case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    1/35

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 DefinisiPreeklampsia adalah kelainan pada multisistem yang dapat mengakibatkan

    munculnya manifestasi klinik dengan hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa

    disertai simptomatik, hasil tes labor ibu yang tidak normal, pertumbuhan dalam

    rahim yang terhambat (intauterine growth restriction /iugr) atau menurunnya

    volume cairan amnion.1

    1.2 Epidemiologi

    Insiden preeklampsia berat berkisar antara ,!"1,#$ dari %umlah kehamilan di

    negara barat. Preeklampsia pada usia kehamilan & ' minggu ter%adi pada ,!"

    1,$ kehamilan dan preeklampsia berat dengan usia kehamilan & '* minggu

    ter%adi pada ,'$ kehamilan. +emungkinan preeklampsia berat dan preeklampsia

     preterm pada dasarnya meningkat pada wanita dengan riwayat preeklampsia dan

     pada wanita yang memilki penyakit diabetes mellitius, hipertensi kronik, dan

    gamelli.1

    1.3 Fako! "isiko

    ari -nalisis ekunder WHO Global Survey  pada +esehatan aternal dan

    Perinatal, faktor risiko ter%adinya preeklampsia pada ibu hamil yaitu Indek assa

    0ubuh (I0) yang tinggi, primipara, tidak melakukan antenatal care (-2),

    hipertensi kronik, diabetes gestasional, penyakit %antung dan gin%al, pielonefritis

    atau infeksi traktus urinaria, anemia berat.#

    Pada penelitian -li et al (#11), wanita dengan anemia berat memiliki resiko

    lebih tinggi ',! kali lipat dibandingkan wanita yang tidak anemia. ari observasi

    1,$ wanita dengan anemia berat memilki mengalami hipertensi gestasional

    atau preeklampsia dan eklampsia. +erentanan wanita dengan anemia berat untuk 

    mengalami preeklampsia bisa diakibatkan defisiensi mikronutrien dan

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    2/35

    antioksidan. 3erkurangnya kandungan kalsium serum, magnesium dan 4inc

    selama kehamilan memungkinkan ter%adi preeklampsia.'

    5alaupun belum ada teori yang pasti berkaitan dengan penyebab ter%adinya

     preeklampsia, tetapi beberapa penelitian menyimpulkan se%umlah faktor yang

    mempengaruhi ter%adinya preeklampsia. 6aktor risiko tersebut meliputi7* 

    1. 8sia

    Insiden tinggi pada primigravida muda, meningkat pada primigravida tua.

    Pada wanita hamil usia kurang dari # tahun insiden 9 ' kali lipat. Pada

    wanita hamil berusia lebih dari ' tahun, dapat ter%adi hipertensi yang

    menetap.#. Paritas

    angka ke%adian tinggi pda primigravida, muda maupun tua, primigravida

    tua risiko lebh tinggi untuk preeklampsia berat.

    '. 6aktor genetik 

    :ika ada riwayat preklampsia/eklampsia pada ibu/nnek penderita, faktor 

    risiko menigkat sampai #$. iduga adanya suatu resesif (recessive trait),

    yang ditentukan genotip ibu dan %anin. terdapat bukti bahwa preeklampsia

    merupakan penyakit yang diturunkan. Penyakit ini lebih sering pada anak 

    wanita dari ibu penderita preeklampsia.

    *. iet/gi4i

    0idak ada hubungan bermakna antara menu/pola diet tertentu (5;

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    3/35

    istirahat baring yang cukup selama hamil mengirangi kemungkinan

    insidens hipertensi dalam kehamilan

    !. ;iperplasentosis

    Proteinuria dan hipertensi gravidarum lebih tinggi pada kehamilan kembar,

    di4igotik lebih tinggi dari pada mono4igotik.

    . egenerasi trofoblas berlebihan

    egenerasi trofoblas berlebihan berperan menyebabkan preeklampsia.

    Pada kasus mola, hipertensi dan proteinuria ter%adi lebih dini/pada usia

    kehamilan muda, dan ternyata hasil pemeriksaan patologi gin%al %uga

    sesuai dengan pada preeklampsia.

    =.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    4/35

    radikal bebas, disfungsi endotel, agregasi dan penumpukan trombosit yang dapat

    ter%adi di berbagai organ.,!,

    ;ipotesis lain yang berkembang terkait penyebab preeklampsia adalah adanya

    faktor imunologi. Preeklampsia sering ter%adi pada kehamilan pertama karna pada

    masa ini ter%adi mungkin ter%adi blocking antibodies yang tidak sempurna

    terhadap antigen plasenta sehingga timbul respon imun yang tidak 

    menguntungkan. Aespon ini diduga berkontribusi menyebabkan pembentukan

    vaskularisasi plasenta yang tidak sempurna sehingga nantinya dapat menyebabkan

    stres oksidatif pada plasenta.,!

    6aktor genetik %uga diduga memiliki peran dimana resiko ke%adian

     preeklampsia diteliti oleh 5ard and Bindheimer (#?) #"*$ pada perempuan

    dari ibu yang pernah menderita preeklampsia dan 11"' $ pada pada perempuan

    dengan saudara wanita yang memiliki riwayat preeklampsia serta risiko ##"* $

     pada wanita dengan saudara kembar memiliki riwayat preeklampsia. 5ard and

    Bindheimer (#?) menemukan lebih dari gen yang telah diteliti memiliki

    keterkaitan dengan preeklamsia. 0u%uh diantaranya telah diteliti lebih dari 1

     penelitian dan hampir setengahnya dilaporkan memiliki keterkaitan yang

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    5/35

    signifikan.,=

    0abel 1.1 Cen terkait ke%adian preeklampsi

    6aktor nutrisi %uga diduga men%adi penyebab ter%adinya preeklampsia.

