Contoh Laporan Praktek Kerja Lapangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh laporan kerja praktik lapangan

Citation preview

contoh laporan praktek kerja lapangan (PKL) RSUD selasihLEMBARAN PERSETUJUAN

Laporan ini telah diperiksa, disetujui, dan setelah di seminarkanpada hari kamis,18 Agustus 2011

Menyetujui

Pembimbing Akademik pembimbing lapangan

Doni jepisah.Amd.PK EraTrisnawati.Amd.PK NIP.10306109K67 NIP.198112052006042005

Direktur RSUD selasih

dr. Dessy kustianti.MMNIP.196412112002122002

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi tuhan yang maha esa, yang telah memberikan segala rahmat dan nikmatnya berupa kesehatan, kesempatan, kekuatan, keinginan, serta kesabaran, sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan penyusunan pelaporan ini dengan baik. Laporan PKL ini bersumber dari semua data yang kami peroleh dalam melaksanakan semua kegiatan PKL yang mulai dilakukan tanggal 25 juli 2011 sampai 20 agustus 2011 di rumah sakit umum daerah SELASIH kabupaten Pelalawan provinsi RIAU. Kami menyadari bahwa hasil laporan PKL yang kami buat ini masih jauh dari yang diharapkan, sehingga banyak terdapat kekurangan bahkan kesalahan yang terdapat dalam penulisan laporan PKL ini dari segi isi maupun penulisannya. Dalam hal ini kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam menyusun laporan ini sehingga dapat menjadi laporan yang baik dan dapat digunakan pada masa yang akan datang.Selanjutnya kami ucapankan terima kasih kepada:1.Bapak dr.H.Zainal Abidin, M.PH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru.2.Ibu Henny Maria Ulfa, A.Md.PK, SKM, selaku Ketua Prodi Perekam Informatika Kesehatan (PIKES) STIKes Hnag Tuah Pekanbaru.3.Ibu dr. dessy MM selaku Direktur utama Rumah Sakit Umum Daerah Selasih provinsi Riau.4.Ibu Era Trisnawati selaku pembimbing lapangan dan coordinator instansi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah SELASIH5.Bapak Donny Jepisah, A.Md. PK, selaku Pembimbing Akademik Prodi Pikes STIKes Hang Tuah Pekanbaru6.Seluruh Staf Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah SELASIH7.Rekan-rekan seperjuangan yang kami banggakan dan semua pahak yang telah membantu dalam pembuatan laporan PKL ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.8.Teristimewa orang tua kami tercinta, ayahanda dan ibunda yang telah memberikan kepercayaan serta limpahan kasih sayang.

Pekanbaru, 18 Agustus 2011

Tim penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARLEMBAR PENGESAHANDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANBAB I PENDAHULUANA.Latar BelakangB.Rumusan masalahC.Tujuan LaporanD.Manfaat LaporanE.Ruang LingkupBAB II TINJAUAN PUSTAKAA.Pengertian rekam medisB.Tujuan dan fungsi rekam medisC.Sistem penamaan berkas rekam medisD.Sistem penomoran berkas rekam medisE.Sistem penyimpanan berkas rekam medis

BAB III HASILA.Gambaran umum RSUD selasih pangkalan kerinci kabupaten plalawanB.Gambaran umum rekam medis di RSUD slasih pangkalan kerinci kabupaten pelalawanC.Sistem penamaan berkas rekam medisD.Sistem penomoran berkas rekam medisE.Sistem penyimpanan berkas rekam medis

BAB IV PEMBAHASANBAB V PENUTUPA.KesimpulanB.Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. sistem penamaan yang tidak sesuai dengn buku panduan rekam medis revisi 2,thun 2006.Gambar 2. pengandaan nomor rekam medis yang masih di temukan di rapenyimpananGambar 3 .a gambar tempat penyimpanan berkas rekam medisGambar 3.b sistem keamanan yang kurang di perhaikan pada tempat penyimpananGambar 3.c sempitnya jarak antara rak satu dan rak lainya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur RSUD selasih kab. Pelalawan

Lampiran 2 Struktur Rekam Medis RSUD selasihLampiran 3 Alur Pasien Rawat JalanLampiran 4 Alur Berkas Rekam Medis Pasien Rawat JalanLampiran 5 Alur Pasien Rawat JalanLampiran 6 Alur berkas rekam medis Pasien Rawat InapLampiran 7 kartu berobat pasien rawat RSUD selasih Kab. PelalawanLampiran 8 kartu Rawat JalanLampiran 9 kartu berkas Rawat InapLampiran 10 kartu indeks penyakit unit rawat jalanLampiran 11 kartu indeks penyakit UGDLampiran 12 kartu indeks penyakit Unit Rawat InapLampiran 13 kartu indeks utama pasien

