28
JURNAL MOTIVASI DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR PROGRAM SIARAN INTERAKTIF BOOK REVIEW (Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus – September 2017) Oleh: Afifah Khoirunnisa D1213007 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1

D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

JURNAL

MOTIVASI DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR

PROGRAM SIARAN INTERAKTIF BOOK REVIEW

(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran

Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2

Yogyakarta Periode Agustus – September 2017)

Oleh:

Afifah Khoirunnisa

D1213007

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

1

Page 2: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

MOTIVASI DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR

PROGRAM SIARAN INTERAKTIF BOOK REVIEW

(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran

Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2

Yogyakarta Periode Agustus – September 2017)

Afifah Khoirunnisa

A.Eko Setyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThe results of Nielsen's 2016 survey of Radio Audience Measurement

(RAM) proved that the radio still has a loyal audience. The highest level of consumer radio penetration is in Palembang (97%), Makassar (60%), Bandung (54%), Banjarmasin 53% and Yogyakarta (51%). The database results of the listener's interest in the weekly event program at RRI Pro 2 Yogyakarta indicates that the Book Review interactive broadcast Program became the second-best ranking program. This study aims to prove whether there is a significant correlation between listening motivation and the satisfaction of the Book Review interactive broadcast program dan listeners’ loyality.

This research used the uses and gratification theory by Katz, Blumler, and Gurevitch.This research is included in the explanatory research. This study is an explanatory that emphasizes on explanation of the correlation between variables through hypothesis test. The method used is survey. Survey study is the study that takes a sample from a population and uses quetionaire as the basic data collection tool. This study conducted by giving the quetionnaires for 65 respondences from 182 listeners population that pay attention to Book Review Interactive Broadcast Program on January-March 2017.

This study gives result that there is a significant correlation with the positive direction between motivation and listening to Book Review interactive broadcast program with the listener’s loyalty with a correlation coefficient of 0,554. And then, there is a significant correlation with the positive direction between satisfaction and listening to Book Review interactive broadcast program with the listener’s loyalty with a correlation coefficient of 0,527.

Keywords : uses and gratification, radio, listeners’ loyality.

2

Page 3: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Pendahuluan

Media penyiaran memegang peranan penting dalam komunikasi massa

yang mampu menyasar audiens dalam jumlah besar. Dominasi media televisi yang

menghiasi layar kaca dan internet telah menjadi ruang tersendiri yang lebih

memikat khalayak. Sehingga, radio yang dahulu sebagai pelopor media siaran

mulai tergeser. Namun, hasil survey Nielsen tahun 2016 mengenai Radio

Audience Measurement (RAM) membuktikan bahwa radio masih memiliki

pendengar setia. Lebih dari 8400 responden berusia 10 tahun ke atas di 11 kota di

Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya,

Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin) masih aktif menjadi

pendengar radio. Para pendengar radio di 11 kota tersebut setidaknya

menghabiskan rata-rata waktu 139 menit per hari. Pada kuartal ketiga tahun ini

terdapat 57 % dari total pendengar radio berasal dari generasi milenial dan Z atau

para konsumen masa depan.

Radio masih dipandang sebagai media yang menyampaikan pesan

komunikasi sesuai dengan sasaran pendengar dan disesuaikan dengan kebutuhan

pendengarnya. Media radio juga masih didengarkan oleh 20 juta pendengar di

Indonesia. Tingkat penetrasi radio konsumen tertinggi berada di kota Palembang

(97%), Makassar (60%), Bandung (54%), Banjarmasin 53% dan Yogyakarta

(51%).1

Persaingan radio semakin ketat dengan menjamurnya berbagai stasiun

berbasis FM pada radio komunitas/lokal/swasta. Apalagi radio-radio tersebut

mulai melirik segmentasi anak muda dengan menyajikan program-program

khusus yang mampu menarik atensi pendengar. Di Yogyakarta sendiri

berdasarkan data Direktorat Politik dan Komunikasi Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Ditpolkom Bappenas) terdapat 44 radio saluran FM, 9

radio saluran AM. Selain itu juga terdapat 38 radio komunitas.Sedangkan untuk

1Mia Lubis, Radio Masih Memiliki Tempat di Hati Pendengarnya, 2016, http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/RADIO-MASIH-MEMILIKI-TEMPAT-DI-HATI-PENDENGARNYA.html. diakses tanggal 28 Maret 2017 pukul 20.00 WIB.

