18
LAPORAN PRAKTIKUM CNC TU – 2A Nama : Alfedo Hendra Saputra NBI : 421104069 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA DESEMBER 2014

CNC TU-2A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan praktikum CNC TU-2A

Citation preview

Page 1: CNC TU-2A

LAPORAN PRAKTIKUM

CNC TU – 2A

Nama : Alfedo Hendra Saputra

NBI : 421104069

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

DESEMBER 2014

Page 2: CNC TU-2A

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

Praktikum CNC-TU-2A ini diadakan guna menunjang teori yang telah ditetapkan,

dipakai atau sedang diberikan pada mata kuliah Proses Manufaktur II. Tujuan utama

praktikum ini adalah:

1. Untuk mengetahui mesin CNC-TU-2A dan mengetahui bagaimana cara untuk

menggunakan atau mengoperasikan serta sifat – sifatnya.

2. Untuk memperoleh pengalaman dalam hal ini :

a. Persiapan proses pemesinan

b. Pelaksanaan proses pemesinan

c. Kontrol kualitas dan produk yang digunakan

3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter.

1.2 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 2A

Pada zaman modern seperti saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan manusia

akan segala barang hasil perindustrian sangat tinggi, dengan kebutuhan yang tinggi maka

proses industri pada masa kini dituntut seefisien mungkin dengan berpedoman pada proses

yang cepat dan hasil yang banyak. Mesin CNC dikembangkan untuk menggantikan proses

pemesinan konvesional. Keunggulan mesin CNC diantara adalah :

1. Fleksibilitas, suatu bagian program digunakan untuk menghasilkan bagian kerja yang

baru

2. Ketelitian, dapat dijaga atau dikendalikan secara komputerisasi

3. Waktu produksi yang pendek

4. Kemampuan mengerjakan bagian – bagian yang mempunyai bentuk atau kontur yang

rumit.

Sistem pemrograman pada mesin CNC dapat menggantikan beberapa tugas manusia di

dalam proses pemesinan menggunakan mesin perkakas konvensional. Akan tetapi perlu

diingat ada beberapa hal yang tidak bisa digantikan fungsi operatornya. Seperti memilih dan

menyiapkan perkakas potong atau setting benda kerja dan pahat.

Page 3: CNC TU-2A

BAB 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan pengoperasian mesin CNC

Mesin Bubut CNC TU-2A adalah mesin bubut CNC yang digunakan dalam pelatihan-

pelatihan permesinan. Salah satu yang sering digunakan adalah Emco TU-2A buatan Emco

Austria,berupa mesin perkakas CNC untuk simulasi proses pembubutan. Spesifikasi mesin ini

adalah:

a) Daerah kerja putaran spindel antara 50-3200 rpm

b) Kecepatan garak pahat arah longitudinal atau melintang

Kecepatan penuh (tak boleh memotong) :700 mm/menit

Kecepatan secara manual (mode manual) :5-400 mm/menit

Kecepatan secara otomatis (mode CNC) :5-499 mm/menit

c) Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) 0,01 mm

d) Daerah kerja memanjang :300 mm

e) Daerah kerja melintang :50 mm

f) Gaya pemakanan maksimum yang diperbolehkan : 1000 N

Gambar Mesin CNC Bubut EMCO TU-2A

Page 4: CNC TU-2A

Gambar Chuck

Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.

Gambar Monitor

Pada mesin CNC Bubut EMCO TU-2A monitor berfungsi untuk menunjukkan informasi

program yang sedang berjalan pada mesin.

Gambar Revolver pahat

Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk mencekam pahat

dalam jumlah banyak ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat dalam).

Page 5: CNC TU-2A

Gambar Tailstock

Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja yang

panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.

Gambar Konfigurasi tombol operasipada TU-2A

1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin

2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam

keadaan hidup

3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 – spindle mati,

angka 1 – spindle hidup untuk melayani manual, CNC – spindle hidup untuk pelayanan

CNC/otomatis). 

4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle

5. Display penunjuk besar putaran spindle.

6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).

Page 6: CNC TU-2A

7. Lampu indicator untuk mode manual

8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.

9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka gerak

asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.

10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam perseratus

mm. data ini juga terlihat di monitor.

11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau

sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat dipakai

secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang menggunakan program

CNC (mode CNC).

12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian

arus diharapakan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban

pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.

13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.

14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan kmudian.

15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau sebaliknya

16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.

Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan

-Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan

monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau

program CNC yang aktif (pada mode CNC).

