23
JURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis Isi Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di Surat Kabar Kompas dan Republika Periode Bulan Oktober – Desember 2016) Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: YUNITA DWI SETYONINGRUM D1215057 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

JURNAL

PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT

KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA

(Studi Analisis Isi Berita Kasus Penistaan Agama

oleh Basuki Tjahaja Purnama di Surat Kabar Kompas dan Republika

Periode Bulan Oktober – Desember 2016)

Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

YUNITA DWI SETYONINGRUM

D1215057

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA

DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA

(Studi Analisis Isi Berita Kasus Penistaan Agama

oleh Basuki Tjahaja Purnama di Surat Kabar Kompas dan Republika

Periode Bulan Oktober – Desember 2016)

Yunita Dwi Setyoningrum

Dwi Tiyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractDefamation of Religion in Indonesia case was committed by Basuki

Tjahaja Purnama as a candidate for Governor of DKI Jakarta. This case originated from the statement Basuki Tjahaja Purnama who meet the residents in Pramuka Island, Kepulauan Seribu and he quoted al-Maidah 51.Both public and mass media also highlighed this case by various reactions through the news that they shared. This research is compared two newspapers in Indonesia, Kompas and Republika. Republika has a religious nationalist ideology (Islam), while Kompas has a nationalist ideology.This research has purpose to know the difference between Kompas and Republika when they serve defamation of religion news byBasuki Tjahaja Purnamabased on the difference of locating news page ,transmission category, and news source.

This research is descriptive research with agenda setting theory and using content analysis tested quantitatively why chi square to see that the difference is significant or not between two medias with same category.

The result of research shows no significant difference in locating news page which has result that X2is (0,132>0,05). Besides, there is a significant difference in transmission category which has result that X2is (0,00<0,05). And, there is also significant difference in news source which has result that X2is (0,035 <0,05).This result shows that Republika and Kompas has difference when they serve defamation of religin news.

Keyword : Content Analysis, Defamination of Religion Case, Agenda Setting, Newspaper, Media Transmission.

1

Page 3: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Pendahuluan

Pro dan kontra masyarakat mengiringi kasus dugaan penistaan agama surat

“Al Maidah ayat 51” oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kronologi kasus

Ahok atas tuduhan penistaan agama berdasarkan portal berita online

Tribunnews.com berawal dari pernyataan Ahok saat berkunjung di acara bertemu

warga di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu dengan mengutip surat al-Maidah

51.Pemprov DKI mengunggah rekaman video full kunjungan Ahok ke Kepulauan

Seribu dengan durasi 1:48:33. Kemudian video tersebut menjadi viral saat Buni

Yani mengunggah video rekaman pidato itu di akun Facebooknya, berjudul

“Penistaan terhadap Agama?” dengan transkrip pidato dan video Ahok yang telah

dipotong berdurasi 30 detik dan menuliskan caption “karena dibohongi Surat Al

Maidah 51”. Beberapa surat kabar seperti Harian Republika dan Jawa Pos

kemudian menurunkan berita terkait penistaan agama. 1

Kasus ini menjadi isu nasional yang menyita perhatian publik yang luas

dari dalam maupun luar negeri, dalam portal berita online

http://news.liputan6.com menyebutkan terjadi demo 4 November yang

melibatkan massa yang besar dari ormas keagamaan dan masyarakat dari berbagai

daerah di Indonesia bahkan pemberitaan seputar aksi massa tersebut juga masif

dilakukan media luar negeri. Menurut artikel berita koran Australia Sidney

Mornig Herald menyebutkan massa aksi tersebut sekitar 150 ribu orang bahkan

CNN dalam artikel beritanya menyebutkan bahwa ada lebih dari 200 ribu orang

yang mengikuti aksi unjuk rasa kasus penistaan agama oleh Ahok. 2

Salah satu media massa yang banyak menyorot berita tersebut adalah surat

kabar. Surat kabar adalah media cetak yang diterbitkan secara berkala berupa

lembaran-lembaran kertas yang relatif lebar dan tidak dijilid, lembaran-lembaran

tersebut memuat berita atau iklan.3

1http://www.tribunnews.com/nasional/2016/11/07/kronologi-kasus-dugaan-penistaan-agama-oleh --ahok diakses pada 10 Maret 20172http://news.liputan6.com/read/2644824/ketika-media-barat-menaksir-jumlah-demonstran-4- november diakses pada 22 Oktober 20173Efendy, OnongUchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2005,hlm.154