3

Page 4: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

radio segmentasi anak muda berkisar 60-70%.2 Ini artinya bahwa radio untuk

segmentasi anak muda mempunyai persaingan yang cukup ketat dalam merebut

perhatian pendengarnya.

Radio sebagai salah satu alat komunikasi memegang peranan penting

dalam penyebarluasan informasi dan mempengaruhi masa khalayak, sehingga

pernah mendapat julukan sebagai “kekuasaan kelima” (the fifth estate) setelah

pers atau koran yang dianggap sebagai kekuaan keempat (the forth estate).3

Menurut Littlejohn khalayak aktif adalah mereka yang memilih media mana yang

sesuai dan berorientasi pada tujuan.4 Khalayak bertanggungjawab untuk memilih

media guna memenuhi kebutuhan mereka. Maka sangat penting bagi suatu radio

memiliki pendengar yang loyal. Untuk menumbuhkan loyalitas pendengar, dapat

dilakukan dengan memperbaiki konten suatu program agar lebih interaktif.

Dalam satu era ke era lain, RRI begitu fleksibel beradaptasi dengan zaman

yang terus berkembang. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama

negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Jumlah

pendengar RRI Pro 2 per periode Januari - Maret 2017 adalah 2.991 pendengar

dari demografi usia, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan. beberapa program

memperlihatkan adanya indikasi loyalitas dari pendengarnya, yang tetap konsisten

mendengarkan program tersebut. Adapun total respon pendengar untuk program

Acara mingguan yang dapat terlihat dari grafik berikut:

2Ditpolkom. Daftar Stasiun Radio di Indonesia, 2016, http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Komunikasi/2%29%20Daftar%20radio%20Swasta%20di%20Indonesia/Daftar%20Stasiun%20Radio%20di%20Indonesia.pdf, diakses tanggal 28 Maret 2017 pukul 19.50 WIB3Onong Uchjana, Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung 2003. hlm. 137.4Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Edisi Keenam, Salemba, Jakarta, 2011, hlm. 145.

4

Page 5: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Grafik 1.1

Hasil database minat pendengar Pro 2 Yogyakarta terhadap program acara

mingguan menunjukkan bahwa Program Book Review menjadi program unggulan

setelah Puisi Pro. Total respon pendengar tersebut berasal dari banyaknya jumlah

interaksi baik siaran on air melalui media pendukung seperti whatsaap, bbm,

facebook, twitter dsb. Pun kegiatan off air yang selalu terselenggara setiap

tahunya. Program Book Review menjadi program yang berbeda di tengah

persaingan radio swasta dan komunitas di Yogyakarta yang belum banyak

menyentuh klasifikasi program acara pendidikan dalam dialog interaktif seperti

bedah buku dan membuktikan bahwa program ini masih bertahan.

media tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga mempersuasi dan

memberikan informasi. Program siaran interaktif Book Review mempersuasi

pendengar agar tergerak untuk membudayakan membaca, menginformasikan dan

mereferensikan berbagai buku-buku yang menarik untuk dibaca. Dengan

demikian penulis tertarik membuktikan apakah motivasi dan kepuasan terhadap

program siaran interaktif Book Review berhubungan positif dengan loyalitas

pendengar?

5

Bang

ga N

eger

iku

Pro

Rem

aja

Ngob

ras

Book

Rev

iew

Puisi

Pro

Voice

of C

ampu

s

Indo

hits

Pro

2 Go

es to

Sch

ool

Curh

at B

aren

g

Pro

2 Hi

tlist

Indo

Top

20

Nasio

nal

Indi

e Pr

o

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

050

100150200250

98120 125

182215

75 90118 110 108 105

153

Series1

Minat Pendengar Untuk Program Acara Mingguan Periode Januari-Maret 2017

Page 6: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Rumusan Masalah

1. Apakah ada korelasi yang signifikan antara motivasi mendengarkan

program siaran interaktif Book Review terhadap loyalitas pendengar di

RRI Pro 2 Yogyakarta?

