32
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan Nomor Rekam Medis : xx-xx-xx Nama Pasien : Ny. R Nama dokter yang merawat : Dr. Asmarahadi,Sp.KJ Nama dokter muda : Dewi Kurnia Lestari Masuk RS pada tanggal : 06 Agustus 2013 Rujukan/datang sendiri/keluarga : Diantar oleh ibu dan kakak pasien Usia : 40 tahun Riwayat Perawatan 1. 26 May 2006 Pasien dirawat di RS. Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan dan ditangani oleh dr. Asmarahadi, Sp.KJ. 2. 23 April 2012 Pasien dirawat di RS. Jiwa Dr.Soeharto Heerjan dan ditangani oleh dr. Dharmawan A Purnama, Sp.KJ. des Page 1

case ujian dewi.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Nomor Rekam Medis : xx-xx-xx

Nama Pasien : Ny. R

Nama dokter yang merawat : Dr. Asmarahadi,Sp.KJ

Nama dokter muda : Dewi Kurnia Lestari

Masuk RS pada tanggal : 06 Agustus 2013

Rujukan/datang sendiri/keluarga : Diantar oleh ibu dan kakak pasien

Usia : 40 tahun

Riwayat Perawatan

1. 26 May 2006 Pasien dirawat di RS. Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan dan

ditangani oleh dr. Asmarahadi, Sp.KJ.

2. 23 April 2012 Pasien dirawat di RS. Jiwa Dr.Soeharto Heerjan dan

ditangani oleh dr. Dharmawan A Purnama, Sp.KJ.

desPage 1

Page 2: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 33 tahun

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 20 Mei 1980

Agama : Islam

Bangsa/Suku : Indonesia / Sunda

Status Pernikahan : Menikah

Pendidikan terakhir : SD

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Kp. Dadap rt01/04, kec. Kesambi, kota Tangerang

Tanggal masuk RSJSH : 06 Agustus 2013

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesis : 06 Agustus 2013 di ruang PICU wanita pukul 16.00 WIB

Alloanamnesis : 06 Agustus dengan Ibu kandung dan Kakak kandung pasien.

desPage 1

Page 3: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

A. Keluhan Utama

Pasien datang ke IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan karena

pasien mengamuk sudah 2 hari.

B. Keluhan Tambahan

Pasien marah-marah , dan tidak mau meminum obat sudah 2 hari

SMRS.

C. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke RS. Jiwa Grogol dr. Soeharto Heerdjan dengan

keluhan marah-marah serta mengamuk dirumah sudah 2 hari.

Menurut keterangan keluarga pasien, pasien dibawa ke RSJSH

karena pasien marah-marah dan mengamuk dirumah sampai memecahkan

barang-barang sudah 2 hari. Menurut keluarga pasien, pasien tidak teratur

meminum obat, pasien sering kontrol ke RSJSH dan sudah 2 kali dirawat

di RSJSH. Menurut keluarga pasien, pasien lebih sering mengantuk di

siang hari, dan halusinasi pasien saat ini sudah tidak seperti dahulu.

Menurut keluarga pasien, pasien terakhir dirawat pada tahun 2012,

pada saat itu os dirawat dikarenakan sering marah-marah kepada keluarga,

tertawa cekikikan, mondar-mandir di dalam rumah, dan pasien ingin

bunuh diri dengan mencekik lehernya dikarenakan ada orang yang

membisikan pasien untuk melakukan tindakan bunuh diri tersebut. Paien

pernah tidak menggunakan baju pada sat keluar rumah tetapi kakak pasien

lupa tepatnya kapan.

Menurut keterangan pasien, pasien tidak pernah mendengar

bisikan-bisikan tetapi pasien merasa dirinya diguna-gunain oleh orang lain

sehingga pasien seperti ini, pasien menyangkal melihat bayangan-

bayangan atau benda yang tidak dilihat oleh orang lain, pasien

menyangkal memiliki keahlian yang tidak dimiliki orang lain, dan

menurut pasien, pasien suka mencium bau-bauan seperti menyan ketika

pasien bersama suami pasien.

desPage 1

Page 4: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak laki-laki, anak

yang pertama duduk di bangku SMP serta anak yang kedua duduk di

bangku SD. Menurut pengakuan pasien dan keluarga pasien, awal mula

pasien seperti ini ketika suami pasien berselingkuh dengan perempuan

lain, pada saat itu pasien mengaku melihat dengan mata kepalanya sendiri

sehingga pasien menjadi tertekan, sehingga awalnya pasien sering

cemburu berlebihan, marah-marah kepada suaminya dan sampai akhirnya

seperti sekarang ini. Selain itu menurut pasien dan keluarga pasien, suami

pasien sering bermain judi, sering minum alkohol dan merokok. Selain itu

pasien sekarang merasa tidak memiliki harta benda karena suaminya telah

menjual harta merekayang di berikan kepada perempuan selingkuhannya

itu.