    Penelitian :ohn et al (##) didapatkan pada populasi dengan konsumsi buah dan

    sayur yang tinggi memiliki aktivitas antioksidan yang terkait dengan penurunan

    tekanan darah. Pada penelitian Dhang et al (##) didapatkan insiden dua kali

    lebih tinggi preeklamsia pada wanita yang mengonsumsi vitamin 2 kurang dari =

    mg.*,=

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    6/35

    Cambar 1.1 Invasi tropoblast inkomplit sebagai etiologi preeklampsi

    1. +lasifikasi Preeklampsia

    Preeklampsia terbagi atas # berdasarkan tingkat keparahan penyakit yaitu

     preeklampsia ringan dan preeklampsia berat. 0ingkat keparahan penyakit ini

    dinyatakan atas manifestasi klinis yang ada.

    0abel1.# +lasifikasi preeklamsia berdasarkan manifestasi klinis

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    7/35

    1.$ Paofisiologi

    ebagai konsekuensi dari vasospasme, disfungsi endotel, dan iskemia pada

     patologi dari preeklampsia, terdapat banyak pengaruh terhadap multi organ

    maternalyang secara klinis saling tumpang tindih.

    a. Sisem Ka!dio%ask&la!

    Cangguan kardiovaskular sering didapati pada preeklampsia dan

    eklampsia. ;al ini dihubungkan denganE 1) Peningkatan beban afterload

     %antung dikarenakan hipertensi,#) +ardiak preload, ') -ktivasi endotel dengan

    ekstravasasi cairan intravaskular ke dalam ruang ekstraselular, terutama ke

    dalam paru. -da keamilan normal, terdapat peningkatan dari massa ventrikel

    kanan, tetapi disini tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa terdapat peruhan

    struktur anatomi lainnya yang ter%adi dikarenakan preeklampsia.

    '. Da!a(

    +ebanyakan pasien dengan preeklampsia memiliki pembekuan darah yang

    normal. Perubahan tersamar yang mengarah ke koagulasi intravaskular dan

    destruksi eritrosit (lebih %arang) sering di%umpai pada preeklampsia menurut

    3aker (1???) dalam 2unningham (#). 0rombositopenia merupakan

    kelainan yang sangat sering, biasanya %umlahnya kurang dari 1./Fl yang

    ditemukan pada 1"#$ pasien. Bevel fibrinogen meningkat sangat aktual

     pada pasien preeklampsia dibandingkan dengan ibu hamil dengan tekanan

    darah normal. Bevel fibrinogen yang rendah pada pasien preeklampsia

     biasanya berhubungan dengan terlepasnya plasenta sebelum waktunya

    (placental abruption). Pada 1 $ pasien dengan preeklampsia berat dan

    eklampsia menun%ukan ter%adinya ;@BBP syndrome yang ditandai dengan

    adanya anemia hemolitik, peningkatan en4im hati dan %umlah platelet rendah.

    indrom biasanya ter%adi tidak %auh dengan waktu kelahiran (sekitar '1

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    8/35

    minggu kehamilan) dan tanpa ter%adi peningkatan tekanan darah. +ebanyakan

    abnormalitas hematologik kembali ke normal dalam dua hingga tiga hari

    setelah kelahiran tetapi trombositopenia bisa menetap selama seminggu.

    ). *aa

    Pada preeklampsia tampak edema retina, spasme setempat atau

    menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, %arang ter%adi perdarahan atau

    eksudat. pasme arteri retina yang nyata dapat menun%ukkan adanya

     preeklampsia yang berat, tetapi bukan berarti spasme yang ringan adalah

     preeklampsia yang ringan. Pada preeklampsia dapat ter%adi ablasio retina yang

    disebabkan edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk dilakukannya

    terminasi kehamilan. -blasio retina ini biasanya disertai kehilangan

     penglihatan. kotoma, diplopia dan ambliopia pada penderita preeklampsia

    merupakan ge%ala yang menun%ukan akan ter%adinya eklampsia. +eadaan ini

    disebabkan oleh perubahan aliran darah dalam pusat penglihatan di korteks

    serebri atau dalam retina.

    d. Pa!&

    @dema paru biasanya ter%adi pada pasien preeklampsia berat dan

    eklampsia dan merupakan penyebab utama kematian. @dema paru bisa

    diakibatkan oleh kardiogenik ataupun non"kardiogenik dan biasa ter%adi

    setelah melahirkan. Pada beberapa kasus ter%adinya edema paru berhubungan

    dengan adanya peningkatan cairan yang sangat banyak. ;al ini %uga dapat

     berhubungan dengan penurunan tekanan onkotik koloid plasma akibat

     proteinuria, penggunaan kristaloid sebagai pengganti darah yang hilang, dan

     penurunan albumin yang dihasilkan oleh hati.

    e. +ai

    Pada preeklampsia berat kadang terdapat perubahan fungsi dan integritas

    hepar, termasuk perlambatan ekskresi bromosulfoftalein dan peningkatan

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    9/35

    kadar aspartat aminotransferase serum. ebagian besar peningkatan fosfatase

    alkali serum disebabkan oleh fosfatase alkali tahan panas yang berasal dari

     plasenta. ekrosis hemoragik periporta di bagian perifer lobulus hepar 

    kemungkinan besar penyebab ter%adinya peningkatan en4im hati dalam serum.

