ke dalam lingkungan hidup yaitu ketika
founder perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan suatu cara membelah
molekul garam dapur (NACl) sehingga pecah menjadi atom-atom natrium dan atom klorin.
Dengan demikian, hal itu menjadi tonggak sejarah pertama kali manusia mampu
menghasilkan jumlah klorin bebas secara besar-besaran. Disebut klorin bebas karena tidak
melekat pada senyawa atau atom lain. Pada awalnya, mereka kebingungan mau diapakan
klorin bebas tersebut, yang merupakan limbah yang tidak tahu kegunaannya dan bersifat
berbahaya.
Umumnya dioxin dihasilkan dari pembakaran sampah, hasil samping produk pestisida,
pembakaran dari proses produksi baja atau proses kimia suatu produk yang menggunakan
chlor sebagai pemutih seperti kertas, plastik, bahan T-shirt dan sebagainya.
Dioksin dikenal sebagai senyawa hidrofobik (tidak akur dengan air). Artinya bila dioksin
berada di air, akan menghindari air dan mencari tempelan atau masuk ke dalam tubuh ikan.
Demikian juga halnya mekanisme cara pencemaran pada binatang liar. Dioksin akan mencari
binatang untuk ditempeli dan dimasuki. Yang sangat disayangkan, manusia tidak memiliki
piranti dan mekanisme yang mampu memusnahkan dioksin di dalam tubuhnya dan
membiarkan saja pecah sendiri menurut waktu paruh pemecahan secara alamiah (chemical
half time). Dari hasil evaluasi EPA (1994), telah dikonfirmasikan bahwa dioksin merupakan
senyawa organik yang paling beracun yang manusia pernah ketahui, pengaruhnya sangat
negatif terhadap risiko kesehatan, bahkan dengan dosis yang sangat kecil yaitu 10-15 ppt
(part per trillion), yang terakumulasi selama hidup. Berdasarkan hal tersebut, EPA
menetapkan ambang batas dioxin yang diizinkan dalam tubuh manusia adalah sekitar 0,006
pikogram (seper juta-juta gram) per kilogram berat badan, atau sekitar 0,40 pikogram untuk
seorang dewasa. Sedangkan dosis yang dapat dipakai acuan adalah ADI (Acceptable Daily
Intake) dari WHO yaitu 1-10 pg/kg/hari.
Metabolisme dan daya tahan tubuh wanita berbeda-beda, sehingga efek zat Dioxin pun ada
yang langsung merasakan, ada pula yang setelah beberapa lama baru menimbulkan dampak
penyakit yang sangat berbahaya. Banyak wanita terjangkit infeksi vagina disebabkan oleh
pemakaian pembalut yang tidak berkualitas. Jika seorang wanita terjangkit infeksi vagina
sejak usia 20 tahun,maka sedikitnya 6 tahun hidupnya akan dihabiskan untuk pengobatan &
perawatan infeksinya.
Sumber : http://www.fcavail.com/artikel/apa_itu_dioxin