3
CARCINOMA MAMMAE DEFINISI Merupakan suatu bentuk keganasan pada payudara yang berasal dari sel duktus (95%) atau sel lobulus (5%), biasanya berasal dari sel-sel pembentuk duktus kemudian berkembang hingga menembus duktus ke arah daerah parenkim. PATOFISIOLOGI Peningkatan jumlah sel-sel di duktus akan memberikan gambaran massa berbentuk stelat dengan disertai perubahan densitas dan bila belanjut akan tampak proses kalsifikasi diawali mikrokalsifikasi spesifik pada massa stelat tersebut, kemudian terjadi perubahan bentuk dan struktur dari payudara sendiri, dalam hal ini bentuk, ukuran, serta batas. Tipe kalsifikasi dapat berupa pleomorfik atau heterogen dengan distribusi penyebaran dapat begerombol (grouped), linier, segmental, regional maupun tersebar (difus). Selain itu, timbul fibrosis vena yang akan menyebabkan puting tertarik ke arah dalam dan kulit sekitarnya sehingga tampak gambaran seperti kulit jeruk (peau d’orange) dengan disertai retraksi papila. Dapat pula terjadi infiltrasi pada subkutan dan infiltrasi tumor pada kulit. Tahap selanjutnya terdapat pembesaran limfonodi di daerah axila disertai vaskularisasi meningkat asimetris. Kanker payudara dibagi dalam 5 stage, yaitu : - stage 0 : kanker timbul pada lobulus atau duktus tetapi belum meyebar ke jaringan lemak sekitarnya - stage 1 : kanker telah menyebar ke jaringan sekitar duktus atau lobulus di payudara, diameter 1 inchi, belum melibatkan limfonodi. - stage 2 : kanker telah menyebar ke jaringan sekitar lobulus atau duktus di payudara, diameter tumor 1-2 inchi, kadang- kadang limfanodi sudah terlibat.

Carcinoma Mammae

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tes

Citation preview

Page 1: Carcinoma Mammae

CARCINOMA MAMMAE

DEFINISIMerupakan suatu bentuk keganasan pada payudara yang berasal dari sel duktus (95%) atau sel lobulus (5%), biasanya berasal dari sel-sel pembentuk duktus kemudian berkembang hingga menembus duktus ke arah daerah parenkim.

PATOFISIOLOGIPeningkatan jumlah sel-sel di duktus akan memberikan gambaran massa berbentuk stelat dengan disertai perubahan densitas dan bila belanjut akan tampak proses kalsifikasi diawali mikrokalsifikasi spesifik pada massa stelat tersebut, kemudian terjadi perubahan bentuk dan struktur dari payudara sendiri, dalam hal ini bentuk, ukuran, serta batas. Tipe kalsifikasi dapat berupa pleomorfik atau heterogen dengan distribusi penyebaran dapat begerombol (grouped), linier, segmental, regional maupun tersebar (difus). Selain itu, timbul fibrosis vena yang akan menyebabkan puting tertarik ke arah dalam dan kulit sekitarnya sehingga tampak gambaran seperti kulit jeruk (peau d’orange) dengan disertai retraksi papila. Dapat pula terjadi infiltrasi pada subkutan dan infiltrasi tumor pada kulit. Tahap selanjutnya terdapat pembesaran limfonodi di daerah axila disertai vaskularisasi meningkat asimetris.Kanker payudara dibagi dalam 5 stage, yaitu :- stage 0 : kanker timbul pada lobulus atau duktus tetapi belum meyebar ke jaringan

lemak sekitarnya- stage 1 : kanker telah menyebar ke jaringan sekitar duktus atau lobulus di payudara,

diameter 1 inchi, belum melibatkan limfonodi.- stage 2 : kanker telah menyebar ke jaringan sekitar lobulus atau duktus di payudara,

diameter tumor 1-2 inchi, kadang-kadang limfanodi sudah terlibat.- stage 3 : dikenal sebagai ........., tumor mungkin lebih dari 2 inchi dan dapat

menyebar ke limfonodi atau jaringan lain dekat payudara- stage 4 : dikenal sebagai metastatik,kanker sudah menyebar dari payudara dan

limfanodi di bawah lengan ke bagian lain tubuh seperti tulang, hati, paru, atau otak.

GAMBARAN RADIOLOGIPada mammogram tampak:- massa (nodul) semiopak bentuk stelat di jaringan mammae, ukuran diameter...cm,

batas tidak tegas tepi ireguler, jumlah..., keistimewaan:nodul berbentuk stelat dengan gambaran spikula ke lapisan subkutan dan subareolar.

Page 2: Carcinoma Mammae

- mikrokalsifikasi spesifik massa stelat berupa granuler atau memanjang (polimorfik), batas tegas, dan tepi ireguler

- retraksi papila- vaskularisasi asimetris meningkat.- infiltrasi subkutan dan pembesaran limfonodi di daerah axilla.

Referensi:- Islehart, JD., The Breast dalam Sasbiton DC Textbook of Surgery 14th, Philadelphia

WB Saunders 1991- Marijata. Pengantar Bedah Klinis.UPK Universitas Gadjah Mada. 2006- Malueka, RG, ed. Radiologi Diagnostik. Marvell Inc. 2006- Tjindrabumi, D.,Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penanggulangannya dalam Ramli

M, Umbass R, Panigoro SS, editor Deteksi Dini Kanker, Jakarta : Balai Penerbit FKUI 2000

- Sutton, David. Radiology and Imaging. Churchill Livingstone. 2003- Rasad,S et all, Radiologi Diagnostik edisi kedua, Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2005