4
  Delivery Bad News Persiapan 1. Tanyakan pasien tentang siapa saja yang boleh hadir 2. Tentukan Lokasi yang tepat 3. Tentukan waktu dan rentang waktu yang tepat 4. Baca kembali informasi klinis penyakit pasien yang ingin diteliti Lakukan pengkajian secara teliti tentang pemahaman pasien 5. Tanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya 6. Cari tahu sedalam apa rasa i ngin tahu pasien tentang penyakitnya Sampaikan beritanya 7. Siapkan pasien untuk menerima “berita buruk”  8. Sampaikan beritanya secara jujur dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien 9. Sesuaikan detail informasi klinis yang disampaikan dengan situasi dan kebutuhan pasien Berikan respon terhadap emosi pasien 10. Dukung pasien untuk mengekspresikan emosinya 11. Hargai emosi pasien dan tunjukkan empati 12. Berikan waktu untuk pasien merenung atau berpikir Tawarkan untuk mendiskusikan tentang implikasi dari berita yang baru saja disampaikan,termasuk 13. Efek penyakitnya terhadap kualitas hidup 14. Pilihan terapi 15. Prognosis Tawarkan bantuan tambahan,meliputi : 16. Tawarkan untuk berdiskusi dengan pihak lain/pusat pelayanan lain (second opinion) Buat rangkuman diskusi : 17. Nyatakan kembali poin poin penting 18. Tanyakan apakah pasien masih punya hal-hal yang masih ingin ditanyakan 19. Bicarakan mengenai rencana selanjutnya Atur waktu untuk follow-up untuk pasien dan keluarganya   Venous CutDown 1. Paien dalam posisi supine 2. Siapkan daerah malleolus medial sendi ankle bersihkan dengan larutan antiseptik dan tutup dengan kain (doek steril) 3. Infiltrasi kulit diatas pembuluh darah dengan lokal anestesi 4. Buat insisi kulit melintang sepanjang 2,5 cm 5. Diseksi secara tumpul dengan menggunakan klem hemostat lengkung 6. Identifikasi vena saphena,selanjutnya angkat vena tersebut hingga terlihat jelas dan terlepas dari jaringan sekitarnya 7. Ligasi vena bagian distal 8. Buat venotomi kecil melintang masukkan kanul infus ukuran besar 9. Evaluasi apakah kanul telah masuk sempurna dan cairan infus masuk ke vena  Basic Life Support 1. Proteksi diri 2. Menilai kesadaran pasien 3. Memanggil bantuan

Checklist Osce 2008

Embed Size (px)

DESCRIPTION

checklist

Citation preview

  • 5/25/2018 Checklist Osce 2008

    1/4

    Delivery Bad NewsPersiapan

    1. Tanyakan pasien tentang siapa saja yang boleh hadir2. Tentukan Lokasi yang tepat3. Tentukan waktu dan rentang waktu yang tepat4. Baca kembali informasi klinis penyakit pasien yang ingin diteliti

    Lakukan pengkajian secara teliti tentang pemahaman pasien

    5. Tanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya6. Cari tahu sedalam apa rasa ingin tahu pasien tentang penyakitnya

    Sampaikan beritanya

    7. Siapkan pasien untuk menerima berita buruk8. Sampaikan beritanya secara jujur dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien9. Sesuaikan detail informasi klinis yang disampaikan dengan situasi dan kebutuhan pasien

    Berikan respon terhadap emosi pasien

    10. Dukung pasien untuk mengekspresikan emosinya11. Hargai emosi pasien dan tunjukkan empati12. Berikan waktu untuk pasien merenung atau berpikir

    Tawarkan untuk mendiskusikan tentang implikasi dari berita yang baru saja disampaikan,termasuk

    13. Efek penyakitnya terhadap kualitas hidup14. Pilihan terapi15. Prognosis

    Tawarkan bantuan tambahan,meliputi :

    16. Tawarkan untuk berdiskusi dengan pihak lain/pusat pelayanan lain (second opinion)Buat rangkuman diskusi :

    17. Nyatakan kembali poin poin penting18. Tanyakan apakah pasien masih punya hal-hal yang masih ingin ditanyakan19. Bicarakan mengenai rencana selanjutnya

    Atur waktu untuk follow-up untuk pasien dan keluarganya

    Venous CutDown1. Paien dalam posisi supine2.