2. Apakah ada korelasi yang signifikan antara kepuasan mendengarkan

program siaran interaktif Book Review terhadap loyalitas pendengar di

RRI pro 2 Yogyakarta?

Landasan Teori

1. Teori Uses And Gratifications

Pada dasarnya komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang

mengutamakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan

komunikan dalam jumlah banyak, sangat heterogen dan menimbulkan efek

tertentu. Selain itu, pesan yang disampaikan cenderung terbuka dan mencapai

khalayak dengan serentak. Khalayak sering kali terbentuk berdasarkan

kesamaan kebutuhan, kepentingan dan selera individu. Banyak dari kesamaan

terlihat memiliki asal mula sosial dan psikologis. Kebutuhan semacam itu

seperti infomasi, relaksasi, pertemanan, pengalihan atau melarikan diri.

Khalayak untuk media dan jenis konten media tertentu seringkali dapat

dicirikan menurut jenis motivasi yang luas. Dalam bukunya Teori Komunikasi

Massa, Denis Mc Quail mengemukakan bahwa studi uses and gratification

memusatkan perhatian pada:

1. Sumber kebutuhan

2. Sosial dan psikologis yang menimbulkan

3. Harapan (terhadap)

4. Media massa dan sumber lainnya

5. Perbedaan pola pembenahan (exposure) media massa (atau

keterlibatan dalam aktivitas lain yang menghasilkan

6. Pemenuhan kebutuhan dan

7. Konsekuensi lainnya.

6

Page 7: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Katz, Blumler dan Gurevitch menjadi orang pertama yang mencetuskan

teori ini mengenai, pentingnya faktor sosial – psikologis yang menyebabkan

munculnya kebutuhan penggunaan media massa dari seseorang dan menghadirkan

akumulasi kebutuhan media massa dari masyarakat. Faktor- faktor sosial dan

psikologis juga menimbulkan kebutuhan akan informasi, hal ini merupakan

motivasi penggunaan media sebagai sarana pemuas kebutuhan akan

informasi.Dengan demikian, dalam teori ini diasumsikan bahwa pengguna

mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.5

Sebenarnya, kerangka teori uses and gratification berdasarkan pada pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan memengaruhi khalayak. Pendekatan ini menurut LittleJohn, audiens sebagai khalayak aktif dan mengarah pada satu tujuan. Media hanya dianggap sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya.6

Permasalahan utama dalam teori ini bukan bagaimana media mengubah

sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan

pribadi dan sosial khalayaknya. Jadi menekankan pada khalayak aktif yang

sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Teori ini menyatakan

bahwa orang aktif memilih dan menggunakan media tertentu sebagai salah satu

cara memuaskan kebutuhannya. Menekankan posisi terbatas, media mempunyai

pengaruh terbatas karena pengguna mampu memilih dan mengendalikan. Orang

memiliki kesadaran diri, dan mereka mampu memahami dan menyatakan alasan

penggunaannya. Pada konteks keaktifan khalayak dalam memilih dan

menggunakan media guna memenuhi kebutuhannya (usaha memperoleh

gratifikasi dari penggunaan suatu media) tampak ketika audiens mendengarkan

program siaran interaktif Book Review.

5Onong Uchjana E, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Rosdakarya. Bandung. 2002, hlm 289-290.6Rachmat, Kriyantono.Teknik Praktis Riset komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation Advertising, Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Pemasaran. Kencana. Jakarta. 2010,hlm, 381.