2

Page 4: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Kasus ini merupakan kasus yang menyita perhatian nasional sehingga

beberapa media massa surat kabar nasional pun menganggap kasus ini sangat

penting dan rutin melaporkan berita perkembangan kasus tersebut,seperti halnya

Kompas dan Republika. Sebuah situs pemeringkatan surat kabar dunia, “4

International Media & Newspaper- www.4imn.com tahun 2014”, membuat

peringkat surat kabar di seluruh dunia termasuk di Indonesia.Hasil pemeringkatan

web tersebut menunjukkan, Harian Kompas dan Republika masuk dalam tiga

besar surat kabar terpopuler di Indonesia. Dalam situs tersebut Kompas menjadi

surat kabar paling populer di Indonesia dengan menempati urutan pertama dan

Republika berada di urutan ketiga.4

Kompas merupakan salah satu media terbesar dan tertua di Indonesia

dengan jumlah oplah tertinggi di Indonesia dan memiliki sekitar 1,2 juta pembaca.

Kompas yang terbit sejak 28 Juni 1965 ini disebut juga sebagai harian Cina-Jawa-

Katolik. Sementara surat kabar harian Republika merupakan koran nasional yang

dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi masyarakat Indonesia.

Republika terbit pertama kali 4 Januari 1993 didirikan oleh BJ.Habibie pada masa

orde baru.

Setiap media massa mempunyai ideologi yang tercermin dari visi dan misi

yang ada. Visi dan misi tersebut pada akhirnya akan terlihat dari produk

jurnalistik yang dihasilkan. Republika dan Kompas sebagai media massa juga

mempunyai ideologinya masing-masing.Republika sebagai media massa yang

memiliki ideologi nasionalis agamis (Islami), sedangkan Kompas sebagai media

massa yang memiliki ideologi nasionalis. Perbedaan latar belakang diantara kedua

media massa di atas tentu akan melahirkan karakter khas dalam penyajian isi

berita masing-masing surat kabar tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah “Apakah

terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberitaan kasus Penistaan Agama

4http://www.4imn.com/id/ diakses pada 10 Maret 2017

3

Page 5: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

terkait pengucapan surat Al Maidah: ayat 51 oleh Ahok di Kepulauan Seribu pada

surat kabar Kompas dan Republika periode Oktober – Desember 2016?

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi Massa

Pada penelitian ini berfokus pada komunikasi massa karena melibatkan media

massa cetak yaitu surat kabar Kompas dan Republika. Defleur dan Dennis

McQuail mengatakan bahwa , komunikasi massa merupakan proses dimana

komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan- pesan secara luas,

dan secara terus- menerus menciptakan makna yang diharapkan dapat

mempengaruhi komunikan.5

2. Berita

Menurut Mursito, berita merupakan sebuah realitas simbolik yaitu realitas yang

terdiri dari kata-kata yang membentuk kalimat yang tersusun secara sistematis dan

terstruktur. Berita sendiri tidak identik dengan peristiwa namun sebuah upaya

untuk merekonstruksi kerangka inti peristiwa tersebut.6 Dalam memberikan

penilaian terhadap suatu berita dalam selain dengan melihat news value yang

terkandung dalam berita tersebut, dalam penelitian ini peneliti juga melihat

menganalisis isi berita yang dimuat media berdasarkan, halaman penempatan

berita, arah berita dan sumber berita.