2.2 Pengenalan dasar program CNC

1. Fungsi G (going)

Fungsi G/kode G adalah perintah utama yang digunakan untuk menggerakan

pahat. Bubut fungsi G,format blok

G 00 : Gerakan cepat

N…/ G 00 / x±… / z±…

Page 7: CNC TU-2A

G 01 : Interpolasi lurus

N…/ G 01 / x±… / z±… / F…

G 02 : Interpolasi melingkar/arah ke kanan

N…/ G 02 / x±… / z±… / F…

G 03 : Interpolasi melingkar/arah ke kiri

N…/ G 03 / x±… / z±… / F…

G 04 : Waktu tinggal diam

N…/ G 04 / x±…

G 21 : Blok kosong

N…/ G 21

G 24 : Pemrograman radius

N…/ G 24

G 25 : Pemanggilan sub program

N…/ G 25 / L…

G 27 : Perintah melompat

N…/ G 27 / L…

G 33 : Pemotongan ulir

N…/ G 33 / z±…/ k…

G 64 : Motor asutan tak berarus

N…/ G 64

G 65 : Pelayanan kaset

N…/ G 65

G 66 : Pelayanan RS 232

Page 8: CNC TU-2A

N…/ G 66

G 73 : Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

N…/ G 73 / z±… / F…

G 78 : Siklus penguliran

N…/ G 78 / x±… / z±…/ k…

G 81 : Siklus pemboran

N…/ G 81 / z±…/ F…

G 82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam

N…/ G 82 / z±…/ F…

G 83 : Siklus pemboran dengan penarikan

N…/ G 83 / z±…/ F…

G 84 : Siklus pembubutan memanjang

N…/ G 84 / x±… / z±…/ F…/H…

G 85 : Siklus pereameran

N…/ G 85 / z±…/ F…

G 86 : Siklus pengeluaran

N…/ G 86 / x±… / z±…/ F…/ H…

G 88 : Siklus pembubutan melintang

N…/ G 88 / x±… / z±…/ F…/ H…

G 89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam

N…/ G 89 / z±…/ F…

G 90 : Pemrograman harga absolute

N…/ G 90

Page 9: CNC TU-2A

G 91 : Pemrograman harga incremental

N…/ G 91

G 92 : Pencatatan penetapan

N…/ G 92 / x±… / z±…

G 94 : Asutaan dalam mm/min.

N…/ G 94

G 95 : Asutan dalam mm/rev.

N…/ G 95

2. Fungsi M (Miscellaneous)

Adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin serta

membantu melengkapi parintah dengan menggunakan kode

Berikut fungsi M format blok:

M 00 : Berhenti terprogram

N…/ M 00

M 03 : Sumbu utama searah jarum jam

N…/ M 03

M 05 : Sumbu utama berhenti

N…/ M 05

M 06 : Perhitungan panjang pahat

N…/ M 06/ x±… / z±…/ T…

M 17 : Akhir sub program

N…/ M 17

M 30 : Akhir program

Page 10: CNC TU-2A

N…/ M 30

M 98 : Kompensasi kelonggaran secara otomatis

N…/ M 98/ x±… / z±…

M 99 : Parameter lingkaran

N…/ M 99/ i…./ k…

Tanda-Tanda Alarm

o A 00 : Salah perintah G, M

o A 01 : Salah radius (M 99)

o A 02 : Salah harga x

o A 03 : Salah harga F

o A 04 : Salah harga z

o A 05 : Kurang perintah M 30

o A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi

o A 08 : Akhir pita pada perekaman

o A 09 : Pemrograman tidak ditemukan

o A 10 : Pemrograman kaset

o A 11 : Salah memuat

o A 12 : Salah pengecekan

o A 13 : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh

o A 14 : Salah satuan jalan pada program terbaca

o A 15 : Salah harga H

o A 17 : Salah sub program tombol Pendukung

o H/C : Memindahkan fungsi manual ke CNC atau sebaliknya

o INP : Menyimpan data pada memori mesin

o DEL : Menghapus data 1 kotak untuk mengganti

o REV : Kursor kembali ke nomor blok diagram sebelumnya

o FWD : Kursor menuju ke nomor blok diagram berikutnya

Page 11: CNC TU-2A

o (−) : Memasukkan data negatif

o (→) : Memindah kursor

Tombol Kombinasi

+ = Menyisipkan 1 baris blok program

+ = Menghapus 1 baris blok program

+ = Menghapus kembali ke awal program

+ = Eksekusi program berhenti sementara

+ = Pengecekan program selain dengan M

+ = Menghapus program keseluruhan

2.3 Proses kerja mesin CNC

1. Hidupkan mesin dengan posisikan saklar utama pada posisi ON.

2. Masukan program secara manual dengan cara:

o Tekan tombol H/C dan pastikan lampu pelayanan CNC menyala.

o Masukan angka dan kode program sesuai tombol pada panel.

o Untuk memindahkan kolom pengisian data, tekan tombol . Untuk menghapus data

jika salah pengetikan tekan tombol DELL. Untuk melanjutkan pengisian data

berikutnya, tekan INP.