    Siapkan daerah malleolus medial sendi ankle bersihkan dengan larutan antiseptik dan tutup dengan kain(doek steril)

    3. Infiltrasi kulit diatas pembuluh darah dengan lokal anestesi4. Buat insisi kulit melintang sepanjang 2,5 cm5. Diseksi secara tumpul dengan menggunakan klem hemostat lengkung6. Identifikasi vena saphena,selanjutnya angkat vena tersebut hingga terlihat jelas dan terlepas dari jaringan

    sekitarnya

    7. Ligasi vena bagian distal8. Buat venotomi kecil melintang masukkan kanul infus ukuran besar9. Evaluasi apakah kanul telah masuk sempurna dan cairan infus masuk ke vena

    Basic Life Support1. Proteksi diri2. Menilai kesadaran pasien3. Memanggil bantuan

  • 5/25/2018 Checklist Osce 2008

    2/4

    4. Evaluasi Airway : Look, Listen, Feel5. Membebaskan dan mempertahankan Airway yang adekuat

    Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust

    6. Evaluasi Breathing : Nilai Nafas ada/ tidak Look : gerakan dinding dada Listen : Suara Nafas Feel : Nyeri tekan, krepitasi, perkusi

    7. Bantuan nafas : Mouth to Mouth/ Mouth To Nose,dll8. Evaluasi circulation : nadi ada/tidak ( A. Carotis )9. Kompresi Jantung luar : Lokasi,kedalaman, ratio10. Reevaluasi :

    1 Menit pertama ( pernapasan,denyut nadi) Selanjutnya setiap 2 menit

    11. Transportasi ALS

    IM and IV InjectionPersiapan

    1. Inform Consent,lokasi,posisi dan skin test2. Alat,obat,desinfektan,spuit3. Cuci tangan kemudian gunakan sarung tangan steril secara aseptik4. Bersihkan kulit secara melingkar dari dalam ke luar

    Penyuntikan Intravena

    5. Tentukan vena yang akan ditusuk, pasang tourniket di bagian proksimal6. Tusuk perlahan jarum dengan posisi 30odengan buffel menghadap ke atas7. Lakukan aspirasi lepaskan tourniket sambil difiksasi, masukkan obat perlahan-lahan, cabut sambil menekan

    dengan kasaPenyuntikan IntraMuskular

    8. Fiksasi muskulus yang akan diiinjeksi,masukkan jarum ke arah 90o9. Lakukan aspirasi, bila tidak muncul darah, masukkan obat dan cabut spuitnya

    Pasca Penyuntikan

    10. Bila tempat penyuntikan mengeluarkan darah, tekan dengan kasa steril kering sampai perdarahan berhenti11. Rapikan pasien, atur kembali dalam posisi yang nyaman lalu lepaskan sarung tangan12. Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda kemudian tanda tangan

    SC , IC InjectionPersiapan

    1. Inform Consent,lokasi,posisi dan skin test2. Alat,obat,desinfektan,spuit3. Cuci tangan kemudian gunakan sarung tangan steril secara aseptik4. Bersihkan kulit secara melingkar dari dalam ke luar

    Penyuntikan Subcuta

    5. Fiksasi kulit secara perlahan dengan arah 45o6. Lakukan aspirasi, bila tidak muncul darah,dorong obat secara [erlahan dan cabut spuitnya

    Penyuntikan IntraCutan

    7. Pegang erat lengan pasien, arah spuit dengan sudut 15o8. Tusukkan spuit pada epidermis, lalu dorong cairan obatnya hingga timbul benjolan,lalu cabut spuitnya