Pasien mengaku bahwa nafsu makannya baik, pasien makan sehari

2-3 kali dengan menu makanan berupa nasi, sayur, serta lauk berupa ikan,

atau tahu tempe atau ayam dan menggunakan sambel. Pola tidur pasien

mengaku mudah tidur walaupun tidak menggunakan obat, tetapi pada

tahun-tahun sebelumnya pasien mengaku lebih susah tidur, tetapi sekarang

ini kurang lebih 1 tahun terakhir sudah tidak sulit tidur. Pasien mengaku

bahwa konsentrasinya tidak terganggu, bisa melakukan aktivitas sehari-

hari dengan baik, pasien menyangkal dirinya merasa cepat lelah, dan

pasien menyangkal pernah melakukan tindakan bunuh diri.

Pasien menyangkal bahwa dirinya senang sepanjang hari, pasien

menyangkal bahwa pasien tidak butuh tidur, pasien tidak banyak bicara,

menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan.

Pasien menyangkal bahwa dirinya pusing, mual dan muntah.

Pasien merasa dirinnya sehat, pasien menyangkal bahwa jantung berasa

berdebar-debar dan menyangkal seperti tercekik, perasaan pasien saat ini

menurut pengakuan pasien tidak sedih dan tidak bahagia.

Pasien masih memikirkan suaminya dan menurut pasien tidak

mengganggu aktifitas pasien sehari-hari, pasien menyangkal merokok,

pasien juga menyangkal meminum alkohol dan obat-obatan terlarang.

desPage 1

Page 5: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Pasien menyangkal bahwa dirinya pernah kecelakaan, pasien dan

keluarga pasien menyangkal bahwa diri pasien pernah kejang, pasien tidak

dalam keadaan demam, pasien dan keluarga menyangkal bahwa pasien

memiliki penyakit keganasan.

D. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Gangguan Psikiatrik

Menurut keluarga pasien, pasien di bawa ke RSJSH dengan keluhan

marah-marah selama dirumah, dan mengamuk sudah 2 hari. Pasien

dirawat sudah 2 kali. Pada tahun 2012 pasien datang dengan keluhan

sering marah-marah dirumah, mengamuk kepada ibunya, mondar

mandir di dalam rumah, dan sempat mencekik lehernya dikarenakan

ada yang berbisik kepada pasien untuk melakukan hal itu. Pada tahun

2006 pasien pernah sampai tidak menggunakan baju saat keluar rumah

tetapi hanya satu kali itu saja, pasien sering tertawa cekikik-cekikik,

memukul orang, mondar-mandir di dalam rumah, sulit untuk tidur,

sering melamun, suka menyendiri dan pasien sangat benci dengan

ibunya. Menurut pengakuan keluarga dan pasien sendiri, pasien sering

merasa bahwa dirinya seperti diguna-gunain oleh orang lain, marah-

marah sampai mengamuk yang mengakibatkan pasien dibawa ke

RSJSH sekarang ini.

2. Gangguan Medik

Menurut ibu kandungnya pasien tidak pernah memiliki riwayat

sakit apapun termasuk jatuh, kecelakaan ataupun terbentur, tidak

pernah kejang sewaktu dahulunya.

3. Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol

Pasien tidak pernah merokok dan menyangkal mengkonsumsi

alkohol dan obat obatan terlarang.

desPage 1

Page 6: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

E. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien lahir spontan, cukup bulan, ditolong oleh bidan desa, tidak

ada komplikasi kelahiran, tidak ada trauma dan tidak ada cacat

bawaan. Ibu pasien tidak pernah sakit saat mengandung pasien dan

pasien merupakan anak yang diinginkan. Pasien merupakan anak ke

dua dari tujuh bersaudara.

2. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

Pasien tergolong anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang

dan tingkah laku normal dengan anak seusianya. Pasien tidak pernah

mengalami trauma maupun kejang saat kecil.

3. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Masa ini dilalui dengan baik, tumbuh kembang baik dan normal

seperti anak seusianya. Pasien memiliki cukup banyak teman dan tidak

pernah tinggal kelas, prestasi belajar pasien rata-rata.

4. Masa Kanak Akhir (Pubertas – Remaja)

a. Hubungan Sosial

Hubungan pasien dengan lingkungan baik. Pasien memiliki banyak

teman dan pandai bergaul.

b. Riwayat Pendidikan

Pasien pernah bersekolah di:

SD (7-12 tahun). Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien

memiliki banyak teman dan dapat bergaul dengan baik, prestasi

belajar pasien rata-rata, tapi menurut keterangan orang tua, pasien

malas belajar, suka bermain dan kalau belajar, mengaji harus

dipaksa dan ditunggui ibunya.

desPage 1

Page 7: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

SMP (13-16 tahun).

Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien memiliki banyak teman

dan pasien hanya sampai duduk di bangku kelas 2 SMP

dikarenakan pasien menikah dengan suaminya yang sekarang.

c. Riwayat Psikoseksual

Berdasarkan keterangan pasien, dulu pasien seperti wanita lainnya

senang bergaul baik terhadap perempuan maupun laki-laki.

d. Latar Belakang Agama

Pasien beragama Islam, dan cukup taat dalam beribadah saat

pasien belum sakit.

e. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien mengatakan tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan

yang berkaitan dengan hukum.

5. Masa Dewasa

a. Riwayat Pekerjaan

Pasien tidak pernah bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga.

b. Aktivitas sosial

Menurut ibu kandung pasien, pasien ramah dan baik kepada

sesama jika tidak sedang kambuh sakitnya. Pasien memiliki banyak

teman sebelum dirinya sakit.

c. Riwayat Pernikahan

Pasien menikah pada saat pasien duduk di bangku kelas 2 SMP.

desPage 1

Page 8: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

E. Riwayat Keluarga

Pasien anak ke dua dari tujuh bersaudara dari satu ibu dan satu

ayah. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pada keluarga ada yang

memiliki riwayat yang sama dengan pasien yaitu ayah kandung pasien.

Ayah kandung pasien sering kontrol dan rajin meminum obat sehingga

sekarang tidak ada keluhan.

desPage 1

Page 9: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

POHON KELUARGA

Keterangan gambar:

Garisketurunan

des

Pria

Wanita

Pasien

Meninggal

Page 1

Page 10: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang

Pasien tinggal di sebuah rumah, daerah Dadap Kota Tangerang.

Rumah pasien berada di lingkungan yang padat penduduk.

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien mengetahui jika dirinya sedang berada di RSJSH daerah

Grogol. Pasien mengatakan dirinya dibawa kesini karena pasien tidak mau

meminum obat tetapi pasien menyangkal bahwa dirinya marah-marah dan

mengamuk dirumah. Pasien mengakui bahwa dirinya sering dirawat di

RSJSH dan mengatakan bahwa awal mula pasien sakit karena suaminya.

A. STATUS MENTAL

Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien seorang perempuan berusia 33 tahun, penampilan fisik

sesuai dengan usianya, bentuk tubuh pasien baik, perawakan sedang,

berambut sebahu dan berwarna hitam, kulit kecoklatan, pada saat

wawancara, pasien memakai kaos lengan pendek berwarna merah

muda dan celana pendek berwarna coklat muda, tidak memakai alas

kaki. Kebersihan dan kerapian diri pasien cukup baik.

2. Kesadaran

Kesadaran Neurologis / sensorium : Compos mentis

3. Perilaku dan aktivitas motorik

Sebelum wawancara : Pasien terlihat duduk di ruangan

Selama wawancara : Pasien duduk dengan tenang di depan

pemeriksa, terdapat kontak mata antara

desPage 1

Page 11: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

pasien dengan pemeriksa. Perhatian pasien

tidak mudah teralih. Pasien dapat menjawab

pertanyaan dengan jelas. Pasien menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan panjang

lebar dan bersemangat.

Sesudah wawancara : Pasien kembali duduk di ruangan tersebut.

4. Sikap terhadap pemeriksa

Kooperative, pasien menjawab semua pertanyaan pewawancara

dengan spontan, cukup jelas dan cepat.

