10
Nama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pulp Pulp merupakan material berserat yang dihasilkan dari beberapa tahapan proses melalui perlakuan kimia dan mekanis, tergantung jenis bahan baku. Sekarang, sekitar 90 % produksi pulp dunia berbahan baku dari kayu. Adapun beberapa kandungan yang terdapat dalam kayu adalah α-selulosa (R-10) dan xylen. Kandungan dari bahan baku pulp yang mempengaruhi pembuatan selulosa asetat adalah α- selulosa (R-10, dengan batas kandungan minimal α-selulosa (R-10) dalam pulp 96 % (Lewin, 2006). Berikut kadar α-selulosa (R-10) dalam pulp pada beberapa proses dan bahan baku. Tabel 2.1 Karakteristik Beberapa Jenis Pulp Prefered Appication Viscose Ether (HV) Viscose Acetate Acetate Raw Material Hardwood Softwood Hardwood Hardwood Cotton Cooking Process Sulfite Sulfite PHK PHK Litters Brightness % ISO 92,2 90,2 90,7 92,2 87,9 R 28 Content % 93,4 95,2 97,9 98,2 99,0 R 20 Content % 87,4 93,8 93,3 97,7 97,4 Xylan % 3,6 3,1 1,5 0,9 0,2 Carbonyl μmol g - 18,8 6,0 4,3 4,4 3,7 Carboxyl μmol g - 35,6 59,8 32,0 15,0 12,4 DP w 1790 4750 1400 2100 1250 DP n 277 450 460 650 700 PDI 6,5 10,6 3,0 3,2 1,8 DP < 100 wt % 9,0 0,5 2,5 2,0 0,3 DP > 2000 wt % 26,8 61,0 19,9 35,0 15,5 (Sumber : Sixta, 2006) Universitas Sumatera Utara

Chapter II_2.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Nama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pulp Pulpmerupakanmaterialberseratyangdihasilkandaribeberapatahapan proses melalui perlakuan kimia dan mekanis, tergantung jenis bahan baku. Sekarang, sekitar90%produksipulpduniaberbahanbakudarikayu.Adapunbeberapa kandungan yang terdapat dalam kayu adalah -selulosa (R-10) dan xylen. Kandungan daribahanbakupulpyangmempengaruhipembuatanselulosaasetatadalah-selulosa (R-10, dengan batas kandungan minimal -selulosa (R-10) dalam pulp 96 % (Lewin, 2006). Berikut kadar -selulosa (R-10) dalam pulp pada beberapa proses dan bahan baku. Tabel 2.1 Karakteristik Beberapa Jenis Pulp Prefered Appication ViscoseEther (HV)ViscoseAcetateAcetate Raw MaterialHardwoodSoftwoodHardwoodHardwoodCotton Cooking ProcessSulfiteSulfitePHKPHKLitters Brightness% ISO92,290,290,792,287,9 R28 Content%93,495,297,998,299,0 R20 Content%87,493,893,397,797,4 Xylan%3,63,11,50,90,2 Carbonylmolg-18,86,04,34,43,7 Carboxylmolg-35,659,832,015,012,4 DPw17904750140021001250 DPn277450460650700 PDI6,510,63,03,21,8 DP < 100wt %9,00,52,52,00,3 DP > 2000wt %26,861,019,935,015,5 (Sumber : Sixta, 2006) Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara 2.2Serat Seratataufiberadalahsuatujenisbahanberupapotongan-potongan komponenyangmembentukjaringanmemanjangyangutuh.Contohseratyang palingseringdijumpaiadalahseratpadakain.Manusiamenggunakanseratdalam banyakhal:untukmembuattali,kain,ataukertas.Seratdapatdigolongkanmenjadi duajenisyaituseratalamidanseratsintetis(seratbuatanmanusia).Seratsintetis dapatdiproduksisecaramurahdalamjumlahyangbesar.Namundemikian,serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.Seratalamimeliputiseratyangdiproduksiolehtumbuh-tumbuhan,hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam (Anonim e) : Serattumbuhan/seratpangan;biasanyatersusunatasselulosa,hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katundankainramie.Serattumbuhandigunakansebagaibahanpembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia. Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu. Serathewan,umumnyatersusunatasproteintertentu.Contohdariserat hewanyangdimanfaatkanolehmanusiaadalahseratlaba-laba(sutra)dan bulu domba (wol). Seratmineral,umumnyadibuatdariasbestos.Saatiniasbestosadalahsatu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang. Adapunseratbuatan/sintetisyangdikenalpadasaatinidikelompokkan menjadi dua, yaitu (Anonim e): 1.Serat mineral : serat yang terbuat dari bahan baku berupa mineral Contoh : Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti emas, atau perak. Serat karbon 2. Serat polimer : bagian dari serat sintetis, serat jenis ini dibuat melalui proses kimiaContoh : polyamida nilon PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara fenol-formaldehid (PF) serat polivinyl alkohol (PVOH) serat polivinyl khlorida (PVC) poliolefin (PP dan PE) polyethylene (PE) Elastomer, digunakan untuk membuat spandex poliuretan. 2.3Selulosa Diasetat Selulosadiasetatmerupakanseratyangsangatmudahdihasilkandengan biaya yang rendah dan kualitas produk yang baik. Selulosa diasetat digunakan dalam berbagaiindustrisepertipembuatantekstil,plastik,fiber,danfilterrokok.Adapun sifatselulosadiasetatyangmembedakandenganseratsintetislainnyaadalah (Anonim e): Termoplastik Selektif absorpsi dan dapat membuang beberapa bahan organik dengan kadar rendah Mudah digabungkan dengan plasticizers, panas, dan tekanan Selulosa diasetat larut padakebanyakan pelarut (terutama aseton dan pelarut organik)dandapatdimodifikasiagardapatdilarutkandenganpelarut alternatif, termasuk air Hidrofilik,membuatselulosadiasetatgampangbasah,denganpengantar cairan yang baik dan absorpsi yang bagus Area permukaan luas Terbuat dari sumber yang dapat diperbaharui : pulp kayu resistan untukmold dan mildew Mudah hancur dengan larutan alkali kuat dan agen oksidasi kuat Dapat dibersihkan atau dikeringkan dengan mudah Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara 2.4 Pembuatan Selulosa diasetat Selulosa diasetat merupakan hasil reaksi dari selulosa dan asetat anhidrid, yang merupakan produk senyawa dari gugus hidroksil dan asam. Ada 3 proses utama yang biasa digunakan untuk memproduksi selulosa diasetat, yaitu : 1.Solvent process (proses dengan pelarut) Merupakan proses yang paling umum dan biasa digunakan. Pada proses asetilasi digunakanasetatanhidridsebagaireaktanutamadanberlangsungdengan kehadiran asam asetat glasial sebagai pelarut serta asam sulfat sebagai katalis. 2.Solution process (proses larutan) Methylenechloridemenggantikansemuaatausebagianasamasetatdanaksinya sebagai solven bagi selulosa diasetat yang terbentuk. 3.Heterogenous process (proses heterogen) Cairanorganikinert,sepertibenzeneligroindigunakansebagainon-solvent untuk menjaga selulosa terasetilasi yang telah terbentuk dalam larutan. Prosesyang digunakan pada perancangan prosesiniyaitu proses denganpelarut asamasetatdenganreaktanutamaasetatanhidratdankatalisasamsulfatkarena memilikikeuntunganpadaprosesasetilasiyangmenghasilkanderajatasetilasiyang tinggi yaitu 2,50 2,95 (Lewin, 2006). Secaraumum,produksiselulosadiasetatmelaluiprosesdenganpelarutmeliputi 4 tahapan, yaitu : 1.Persiapan Bahan Baku (Pretreatment) 2.Proses Asetilasi dan Hidrolisis 3.Pemurnian Produk 4.Recovery pelarut asam asetat Tahapanpembuatanselulosadiasetatmelaluiprosesdenganpelarutadalah sebagai berikut : 2.4.1Persiapan Bahan Baku (Petreatment) Pulpdarigudangpenyimpananpulp(V-101)dibawadenganconveyorSC-101dandilewatkankealatpemotong(hammermills)HM-101untukmemperkecil ukuranpulp.KemudiandibawakembalidenganconveyorSC-102ketangkiM-101 yangterbuatdaristainlesssteeldilengkapidenganagitator.Sementaraitu,asam asetatglasialsebanyak25%dariberatselulosadipompadaritangkiV-102pada Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara kondisioperasi500CketangkiM-101dandiagitasiselama30menit.untukproses aktivasipulpdalampenyeragamanselulosa(pretreatment).Fasapadaproses pretreatment adalah bubur (slurry). 