    Pasca Penyuntikan

    9. Bila tempat penyuntikan mengeluarkan darah, tekan dengan kasa steril kering sampai perdarahan berhenti

  • 5/25/2018 Checklist Osce 2008

    3/4

    10. Rapikan pasien, atur kembali dalam posisi yang nyaman lalu lepaskan sarung tangan11. Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda kemudian tanda tangan

    IV Line1. Informed Consent, persiapan alat dan obat-obatnya2. Siapkan jalur intravena (pemilihan vena)3. Pasang cairan infus dan jalurnya (infusion set), dan letakkan pada tiang infus. Kosongkan udara pada jalur4. Penolong memakai sarung tangan5. Desinfeksi lokasi pemasangan dengan povidone iodine dan atau alkohol6. Bendung vema dengan elastic bandage atau dengan bantuan penolong lainnya7. Tusuk wing needle/surflow dengan perlahan pada kulit yang diregangkan ke arah jantung dengan buffle

    menghadap ke superior

    8. Bila tampak darah vena mengalir keluara. Bila memakai wing needle langsung sambungkan ke jalur intravena yang sudah disiapkanb. Bila memakai surflow tarik jarum perlahan sambil kateter dimasukkan, kemudian sambungkan dengan

    jalur intravena yang sudah disiapkan

    9. Fiksasi dengan baik dan benar10. Evaluasi :

    a. Bila terjadi ekstravasasi cairan di lokasi tusukan segera lepaskan jarum/surflow dan ulangi di tempatlain/ ke arah proksima

    Pemeriksaan Fisik Dada dan Abdomen Geriatri1. Menyebutkan pengkajian luka

    a. Menyebutkan lokasi & letak luka dihubungkan dengan kemungkinan penyebab (status lokalis)b. Menyebutkan macam perlukaan khusus pada luka traumatik,luka lecet (abrasi-vulnus ekskoriatum), luka

    sayat tajam (skisum), luka robek (laserasi), luka tusuk (punctum-penetratum), luka gigit (morsum), luka

    bakar ( burn ), luka tembak ( sclopectorum ) dan luka ledak (blast injury)

    c.

    Menyebutkan klasifikasi luka berdasarkan estimasi waktu penyembuhan, akut dan kronikd. Menyebutkan klasifikasi luka berdasarkan etiologi : luka traumatik,ulkus, luka bedahe. Menyebutkan stadium luka berdasarkan kotor tidaknya: kondisi lokal ( derajat kontaminasi ),

    bersih/clean, bersih terkontaminasi/ clean contaminated, kontaminasi (contaminated), kotor (dirty)

    f. Menyebutkan stadum luka berdasarkan tingkat keparahan : luka minor & luka mayorg. Menyebutkan stadium luka berdasarkan kedalaman luka, superficial,partial, dalam (full thickness) & luka

    berongga

    h. Menyebutkan stadium berdasarkan kondisi luka, luka terinfeksi,nekrotik , eksudatif2. Tindakan Perawatan Luka

    a. Cuci tangan dan memakai sarung tangan secara aseptikb. Dapat mencucihamakan daerah lukac. Menerapkan kaedah kerja aseptik selama proses tindakan perawatan luka

    3. Memilih dan menyebutkan tindakan perawatan luka : tindakan preparasi (wound bed preparation) danpenutupan luka (wound closure and dressing) yang akan digunakan

    a. Menyebutkan teknik preparasi luka : wound cleansing and debridement

    b. Menyebutkan cara pembersian luka : swabbing dan showering

    c. Menyebutkan cara debridement : bedah dan mekanik

    4. Preparasi lukaa. Berlaku sebagai operator rawat luka. Mempersiapkan alat-alat dan bahan perawatan luka. Menerapkan

    kaedah kerja aseptik.Menentukan daerah steril dan nonsteril. Menentukan asisten operator rawat luka

    b. Melakukan tindakan preparasi luka (sesuai gambar dan pengkajian luka)5. Melakukan tindakan debridement

    a. Melakukan teknik pembersihan atau pencucian luka,sesuai pilihan teknik yang dipakai : swabing+kompresi,showering + dilusi

    b. Melakukan tindakan debridement (jika diperlukan)c. Melakukan teknik debridement secara bedah dan mekanik

