5
DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN 1. Mata Ajaran : KMB III 2. Keterampilan : Mengatur Posisi Supinasi (Telentang) 3. Pengertian : Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal. 4. Tujuan : 1. Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal. 2. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang tidak tepat. NO PELAKSANAAN KETERAMPILAN YA TIDAK KET 1

Cek Lis Supinasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nkh

Citation preview

Page 1: Cek Lis Supinasi

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Mata Ajaran : KMB III2. Keterampilan : Mengatur Posisi Supinasi (Telentang)

3. Pengertian : Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring

terlentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal.

4. Tujuan : 1. Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal.

2. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi

yang tidak tepat.

NO PELAKSANAAN KETERAMPILAN YA TIDAK KET

1. A. Persiapan 1. Persiapan Pasien

Perkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan langkah prosedur yang

akan dilakukan Mengatur posisi klien

2. Persiapan Lingkungan

Pasang sampiran Meminta pengunjung meninggalkan

ruangan

3. Persiapan Alat1. Tempat tidur

2. Bantal angin

3. Gulungan handuk

4. Footboard

5. Sarung tangan (bila diperlukan)

4. Prosedur Kerja

1. Cuci tangan dengan menggunakan

sarung tangan bila diperlukan.

Menurunkan transmisi

1

Page 2: Cek Lis Supinasi

mikroorganisme.

2. Baringkan klien terlentang mendatar

di tengah tempat tidur.

Menyiapkan klien untuk posisi yang

tepat.

3. Letakkan bantal dibawah kepala,

leher dan bahu klien.

Mempertahankan body alignment

yang benar dan mencegah

kontraktur fleksi pada vertebra

cervical.

4. Letakkan bantal kecil dibawah

punggung pada kurva lumbal, jika

ada celah disana.

Bantal akan menyangga kurva

lumbal dan mencegah terjadinya

fleksi lumbal.

5. Letakkan bantal dibawah kaki mulai

dari lutut sampai tumit.

Memberikan landasan yang lebar,

lembut dan fleksibel, mencegah

ketidaknyamanan dari adanya

hiperektensi lutut dan tekanan pada

tumit.

6. Topang telapak kaki klien dengan

menggunakan footboard.

Mempertahankan telapak kaki

dorsofleksi, mengurangi resiko foot-

droop.

7. Jika klien tidak sadar atau

mengalami paralise pada

ekstremitas atas, maka elevasikan

tangan dan lengan bawah (bukan

lengan atas) dengan menggunakan

2

Page 3: Cek Lis Supinasi

bantal.

Posisi ini mencegah terjadinya

edema dan memberikan

kenyamanan. Bantal tidak diberikan

pada lengan atas karena dapat

menyebabkan fleksi bahu.

8. Lepaskan sarung tangan dan cuci

tangan

9. Dokumentasikan tindakan yang

telah dilakukan

Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Melaksanakan dokumentasi :

1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien.

2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien.

C. Evaluasi1. Evaluasi perasaan klien2. Kontrak waktu untuk kegiatan

selanjutnya3. Dokumentasikan prosedur dan hasil

observasi

TOTAL NILAI

3