80
-/ KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CTLOTO Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto merupakan dokumen rencana 5 tahunan, yang berisi upaya upaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bermutu dalam bentuk program/ke giatan, indikator, target sampai dengan kerangka pendanaan dan kerangka regulasi. Rencana ini menjadi dasar dalam penyusunan rencana kerja anggaran BBPK Ciloto tahun 2015-2019. Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 5 tahun. Rencana Aksi Kegiatan ini disusun dengan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program dari Badan PPSDM Kesehatan, guna mewujudkan Visi, Misi dan Nawa Cita Presiden yang ditetapkan pada Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan penyelenggaraan diklat, dan pemenuhan penunjang diklat dalam kurun waktu 2015-2019. Saya mengucapkan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto Tahun RAK BBPK CILOTO TAHUN 2015.2079

Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

  • Upload
    doantu

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

-/

KATA PENGANTAR

KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN(BBPK) CTLOTO

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto merupakan

dokumen rencana 5 tahunan, yang berisi

upaya upaya penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan bermutu dalam bentuk

program/ke giatan, indikator, target sampai dengan kerangka

pendanaan dan kerangka regulasi. Rencana ini menjadi

dasar dalam penyusunan rencana kerja anggaran BBPK

Ciloto tahun 2015-2019.

Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa

Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategis

(Renstra) periode 5 tahun. Rencana Aksi Kegiatan ini

disusun dengan mengacu pada Renstra Kementerian

Kesehatan dan Rencana Aksi Program dari Badan PPSDM

Kesehatan, guna mewujudkan Visi, Misi dan Nawa Cita

Presiden yang ditetapkan pada Peraturan Presiden Nomor 2

Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Rencana

Aksi Kegiatan (RAK) ini digunakan sebagai acuan dalam

perencanaan dan penyelenggaraan diklat, dan pemenuhan

penunjang diklat dalam kurun waktu 2015-2019.

Saya mengucapkan penghargaan yang setinggi tingginya

kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

penyusunan Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto Tahun

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2015.2079

Page 2: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

/

2015-2019. Pada kesempatan ini pula saya mengajakkepada semua pihak untuk saling bersinergi dalammenyelenggarakan diklat yang bermutu guna terwujudnyakualitas sumberdaya manusia kesehatan untuk menjadibangsa yang berdaya saing.

Semoga penyusunan dan penerbitan Rencana Aksi KegiatanBBPK Ciloto Tahun 2015-2019 ini mendapatkan ridha dariTuhan Yang Maha Esa. Amiin.

:f,

\,

19601022198803 1001

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075.2019

Page 3: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR rsr..............

DAFTAR TABEL......DAFTAR GAMBAR..DAFTAR SINGKATANKEPUTUSAN KEPALA BBPK CILOTO

I PENDAHTILUANA. Latar Belakang....

B. Pengertian...............

C. Maksud dan Kegunaan...............

D. Landasan Hukum....

E. Sistematika PenuIisan.................

ANALISIS SITUASI....

A. Analisis Pembangunan Kesehatan Nasional.........

B. Analisis Pengembangan dan Perberdayaan SDM

Kesehatan..

C. Analisis Stuasi BBPK Ciloto.........

D. Analisis Lingkungan Strategis.....

TUJUAN, NILAI-NILAI DAN PRINSIP....

A. Tujuan...

B. Nilai-Nilai dan Prinsip........

SASARAN DAN STRATEGI......,...

A. Sasaran

B. Strategi.

PROGRAM DAN KEGIATAN...........A. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan..

B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lain............

I1

aJ

5

5

7

9

9

t4l725

40

42

42

44

44

46

49

49

54

III

IV

-

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2015.2479

iIt+

Page 4: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

VI KEBUTUHAN SUMBER DAYA........ 58A. Sumber Daya Manusia............... 58B. Sumber Daya Pembiayaan.......... 58 t -

VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI.................. 60A. Pemantauan............... 60B. Eva1uasi.................. 60

VM PENUTUP. 62

LAMPIRAN

.I

IL

- !,

{

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075-2079

Page 5: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

I

DAFTAR TABEL

Gambaran Tingkat Hunian Asrama (BOR)

Tahun 2012 -2014.

Gambaran Tingkat Pemanfaatan Ruang Kelas

(SOR) Tahun 2012 -2014

Matriks Skoring Analisis Kekuatan

Matriks Skoring Analisis Kelemahan

Matriks Skoring Analisis Peluang

Matriks Skoring Analisis Ancaman

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis SWOT

Tabel 1

Tabel2

Tabel 3

Tabel4

Tabel5

Tabel6

TabeIT

tL

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075.2079

Page 6: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Persen Capaian Layanan Diklat BagiAparatur Tahun 2012 -2014.

Gambar 2 Posisi Organisasi BBPK Ciloto Berdasarkan

Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT.

I/

I

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2015-2019

Page 7: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

DAFTAR SINGKATAN

Rencana Strategis

Rencana Aksi Kegiatan

Undang-Undang Dasar

Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia

Unit Pelaksana Teknis

Aparatur Sipil Negara

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Bayi

Jaminan Kesehatan Nasional

Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan

Fokus Group Discussion

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Lembaga Administrasi Negara

Evaluasi Paska Pelatihan

Analisis Kebutuhan Diklat

Memory Of Understanding

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Standar Operasional Prosedur

RENSTRA

RAK

UUD

RPJP

RPJM

BBPK

PPSDM

UPT

ASN

AKI

AKB

JKN

DTPK

FGD

UKBM

LAN

EPP

AKD

MoU

DIPA

SOP

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075-2079

Page 8: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

PNBP:

GBPP

AMI

QC

IPTEK

SWOT

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Garis Besar Program Pengajaran

Audit Mutu Internal

Quality Control

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Streng, Weaknes, Oportunity dan Treath

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075.2019

Page 9: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

KEPUTUSAN KEPALABALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CILOTO

NOMOR :HK.02.04 /III.2 I 5329 I 20 | 5

TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN(RAK) BBPK CILITOTAHUN 2015-2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BALAI BESARPELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CILOTO

Menimbang: a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia kesehatan guna

mewujudkan bangsa yang berdaya saing

sesuai amanat dalam Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan, perlu disusun

dokumen rencana kerja 5 tahunan Balai Besar

Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto;

bahwa perkembangan kebijakan Kementerian

Kesehatan dalam mewujudkan kualitas SDMKesehatan yang berdaya saing, maka

diperlukan tujuan, kebijakan dan strategi

dalam Rencana Aksi Kesiatan Tahun 2015-

2019;

bahwa Rencana Aksi Kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam huruh a dan huruf b, telah

disusun sebagai safu dokumen perencanaan

indikatif yang memuat program-program

pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan

yang akan dilaksanakan oleh BBPK Ciloto;.

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hurufb, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan

Kepala BBPK Ciloto Tahun 2015-2019;

Page 1 of4

I

c.

D

Page 10: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Mengingat Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perensanaan Pembangunan

Nasional(Lembaran Negara Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4421).

Undang-Undang No 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pernbangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025;(LN Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4700);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan (LN Tahun 2009 Nomorl44,Tambahan LN Nomor 5063);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (LN Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587;

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahi'ln 2009

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2014

tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian Negara serta Susunan

Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah

beberapa kali di ubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012

tentang Sistem Kesehatan Nasional(LNRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

Page 2 of 4

I

2

3

I

Page 11: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Memperhatika

n:

Menetapkan

Pertama

8 Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014tentang Penataan Tugas dan Fungsi KabinetKe{a LN RI Tahun 2014 Nomor 339);

9 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2Ol9(Lembaran Negara RI Tahun 2015

Nomor.3;);

l0 Peraturan Menteri Kesehatan Nomorll44lMerkeslPerA/IlV20l 0 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Ksmenterian

Kesehatan(Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 585), sebagaimana telah

di ubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 35 Tahun 2013(Berita Negara RITahun 2013 Nomor 741);

I I Peraturan Menteri Kesehatan RINo.382A/IMENKESIPeTA//2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto dan Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Cilandak.

Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor HK.02.02|MENKES/52ITahun 2015;

MEMUTUSKAN

Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Ciloto tentang Rencana AksiKegiatan BBPK Ciloto Tahun 2015-2019;

: Rencana Aksi Kegiatan Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Ciloto Tahun 2015-2019tercantum dalam Lampiran I sampai dengan

Page 3 of4

Page 12: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Kedua

Ketiga

Ke-empat

Lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan ini;

Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto Tahun

2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam

Diktum Pertama digunakan sebagai acuan

bagi BBPK Ciloto dalam perencanaan

tahunan dan penyelenggaraan program

pembangunan kesehatan;

Keputusan Kepala BBPK ini mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan.

Apabila dikemudian hari terdapat

kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka

akan diadakan perubahan dan perbaikan

sebagaimana mestinya.

Ditetapkandi :CilotoPada tanggal : 10 Desember 2015

Tembusan disampaikan kepada yth :

1. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI di Jakarta;

2. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Jakarta;

3. Kepala Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI di Jakarta;

4. Kepala KPPN Sukabumi di Sukabumi;

5. Yang bersangkutan.

1 98803 l 00

Page 4 of 4

Page 13: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan,

bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia, dimana

dalam pasal 28 H dinyatakan bahwa "Setiap orangherhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempattinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yangbaik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan". Selanjutnya Pasal 34 ayat (3) dinyatakan

bahwa "Negara bertanggung jawab atas penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umumyang layak".

Untuk mewujudkan amanat tersebut, dalam RPJP-

Nasional, Pembangunan Kesehatan Nasional di arahkan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi+ingginya dapat terwujud.

Pemerintah telah merancang 9 agenda prioritas (Nawa

Cita), dimana progam ini digagas untuk menunjukkan

prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, serta ekonomi. Pada point (5)

disebutkan bahwa "Meningkatkan kualitas hidup

manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas

pendidikan dan pelatihan dengan progtam "Indonesia

Pintar" serta peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia

Sejahtera"

t1l

Page 14: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan pada pasal 21 ditetapkan bahwa pemerintah

mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,

serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM

Kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan

kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

SDM Kesehatan adalah melalui kegiatan pelatihan.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan Perafuran

Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor:

2361IIvIENKESiPER/XI42DIL tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Bidang

Pelatihan Kesehatan menetapkan Balai Besar Pelatihan

Kesehatan dan Balai Pelatihan Kesehatan merupakan

UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia (PPSDM) Kesehatan.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto,merupakan salah satu UPT Kementerian Kesehatan

yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan

pelatihan serta pengembangan sumberdaya manusia

kesehatan. Perencanaan program pendidikan dan

pelatihan kesehatan selama 5 tahun dituangkan dalam

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015-2019.

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan BBPK Cilototahun 20 I 5 -20 19 dilakukan denganmem pertimbangkan

kondisi intemal organisasi dan kondisi eksternal

organisasi dengan memperhatikan Renstra AksiProgram Badan PPSDM Kesehatan dan Renstra

Kementerian Kesehatan tahun 201 5-2019.

I2l

Page 15: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

B.

Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto ini merupakanperencanaan jangka menengah yang digunakan sebagai

pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan,

penetapan target indikator kinerja dan penetapan pagu

pembiayaan.

Pengertian

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Ciloto ini terdapat beberapa pengertian yang

dipergunakan yaitu:

1). Pendidikan

Keseluruhan proses, teknik dan metode mengajar

dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan

dari seseorang kepada orang lain dengan standar

yang telah ditetapkan sebelumnya.

2). Pelatihan

Suatu proses belajar mengajar dengan

menggunakan teknik dan metode tertentu.

3). SDM Kesehatan

Sumberdaya manusia kesehatan adalah tenaga

kesehatan profesi, termasuk tenaga kesehatan

strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta

tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang

terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinyaseperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.

4). Diklat SDM Kesehatan

Pendidikan dan pelatihan yang pesertanya termasuk

dalam sumberdaya manusia bidang kesehatan.

5). Pelatihan Terakreditasi

Pelatihan terakreditasi adalah pelatihan yang telah

mendapatkan pengakuan dari pemerintah atau

t3l

Page 16: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

badan yang berwenang menetapkan, bahwa

pelatihan tersebut telah memenuhi standar yang

ditetapkan berdasarkan komponen yang di

akreditasi.

6). Diklat Teknis

Diklat teknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk

mencapai persyaratan kompetensi teknis yang

dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas.

7). Diklat Fungsional

Diklat fungsional adalah diklat yang memberikan

bekal pengetahuan dan atau ketrampilan bagi

Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai keahlian dan

ketrampilan yang diperlukan dalam jabatan

fungsional.

8). Diklat Prajabatan

Diklat Prajabatan adalah pendidikan dan pelatihan

untuk membentuk wawasan kebangsaan,

kepribadian, dan etika pegawai negeri sipil serta

memberikan pengetahuan dasar tentang

penyelenggaraan pemerintahan negara dan tentang

bidang tugas serta budaya organisasi agar mampu

melaksanakan tugas jabatan sebagai Aparatur Sipil

Negara.

9). Diklat Kepemimpinan

Diklat kepemimpinan adalah pendidikan dan

pelatihan yang memberikarr wawasan, keahlian,

ketrampilan, sikap dan perilaku dalam bidang

kepemimpinan aparatur, sehingga mencapai

persyaratan kompetensi kepemimpinan dalamj enj ang j abatan struktural tertentu.

t4l

Page 17: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

C. Maksud dan Kegunaan

Rencana aksi kegiatan BBPK Ciloto Tahun 2015-2019

ini merupakan rencana pengembangan yang berisi

program, kegiatan, indikator, serta target capaian dan

kerangka pendanaan jangka waktu 5 tahun ke depan

sampai dengan tahun 2019. Rencana Aksi Kegiatan ini

ditetapkan dengan maksud memberikan arah dan acuan

bagi seluruh komponen diklat dan pemangku

kepentingan dalam upaya pengembangan SDM

Kesehatan.

Dengan ditetapkannya Rencana Aksi Kegiatan BBPK

Ciloto ini diharapkan seluruh upaya pengembangan

SDM Kesehatan yang dilalcukan dapat berkembang

secara dinamis dan bersinergi serta saling melengkapi

dan saling mendukung.

Landasan Hukum

Landasan hukum disusunnya Rencana aksi kegiatan

BBPK Ciloto Tahun 2015-2019 adalah:

1. Landasan Idiil :Pancasila

2. Landasan Konstitutionil : UUD 1945

3. Landasan Operasional yang terdiri dari:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional:

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah;

c. Undang-Undang Nomor I7 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005 -2025 :

D.

tsl

:

Page 18: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit;Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintah Daerah propinsi

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/I(ota;Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional Tahun 2010-2014;Instruksi Presiden RI Nomor I Tahun 2010tentang Percepatan Pelaksanaan PrioritasPembangunan Nasional tahun 2010:Inpres RI Nomor 3 Tahun 2010 tentangProgram Pembangunan yang Berkeadilan;Keputusan Menteri Kesehatan Nomor374IMENKES/SK/V/2009 tentang SistemKesehatan Nasional;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor375A4ENKES/SK/V/2009 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang BidangKesehatan Tahun 2005 -2025 ;Kepmenkes Menteri Kesehatan NomorHK.02.02 IMENKES/52 I 201 5 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor2361IIVIENKESIPER (A2Ul tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan;

o

h.

j.

k.

l.

m.

t6l

Page 19: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

E. SistematikaPenulisan

Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto Tahun 2015-2019

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

SK RENCANA AKSI KEGIATAN BBPK CILOTOTAHUN 2OI5-20T9

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang,

maksud dan tujuan, serta landasan hukum

disusunnya sebuah Rencana Aksi Kegiatan

BBPK Ciloto Tahun 2015-2019.

BAB II ANALISIS SITUASI

Bab ini membahas tentang situasi yang

berkembang serta permasalahan program

pembangunan kesehatan di tingkat

Kementerian Kesehatan R[, Badan PPSDM

Kesehatan sebagai lingkungan eksternal

serta lingkungan internal dan ekstemal

lainnya di BBPK Ciloto.

BAB III VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN PRINSIP

Bab ini menjelaskan tentang Visi yang

merupakan tujuan jangka panjang

organisasi serta misi yang akan dilakukan.

Agar hal itu bisa tercapai maka setiap

individu dalam organasi tersebut, harus

mempunyai prinsip dan nilai-nilai luhur

t7l

Page 20: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB TV

BAB V

BAB VI

BAB VII

BAB VIII

yang berlaku, sehingga visi dan misi

tersebut dapat tercapai.

TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

Bab ini menjelaskan tentang tujuan

organisasi dan sasaran strategis yang akan

dicapai oleh BBPK Ciloto selama 5 tahun,

serta strategi yang akan dilaksanakan untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PROGRAM DAN KEGIATAN

Bab ini menjelaskan tentang tujuan dan

sasaran yang akan dicapai pada akhirperiode Renstra dari masing-masing

kegiatan yang akan dilaksanakan.

KEBUTUHAN SUMBERDAYA

Bab ini menjelaskan tentang kebutuhan

sumberdaya untuk pelaksanaan program

dan kegiatan meliputi: kebutuhan tenaga

dan pembiayaan selata tahun 2015-2019,

beserta sumber-sumber pembiayaannya.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang rencana

kegiatan pematauan dan evaluasi yang akan

dilakukan secara periodic.

PENUTUP

Bab ini menyajikan ucapan rasa syukur atas

tersusunnya dokumen ini serta kata-kata

penutup.

t8l

Page 21: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB IIANALISIS SITUASI

A. Analiais Pembangunan Kesehatan Nasional

Pembangunan nasional di bidang kesehatan telah

banyak mencapai keberhasilan, namun bangsa

Indonesia masih belum berhasil mencapai "Indonesia

Sehat" sebagaimana yang di tetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Angka Kematian Ibu (AKD masih tinggi, bahkan

meningkat dari waktu-waktu sebelumnya serta Angka

Kematian Bayi (AKB) juga masih tinggi. Anak balitayang pendek (stunting) dengan berbagai masalah gizimasih juga banyak dijumpai. Di bidang pengendalian

penyakit, Indonesia dihadapkan pada beban ganda,

dimana prevalensi penyakit menular seperti AIDS,

Tuberkulosis dan Malaria masih tinggi, sementara

penderita penyakit tidak menular seperti Hipertensi,

Diabetes, Obesitas, dan Kanker terus bertambah.

Walaupun alokasi anggaran untuk pembangunan

kesehatan terus meningkat, namun peningkatan tersebut

belum sepenuhnya disertai dengan peningkatan sumber

daya manusia (SDM) kesehatan baik dalam jumlah,

jenis, mutu, maupun pemerataannya.

Menyadari permasalahan tersebut di atas, untuk

mencapai kondisi Indonesia Sehat sebagaimana telah

ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan R.I

Nomor HK.02.02l}l4enkesl52l20l5 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019,

tel

Page 22: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah sebagai

berikut:

1. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan

menggunakan Paradigma Sehat, dengan

mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan

preventif, termasuk kegiatan-kegiatan proaktifuntuk menjangkau sasaran/masyarakat ke luar

gedung Puskesmas.

2. Pelaksanaan Paradigma Sehat, dengan

mengelompokkan ke dalam 3 kelompok besar

program, yaitu: 1) Perubahan Paradigma, 2)

Penguatan pelayanan kesehatan, dan 3) Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

3. Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019

akan difokuskan pada 4 program prioritas, yaitu:

a. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Atrgku

Kematian Bayi;

b. Perbaikan gizi masyarakat, khususnya untukpengendalian prevalensi Balita Pendek

(Stunting);

c. Pengendalian penyakit menular, khususnya

HIV-AIDS, TBC dan Malaria;

d. Pengendalian penyakit tidak menuar, khususnya

hipertensi, Diabetes mellitus, Obesitas, dan

Kanker (Leher Rahim dan Payudara);

Program kesehatan prioritas tersebut di atas akan

dilalcukan secara bertahap dengan pentahapan

sebagai berikut:

Tahap I : pencapaian pada tahun 2016,lokasi kegiatan di 9 Propinsi(64 Kabupaten, 47 0 Puskesmas)

t10l

Page 23: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

IEII

Tahap II : pencapaian pada tahun2Dl7lokasi kegiatan di 9 Propinsi(64 Kabupaten, 2.238 Puskesmas)

Tahap III: pencapaianpada tahun 2018

lokasi kegiatan di 9 Propinsi

(203 Kabupaten, 5.085 Puskesmas)

Tahap IV: pencapaian pada tahun 2019

Ditambah 27 Propinsi (I49 Kabupaten/

Kota terpil ih, 3.525 Puskesmas)

Disamping itu juga dilaksanakan program khusus di

daerah Daerah Terpencil, Perbatasan, dan

Kepulauan (DTPK), yaitu Program Nusantara

Sehat.

4. Cara menjangkau sasaran dilakukan dengan

pendekatan keluarga, tanpa mengabaikan

pendekatan-pendekatan lain yang selama ini sudah

berhasil dilaksanakan (Misalnya Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat).

5. Prioritas anggaran lebih di arahkan untuk memenuhi

kebutuhan kegiatan promotif dan preventif, sisanya

baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan kuratifdan rehabilitatif.

Untuk melaksanakan 4 program prioritas serta, agar

pemanfaatan sumber daya yang ada dapat efektif dan

efisien, maka upaya-upaya tersebut diselenggarakan

secara terintegrasi sejak dari perencanaan, sampai

dengan pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. Sasaran

kegiatannya pun lebih difokuskan kepada keluarga

dengan menggunakan " Pendekatan Keluarga" .

[11]

Page 24: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Pelaksanaan pendekatan keluarga ini ada 3 pilar yang

harus diciptakar/di adakan yaitu:

L Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga,

2. Forum komunikasi yang dikembangkan untukkontak dengan keluarga,

3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitraPuskesmas

Instrumen yang diperlukan di tingkat keluarga berupa:

L Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) berupa

family folder, yang merupakan sarana untukmerekam (menyimpan) data keluarga dan data

individu-individu dalam keluarga.