1) Halaman Penempatan Berita

Penempatan halaman berita pada surat kabar sangat ditentukan oleh nilai berita

yang terkandung dalam peristiwa tersebut. Oleh karena itu, berita yang

mempunyai nilai berita yang tinggi biasanya akan ditempatkan pada halaman

muka.7

2) Arah Kecenderungan Berita

Sebagai produk jurnalistik dan sebagai realitas simbolik, terdapat tiga arah

pemberitaan menurut Laswell, yaitu sebagai berikut:

5 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Grasindo, 2000, hlm.104 6 Mursito BM. Jurnalisme Komprehensif Konsep, Kaidah & Teknik Penulisan Berita, Feature, Artikel,Jakarta:Literate,2013, hlm. 81-827 Hasrullah, Megawati Dalam Tangkapan Pers, Yogyakarta: LKIS, 2001, hlm. 66

4

Page 6: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

a. Favourable ( Mendukung / Positif). Berita secara eksplisit maupun implisit

mendukung, menyanjung, memuji, serta menyetujui.

b. Unfavourable ( Melawan/negatif ). Berita secara eksplisit maupun implisit

menolak atau tidak mendukung seperti mencela, meremehkan, atau menolak.

c. Netral merupakan berita, pernyataan atau opini dalam surat kabar ,berita secara

eksplisit maupun implisit tidak memihak atau netral.

3) Sumber Berita

Dalam pemilihan sumber berita haruslah hati-hati, karena sekali memperoleh

sumber yang salah maka akan berdampak negatif pada tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap kredibilitas lembaga tersebut.8

3. Surat Kabar

Menurut Totok Djuroto surat kabar merupakan kumpulan berita, artikel, cerita

yang dicetak pada lembaran kertas berukuran plano, terbit secara teratur, bisa

setiap hari atau seminggu sekali.9

4. Agenda Setting

Menurut Pamela J.Shoemaker (1996) apa yang diketahui publik mengenai

suatu tertentu sebagian besar ditentukan oleh proses penyaringan dan pemilihan

berita yang dilakukan media massa.10 Secara singkat, teori agenda setting

mengatakan bahwa setiap media massa khususnya berita, tidak selalu memberi

apa yang harus kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu

kita apa yang harus kita lakukan. Media membentuk agenda-agenda melalui

pemberitaan, dan khalayak yang membaca berita tersebut akan mengikutinya.

Menurut Chaffed dan Berger, terdapat beberapa catatan yang dapat memperjelas

teori agenda setting, yaitu:11

1) Teori agenda setting mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan

mengapa orang sama-sama menganggap penting suatu isu.

8 As Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik : Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2006, hlm. 979 Djuroto,Totok, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004, hlm.1110 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013. hlm. 49711 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT.Rajawali Pers, 200, hlm.197

5

Page 7: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

2) Teori agenda setting mempunyai kekuatan memprediksi, sebab jika orang-

orang mengekspos suatu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama

itu penting.

3) Teori agenda setting dapat dibuktikan salah apabila orang-orang tidak

mengekspos media yang sama, maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan

bahwa isu media itu penting.

5. Analisis Isi

Barelson mengatakan analisis isi merupakan suatu teknik penelitian yang

dilakukan secara obyektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi

yang tampak12. Penggunaan analisis isi mempunyai beberapa manfaat atau tujuan.

McQuail dalam Kriyantono (2006), mengatakan bahwa tujuan dilakukan analisis

terhadap isi pesan komunikasi adalah13:

1) Mendiskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media.

2) Membuat perbandingan antara isi media dengan realitas sosial.

3) Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem

kepercayaan masyarakat.

4) Mengetahui fungsi dan efek media.

Metodologi

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, metode

kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan

pada pengujian sebuah teori terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka,

dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi

prediktif teori tersebut benar.14 Populasi dalam penelitian ini adalah berita pada

surat kabar Kompas dan Republika periode Oktober – Desember 2016 yang

terkait kasus Penistaan Agama (Al-Maidah:51) oleh Basuki Tjahaja Purnama.

Dengan anggota populasi berjumlah 236 berita dari koran Kompas dan Republika.

