Upload
kim-haris-imnida
View
259
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA DI RUANG INTERNE C
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
Oleh:Kelompok V
1. Emilda Agustini, S. Kep.2. Lidya, S. Kep.3. M. Hardiansyah, S. Kep.
Pembimbing Akademik: Pembimbing Klinik: Ns. Anggi Pratiwi, S. Kep. Ns. Eni Purwanty, S. Kep.
P R O G R A M P E N D I D I K A N P R O F E S I N E R S
S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N
B I N A H U S A D A P A L E M B A N G
2 0 1 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANEMIA
Topik : Sistem Imun dan Hematologi
Pokok Bahasan : Penyakit Anemia
Sub Pokok Bhasan : 1. Pengertian anemia
2. Penyebab anemia
3. Tanda dan gejala anemia
4. Komplikasi anemia
5. Cara pengobatan anemia
6. Cara pencegahan anemia
Hari/ Tanggal : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 11.00 s/d 11.45 Wib
Tempat : Ruang Interne C RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang
Sasaran : Pasien yang di rawat dan keluarga yang berada di Ruang
Rawat Inap Interne C RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami tentang penyakit
anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian dari penyakit anemia
b. Menyebutkan apa penyebab dari penyakit anemia
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit anemia
d. Menjelaskan komplikasi dari penyakit anemia
e. Menjelaskan cara pengobatan dari penyakit anemia
f. Menjelaskan cara pencegahan dari penyakit anemia
B. Materi
a. Menjelaskan pengertian penyakit anemia
b. Menjelaskan apa penyebab dari penyakit anemia
c. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit anemia
d. Menjelaskan komplikasi dari penyakit anemia
e. Menjelaskan cara pengobatan dari penyakit anemia
f. Menjelaskan cara pencegahan dari penyakit anemia
C. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
D. Media Penyuluhan
a. Leafleat
b. Banner
E. Pengorganisasian
a. Moderator : M. Hardiansyah, S. Kep.
b. Penyaji : Lidya, S. Kep.
c. Notulen : Emilda Agustini, S. Kep.
F. Proses Kegiatan Penyuluhan
No TahapanKegiatan
MahasiswaKegiatan Peserta Media Metode
1 Pendahuluan
(5 Menit)
Memberikan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab salam
Mendengarkan
-
-
Tanya
jawab
Ceramah
penyuluhan
Membagikan leafleat
Mendengarkan
Menerima leafleat
-
-
Ceramah
-
2 Penyajian
(15 Menit)
Apersepsi
Menjelaskan tentang
pengertian Anemia
Menjelaskan tentang
penyebab penyakit
Anemia
Menjelaskan tanda dan
gejala Anemia
Menjelaskan
komplikasi dari
penyakit Anemia
Menjelaskan cara
pengobatan penyakit
Anemia
Menjelaskan tentang
cara pencegahan
penyakit Anemia
Menjawab
pertanyaan
Memperhati
kan
Memperhati
kan
Memperhati
kan
Memperhati
kan
Memperhati
kan
Memperhati
kan
-
Leafleat
Dan
Banner
Leafleat
Dan
Banner
Leafleat
Dan
Banner
Leafleat
Dan
Banner
Leafleat
Dan
Banner
Leafleat
Dan
Banner
Tanya
jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
3 Penutup
(15 menit)
Evaluasi
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Memberikan reward
untuk peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan
Peserta bertanya
Peserta menjawab
pertanyaan
-
Tanya
Jawab
Tanya
Jawab
Penutup
Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
salam
Menjawab Salam
Tanya
Jawab
G. Evaluasi Penyuluhan
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta, Mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti penyuluhan sesuai
rencana
2) Tempat dan alat sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2) Peserta berperan aktif selama jalannya kegiatan penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
1) Bentuk Test : Tanya Jawab
2) Jumlah Test : 6 Buah
Coba jelaskan pengertian penyakit Anemia
Coba jelaskan penyebab penyakit Anemia
Coba jelaskan tanda dan gejala penyakit Anemia
Coba jelaskan komplikasi penyakit Anemia
Coba jelaskan cara pengobatan penyakit Anemia
Coba jelaskan cara pencegahan penyakit Anemia
TINJAUAN TEORITIS
PENYAKIT ANEMIA
1. Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges,
1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006
: 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan
perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama,
pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
2. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat
dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat,
dan sebagainya. Penyebab umum dari anemia:
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Penyakit Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Kekurangan G6PD
Penyakit sel sabit
Penyakit hemoglobin C
Penyakit hemoglobin S-C
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia (Burton, 1990).
