Cerpren Tawa Tersusul Tangis_ Shita_x2

Embed Size (px)

Citation preview

TAWA TERSUSUL TANGISKarya : Shita Apilla Elya X2

Namaku Reyzeein, aku seorang siswa SMA di sebuah SMA swasta di Bandung. Tahun 2012 baru saja aku rayakan sekitar satu jam yang lalu bersama teman-temanku. Aku berencana untuk menguncapkan selamat tahun baru kepada orang yang aku sayangi. Dengan jantung yang berdetak sangat cepat, jariku mulai menekan tombol nomor dari handphoneku. Dengan penuh pengharapan dan perasaan yang tak menentu, aku menunggu seseorang di sana menerima telepon dariku. Akhirnya, suara yang aku tunggu-tunggu terdengar. Hallo cantik.. , katanya Hallo sayang.. Happy new year 2012 ya my lovely.. Happy new year too ya sayang. Semoga di tahun ini semua yang kita harapkan dapat terwujud. Amin.. Oia, nanti ak telepon lagi ya sayang. Siip siip sayang. Setelah aku selesai telepon dan mendengar suaranya, rasanya hatiku menjadi sangat tenang. Aku memang sangat mencintai lelaki itu. Dia adalah Miko dan dia adalah pacar yang paling aku sayangi. Aku sudah menjalani hubungan dengannya selama kurang lebih satu tahun dua bulan. Tiba-tiba saat aku sedang asyik memikirkan Miko, salah seorang temanku datang dan membuat aku terkejut. Hei Zeein.. Ngapain lu sendirian di sini? , kata Vania

Hei Van.. Nggak ngapa-ngapain kok gue, Cuma tadi abis telepon Miko dan sekarang gue mikirin dia. Gue kangen banget sama dia. Ya ampun Zeein, lu orang yang nggak ada aja lu pikirin mulu. Mendingan lu pikirin orang yang ada aja. Tuh, kayaknya Ernest dari tadi nyariin lu. Haaah? Dia nyariin gue? Emang ada perlu apa dia? Gue ga tau, tapi kayaknya sih mau pedekate sama lu deh. Hahahaha , jawab Vania meledekku. Aaah.. Apaan sih lu Van. Bercandanya nggak lucu tau nggak. , jawabku agak jengkel. Ayo kita ke sana, bebek panggangnya udah siap tuh! Ayo! Tahun baru kali ini, ak merayakannya bersama dengan temantemanku di Bali. Aku dan teman-temanku diundang oleh Ernest untuk merayakan tahun baru bersama di villanya di Bali. Menurut temantemanku Ernest mengajak kami merayakan tahun baru bersama-sama karena Ernest memiliki perasaan padaku dan ia ingin semakin dekat dengaku. Teman-temanku sangat setuju jika ak dapat berpacaran dengan Ernest. Menurut mereka aku dan Ernest adalah pasangan yang serasi jika kita berpacaran, dan menurut mereka Ernest adalah sosok lelaki yang sempurna di mata wanita. Namun, aku tidak dapat berpacaran dengan Ernest karena aku telah memiliki Miko dan aku sangat menyayangi Miko begitupun dengan Miko. Aku dan Miko pacaran sejak tahun 2009, namun kami memutuskan untuk berpisah setelah kami menjalani hubungan selama tiga bulan. Namun, kami memutuskan untuk menjalin hubungan kembali pada