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar belakang Salah satu fungsi yang paling penting utama dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara hokum maupun moral atas kualitas pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun mereka yang datang ke fasilitas pelayanan tersebut. Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan system penilaian masyarakat yang menuntut playanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. Dalam pedoman pengolahan rekam medis rumah sakit di Indonesia yang di keluarkan dirjen Yanmed Depkes RI (1997) diatur tentang pertanggung jawaban terhadap rekam medis dan aspek hukum rekam medis yang bertujan untuk terselenggaraanya pelayanan kesehatan di rumah sakit yang efektif dan efesien. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, maka harus adanya pelayanan kesehatan yang baik. Salah satu tempat mendapatkan pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit salah satu pusat kesehatan yang dituntut untuk meningkatkan mutu disegala bidang (Edna K. Huffman, 2003). Menurut American Hospital Association (1974) rumah sakit adalah suatu organisasi melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. (Azwar, 1997) Rumah Sakit wajib menyelenggarakan kegiatan rekam medis sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 034/Birhup/1972.Menurut Permenkes No. 749a menkes /per/XVtahun 1989 tentang rekam medis/ Medical Record yang merupakan landasan hukum, semua tenaga medis dan para medis dirumah sakit yang terlibat penyelenggaraan rekam medis dapat melaksanakannya. Rekam Medis adalah kompilasi (ringkasan terarah) fakta-fakta sejarah kehidupan dan kesehatan pasien, terutama penyakit sekarang dan pengobatannya ditulis secara profesional oleh petugas kesehatan yang ikut merawat pasien tersebut. (Edna K. Huffman, terjemahan Erkadius, 1997 ; 8). Tujaan pengolahan rekam medis di rumah sakit adalah untuk mennjang tercapainya tertib admistrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu playananan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam mengola rekam medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis yang di buat oleh rumah sakit yang bersangkutan . Pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis pada suatu rumah sakit pada dasarnya mengatur peroses kegiatan yang di mulai pada saat diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien slama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada penanganan berkas rekam medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain . Ketidak lengkapan dan ketidak tepatan dalm pengisian rekam medis memberikan dampak yang tidak baik bagi peroses pelayanan kesehatan kepada pasien, karena waktu untuk peroses pendaftaran sampai dilakukan tindakan medik menjadi lama. Di samping itu analisa terhadap riwayat penyakit terdahulu serta tindakan medic yang telah dilakukan sebelumnya tidak dapat di lakukan secara baik akibat tidak lengkapnya data pada rekam medis pasien.

B.perumusan masalah Bedasarkan uraian di atasa kami memilih ntuk mengakat masalah tentang : Tinjauan sistem penamaan, penomoran, dan sistem penyimpanan yang di gunakan di RSUD SELASIH, mengacu kepada pada daftar pustaka yang resmi.C.tujuan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) 1. Tujuan umum Untuk mengatahui sejauh mana sistem playanan rekam medis yang telah digunakan di RSUD Selasih Pangkalan kerinci, 2. Tujuan khususa.Mengetahui Alur dan prosedur pelayanan di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.b.Mengetahui sistem penamaan. berkas rekam medis di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.c.Mengetahui sistem berkas rekam medis di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.d.Mengatahui sistem penyimpanan berkas rekam medis di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

D.Manfaat Peraktek Kerja Lapangan (PKL)1.Manfaat bagi mahasiswa Menambah wawasan disamping teori yang dipelajari serta keterampilan didunia kerja, juga sebagai tolak ukur untuk memasuki dunia kerja yang sesunguhnya.2.Manfaat bagi rumah sakit. Dapat digunakan sebagai bahan atau informasi dan penilaian (evaluasi) pelayanan kesehatan dan peningatan kinerja petugas rekam medis di masa akan datang di RSUD selasih3.Manfaat bagi Stikes Hang Tuah PekanbaruSebagai bahan pertimbangan dan panduan untuk mahasiswa yang akan melakukuan praktek kerja lapangan di masa yang akan datang dan menambah kerja sama dengan rumah sakit pemerintah maupun swasta.

E.Ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di bagian rekam medis RSUD selasih pangkalan kerinci. Kegiatan yang dilakukan antara lain :a.Penerimaan pasienb.Mencari berkas pada rak penyimpananc.Menginput data pasiend.Mengkode diagnosa penyakit dari masing-masing pasiene.Mengindeks penyakit pasienf.Mencatat berkas rekam medis pasien ke buku registerg.Mengembalikan berkas pada rak penyimpananh.Mencatat beras rekam medis yang aktif dan inaktifi.Distribusij.Mengatahui sistem penyusunan kartu indek utama pasien ( KIUP)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian rekam medis1.Rekam medis adalah keterangan tertulis dan terekam tentang identitas pasien umum dan sosaial pasien, anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainya, laboratorium, diagnosis, segala perawatan dan tindakan medis yang di berikan kepada pasien serta dokumen hasil pelayanan (resume) baik pasien rawat inap, rawat jalan dan pelayanan di unit gawaat darurat (Brotowasisto, 2003)2.Rekam Medis adalah keterangan yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan darurat (IGD) (Depkes RI,1997)

B.Tujuan dan kegunaan rekam medis1.Tujuan rekam medisa.Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib admistrasi dalam upaya peningkatan pelayanan di rumah sakit. RM baik dan benar admistrasi akan tercapaib.Menurut joint commission on accreditation of healthcare organization (JCAHO) yang di kutip Basbeth (2005) Menetapkan tujuan rekam medis adalah :1)Sebagai dasar pemberian pelayanan dan evaluasi terapi yang berkesinambungan2)Sebagai pelengkap evaluasi medis pasien, terapi dan perubahan kondisi pasien saat pasien berada dalam perawatan di rumah sakit, gawat darurat3)Untuk mendokumentasikan komunikasi yang terjadi antara doctor-doktor yang bertanggung jawab memberikan pelayanan medis kepada pasien4)Sebagai alat bantu hukum bagi pasien, rumah sakit dan dokter.5)Sebagi data yang di gunakan utuk pendidikan dan penelitian .