    Perdarahan pada lesi ini dapat menyebabkan ruptur hepar, atau dapat meluas

    di bawah kapsul hepar dan membentuk hematom subkapsular.

    f. ,in-al

    elama kehamilan normal, aliran darah dan la%u filtrasi glomerulus

    meningkat cukup besar. engan timbulnya preeklampsia, perfusi gin%al dan

    filtrasi glomerulus menurun. Besi karakteristik dari preeklampsia,

    glomeruloendoteliosis, adalah pembengkakan dari kapiler endotel glomerular 

    yang menyebabkan penurunan perfusi dan la%u filtrasi gin%al. +onsentrasi

    asam urat plasma biasanya meningkat, terutama pada wanita dengan penyakit

     berat.

    Pada sebagian besar wanita hamil dengan preeklampsia, penurunan ringan

    sampai sedang la%u filtrasi glomerulus tampaknya ter%adi akibat berkurangnya

    volume plasma sehingga kadar kreatinin plasma hampir dua kali lipat

    dibandingkan dengan kadar normal selama hamil (sekitar , ml/dl). amun

     pada beberapa kasus preeklampsia berat, keterlibatan gin%al menon%ol dan

    kreatinin plasma dapat meningkat beberapa kali lipat dari nilai normal ibu

    tidak hamil atau berkisar hingga #"' mg/dl. ;al ini kemungkinan besar 

    disebabkan oleh perubahan intrinsik gin%al yang ditimbulkan oleh vasospasme

    hebat. Penurunan filtrasi glomerulus akibat spasme arteriol gin%al

    mengakibatkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun, yang

    menyebabkan retensi garam dan %uga retensi air.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    10/35

    8ntuk mendiagnosis preeklampsia atau eklampsia harus terdapat

     proteinuria. amun, karena proteinuria muncul belakangan, sebagian wanita

    mungkin sudah melahirkan sebelum ge%ala ini di%umpai. eyer (1??*)

    menekankan bahwa yang diukur adalah ekskresi urin #* %am. ereka

    mendapatkan bahwa proteinuria G1 atau lebih dengan dipstick memperkirakan

    minimal terdapat ' mg protein per #* %am pada ?#$ kasus. ebaliknya,

     proteinuria yang samar (trace) atau negatif memiliki nilai prediktif negatif 

    hanya '*$ pada wanita hipertensif. +adar dipstick urin G' atau G* hanya

     bersifat Prediktif positif untuk preeklampsia berat pada '!$ kasus. eperti

     pada glomerulopati lainnya, ter%adi peningkatan permeabilitas terhadap

    sebagian besar protein dengan berat molekul tinggi. aka ekskresi 6iltrasi

    yang menurun hingga $ dari normal dapat menyebabkan diuresis turun,

     bahkan pada keadaan yang berat dapat menyebabkan oligouria ataupun anuria.

    Bee dalam 2unningham melaporkan tekanan pengisian ventrikel normal

     pada tu%uh wanita dengan preeklampsia berat yang mengalami oligouria dan

    menyimpulkan bahwa hal ini konsisten dengan vasospasme intrarenal. Protein

    albumin %uga disertai protein"protein lainnya seperti hemoglobin, globulin dan

    transferin. 3iasanya molekul"molekul besar ini tidak difiltrasi oleh glomerulus

    dan kemunculan 4at"4at ini dalam urin mengisyaratkan ter%adinya proses

    glomerulopati. ebagian protein yang lebih kecil yang biasa difiltrasi

    kemudian direabsorpsi %uga terdeksi di dalam urin.2idera pada podosit dan

     specific Podoit Protein Expression memegang peranan penting dalam

     proteinuria pada preeklampsia. ;ali ini dibuktikan dengan

    meningkatnyaprotein spesifik podosit, yaitu podocaly>in, nephrin, dan 3ig"h'

     pada eksresi urin wanita dengan preeklampsia.,1

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    11/35

    g. Sisem Endok!in dan *ea'olism Ai! dan Elek!oli

    elama kehamilan normal, kadar renin, angiotensin II dan aldosterone

    meningkat. Pada preeklampsia menyebabkan kadar berbagai 4at ini menurun

    ke kisaran normal pada ibu tidak hamil. Pada retensi natrium dan atau

    hipertensi, sekresi renin oleh aparatus %ukstaglomerulus berkurang sehingga

     proses penghasilan aldosteron pun terhambat dan menurunkan kadar 

    aldosteron dalam darah.

    Pada ibu hamil dengan preeklampsiaterdapat peningkaan kadar peptide

    natriuretik atrium ;al ini ter%adi akibat ekspansi volume dan dapat

    menyebabkan meningkatnya curah %antung dan menurunnya resistensi

    vaskular perifer baik pada normotensif maupun preeklamptik. ;al ini

    men%elaskan temuan turunnya resistensi vaskular perifer setelah ekspansi

    volume pada pasien preeklampsia. Pada pasien preeklampsia ter%adi

    hemokonsentrasi yang masih belum diketahui penyebabnya. Pasien ini

    mengalami pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke ruang interstisial.

    +e%adian ini diikuti dengan kenaikan hematokrit, peningkatan protein serum,

    edema yang dapat menyebabkan berkurangnya volume plasma, viskositas

    darah meningkat dan waktu peredaran darah tepi meningkat. ;al tersebut

    mengakibatkan aliran darah ke %aringanberkurang dan ter%adi hipoksia. Pada

     pasien preeklampsia, %umlah natrium dan air dalam tubuh lebih banyak 

    dibandingkan pada ibu hamil normal. Penderita preeklampsia tidak dapat

    mengeluarkan air dan garam dengan sempurna. ;al ini disebabkan ter%adinya

     penurunan filtrasi glomerulus namun penyerapan kembali oleh tubulus gin%al

    tidak mengalami perubahan.

