16
Makalah Pengolahan Mineral Crushing Disusun Oleh : Nama : Actur Saktianto Nugroho Npm : 3334131364 Kelas : B TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK

Crushing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengolahan mineral

Citation preview

Makalah Pengolahan MineralCrushing

Disusun Oleh :

Nama: Actur Saktianto NugrohoNpm: 3334131364Kelas: B

TEKNIK METALURGIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASACILEGON BANTEN2014KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNYA sehingga Makalah Pengolahan Mineral ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengolahan Mineral yang membahas mengenai crushing. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua orang yang telah membantu terselesaikannya makalah ini atas pengertian dan doanya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu , kritik dan saran sangat penulis harapkanuntuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cilegon , September 2014

Penulis Actur Saktianto Nugroho

iiDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDULiKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBAR ivBAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan1BAB IIPEMBAHASAN2.1 Crushing22.2 Alat-alat Pimary Crushing22.3 Alat-alat Secondary Crushing 5BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan 8DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

iiiDAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Jaw Crusher3Gambar 2.2. Gyratory Crusher4Gambar 2.3. Cone Crusher5Gambar 2.4. Hammer Mill6Gambar 2.5. Roll Crusher6

ivBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengolahan mineral mrupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pada suatu bahan galian/mineral. Suatu mineral belum dapat diproses secara langsung lebih lanjut sesaat setelah ditambang, hal ini dikarenakan mineral tersebut masih tercampur dengan pengotornya (Gangue). Mineral perlu diolah sesuai dengan keperluan, misalnya suatu mineral harus memiliki derajat liberasi yang luas untuk terjadi reaksi kimia pada proses berikutnya, maka kita bisa mengolahnya dengan proses yang disebut Kominusi. Kominusi merupakan suatu proses pengecilan ukuran suatu mineral dengan menggunakan beberapa metode, seperti crushing dan grinding. Dalam makalah ini nantinya akan dibahas lebih lanjut mengenai proses pengolahan mineral Kominusi yang menggunakan metode crushing.1.2 Rumusan MasalahTerdapat pula rumusan masalah dalam makalah ini yakni: Bagaimana metode crushing dapat digunakan untuk memperkecil ukuran suatu mineral atau feed (umpan). 1.3 TujuanPembuatan makalah ini bertujuan untuk membatu mahasiwa dalam menambah wawasan mengenai metode Crushing dalam pengecilan ukuran suatu mineral atau feed (umpan) dan membatu mahasiwa sebagai sumber bahan pembelajaran mata kuliah pengolahan mineral.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Crushing (Peremukan)Crushing merupaka suatu metode yang di gunakan untuk untuk memperkecil ukuran material dengan menggunakan suatu gaya. Dalam metode crushing dalam proses kominusi terdapat 2 tahapan, yaitu :a. Primary Crushing Merupakan tahap penghancuran pertama, umpan pada tahanapn ini ukurannya sangat besar, berupa bongkahan. Diameter yang dimiliki 84 x 60 inchi.b. Secondary crushing Secondary crushing adalah tahapan selanjutnya setelah dari primary crushing, dimana feed (umpan) yang akan di crushing lebih kecil dibanding dengan feed (umpan) pada primary crushing. Sehingga produk yang dihasilkan juga memiliki ukuran yang lebih kecil2.2 Alat-alat Pimary CrushingPada tahapan pertama yaitu pimary crushing feed(uman) maupun bijih dimasukan kedalam jaw crusher dan gyratory crusher.2.2.1 Jaw CrusherJaw crusher murupakan alat crusher yang di gunakan pada pimary crushing. Jaw crusher terdiri dari dua permukaan jaw (pelat baja paduan Mn), satu diantaranya diam. Tidak dapat bergerak (Fixed jaw) Dapat bergerak (swing jaw)

3Gambar 2.1 Jaw Crusher

Terdapat beberapa jenis Jaw crusher yang di gunakan dalam primary crusher diantaranya:a. BlakeAlat ini menggunakan energi sebesar 2.25 225 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 7 : 1.b. Overhead PivotAlat ini menggunakan energi sebesar 11 150 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 7 : 1.c. Overhead EccentricAlat ini menggunakan energi sebesar 2.25 400 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 7 : 1.d. DodgeAlat ini menggunakan energi sebesar 2.25 11 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 7 : 1.

2.2.2 4Gyratory CrusherGyratory Crusher juga merupakan alat yang di gunakan pada tahapan primary crushing dan merupakan hasil pengembangan alat crushing untuk mendapatkan kapasitas yang besar.

Gambar 2.2 Gyratory CrusherKarakteristik penting pada Gyratory Crusher yaitu :a. Ukuran partikel yang menurunb. Perubahan permukaan luar crusher pada bagian kerucutc. Permukaan mantel menjadi lebih sejajar Terdapat beberapa jenis Gyratory Crusher:a. True Gyratory Alat ini menggunakan energi sebesar 5 750 Kw. Dan memiliki rata-rata rasio reduksi 8 : 1.b. GyradiscAlat ini menggunakan energi sebesar 100 400 Kw Dan memiliki rasio reduksi berkisar 2 : 1 - 4 : 1.

2.3 5Alat-alat Secondary CrushingPada tahapan kedua ini terdapat alat-alt yang diguanakan sebagai alat pengecil ukuran umpan atau bijih setelah memlalui proses pimary secondary.2.3.1 Cone Crusher

Gambar 2.3 Cone CrusherCone crusher termasuk dalam jeni Gyratory crusher namun di gunapan tahapan selanjutnya yaitu Secondary Crusher. Pada cone crusher material akan diperkecil lagi. Diameter cone yang digunakan pada cone crusher biasnya berkisaran 600 3050 mm. Pada tahapan kedua ini rasio reduksi yang di peroleh 6:1 8:1. Daya atau yang digunakan sebesar 22 600 Kw.2.3.2 Hammer MillHammer mill termasuk ke dalam secondary crusher, bekerja dengan menggunakan prinsip shearing stress. Umpan atau material yang digunakan berukuran kecil karena telah melewati tahapan pimary crusher. Hammer mill ini dapat di golongkan kedalam Impact Crusher.

6Gambar 2.4 Hammer Mill2.3.3 Roll Crusher

Gambar 2.5 Roll CrusherRoll crusher juga merupakan secondary crusher. Terdapat 2 jenis roll crusher, yaittu:a. Single RollSingle roll ini menggunakan satu buah roll untuk memperkecil umpan. Diameter roll yang digunakan berkisar 500 1500 mm. Dan kapasitas yang dapat di tampung sekitar 20 1500 ton/hr. b. 7Double RollsDouble roll ini menggunakan dua buah roll yang sama besar untuk memperkecil umpan. Diameter roll yang di gunakan berkisar 750 1800 mm. Dan kapasitas yang dapat di tampung sekitar 20 2000 ton/hr.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanBerdasarka data makalah ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan yakni;a. Metode Crushing dapat digunakan untuk memperkecil ukuran mineral yang berasal dari tambang untuk di gunakan dalam proses selanjutnya.b. Dalam metode crushing terdapat 2 tahapan dalam pengecilan ukuran mineral yaitu: Pimary crusher Secondary Crusher

DAFTAR PUSTAKADavid.J.Spottiswood, Errot.G.Kelly. 1982. Introduction to Mineral Processing. John Willey and Sons, inc: CanadaGilchrist, J.D. 1989. Extraction Metallurgy. Robert Maxwell House, inc: U.S.A