5. Pembicaraan

Cara berbicara : Spontan, dan jelas

Gangguan berbicara : Tidak ada gangguan

Pembicaraan : Baik, maksud tiap kata jelas.

B. Alam Perasaan

1. Keadaan perasaan (mood) : Eutim

2. ekspresi afektif

Afek : appropriate affect

Keserasian : serasi

C. Fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognitif)

1. Taraf pendidikan : SD

Taraf pengetahuan Umum : Baik

Taraf kecerdasan : Sesuai dengan pendidikannya

2. Daya konsentrasi : Baik

3. Daya ingat jangka panjang : Baik

Daya ingat jangka pendek : Baik

Daya ingat sesaat : Baik

desPage 1

Page 12: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

4. Daya orientasi waktu : Baik (pasien dapat mengetahui

waktu wawancara pada siang hari)

Daya orientasi tempat : Baik (pasien sadar bahwa pasien

sekarang sedang berada di RSJSH)

Daya orientasi personal : Baik (pasien mengetahui sedang

diwawancarai oleh dokter muda)

Daya orientasi situasi : Baik ( pasien tahu bahwa situasi

sekeliling saat wawancara tenang)

5. Pikiran abstrak : Baik ( Pasien mengetahui pepatah

berakit rakit ke hulu berenang –

renang ke tepian )

6. Kemampuan menolong diri : Baik ( pasien dapat mandi, makan,

minum, memakai atau mengganti

pakain sendiri )

7. Kemampuan Visouspatial : Baik

8. Bakat dan Kreatif : Baik

4 Gangguan Persepsi

Halusinasi : Halusinasi Penciuman

Halusinasi Audiotorik (riwayat +)

Ilusi : Tidak Ada

Depersonalisasi : Tidak Ada

Derealisasi : Tidak Ada

5 Proses Pikir

1. Arus pikir

Produktivitas : Cukup

Kontinuitas pikiran : Koheren

Hendaya berbahasa : Tidak Ada

2. Isi pikir

desPage 1

Page 13: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Preokupasi : Tidak Ada

Waham : Waham Kejar

6 Pengendalian Impuls

Kemampuan mengendalikan impuls cukup baik (Pasien tidak marah bila

pada saat sesi wawancara ada pasien lain yang bertanya kepada

pewawancara).

7 Daya Nilai

1. Daya nilai sosial : Baik

2. Uji daya nilai : Baik

3. Daya nilai realita : Terganggu (terdapat waham kejar dan

halusinasi penciuman)

8 Tilikan : Derajat 3 (sadar bahwa pasien sakit tetapi

melemparkan kesalahan pada orang lain, pada faktor eksternal, atau faktor

organik).

9 Taraf dapat dipercaya : Tidak dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK

A. Status Internus

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital:

Tekanan darah : 118/89 mmHg

Nadi : 140x/ menit

Suhu : 36.9°C

Pernafasan : 18 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

Bentuk badan : Normal

desPage 1

Page 14: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Kepala : Normocephali

Mata : Konjungtiva tidak pucat -/-, sklera tidak ikterik -/-

Mulut : Bibir berwarna kehitaman, pucat, agak kering.

Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thoraks : Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : suara nafas vesikuler, rhonki -/-,

wheezing -/-

Abdomen : Datar, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak

teraba membesar, bising usus (+)

Urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-)

Dermatologis : Tidak dilakukan pemeriksaan

B. Status Neurologis

Tanda rangsang meningeal : Tidak ada kelainan

Refleks fisiologis : Tidak ada kelainan

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah lengkap

Laboratorium:

Hb : 11,4 mg/dL

Ht : 32 gr%

LED : 13 mm/ jam

Leukosit : 9700mm³

Trombosit : 261000 U/L

desPage 1

Page 15: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

VI. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien seorang perempuan berusia 33 tahun, beragama Islam, sudah

menikah dan memiliki 2 orang anak berjenis kelamin laki-laki, pekerjaan

pasien sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, penampilan pasien sesuai

dengan usianya. Perawakannya sedang dengan rambut berwarna hitam lurus

sebahu, kulit sawo matang, berpakaian cukup rapih berupa kaos lengan

pendek berwarna merah muda memakai celana selutut berwarna coklat muda

dan memakai alas kaki berupa sendal jepit berwarna biru.