2.4.2Proses Asetilasi dan Hidrolisis - Asetilasi PulpyangtelahdiaktivasidimasukkankedalamreaktorR-101A/Byang dilengkapidenganagitatordanjaketpendingin.Prosesasetilasiyangberlangsung padareaktorR-101A/Badalahbatchsehinggadibuatparaleluntukmenjadikan proseskontiniu.Kedalamreaktordipompakanreaktanasetatanhidratsebanyak280%daritangkiV-104,pelarutasamasetat(70%)sebanyak450%daritangkiV-106 dan katalis asam sulfat dari tangki V-103 sebanyak 3% dari berat selulosa yang telahdiaktivasidengankondisioperasi70oCdanwaktureaksi1jam(50menit pencapaiansuhu700Cakibatadanyapanasreaksidan10menituntukmemperoleh efek asetilasi).Berikut mekanisme proses asetilasi yang terjadi pada reaktor R-101A/B : Asetat anhidratKarbokation KarbokationSelulosa monoasetat Asam asetat ReaksiinidiawalidenganterjadinyaprotonisasipadaatomOpadagugus karbonildalamasetatanhidratmembentukkarbokation.Karbo-kationyangcukup efektif ini merupakan suatu senyawa antara dimana terjadi muatan positif pada atom CyangberikatandenganatomOyangterprotonasi.Denganadanyakarbokationini makasubtitusinukleofilikakanmudahterjadi.Padareaksiinipasanganelectron yang tidak berikatan pada atom O pada gugus hidroksil akan menyerang karbokation tersebut dan diikuti oleh eliminasi asam karboksilat dan H+. Dalam reaksi asetilasi ini Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara kedudukanOH-padaatomCmenentukankereaktifanatompadareaksiesterifikasi. Halangan sterik yang dimiliki gugus hidroksil pada C6 lebih kecil dibandingkan pada atomC2danatomC3.Denganalasanyangsamakemungkinantahapreaksi selanjutnyaterjadipadaatomC3danterakhirpadaC2.Dengandemikianreaksi esterifikasi triasetat pada selulosa berlangsung secara bertahap ( Suyati, 2008). BerikutreaksiumumasetilasiselulosadenganasetatanhidratpadareaktorR-101A/B (-selulosa (R-10))(Asetat anhidrat) (Selulosatriasetat)(Asam asetat) - Hidrolisis Setelahprosesasetilasi,produkR-101A/Bselanjutnyadihidrolisisdalam tangkiR-102A/Bdenganpenambahanairsebanyak70%dariberatselulosa(U.S. Patent:4,590,266Yamashita,1986).Tangkihidrolisisberbentukvertikaldan dilengkapidenganagitator.Suhuoperasiyangberlangsungpadaproseshidrolisis adalah1200Cyangdiperolehdaristeamselama2jam(U.S.Patent:4,306,060 Ikemoto, 1981). CTA +0,55 H2OCDA +0,55CH3COOH Pada proses hidrolisis ini seluruh asetat anhidrat sisa juga terhidrolisis menjadi asam asetat. 2.4.3 Pemurnian ProdukSetelahmelaluiproseshidrolisis,makalarutandialirkankedalamtangki netralisasiT-101.Padatangkiinidipompakanlarutanmagnesiumasetat20% sebanyak24%dariberatselulosadaritangkiV-105untukmenetralisasikanasam sulfat. Kemudian larutan dipompa ke sentrifuge 1 (SF-101). Endapan berupa selulosa asetat sekunder (selulosa diasetat) dalam bentuk serpihan padatan (flake) diambil dan dimasukkankedalamtangkipencucianWT-101,sedangkanlarutansisamasukke dalamprosesrecoveryasamasetat.Selulosadiasetatdicucidenganairpadatangki WT-101untukmembersihkankotoranataularutanasamsisayangmasihterdapat padaselulosaasetat.Kemudianlarutandialirkankesentrifuge2(SF-102)untuk Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara memisahkanairdanpadatanselulosadiasetat.Selanjutnyaselulosadiasetatdibawa kerotarydryer(RD-101)untukdikeringkanhinggakelembaban2-5%padasuhu 100 OCyangkemudiandibawadenganmenggunakanconveyor(SC-103)ketangki pembentukan produk / hammer mills (HM-102) untuk menyeragamkan produk dalam bentuk flake. Kemudian diteruskan ke gudang penyimpanan produk selulosa diasetat (V-107) dengan menggunakan conveyer (SC-104). 