2. Paket informasi keluarga sehat (Pinkesga) berupa

buku saku, flyer, leflet, atau bentuk lainnya yang

diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan

yang di hadapinya.

Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak

dengan keluarga dapat berupa:

1. Diskusi kelompok terarah atau biasa dikenal dengan

focus group discussion (FGD) melalui Dasa Wisma

dari PKK;2. Kesempatan konseling di UKBM-

UI(BM(Posyandu, Pos UKK dan lain-lain;

3. Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti

pengurus PKK, pengurus karang taruna, pengelola

pengajian dan lain-lain. .,

Unfuk pelaksanaan 4 program prioritas dengan

pendekatan keluarga, serta program khusus di daerah

tertinggal, perbatasan dan kepulauan (nusantara sehat),

tentunya diperlukan upaya untuk peningkatan jumlah,jenis, kualitas dan pemerataan SDM Kesehatan di

TL2I

Page 25: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

semua tingkat administrasi. Strategi yang akan

dilalcukan Kementerian Kesehatan adalah melalui

berbagai upaya yaitu:

a. Penugasan khusus Tenaga Kesehatan Berbasis

Tim(Team Based);

b. Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi,

mengikat dan local spesifik;

c. Pengembangan insentif baik material dan non

material untuk tenaga kesehatan dan SDM

Kesehatan;

d. Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang

bermutu;

e. Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga

dengan uji kompetensi pada seluruh tenaga

kesehatan;

Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi

pelatihan;

Pengendalian peserta pendidikan dan hasil

pendidikan;

h. Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh;

i. Peningkatan pelatihan yang berbasis kompetensi

dan persyaratan jabatan;

j. Pengembangan sistem kinerja.

Sedangkan untuk strategi point (f), kegiatan yang akan

dilaksanakan yaitu:

l. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan aparatur

dengan sasaran adalah meningkatnya pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan aparatur. Indikatorpencapaian sasaran kegiatan ini adalah jumlah

aparatur yang mendapat sertifikat pada pelatihan

terakreditasi sebanyak 45.000 orang.

oD'

t13l

Page 26: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan dengan sasaran adalah meningkatnyapelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan. Indikator pencapaian sasaran kegiatan iniadalah jumlah tenaga pendidik, tenaga kesehatan

dan masyarakat yang ditingkatkan kemampuannyamelalui pelatihan sebanyak 11.910 orang.

Analiais Pengembangan dan Pemberdayaan SDMKesehatan

Salah satu aspek penting dalam pembangunankesehatan di Indonesia adalah tersedianya sumber daya

manusia (SDM) tenaga kesehatan. Problem SDMkesehatan terutama dokter, bidan dan perawat diIndonesia saat ini adalah jumlah yang tidak memadaidan distribusi yang tidak merata. Hal ini berdampakterhadap kualitas dan aksesbilitas layanan kesehatan

yang diberikan kepada masyarakat. Kasus mewabahnyapenyakit kolera di Nabire pada Juli 2008 misalnya,karena masyarakat tak mampu menjangkau layanankesehatan secara cepat karena jarak yang relatif jauhdan sulit.

Penyediaan tenaga kesehatan harusnya menjadi tugas

dan target utama pemerintah sebagai komitmenpelaksanaan pasal 28 UUD 1945. Jika kesehatan

menjadi hak asasi bagi tiap warganegara makapemerintah harus memenuhi kewajibannya termasukpenyediaan tenaga kesehatan. Kebutuhan mendesak

tenaga kesehatan terutama sangat dibutuhkan oleh

daerah terpencil, tertinggal dan wilayah perbatasan

(dacilgaltas).

[14]

Page 27: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Sejatinya problem kekurangan dan ketidakmerataan

distribusi tenaga kesehatan ini mesti disikapi dengan

program-program signifikan dari pemerintah dalam hal

ini Depkes. Masalah ini harus diawali dengan pemetaan

kebutuhan tenaga medis yakni dokter, bidan dan

perawat dalam jangkah pendek, menengah dan panjang.

Perencanaan waktu ini perlu dilakukan agar target-

target pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dapat

dievaluasi secara mudah dan terpadu.

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan pemerintah

adalah dengan memperbanyak pendirian pusat-pusat

pendidikan berbasis kesehatan seperti fakultas

kedokteran, akademi kebidanan, akademi keperawatan,

sekolah analis kesehatan dan sebagainya. Upaya

pendirian pusat pendidikan ini akan lebih baik jika

tersebar ke berbagai wilayah Indonesia sehingga akan

lebih mudah diserap dan dirasakan manfaatnya oleh

daerah-daerah yang minim tenaga kesehatan.

Srategi percepatan jumlah tenaga kesehatan ini juga

bisa dilakukan dengan membuat regulasi-regulasi yang

memudahkan lembaga pendidikan dan pemerintah

daerah tanpa harus mengurangi ketentuan standar

kualitas untuk membuka kelas-kelas kesehatan.

Sehingga dengan regulasi yang mudah akan dapat

mendorong lembaga pendidikan dan Pemda dalam

mendidik dan melatih tenaga-tenaga kesehatan yang

nantinya akan berdampak pada semakin bertambahnya

lulusan tenaga kesehatan terutama di daerah-daerah

yang selama ini kekurangan SDM kesehatan.

[1s]

Page 28: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Isu SDM Kesehatan sangat kritis yang terkait denganjumlah, jenis, distribusi dan mutu, selain itu juga terkaitpembagian kewenangan dalam pengaturan SDMKesehatan (PP Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kotadan PP Nomor 4l Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah). Hal ini diperlukan penanganan

lebih seksama, didukung dengan regulasi yangmemadai meliputi insentif, penghargaan dan sanksi(reward and punishment) dan sistem karir. Kompetensitenaga kesehatan yang belum terstandardisasidisebabkan karena saat ini baru ada safu standarkompetensi (dokter umum dan dokter gigi, job deskripsimasing-masing tenaga belum jelas, dan absennya

dokter di Puskesmas(o/o tahun 200..). Kerangka hukumdalam pendidikan tetaga kesehatan di Indonesia,terutama dalam hal sertifikasi dan akreditasi diIndonesia perlu diperkuat, dalam kaitan denganUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional.

Tantangan ke depan untuk memenui ketersediaan

tenaga kesehatan yang masih terbatas adalah

memperbaiki kualitas perencanaan, produksi danpendayagunaan yang menjamin terpenuhinya jumlah,

mufu, dan persebaran SDM Kesehatan terutama didaerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan

yang di dukung dengan penguatan regulasi termasuk

akreditasi dan sertifikasi.

t16l

Page 29: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

C. Analiais Situasi BBPK Ciloto

BBPK Ciloto merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

dari Kementerian Kesehatan RI, yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Badan PPSDM

Kesehatan. Sebagai salah satu UPT Kementerian

Kesehatan, BBPK Ciloto mempunyai tugas

melaksanakan pendidikan dan pelatihan@iklat) sertapengembangan sumber daya manusia kesehatan danmasyarakat". Dalam upaya penyelenggaraan dlklat,terdapat beberapa perkembangan dan permasalahan yang

berdampak pada keberhasilan tujuan BBPK Ciloto sebagai

lembaga diklat.

1. Organisasi dan Kelembagaan.

BBPK Ciloto secara kelembagaan merupakan

institusi kediklatan tingkat eselon II/b yang terdiridari 1 (satu) jabatan eselon IIlb (kepala), 3 (tiga)jabatan eselon llllb, 6 (enam) jabatan eselon [V/a.Selain jabatan struktural tersebut, secara

operasional kediklatan terdapat pula kelompokjabatan fungsional dan instalasi.

Dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana

pendidikan dan pelatihan serta pengembangan

sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat,

BBPK Ciloto menyelenggarakan fungsi berikut:a. Penyusunan rencana program dan kegiatan

pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia

kesehatan dan masyarakat;

b. Pelaksanaan kerjasama nasional dan

international di bidang pendidikan dan

1771

Page 30: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan

masyarakat.

c. Pelaksanaan advokasi pelaksanaan diklat SDM

kesehatan dan masyarakat;

d. Pengembangan metode dan teknologi

pelatihan, pemantauan, evaluasi sistem

informasi, dan penyusunan laporan

penyelenggaraan diklat SDM kesehatan dan

masyarakat;

Persiapan dan pengembangan daerah binaan;

Pengkajian, standardisasi, akreditasi, dan

pengendalian mutu pelatihan;

g. Pelaksanaan kegiatan di bidang ketatausahaan

dan kerumahtanggaan;

2. Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan aset organisasi

yang menjalankan peran dan fungsi organisasi.

Pada awal tahun 2015 tenaga yang terdapat diBBPK Ciloto sebanyak 131 orang yang terdiriatas 90 orang PNS dan 4I orang non PNS. Latar

belakang tingkat pendidikan tenaga dengan status

PNS terdiri dari: S-2 sebanyak 26 orang(29,1o ),S-1 sebanyak20 orang(22,2 %), Diploma III dan

fV sebanyak 5 orang(5 ,6 yo), SLTA sebanyak 33

orang (36,7 oA), SLTP sebanyak 1 orang (l,l %)

dan SD sebanyak 4 orang(4,4 %). Sebagai

lembaga diklat, BBPK Ciloto mempunyai tenaga

fungsional teknis yaitu widyaiswara 15 orang.

Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa

BBPK Ciloto masih kekurangan jumlah

e.

f.

I18l

Page 31: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

3.

widyaiswara dan belum adanya road map

pengembangan SDM di lingkungan BBPKCiloto.

Layanan Diklat Bagi Aparatur Kesehatan

Salah satu sasaran diklat yang dilaksanakan olehBBPK Ciloto adalah aparatur kesehatan.

Aparatur kesehatan adalah pegawai negeri sipildan calon pegawai negeri sipil yang bekerja diinstitusi yang mempunyai kewenangan di bidangkesehatan. Gambaran kine{a layanan diklat bagiaparatur di BBPK Ciloto selama tahun 2012 sld2014 dapat dilihat pada gambar I berikut:

KlnerJa Layanan DlklatTEknls dantanalemen

Bagl Aparatur Tahun 201 2-il14

|!

Et

1m0

5m

0JJ.

tanunlranmlranun20121201312014

r Target 540 660 770

r Rel 7n 797

persen ca pa ia n I.T.TH ;'ln'.. Bagi Apa ratur

Dari gambar 1 diketahui bahwa terjadi peningkatan

persen capaian layanan diklat bagi aparatur

disebabkan karena adanya penambahan jenis diklat

dari efisiensi anggaran perjalanan dinas.

tlel

;

Page 32: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

4.

a.

Kinerja Penunj ang Kediklatan

Pengembangan dan Pengendalian Mutu Diklat

Pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah siklus,

yang berarti bukan hanya berhenti setelah

selesainya pelaksanaan pelatihan. Masih banyak

rangkaian kegiatan lain yang merupakan siklus

sebuah pelatihan.

l). Akreditasi dan Sertifikasi Pelatihan.