    (. ak  

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    12/35

    0ekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan autoregulasi tidak 

     berfungsi. Pada saat autoregulasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya,

     %embatan penguat endotel akan terbuka dan dapat menyebabkan plasma dan

    sel"sel darah merah keluar ke ruang ekstravaskular. ;al ini akan menimbulkan

     perdarahan petekie atau perdarahan intrakranial yang sangat banyak. Pada

     penyakit yangbelum berlan%ut hanya ditemukan edema dan iskemia pada

    korteks serebri. iaporkan bahwa resistensi pembuluh darah dalam otak pada

     pasien hipertensi dalam kehamilan lebih meninggi pada eklampsia. Pada

     pasien preeklampsia, aliran darah ke otak dan penggunaan oksigen otak masih

    dalam batas normal. Pemakaian oksigen pada otak menurun pada pasien

    eklampsia.

    i. Plasena dan Ue!&s

    enurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi

     plasenta. Pada hipertensi yang agak lama, pertumbuhan %anin terganggu dan

     pada hipertensi yang singkat dapat ter%adi gawat %anin hingga kematian %anin

    akibat kurangnya oksigenisasi untuk %anin. +enaikan tonus dari otot uterus

    dan kepekaan terhadap perangsangan sering ter%adi pada preeklampsia. ;al ini

    menyebabkan sering ter%adinya partus prematurus pada pasien preeklampsia.

    Pada pasien preeklampsia ter%adi dua masalah, yaitu arteri spiralis di

    miometrium gagal untuk tidak dapat mempertahankan struktur 

    muskuloelastisitasnya dan atheroma akut berkembang pada segmen

    miometrium dari arteri spiralis. -theroma akut adalah nekrosis arteriopati

     pada u%ung"u%ung plasenta yang mirip dengan lesi pada hipertensi malignan.

    -theroma akut %uga dapat menyebabkan penyempitan kaliber dari lumen

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    13/35

    vaskular. Besi ini dapat men%adi pengangkatan lengkap dari pembuluh darah

    yang bertanggung %awab terhadap ter%adinya infark plasenta.

    1./ Diagnosis

    a. Anamnesa

    3agian dari penilaian awal prenatal, wanita hamil harus ditanyakan

    kemungkinan faktor risiko preeklamsia. 0anyakan %uga tentang riwayat

    obstertrik, khususnya riwayat ter%adinya hipertensi atau preeklampsia

    selama kehamilan sebelumnya. elama kun%ungan prenatal setelah

    kehamilan # minggu, wanita hamil harus ditanyakan tentang ge%ala

    spesifik, termasuk gangguan visual, sakit kepala persisten, nyeri

    epigastrium atau kuadran kanan atas dan edema.11

    '. Peme!iksaan fisik 

    0ekanan darah harus dihitung setiap kali melakukan kun%ungan

     prenatal. 0ekanan darah diukur setelah istirahat selam 1 menit atau lebih

    dan menggunakan manset sesuai dengan ukuran. elama pemeriksaan

    tekanan darah, pasien harus dalam posisi tegak atau berbaring dengan

    lengan se%a%ar %antung.11

    0inggi fundus harus diukur pada setiap kun%ungan prenatal karena

    ukuran kurang dari usia kehamilan mungkin menun%ukkan hambatan

     pertumbuhan dalam kandungan atau oligohidramnion. +ondisi ini dapat

    men%adi %elas %auh sebelum kriteria diagnostik untuk preeklamsia

    terpenuhi. Peningkatan edema pada wa%ah dan kenaikan berat badan yang

    cepat %uga harus dicatat karena retensi cairan sering dikaitkan dengan

     preeklamsia.11 

    c. Pemeriksaan penun%ang

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    14/35

    @valuasi laboratorium awal harus dilakukan di awal kehamilan pada

    wanita yang berisiko tinggi untuk preeklamsia. 0es harus mencakup

    tingkat hati en4im, %umlah trombosit, tingkat kreatinin serum, dan urin 1#

    hingga #* %am untuk pengukuran protein total . pada preeklampsia berat

    kadar protein urin mencapai H mg/ B dalam #* %am atau secara

    kualitatif H G'.pada pemeriksaan darah, hemoglobin dan hematokrit akan

    meningkat akibat hemokonsentrasi. 0rombositopenia dapat ter%adi

    mencapai & 1./mm'. Penurunan produksi benang fibrin dapat ter%adi

    dan ter%adi peningkatan kreatinin serum.

    enurut American College of Obstetricians and Gynecologist , yaitu7

    +riteria minimal 7

    a. tekanan darah sistolik H 1! mm;g dan tekanan darah diastolik H 11

    mm;g minimal pengukuran dengan %arak ! %am

     b. proteinuria gram atau lebih tinggi pada sampel urin #* %am atau 'G atau

    lebih pada # kali pemeriksaan sampel urin dengan %arak paling sedikit *

     %am

    apat disertai 7

    c. oliguria & c dalam #* %am

    d. trombositopenia (9 1. sel/ mm')

    e. peningkatan pada pemeriksaan faal hepar disertai rasa nyeri di epigastrium

    atau nyeri kuadran kanan atas

    f. adanya gangguan serebral atau gangguan penglihatan

    g. terdapat edema paru dan sianosis

    h. kenaikan kadar serum kreatinin

    i. pertumbuhan %anin terhambat

    1.0 *ana-emen p!eeklampsia 'e!a

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    15/35

    0atalaksana preeklampsia berat tergantung dari penilaian , stabilisasi,

    monitoring, dan persalinan dengan waktu yang optimal untuk ibu maupun

     %aninnya.1#

    a. +ontrol tekanan darah

    Pengobatan antihipertensi harus diberikan pada wanita dengan 3P lebih

    dari 1! mm;g atau 3P lebih dari 11 mm;g.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    16/35

