38
Rehabilitasi Medik Pada Penderita CEREBRAL PALSY

CSS CP

  • Upload
    reinywh

  • View
    25

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

css

Citation preview

Page 1: CSS CP

Rehabilitasi Medik Pada Penderita

CEREBRAL PALSY

Page 2: CSS CP

Cerebral Palsy

lesi / maldevelopment otak yang bersifat non-progresif dan ditemukan pada awal masa kanak-kanak

Suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya

Page 3: CSS CP

Etiologi

Page 4: CSS CP

Klasifikasi CP berdasarkan fisiologis

• Athetoid• Ataxic• Rigid-Spastic• Atonic• Mixed

Page 5: CSS CP

Klasifikasi CP berdasarkan topografi

Monoplegia : Gangguan pada 1 anggota gerak

Triplegi : gangguan pada kedua lengan dan 1 tungkai

Quadriplegia : gangguan pada keempat anggota gerak

Diplegia : sama seperti quadriplegia, tetapi tungkai lebih lemah daripada lengan

Hemiplegia : gangguan pada 1 sisi tubuh

Page 6: CSS CP

GAMBAR

Monoplegi diplegi triplegia

• Hemiplegi Quadriplegi

Page 7: CSS CP

Berdasarkan abnormal tonus otot

• Spastik : peningkatan tonus otot postural, apabila digerakkan akan terjadi hambatan

• Flaccid : tonus otot postural normal akan tetapi kualitas lebih rendah dari normal dan bila digerakkan tidak terjadi hambatan

• Rigid : tonus otot lebih tinggi dari normal dan hampir tidak pernah terjadi penurunan tonus otot

• Fluktuatif (atetosa dan ataxia) : tonus otot kadang diatas normal kadang dibawah normal

Page 8: CSS CP

Berdasarkan kecacatan

Page 9: CSS CP

Gambaran Kliniso Tipe spastik : quadriplegi, hemiplegi,

diplegia, triplegia, monoplegiao Tipe ektrapiramidal (gerak involunter

spontan) : hiperkinetik, distoniko Hipotonik : secara menyeluruh menetap

melebihi usia 2-3 tahuno Tipe serebelar : sejumlah kecil pasien

menderita kelainan neurologi statis dengan gejala cerebelar dominan

o Tipe campuran : tipe spastik + ekstrapiramidal

o Kelainan organik bukan motorik : retardasi mental, epilepsi, kelainan mata, gangguan komunikasi, pendengaran, gigi