7

Page 8: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

2. Teori Law Effect

Kepuasan mendengarkan berarti efek media yang diopersionalisasikan

sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan kepada

khalayak. Khalayak akan menggunakan media sesuai dengan penilaiannya

terhadap media yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini

kepuasan didasari oleh dorongan yang mengarahkan pada tindakan. Seperti yang

dijelaskan dalam teori Law of Effect:

1. Jika suatu tindakan (act atau reaksi (react) yang dilakukan seseorang berhasil memuaskan satu atau beberapa kebutuhannya maka tindakan atau reaksi tersebut cenderung untuk diulangi berkali-kali dan menjadi kebiasaan yang akhirnya menjadi pola tingkah laku.

2. Sebaliknya, jika suatu tindakan atau reaksi yang dilakukan tidak berhasil menimbulkan kepuasan atau pemenuhan kebutuhan atau menimbulkan frustasi maka tindakan atau reaksi tidak akan diulangi lagi.7

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa khalayak tidak akan

menggunakan media massa bila media tidak memberikan pemuasan bagi

kebutuhannya. Ketika khalayak mengkonsumsi media massa maka dia memiliki

bermacam-macam faktor dorongan dalam dirinya.

3. Teori Ketergantungan Media

Teori ketergantungan media dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan

Melvin deFleur tahun 1976 yang menyatakan bahwa semakin seseorang

tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya maka media tersebut

menjadi penting bagi orang tersebut.8 Pemikiran teori ini dalam masyarakat

modern, audiens menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi

bagi pengetahuan tentang,orientasi kepada, dan apa yang terjadi dalam

masyarakatnya. Sehingga media menjadi salah satu bentuk untuk memuaskan

kebutuhannya.

Peranan khalayak dalam menentukan dan mengukur efektivitas komunikasi sangat besar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Raymon A. Bayer bahwa agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif maka komunikator 7 Jallaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 1989. hlm 235.8Denis Mc Quail, 1996. Op.Cit. hlm 78

8

Page 9: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

harus berorientasi pada apa saja yang menjadi kepentingan khalayak bukan sebaliknya.9

Dalam penggunaan media massa khalayak pada akhirnya akan

memberikan penilaian-penilaian sendiri terhadap media yang diharapkan dapat

memuaskan kebutuhannya. Khalayak tidak akan menggunakan media massa

apabila media tersebut gagal untuk memberikan pemuasan bagi kebutuhan

khalayak.

4. Teori Perbedaan Individu

Loyalitas pendengar dalam memilih stasiun radionya didasari oleh motif

yang berbeda. Mereka akan memilih berdasarkan kebutuhan, keinginan dan selera

masing-masing. Selain itu loyalitas juga dipengaruhi oleh motif dan kepuasan

terhadap program siaran yang dipilihnya. Kepuasan ini terbentuk dari pemahaman

radio siaran dalam menawarkan program siaran yang dibutuhkan pendengar.

Loyalitas audiens yang berbeda-beda dan keberuntungan ekonomi yang tidak

sama menghablur ke dalam uraian tentang pola audiens yang menyeluruh dan

agak rumit. Banyaknya bentuk komposisi audiens sebagai hasil dari upaya

managemen pasar media, apakah berhasil atau tidak.

Teori perbedaan individu mengungkapkan bahwa pola komposisi audiens yang diamati merupakan hasil dari tindakan pilihan individu dalam jumlah besar, yang masing-masing berpedoman pada selera, minat, kemampuan intelektual dan kesempatan yang berbeda-beda. Dalam kondisi persaingan hukum penawaran dan permintaan seyogyanya menjamin bahwa secara keseluruhan publik memperoleh apa yang dinginkan.10

Metodologi

Penelitian ini termasuk dalam jenis kuantitatif. Tipe penelitian ini adalah

penelitian penjelasan (explanatory research) yang bertujuan untuk menjelaskan

mengapa sesuatu itu dapat terjadi; apa hubungan dengan sebab akibatnya

9 Edward Depari & Collin Mac Andrews. Peranan Komunikasi dalam Pembangunan, Gama University Press, New York. 1985 hlm. 33.10 Denis Mc Quail, 1996, Op.Cit, hlm. 220.

