Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies
Harry Akza Putrawan
DEFINISI PPOK
• Penyakit umum yang bisa dicegah dan diobati,dengan karakteristik gejala respirasi danhambatan aliran udara persisten akibatkelainan saluran napas dan/atau alveolarsetelah terpapar partikel atau gas berbahaya
• Eksaserbasi dan penyakit komorbidberkontribusi terhadap beratnya penyakitpada setiap individu.
Nutrition
Infections
Socio-economic
status
Aging Populations
Faktor Risiko PPOK
GOLD Update 2019
PPOK Eksaserbasi
• Didefinisikan sebagai perburukan gejala akutyang memerlukan terapi tambahan
• Sering dipicu oleh infeksi saluran napas
• Terapi meliputi terapi oksigen, bronkodilator,kortikosteroid, dan antibiotik, jika perlu
ventilasi non invasif
• Bencana alam→ gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, Banjir→menimbulkankorban jiwa dan kerusakan infrastruktur
• Pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit→kena dampak dari bencana
• Asia → Sering terkena dampak bencanakarena lokasi geografi terutama yang berhubungan dengan gempa bumi dantsunami
• Seluruh korban selamat→memiliki risikoterkena penyakit respirasi akut, termasukperburukan penyakit PPOK.
• Permasalahan respirasi dapat langsungdisebabkan oleh inhalasi air bah, tsunami ataudebu vulkanik, atau dapat juga karena kondisipengungsian yang padat sehingga berisikoinfeksi.
EFEK LANGSUNG BENCANA ALAM
• Inhalasi
• Aspirasi
• Trauma
• Psikologis
INHALASI
• Api/Asap
Penyebab biasanya adalah kebakaran hutan atauakibat gempa bumi.
Penyebab utama mortalitas dan morbiditas→10% penyebab kematian pada gempa bumiHanshin-awaji tahun 1995.
Terjadi kerusakan langsung pada mukosa salurannapas
• Kabut asap
Penyebab utama adalah kebakaran hutan
Menurunkan kualitas udara
Meningkatkan level partikulat atmosfer, karbonmonoksida dan karbon dioksida
Peningkatan partikulat respirasi (<10 µm, PM10) →menigkatkan angka eksaserbasi asma danPPOK.
• Kebakaran hutan tahun 1997 di Indonesia menyebabkan 500 lebih kematian yang berhubungan dengan kabut, dengan 300.000 kasus asma, 50.000 bronkhitis dan kasusinfeksi saluran napas sekitar 1,5 juta.
• Penyakit respirasi juga berhubungan denganmeningkatnya PM10
Emisi vulkanik
• Suatu penelitian post mortem akibat erupsigunung berapi st.Helens tahun 1982 → 80% meninggal akibat asfiksia karena obstruksibronchial akibat inhalasi abu
• Partikel-partikel yang dikeluarkan oleh erupsijuga menurukan kualitas udara.
• Kunjungan ke IGD meningkat, terutama bagiorang yang memiliki asma dan PPOK.
Dust/Building collapse
• Partikel <10 µm terdeteksi pada paru petugaspemadam kebakaran kota New York setelahrubuhnya World Trade Centre.
• Beberapa diantaranya mengalami rinosinusitiskronik, batuk kronik, hipereaktivitas bronkusdan penurunan VEP1 secera persisten.
• Terdapat individu yang mengalamibronkospasme setelah inhalasi debu.
Aspirasi/near drowning
• Terjadi pada banyak kasus tsunami atau banjir.
• Banyak microba yang teraspirasi ke salurannapas
• Risiko infeksi pernapasan meningkat
• PPOK eksaserbasi→ infeksi pada salurannapas.
The characteristic symptoms of COPD are chronic and progressive dyspnea, cough, and sputum production.
Dyspnea: Progressive, persistent and characteristically worse with exercise.
bChronic cough: May be intermittent and may be unproductive.
Chronic sputum production: COPD patients commonly cough up sputum.