Page 10: CSS CP

Diagnosis

Page 11: CSS CP

Tabel perkembangan anak normal

Umur Umur Merangkak Umur duduk Umur berjalan

Umur memegang

12 bln Merangkak kasar Berjalan dgn bantuan 1 tangan

-menjepit spt tang- Bertepuk tangan

11 bln merangkak Keseimbangan duduk baik

Berjalan dengan bantuan 2 tangan

10 bln Merayap maju Duduk belum stabil

Berdiri sendiri Menjepit seperti piset

9 bln Merayap maju Duduk belu stabil

Berdiri pegangan, merambat

Menjatuhkan benda dengan sengaja

8 bln Posisi merangkak Usaha duduk dari posisi tengkurap

Berusaha berdiri dengan bantuan

Mengambil obyek dan memakannya

7 bln Angakt satu tanganBergulingMulai merayap mundur

Memainkan kedua kaki ke mulut

Melonjak, diberdirikan pinggul akan lurus

spt 8 bln

6 bln Bertopang pd kedua tangan dan lutut

Angkat kepala,dan bahu, lutut fleksi

Duduk bertumpu

Ambil obyek dengan seluruh jari tangan

5 bln Angkat kepala 90 ° bertumpu pada lengan bawah

Ditarik ke tegak, kontrol kepala baik

Spt 6 bln

4 bln Angkat kepala 90 ° 1 menit bertumpu lengan bawah

Miring , tengkurap

Ditarik ke posisi tegak kontrol kepala baik, tungkai ekstensi

Ambil obyek masukkan ke mulut

Page 12: CSS CP

3 bln

Angkat kepala 45 - 90° 1 menit

Kaki menendang lutut lurus bergantian

Punggung hampir tegak

Usaha meraih obyek di depan mata

2 bln Angkat kepala 45° 10 dtk

Kaki menendang aktif

Kepalan tangan lebih sering dibuka

1 bln Angkat kepala 20 - 30° 3 dtk

Tangan mengepal, refleks palmar kuat

Baru lahir

Angkat kepal 20 ° 1 dtk

Spt 1 bln

Page 13: CSS CP

PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN BERBAHASA

Page 14: CSS CP

PEMERIKSAAN MATA DAN PENGLIHATAN

Page 15: CSS CP

PEMERIKSAAN PENDENGARAN

Page 16: CSS CP
Page 17: CSS CP

Terapi Cerebral palsy

1.Medikamentosa

2.Rehabilitasi

3.Tindakan bedah

Page 18: CSS CP

TERAPI MEDIKAMENTOSA

1. Diazepam ( sebagai relaksan umum otak dan tubuhUsia > 6 bln 0.2 – 0.8 mg/KgBB/hari per oral dibagi 6-8 jam. Tidak lebih 10 mg/dosis

2. Baclofen ( Menutup signal dari medula spinalis yang menyebabkan kontraksi otot* 2-7 thDosis 10-40 mg/hari per oral dibagi dlam 3-4 dosis. Dosis dimulai 2.5-5mg per oral per hari, kemudian dinaikkan 5-15 mg/hari, maksimal 40 mg/hari* 8-11 thDosis 10-60 mg/hari per oral, dibagi 3-4 dosis, dimulai 2.5-5 mg per oral kali per 3 hari, dinaikkan 5-15 mg/hari, maksimal 60 mg/hari* > 12 thDosis 20-80 mg/hari per oral dibagi 3-4 dosis, dimulai 5 mg peroral 3 kali perhari, dinaikknan 15 mg/hari, maksimal 80 mg/hari

Page 19: CSS CP

3. Dantrolene ( mengintervensi kontraksi otot sehingga kontraksi otot tidak bekerja. Obat ini akan menurunkan spastisitas untuk periode singkat . Efek samping mengantuk serta efek jangka panjang pada saraf belum jelas.

Pada penderita CP athetoid gol. Antikolinergik

untuk penurunkan aktivitas acetilkoline ( massenger hub antar sel otk dan pencetus kontraksi otot )

Trihexphenidyl, benzotropine, procylidine hydrochloride

Page 20: CSS CP

Botulinum Toxic ( BOTOX)

Berguna menghambat pelepasan acetilkoline dari presinaptik pada pertemuan otot dan saraf

Kombinasi terapi melemahkan otot dan menguatkan otot akan mencegah kontraktur

Intervensi dilakukan jika otot yang menyebabkan deformitas tidak banyak jumlahnya, mis spastisitas tumit yang menyebabkan jalan jinjit, atau spastisitas otot fleksor lutut.

Perbaikan tonus 60 hari ( Cosgrove, Graham, 1994)

Page 21: CSS CP

REHABILITASI CEREBRAL

PALSY1. Rehabilitasi medik2. Rehabilitasi sosial3. Rehabilitasi kekaryaan (vocational rehabilitation)

Dasar pemeriksaan dalam program rehabilitasi medik penderita CP adalah

1.Pemeriksaan refleks2.Pemeriksaan perkembangan motorik (motorik developmental)3.Pemeriksaan intelegensia

Page 22: CSS CP

Program rehabilitasi medik meliputi

1. Fisioterapi

Tujuan

• Mengembangkan refleks-refleks yang belum berkembang

• Mengurangi refleks yang berlebihan

• Fasilitasi sikap dan postur yang baik

• Mendidik gerakan yang fungsional kearah atau mendekati

normal

• Mencegah kecacatan lebih lanjut

• Memelihara kemampuan yang sudah didapat

• Mengusahakan penderita semandiri mungkin

• Mendidik disiplin penderita

Page 23: CSS CP

Terdapat beberapa teknik pelaksanaan fisioterapi, antara

lain

1. Teknik konvensional/tradisional

Latihan ROM, penguatan otot, dan peningkatan daya

tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri, latihan

pindah dan latihan jalan

2. Metode Bobath

Prinsip terapi

• Inhibisi aktifitas sikap refleks yang abnormal

• Fasilitasi dari potensi sikap normal

• Menaikkan tonus

• Key point of control

Page 24: CSS CP

• 2. Okupasi terapi

• Mengembangkan kecakapan dengan

membantu perkembangan anak

• Latihan diberikan melalui alat sederhana dan

dengan posisi tertentu membuat anak dapat

melakukan sesuatu (functional position)

• Latihan ADL, sehingga anak dapat

berkembang motorik maupun kecakapan

fungsional anggota tubuhnya.