    merupakan kontraindikasi karena mengakibatkan efek yang buruk terhadap

     %anin.1# 

     b. 2egah ke%ang

    agnesium sulfat harus diberikan pada wanita dengan preeklampsia

    yang dikhawatirkan berisiko ter%adi eklampsia. agnesium sulfat diberikan

     pada keadaan preeklampsia berat yang akan dilakukan persalinan sampai

     postpartum. tudi -CPI@ telah menun%ukkan bahwa pemberian magnesium

    sulfat untuk wanita dengan pre"eklampsia dapat mengurangi risiko ke%ang

    eklampsia. wanita hamil yang menggunakan magnesium sulfat memiliki risiko

    =$ lebih rendah ter%adinya ke%ang eklampsia, (?$ 2I *"1$). :ika

    magnesium sulfat diberikan, terapi dilan%utkan selama #* %am setelah

     persalinan atau #* %am setelah ke%ang terakhir. +etika magnesium sulfat

    diberikan, penilaian rutin terhadap output urine, refle> patella, la%u pernapasan

    dan saturasi oksigen penting untuk dilakukan.1#

    2ara pemberian g

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    17/35

    Pembatasan cairan disarankan untuk mengurangi risiko kelebihan cairan

     pada periode intrapartum dan postpartum. alam keadaan biasa, %umlah cairan

    harus dibatasi sampai = ml / %am atau 1 ml / kg / %am.1#

    elama # tahun terakhir, edema paru telah men%adi penyebab signifikan

    kematian pada ibu .hal ini sering dikaitkan dengan mana%emen cairan yang

    tidak sesuai. 0idak ada bukti dari manfaat ekspansi cairan dan pembatasan

    cairan berhubungan dengan perbaikan keadaan ibu. 0idak ada bukti bahwa

    men%aga output urin penting untuk mencegah gagal gin%al, hal ini %arang

    ter%adi. Pembatasan cairan harus dipertahankan hingga diuresis postpartum

    tercapai, seperti oliguria biasa ter%adi berat pre"eklampsia. :ika ter%adi

     perdarahan pada ibu, balance cairan akan lebih sulit dan pembatasan cairan

    tidak perlu dilakukan1# 

    d. Aencana persalinan

    +elahiran harus direncanakan dengan baik, dilakukan pada hari terbaik,

    dilakukan di tempat yang terbaik, dengan %alur terbaik dan dengan tim

    dukungan terbaik. Penundaan beberapa %am dalam persalinan mungkin

     bermanfaat untuk mempersiapkan perawatan neonatal men%adi lebih

    terorganisir. ;al ini dilakukan agar ibu stabil sebelum melahirkan. :ika

    kehamilan lebih besar dari '* minggu, persalinan setelah dilakukan stabilisasi

    sangat dian%urkan. :ika kurang dari '* minggu dan kehamilan dapat

    diperpan%ang lebih dari #* %am, steroid membantu mengurangi angka kematian

     %anin akibat gangguan pernapasan. -da kemungkinan manfaat dari terapi

    steroid bahkan %ika persalinan kurang dari #* %am setelah pemberian.1#

    emperpan%ang masa kehamilan pada usia kehamilan yang masih muda

    dapat meningkatkan hasil untuk bayi prematur tetapi hanya dapat

    dipertimbangkan %ika ibu tetap stabil.1#

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    18/35

    ua penelitian melaporkan bahwa ter%adi penurunan komplikasi neonatal

    dengan mana%emen ekspektatif pada early onset preeklampsia berat.

    Penundaan persalinan selama rata"rata hari dan 1 hari, masing"masing, di

    kehamilan #="'* minggu dan dari #="'# minggu, tidak mempengaruhi

     peningkatan risiko ter%adinya komplikasi pada ibu. 3eberapa kasus

    menyebutkan hasil serupa pada kehamilan #* minggu.1#

    Persalinan direncanakan dengan hati"hati setelan semua tenaga kesehatan

    telah disiapkan. persalinan pervaginam umumnya lebih dian%urkan tetapi %ika

    kehamilan di bawah '# minggu, lebih baik dilakukan operasi caesar.etelah

    '* minggu dengan presentasi kepala, persalinan per vaginam harus

    dipertimbangkan. +onsultan dokter kandungan harus mendiskusikan cara

    melahirkan dengan ibu. Prostaglandin vagina akan meningkatkan keberhasilan

     persalinan. Pengobatan anti"hipertensi harus terus dilan%utkan selama

     penilaian.1#

    e. Pengelolaan saat persalinan

    okter harus menyadari risiko ke%ang post partum dan memastikan

     bahwa ibu dalam keaadan yang baik sebelum pulang dari rumah sakit.1#

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    19/35

     pre"eklampsia postnatal (sakit kepala, gangguan penglihatan, mual dan

    muntah atau nyeri epigastrium) harus diru%uk untuk pendapat spesialis dan

    dilakukan pemeriksaan penun%ang untuk menyingkirkan 

     pre"eklampsia.1#

    5anita yang melahirkan dengan preeklamsia berat (atau eklampsia)

    harus terus di perhatikan. eperti eklampsia telah dilaporkan hingga * minggu

     postnatal, selama perawatan di rumah sakit eklampsia dan pre"eklampsia berat

    ter%adi setelah hari keempat postpartum.1#

    +ebanyakan wanita dengan berat preeklamsia atau eklamsia akan

    membutuhkan rawat inap selama * hari atau lebih setelah persalinan. 0erapi

    anti"hipertensi harus dilan%utkan setelah melahirkan. eskipun, awalnya,

    tekanan darah bisa turun, biasanya naik lagi di sekitar #* %am postpartum.