Untuk menjamin agar pelatihan yang

diselenggarakan bermutu, maka BBPK Ciloto

sudah melalcukan akreditasi institusi dan

akreditasi pelatihan. Akreditasi yang sudah

dilakukan adalah akreditasi oleh Pusdiklat

Aparatur dan oleh LAN. Akreditasi institusi dan

pelatihan oleh Pusdilat Aparatur untuk

menjamin BBPK Ciloto menyelenggarakan

pelatihan-pelatihan teknis dan fungsional,

sedangkan akreditasi oleh LAN untuk menjamin

kelayakan menyelenggarakan pelatihan Pra

Jabatan golongan II, il dan pelatihan

penjenjangan PIM IV. Untuk pelatihan teknis

program masih terbatas pada pelatihan yang

sudah ada kerjasama dengan unit program yaitu

program penanggulangan penyakit menular dan

program promosi kesehatan. Sementara untuk

unit program gizi dan kesehatan keluarga masih

belum dilakukan. Hal itu membatasi ruang

lingkup diklat yang akan diselenggarakan,

karena beberapa unit program lainnya juga

membutuhkan diklat teknis program untuk

t20l

Page 33: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

tctmeningkatkan kemampuan teknis pelaksana

programnya.

2). Audit mutu intemal dan quality control

Proses audit mutu intemal dan quality controlmerupakan upaya untuk melakukan penilaian

kualitas diklat yang diselenggarakan.. Kegiatan

audit mutu internal yang dilakukan 2 kali dalam

setahun, masih terbatas pada upaya untukmelihat kesenjangan antara realitas dan standart,

sementara belum semua temuan bisa ditindak

lanjuti. Pada kegiatan quality control belum

semua kegiatan diklat yang diselenggarakan

dilakukan pemantauan dari awal sampai akhirproses pembelajaran, sehingga tidak semua

informasi proses pembelajaran bisa di evaluasi

oleh pelaksana QC.

3). Evaluasi Paska Pelatihan (EPP)

Kegiatan evaluasi paska pelatihan bertujuan

untuk melihat apakah hasil dari kegiatan diklatyang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuanprogram. Pelaksanaan kegiatan ini masih

memerlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

data alumni dengan terlebih dahulu melaluiseleksi dan pembekalan teknis dan operasional

kepada petugas pengumpul data serta perluasan

jangkauan kegiatan dengan mengambil

keseluruhan peserta pelatihan tertentu yang

telah ditetapkan sebelumnya.

I2LI

Page 34: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

l{4). Analisis kebutuhan diklat (AKD)

Analisis kebutuhan diklat bertujuan untuk melihat

kebutuhan diklat bagi individu dalam organisasi

serta kebutuhan diklat bagi organisasi, baik ituorganisasi pemberi layanan kepada masyarakat

maupun organisasi profesi. Kegiatan ini belum

sepenuhnya optimal, karena rendahnya minat

responden untuk menjawab setiap pertanyaan dari

pewawancara serta sulitnya menggali informasi

dan membedakan jawaban responden tersebut

merupakan sebuah kebutuhan atau keinginan.

Pengembangan Laboratorium Diklat

Pengembangan laboratorium lapangan diklatmerupakan kegiatan yang bertujuan untuk

menerapkan program dan kegiatan inovatif, untuk

selanjutnya lokasi tersebut dijadikan sebagai

lokasi orientasi lapangan bagi peserta diklat.

Walaupun kegiatan ini sudah terlaksana, namun

belum optimal karena masih terbatas pada upaya

pencegahan dan penanggulangan HW dan AIDS

di Kabupaten Cianjur. Konsep laboratorium diklat

dengan lokasi kegiatan berbasis desa perlu dikaji

ulang, karena peran dan fungsinya desa tidak

spesifik sebagai pelaku pembangunan di bidang

kesehatan. Selain itu juga perlu lokasi lain sebagai

laboratorium lapangan di wilayah mitra.

Kerj asama(MoU) Kediklatan

Mengingat semakin terbatasnya pembiayaan

diklat dengan biaya DIPA, maka salah satu upaya

5).

6).

I22l

Page 35: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

7).

yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah

pelatihan di BBPK Ciloto dengan pembiayaan

non DIPA adalah membuat kerjasama(MoU)

dengan: UnirUnit Pusat lain di luar Kementerian

Kesehatan, Unit-Unit lain di ingkungan

Kementaerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan

Kabupaten/I(ota.

Pemanfaatan Fasilitas Diklat

Asrama merupakan fasilitas penunjang yang

mutlak diperlukan pada suatu Institusi lembaga

diklat. Tingkat hunian asrama (Bed Occupancy

Rate) merupakan refleksi dari tingkat

pamanfaatan asrama. Pelayanan asrama ini dapat

diberikan baik pada pelanggan peserta diklat

maupun non diklat. Data 3 tahun terakhir

kapasitas dan capaian tingkat hunian dapat dilihatpada tabel 1 berikut.

Tabel 1: Gambaran Tingkat Hunian Asrama(BOR) Tahun 2012-

2074

Tingkat hunian asrama di BBPK Ciloto untuk

kegiatan diklat yang merupakan tugas dan fungsi

lembaga diklat hanya sekitar l7 sld 28%o. Capain

URAIAN THN 2012 THN 2013 THN 2014

Kapasitas Asrama 220Tr 2zOTT 220rT

BOR Diklat L7,56% 28,55 lo L9,LOo/o

BOR Non Diklat 9,47 o/o 4,53% 9,70yo

Kumulatif 27,030/o 33,08% 29,80%

[23]

;

Fr

Page 36: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

tersebut didapat dari kegiatan diklat dengan

sumber dana DIPA maupun non DIPA.

Ruang Kelas merupakan fasilitas penunjang yang

mutlak diperlukan untuk kegiatan proses belajarmengajar. Tingkat pemanfaatan ruang kelas

merupakan refleksi dari tingkat pemakaian ruangkelas di BBPK Ciloto dengan melihat indikatorangka Site Occupancy Rate (SOR). Pemakaian

ruang kelas ini dapat diberikan baik pada

pelanggan peserta diklat maupun non diklat. Data

3 tahun terakhir kapasitas dan capaian tingkatpemanfaatan ruang kelas pada tabel2 berikut.

Tabel 2: Gambaran Tingkat Pemanaatan Ruang Kelas {SOR)

Tahun 2012-2014

Tingkat hunian asrama di BBPK Ciloto untukkegiatan diklat yang merupakan tugas dan fungsilembaga diklat hanya sekitar 17 sld 28Yo. Capaintersebut didapat dari kegiatan diklat dengan

sumber dana DIPA maupun non DIPA.

124l

URAIAN THN 2012 THN 2013 THN 2014

Jumlah Kelas 8 Kelas 7 Kelas 7 Kelas

SOR Diklat 40,54% 56,30% 38,74

SOR Non Diklat 10,31.% 8,89% 20,73

Kumulatif 50,85 % 65,L9 o/o 59,47

Page 37: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

D. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis lingkungan strategis ini merupakan bagian

penting dalam penentuan strategi organisasi. Pada

prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan

evaluasi atas masalah-masalah dan potensi-potensi yang

dianggap sebagai kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman

(treats). Hal ini diperlukanagar organisasi dapat

menetapkan strategi yang sesuai melalui diskusi secara

professional dan mendalam berdasarkan informasi yang

dimiliki. Adapun proses dan hasil analisis tersebut

adalah sebagai berikut :

D.l. Lingkunganlnternal

Kekuatan(Strength)

a. Pelayanan

Berdasarkan analisis, kekuatan dalam pelayanan

kediklatan adalah:

1). Tingginya komitmen dari sumberdaya manusia

yang ada untuk memajukan organisasi;

2). Sudah memiliki SOP, baik untuk kegiatan

administrasi maupun teknis;

3). Pengalaman organisasi dalam

diklat teknis,menyelenggarakan diklat, baikmanaj emen maupun fungsional;

4). Memiliki nilai dan falsafah pelayanan;

5). Organisasi telah terakreditasi sebagai lembaga

diklat oleh lembaga yang berwenang

memberikan akreditasi dan sertifikasi;

b. Organisasi dan Sumberdaya

t2sl

Page 38: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Hasil analisis, kekuatan dalam organisasi dan

sumberdaya kediklatan adalah:

1) Keputusan Menteri Kesehatan RI No:

236lA,IENKES/PER/XV20II tanggal 22

November 2011 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang

Pelatihan Kesehatan;

2) Komitmen tinggi dari pimpinan organisasi dan

jajaran manajemen;

3) Memiliki uraian tugas yang jelas bagi tiap

pegawai;

4) Memiliki sumberdaya manusia yang kompeten

di bidangnya;

c. Keuangan

Berdasarkan analisis, kekuatan dalam keuangan

adalah:

1) Masih tersedianya alokasi dana dari pemerintah

melalui DIPA;2) Ada potensi untuk meningkatnya pendapatan

dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP);

3) Terselenggaranya tata kelola keuangan yang

transparan dan akuntabel;

4) Komitmen seluruh jajaran untuk anti korupsi,

kolusi dan nepotisme.

d. Sarana dan prasarana

Berdasarkan analisis, kekuatan dalam sarana dan

prasarana adalah:

1) Secara geografis terletak di daerah wisata

dengan kondisi alam pegunungan yang sejuk;

2) Tersedia sarana dan prasarana diklat yang

memadai;

t26l

Page 39: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

' 3) Tersedia sarana dan prasarana penunjang diklat(asrama, sarana olah raga, hiburan dan ibadah);

4) Tersedia akses internet(wifi) di semua asrama

dan ruang kelas dengan kecepatan tinggi;

Kelemahan(Weakness)

a. Pelayanan

Berdasarkan analisis, kelemahan dalam pelayanan

kediklatan adalah:

l) Pemanfaatan teknologi informasi yang belumoptimal;

2) Belum optimalnya peran pengendalian mutu

3, $:\i}"X1l''f;:lf;,.T't;,,- mensacu pada

SOP secara optimal;' b. Organisasi dan Sumberdaya

Hasil analisis, kelemahan dalam organisasi dan

sumberdaya kediklatan adalah:

1) Rencana pengembangan organisasi dan

sumberdayanya belum didasarkan pada

dokumen rencana pengembangan yang ada;

2) Belum adanya spesialisasi tenaga frrngsional

teknis yang menunjang program prioritas.

3) Masih lemahnya koordinasi antar unit yang ada

dalam menentukan jenis dan sasaran diklatyang akan diselenggarakan;

' c. Keuangan

Berdasarkan analisis, kelemahan dalam keuangan

' adalah:

l) Belanja untuk pembiayaan program dan

kegiatan belum efektif dan efisien;

l27l

Page 40: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

!