2.Kegunaan rekam medisKegunaan rekam medis dikenal dengan sebutan M.ALFRED (Medical, Admistration, Legal, Financial, Riset,E ducation dan Dokumentation )

a.Aspek Medical (Medis)Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasienb.Aspek AdministrationSuatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.c.Aspek Hukum (Legal)Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan , dalam rangka usaha menegakan hukum serta penyedian hukum tanda bukti untuk menegakan keadilan.d.Aspek Keuangan (Financial)Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.e.Aspek Penelitian (Riset)Suatu berkas rekam medis mempunayai nilai penelitian karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

f.Aspek Pendidikan (Education)Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.g.Aspek Dokumentasi (Dokumentation)Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit

C.Sistem Penamaan.Sistem penamaan pada dasarnya untuk memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien lainnya, sehingga mempermudah atau memperlancar didalam memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat kerumah sakit.Di negara barat, penulisan nama pasien sangat mudah dilakukan karna mereka sudah memiliki patokan-patokan yang baku, misalnya mencatat nama untuk keperluan resmi patokannya adalah nama keluarga(Surename)selalu dicantumkan terlebih dahulu, lalu diikuti nama diri( First Name).Di Indonesia kurang dikenal penggunaan atau pencatatan nama berdasarkan nama keluarga, sebagaimana yang berlaku di negara barat, persoalannya sekarangapakah kebijaksanan kita menerapkan sistem yang berlaku di negara barat secara bulat-bulat tanpa memperhatikan situasi dan kondisi yang berlaku di Indonesia, yang memiliki penduduk serta kulture yang sangat Heterogen. Oleh karna itu sistem penamaan harus dilakukan secara luwes, karna sebetulnya nama hanyalah salah satu identitas yang membedakan pasien satu dengan yang lainnya, disamping umur, alamat dan nomor rekam medis pasien.Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah nama pasien harus tercantum dalam Rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini yaitu:

a.Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau lebih .b.Nama pasien sendiri, dilengkapi dengan nama suami apabila telah menikah.c.Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (nama ayah)d.Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga / marga, maka nama keluarga /marga (Surename) didahulukan dan diikuti dengan nama sendiri.

Dalam sistem penamaan rekam medis diharapkan:a.Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakanb.Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap ditambah ny, nn sesuai dengan statusnya.c.Pencantuman title selalu diletakkan sesudah nama lengakap pasien.d.Perkataan tuan, saudara dan bapak tidak dicantumkan dalam penulisan nama pasien

D.Cara penulisan nama pasienCara penulisan nama pasien menjadi sangat penting artinya karena sering dijumpai pasien dengan nama yang sama dan seringnya seorang pasien berobat dirumah sakit. Dengan menggunakan cara penulisan akan memudahkan seorang penulis untuk mengambil berkas rekam medis ditempat penyimpanan apabila sewaktu-waktu berkas rekam medis diperlukan. Untuk keseragaman penulisan nama seorang pasien memakai ejaan baru yang disempurnakan.

Adapun cara penulisan adalah sebagai berikut :A.Nama1.Nama orang Indonesiaa.Orang Indonesia yang mempunyai nama keluarga, di indeks menurut kata akhir (nama keluarga) sebagai kata pengenal di ikuti tanda koma (,)Nama baru kemudian nama nya sendiri.

Contoh : Agung GumelarDi indeks : Gumelar,Agungb.Nama Orang Indonesia Contoh : Riski amanah (amanah bukan nama keluarga) Diindeks : Riski amanahc.Nama Orang Indonesia yang mempunyai suku, marga, diindeks menurut nama suku dan marga tersebut. Contoh : Rohot Sitompul Riana Debora Daniel Tarigan Diindeks : Sitompul,Rohot Debora,Riana Tarigan,Danield.Nama-nama wanita1)Nama wanita yang menggunakan nama ayahnya diindeks dengan nama ayahnya. Contoh : Diana Aztoria Lusi Darmawan Diindeks : Aztoria,Diana Darmawan,Lusi

2)Wanita yang sudah bersuami diindeks dengan nama suaminya.Contoh : Ani Hidayat Marianis BastianDiindeks : Hidayat,Ani Bastian,Marianis

Aturan ini berlaku pula bagi janda yang masih menngunakan nama almarhum suaminya. Bila yang bersangkutan bersuami lagi, nama suami yang baru sebagai kata pengenal pertama. Untuk membedakan antara wanita yang belum bersuami dengan wanita yang sudah bersuami, dibelakang dituliskan Nn, Ny dalam tanda kurung.Contoh : Ny. Siti Marzuki Nn. Kurnia binti aliDiindeks : Marzuki,Siti (Ny) Ali, Kurnia binti (Nn)e.Nama bayiBila terjadi seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum mempunyai nama, maka penulisannya adalah sitihawa, bayi , bila bayi lahir wanita dan beragama islam. Samuel, bayi , bila bayi laki-laki dan orang tuannya beragam kristen.

f.Petunjuk silangPetunjuk silang adalah alat petunjuk dari indeks yang tidak dipergunakan kepada indeks yang dipakai atau petunjuk hubungan antara indeks yang dipakai dengan indeks lainnya yang juga dipakai.Petunjuk silang ada 2 macam yaitu petunjuk langsung dan tidak langsung (pentunjuk tidak langsung tidak di bicarakan).Petunjuk silang langsung adalah petunjuk tentang seorang yang memiliki lebih dari satu nama atau dokumen yang mengandung lebih dari satu masalah (tentang dokumen tidak di bicarakan).Untuk petunjuk langsung digunakaan kata lihat atau tanda X alias atau samaran ditunjukan kepada nama yang sebenarnya.