Symptoms of COPD
GOLD Revision 2011
• Jumlah pasien yang membutuhkan oksigensetelah gempa bumi di jepang
Jumlah pasien PPOK yang mengalami eksaserbasi sampai 6 bulansetelah bencana
• Beberapa laporan mendokumentasikan PPOK eksaserbasi setelah bencana
• Penyebab nya diantaranya karenaketerlambatan kontrol penyakit akibatkerusakan Rumah sakit atau karena infeksiakibat higienis yang buruk serta padatnyapengungsian.
• SABA dengan atau tanpa SAMA direkomendasikansebagai bronkodilator awal
• Terapi pemeliharaan LABA harus dimulai segerasebelum pasien dipulangkan
• Kortikosteroid sistemik bisa memperbaiki fungsi
paru, oksigenasi dan mengurangi waktu rawat inap
(sebaiknya 5-7 hari)
• Antibiotik, sesuai indikasi, durasi 5-7 hari, bisa
mempercepat penyembuhan
• Metilxantin tidak direkomendasikan karena berbagai
efek samping
• Ventilasi non invasif diberikan jika gagal napas akut
• Lakukan penilaian gejala, analisa gas darah, fototoraks
• Berikan terapi oksigen, periksa oksimetri berkala
• Bronkodilator:✓Naikkan dosis atau frekuensi SABA
✓Kombinasi SABA dan anti kolinergik
✓Gunakan LABA jika pasien stabil
✓ Jika tersedia gunakan spacer atau nebulizer untuk terapi inhalasi
• Pertimbangkan kortikosteroid oral, hati-hati jika adainfeksi bakteri
• Pertimbangkan ventilasi non invasif
• Monitor keseimbangan cairan, identifikasikomorbiditas
• Rekomendasi buat pasien
Kemungkinan berada dalam pengungsian dalamwaktu yang lama (>3 minggu) → penurunanaktivitas harian serta risiko rawat inap buatpenyakit respirasi→ usia lanjut harus dievakuasidari daerah bencana secepat mungkin
• Pasien dengan PPOK harus selalu membawaobat-obatan mereka ditangan dan diedukasimengenai penyakitnya
• Rekomendasi buat penyedia layanankesehatan
Jepang setelah gempa bumi besar Hanshin 1995
→menyiapkan prosedur emergensi buatpenyedia servis oksigen terkhusus bagi pasienPPOK dengan LTOT
Salah satu prosedurnya→ Real time locating system buat pasien PPOK yang sedang dilayanioleh penyedia oksigen LTOT.
• Community-based plan untuk pasien denganLTOT.
• Menyediakan suplai obat-obatan penting buatpasien PPOK serta memberikan support psikologis berperan penting dalam kontrolpenyakit selama bencana.
Risiko infeksi saluran napas meningkat di tempat pengungian
Risiko eksaserbasi PPOK meningkat
• Indonesia → negara berkembang
• Lokasi geografis Indonesia juga sulitterjangkau terutama wilayah pegununganmaupun pulau-pulau terluar
• Sulit memberikan suplai logistik dankesehatan tepat waktu.
• Harus tersedia alat kesehatan dan obat-obatan siap pakai untuk bencana
• Penelitian mengenai pola bencana danpenyakit yang sering muncul saat bencanamasih kurang.
• Pada bencana angin topan Andrew 1992 →obat-obatan untuk penyakit asma dan PPOK menjadi sangat penting
• Bronkodilator dan antibiotik harus disiapkanoleh pemerintah dan menjadi stok yang siapdigunakan jika terjadi bencana
• Ventilator dibutuhkan dalam kondisi daruratterutama di RS lapangan untuk antisipasieksaserbasi PPOK yang berat.
• Transport pasien PPOK berat yang membutuhkan evakuasi ke RS yang lebihbesar→membutuhkan peralatan medislengkap termasuk ventilator mekanis.
Kesimpulan
• PPOK merupakan penyakit kronik saluran napasyang sering mengalami eksaserbasi saat bencana
• Diperlukan edukasi terhadap pasien PPOK terutama langkah-langkah yang harus dilakukanjika terjadi kondisi darurat atau bencana
• Butuh kesiapan seluruh pihak untuk mengatasitimbulnya masalah kesehatan saat terjadibencana.