Anemia dibagi menjadi 2 tipe umum :
a. Anemia Hipropropilatif
1) Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk
di sum-sum tulang yang sel-sel darah diproduksi dalam jumlah yang tidak
mencukupi. Anemia aplastik dapat terjadi secara congenital maupun idiopatik
( penyebabnya tidak diketahui). Secara marfologis, sel darah mer4ah terlihat
normositik dan normokronik. Jumlah retikulosit rendah atau tidak ada dan biop[si
sumsum tulang menunjukan keadaan yang disebut “ pungsi kering” dengan
hipoplasia nyata dan penggatian dengan jarinagan lemak.
2) Anemia defisiensi besi
Anemia defesiensi besi adalah dimana keadaan kandungan besi tubuh total turun
dibawah tingkat normal. Defesiensi besi merupakan penyebab utama anemia
didunia, dan tetutama seringdijumpai pada wanita usia subur, disebabkan oleh
kekurangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama
kehamilan. Pada anemia defisiensi besi pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel
darah merah normal atau hamper normal dan kadar Hb berkurang. Pada perifer sel
darah merah Mikrositik dan Hiprokromik disertai poikilositosi dan asisositosis
jumlah retikulosis dapat normal atau berkurang. Kadar besi berkurang, sedangkan
kapasitas mengikat besi serum total meningkat.
3) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam volat
menunjukan perubahan yang sama antara sumsum tulang dan drah tepi, karena
kedua vitamin tersebut esensial bagiu sintesis DNA normal. Pada setiap kasus,
terjadi hyperplasia sumsum tulang, precursor eritroit dan myeloid besara dan aneh
dan beberapa mengalami multinukleasi. Tetapi beberapa sel ini mati dalam
sumsum tulang, sehingga jumlah sel matang yang meninggalkan sumsum tulang
menjadi sedikit dan terjadilah parisitopenia. Pada keadaan lanjut Hb dapat turun
4-5 gr/dl hitung leukosit 2000-3000/ml3 dan hitung trombosit kurang dari
50000/ml3
b. Anemia hemolitik
1) Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik,eritrosit memiliki rentang usia yang memendek. Untuk
mengkompensasi hal ini biasanya sumsum tulang memproduksi sel darah merah
baru 3x/ lebih disbanding kecepatan normal. Pada pemerikasaan anemia hemolitik
ditemukan jumlah retikulosis meningkat, fraksi bilirubin indirect meningkat,dan
haptok globin biasanya rendah.
2) Anemia hemolitika turunan
2.1 Sferositosis turunan
Sferositosis turunan merupakan suatu anemia hemolitika ditandai dengan sel
darah merah kecil berbentuk feris dan pembesaran limfa (spenomegali).
Merupakan kelainan yang jarang, diturunkan secara dominant. Kelainan ini
biasanya terdiagnosa pada anak-anak, namun dapat terlewat sampai dewasa
karena gejalanya sangat sedikit. Penangananya berupa pengambilan limpa
secara bedah.
2.2 Anemia sel sabit
Adalah anemia hemolitika berat akibat adanya defek pada molekul
hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. Anemia sel sabit ini
merupakan ganggaun genetika resesif auto somal yaitu individu memperoleh
Hb sabit (Hb s) dari kedua orang tua. Pasien dengan anemia sel sabit biasanya
terdiagnosa pada kanak-kanak karena mereka nampak anemis ketika bayi dan
mulai mengalami krisis sel sabit pada usia 1-2 tahun.
3. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam
tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta
perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah
mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala
ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna
pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung
(Sjaifoellah, 1998).