2) Proses penarikan dana membutuhkan waktu

yang cukup lama;

3) Sistem pengendalian internal belum optimal;

d. Sarana dan prasarana

Berdasarkan analisis, kelemahan dalam sarana dan

prasarana adalah:

1) Lokasi sulit dijangkau dengan menggunakan

kendaraan umum;

2) Tata letak bangunan yang terpisah antar satu

dengan yang lain;

3) Sejumlah sarana dan prasarana yang ada masih

terbatas;

D.2. LingkunganEksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan

penapisan birdasarkan data-data kuantitatif dan

kualitatif organisasi, didapat :

Pelu ang(opportunities)

a. Pelayanan

Berdasarkan analisis, peluang pelayanan adalah:

1) Tuntutan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara

(ASN) untuk selalu meningkatkan kompetensi

melalui diklat yang diselenggarakan di lembaga

diklat yang terakreditasi;

2) Tuntutan untuk menyelenggarakan pendidikan

dan pelatihan aparatur, sesuai indikator 'pencapaian sasaran Renstra Kemenkes Tahun

2015-2019 sebanyak 45.000 orang. Jika jumlah

tersebut dibagi rata ke UPT Diklat, maka

masing-masing lembaga diklat mendapat

l28l

Page 41: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

b.

c.

alokasi minimal sebanyak 7.500 orang atau

sebanyak 1.500 orang per/tahun);

3) Tuntutan untuk menyelenggarakan pendidikandan pelatihan tenaga kesehatan, sesuai

indikator pencapaian sasaran Renstra

Kemenkes Tahun 2015-2019 sebanyak 11.910

orang.

4) Kebijakan otonomi daerah yang memberipeluang untuk menyelenggarakan kerjasama dibidang diklat dengan lembaga diklat yang telahterakreditasi;

5) Beragamnya jenis pendidikan dan pelatihan

yang akan diselenggarakan;

Keuangan

Berdasarkan analisis, peluang dalam keuangan

adalah:

l) Adanya jaminan alokasi anggaran dalam bentuk

mekanisme DIPA.2) Adanya jaminan pembiayaan lain melalui

PNBP.

Organisasi dan Sumberdaya Manusia

Hasil analisis, peluang dalam organisasi dan

sumberdaya manusia adalah:

1) Adanya kerjasama dengan lembaga pendidikan

untuk meningkatkan kompetensi;

2) Penerapan prosedur penjaminan mutu oleh

lembaga yang berwenang;

3) Kerjasama dengan unit program di lingkungan

Kementerian Kesehatan untuk pengembangan

diklat teknis dan fungsional;

l2s1

Page 42: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

d. Sarana dan Prasarana

Hasil analisis, peluang dalam organisasi dan

sumberdaya manusia adalah:

1). Berkembangnya teknologi informasi terkait

kediklatan;

2). Adanya penambahan aset dengan

bergabungnya Balai Latihan Kesehatan

Cimacan menjadi bagian dari BBPK Ciloto.

Ancaman(Treaths)

a. Pelayanan

Hasil analisis, ancaman dalam organisasi dan

sumberdaya manusia adalah:

1) Banyaknya pelatihan luncuran dari unit-unit

program, tanpa disertai dengan pengelolaan

sumber daya yang baik akan berdampak pada

penurunan mutu penyelenyenggaraan diklat;

2) Perkembangan kebijakan dan teknis program

yang sangat cepat akan berdampak pada

berubahnya komponen diklat (GBPP,

Kurikulum dan Modul) dan metodologi diklat.

3) Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

berkembang, menuntut organisasi untuk

mengembangkan Iptek tersebut pada

laboratorium diklat.

b. Keuangan

Hasil analisis, ancaman dalam keuangan adalah:

1) Aturan dalam mekanisme pengadaan barang dan

jasa;

2) Aturan dalam tata admisnistrasi keuangan yang

akuntabel.

[30]

Page 43: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

e.

tcl

Organisasi dan sumberdaya manusia

Hasil analisis, ancaman dalam organisasi dan

sumberdaya manusia adalah:

1) Ketersediaan widya iswara yang masih sangat

terbatas, baik jumlah maupun kualifikasi

pendidikan formalnya;

2) Banyaknya pelatihan yang harus difasilitasi oleh

widya iswara akan mengurangi kesempatannya

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

melalui pendidikan formal, sementara IPTEK

akan selalui berkembang;

3) Ilmu yang diperoleh peserta diklat belum bisa

diterapkan oleh organisasi tempat bekerja akibat

terus bertambahnya beban kerja;

Sarana dan Prasarana

Hasil analisis, ancaman dalam sarana dan prasarana

adalah:

1) Perkembangan teknologi yang terlalu cepat,

sehingga peralatan menjadi ketinggalan j aman.

2) Kondisi geografis dan cuaca yang ekstreem

berdampak pada menurunnya ketahanan umur

pakai sarana dan prasarana yang tersedia;

[31]

Page 44: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

42) Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

l. Kekuatan(Strengteness)

Hasil skoring analisis kekuatan organisasi BBPKCiloto dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3

Matriks Skoring Analisis Kekuatan

URAIANFaktor

Sub

FaktorRate Nilai

A B c \xbxc

a. Pelayanan(Strength) 0.35

Tingginya komitmen SDM yang ada untuk

memajukan organisasi;0.40 4 0.56

Sudah memiliki SOP, baik untuk kegiatan

administrasi maupun teknis.0. l5 + 0.21

Pengalaman organisasi dalam

menyelenggarakan diklat teknis, fungsional,pra-jabatan maupun penieniangan.

0.20 J 0.2r

Memiliki nilai dan falsafah pelayanan; 0. l0 3 0.1 I

Organisasi telah terakreditasi sebagai

lembaga diklat oleh lembaga yang

berwenang memberikan akreditasi.

0. l5 2.5 0. l3

Sub Jumlah I r.22

b. Organisasi dan Sumberdaya manusia 0.25

Adanya Kepmenkes No. 2361lI,Ienkes/PERlXU201l tentang organisasi dan tatakeria.

0.25 4 0.25

Komitmen pimpinan yang tinggi 0.20 J 0. l5

Memiliki uraian tugas yang jelas bagi tiappegawai 0.25 4 0.25

SDM yang kompeten di bidangnya 0.30 A 0.30

Sub Jumlah I 0.95

c. Keuangan 0.2

t32l

Page 45: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

URAIANFaktor

Sub

FaktorRate Nilai

A B c {xbxc

Alokasi anggaran dari pemerintah melalui

mekanisme DIPA.0.3 A 0.24

Ada potensi penerimaan negara bukan pajak(PNBP) 0.2 2 0.08

Pengelolaan keuangan yang transparan dan

akuntabel.0,3 0.18

Komitmen seluruh jajaran untuk anti

korupsi, kolusi dan nepotisme.0.2 0.t2

Sub Jumlah I 0.62

d. Sarana dan Prasarana 0.2

Lokasi di daerah wisata dengan kondisi

alam pegunungan yang sejuk0.20 2 0.08

Tersdia sarana dan prasarana diklat yang

memadai0.30 4 0.24

Tersedia sarana dan prasarana penunjang

diklat (asrama, sarana olah raga, hiburan

dan ibadah):

0.30 J 0.18

Tersedia akses internet(wifi) di semua

asrama dan ruang kelas dengan kecepatan

tingsi:

0.20 J 0.r2

Sub Jumlah I 0.62

TOTAL JUMLAH 3.4r

2. Kelemahan

Hasil skoring analisis kelemahan organisasi BBPKCiloto dapat dilihat pada tabel4 berikut:

[33]

Page 46: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

URAIAN

raktor Subraktor Rate

Nilai

A B C xbxc

a. Pelayanan 0.35

Pemanfaatan teknologi informasi yang

belum ootimal0.30 ^

0.4

2

Belum optimalnya peran pengendalian mutu

diklat dan lembasa diklat0.35 J

0.3

Pelayanan kediklatan belum sepenuhnya

mengacu SOP secara optimal0.35 2

0.2

5

Sub,Iumlah I 1.03

b. Organisasi dan sumberdaya 0.25

Belum adanya road map pengembangan

organisasi dan SDM yangada0.30 J

0.2

J

Belum adatya spesialisasi tenaga

fi.rngsional teknis yang menunjang programprioritas.

0.35 30.2

6

Lemahnya koordinasi antar unit yang ada

dalam menentukan ienis dan sasaran diklat.0.35 J

0.2

6

Sub Jumlah I 0.75

c. Keuangan 0.2

Belanja pembiayaan program dan kegiatan

belum efisien.0.35 J

0.2

IProses penarikan dana membutuhkan waktu

vans cukup lama0.30 2

0.1

2

Sistem pengendalian internal belum optimal 0.35 J0.2

I

Sub Jamluh I ).54

d. Sarana dan Prasarana 0.2

Lokasi sulit dijangkau dengan

menggunakan angkutan umum0.30 2

0l2

Tata letak bangunan yang terpisah antar 0.35 J 0.2

Tabel 4

Matriks Skoring Analisis Kelemahan

t34l

Page 47: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

URAIAN

raktor Subraktor Rate

Nilai

A B C xbxc

satu dengan lain I

Sejumlah sarana prasarana masih terbatas 0.35 J 0.2r

Sub Jumlah I 0.54

TOTAL JUMLAH 2.86

3. Peluang

Hasil skoring analisis peluang organisasi BBPKCiloto dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel5Matriks Skoring Analisis Peluang

URAIANFaktor

Sub

FaktorRate Nilai

A B C \xbxc

a. Pelayanan 0.35

Tuntutan bahwa setiap profesi kesehatan

maupun non kesehatan untuk selalu

meningkatkan kompetensi melalui diklatyang diselenggarakan di lembaga diklatyang terakreditasi;

0.30 5 0.53

Telah dibuatnya jejaring kerja melalui

penandatanganan kedasama dan terbitnya

Permenkes 9ll / 2008 yang mengatur

tentang wilayah kemitraan;

0.20 A 0.28

Kebijakan otonomi daerah yang memberi

peluang kerjasama dengan berbagai pihak.0. l5 4 0.2r

[3s]

Page 48: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Perkembangan teknologi dapat diadopsi

sehingga membuka peluang peningkatan

mutu pelayanan;

0.15 J 0.16

Jenis pelatihan yang diselenggarakan

beragam(teknis maupun manajemen);0.2 4 0.28

Sub Jumlah I 1.02

b. Organisasi dan sumberdaya 0.2s

Adanya kerjasama dengan lembaga

pendidikan untuk meningkatkan

komoetensi:

0.30 A 0.30

Adanya prosedur penjaminan mutu 0.30 J 0.23

Kerjasama dengan unit program di

lingkungan Kemenkes untukpengembangan diklat teknis dan fungsional.

0.40 4 0.40

Sub Jumlah 1 0.93

c. Keuangan 0.2

Jaminan tersedia anggaran pelaksanaan

keeiatan dalam bentuk DIPA.0.60 0.60

Jaminan pembiayaan kegiatan non Rupaih

Murni melalui PNBP.0.40 J 0.24

Sub Jumlah I 0.84

d. Sarana dan Prasarana 0.2

Berkembangnya teknologi kediklatan

teknoloei informasi0.4 J 0.24

Adanya penambahan aset dengan

bergabungnya BLK Cimacan menjadi

Baeian dari BBPK Ciloto.