Contoh : Ade alias RisnawatiDiindek : Risnawati lihat Ade atau Risnawati X Ade

2. Nama Orang EropaNama keluarga orang Eropa terletak dibagian akhir dari nama tersebut.Contoh : Albertd enstein Kristian ronaldoDiindeks : Enstein, Albertd Ronaldo, Kristian3. Nama Orang ArabContoh : Mohammad Qadafi ismail bin ibrahimDiindeks : Qadafi, Mohammad Ibarahim, ismail bin4. Nama India, Jepang dan ThailandContoh : Sahrul Khan Takahasi Ozai Chiko JerikoDiindeks : Khan, Sahrul Ozai, Takahasi Jeriko, Chiko

5. Nama Orang Cina, Korea, VietnamNama kelurga terletak dibagian depan, sehingga cara penulisannya tidak mengalami perubahan.Contoh : Tan Po GuanKim III SungTranh Van DangDiindeks : Tan Po Gan Kim III SungTran Van DanG

Kadang-kadang kita jumpai nama Cina yang digabungkan dengan nama Eropa.Contoh : Robert Liem Sylvia TanDindeks : Liem, Robert Tan, Sylvia6. Gelar-gelara. Gelar bangsawan adalah merupakan bagian dari indeks seperti nama suci, batis atau haji.Contoh : Raja Fisabililah Cut Nyak Diien Syarifah Daniati Diindeks : Fisabililiah, Raja Dien,Cut,Nyak Daniati,Syarifah

Gelar-gelar yang dipakai di Sumatra Barat bukan gelarContoh : Datuk Maringgih Datuk KatumanggunganDiindeks : Maringgih,Datuk Katumanggungn,Datuk

g.Gelar kesarjanaan seperti DR,Dr,SH dsb,bukan merupakan bagian dalam mengindeks gelar-gelar kesarjanaan tersebut ditempatkan dibelakang nama dalam tanda kurung.Contoh : dr. Dessy kustianti.MM Prof. BJ.HabibiDiindeks : Kustianti,dr.Dessy,(MM) Habibi.BJ,(Prof)h.Pangkat dan jabatan tidak termasuk gelar, jika hal tersebut benar-benar diperlukan dapat diindeks sebagai berikut:Contoh : Jenderal.Soeharto Gubernur Rusli Zainal Diindek : Soeharto(Jenderal) Zainal Rusli(Gubernur)

i.Nama-nama orang suci dan haji menjadi bagian dari namaContoh : Santa claus Santo josep FX. Suharjo Haji Roma Irama

Diindeks : claus, santa josep, Santo Suharjo, FX Irama , Haji Roma

E.Sistem Penomoran

Rekam Medis pada hampir semua pasien pelayanan kesehatan disimpan menurut nomor, yaitu nomor pasien masuk( admission number). Dahulu berbagai rumah sakit menyimpan rekam medis berdasarkan nama pasien, nomor keluar atau kode diagnosa. Penyimpanan secara alphabetis menurut nama-nama pasien agak lebih sulit dan memungkinkan terjadinya kesalahan dibandingkan dengan penyimpanan berdasarkan nomor. Penggunaan nomor keluar (discharge number)dan nomor kode diagnosa (diagnogsa kode number), umumnya ternyata tidak memuaskan karena rekam medis lain-lain/ register sangat memerlukan nomor pasien masuk (admission number).Jika kartu pasien indeks hilang, nomor masuknya dapat diperoleh dari salah satu catatan, dengan mengetahui nama dan tanggal masuknya. Tetapi jika menggunakan nomor keluar kartu indeks tidak dapat menolong untuk menemukan nomor keluar, sehingga lokasi rekam medisnya sukar diketahui.

Ada tiga macam sistem pemberian nomor pasien masuk (admission numbring system) yang umumnya dipakai yaitu :1.Sistem Nomor Cara Seri (Serial Numbring System)2.Sistem Nomor Cara Unit(Unit Numbring System)3.Sistem Nomor Cara Seri Unit(Serial Seri Unit Numbring System)Sistem nomor manapun yang dipakai, setiap rekam medis baru harus mendapat nomor yang diurut secara kronologis dan nomor tersebut digunakan oleh seluruh unit atau bagian dirumah sakit yang bersangkutan.

1.Sistem Nomor Cara SeriIstilah yang biasa digunakan adalahserial numbring systemdengan sistem ini setiap penderita mendapat nomor baru setiap kunjungan kerumah sakit. Jika pasien tersebut berkunjung sebanyak tiga kali maka ia mendapatkan tiga nomor yang berbeda. Semua nomor yang telah diberikan kepada penderita tersebut harus dicatat pada kartu indeks utama pasien yang bersangkutan. Sedang rekam medisnya disimpan diberbagai tempat sesuai nomor yang telah diperolehnya.