4. Komplikasi
a. Jantung
Menyebabkan gagal jantung kongestif
b. Paru
Menyebabkan infark paru,pneumonia,pneumonia,pneomokek
c. SSP
Menyebabkan trombosis serebral
d. Genito urinaria
Menyebabkan disfungsi ginjal,pria pismus
e.GI
Menyebabkan kolesisfitis,fibrosis hati dan abses hati
f. Ocular
Menyebabkan ablasia retina,penyakit pembuluh darah perifer, pendarahan
g. Skeletal
Menyebabkan nekrosis aseptic kaput femoris dan kaput humeri, daktilitis (biasanya
pada anak kecil)
h. Kulit
Menyebabkan ulkus tungkai kronis.
5. Penatalaksanaan
Tindakan umum:
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang.
1. Transpalasi sel darah merah
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :
1. Anemiadefisiensi besi
Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan
seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x200mg/hari/oral sehabis makan
2. Anemia pernisiosa: pemberian vitamin B12
3. Anemia asam folat: asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian
cairan dan transfuse darah.
6. Pencegahan Anemia
1. Makan makanan yang bergizi
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
3. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA
1. Cecily L. Betz, dkk, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, EGC Jakarta.
2. Suriadi,dkk, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, cetakan I , penerbit C.V. Agung
Seto, Jakarta
3. FKUI, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Percetakan infomedika, Jakarta.
4. Richard,R.,dkk, 1992, Ilmu Kesehatan Anak Bagian II.
5. Sylvia A.Price, dkk, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis proses-proses penyakit,
Edisi 4, EGC , Jakarta.
6. Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC,
Jakarta.
EVALUASI HASIL PENYULUHAN
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta, Mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti penyuluhan sesuai rencana
b. Tempat dan alat sesuai rencana
Evaluasi:
a. Peserta, Mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti penyuluhan sesuai rencana
yang telah di buat
b. Tempat dan alat sesuai rencana yang telah di buat
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama jalannya kegiatan penyuluhan
Evaluasi:
a. Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta sudah berperan aktif selama jalannya kegiatan penyuluhan
No. Pertanyaan Jawaban
1 Ny. I
”Kenapa darah saya ini masih rendah
walaupun sudah transfusi darah?”
Lidya, S. Kep.
”Transfusi itu kan bu tidak langsung
menaikkan darahnya bu..., apa lagi
jika darahnya sudah sangat turun,
transfusi darahnya bukan hanya satu
kali, perlu beberapa kali dan harus
di tambah makan makanan bergizi,
seperti daging yang tidak berlemak,
sayuran hijau”
2 Tn. Z
”Cak mano caro pencegahan
anemia?”
Lidya, S. Kep.
”nah, caro nyo dengan makan
makanan bergizi seperti tadi pak,
makan daging yang dak berlemak,
sayuran hijau, terus caro masaknyo
jugo jangan pake banyak-banyak
minyak dan santen pak”
3. Evaluasi Hasil
Bentuk Test : Tanya Jawab
Jumlah Test : 6 Buah
Coba jelaskan pengertian penyakit Anemia
Coba jelaskan penyebab penyakit Anemia
Coba jelaskan tanda dan gejala penyakit Anemia
Coba jelaskan komplikasi penyakit Anemia
Coba jelaskan cara pengobatan penyakit Anemia
Coba jelaskan cara pencegahan penyakit Anemia
No. Pertanyaan Jawaban
1 M. Hardiansyah, S. Kep.
”Siapo yang tahu dengan anemia tuh
apo?”
Ny. A
”Kekurangan darah, rendahnya sel
darah merah”
2 M. Hardiansyah, S. Kep.
”Coba jelaskan tanda dan gejala
penyakit Anemia?”
Ny. U
”5 L, Lemah, Letih, Lesu, Lelah,
Lung... Lai”
3 M. Hardiansyah, S. Kep.
”Coba jelaskan cara pencegahan
penyakit Anemia?”
Ny. D
”Makan makanan bergizi, makan
sayoran hijau”
DOKUMENTASI