0.6 4 0.48

Sub Jumlah I 0.72

TOTAL JUMLAH 3.50

l36l

Page 49: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

4. Ancaman

Hasil skoring analisis ancaman organisasi BBPKCiloto dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6

Matriks Skorine Analisis Ancaman

URAIANFaktor

Subraldor Rate Nilai

A B c rxbxc

a. Pelayanan 0.35

Adanya pesaing, lembaga diklat lain dilingkungan Kemenkes.

0.4

00.56

Beban pelatihan berdampak pada sulitunfuk mempertahankan mutu diklat

0.3

5J 0.37

Perkembangan metodologi dan teknologikediklatan.

0.2

52 0.18

Sub Jumlah I 1.10

b. Organisasi dan sumberdaya 0.25

Ilmu yang diperoleh peserta diklat belum

bisa diterapkan oleh organisasi tempat

bekeria:

0.5

02 0.25

Perkembangan kompetensi profesi sangatpesat:

0.5

0J 0.38

Sub fumhh I 0.63

c. Keuangan 0.2

Kemampuan keuangan pemerintah

fluktuatif:0.4 2 0.16

Turunnya DIPA seringkali terlambat; 0.6 + 0.48

Sub Jumlah I 0.64

d. Sarana dan Prasarana 0.2

Perkembangan teknologi yang cepat, shgperalatan meniadi ketinggalan iaman.

0.5 5 0.30

Kondisi geografis dan cuaca yang ekshem 0.5 3 0.30

l37l

Page 50: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

URAIANFaktor

Sub'aktor Rate Nilai

A B C xbxc

berdampak pada menurunnya ketahanan

umur pakai sarana dan prasarana yang

tersedia:

Sub Jumlah 1 0.60

TOTAL JUMLAH 2.97

3) Rekapitulasi Perhitungan SWOT

Rekapitulasi hasil perhitungan menggunakan

analisis SWOT dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel T.Rekapitulasi hasil pehitungan analisis SWOT

No: Uraian Kust Lemah leluang Ancam

I Kinerja Pelayanan 1.22 r.03 r.02 1.10

2. Organisasi dan SDM 0.95 0.'75 0.93 0.62

J. Keuangan 0.62 0.54 0.84 0.64

q. Sarana dan

Prasarana

0.62 0.54 0.72 0.60

5 Juml ah 3.41 2.84 3.50 2.97

Hasil perhitungan penentuan posisi kuadrant:

O Sumbu X (Kekuatan - Kelemahan):3.41 -2.84:0.54O Sumbu Y (Peluang - Ancaman) : 3.50 - 2.98: 0.53

[38]

Page 51: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Berdasarkan hasil perhitungan penentuan posisi kuadrandi atas, maka posisi kuadran gBpr'citoto dapat aititrat padagambar berikut:

Garftar 2Posisi organisasi BBPK ciloto Berdasarkan pendekatan

Kuantitatif Analisis SWOT

Anatomi kuadran :

1. Kuadran I2. Kuadran II3. Kuadran III4. Kuadran IV

Pengembangan dan PertumbuhanStabilisasi dan Konsolidasi InternalBertahan

Diversifikasi Produk

Page 52: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB IIITUJUAN. MLAI-NILAI DAN PRINSIP

Rencana Aksi Kegiatan Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Ciloto 2015-2019, disusun dengan mengacu pada upaya

pencapaian sasaran strategis Kementerian Kesehatan 2015-

2019. Dalam Rencana Aksi Kegiatan tidak ditetapkan visr

dan misi organisasi, namun menggunakan visi dan misiPresiden Republik Indonesia yaifi "Terwujudnya Indonesiayang Berdaulat, Mandiri dan Berkeprtbadian

B erlandaskan Goto ng-Royong". Upaya untuk mewujudkan

visi ini adalah melalui misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi

dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta

memperkuat jati diri sebagai negara maritim.4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang

tinggi. maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingannasional, s€rta

1. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalamkebudayaan.

t40l

Page 53: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Selanjutnya, Rencana Aksi Kegiatan ini disusundengan mempertimbangkan 9 agenda prioritas yang dikenal

dengan "NAWA CITAtt yang ingin diwujudkan pada

Kabinet Kerja, yaitu:

l. Menghadirkan kembali negara untuk melindungisegenap bangsa dan rnemberikan rasa aman pada seluruhwarga negara.

2. Mernbuat pemerintah tidak absen dengan membanguntata kelola pernerintahan yang bersih, efektif, demokratisdan terpercaya.

Membangun Indonesia dari penggiran denganmemperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangkanegara kesatuan.

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasisistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,bermartabat dan terpercaya.

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing dipasar Internasional.

Mewujudkan kemandirian ekonomi denganrnenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.Melakukan nevolusi karakter bangsa.

Mernperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasisoaial Indonesia.

3.

4.

7.

5.

6.

8.

9.

t41l

;

Page 54: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Tujuan

Untuk mendukung tercapainya 9 agenda prioritas(NAWA CITA) dan terwujudnya Visi dan Misi presiden

terpilih, BBPK Ciloto pada tahun 2Ol5-2O19,mempunyai tujuan:

"Mewujudkan Masyarakat Berdaya Saing melaluipendidikan dan pelatihan Sumberdaya ManusiaKesehatan yang Bemutu".

Upaya untuk mewujudkan masyarakat yang berdayasaing, dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan-pelatihan di bidang kesehatan dengan sasaran aparatur,tenaga kesehatan dan masyarakat.

Nilai-Nilai dan Prinsip

Guna mewr.rjudkan tujuan tenebut di atas, BBpK Cilotoharus menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yangdi anut dan di junjung tinggi adalah :

uBekerja adalah lbadah, Ikhlas dalamMerengkuh Capaian"

Disamping itu, BBPK Ciloto harus memperhatikanprinsip-prinsip dalam penyelenggaraan diIlat SDMKesehatan, yaitu :

I . Kompeten dan Integritas

SDM yang ada bekerja sesuai standar pelayanandan standar kompetensi, menguasai IPTEK,

I42l

Page 55: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

tcl

3.

professional, berdaya saing serta mengutamakan

kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau

golongan;

Obyektif dan Faktual

Proses manajemen yang ada dilakukan secara

obyektif sesuai kebutuhan dengan memperhatikan

data dan informasi dari sumber yang dipercaya;

Demokratis dan Bertanggung Jawab

Penyelenggaraan diklat yang bermutu, yang

dilaksanakan sesuai kebutuhan dengan

mempertimbangkan azas ke-adilan, tidak

diskriminatif serta menjunjung tinggi hak asasi

manusia, nilai agama, nilai budaya dan keragaman

suku, agama dan ras.

[43]

Page 56: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB IVSASARAN DAN STRATEGI

Berdasarkan Permenkes Menteri Kesehatan RI Nomor

236IA4ENKES/PER/XU20L| Tahun 2011, BBPK Ciloto

adalah salah satu UPT di lingkungan Kemenkes yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan PPPSDM

Kesehatan yang bertugas melaksanakan Diklat serta

pengembangan SDM kesehatan.

A. Sasaran

Sasaran strategis BBPK Ciloto yang akan dicapai pada

akhir periode RAK (tahun 2019) adalah :

2. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat

pelatihan yang ter-akreditasi oleh lembaga diklatyang berwenang melakukan akreditasi sebanyak

32.280 orang, dengan rincian berdasarkan jenis

diklat berikut:

1). Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat serifikatpelatihan teknis sejumlah 13.650 orang;

2). Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat

pelatihan jabatan fungsional sejumlah 2.500

orang;

3). Jumlah aparatur kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan Pra-Jabatan sejumlah 1.500

orang, dengan proporsi 50 % pra-jabatan

golongan I dan II serta 50 % pra-jabatan

golongan III;

[441

Page 57: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

tct4). Jumlah aparatur kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan penjenjangan 630 orang;

5). Jumlah SDM kesehatan yang mendapat sertifikatpelatihan program penugasan khusus sejumlah

14.000 orang;

b. Persentase pelatihan yang diselenggarakan

terakreditasi oleh lembaga yang berwenangmelakukan akreditasi setiap tahun sebesar 100 %;

c. Capaian akreditasi institusi sebagai lembaga diklatminimal telah terakreditasi dalam kategori B;

d. Capaian standar mutu yang dilakukan oleh lembagapenjamin mutu yang berstandar lnternasional dalamkategori B;

e. Meningkatnya tingkat hunian dan pemanfatan fasilitas

diklat menjadi :

1). Tingkat hunian asrama (BOR) minimal 70%;2). Tingkat pemanfaatan fasilitas ruang kelas (SOR)

minimal 50 %o:

Strategi

Agar tujuan dan sasaran strategis BBPK Ciloto dapat

tercapai, maka strategi yang dilahrkan adalah:

1. Menyelenggarakan diklat yang bermutu, sesuai

kebutuhan SDM Kesehatan.

Diklat merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan.

Kegiatan diklat yang dilaksanakan meiputi : 1)

Diklat Prajabatan, dan 2) Diklat dalam jabatan.

Diklat dalam jabatan meliputi : a) Diklatpenjenjangan untuk persyaratan menduduki

t4sl

Page 58: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

jabatan struktural tertentu, b) Diklat jabatan

fungsional yang diperuntukkan bagi aparatur yang

menduduki jabatan fungsional tertentu, c) Diklat

teknis yang bertujuan untuk meningkatkan

kapasitas sumber daya manusia untuk

memperkuat capaian program prioritas

Kementerian Kesehatan, khususnya unfuk

mewujudkan keluarga sehat, dan d) Diklatpenugasan khusus untuk menunjang program-

program spesifik Kemenkes RI.

Penguatan perencanaan dan evaluasi diklat

Perencanaan merupakan faktor penting dalam

program diklat. Perencanaan yang baik dapat

membantu lembaga penyelenggara dalam

melaksanakan kegiatan secara terpadu sehingga

dapat mencapai hasil yang maksimal.

Perencanaan diklat disusun dengan

mempertimbangkan : tujuan, sasaran, metode

pelaksanaan, waktu pelaksanaan, alat dan bahan,

serta tenag a yang dibutuhkan

Setiap kegiatan diklat akan di ikuti dengan proses

evaluasi. Proses evaluasi yang dilakukan adalah :

a) Evaluasi penyelenggaraan diklat untukperb aikan penyeleng g ar aan diklat, dan 2) Evaluas itingkat keberhasilan program diklat untuk

mengukur perbedaan antara keadaan peserta

sebelum masuk diklat dan setelah menyelesaikan

diklat. Proses evaluasi ini dilakukan secara

sistematis untuk mengukur tingkat efektivitasprogram diklat.