    Penurunan terapi anti"hipertensi harus dilakukan secara bertahap. etelah pre"

    eklampsia, tekanan darah bisa memakan waktu hingga ' bulan untuk kembali

    normal. aat ini, tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan anti"

    hipertensi tertentu. amun sebaiknya dihindari penggunaan alpha metildopa

     pada periode postnatal karena efek samping, terutama depresi. alam wanita

    menyusui, labetalol, atenolol, nifedipine dan enalapril dapat digunakan, baik 

    secara tunggal atau kombinasi.1#

    f. 6ollow up dan diagnosis akhir 

    Penilaian tekanan darah dan proteinuria oleh dokter umum di ! minggu

    setelah melahirkan cek dian%urkan. :ika hipertensi atau proteinuria menetap

    sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lan%ut.1#

    5anita dengan berat pre"eklampsia atau eklampsia harus dian%urkan

    membahas riwayat selama kehamilan. +onseling prakonsepsi harus dian%urkan

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    20/35

    di mana riwayat sebelumnya, faktor"faktor risiko dan terapi pencegahan dapat

    didiskusikan dengan dokter.3ukti menun%ukkan bahwa sampai 1'$ dari

    wanita dengan pre"eklampsia harus menderita hipertensi kronis atau esensial

    yang tidak diduga saat antenatal.1#

    1. Komplikasi P!eeklampsia 'e!a13 1# 1$

    ;ipertensi dalam kehamilan sering dihubungkan dengan peningkatan

    mortalitas dari ibu, %anin, dan infant. 3eberapa komplikasi yang dapat menyertai

     preeklampsia berat pada ibu adalah gangguan dari beberapa organ seperti,

    gangguan gin%al dengan manifestasi klinis proteinuria dan oliguria, gangguan dari

    sistem saraf pusat, kerusakan pada sel"sel hati, edema paru, gangguan pada fungsi

     penglihatan, dan gangguan dari sistem cerebrovaskular. edangkan komplikasi

    yang dapat ter%adi pada %anin berupa gangguan pertumbuhan intra uterine yang

     berat (I8CA), solusio plasenta, dan oligohidramnion.

    +omplikasi dari preeklampsia %uga dapat dibagi atas dua yakni ada yang bersifat

     %angka pendek dan ada yang bersifat %angka pan%ang. +omplikasi yang bersifat

     %angka pendek dapat berupa7 kematian, baik ibu dan %anin, eklampsia, gangguan

    sistem gin%al, gangguan pada %anin dan plasenta, edema paru, kerusakan

    hepatoseluler, I2, dan sindrom ;@BBP.+omplikasi yang bersifat %angka pan%ang

    dapat berupa peningkatan risiko preeklampsia pada kehamilan yang berikutnya.

    1. P!ognosis P!eeklampsia 'e!a1/

    engan persalinan dan penggunaan magnesium sulfat pada waktu yang tepat,

    sebenarnya tingkat kematian ibu dapat ditekan. -ngka ke%adian rekurensi dari

    ke%adian preeklampsia berat cukup tinggi, dimana dapat mencapai *$.

    Perempuan dengan preeklampsia pada kehamilan pertama cenderung tidak akan

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    21/35

    men%adi hipertensi, sedangkan pada multipara cenderung untuk men%adi

    hipertensi.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    22/35

    BAB II

    4AP"AN KASUS

     ama 7 y A 

    0anggal lahir 7 #1 6ebruari 1?=!

    8mur 7 #? tahun

    Pendidikan 7 -

    Peker%aan 7 Ibu Aumah 0angga

    -gama 7 Islam

    -lamat 7 imabur 3awah, Padang Bua

    uku 7 imabur  

     o A 7 *' 11 =

    0anggal dirawat 7 1* :anuari #1!

    ANA*NESIS

    eorang pasien wanita, #* tahun, masuk rawatan kebidanan melalui 8C +3

    A8 -chmad ochtar kiriman dokter spesilis kandungan dengan diagnosis

    C1P-; gravid preterm # " #= minggu G P@3.

    "i5a6a Pen6aki Seka!ang 7

    " 0idak ada tanda K tanda impartu.

    " 0idak ada tanda K tanda impending.

    " 0idak haid se%ak bulan yang lalu.

    " ;P;0 tanggal 1' :uli #1.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    23/35

    " Cerak anak dirasakan se%ak # bulan yang lalu.

    " Aiwayat hamil muda 7 ual (") , untah (") , Pendarahan (")

    " Aiwayat -2 7

    +ontrol ke spesialis kandungan sebanyak ' kali

    +ontrol ke bidan sebanyak # kali.

    Pada kontrol terakhir dengan spesialis kandungan didapatkan tekanan darah

    tinggi.

    " Aiwayat menstruasi 7

    8mur menarce 7 1# tahun

    Bama haid 7 hari

    iklus haid 7 #= hari

    " Aiwayat kehamilan/abortus/persalinan 7 1//

    "i5a6a Pen6aki Da(&l&7

    " 0idak pernah menderita penyakit hati, gin%al, paru, diabetes melitus.

    "i5a6a Pen6aki Kel&a!ga7

    " 0idak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, penyakit

    menular dan penyakit ke%iwaan.

    "i5a6a Pe!ka5inan7 1 > tahun #1

    "i5a6a Im&nisasi7 0idak ada

    "i5a6a Kon!asepsi7 0idak ada

    "i5a6a Psikososial 7

    • Pendidikan terakhir ibu 7 -

    • Pendidikan terakhir suami 7 -

    • Peker%aan ibu 7 Ibu Aumah 0angga

    • Peker%aan suami 7 5iraswasta

    • Pasien merasa aman tinggal di tempat tinggal sekarang.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    24/35

    • Pasien dan anggota keluarga lain tidak ada yang tidur dalam kelaparan.

    • Pasien tidak pernah menggunakan tembakau atau olahannya, obat

    terlarang dan alkohol.