3. Pengeplotan

Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau pemotongan sudah

sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah – langkah pengeplotan:

1. Catat waktu mulai

2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C

3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program

4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas

5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point

INP

DEL

INP REV

FWD INP

START 1

INP DEL

Page 12: CNC TU-2A

6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200

7. Panggil program dari kaset

8. Atur putaran spindle

9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start

10. Lakukan pengeplotan hingga selesai

4. Setting Pahat

Setting pahat dilakukan dengan tujuan agar mengetahui nilai kompensasi pahat. Pada

saat proses eksekusi menggunakan 3 buah pahat masing-masing memiliki posisi yang

berbeda pada tool turret, untuk melakukannya digunakan bantuan loop. Setting pahat dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Catat waktu mulai set-up

2. Pilih operasi ke manual tekan H/C

3. Pastikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat

4. Pasang pahat pada tool turret sesuai dengan urutan proses

5. Posisikan turret sedemikian rupa sehingga ada ruang untuk memasang loop

6. Pilih pahat referensi pada turret

7. Dekatkan turret mendekati loop dan amati hingga kedudukan pahat tepat pada salip

sumbu

8. Untuk pahat referensi, harga X dan Z adalah 0 (dengan jalan “DEL” dan H/C ditekan

2 kali)

9. Untuk pahat lain catat harga X dan Z untuk kemudian masukkan kedalam program,

lakukan hingga pahat di set-up semua

10. Setelah selesai, lepasakan loop

11. Catat akhir waktu set-up

5. Setting Benda Kerja

Setting benda kerja dilakukan untuk menenetukan titik 0 pahat terhadap pada benda

kerja, langkah-langkah pada setting benda kerja adalah :

1. Catat waktu mulai set-up

2. Pilih operasi kemanual, tekan H/C

3. Posisikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat (sedikit

menjauh dari chuck)

Page 13: CNC TU-2A

4. Posisikan benda kerja pada chuck hingga benar

5. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses

6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja

7. Sentuhkan ujung tool ke arah X facing memakan sedikit kemudian tekan “DEL”

masukkan nilai benda

8. Sentuhkan ujung tool ke arah Z memanjang dari permukaan benda kerja kemudian

“DEL”

9. Tool pada bagian X dan Z di posisikan pada start point (sesuai 692 pada line number

000)

10. Setting start point selesai

11. Catat waktu selesai

6. Dry Run

Proses dry run bertujuan untuk mengetahui aman atau tidak gerakan pahat dalam

melaksanakan proses eksekusi yang dilakukan tanpa benda kerja, dry run dapat dilakukan

dengan cara :

1. Mencatat waktu mulai

2. Pilih operasi ke manual tekan H/C

3. Posisikan tool turret sedikit menjauh dari chuck untuk pemasangan benda kerja

4. Pasanglah benda kerja pada chuck hingga benar

5. Pilih paket referensi untuk pertama kali proses

6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja

7. Ujung tool di sentuhkan ke arah facing (memakan sedikit) kemudian “DEL”

8. Ujung tool di sentuhkan ke arah memanjang permukaan benda kerja (memakan

sedikit) kemudian tekan “DEL”

9. Posisikan tool pada harga X dan Z pada start point (sesuai dengan program line

number 000)

10. Lepaskan benda kerja dari chuck

11. Aturlah putaran spindle

12. Pilih operasi spindle

13. Panggil program dari kaset – ganti feed dengan >200

14. Mulailah eksekusi program dry run dan amati gerakan tool

Page 14: CNC TU-2A

15. Catat waktu selesai

7. Eksekusi Program

Setelah dry run selesai dan benar maka pasanglah benda kerja pada chuck, kemudian :

1. Catat waktu mulai

2. Setting “start point tool”

3. Pilih operasi ke CNC tekan H/C

4. Atur putaran spindle feed

5. Kedua tangan diposisikan pada “INP” + “FWD” dan “EMERGENY STOP”

6. Eksekusi dimulai tekan “START”

7. Arus dicatat

8. Setelah eksekusi, turret di jauhkan dari benda kerja

9. Lepaskan benda kerja dari chuck

10. Catat waktu selesai

2.4 Penjelasan proses kerja pemesinan dan langkah kerja mesin CNC