[46]

Page 59: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

3. Menjamin agar setiap diklat, diselenggarakan di

lembaga diklat yang terakreditasi;

Strategi yang dilakukan adalah selalu

mengupayakan agar menyelenggarakan diklat di

lembaga diklat yang terakreditasi. Untuk menjaga

agar lernbaga diklat selalu terakreditasi, maka

salah satu strategi yang akan dilaksanakan adalah

melakukan akreditasi institusi. Selain itu yang

terpenting adalah mengupayakan agar komponen

dan standar tetap terpelihara. Oleh karena itu

selama periode waktu tertentu dilakukan audit

mutu internal (AMI).

Menjamin agar diklat yang diselenggarakan telah

terakreditasi oleh lembaga yang berwenang

melakukan akreditasi;

Strategi lain untuk menjaga agar diklat yang

diselenggarakan bermutu adalah melakukan

akreditasi terhadap jenis pelatihan yang

diselenggarakan. Akreditasi pelatihan dlakukan

dengan mempertimbangkan kelengkapan dan

kesesuaian data dukung. Kelengkapan dan

kesesuaian ini yang akan menjadi acuan dalam

pelaksanaan quality control QC) tenhadap

penyelenggaraein diklat, sehingga mutlak

dilakukan proses QC terhadap semua diklat yang

diselenggarakan.

Meningkatkan jejaring dan aliansi yang saling

menguntungkan dengan pemangku kepentingan.

Kebijakan pemerintah akan berpengaruh terhadap

ketersediaan pembiayaan untuk diklat SDM

kesehatan melalui DIPA. Untuk meningkatkan

4.

5.

147)

m

Page 60: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

persentase tingkat hunian, pemakaian kelas danpemenuhan angka kredit bagi PNS pada jabatan

fungsional teknis (Widyaiswara) maka strategiyang dilaksanakan adalah memperluas jejaring

dan aliansi ke{a dengan pemangku kepentingan.Peluang tersebut sangat besar sernenjak

diberlakukannya Undang-Undang ASN yang

mewajibkan bagi setiap ASN untuk mengikutidiklat sebanyak rniimal setara 60 jam pelajaran (6

hari) selama setahun. Peluang tersebutmemungkinkan lembaga diklat untukmenyelenggarakan diklat non DIPA. Oleh karenaitu kegiatan yang dilakukan adalah

memperbanyak MoU dengan unit-unit lain di luarKementerian Kesehatan untuk menyelenggarakan

diklat di BBPK Ciloto..6. Memperkuat perilaku mitra dengan lembaga

diklat daerah untuk menyelenggarakan diklat bagiSDM Kesehatan.

Semenjak tahun anggaran 2016, KementeriKesehatan mengeluarkan kebijakan, agar semua

diklat untuk kebutuhan program diselenggarakandi lembaga diklat yang telah terakreditasi.Kebijakan tersebut berdampak pada

meningkatnya jumlah diklat yang diselenggarakandi BBPK Ciloto. Untuk mengantisipasi haltersebut, strategi yang dilaksanakan adalah

memperkuat perilaku mitra dengan lembaga diklatdaerah. Perilaku mitra tersebut akan membantu

dalam pencapaian target kine{a yang dibebankanoleh Kenaenterian Kesehatan RI.

148l

Page 61: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB VPROGRAM DAN KEGIATAN

A. PROGRAM PENGEMBANGAN DANPEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA

ePSDrvD KESEHATAI\

1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

a. Tujuan Kegiatan

Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia

kesehatan

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai tahun 2019 adalah :

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat

pelatihan yang ter-akreditasi oleh lembaga diklatyang berwenang melakukan akreditasi sebanyak

32.280 orang, dengan rincian berdasarkan jenis

diklat berikut :

1). Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat

serifikat pelatihan teknis 13.650 orang;

2). Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan jabatan fungsional 2.500

orang;

3). Jumlah aparatur kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan Pra-Jabatan 1.500 orang,

dengan proporsi 50 % pra-jabatan golongan Idan II serta 50 o/o pra-jabatan golongan III;

[4e]

m

Page 62: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

2.

4). Jumlah aparatur kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan penjenjangan 630 orang;

5). Jumlah SDM kesehatan yang mendapat

sertifikat pelatihan program penugasan khusus

14.000 orang;

Penyusunan Rencana dan Evaluasi Diklat

a. Tujuan Kegiatan

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Diklat

SDM kesehatan

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1). Tersusunnya dokumen rencana diklat sebanyak

2 dokumen per-tahun secara tepat waktu yaitu :

1) Dokumen perencanaan diklat dan 2)

Kalender Diklat;

2). Tersusunnya dokumen evaluasi

penyelenggaraan diklat sebanyak 1 dokumen

pertahun secara tepat waktu

Audit Mutu lnternal (AMI)

a. Tujuan Kegiatan

Agar dapat di ketahuinya permasalahan pada input,proses dan output dalam pencapaian tujuanorganisasi.

3.

ts0l

Page 63: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

4.

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah terlaksananya audit mutu internal 2

kali/tahun dengan output I buah dokumen/tahun.

Sertifikasi ISO 9001 :2008

a. Tujuan Kegiatan

Melakukan evaluasi mutu yang dilakukan oleh

lembaga penjamin mutu eksternal untuk mendapat

pengakuan sebaga lembaga diklat yang bermutu.

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1). terlaksananya upaya untuk mendapatkan

pengakuan sebagai lembaga diklat yang

bermutu dengan output sejumlah 1 buah

dokumen

2). Pengakuan sebagai lembaga diklat bermutu

minimal kategori "B" dengan tenggang waktu

selama 3 tahun.

Akreditasi Institusi

a. Tujuan Kegiatan:

Mendapatkan pengakuan dari lembaga berwenang

untuk melakukan akreditasi istitusi lembaga diklat.

b. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAK

adalah diperolehnya pengakuan sebagai lembaga

diklat yang telah terakreditasi dengan capaian

5.

[s1]

Page 64: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

6.

minimal "Akreditasi B" dari lembaga berwenang

melakukan akreditasi institusi;

Akredtasi Pelatihan dan Sertifikasi

a. Tujuan Kegiatan

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat,

sehingga proses sertifikasi pelatihan berjalan sesuai

harapan.

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1). Semua pelatihan yang diselenggarakan (100 %)

telah terakreditasi oleh lembaga yang

berwenang melakukan akreditasi ;

2). Semua peserta pelatihan yang telah

terakreditasi (100 %), mendapatkan sertifikatpelatihan;

Quality Control (QC) Pelatihan

a. Tujuan Kegiatan

Agar dapat terkendalinya kualitas penyelengg araan

pendidikan dan pelatihan melalui evaluasi yang

dilakukan oleh internal organisasi..

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah semua pelatihan yang diselenggarakan (100

%) dilakukan pengendalian untuk menjamin agar

pelatihan terstandar.

Pengemban gan Laboratorium Lapangan

a. Tujuan Kegiatan

Untuk merancang dan menerapkan kerangka teorisecara langsung di lapangan sehingga IPTEKkediklatan dapat berkembang sesuai kebutuhan.

7.

8.

Is2]

Page 65: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

9.

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1), Telah disepakatinya sebuah komitmen

bersama dengan pemangku kepentingan untuk

menjadi lokasi laboratorium lapangan

sebanyak 2 dokumen.

2). Meningkatnya capaian indikator standar

pelayanan minimal (SPM).

Pengembangan Diklat Unggulan

a. Tujuan Kegiatan:

Terwujudnya lembaga diklat menjadi rujukan

diklat program Napza, HIV dan AIDS.

b. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1) Jumlah kurikulum modul diklat

disusun sejumlah 5 dokumen

2) Jumlah analisis kebutuhan diklat

disusun sejumlah 5 dokumen

3) Jumlah evaluasi paska pelatihan diklat unggulan

disusun sejumlah 5 dokumen.

10. Kajian Inovatifa. Tujuan Kegiatan:

Meningkatkan kreatifitas dalam merancang

metodologi dan teknologi kediklatan.

b. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah terlaksananya kajian inovatif untuk

perbaikan teknologi dan metodologi diklat dengan

output sebanyak I dokumen pertahun.

unggulan

unggulan

ts3l

m

Page 66: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

B. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DANPELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYAPADA BADAN PPSDM KESEHATAN.

1. Peningkatan Kualitas SDM yang Kompeten dan

Profesional

a. Tujuan Kegiatan

Meningkatkan kualitas SDM kediklatan khususnya

tenaga fungsional teknis (Widyaiswara).

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah :

1). Jumlah pegawai yang dikirim untuk mengikuti \diklat sebanyak 250 orang-kali dengan rincian

sebanyak 50 orang-kali/tahun. \2). Jumlah pegawai yang dikirim untuk mengikuti

tugas belajar sebanyak 20 orang-kali (4 orang-

kali/tahun) sehingga pada tahun terdapat 3

orang dengan pendidikan 53, semua

Widyaiswara minimal 52.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

a. Tujuan Kegiatan

Tersedianya sarana dan prasarana kantor denganjumlah dan volume sesuai kebutuhan..

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah: o

1). Jumlah gedung sarana penunjang diklat yang

dibangun sebanyak I unit2). Jumlah gedung kantor yang dibangun

sebanvak 1 unit

ts4l

Page 67: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

3). Jumlah kendaraan yang di adakan meliputiroda 4 sebanyak 2 unit, roda 3 sebanyak I unitdan roda 2 sebanyak 5 unit.

4). Jumlah mebeleur yang di adakan sebanyak 50unit.

3. Pembangunan Gedung Kantora. Tujuan Kegiatan:

Meningkatnya kualitas gedung kantorb. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah terbangunnya 1 unit gedung kantor untukmeningkatkan kualitas pelayanan.

' 4. Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor

a. Tujuan Kegiatan:

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor

menjadi layak pakai

b. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah kelancaran operasional pelayanan selama 12

bulan layanan pertahun.

5. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Kediklatan

a. Tujuan Kegiatan:

Tersedianya sarana dan prasarana penunjang

kediklatan sesuai kebutuhan

b. Sasaran:' Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAK

. adalah:

1). Jurnlah mesin kantor yang di adakan sebanyak

I unit

tssl

Page 68: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

2). Jumlah alat-alat laboratorium diklat sebanyak

2 unit3). Jumlah alat audio visual di adakan sebanyak 6

unit4). Jumlah sarana gizi yang di adakan sebanyak 2

unit6. Layanan Perkantoran

a. Tujuan Kegiatan

Terselenggaranya pelayanan di perkantoran

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah t€rsusunnya dokumen p€rencanaan

anggaran sejumlah 1 dokumen dan dokumen \

rencana penarikan dana sejumlah I dokumen setiap

tahun anggaran.

7 . Layanan Administrasi Perkantoran

a. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya kebutuhan untuk pelayanan

adminiskasi perkantoran

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah tepenuhinya kebutuhan layanan gaji dan

tunjangan selama 12 bulan layanan per-tahun.

8. Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Barang MilikNegara

a. Tujuan Kegiatan

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan danbarang milik negara

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah :

ts6l

Page 69: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

rl

f

1). Frekuaensi pengisian SIMAK BMN pertahun

sejumlah 12 bulan.