    • +ehamilan sekarang direncanakan, karena pasien ingin mempunyai anak.

    "i5a6a ke(amilan !esiko inggi

    • Pasien tidak pernah menderita penyakit lain dalam hamil yang sekarang.

    • Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat saat ini.

    • 0idak pernah menderita kelainan gi4i kurang atau buruk sebelumnya.

    "i5a6a N&!isi

    • Penambahan berat badan selama kehamilan ' kg per bulan

    • Porsi makan pagi (%am .) biasanya7 asi dengan 1 potong protein hewani,

    kadang kadang dengan sayur.

    • Porsi makan siang (%am 1'.) biasanya7 asi dengan 1 potong protein

    hewani, kadang"kadang dengan sayur

    • Porsi makan malam (%am 1?.) biasanya7 asi dengan 1 potong protein

    hewani atau nabati, kadang kadang dengan sayur.

    • akanan selingan biasanya buah"buahan antara waktu makan, %arang.

    • Ibu mengaku mendapatkan makanan yang ia inginkan selama hamil

    • Ibu mengaku mendapatkan cukup makanan selama hamil.

    "i5a6a Ke'iasaan 7

    • Aiwayat merokok selama hamil tidak ada.

    • uami pasien perokok aktif sehari G 1 kotak rokok, suami pasien merokok 

     biasanya di ruang tamu, dan selama pasien hamil tidak pernah merokok di

    depan pasien.

    • Aiwayat konsumsi alkohol selama hamil tidak ada.

    • Aiwayat konsumsi kopi selama hamil tidak ada.

    • Aiwayat penggunaan obat terlarang selama hamil tidak ada.

    "i5a6a Kel&(an *edis

    • Aiwayat kaki bengkak dan tensi tinggi selama kehamilan ada, mata kabur 

    selama kehamilan tidak ada.

    • Aiwayat mual muntah pada awal kehamilan ada.

    • Aiwayat konstipasi, nyeri berkemih, nyeri punggung, varises, hemorrhoid,

    ngidam aneh aneh, air liur berlebih, nyeri kepala dan keputihan selama

    kehamilan tidak ada.

    • Aiwayat nyeri ulu hati selama kehamilan tidak ada.

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    25/35

    PE*E"IKSAAN FISIK 

    8ial Sign

    +eadaan umum 7 edang uhu 7 '!, <

    2

    +esadaran 7 +omposmentis kooperatif 3erat badan 7 kg

    0ekanan darah 7 1=/1 mm;g 0inggi badan 71 cm

     adi 7 ?= >/menit Ci4i 7 3aik 

     afas 7 ## >/menit sianosis 7 (")

    ata 7 +on%ungtiva anemis "/" , sklera ikterik "/"

    Beher 7 0iroid tidak membesar, :JP "# cm ;#<

    0hora> 7

    Paru 7 I 7 imetris kiri kanan

    P 7 6remitus kiri kanan

    Pk 7 onor 

    - 7 Jesikuler, Ah ("), 5h (")

    :antung7 I 7 Iktus tidak terlihat

    P 7 Iktus teraba 1 %ari lateral, B2 AI2 JII, kuat angkat

    Pk7 3atas %antung atas7 AI2 II, kanan 7 B, kiri7 1 %ari

    media B2 AI2 IJ

    - 7 Irama reguler , bising ("), murmur (")

    -bdomen I 7 Perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan bulan.

    ;ipermigmentasi linea mediana (G)

    P 7 Beopold I 7 068 teraba setinggi L 3p> K pusat

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    26/35

    Beopold II 7 tahanan terbersar berada pada sebelah kanan

    ibu dan tahanan terkecil berada di sebelah kiri ibu.

    Beopold III 7 teraba massa bulat, keras, floating

    Beopold IJ 7 tidak dilakukan

    - 7 :: 1! >/ menit.

    Cenitalia 7 I7 J/8 tenang, PPJ (")

    @kstremitas 7 @dema (G/G) , refleks fisiologis (G/G), refleks

     patologis ("/"), 2A0 & #M

    PE*E"IKSAAN PENUNJAN,

    • Baboratorium (1 :anuari #1!) 7

    ";b 7 1*,* gr/dl ( 1# K 1*)

    "@ritrosit 7 .* /uB ( *. K .)

    ";ematokrit 7 *1,= $ ( ' K *')

    "Beukosit 7 1.#! ( . K 1.)

    "0rombosit 7 *11. ( 1. K *.)

    "P0 7 =,1 ( ?, K 11,)

    "-P00 7'*,* ( #= K *#)

    +esan7 Beukositosis, P0 memendek 

    DIA,NSIS

    C1P-; gravid preterm #"#= minggu G P@3

    SIKAP

    " +ontrol +8, J , ::, PPJ, ;is, 3alance cairan

    " Informed consent

    TE"API

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    27/35

    " IJ6 # line7

    " g# tablet %ika 0 9 1!

      '>1 tablet %ika 0 9 1*

    " -dalotoros tablet 1>' mg

    " Pematangan paru, de>amethasone in% # > mg.

    "EN9ANA

    " @kspektatif  

    F44: UP

    1/ Jan&a!i (Pukul ?.)