9

Page 10: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

(korelasi) dan bentuk efek apa yang muncul.11 Dalam hal ini peneliti bermaksud

menjelaskan (korelasi) antar variabel motivasi (X1) dan kepuasan mendengarkan

program interaktif Book Review (X2) tehadap loyalitas pendengar (Y), yang

dianalisis menggunakan analisis Rank Spearman. Terdapat beberapa langkah

dalam menggunakan rumus Rank Spearman. Pertama peneliti harus mencari nilai

dari setiap indikator dari Variabel X1, X2 dan Variabel Y, Kemudian dari nilai-

nilai tersebut peneliti menguji korelasi antar Variabel dengan menggunakan rumus

Rank Spearman yang dibantu dengan program IBM Statistic 20.0 (SPSS). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, yaitu metode survei

merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.12

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner/angket. Kuesioner dibuat dari indikator pada setiap variabel yang

diubah menjadi sebuah pernyataan. Kemudian dari pertanyaan tersebut tersedia

dengan alternatif jawaban yang dikategorikan (a) setuju yang diberi nilai 3, (b)

netral diberi nilai 2, (c) tidak setuju diberi nilai 1. Setelah data terkumpul, akan

dianalisis menggunakan Rank Spearman.

Lijan (2014) menjelaskan bahwa populasi adalah objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan

sampelmerupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.13

Berdasarkan database statistik RRI Pro 2 Yogyakarta populasi pendengar

yang berminat mendengarkan program Book Review tercatat 182 orang dalam

periode Januari – Maret 2017. Jumlah tersebut berasal dari pendengar aktif

maupun pasif yang berinteraksi dengan program secara on air dan pendengar off

air Book Review sehingga terakumulasi menjadi 182 orang.

11 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2004, hlm 41.12 Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survey. LP3S. Jakarta. 2011,hlm 3.13Lijan Poltak. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bidang Ilmu Administrasi, Kebijakan Publik, Ekonomi, Sosiologi Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2014, hlm 94.

10

Page 11: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane, menggunakan rumus:

n = N

N(d)2+ 1

Keterangan: n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

d = nilai presisi

1 = angka konstan

Dalam hal ini presisi standar error (d) yang digunakan adalah 10% karena

diperkirakan kesalahan yang terjadi sebesar 10% dengan kepercayaan 90%.

Sehingga besarnya sampel yang diambil sebanyak 65 responden.

Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Menurut

Irawan (2000) jika populasi terdiri atas lapisan atau beberapa stratum (jamaknya

disebut strata) dan agar sampelnya juga mencerminkan lapisan-lapisan pada

populasi sehingga representatif, maka cara pengambilan sampelnya dilakukan dari

setiap lapisan secara acak.14 Dalam penelitian ini srata yang diambil berdasarkan

demografi usia. Demografi usia ini dipilih sesuai dengan hasil survey kominfo

tahun 2014 bahwa setiap lapisan usia mempunyai selera dari penggunaan media.

Pada tiga tahun terakhir proporsi pendengar mengkonsumsi radio tidak memiliki

perbedaan jauh antar kelompok umur dalam menentukan program mana yang

sesuai dengan kebutuhannya.15

Sajian dan Analisis Data

Rumus yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah rumus Rank

Spearman sebagai berikut :

14 Irawan, Soehartono. Metode Penelitian Sosial. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000, hlm 61.15Kominfo 2015, Hasil Survei Indikator TIK tahun 2015, https://kominfo.go.id//220160218112348-Release-infografis-TIK-2015-Puslitbang-PPI.pdf. diakses tanggal 8 Januari 2018 pukul 09.05 WIB.