2). Frekuensi pengisian SAI pertahun sejumlah 12

bulan.

3). Frekuensi pengisian data SAK pertahun

sejumlah 12 bulan.

9. Evaluasi dan Pelaporan

a. Tujuan Kegiatan:

Meningkatnya kualitas pelaksanaan program dan

kegiatan

b. Sasaran:

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1). Jumlah dokumen hasil evaluasi program dan

kegiatan sebanyak 4 dokumen.

2). Jumlah dokumen laporan tahunan sebanyak 1

dokumen per-tahun

3). Jumlah dokumen Lakip sebanyak 1 dokumen

pertahun.

4). Hasil evaluasi kinerja oleh tnspektoral Jendral

minimal dengan kategori B.

10. Pengelolaan PNBP

a. Tujuan Kegiatan:

Meningkatnya kualitas pengelolaan PNBP

b. Sasaran

Pencapaian sasaran sampai akhir periode RAKadalah:

1). Jumlah dokumen hasil pengelolaan PNBP

sebanyak 1 dokumen.

2). Prosentase capaian target PNBP selalu

tercapai.

Is7]

Page 70: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB VIKEBUTUHAN SUMBER DAYA

Untuk dapat menyelenggarakan diklat SDM Kesehatan yang

bermutu sebagaimana direncanakan dalam Rencana Aksi

Kesehatan BBPK Ciloto Tahun 2015-2019 ini, diperlukan

sumber daya berupa tenaga yang handal, sarana dan

prasarana yang memadai, dan pembiayaan cukup.

A. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang merupakan komponen

penyelenggara diklat , perlu di upayakan mencukupi

secara kuantitas, jenis ketenagaannya serta mutunya

sesuai dengan kebutuhan di masung-masing unit kerja.

Oleh karena itu perlu disusun sebuah road map

pengembangan SDM.

Pengembangan SDM tersebut akan dilakukan secara

bertahap melalui pendidikan berkelanjutan, mengikuti

diklat-diklat teknis, fungsional, maupun manajemen.

Selain itu sebagai penunjang, perlu juga upaya untuk

peningkatan kemampuan di bidang IPTEK, hukum, dan

penelitian/riset.

B. Sumber Daya Pembiayaan

Untuk mendukung terwujudnya penyelen ggaraan diklatyang bermutu, dibutuhkan ketersediaan braya yang

cukup, sesuai dengan peruntukannya serta

pembelanj a arrry a menggunakan prinsip efektif, efi sien

dan akuntabel. Pembiayaan ini juga harus tersedia

secara berkesinambungan sesuai tahapan selama kurum

ts8l

Page 71: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

waktu 5 tahun (2015-2019). Sumber pembiayaan untuk

kegiatan tersebut bersalal dari : 1) APBN dalam bentuk

Rupaiah Murni, dan 2) Penerinaaan Negara Bukan

Pajak (PNBP).

Perkiraan kEbutuhan pembiayaan untuk

penyelenggaraan diklat yang bermutu di semua unit

kerja yang dirinci menurut program dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 16 : Kebutuhan Pembiayaan Frogram Tahun 2015 s/d 2019

Untuk lebih rinci perkiraan kebutuhan pembiayaan

dirinci per-kegiatan per-tahun dapat dilihat pada

kerangka pembiayaan pada Lampiran IL

PROGRAM

Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya ManusiaRp 215.962.000.000,-

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Pada Badan PPSDM Kesehatan

Rp 78.680.000.000,-

JUMLA

tsel

m

Page 72: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

BAB VIIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi merupakan fungsi pengawasanyang bertujuan untuk melihat, apakah kegiatan yangdiselenggarakan/dilaksanakan telah sesuai dengan rencana,pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto tahun2015-2019 dengan mempertimbangkan kebijakan danperundang-undangan yang telah ditetapkan.

A. Pemantauan

Pemantauan Rencana Aksi Kegiatan ini ditujukan untukmengetahui kemajuan penyelenggaraan diklat, yangdiselenggarakan secara berkesinambungan selamakurun waktu 20L5-2019. pemantauan yang dilalcukanmeliputi kesesuaian antara standar dan prosedur yangada dibandingkan dengan kenyataan pada komponeninput, proses dan output.

Rentang waktu pematauan adalah setiap 3 bulan sekali,sejalan dengan penyusunan laporan triwulan sesuaiaplikasi e monev Bappenas.

B. Ev,aluasi

Evaluasi ditujukan untuk mengetahui keberhasilanpenyelenggaraan diklat SDM Kesehatan selama kurunwaktu 2015-2019.Penilaian Rencana Aksi Kegiatan BBpK Ciloto tahun20 | 5 -20 19 dilakukan sebagai berikut:l. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian

akuntabilitas kine{a yang dituangkan dalam

[501

m

Page 73: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP);2. Penilaian tahunan sistem akuntabilitas kinerja oleh

Inspektoral Jenderal yang menentukan apakah

satker mendapat penilaian dalam kategori : A, B, C

atau D.

3. Penilaian akhir yang dilakukan pada akhir tahun

2019 atau awal tahun 2020.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan BBPK Ciloto tahun

2015-2019 dilakukan dengan menilai pencapaian

sasaran atau target yang telah ditetapkan, baik sasaran

strategis maupun sasaran dari masing-masing kegiatan

yang tercantum pada arah kebijakan dan strategi.

Untuk penilaian tahunan, disamping dilakukan

penilaian terhadap sasaran strategis dan sasaran-sasaran

kegiatan BBPK Ciloto, j.tga dilakukan penilaian

terhadap pencapaian hasil keluaran (output) dari setiap

kegiatan serta realisasi anggarannya. Untuk kelancaran

proses penilaian, maka perlu dilakukan penguatan

laporan pelaksanaan.

Semua hasil penilaian Rencana Aksi Kegiatan BBPK

Ciloto tahun 2015-2019, baik penilaian tahunan, tengah

periode, maupun akhir periodeyang didokumentasikan

dalam sebuah laporan.

151l

Page 74: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

EIBAB VIII

PENUTUP

Dengan telah disusunnya Rencana Aksi Kegiatan BBPKCiloto tahun 2015-2019 ini, diharapkan penyelenggaraan

diklat menjadi lebih bermutu dengan didukung sumber daya

tenaga yang handal, sarana dan prasarana yang memadaiserta pembiayaan yang cukup guna mencapai tujuan yaitu:

Mewujudkan Masyarakat Berdaya Saing melaluipendidikan dan pelatihan Sumberdaya Manusia Kesehotanyang Bermutu

Akhirnya atas upaya dan kerja sama yang baik dengan

berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dokumen inidapat selesai pada waktunya. Semoga hal ini dapat menjadisumbangsih untuk keberhasilan pembangunan kesehatan.

l52l

Page 75: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

LAMPIRAN

RAK BBPK CILOTO TAHUN 2075-2079

t

Page 76: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

UFMN:@N@MBBRq!@NOYOR :l([email protected]/lll.2/53!/2015

'.Mdd

MATRTK REIICAI|A AI(SI I(EGIATANIRAKI BBPr( CILOTO TAHUI 2015-2019

l IG&llalD&fuEM

.u|ll&.nt*kffi

lded*btutu

3. Leq!ry. r|l&[email protected]

,,

Page 77: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

{

PROOd/asNTN IMMrcR CAMPEU|:MOd

|lr l3t t5t

tt

3 a1Ms6n gddanb

3.2 |)!furyMktuJumr.h l.d6addm&Fl

4.2 [email protected]|€'oF6DEL Jdhk.fud6&4

3 PemlituEngdun$anlo. rh duryk.nbdFlibr".

s.r [email protected]

5.2 P.@nMbb orhat

53 P@nAdoftud

4 T€@dry8 hbk&ra Layan,n di da. lunja@af

5

2-2P.i6& ts4@ ba@enF!

FBk!.nsi FngbdndabsA lddm

lrbhdr.n ad@sr ki€E Pd,Mla

P.ndisi.n aF6n e lM.v $l.ma $bhun

bg..EhuMnkds

31P..lil]@dnFuru

2.4 F6k!4r Freben@bsax 36tr

3

3.2 Lbks.n.nv. nNl&6@dbFt

3.3 &umnb@nsmnb66unbF

34 dl,@b@nk@re6!nw

Page 78: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

Mrnrx_rtrorkAroi r5.*

LAMPIRAN : KEPmUSAN KEPAh BBPtr CIMONOMOR : HK O? 04lIU.2/s329/2015

RNNA A6I &hTN ABPK CIbrc TAHUil 20I5-2O19

MATRIK REI{CAI{A Ar(gr I{tcrATAN(Rfiq BBPK CILOTO TAHUN 2016-2'J19

Judd SOM k.shrbn Fq m&Flselifkaip.l€dhan yang bl.h brik dib8l

oleh l.mb.Oa be6naq m.l.kulan

tl

.ld&Fld&ny.Q

+, ,. t

Page 79: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

'-(tt I

MAnt( rNoruToR{sjb

mu/Mhtd aM NDgrcR WEII|MONtmoRo.ELIMA

t

3.1 P.frbangunang6dlng 2000 2500

5@0

4.2 P.dihdnk @@noFEbMl:

4 OFBsio^d ruin katu

5i P6ngdr.ntuainkanbr

250

2S

3@

29

2S

2$5.2 P.nqda.n alal l.b. Dlkl.t

5a Ponqadaan sa6^a g2i

$ s 50 50

a, odrm.n RPKdan RPD

a

I

150 1tu 150 150 ls2.2 P.Mnbe p.ngdaan b.6q dan le

24 F€k. @N6'an dab SAK s.bh3.1 o*umen [email protected] kindia JuFlah dokunon 6v6lu6.i kiG4a 30 s 50

bGi.n b@n. tlEmvsEre ffi6

Lapor.n bhuna. ksgslan

L.Fr.nkitui.slne

5 ,.@aan ed€ da^ p6r6m FnrnFns

6 6 1 Dokumen mrcrcanaai

Jod^Iroo.6tulrl @

6nr€bb. F4.Mn reryn @n bbEilft @a Fq ftcFdn d66.lutrbl

3.2 T&Ery.inil&b..lgubPt

Page 80: Ciloto 5 dan - e-renggar.kemkes.go.id · Angka Kematian Bayi Jaminan Kesehatan Nasional Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Fokus Group Discussion Upaya Kesehatan Berbasis

UNIT COST PELATIHAN DI BBPK CILOTO

TAHUN 2016

NO: NAMA PELATIHAN SATUAN UNIT COST

(1) (2) (3) {41

7 telatihan Teknis /ora ng/Pel ati ha n Rp 4,300,000

2 telatihan Jabatan Fungsional /orang/Pelatihan Rp 5,500,000

3 Pelatihan Prajabatan /orang/Pelatihan Rp 10,500,000

Pelatihan Penjenjangan PIM lV /orang/Pelatihan Rp 26,200,000

5 Pelatihan Penieniansan PIM lll /oranq/Pelatihan RP 24,300,000