    6. Melakukan dressing/pembalutan luka (sesuai gambar dan hasil pengkajian luka)

  • 5/25/2018 Checklist Osce 2008

    4/4

    a. Melakukan salah satu teknik pembalutan (luka tertutup,luka terbuka parsial & luka dalam)b. Melakukan teknik (cara memplester,balutan gulung dan elastic perban)

    Wound Closure1. Memasang nald menggunakan pinset pada nald holder di antara 2/3 depan dan 1/3 belakang lalu menguncinya2. Memasang benang ukuran no 3/0 pada nald (untuk jenis traumatik)3. Menggunakan pinset chirurgis untuk sedikit mengangkat tepi luka4. Menusukkan nald pada kulit dengan posisi tegak lurus (90o) dengan posisi tangan pronasi penuh,dengan siku

    membentuk 90odan bahu abduksi. (Jarak penusukkan dna tepi luka harus sesuai dengan kedalaman luka)

    5. Mendorong nald maju dengan gerakan supinasi pergelangan tangan dan adduksi bahu yang serentak, denganarah melengkung sesuai dengan lengkungan nald

    6. Setelah nald muncul dari balik kulit, dijepit dengan pinset chirurgis, lau dilanjutkan penjepitan dan penarikandengan nald holder.

    7. Setelah benang muncul,ditarik terus sampai ujungnya tersisa 3-4 cm dari kulit8. Menusukkan jarum ke tepi luka yang lain dari dlama dengan kedalamn yang sama dan dengan cara yang sama9. Tangan kiri memegang benang yang lebih panjang dan tangan kanan memegang nald holder10. Membuat lilitan benang panjang pada nald holder (2-1-1/sugeons knot)11. Menjepit benang pendek lalu menarik benang panjang dan menempatkan disisi benang pendek sebelumnya,

    begitu juga sebaliknya

    12. Simpul diletakkan di tepi luka13. Mengatur kekuatan simpul dan hasil jahitan tidak terlalu ketat dan tepi luka saling bertemu14. Memotong benang dengan menyatukan ujung guntingnya yang terbuka pada benang digeser sampai ke simpul

    lalu diputar miring 45odan dikatubkan

    Infiltrasi Anestesi1. Siapkan obat anestesi (cek kadaluarsa obat, isi zat anestesi : dengan atau tanpa vasokontriktor, konsentrasi

    zat anestesi) dan peralatan yang diperlukan

    2.

    Cuci tangan kemudian pakai sarung tangan secara aseptik3. Desinfeksi daerah yang akan dilaukan tindakan operasi4. Batasi daerah yang akan dilakukan tindakan dengan kain steril5. Ambil obat anestesi dari vial/ampul dengan spuit secara aseptik (dengan bantuan asisten bila perlu)6. Bila dalam spuit masih terdapat udara,maka udara harus dikeluarkan7. Pegang spuit dengan salah satu tangan antara jempol dan jari-jari pada area injeksi dengan telapak tangan

    menghadap ke arah samping atau ke atas untuk kemiringan 45o

    8. Beritahu lagi pasien bahwa kita akan melakukan penyuntikan9. Menusukkan jarum sambil mendorong obat anestesi10. Luas daerah/banyak penyuntikan obat anestesi disesuaikan dengan kebutuhan11. Cabut spuit lalu usap dan massage pada area injeksi.bila tempat penusukan mengeluarkan darah maka tekan

    area tusukkan dengan kasa steril kering sampai perdarahan berhenti12. Tunggu beberapa saat kemudian cek kerja obat anestesi13. Letakkan spuit pada tempatnya, lalu lakukan tindakan operasi atau yang lainnya