Pasien datang ke RS. Jiwa dr Soeharto Heerdjan pada tanggal 06 Agustus

2013, diantar oleh Ibu dan kakak kandung pasien karena pasien marah-marah

dan mengamuk sudah 2 hari. Selama wawancara pasien cukup kooperatif

dalam setiap menjawab pertanyaan. Kontak mata pasien terlihat berani dalam

menjawab pertanyaan pewawancara dan konsentrasi pasien cukup baik. Cara

berbicara pasien spontan, jelas dan mudah di pahami. Keadaan perasaan

(mood) pasien Eutim, Afek pasien sesuai, keserasian pasien serasi. Pada

fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognitif) taraf pendidikan pasien sekolah

SD, taraf pengetahuan umum cukup baik, taraf kecerdasan pasien sesuai

dengan pendidikannya, daya konsentrasi pasien baik, daya ingat jangka

panjang pasien baik (pasien menceritakan riwayat pernikahan pasien hingga

memiliki 2 putra), daya ingat jangka pendek pasien baik (pasien dapat

mengingat menu makan pagi dan siang), daya ingat sesaat pasien baik (pasien

dapat mengingat nama dokter muda), daya orientasi waktu baik (pasien dapat

mengetahui waktu wawancara pada siang hari), daya orientasi tempat pasien

baik (pasien sadar bahwa sekarang pasien sedang berada di RSJSH), daya

orientasi personal pasien baik (pasien mengetahui sedang diwawancarai oleh

dokter muda), daya orientasi situasi pasien baik (pasien tahu bahwa situasi

sekeliling saat wawancara), pikiran abstrak pasien baik, Kemampuan

menolong diri pasien baik (pasien dapat mandi, makan, minum, memakai

desPage 1

Page 16: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

atau mengganti pakain sendiri). Kemampuan Visouspatial pasien baik, Bakat

dan Kreatif pasien baik.

Terdapat halusinasi penciuman, arus pikir pasien baik, produktivitas

pasien cukup baik, contuinuitas pikiran pasien koheren, hendaya berbahasa

tidak ada, ada gangguan isi pikir dimana pasien memiliki waham kejar

(pasien merasa diteluh oleh orang lain). Kemampuan mengendalikan impuls

cukup baik (Pasien tidak marah bila pada saat sesi wawancara ada pasien lain

yang bertanya kepada pewawancara), daya nilai sosial pasien baik, Uji daya

nilai pasien baik, daya nilai realita pasien terganggu. Derajat tilikan pasien

derajat 3 (sadar bahwa pasien sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang

lain, pada faktor eksternal, atau faktor organik), taraf dapat dipercaya pasien

tidak dapat dipercaya. Pasien menyangkal bahwa pasien meminum alkohol,

merokok, dan memakai obat terlarang.

desPage 1

Page 17: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I : Gangguan klinis dan kondisi klinis yang menjadi fokus

perhatian klinis.

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat

digolongkan ke dalam :

1. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang

dibuktikan dengan adanya:

o Gejala/psikopatologi : Waham kejar

Halusinasi penciuman

o Gangguan fungsi (hendaya) : Tidak ada

o Distress/penderitaan/keluhan berupa : Mengamuk

Gangguan jiwa ini sebagai GMNO karena tidak adanya :

- Penyakit organik spesifik yang diduga berkaitan dengan gangguan

jiwanya.

- Penurunan kesadaran patologis

- Gangguan sensorium atau gangguan neurologik

- Gangguan fungsi kognitif (memori, intelektual, dan belajar)

Menurut PPDGJ III :

Aksis I

GMNO psikosis ini adalah F20.0 Skizofrenia Paranoid karena dalam

diagnostik :

1. Skizofrenia Paranoid yang memenuhi kriteria menurut F20.0 yaitu

Kriteria umum skizofrenia terpenuhi

desPage 1

Page 18: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Terdapat waham kejar dan halusinasi penciuman

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan,

serta gejala katatonik secara relatif tidak menonjol.