tanggal 20 Oktober 2010. Pertama kali aku bertemu dengan Miko pada saat aku masih kelas 3 SMP dan Miko kelas 2 SMA. Perbedaan usia aku dengan Miko adalah dua tahun. Kami bertemu pada saat acara Open House SMA Pelita Bangsa yang tidak lain adalah tempat Miko bersekolah. Pada saat itu, aku sedang mewakili sekolahku untuk mengikuti lomba dance di sekolah tersebut. Pada saat itu aku dan Miko berkenalan dan memilikii hubungan yang baik. Setelah mengenal diri satu sama lain selama dua bulan akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan. Setelah kami balikan kami memutuskan untuk menjalani hubungan jarak jauh dikarenakan aku mendaftar untuk bersekolah di sebuah SMA di Bandung sementara Miko masih di Jakarta. Karena hubunganku dengan Miko yang long distance ini, teman-temanku sangat mendukung jika aku dapat berpacaran dengan Ernest. Pagi ini setelah aku bangun dan mandi, aku memutuskanm untuk duduk-duduk di pinggir kolam berenang. Tiba-tiba Ernest datang dan menghampiriku. Hei Zeein.. Kok sendirian aja sih? Yang lain ke mana? Hei Nest.. Ia, yang lain nggak tau deh pada ke mana. Mau nggak kalau gue ajak ke pantai? Mau mau.. Ayo! Ayo! Saat kami berjalan menuju ke pantai, tiba-tiba Ernest memegang tanganku. Perasaanku mendadak berubah menjadi tidak menentu. Apakah mungkin aku juga memiliki perasaan yang sama seperti apa yang Ernest rasakan. Rasanya itu sangat tidak mungkin, karena aku tahu betul bahwa perasaan aku kepada Miko jauh lebih besar daripada perasaanku terhadap Ernest.

Setelah selesai berjalan-jalan di pantai bersama Ernest, aku langsung duduk di dekat kolam berenang kembali dan memutuskan untuk menelpon Miko. " Hallo sayang.. , kataku. Hallo sayang.. gimana acara tahun barunya di Bali? Tahun barunya seru kok sayang. Tapi, ada yang kurang di tahun baru sekarang ini. , kataku dengan nada sedih. Kenapa sedih sayang? Emang apa yang kurang sih sampesampe buat princess aku jadi sedih gini? Yang kurang itu kamu. Aku kangen banget sama kamu Miko. Ia ia, aku janji kalau ada waktu aku pasti pergi ke Bandung untuk bertemu sama kamu. Makasih ya sayang, aku sayang banget sma kamu Miko. Aku juga sangat sayang sama kamu. Selesai aku menelpon Miko, aku melihat ke arah Ernest. Aku melihat kesedihan yang sangat mendalam di wajahnya, namun ia menutupi kesedihan itu dengan melakukan kegiatan lain dan menyiapkan makan siang untuk kami semua. Apakah rasa sedih yang terpancar dari wajahnya itu dikarenakan ia mendengar percakapan aku dengan Miko sehingga membuatnya menjadi sedih? Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Saat aku melihat dia sedang menyiapkan makan siang, nampak ketulusan di wajahnya. Ernest adalah laki-laki yang baik yang peduli terhadap keadaan sesamanya. Selesai Ernest menyiapkan makanan, kami semua dipanggilnya untuk bersiap-siap makan siang bersama. Hei guys! Makan siangnya udah siap.. , kata Ernest.

Thank you ya Nest.. , jawab kami semua sambil berjalan ke arah meja makan. Akhirnya, kami semua menikmati makan siang buatan Ernest. Masakan yang dimasaknya sangat lezat. Ernest memang memiliki kemampuan dalam memasak sampai-sampai aku saja kalah dengannya. Selesai kami menikmati makan siang kami, Ernest menghampiriku. Hei Zeein.. Ia Nest.. Ada apa? Semua barang lu udah gue masukin ke dalam mobil. Karena tadi gue liat lu lagi sibuk, jadi barangnya langsung aja gue masukin ke mobil. Ya ampun Nest.. Baik banget sih lu. Makasih banyak ya udah bantuin gue. Ia Zeein, sama-sama. Kita langsung pulang kan Nest? Ia Zeein, karena Joanna katanya udah di tunggu sama orangtuanya di bandara dan mau langsung berangkat lagi ke Medan. Oooh gitu. Oke deh.. Kalau lu masih mau jalan-jalan lagi, besok gue jemput ya di rumah lu jam sembilan pagi. , kata Ernest yang langsung pergi dengan wajah yang memerah. Aku menanggapi ajakan Ernest dengan senyuman kecil dari bibirku. Setelah menunggu teman-teman yang lainnya bersiap-siap, akhirnya kami semua pergi dengan mengendarai mobil menuju bandara Ngurah Rai Bali. Sesampainya di bandara, kami masih menunggu 35 menit untuk take off. Kami beranngkat dari Bandara Ngurah Rai Bali