Kelebihan :a.Lebih praktis dalam pelayananb.Lebih mudah dalam pelatihan para petugas bersangkutanKekurangan :a.Dana borosb.Boros waktu, tenaga dan tempatc.Terjadinya duplikasi atau penggandaan nomor rekam medis

2.Sistem nomor cara unit

Istilah yang biasa digunakan adalah unit numbring systemberbeda dengan sistem seri. Sistem ini memberikan satu unit rekam medis baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat. Pada saat seseorang penderita berkunjung pertama kali kerumah sakit apakah sebagai penderita berobat jalan atau dirawat, kepadanya diberikan satu nomor(admitting number)yang akan dipakai selamanya untuk kunjungan seterusnya, sehingga rekam medis penderita tersebut hanya tersimpan didalam berkas dibawah satu nomor.Kelebihan :a.Satu pasien dengan satu nomor dan hanya mempunyai satu KIUPb.Dapat menghubungkan rekam medis walaupun lokasinya berbedac.Hanya berhubungan dengan satu rekam medis dimana semua informasi tentang pelayanan yang diterima pasien terdapat dalam rekam medis tersebut.d.Mencegah salah penempatan dalam penjajarane.Memudahkan dalam pencarian rekam medisKekurangan :Pada instansi yang masih manual apabila terjadi penggandaan nomor pada satu pasien membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari rekam medisnya.

3.System nomor cara seri unit

Istilah yang biasa digunakan adalah Serial Unit Numbring Systemsistem nomor ini merupakan sistematis antara sistem seri dan sistem unit. Setiap pasien yang berkunjung kerumah sakit diberikan satu nomor baru, tetapi rekam medisnya terdahulu digabungkan dan disimpan dibawah nomor yang paling baru.Dengan cara ini terciptalah satu unit rekam medis. Apabila satu rekam medis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang baru,ditempat yang lama tersebut harus diberi tanda petunjuk (out guide) yang menunjukan kemana rekam medis tersebut telah dipindahkan. Tanda petunjuk tersebut diletakan menggantikan tempat rekam medis yang lama. Hal ini sangat membantu ketertiban sistem penyimpanan rekam medis.Sistem pemberian nomor dianjurkan memilih salah satu sistem yang umum dipakai yaitu Sistem Penomoran Unit(Unit Numbring System

F.Sistem Penyimpanan Cara pengurusan penyimpanan dalam penyelenggaraan rekam medisyaitu :

1.SentralisasiSentralisasi ini diartikan menyimpan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama seorang pasien dirawat.Kebaikannya :a.Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis.b.Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruanganc.Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah di standarisasikan.d.Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan.e.Mudah menerapkan sistem unit record.Kekurangannya :a.Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat inap.b.Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam.2.DesentralisasiDengan cara desentralisasi terjadi pemisahaan antara rekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Rekam medis disimpan disatu tempat penyimpanan, sedangkan rekam medis penderita dirawat disimpan dibagian pencatatan medis.Kebaikannya :a.Efisien waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepatb.Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringanKekurangannya :a.Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medisb.Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyakSecara teori cara disentralisasi lebih baik dari pada desentralisasi, tetapi pada pelaksaannya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing rumah sakit. Hal-hal yang mempengaruhi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi tersebut antara lain :a.Karena terbatasnya tenaga yang terampil, khususnya yang menangani pengelolaan rekam medis.b.Kemampuan dana rumah sakit terutama rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah daerah. Sistem penyimpanan menurut nomor yang sering dipraktekkan yaitu :1.Sistem Nomor Langsung( Straight Numeral Filling System)2.Sistem Angka Akhir(Terminal Digit Filling System)3.Sistem Angka Tengah( Middle Digit Filling System)

1.Sistem Nomor Langsung( Straight Numeral Filling System)Penyimpanan dengan sistem nomor langsung( Straight Numeral Filling System)adalah penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan secara berturut sesuai dengan urutan nomornya.

Keuntungan :a.Mudah melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan tersebutb.Memudahkan di dalam pengambilan kembali rekam medis untuk keperluan riset dan memilih rekam medis in-aktifKelemahan :a.Pada saat penyimpanan rekam medis, petugas harus memperhatikan seluruh angka dari nomor rekam medis, sehingga mudah terjadi salah penyimpananb.Makin besar angka yang diperhatikan makin besar kemungkinan membuat kesalahan, hal yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah tertukarnya urutan nomor, misalnya rekam medis nomor 547623 tersimpan pada tempat penyimpanan nomor 547723.c.Hambatan yang lebih serius dalam sistem ini adalah terjadinya pekerjaan paling sibuk terkonsentrasi pada rak penyimpanan untuk nomor besar, yaitu rekam medis dengan nomor terbaru.d.Beberapa orang petugas penyimpanan yang bekerja bersamaan kemungkinan akan saling menghalangi (berhimpitan) satu sama lainnya secara tidak sengaja.e.Pengawasan kerapian sangat sukar dilakukan, karna tidak memungkinkan memberikan tugas bagi seorang staf untuk bertanggung jawab pada rak-rak penyimpanan tertentu.2.Sistem Angka Akhir(Terminal Digit Filling System)

Penyimpanan dengan sistem akhir lazim disebutterminal digitfilliing system. Disini di gunakan nomor-nomor dengan 6 angka, yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah angka yang ditengah dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri.

00 79 83 Angka ketiga Angka kedua Angka pertama (Tertiary digits) (Secondary digits) (Primary digiits)

Dalam penyimpanan dengan sistem akhir adalah kelompok angka pertama yaitu 00 sampai 99 Contoh :

20-52-0221-52-0222-52-0223-52-0298-05-1799-05-1700-06-1701-06-1798-99-2899-99-2800-00-2901-00-29

Sistem penyimpanan angka akhir lebih dianjurkan untuk dipilih karna umum dipakai, lebih mudah, efisien, dan efektif.