2. Adanya Halusinasi Olfatorik, riwayat Halusinasi Audiotorik.

3. Adanya Waham Kejar

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Tidak ada diagnosis

Aksis III : Kondisi Medis Umum

Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan

Masalah dengan “primary support group” (keluarga)

Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global

Global Assesment of Functioning (GAF) Scale

1 satu tahun terakhir : 50 gejala berat (serious), disabilitas berat

Saat ini :70 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas

ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Masalah dengan “primary support group” (keluarga)

Aksis V : GAF Scale

Setahun terakhir : 50 gejala berat (serious), disabilitas berat

Saat ini :70 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas

ringan dalam fungsi, secara umum masih baik

IX. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologik : Tidak itemukan kelainan organik dan

desPage 1

Page 19: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

didapatkan faktor herediter

2. Psikologik : Waham Kejar

3. Sosiobudaya : Hendaya dalam fungsi sosial

X. PROGNOSIS

Faktor yang mempengaruhi :

a. Faktor yang memperberat

Onset pada usia muda

Sudah menikah

Riwayat sosial ekonomi rendah

Riwayat keluarga skizofrenia

b. Faktor yang memperingan :

Faktor pencetus yang jelas

Hubungan emosional dalam keluarga yang baik

Sudah memiliki anak

Kesimpulan: Dubia Ad Bonam

XI. PENATALAKSANAAN

1. Psikofarmaka

Risperidone 2 x 2 mg per hari

2. Psikoterapi

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan

masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup mengatasi

masalah yang dihadapinya.

Memotivasi pasien agar selalu berpikir positif

Menganjurkan pasien untuk bersikap baik dengan teman-temannya

Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan

pengarahan kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk

pulih dan tidak selalu mengkritik setiap kegiatan pasien yang

kurang tepat,

desPage 1

Page 20: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Me-reedukasi keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut

serta dalam mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang

diberi dan kontrol rutin setelah pulang dari RS.Jiwa dr Soeharto

Heerdjan guna perbaikan kualitas hidup pasien.

3.Sosioterapi :

Melibatkan pasien dalam berbagai aktivitas di RSJSH, seperti

kegiatan rehabilitasi dengan melatih keterampilan pasien, selain itu

untuk memotivasi pasien agar mudah bergaul dengan pasien lain

dan diikut sertakan dalam kegiatan rohani.

desPage 1

Page 21: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Grafik Perjalanan Penyakit

Nama : Nn. R Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 33 tahun Tempat/Tanggal lahir: Jakarta, 20-05-1980

Agama : Islam Bangsa : Indonesia

Status Pernikahan : Menikah

Mei 2006 April 2012 agustus 2013

Keterangan :

A. 26 mei 2006, pasien sering tertawa sendiri sampai cekikikan, selain itu

pasien suka ingin memukul keluarganya sendiri, pasien sering mondar-

mandir, tidak bisa tidur, suka melamun sendiri, dan sampai membenci ibu

kandung paien, setelah itu pasien dibawa ke RS. Jiwa Grogol dr Soeharto

Heerdjan dan di rawat di RSJSH.

B. 23 april 2012 pasien ingin mencoba bunuh diri dengan mencekik lehernya

dikarenakan ada yang membisiki pasien untuk melakukan hal tersebut

menurut pengakuan keluarga pasien, lalu pasien di bawa ke RSJSH dan

dirawat di RS.

C. 06 agustus 2013 menurut keluarga pasien, pasien marah-marah sendiri dan

mengamuk kepada keluarga pasien sudah 2 hari belakangan ini, pasien juga

tidak mau meminum obat dan akhirnya pasien di bawa ke RSJSH dan dirawat

hingga sekarang.

PEMBAHASAN

desPage 1

Page 22: case ujian dewi.doc

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSJ Soeharto Heerdjan

Pada kasus ini didapatkan gejala psikopatologi yang mendukung ke arah

diagnosis Skizofrenia Paranoid. Pada status mental didapatkan mood Eutim, affect

serasi, terdapat halusinasi olfaktorik, waham kejar dan memiliki riwayat

halusinasi audiotorik.

Kasus ini memiliki penyulit yaitu pasien meminum obat tidak teratur.

Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian obat anti-psikosis long acting, seperti

Fluphenazine Decanoate 25mg/cc atau Haloperidol Decanoas 50mg/cc IM setiap

2-4 minggu. Dosis dimulai dengan ½ cc setiap 2 minggu pada bulan pertama,

kemudian baru ditingkatkan menjadi 1 cc setiap bulan. Pemberian obat anti-

psikosis long acting hanya untuk terapi stabilisasi dan pemeliharaan terhadap

kasus skizofrenia.

desPage 1