2
CROSS MATCH Cross match (reaksi Silang) : perlu dilakukan sebelum transfuse darah untuk melihat apakah darah penderita sesuai darah pendonor. Cross match terbagi menjadi dua,yaitu : 1. Mayor cross match adalah serum penerima dicampur dengan sel donor,merupakan tindakan terakhir untuk melindungi keselamatan penerima darah. 2. Minor cross match adalah serum donor dicampur dengan sel pencerna Cross Match adalah pemeriksaan selologis untuk menetapkan sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah resipen. Dilakukan sebelum transfuse darah dan bila terjadi reaksi transfui darah. Cara menilai hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Bila kedua pemeriksaan Cross Match mayor dan minor tidak mengakibatkan aglutinasi eritrosit maka diartikan bahwa darah donor sesuai dengan darah resipen sehingga transfusi darah boleh dilakukan. Bila Cross Match mayor menghasilkan aglutinasi tanpa memperhatikan hasil Cross Match minor diartikan bahwa donor darah tidak sesuai dengan donor resipen sehingga transfusi darah tidak sesuai dengan darah resipen sehingga transfusi darah tidak dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor tersebut. 2. Bila Cross Match mayor tidak menghasilkan aglutinasi sedangkan dengan Cross Match minor terjadi aglutinasi maka Cross Match minor harus diulangi dengan menggunakan serum donor yang diencerkan. Bila pemeriksaan terakhir ternyata tidak menghasilkan aglutinasi maka transfusi darah masih dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor tersebut. Bila pemeriksaan dengan serum donor yang diencerkan menghasilkan aglutinasi, maka darah donor itu tidak dapat ditransfusikan.

Cross Match

Embed Size (px)

DESCRIPTION

free

Citation preview

Page 1: Cross Match

CROSS MATCH

Cross match (reaksi Silang) : perlu dilakukan sebelum transfuse darah untuk melihat apakah darah penderita sesuai darah pendonor. Cross match terbagi menjadi dua,yaitu :

1. Mayor cross match adalah serum penerima dicampur dengan sel donor,merupakan tindakan terakhir untuk melindungi keselamatan penerima darah.

2. Minor cross match adalah serum donor dicampur dengan sel pencerna

Cross Match adalah pemeriksaan selologis untuk menetapkan sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah resipen. Dilakukan sebelum transfuse darah dan bila terjadi reaksi transfui darah.

Cara menilai hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Bila kedua pemeriksaan Cross Match mayor dan minor tidak mengakibatkan aglutinasi eritrosit maka diartikan bahwa darah donor sesuai dengan darah resipen sehingga transfusi darah boleh dilakukan. Bila Cross Match mayor menghasilkan aglutinasi tanpa memperhatikan hasil Cross Match minor diartikan bahwa donor darah tidak sesuai dengan donor resipen sehingga transfusi darah tidak sesuai dengan darah resipen sehingga transfusi darah tidak dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor tersebut.

2. Bila Cross Match mayor tidak menghasilkan aglutinasi sedangkan dengan Cross Match minor terjadi aglutinasi maka Cross Match minor harus diulangi dengan menggunakan serum donor yang diencerkan. Bila pemeriksaan terakhir ternyata tidak menghasilkan aglutinasi maka transfusi darah masih dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor tersebut. Bila pemeriksaan dengan serum donor yang diencerkan menghasilkan aglutinasi, maka darah donor itu tidak dapat ditransfusikan.

Cross Match mempunyai tiga fungsi yaitu :1. Konfirmasi jenis A-B-O dan RH (kurang dari 5 menit).2. Mendeteksi antibody pada golongan darah lain.3. Mendeteksi antibody dengan titer rendah atau tidak terjadi aglutinasi mudah.

SUMBER : https://isnanos.wordpress.com/2011/12/26/refrat-transfusi-darah/