Keuntungan :a.Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar merata ke 100 section didalam rak penyimpanan. Petugas-petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-desak disatu tempat , dimana rekam medis harus disimpan dirak.b.Petugas-petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugas masing-masing diserahi : section 00-12 section 13-25, section 29-38, section 39-51,section 52-64,section 65-77,section78-90,section91-99.c.Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petugas rata-rata mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap harinya untuk setiap section.d.Setiap section, pada saat ditambahnya rekam medis baru disection tersebut.e.Jumlah rekam medis untuk tiap- tiap section terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak- rak kosong.f.Dengan terkontrolnya jumlah rekam medis, membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak).g.Kekeliruan penyimpanan (missfile) dapat dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan dua angka saja dalam memasukkan rekam medis kedalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan membaca angka.

3.Cara Angka TengahIstilah yang dipakai adalah penyimpanan dengan sistem angka tengah (Midle Digit Filling System). Disini penyimpanan rekam medis diurut dengan pasangan angka-angka, sama halnya dengan sistem angka akhir. Namun angka pertama, angka kedua, angka ketiga, berbeda letaknya dengan sistem angka akhir. Dalam hal ini angka yang terletak ditengah- tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua dan pasangan angka paling kanan menjadi angka ketiga. Lihatlah contoh dibawah ini14-69-96 99-78-96 14-69-97 99-78-9614-69-98 99-78-9614-69-99 99-78-9615-69-00 99-78-9615-69-01 99-78-96

Pada contoh ini melihat bahwa kelompok 100 buah rekam medis (14-69-00 sampai dengan 14-69-99) berada dalam urutan langsung.

Keuntungan :a.Memudahkan pengambilan 100 buah rekam medis yang nomornya berurutanb.Penggantian dari sistem nomor langsung ke sistem angka tengah lebih mudah dari pada penggantian sistem nomor langsung ke sistem angka akhirc.Kelompok 100 buah rekam medis yang nomornya berurutan,pada sistem nomor langsung adalah sama persis dengan kelompok 100 buah rekam medis untuk sistem angka tengahd.Dalam sistem angka tengah penyebaran nomor-nomor lebih merata dalam rak penyimpanan jika dibandingkan dengan sistem nomor langsung tetapi tidak menyamai sistem angka akhire.Petugas-petugas penyimpanan dapat dibagi untuk bertugas pada section penyimpanan tertentu dengan demikian kekeliruan penyimpanan dapat dicegah.Kekurangan :a.Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih lamab.Terjadi rak-rak lowongan pada beberapa section apabila rekam medis dialihkan ketempat penyimpanan tidak aktifc.Sistem angka tengah tidak dapat dipergunakan dengan baik untuk nomor-nomor yang lebih dari angka.

BAB III HASIL PRAKTEK LAPANGAN

A. Gambaran Umum RSUD Selasih Pangkalan Kerinci1.KepemilikanRSUD Selasih Pangkalan Kerinci adalah milik pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan yang dibangun diatas luas tanah lebih kurang 6 (enam) hektar dan diresmikan pemakaian operasional pada tanggal 20 Maret 2004 oleh Gubernur Propinsi Riau H.M. Rusli Zainal,SE2.Letak RSUD Selasih Pangkalan KerinciSatuan kerjaperangkat daerah Rumah Sakit Umum Daerah Selasih Kabupaten Pelalawan terletak di jalan Rumah Sakit Satuan Pemukiman VI di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Propinsi riau.3.Status RSUD Selasih Pangkalan KerinciBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 141/MENKES/SK/I/2007, tanggal 31 Januari 2007 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Selasih Milik Pemerintah Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau, maka ditetapkan status RSUD Selasih adalahKelas C.4.Sarana dan Prasarana RSUD Selasih Pangkalan Kerinci Rumah Sakit Umum Daerah Selasih Kabupaten Pelalawan hingga awal tahun 2011 telah memiliki beberapa sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Diantaranya seperti :a.Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :1)Unit Gawat Darurat (UGD)2)Poliklinik Umum3)Poliklinik Bedah Umum4)Poliklinik Anak5)Poliklinik Kebidanan dan Kandungan6)Poliklinik Mata7)Poliklinik Penyakit Dalam8)Poliklinik Syaraf9)Poliklinik Gigi dan Mulut10)Poliklinik TB.DOTS

b.Instalasi Rawat Inap, terdiri dari :1)Rawat Inap Dewasa dan Anak2)Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan3)Rawat Inap Perinatologi ( Menyatu dengan UGD)

c.Instalasi Penunjang Medik, terdiri dari :1)Instalasi Laboratorium2)Instalasi Radiologi3)Instalasi Kamar Operasi4)Instalasi Gudang dan Farmasi5)Instalasi Gizi/Dapur6)Instalasi Work shoop dan Kamar jenazah7)Instalasi CSSD

d.Instalasi lainnya, terdiri dari :1)Ruang TCD dan EEG2)Ruang Treatmeal (MCU)3)Ruang Fisioterapi