Page 25: CSS CP

Jenis Terapi yang diberikan

Page 26: CSS CP
Page 27: CSS CP

3. Terapi wicara (speech therapy)

Gangguan berbicara pada penderita CP disebabkan

karena

• Defek pusat motorik untuk pengucapan kata

• Defek pusat pendengaran

• Penguasaan nafas yang kurang baik

• Kekuatan otot-otot yang digunakan untuk artikulasi

• Gangguan kepribadian, emosi, dan tingkah laku

• Kurangnya rangsangan dari keluarga dan lingkungan

untuk melatih bicara

Terapi wicara sebaiknya diberikan pada anak sebelum usia

3 tahun

Page 28: CSS CP

4. Sosial Medik

• Sikap orang tua terhadap kecacatan anak

mempunyai pengaruh yang kritis pada sikap anak

• Diperlukan seorang sosial medik untuk menilai

status, tingkah laku anak dalam hubungannya

dengan keluarga/orang tua

• Orang tua perlu diberi motivasi atau pengertian

mengenai keadaan anak, agar mereka tidak

mengisolasi/mengurung anak dirumah. Tetapi anak

harus diperlakukan sewajarnya dan dibawa latihan

secara teratur

Page 29: CSS CP

5. Psikologi

Tujuan:

• Memberikan pengertian agar orang tua

bersikap wajar pada anak

• Mengusahakan agar keluarga dan lingkungan

memberikan dorongan yang positif serta

kesempatan anak untuk berlatih dan belajar

• Membantu melatih aktifitas kehidupan sehari-

hari

Page 30: CSS CP

6. Ortotis

Tujuan:

• Untuk stabilitas dan memperbaiki

posture

• Membantu mencegah kontraktur

• Memperbaiki aligment

• Mencegah kembalinya deformitas

sesudah operasi atau sesudah

“casting”

Page 31: CSS CP

• Alat bantu yang digunakan

1.AFO, untuk stabilisasi angkle dan mencegah

pelantar fleksi

2.KAFO, untuk mengontrol anggota gerak

bawah saat ambulasi karena spastisitas

otot-otot adduktor

3.Night splint, untuk mencegah kontraktur

sendi

4.Kursi roda, untuk kasus spastisitas yang

hebat

Page 32: CSS CP

AFO (Ankle-foot orthosis)

KAFO (Knee-Ankle-foot-orthosis)

Night Splint

Page 33: CSS CP
Page 34: CSS CP

7. Biofeedback Therapy

• Salah satu bentuk dari terapi fisik menggunakan mesin untuk menstimulus otot-otot tubuh dengan memasang elektroda

• Untuk mengontrol overaktif otot dan pergerakan

Page 35: CSS CP

TERAPI BEDAH

Tujuan pembedahan pada penderita CP adalah

• Memperbaiki fungsi• Koreksi deformitas• Kosmetik

Page 36: CSS CP

Komplikasi

• Spasticity• Weakness• Increase reflexes• Clonus• Seizures• Articulation &

Swallowing difficulty

• Visual compromise• Deformation• Hip dislocation• Kyphoscoliosis• Constipation• Urinary tract

infection

Page 37: CSS CP

Prognosis

• Faktor yang menentukan prognosis CP : tipe klinis CP, derajat kelambatan, refleks patologis, derajat defisit intelegensia, sensoris dan emosional

• CP hemiplegia dapat berjalan pada umur 2 th dimana 25% mengalami hemianopsia

• >50% anak CP diplegi dapat belajar berjalan umur 3 th tetapi gait masih abnormal

• Anak dengan CP quadriplegi, 25% memerlukan perawatan total, hanya 3% yang dapat berjalan setelah usia 3 th

Page 38: CSS CP