menuju Bandara Seokarno-Hatta Jakarta sekitar pukul dua siang, dan kami tiba di Bandara Seokarno-Hatta Jakarta pada pukul empat sore. Sesampainya kami di Jakarta, kami semua berpisah untuk pulang masing-masing dan pergi bersama keluarga masing-masing. Hari ini aku tidak dijemput oleh orangtuaku, mereka menitipkan pesan pada Ernest bahwa aku harus pulang bersama Ernest. Saat di perjalanan menuju tempat parkir mobil, tiba-tiba Ernest bicara dan mengajakku untuk pergi ke sebuah cafe tempat yang sering kami datangi sejak dulu dan tempat di mana aku dan dia pertama kali bekencan. Zeein, mau nggak kalau gue ajak lu ke Cafe Chocolove? Emang mau ngapain Nest? Gue siih mau-mau aja.. Nggak ngapa-ngapain sih, cuman pengen makan cake cokelat bareng lu aja. Oke deh, kebetulan gue juga kangen sama cake cokelat yang ada di sana. Tapi mau ke Cafe Chocolove yang ada di Jakarta atau Bandung? Kalo yang di Bandung gimana? Supaya kita bisa mengenang masa lalu? Tapi kalo yang di Bandung pasti udah kemaleman banget deh Nest. Soalnya juga gue udah capek banget. Gimana kalau ke Cafe Chocolovenya besok pagi aja sekalian kita jalan-jalan bareng? : Siip deh kalo itu mau lu. Besok jam sembilan pagi ya gue jemput di rumah lu ya. Siip..

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Cafe Chocolove dan berjalan-jalan bersama keesokan harinya. Sejak hari itu dan sejak kami berlibur bersama ke Bali hubungan kami semakin dekat. Namun aku pun tidak melupakan hubunganku dengan Miko. Aku tidak mungkin dapat melupakan Miko, karena dia selalu ada untukku sebagai penyemangatku dalam segala hal. Suatu hari Miko menghubungiku dan berkata bahwa dua hari lagi dia akan datang ke Bandung untuk menemuiku. Hallo sayang.. , kata Miko. Hallo sayang.. Gimana kabar kamu sayang? Kabar aku baik kok. Kamu sendiri gimana? Baik banget sayang. Oia, ada hal yang penting yang mau aku bicarain sama kamu. Hal penting tentang apa sayang? Tentang janji aku kalau aku mau datang ke Bandung untuk nemuin kamu. Satu minggu ini aku libur kuliah sayang, dan hari Sabtu aku akan datang ke Bandung untuk ketemu sama kamu. Haaaaaah? Kamu serius? Ya ampun sayang aku nggak percaya ini. Ini bukan mimpi kan? Aku seneng banget kamu bisa sepetin datang ke Bandung untuk nemuin aku. Makasih banget ya sayang. , jawabku dengan nada suara yang sangat girang. Ia aku serius sayang, dan ini bukan mimpi kok. Kamu tunggu aku ya di Cafe Chocolove jam sembilan pagi. Aku sayang kamu Zeein.