    / 0anda K tanda impartu (")

    0anda K tanda impending (")

    Cerak anak (G)

    /i #>/i '!,o2

    -bdomen7 ;is (") , :: 7 1'' K 1'= >/menit

    Cenitalia7 I7 J/8 tenang, PPJ (")

    -/ C1P-; gravid preterm #"#= minggu G P@3

    P/ Pantau +8, vital sign

    In% de>amethasone #>#

    Infus AB drip C

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    28/35

    10 Jan&a!i 2;1/ (Pukul ?.)

    / 0anda K tanda impartu (")

    0anda K tanda impending (")

    Cerak anak (G)

    /i #>/i ',=o2

    -bdomen7 ;is (") , :: 7 1'' K 1'= >/menit

    Cenitalia7 I7 J/8 tenang, PPJ (")

    -/ C1P-; gravid preterm #"#= minggu G P@3

    P/ Pantau +8, vital sign

    In% de>amethasone #>#

    Infus AB drip C/i '?,o2

    :: 7 1'' K 1'= >/menit

    -bdomen7 068 L P> " Pst

     Cenitalia7 I7 J/8 tenang, PPJ (G)

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    29/35

    -/ C1P-; gravid #"#= minggu G P@3

    P/ Pantau +8, vital sign

    " IJ6 # line7

    "g# tablet %ika 0 9 1!

     '>1 tablet %ika 0 9 1*

    " -dalotoros tablet #>1

    " Jit 2 '>1

    " 6 1>1

    " Paracetamol 1 gram

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    30/35

    BAB III

    DISKUSI

    0elah dirawat seorang pasien perempuan usia #? tahun pada tanggal 1

    :anuari #1!. Pasien masuk ruang rawatan kebidanan melalui +3 IC kiriman

    dokter spesialis kandungan dengan diagnosis C1P-; gravid preterm # " #=

    minggu G P@3.

    0idak ada tanda K tanda impartu dan tanda K tanda impending pada pasien.

    ari riwayat penyakit dahulu tidak didapatkan adanya riwayat hipertensi,

    diabetes, %antung, paru dan hepar .

    ari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang,

    kesadaran composmentis cooperative, tekanan darah 1=/1 mm;g, nadi ='

    kali / menit, nafas #' kali / menit, suhu '!, 2, dari mata didapatkan kon%ungtiva

    anemis "/", sklera ikterik "/" , pemeriksaan thorak dalam batas normal, ekstremitas

    didapatkan udem di kedua tungkai G/G . tatus obstetric dari abdomen 7 perut

    tampak membuncit sesuai usia kehamilan minggu, 068 L bp>"pusat, posisi

    meman%ang, presentasi kepala, pu"ka, :: 7 1 kali. Cenitalia dari inspeksi J/8

    tenang, PPJ ("),

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    31/35

    ari anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pasien C1P-;

    gravid preterm # K #= minggu G P@3. 3erdasarkan literatur, adanya riwayat

     preeklampsia meningkatkan risiko ter%adinya preeklamsia berat. 6aktor risiko lain

    yang mengakibatkan ter%adinya preeklampsia adalah primipara, obesitas,

    defisiensi gi4i, hipertensi kronik, antenatal care yang kurang, diabetes gestasional,

     penyakit %antung dan gin%al, pielonefritis atau infeksi pada saluran kemih, dan

     %uga anemia berat. 6aktor risiko yang ditemukan pada pasien adalah primipara dan

    obesitas.

    ari anamnesa pasien hanya melakukan pemeriksaan kehamilan kali.

    Pemeriksaan pertama dengan dokter spesialis kandungan pada usia kehamilan 1!

    minggu, didapatkan tekanan darah tinggi kemudian diberikan obat nifedipin.

    Pemeriksaan kedua dengan bidan untuk kontrol. Pemeriksaan ketiga adalah

    dengan dokter spesialis kandungan dan pasien mengeluhkan demam. Pemerikssan

    keempat dengan bidan, dan pemeriksaan kelia dengan dokter spesialis kandungan.

    Pada pemeriksaan kelima didapatkan tekanan darah masih tinggi yaitu 1=/1

    mm;g.

      alam riwayat nutrisi penambahan berat badan selama kehamilan adalah

    sekitar ' kg per bulan. akanan selingan biasanya buah"buahan antara waktu

    makan, %arang. Pasien tidak pernah meminum susu setiap hari. Penambahan porsi

    makan pasien selama hamil tidak ada. Penambahan suplemen mineral dan vitamin

    tidak ada.

    Penambahan berat badan normal pada wanita hamil didasarkan pada 3I

    sebelum kehamilan. +e%adiaan preeklampsia %uga dikaitkan dengan defisiensi gi4i

    selama kehamilan. #',

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    32/35

    iagnosis preeklampsia berat pada pasien ini ditegakkkan berdasarkan

    anamnesis bahwa tidak ditemukan riwayat hipertensi sebelumnya dan pada

     pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 9 1* mm;g yaitu 1=/1 mm;g

    dan proteinuria (G#).

    aat di IC pasien diberikan regimen g

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    33/35

    DAFTA" PUSTAKA

    1. ibai 3.  Evaluation and management of severe pree#lampsia before $%

    &ee#s' gestation. -merican :ournal of

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    34/35

    6C (eds)7 2hesleyOs ;ypertensive isorders in Pregnancy, 'rd ed.

    @lsevier, Inpress, #?, hal 1)

    ?. Dhang 2, 5illiams -, +ing I3, et al7 "itamin C and te ris# of 

     pree#lampsia2results from dietary 3uestionnaire and plasma assay.

    @pidemiology. 1'7'=#, ##)

    1. @iland @, 4erue 2, 6aulkner .  (evie& pree#lampsia 4564. :ournal of 

     pregnancy, #1#7 1".

    11. 5agner B+.  1iagnosis and !anagement of Pree#lampsia. -m 6am

    Physician,#* ec 1E (1#)7 #'1"#*

    1#. 0uffnell :, et al. 7e !anagement Of Severe Pre*Eclampsia+Eclampsia.

    Cuidelines of the Aoyal 2ollege of

  • 8/19/2019 case PEB Awitan Dini Rita Febriyenti.doc

    35/35