2.4.4Recovery Pelarut Asam Asetat LarutandaritangkipengendapanSF-101dialirkanketangkidekanterD-101 untuk memisahkan magnesium sulfat dari asam asetat dan air. Fasa berat dialirkan ke unitpengolahanlimbahsedangkanlarutansisadialirkanketangkipencampuran asam asetat dengan menambahkan sejumlah air sehingga komposisi asam asetat pada tangki penyimpanan sebesar 70%. 2.5 Sifat Bahan Baku dan Produk 2.5.1 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku a.Pulp Sifat Fisis : Wujud : padat Sg : 1,6 g/cm3 Rumus molekul : (C6H7O2(OH)3)x Kapasitas panas: 0,32 Cal/g.oC (Perry, 1997) Sifat Kimia :Reaksi esterifikasi selulose dengan asam asetat anhidrid : OSO2OH Rcell(OH)3 + H2SO4 + 3 (CH3CO)2O Rcell+4 CH3COOH (OCOCH3)2 b.Asetat Anhidrid Sifat Fisis : Wujud : cair Kenampakan : jernih (tidak berwarna) Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara Rumus molekul: (CH3CO)2O BM : 102,09 g/mol Titik didih : 139,6oC pada tekanan 1 atm. Sg : 1,082 g/cm3 Kapasitas panas: 0,456 cal/g.oC Temperatur kritis: 326oC Viscositas: 0,91 Cp Panas penguapan: 93 cal/g (pada titik didih normal) (Perry, 1997) Sifat Kimia : Asetatanhidridbisaberasetilasidenganberbagaimacamcampuran,mulai darikelompokselulosasampaiammoniadenganmenggunakankatalisasamatau basa.Padabeberapagaraminorganikdipakaijugaaksikatalis,tetapisukaruntuk menggeneralisasi aksi dari garam metalik dan ion.Padaumumnyareaksikatalisasiasamdariasetatanhidridlebihcepat dibandingkandenganreaksikatalisdenganbasa.Hidrolisadariasetatanhidrid berjalanpadasuhuyangrendahdenganadanyakatalisakanmencapaitingkat(laju) yang lebih baik. 2.5.2 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Penunjang a.Asam AsetatSifat Fisis : Wujud: cair Kenampakan : jernih (tidak berwarna) Rumus molekul: CH3COOH BM: 60,05 g/mol Titik didih: 118, 4oC pada tekanan 1 atm Kapasitas panas: 0,522 cal/g.oC Sg: 1,049 g/cm3 Temperatur kritis: 594,45oK Viscositas: 1,22 Cp Panas penguapan : 94,29 cal/g (pada titik didih normal) Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara Panas pembakaran: 46,6 cal/g (Perry, 1997) Sifat Kimia: Dalamsintesacellulosedanrayon,asamasetatanhidratterbentukdariasamasetat dengan kondisi 700 0C dan 150 mmHg Reaksi: HOAc H2O + CH2 = CO Dengan katalis trietil pospat, diikuti reaksi pendinginan dalam fase cairHOAc + CH2 = COAc2O b.Asam Sulfat Sifat Fisis : Wujud: cair Kenampakan : jernih (tidak berwarna) Rumus molekul: H2SO4 BM: 98 g/mol Titik didih: 340oC pada tekanan 1 atmKapasitas panas: 0,3404 cal/g.oC Sg: 1,8361 g/cm3 (Perry, 1997)Sifat Kimia : Asam sulfat larut dalam semua proporsi air dan menghasilkan sejumlah panas. Setiap 1 lb asam sulfat 100% ditambah air sampai konsentrasi asam 90% akan melepaskan panas80BTUdanbiladitambahairhinggakonsentrasi20%makaakanmelepas panassebesar300BTU.AsamsulfatdapatmelarutkansejumlahbesarSO3dan memproduksi bermacam-macam tingkatan oleum. c.Magnesium Asetat Sifat fisis : Wujud: cair Universitas Sumatera UtaraNama/NIM : Juneidi M. Manurung/050405035 Universitas Sumatera Utara Kenampakan : jernih (tidak berwarna) Rumus molekul: Mg(CH3COO)2 BM: 142,39 g/mol Titik didih: 134oC pada tekanan 1 atm Kapasitas panas: 0,2340 cal/g.oC Sg: 1,035 g/cm3 (Perry, 1997) Sifat Kimia : Padakasusasetilasidengankatalisyangtinggi(pekat),asamsulfat dinetralisirdenganmenambahkansodiumasetatataumagnesiumasetatuntuk mengurangikandunganasamsulfatbebasdanmencegahdepolimerisasiyang berlebihan(Kirk & Othmer, 1977). 2.5.3 Sifat Fisis dan Kimia Produk a.Selulosa Diasetat (produk utama) Sifat fisis : Wujud: padat Kenampakan : flake (butiran) Rumus molekul: (C6H7O2(OCOCH3)3)x Titik lebur: 260oC Kapasitas panas: 0,42 cal/g.oC Sg: 1,32 g/cm3 Derajat polimerisasi: 200 Derajat subtitusi: 3 (Perry, 1997) Sifat kimia : Larut dalam aseton Universitas Sumatera Utara