Aku juga sayang kamu Miko.. Selesai berbicara dengannya di telepon, aku masih memikirkan apa yang dia bicarakan tadi. Ak masih tidak percaya bahwa kami akan bertemu esok lusa. Ya Tuhan, aku hanya berharap semuanya dapat berjalan dengan lancar. Karena esok lusalah harapan aku satu-satunya saat ini untuk dapat bertemu dengan dia selama satu tahun belakangan ini. Akhirnya, hari yang ak tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini, Sabtu 7 April 2012 tepat pukul sembilan pagi aku sudah menunggu Miko di Cafe Chocolove tempat yang sudah kami tetapkan bersama. Hari ini juga aku telah membawa makanan yang telah aku masak sendiri, yaitu ak membawa kue sus isi cokelat untuk Miko. Kue itu adalah kue kesukaan Miko. Kue itu pun mengingatkan aku saat kami membuat kue itu bersama dulu. Semenjak kejadian itu, setiap kami bertemu aku dan Miko sepakat untuk membawa kue tersebut untuk menjadi kudapan kami. Setelah aku lama menunggu, Miko tak kunjung datang juga. Aku pun menjadi bingung, karena tidak biasanya dia terlambat datang untuk menemuiku. Aku pun putuskan untuk menghubungi dia, namun nomor dia tidak aktif. Aku menjadi semakin bingung dan khawatir, aku takut terjadi sesuatu dengan Miko karena perasaaku mengatakan begitu. Namun, aku berdoa pada Tuhan semoga saja perasaan buruk aku ini tidak benarbenar terjadi. Tidak lama setelah itu, handphoneku berdering. Aku melihat ke handphoneku, ternyata mama Miko meneleponku. Tanpa berlama-lama aku langsung mengangkat telepon tersebut. Hallo.. Apakah benar ini Reyzeein? , katanya sambil menangis. Hallo tante.. Ia benar ini saya sendiri. Ada apa tante? Kenapa tante nangis? , jawabku dengan perasaan panik.

Zeein, tante hanya mau bilang kalau Miko kecelakaan mobil di Bandung pagi tadi. Apa tante? Miko kecelakaan mobil? Sekarang Miko ad di rumah sakit apa tante? Aku mau melihat keadaan dia sekarang. Aku khawatir sama dia tante. , kataku sambil menangis. Tanpa berpikir panjang, aku langsung tancap gas mobilku menuju rumah sakit yang telah diberitahukan oleh mamanya Miko. Sesampainya aku di rumah sakit, aku langsung menuju ruang UGD. Di ruang UGD aku menemui Miko. Aku mendatangi dia sambil manangis dan biacara padanya. Miko..Miko.. Please, aku mohon sama kamu. Kamu harus kuat ya sayang demi aku. Aku sangat sayang dan cinta kamu Miko. Aku mohon kuat Miko. Please, demi aku dan kabahagiaan kita nanti. , kataku sambil menangis dan memegang tangannya. Ssssstt.. Zeein.. Zeein.. Jangan nagis ya. Please, kamu juga harus kuat demi aku. Kamu jangan nangis ya liat ak kayak gini. Aku janji sama kamu sayang, aku akan bertahan dan menjadi kuat demi kamu. Itu semua aku lakukan demi kamu dan hubungan kita. Aku cinta kamu. Aku juga sangat mencintai kamu Miko. , kataku sambil mencium keningnya. Tidak lama setelah itu Miko dibawa oleh suster ke ruang operasi. Miko harus dioperasi karena ada cidera pada kakinya. Dokter yang menangani Miko berkata bahwa kaki miko mangalami keretakan yang cukup parah sehingga harus dilakukan operasi pemasangan pen. Mendengar hal itu ak menjadi sangat sedih dan terpukul. Mama Miko