5.Visi, Misi dan MottoBedasarkan rencana strategis RSUD selasih tahun 2006-2010 telah ditetapkan visi dan misi yaitu :a.VisiMenjadikan RSUD selasih sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan yang unggul, terpercaya dan terbilang thun 2020.b.Misi1)Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistk.2)Memberikan pelayanan kesehatan dasar secara prima, bermutu dan propesional.3)Memberikan pelayanan asuhan keperawata secara merata,menyeluruh dan berkeadilan .4)Melengkapi sarana dan prasarana penunjang medis yang berkualitas dan bermanfaat secara optimal.

c.MottoMemberkan pelayanan yang AMANAH (Aman,mudah akurat,nyaman,akuntable,handal)6.Tugasa.Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.b.Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit

7.Fungsia.Pelayanan medisb.Pelayanan penunjang medis dan para medisc.Pelayanan dan asuhan keperawatand.Pelayanan rujukan pendidikan dan pelatihane.Penelitian dan pengembanganf.Pelayanan administrasi umum dan keuanganB. Gambaran Umum Rekam Medis di RSUD SelasihRSUD Selasih Pangkalan Kerinci berdiri sejak tujuh tahun lalu yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan, sampai saat ini masih ditemukan kekurangan ataupun permasalahan yang muncul.Bentuk permasalahan yang timbul di RSUD Selasih dan khususnya di bidang pelayanan Rekam Medis antara lain, kurangnya ketelitian Sumber Daya Manusia atau petugas dibagian rekam medis, fasilitas yang kurang memadai dan ruang penyimpanan status atau berkas rekam medis milik pasien yang kecil. Selanjutnya letak berkas rekam medis yang masih salah simpan.Sistem penomoran yang digunakan adalahunit numbring systemdimana pasien diberi satu nomor rekam medis yang digunakan selama pasien berobat dirumah sakit yang bersangkutan.Sistem pengarsipan yang di pakai yaitu sistem pengarsipan dengan angka akhir Terminal Digits Systemsatu cara pengarsipan sederhana dan akurat. Sistem penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan yaitu sentralisasi dimana berkas rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap dan UGD di gabung dalam satu rak penyimpanan.Bagian pendaftaran merupakan awal mula interaksi pasien dengan petugas rumah sakit selain pasien UGD maka tentu bagian ini dapat mencerminkan fasilitas dirumah sakit ini. Sedangkan pada kenyataannya bagian pendaftran yang sekaligus digabung dengan bagian informasi bisa dibilang tidak memadai.Contoh nyatanya adalah tidak on line nya komputer antara bagian rekam medis dan kasir sehingga pasien yang dirawat inap melakukan kontrol ulang tetap terdaftar sebagai pasien rawat inap yang seharusnya terdaftar sebagai pasien rawat jalan.Satu masalah lagi yaitu seringnya keterlambatan pengembalian file dari poliklinik atau bagian TPRS sehingga sewaktu file dibutuhkan tidak dapat ditemukan dibagian penyimpanan.Dan ini sangat menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan.

C. Sistem Penamaan Penulisan nama di RSUD selasih yaitu1.Bayi (belum diberi nama menggunakan nama ibunya dan diikuti dengan singkatan ByContoh : bayi Ny Laura Basukidiindeks : Laura Basuki Ny,By2.Sudah mempunyai nama maka ditulis nama bayi dan diikuti dengan singkatan AnContoh : bayi Taufik HidayatDiindeks : Taufik Hidayat, An3.Anak-anakPenulisannya nama dan diikuti singkatan AnContoh : anak Putra Stiawan anak susantiDiindeks : Putra Stiawan, An Susanti, An4.Laki-lakiCara penulisannya yaitu nama diikuti singkatan TnContoh : Toni Kurniawan Rahmad BasriDiindeks : Toni Kurniawan, Tn Rahmad Basri, Tn5.Perempuana.Belum menikahPenulisannya nama sendiri dan diikuti singkatan NnContoh : Ratu Velisa Dealova Diindeks : Ratu Velisa, Nn Dealova, Nn

b.Sudah menikahPenulisannya nama sendiri diikuti NyContoh : Ibu Ratna wati Ibu PuspaDiindeks : Ratna wati, Ny Puspa, NyD. Sistem PenomoranSistem penomoran yang digunakan di RSUD selasih yaitu sistem penomoran secara unitUnit Numbring System, yaitu setiap pasien datang hanya mendapat satu nomor rekam medis untuk setiap kali kunjungan berobatnya.

E. Sistem PenyimpananSistem penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan yaitu sentralisasi yaitu menggabungkan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap digabungkan.Penyimpanan menggunakan 4 rak terbuka.Sistem penjajaran yang digunakan adalah sistem angka akhir atau terminal digits

