5
LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG Nama : Tanda Tangan No NIM : ............................... Topik : Finger tips injury Dokter Pembimbing : ............................... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Amputasi berasal dari kata : amputare (latin) atau apocope (yunani), yang berarti : " pancung " (to cut away,.,to cut off). Pemancungan dalam arti “tindakan bedah" membuang anggota gerak (extrernitas) seluruh / bagian dalam saja, sesuatu yang menonjol/tonjolan, atau alat (organ) tubuh. 2 2.2 Prevalensi Survei Kayne and Newman didapatkan 5830 amputasi baru yang disebabkan oleh berbagai sebab. Mereka menemukan 70% dari amputasi disebabkan oleh penyakit infeksi dan vaskuler, trauma, 22%; tumor, 5%; dan deformitas congenital, 3%. Kebanyakan amputasi karena penyakit terjadi pada usia 61-70 tahun, untuk

case 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bedah

Citation preview

LAPORAN KASUSKEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDARUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG

Nama:Tanda TanganNo NIM: ...............................Topik:Finger tips injuryDokter Pembimbing: ...............................

TINJAUAN PUSTAKA2.1 DefinisiAmputasi berasal dari kata : amputare (latin) atau apocope (yunani), yang berarti : " pancung " (to cut away,.,to cut off). Pemancungan dalam arti tindakan bedah" membuang anggota gerak (extrernitas) seluruh / bagian dalam saja, sesuatu yang menonjol/tonjolan, atau alat (organ) tubuh.2

2.2 PrevalensiSurvei Kayne and Newman didapatkan 5830 amputasi baru yang disebabkan oleh berbagai sebab. Mereka menemukan 70% dari amputasi disebabkan oleh penyakit infeksi dan vaskuler, trauma, 22%; tumor, 5%; dan deformitas congenital, 3%. Kebanyakan amputasi karena penyakit terjadi pada usia 61-70 tahun, untuk trauma, 21-30 tahun, dan untuk tumor, 11-20 tahun. Perbandingan antara pria dan wanita adalah 2,1:1 pada penyakit, 7,2:1 pada trauma, 1,3:1 pada tumor, dan 1,5:1 pada deformitas congenital. Perbandingan antara amputasi ekstremitas bawah dan atas adalah 11:1. Distribusi dari amputasi bawah lutut berdasarkan tingkatan Syme, 3%; transtibial 9%; knee disarticulation, 1%; transfemoral, 35%; dan hip disarticulation, 2%.1

2.3 EtiologiPenyebab amputasi sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi :4a. Defek lahir kongenital (5%)Mayoritas tampak pada usia dari lahir hingga 16 tahun.b. Didapat (95%), terdiri dari :1. Penyakit oklusi arterial (Occlusive Arterial Disease) 60%.Penyakit vaskuler yang berhubungan dengan amputasi adalah diabetes mellitus, arteriosklerosis, dan Buergers Disease. Mempunyai insidensi pada usia sekitar 60-70 tahun. 90% kasus melibatkan alat gerak bawah; 5% partial foot and ankle amputations, 50% below knee amputation, 35% above knee amputation dan 7-10% hip amputation.1,42. Trauma - 30%Paling sering terjadi pada usia antara 17-55 tahun (71% pria). Lebih banyak mengenai alat gerak bawah, dengan ratio 10 : 1 dibandingkan dengan alat gerak atas. Trauma dari ekstremitas melibatkan kerusakan pada vaskuler atau nervus, luka bakar, dingin, dan fraktur yang tidak menyembuh. Ini dapat membuat ekstremitas secara permanen kurang fungsional. Dalam kasus tersebut. amputasi awal, dalam upaya menyelamatkan anggota badan, seringkali merupakan pilihan terbaik.1,43. Tumor 5%Biasanya tampak pada usia sekitar 10-20 tahun. Dalam kasus keganasan, hal itu biasa di masa lalu untuk mengamputasi proksimal bagian yang baik ke lesi neoplastik. Kemajuan dibidang kemoterapi dan radiaoterapi dengan staging tumor lebih baik sekarang menjadi mungkin, dalam banyak kasus, untuk melakukan reseksi segmental ekstremitas dengan eksisi lokal luas dari tumor.1,42.4 Level Amputasi Pada Ekstremitas BawahPanjang puntung dipertahankan pada ketinggian yang baik untuk perbaikan kembali fungsi dengan prostetik dan rehabilitasi. Untuk ekstremitas bawah yang sering dilakukan adalah :2a. Partial Footb. Symes(ankle disarticulation)c. Transtibial (below knee)d. Through knee (knee disarticulation)e. Transfemoral (above knee)f. Hip Disarticulationg. Hemipelvectomy

2.5 Below Knee AmputationAmputasi bawah lutut secara statistik merupakan amputasi utama yang paling sering dikerjakan pada alat gerak bawah. Luka amputasi pada level ini akan sembuh dengan baik pada sebagian besar pasien dengan iskemia yang memerlukan ablasi alat gerak.4Fungsi lutut sendiri bersifat sangat penting pada manajemen rehabilitasi dengan penggunaan prostetik sehingga setiap usaha selalu dibuat untuk menyelamatkan lutut. Amputasi bawah lutut merupakan suatu prosedur rekonstruktif yang memerlukan perhatian yang cermat terhadap detail tekniknya. Level ini dipilih berdasarkan ketersediaan jaringan yang sehat termasuk pemahaman potensi penyembuhan dari alat gerak yang iskemi. Sisi pemotongan adalah level dimana terdapat cukup jaringan lunak untuk menghasilkan puntung yang dapat sembuh dengan baik dan mempunyai toleransi terhadap prostetik.4Panjang puntung sebaiknya dipertahankan setinggi 6 inchi dari tibia plateau hingga akhir dari lapisan penyembuhan puntung. Puntung yang lebih panjang dari ini memerlukan prostetik yang besar karena sirkumferensial disekitar kruris lebih besar dibanding kaki yang intak. Bentuk puntung yang baik adalah kerucut, rapat, dan tidak ada perlekatan pada tulang. Tidak ada jaringan yang tersisa diakhir puntung. Sirkumferensial harus lebih kecil di distal dibanding proximal.5 2.6 Indikasi dan Tujuan Operasi AmputasiIndikasi amputasi:2,4a. Live saving (menyelamatkan jiwa), contoh trauma disertai keadaan yang mengancam jiwa (perdarahan dan infeksi).b. Limb saving (memanfaatkan kembali kegagalan fungsi ekstremitas secara maksimal), seperti pada kelainan kongenital dan keganasan.Tujuan utama amputasi ialah penyembuhan atau menghentikan penyakit, tetapi kebanyakan penderita juga berharap adanya perbaikan fungsi, hal ini tergantung pada 5 faktor : kemampuan keseluruhan, mental dan fisik penderita, ketingggian amputasi, puntung amputasi, prostetik, rehabilitasi.4