selalu memberi aku semangat untuk terus tabah dan bersabar untuk merawat Miko sampai dia kembali sembuh. Setelah dilakukan operasi, Miko harus diopname di rumah sakit selama kurang lebih dua bulan untuk memulihkan fungsi kakinya kembali. Namun, kaki Miko tidak akanabisa kembali normal seperti sedia kala. Satu bulan setelah kejadian itu aku mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) yang diselenggarakan oleh pemerintah. Aku mengikuti semua ujianku dengan baik dan aku dinyatakan lulus dengan hasil yang baik. Aku merasa sangat senang sekali. Hari ini adalah hari pengambilan ijazahku dan hari ini tepatnya dua minggu sebelum acara graduation angkatanku diselenggarakan. Hari ini aku memutuskan untuk menjenguk Miko bersama Ernest karena ia ingin melihat keadaan Miko. Begitu aku sampai di rumah sakit aku langsung menuju ke kamar tempat Miko diopname. Hai sayang.. Gimana keadaan kamu? Ada perubahan yang baik ga? , kataku. Hai sayang.. Ya ada sedikit perubahan, tapi kata dokter pemulihanku terbilang sangat lama jadi kemungkinan ak untuk sembuh total masih sangat dengan suara sedih. Sayang.. Kamu harus semangat yaa. Aku yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk kamu. Aku sangat sayang kamu. Ia sayang, aku juga sayang kamu. Aku, Miko, dan Ernest pun berbincang-bincang bersama. Setelah kami selesai berbincang-bincang. Miko pun beristirahat, namun aku dan Ernest masih berada di kamarnya untuk menjaganya. Aku dan Ernest pun duduk-duduk dan ngbrol berdua. Tiba-tiba Ernest manatapku dengan serius dan memegang tanganku. minim. , kata Miko

Zeein, lu tau kan gimana perasaan gue ke lu? Gue sayang Zeein sama lu. Rasa sayang dan cinta gue ke lu melebihi rasa sayang dan cintanya Miko ke lu Zeein. Nest, apa-apaan sih lu? Lu tuh ngomong apa sih? Zeein, gue udah ga bisa nahan perasaan gue ke lu lagi. Gue sayang sama lu. Please, mau ga lu terima gue untuk jadi pendamping lu? Nest, jangan ngaco. Gue udah punya Miko. Gue alui gue memaang suka dan mulai sayang sama lu, tapi gue juga sayang sama Miko. Gue nggak bisa ninggalin Miko saat dia lagi down kaya gini. Please Nest jangan pikirin diri lu sendiri. Sorry gue mau pulang. , kataku sambil bergegas untuk pergi meninggalkan Ernest. Aku pun pergi tanpa berbicara sepatah kata pun lagi. Aku meninggalkan Ernest bersama Miko di sana. Setelah aku pergi, Miko berbicara pada Ernest. Ia menanyakan kesungguhan perasaan Ernest padaku. Ernest pun menceritakan semua perasaan yang ia rasakan padaku. Mendengar semua cerita Ernest, tergerak hati Miko. Ia berkata bahwa ia menitipkanku pada Ernest. Ia menyuruh Ernest untuk menjagaku dengan baik dann dengan segenap jiwanya. Miko berkata seperti itu karena dia merasa bahwa dia sudah tidak mampu untuk menjagaku dengan baik dan sudah tidak dapat mebuatku bahagia lagi, sehingga dia merasa Ernest dapat menjagaku lebih baik daripada dia menjagaku. Setelah aku mengetahui hal itu dari mulut Miko, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Karena dia berkata bahwa jika aku benar-benar mencintai dia, aku harus mampu menerima keputusan dia dan menerima Ernest sebagai pengganti dirinya. Aku hanya bisa melakukan pesan Miko yang terakhir untuk dapat membuatnya bahagia, itu semua karena rasa cintaku padanya. Dan Ernest terus berusaha membuatku untuk dapat

menerima kehadirannya dalam hidupku. Karena dia tahu bagaimana sulitnya untuk melupakan orang yang disayangi. Aku melewati malam graduation dengan perasaan tidak menentu bahkan aku manangis saat malam itu. Itu semua karena pada hari yang sama Miko pun pergi ke Amerika untuk tinggal di sana dan melupakanku selamanya. Namun satu hal yang aku yakini hingga sekarang, bahwa semua yang dia lakuakn adalah untuk membuat hidupku menjadi indah dan bahagia meski harus mengorbankan diri dan perasaannya sendiri. Tema : Pengorbanan