11

Page 12: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

1 = Bilangan konstan

6 = Bilangan konstan

d = Perbedaan antara pasangan jenjang

∑ = Sigma atau jumlah

n = Jumlah individu dalam sampel

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi Rank Spearman signifikan

atau tidak maka perlu dibandingkan dengan rho tabel (rtabel). Karena sampel yang

digunakan lebih dari 30 orang dimana dalam tabel rho tidak ada maka, uji

sigifikansinya menggunakan rumus berikut:

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

N = Jumlah sampel

1 = Bilangan konstan

2 = Bilangan konstan

Penentuan keputusan terhadap hipotesis, dilakukan berdasarkan pengujian

signifikansi (uji t) terhadap koefisien korelasi. Apabila harga t hitung lebih besar

daripada harga t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (thitung> ttabel). Sebaliknya

jika t tabel lebih besar daripada t hitung maka Ha ditolak dan Ho diterima ( thitung<

ttabel).16

16 Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Alfabeta Bandung. 2015,hlm. 252.

12

Page 13: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar variabel dalam

penelitian ini diketahui dari koefisien korelasi yang diperoleh dan menafsirkannya

dengan pedoman Guilford berikut ini:

1. Kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali atau lemah sekali.

2. 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti

3. 0,40 -0,70 : hubungan yang cukup berarti

4. 0,70 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat

5. Lebih dari 0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali.17

A. Sajian Data Variabel Independen X1 (Motivasi Mendengarkan

Program Siaran Interaktif Book Review)

Untuk mendapatkan data terkait variabel mendengarkan program siaran

interaktif Book Review yang disajikan dalam 14 pertanyaan, responden diberikan

3 alternatif jawaban dengan empat skor berbeda. Tiga skala tersebut adalah sangat

setuju (3), netral (2), tidak setuju (1).

Dari ketentuan skor tersebut, akan diperoleh nilai tertinggi 14x3= 42

(sebagai batas atas) dan nilai terendah 14x1 = 14 (sebagai batas bawah). Dengan 3

kelas yang menyatakan tingkatan tingginya dorongan responden mendengarkan

program siaran interaktif Book Review, maka diperoleh range (jarak interval):

i = Batas Atas – Batas Bawah

Jumlah Kelas

i= 42-14

3

= 9,6 = 1017Jallaludin,Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Rosdakarya. Bandung. 1993,hlm. 109.

13

Page 14: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Tabel.3.7

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Mendengarkan Program

Siaran Interaktif Book Review

Kelas Interval Kategori Frekuensi Presentase

14-23 Rendah 0 0%

24-33 Sedang 5 7,7%

34-43 Tinggi 60 92,3%

Total 65 100%

(Sumber: diolah dari jawaban kuesioner no.1-14)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah terbesar dorongan/motivasi

responden berada pada ketegori tinggi sebesar 92,3%. Ini artinya sebagian besar

responden terdorong mendengarkan program siaran interaktif Book Review

berdasarkan item yang disebutkan.

B. Sajian Data Variabel Kepuasan Mendengarkan Program Siaran

Interaktif Book Review (X2)

Pada variabel ini terdapat 17 pertanyaan dan di masing-masing item

pertanyaan terdapat tiga alternatif jawaban. Tiga skala tersebut adalah setuju (3),

netral (2), dan tidak setuju (1).

Dari ketentuan skor tersebut, akan diperoleh nilai tertinggi 17x3 =

51(sebagai batas atas) dan nilai terendah 17x1 = 17 (sebagai batas bawah).

Dengan empat kelas yang menyatakan tingginya tingkatan keinginan responden

untuk memuaskan kebutuhannya mendengarkan program siaran interaktif Book

Review, maka diperoleh range (jarak interval):

i = Batas Atas – Batas Bawah

Jumlah Kelas

i= 51 -17

14

Page 15: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

3

= 11,3 = 11

Tabel.3.13

Distribusi Frekuensi Kepuasan Mendengarkan

Program Siaran Interaksi Book Review

Kelas Interval Kategori Frekuensi Presentase

17-27 Rendah 0 0%

28-39 Sedang 8 12,3%

40-51 Tinggi 57 87,7%

Total 65 100%

(Sumber: diolah dari jawaban kuesioner no.1-14)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah terbesar kepuasan

responden berada pada kategori tinggi sebesar 87,7 %. Itu artinya bahwa

mayoritas responden menginginkan kepuasan dari mendengarkan program siaran

interakif Book Review berdasarkan item yang disebutkan.