BAB IVPEMBAHASAN

A.Sistem PenamaanSistem penamaanyang digunakandi RSUD Selasih belum sesuai dengan tinjauan pustaka, karena tidak dibalik.Contoh:Gayus Tambunan tetap di tulis Gayus TambunanSeharusnya ditulisTambunan, Gayus,TnPasien yang mempunyai gelar di tulisNur Atika, MMSeharusnyaAtika, Nur (MM),NyDi sini sistem penamaan pasien hanya ditambah dengan Tn, Ny, Nn, An dan By diakhir nama nya.gambar 01.sistem penamaan yang tidak sesuai dengn buku panduan rekam medis revisi 2,thun 2006.B.Sistem PenomoranSistem penomoran dirumah sakit ini adalah sistem penomoran secara unit, yaitu setiap pasien hanya diberikan satu nomor Rekam Medis saja akan tetapi dirumah sakit ini masih terjadi penggandaan nomor Rekam Medis karnakurangnya ketelitian petugas rekam medis di bagian pendaftaran serta belum diterapkannya sistemkomputerisasi yang bergunakan sebagai pengganti KIUP,sehingga data pasien banyak yang belum dinput dan kesusahan dalam mencari file rekam medisnya.Gambar 02.a pengandaan nomor rekam medis yang masih di temukan di rak penyimpananC.Sistem PenyimpananRuang penyimpanan yang kurang kurang luas sangat berpengaruh terhadap kelangsungan berkas rekam medis , pencahayaan yang tidak merata keseluruhan ruang penyimpanan membuat mata cepat lelah dan keamanan yang tidak menjamin,sedangkan faktor keamanan adalah pertimbangan yang paling penting di area pengarsipan dan aturan keamanan hendaknya ditempel dengan jelas, contoh ruangan penyimpanan dilarang keras untuk dimasuki selain petugas rekam medis, pengaturan udara yang semestinya dalam hal kontrol suhu, kelembapan dan debu penting untuk mencegah kebakaran dan meningkatkan produktifitas petugas. Rak-rak disini disusun secara berhadapan tetapi jarak antara rak satu dengan rak yang lain sangat sempit seharusnya jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang di anjurkan 90 cm dan jarak antara dua baris rak untuk lalu lalang 150cm ini sesuai dengan prosedur yang berlaku .Kurangnya penataan ruangan penyimpanan rekam medis sehingga timbulnya ketidak nyamanan petugas rekam medis saat berada di dalam ruangan tersebut, dan ditemukan beberapa file yang kurang terawat sehingga file tersebut mudah rusak ,serta terdapat kesalahan pada saat penyimpanan yang sering terjadi sehingga status yang harusnya berada di rak yang sudah di tentukan tetapi tidak berada di tempatnya,.Terkadang ditemukan file yang map nya rusak.Rak rak penyimpanan juga telah mengalami kepenuhan file sehingga selain mempersulit pengambilan file juga dapat merusak file yang terjepit. Hal itu tentu saja sangat merugikan mengingat file ini sangat penting bagi perkembangan dan tindak lanjut pengobatn yang akan diberikan kepada pasien.Karena masalah-masalah yang terdapat diatas membuat kinerja para petugas berkurang maka terkadang pasien harus menunggu lama.Tentu saja ini membuat nilai pelayanan di Rumah Sakit berkurang.Masalah masalah ini harus segera di atasi agar tindakan pelayanan kesehatan yang di berikan terpenuhi.Gambar 03 .(a).rak penyimpanan berkas rekam medisGambar 03.(b )sistem keamanan yang kurang di perhaikan pada tempat penyimpananGambar 03 (c).sempitnya jarak antara rak satu dan rak lainya .

BAB V PENUTUPA.Kesimpulan1.Sistem penamaanSistem penamaan yang di gunakan di rumah sakit RSUD selasih pangkalan kerinci tidak sesuai dengan pedoman pengolaan rekam medis revisi 1dan revisi 22.Sistem penomoranSistem penomoran yang digunakan di rumah sakit RSUD selasih pangkalan kerinci suadah berjalan sesui dengan pedoman pengolaan rekam medis revisi 1 dan revesi 2.3.Sistem penyimpananSistem penyimpanan yang di gunakan di rumah sakit RSUD selasih pangkalan kerinci suadah berjalan dengan pedoman pengolaan rekam medis revisi 1 dan revisi 2.B.SARAN1.Untuk menghindari terjadinya penggandaaan nomor sebaiknya tempat pendaftaran di buat menjadi dua jalur, jalur yang pertama di gunakan untuk pasien lama yang pernah berubat di RSUD slasih pangkalan kerinci dan jalur yang kedua di gunakan untuk pasien baru yang belum pernah berobat di rumah sakit RSUD selasih pangkalan kerinci.2.Pada saat pengisian naman sebaikya menggunakan atau mengacu kepada buku pedoman revisi terbaru yang telah di anjurkan sehingga sistem penamaan seuai dengan prosedur yang berlaku.3.Keaamanan pada tempat penyimpanan berkas rekam medis sebaiknya lebih d perhatikan dan di tingkatkan , bukan kah berkas rekam medis milik pasien ini sangat RAHASIA4.Untuk pencahayaan di ruang rekam medis lebih merata dan di perhatikan. Sehingga memudahkan pengambilan dan penyimpanan kembali berkas rekam medis .5.Pengembalian kembali berks rekam medis dari poliklinik dan istalasi gawat darurat serta rawat inap harus sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan sehingga ada saat pasien kembali berobat status pasien tersebut telah berada di dalam rak penyimpanan.6.Pengisian pada buku kembali lebih di teliti kan lagi, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara petugas di pendaftaran dan petugas di tempa penyimpanan7.Sebaiknya ruang penyimpanan berkas rekam medis inaktif di buat secara terpisah denagn ruangan penyimpanan berkas rekam medis yang aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Nurmaimun,Amd. PK,SKM,Materi perkuliahan PSRM I dan II,Pekanbaru, 2011Departemen Kesehatan RI,Pedoman Pengelolaan Rekam MedisRumah Sakit Revisi I, Jakarta, 1997Departemen Kesehatan RI,Pedoman Pengelolaan Rekam MedisRumah Sakit Revisi II, Jakarta, 2006Laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit umum daerah selasih,2010