2
PENDAHULUAN Latar Belakang Vanilin adalah senyawa glikosida yang diperoleh dari buah vanila (vanilin alami) atau dibuat secara sintetis dari sumber lainnya (vanilin sintetik) dan merupakan aroma utama, yaitu sebesar 85% dari total senyawa volatil. Selain itu, vanilin juga merupakan senyawa yang dapat diturunkan dari eugenol. Eugenol merupakan komponen utama yang terdapat pada minyak cengkeh. Secara komerial, produk vanilin umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yakni vanilin alami dan vanilin sintetik. Umumnya, vanilin sintetik dan vanilin alami tidak berbeda, yaitu berfungsi sebagai bahan serbaguna yang banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, antara lain sebagai flavor (82%) oleh industri makanan dan minuman (es krim, cokelat, gula-gula, permen, pudding, kue dan soft drink), produk farmasi (13%) dan produk wewangian (5%) (Tidco 2005). Mahalnya biaya produksi dan harga produk vanilin alami menyebabkan industri-industri pengguna vanilin (makanan dan minuman, farmasi, dan parfum) di Indonesia lebih memilih menggunakan vanilin sintetik yang diimpor dari negara lain. Produksi vanilin sintetik dunia diperkirakan sebesar 3000 ton/tahun, sedangkan total permintaan pasar global vanilin sintetik mencapai 3500 ton/tahun. Seiring dengan berkembangnya industri makanan, minuman, dan farmasi diperkirakan kebutuhan vanilin sintetik dunia akan terus meningkat dengan laju 8-9% per tahun dengan pangsa pasar USA 27%, Eropa 45%, Asia 21%, dan lainnya 7%. Guna menghemat devisa negara dan mengurangi ketergantungan terhadap impor vanilin, maka diperlukan suatu usaha produksi vanilin sintetik di dalam negeri dengan menggunakan teknologi proses yang efisien dan kualitas produk yang tinggi. Tujuan

Contoh Format Penulisan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bvbn

Citation preview

PENDAHULUANLatar BelakangVanilin adalah senyawa glikosida yang diperoleh dari buah vanila (vanilin alami) atau dibuat secara sintetis dari sumber lainnya (vanilin sintetik) dan merupakan aroma utama, yaitu sebesar 85% dari total senyawa volatil. Selain itu, vanilin juga merupakan senyawa yang dapat diturunkan dari eugenol. Eugenol merupakan komponen utama yang terdapat pada minyak cengkeh. Secara komerial, produk vanilin umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yakni vanilin alami dan vanilin sintetik. Umumnya, vanilin sintetik dan vanilin alami tidak berbeda, yaitu berfungsi sebagai bahan serbaguna yang banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, antara lain sebagai flavor (82%) oleh industri makanan dan minuman (es krim, cokelat, gula-gula, permen, pudding, kue dan soft drink), produk farmasi (13%) dan produk wewangian (5%) (Tidco 2005).Mahalnya biaya produksi dan harga produk vanilin alami menyebabkan industri-industri pengguna vanilin (makanan dan minuman, farmasi, dan parfum) di Indonesia lebih memilih menggunakan vanilin sintetik yang diimpor dari negara lain. Produksi vanilin sintetik dunia diperkirakan sebesar 3000 ton/tahun, sedangkan total permintaan pasar global vanilin sintetik mencapai 3500 ton/tahun. Seiring dengan berkembangnya industri makanan, minuman, dan farmasi diperkirakan kebutuhan vanilin sintetik dunia akan terus meningkat dengan laju 8-9% per tahun dengan pangsa pasar USA 27%, Eropa 45%, Asia 21%, dan lainnya 7%. Guna menghemat devisa negara dan mengurangi ketergantungan terhadap impor vanilin, maka diperlukan suatu usaha produksi vanilin sintetik di dalam negeri dengan menggunakan teknologi proses yang efisien dan kualitas produk yang tinggi.Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kelayakan pendirian industri vanilin sintetik. Kemungkinan hasil dari studi yang diperoleh dapat menyatakan bahwa industri tersebut layak, layak bersyarat ataupun tidak layak. Jika layak, maka pendirian tersebut dapat direalisasikan, jika layak bersyarat maka industri tersebut harus memenuhi kondisi persyaratan, sedangkan jika tidak layak maka industri tersebut tidak memungkinkan untuk direalisasikan.

Penjelasan:

Spasi Judul bab (Pendahuluan) ke Subbab (Latar Belakang) = 3 Spasi subbab (Latar Belakang) ke kalimat awal paragraf = 2 Spasi kalimat-kalimat dalam paragraf = 1 Spasi dari kalimat akhir paragraf ke subbab yang baru = 2 Before & after pada line spacing = 0 & 0 (berlaku untuk semua) Aturan spasi di atas berlaku untuk bab lainnya (pembahasan dan penutup) Kalau ada yang kurang jelas bisa tanyakan ke Kak Sendy (08561432894) Semangat mengerjakannya (