C. Sajian Data Loyalitas Pendengar (Y)

Pada variabel ini terdapat 16 pertanyaan dan di masing-masing item

pertanyaan terdapat tiga alternatif jawaban. Tiga skala tersebut adalah setuju (3),

netral (2), tidak setuju (1). Dari ketentuan skor tersebut, akan diperoleh nilai

tertinggi 16x3 = 48 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 16x1 = 16 (sebagai

batas bawah). Dengan empat kelas yang menyatakan tingginya tingkat

loyalitas/kesetiaan responden mendengarkan program siaran interaktif Book

Review, maka diperoleh range (jarak interval):

i = Batas Atas – Batas Bawah

Jumlah Kelas

15

Page 16: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

i= 48-16

3

= 10,6 = 11

Tabel.3.17

Distribusi Frekuensi Loyalitas Pendengar Pada Program Siaran

Interaktif Book Review

Kelas Interval Kategori Frekuensi Presentase

16-26 Rendah 0 0%

27-37 Sedang 8 12,3%

38-48 Tinggi 57 87,7%

Total 65 100%

(Sumber: diolah dari jawaban kuesioner no.1-14)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah terbesar loyalitas responden

berada pada kategori tinggi sebesar 87,7%. Itu artinya bahwa mayoritas responden

loyal/setia dalam mendengarkan program siaran interakif Book Review

berdasarkan item yang disebutkan.

D. Hubungan Antara Motivasi Mendengarkan Program Siaran

Interaktif Book Review Dengan Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2

Yogyakarta

Berdasarkan dari jawaban 65 orang responden yang telah diolah dengan

analisis korelasi Rank Spearman maka diperoleh hasil yang dapat digunakan

sebagai acuan menarik kesimpulan yang isinya sebagai berikut:

16

Correlations

MOTIVASI

MENDENGARKAN

LOYALITAS

PENDENGAR

Spearman'

s rho

MOTIVASI MENDENGARKAN

Correlation

Coefficient1,000 ,554**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 65 65

LOYALITAS PENDENGAR

Correlation

Coefficient,554** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 17: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Berdasarkan hasil analisis antara variabel X1 dengan Y diatas,

menggunakan aplikasi SPSS 20.0 for windows dapat diperoleh keofisien korelasi

Rank Spearman sebesar 0,544. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang

signifikan dan positif antara motivasi mendengarkan program siaran interaktif

Book Review dengan loyalitas pendengar, dimana derajat korelasi keduanya cukup

berarti. Sehingga semakin tinggi nilai motivasi mendengarkan siaran interaktif

Book Review akan semakin tinggi nilai loyalitas pendengar yang dapat diraih,

begitu juga sebaliknya

Setelah dilakukan uji signifikansi diketahui harga thitung 5,282. Kemudian

harga thitung dibandingkan dengan ttabel untuk pengujian hipotesis dengan derajat

kebebasan = n – 2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 63 maka diperoleh

ttabel sebesar 1,998. Harga thitung lebih besar daripada ttabel (5,282 > 1,998), maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara motivasi

mendengarkan siaran interaktif Book Review dengan loyalitas pendengar.

E. Hubungan Antara Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif

Book Review Dengan Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta

17

Correlations

KEPUASAN

MENDENGARKAN

LOYALITAS

PENDENGAR

Spearman'

s rho

KEPUASAN MENDENGARKAN

Correlation

Coefficient1,000 ,527**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 65 65

LOYALITAS PENDENGAR

Correlation

Coefficient,527** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

Correlations

MOTIVASI

MENDENGARKAN

LOYALITAS

PENDENGAR

Spearman'

s rho

MOTIVASI MENDENGARKAN

Correlation

Coefficient1,000 ,554**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 65 65

LOYALITAS PENDENGAR

Correlation

Coefficient,554** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 18: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Berdasarkan hasil analisis antara variabel X2 dengan Y diatas,

menggunakan aplikasi SPSS 20.0 for windows diperoleh koefisien korelasi Rank

Spearman sebesar 0,527. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan

dan positif antara kepuasan mendengarkan program siaran interaktif Book Review

dengan loyalitas pendengar, dimana derajat korelasi keduanya cukup berarti.

