6
Cara pemberian obat, Keuntungan dan Kekurangannya 1. Per oral (Lewat mulut) Keuntungan: Dapat dilakukan sendiri oleh pasien, biaya lebih murah, tidak meyakiti, paling aman apabila ada reaksi hipersensitivitas, efeknya lebih ringan Kerugian: Ada beberapa obat yang dirusak oleh enzim pencernaan dan asam lambung Ada beberapa obat yang membuat iritasi pada mukosa lambung-usus (maka diberikan sesudah makan) Penyerapan lambat dan tak teratur, maka memerlukan dosis lebih besar Tidak dapat diberikan pada pasien yang tak sadar dalam muntah- muntah, serta kurang efektif pada pasien diare Absorpsi obat sangat ditentukan oleh banyak faktor terutama kondisi gastrointestinal Tempat absorpsi: Mukosa usus 2. Sublingual atau oromukosal: pemberian obat dibawah lidah/dihisap Keuntungan: Penyerapan lebih cepat daripada per oral karena kaya akan kapiler, dapat dilakukan sendiri oleh pasien sehingga ekonomis, Tidak menyakiti dan tidak melalui lambung sehingga kestabilan obat terhadap asam dapat diabaikan Kerugian: Tidak dapat diberikan pada pasien tak sadar dan rasa obat kadang tidak menyenangkan pasien Tempat absorpsi: Mukosa mulut bawah lidah 3.Melalui rektum (per rektal): memberikan obat melalui rektum/anus, biasanya dalam bentuk supositoria Keuntungan:

Cara Pemberian Obat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TASK

Citation preview

Cara pemberian obat, Keuntungan dan Kekurangannya1. Per oral (Lewat mulut)Keuntungan:Dapat dilakukan sendiri oleh pasien, biaya lebih murah, tidak meyakiti, paling aman apabila ada reaksi hipersensitivitas, efeknya lebih ringanKerugian: Ada beberapa obat yang dirusak oleh enzim pencernaan dan asam lambung Ada beberapa obat yang membuat iritasi pada mukosa lambung-usus (maka diberikan sesudah makan) Penyerapan lambat dan tak teratur, maka memerlukan dosis lebih besar Tidak dapat diberikan pada pasien yang tak sadar dalam muntah-muntah, serta kurang efektif pada pasien diare Absorpsi obat sangat ditentukan oleh banyak faktor terutama kondisi gastrointestinalTempat absorpsi: Mukosa usus2. Sublingual atau oromukosal: pemberian obat dibawah lidah/dihisapKeuntungan: Penyerapan lebih cepat daripada per oral karena kaya akan kapiler, dapat dilakukan sendiri oleh pasien sehingga ekonomis, Tidak menyakiti dan tidak melalui lambung sehingga kestabilan obat terhadap asam dapat diabaikanKerugian:Tidak dapat diberikan pada pasien tak sadar dan rasa obat kadang tidak menyenangkan pasienTempat absorpsi: Mukosa mulut bawah lidah3. Melalui rektum (per rektal): memberikan obat melalui rektum/anus, biasanya dalam bentuk supositoriaKeuntungan: Dapat diberikan pada pasien muntah-muntah, tak sadar dan lebih mudah untuk anak kecil Penyerapan cepat Pada orang dewasa dapat dilakukan sendiri Khasiat lebih utuh karena obat tidak melalui lambungKerugian:Beberapa pasien merasa kurang nyamanTempat absorpsi: Mukosa rektum4. Melalui vagina (pervaginam): memberikan obat melalui/ kedalam vaginaKeuntungan: untuk efek lokal pada lumen vagina, misalnya fungisid, spermisid, desinfektanKerugian: Beberapa pasien merasa kurang nyamanTempat absorpsi: Mukosa vagina atau tak diabsorpsi untuk keperluan lokal5. Melalui kongjungtiva: memberikan obat dengan diteteskan pada kongjungtiva mataKeuntungan: Untuk efek lokal misalnya antiseptik mata, antibiotik, medriatik, dll Dapat juga digunakan untuk tes kepekaan obat (obat diencerkan dan diteteskan) Ekonomis, dapat dilakukan sendiri atau keluarganyaTempat absorpsi: Mukosa kongjungtiva6. Melalui lubang hidung (intra nasal)Keuntungan:Untuk efek lokal, misalnya obat dekongestan, antialergi, dllTempat absorpsi: Mukosa intra nasal7. Parenteral (melalui suntikan)Keuntungan: Efek lebih cepat daripada per oral Dapat diberikan pada pasien muntah dan tak sadar Absorpsi obat lebih cepat dan teratur Dosis dapat diberikan lebih kecilKerugian: Lebih mahal karena menggunakan alat tertentu dan hanya boleh diberikan oleh tenaga kesehatan Apabila terjadi hipersensitifitas, muncul reaksi yang cepat dan berat Menyakiti pasien Kecepatan absorpsi ditentukan oleh kelancaran sirkulasi jaringan Alat yang tidak steril dapat menimbulkan infeksi dan abses.a. Intravena (IV): memasukkan obat langsung kedalam pembuluh venaKeuntungan: Penyerapan cepat, mencapai kadar puncak juga cepat, dalam waktu 18 sekon obat sudah beredar ke seluruh tubuh Efek obat cepat Tepat diberikan untuk keadaan gawat darurat Obat iritatif pada jaringan dapat diberikan dengan cara iniKerugian: Apabila terjadi hipersensitivitas muncul reaksi cepat dan sangat berat Pemberian yang salah dapat berakibat fatal: plebitis, emboli, trombus, dllTempat absorpsi: Langsung masuk peredaran darah venab. Intramuskular (IM): memasukkan obat dengan menyuntikkan kedalamlapisan ototKeuntungan: Kecepatan absorpsi tergantung dari kelancaran sirkulasi terutama kapiler pada oto tersebut Dapat diatur, apabila dilarutkan dalam lemak penyerapan akan lambat, larut dalam air penyerapannya cepatKerugian: sama dengan kelemahan umum obat parenteralTempat absorpsi: kapiler vena otoc. Subkutan (SK/SC): memasukkan obat kedalam jaringan subkutan (bawah kulit)Keuntungan: Banyak pembuluh darah pada jaringan longgar, absorpsinya cepatTempat absorpsi: kapiler vena subkutand. Intrakutan (IC/IK): Pemberian obat yang disuntikkan kedalam lapisan dermis atau kulitKeuntungan: Digunakan untuk imunisasi atau test diagnostik dan sensitivitas obat tertentu Penyerapan lambatKerugian: Pemberian cukup sulitTempat pemberian: kapiler kecil kulit dengan imbibisie. Intra arteri: Pemberian obat langsung kedalam pembuluh arteriKeuntungan: Untuk pemberian obat yang ditujukan kebagian tubuh tertentu Obat-obat antineoplastik dapat mengurangi penyebaran sistemis sehingga mengurangi ESO terhadap jaringan normal non kankerKerugian: Pemberiannya sulit, hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli, karena letaknya lebih profunda (dalam)Tempat pemberian: Langsung masuk pada peredaran darah arteri f. Intraperitonial: memasukkan obat kedalam rongga peritonium dengan disuntikkanKeuntungan: Untuk memperoleh efek lokal, misalnya antineoplastik, antibiotik pada peritonitis. Untuk keperluan dialisis dengan larutan hipertonisKerugian: Menyakiti pasien Pasien merasa tak nyaman dan menakutkan Hanya dapat diberikan oleh tenaga ahli Sekarang jarang digunakan lagiTempat pemberian: Untuk keperluan lokal antibiotik/antineoplastik mengurangi efek sistemisg. Intratekal: menyuntikkan obat ke dalam ruang subarchnoid otak melalui FOM atau SIV lumbal II-III atau III/IVKeuntungan: untuk memperoleh efek langsung pada sumsum tulang dan akar-akar syarafKerugian: Hanya dapat diberikan oleh tenaga ahli Beresiko menimbulkan kerusakan syaraf permanenTempat absorpsi: Efek lokal dan sistemis melalui kapiler vena pada dinding ruang subarachnoid8. Inhalasi: pemberian obat dengan cara dihirup melalui saluran pernafasanKeuntungan: Untuk obat efek lokal pasien dapat melakukan sendiri, sehingga lebih ekonomis Obat sistemis yang mudah menguap, misalnya obat bius, adrenalin, dll Tidak menyakiti pasien Penyerapannya cepatKerugian: tak efektif pada pasien dengan gangguan pernafasanTempat absorpsi: Mukosa saluran pernafasan9. Topikal: Pemberian obat dengan cara dihirup melalui saluran pernafasanKeuntungan: Banyak diberikan untuk kasus-kasus dermatologis dan optalmologis untuk memperoleh efek lokal Penyerapan secara sistemis kecil/sedikit, sehingga aman untuk pemberian obat yang toksis secara sistemis Tak meyakiti, pasien dapat melakukan sendiriKerugian: Ada beberapa obat lokal yang terserap sehingga berefek sistemisTempat absorpsi: Tidak diabsorpsi kedalam peredaran darah (kecuali pada bayi karena kulit masih porous, maka harus hati-hati)10. Transdermal: Pemberian obat dengan menempelkan pada kulit, diharapkan obat terserap kedalam kapiler dan masuk ke jaringan, misal: koyo, salonpas, dllKeuntungan: memberi kenyamanan dan dapat dilakukan sendiri oleh pasienKerugian: Efektifitas dan efek obat sulit diukurTempat absorpsi: Kapiler kulit/imbibisi