Sehingga, semakin tinggi nilai motivasi mendengarkan siaran interaktif Book

Review akan semakin tinggi nilai loyalitas pendengar yang dapat diraih, begitu

juga sebaliknya.

Setelah dilakukan uji signifikansi diketahui harga thitung adalah 4,922.

Kemudian harga thitung dibandingkan dengan ttabel untuk pengujian hipotesis dengan

derajat kebebasan = n – 2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 63 maka

diperoleh ttabel sebesar 1,998. Harga thitung lebih besar daripada ttabel (4,922 > 1,998),

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara

kepuasan mendengarkan siaran interaktif Book Review dengan loyalitas

pendengar.

Kesimpulan

Hipotesis yang menyatakan ada hubungan hubungan positif dan signifikan

antara motivasi mendengarkan program siaran interaktif Book Review (X1) dan

kepuasan mendengarkan program siaran interaktif Book Review dengan loyalitas

pendengar (Y) terbukti. Sesuai dengan pedoman Guilford derajat korelasi antara

X1, X2 dengan Y menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Hal ini ditandai

18

Correlations

KEPUASAN

MENDENGARKAN

LOYALITAS

PENDENGAR

Spearman'

s rho

KEPUASAN MENDENGARKAN

Correlation

Coefficient1,000 ,527**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 65 65

LOYALITAS PENDENGAR

Correlation

Coefficient,527** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

Page 19: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

dengan hasil koefisien korelasi Rank Spearman antara X1 dengan Y sebesar

0,554. Kemudian hasil koefisien korelasi Rank Spearman antara X2 dengan Y

sebesar 0,527. Setelah diuji signifikansi keduanya memperoleh hasil thitung> ttabel.

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi motivasi mendengarkan program siaran interaktif Book Review maka,

semakin tinggi pula loyalitas pendengar. Dan semakin tinggi kepuasan

mendengarkan program siaran interaktif Book Review maka, akan semakin tinggi

pula loyalitas pendengar.

Daftar Pustaka

Collin & Edward Depari. (1985). Peranan Komunikasi dalam Pembangunan, New York: Gama University Press.

Ditpolkom. (2016, April 20). Daftar Stasiun Radio di Indonesia, diakses tanggal 28 Maret 2017 dari Ditpolkom.bappenas: http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Komunikasi/2%29%20Daftar%20radio%20Swasta%20di%20Indonesia/Daftar%20Stasiun%20Radio%20di%20Indonesia.pdf

Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Rosdakarya.

_______________. (2003), Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Kominfo. (2015, Maret 4). Hasil Survei Indikator TIK tahun 2015. Diakses tanggal 15 Januari 2018 dari Kominfo.go.id: https://kominfo.go.id//220160218112348-Release-infografis-TIK-2015-Puslitbang-PPI.pdf.

Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation Advertising, Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Masri, Singarimbun. (2011). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S.

Mc Quail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Edisi Keenam, Jakarta: Salemba.

19

Page 20: D1213007.docx · Web view(Studi Korelasi Motivasi dan Kepuasan Mendengarkan Program Siaran Interaktif Book Review terhadap Loyalitas Pendengar di RRI Pro 2 Yogyakarta Periode Agustus

Mia Lubis. (2016, Juni 15). Radio Masih Memiliki Tempat di Hati Pendengarnya, Diakses tanggal 28 Maret 2017 dari Nielsen.com: http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/RADIO-MASIH-MEMILIKI-TEMPAT-DI-HATI-PENDENGARNYA.html

Poltak, Lijan. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bidang Ilmu Administrasi, Kebijakan Publik, Ekonomi, Sosiologi Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rakhmat, Jallaludin. (1989). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

________________. (1993). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rosady, Ruslan. (2004). Metode Penelitian Public Relation. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soehartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

20