Sedangkan sampel yang diambil yaitu seluruh berita pada Koran Kompas dan

12 Eriyanto, Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Komunikasi dan Ilmu Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm.15 13 Kriyantono.R, Teknik Praktis Riset Komunikasi.,Jakarta:Kencana Prenadamedia Group,2006, hlm. 23314 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2012, hlm 76.

6

Page 8: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Republika periode Oktober- Desember 2016 yang berjumlah 236 berita yang

terdiri dari 61 berita pada Koran Kompas dan 175 berita pada Koran Republika.

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis data dengan uji Chi

Square atau Ci Kuadrat yang ditulis dengan simbol x². Teknik ini digunakan

untuk mengukur koefisien korelasi antara dua variabel jika data untuk variabel

dinyatakan sebagai klafikiasi, atau sebagai alat analisis untuk uji signifikansi dari

kebebasan antara dua sampel15. Uji ini dinilai cocok untuk menganalisis pesan dari

dua komunikator yang berbeda. Rumus chi square sebagai berikut :

X2 =

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

O = frekuensi observasi (berdasarkan data yang diperoleh)

E = frekuensi harapan

Untuk mengukur reliabilitas penelitian ini, peneliti melakukan akan pretest

dengan mengkoding sampel ke dalam kategorisasi, yang telah ditentukan,

kemudian kegiatan ini akan dilakukan oleh dua pengkode yang telah ditunjuk oleh

peneliti.. Mengenai tingkat persetujuan bersama digunakan rumus Holsti yaitu

CR= 2 MN 1+N 2

Keterangan :

CR : Coefisien Reliability

M : Jumlah pertanyaan yang disetujui dua pengkoding

N1 + N2 : Jumlah pertanyaan yang diberi kode oleh pengkoding

Kemudian digunakan pula rumus dari Scott untuk memperkuat hasil uji

relibilitas di atas. Berikut rumus Scott:

Pi =

Pi : Nilai keterandalan

1 : Konstanta

15 Ulber Silalahi, Ibid, hlm. 332

7

Page 9: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Sajian Data

Dari hasil uji realibilitas yang dilakukan oleh peneliti dan pengkoder

terhadap masing-masing kategori, menghasilkan temuan sebagai berikut ini :

1) Untuk kategori halaman penempatan berita, tingkat realibilitas pada Surat

Kabar Kompas menunjukkan angka sebesar 1. Sedangkan tingkat realibilitas

pada Surat Kabar Republika juga menunjukkan angka sebesar 1 dengat tingkat

persetujuan masing-masing pengkoding sebesar 1.

2) Untuk kategori arah kecenderungan berita, tingkat realibilitas pada Surat Kabar

Kompas menunjukkan angka sebesar 0,93 dengan nilai persetujuan masing-

masing pengkoding sebesar 0,61. Sedangkan tingkat realibilitas pada Surat

Kabar Republika menunjukkan angka 0,85 dengan nilai persetujuan sebesar

0,68.

3) Untuk kategori sumber berita, tingkat realibilitas pada Surat Kabar Kompas

menunjukkan angka sebesar 1. Sedangkan tingkat realibilitas pada Surat Kabar

Republika juga menunjukkan angka sebesar 1 dengan nilai persetujuan

pengkoding sama-sama menunjukkan angka 1.

Dari hasil uji realibilitas yang telah diuraikan di atas, diketahui bahwa data

telah memenuhi syarat untuk stardar kepercayaan antar pengkoding. Hal itu

dikarenakan bahwa dalam uji reabilitas menurut Holtsi, batas minimum angka

realibilitas yang dapat ditoleransi berada pada 0.70 dan nilai persetujuan Cohen

Kappa pada 0,60.

Distribusi frekuensi untuk ketiga kategori dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 1Distribusi Frekuensi Kategori Halaman Penempatan Berita Dugaan Kasus Penistaan

Agama “Al-Maidah: 51” Oleh Ahok Periode Bulan Oktober- Desember 2016

No KategoriKompas Republika

Frekuensi P (%)Frekuens

i P (%)1 Halaman depan (Headline) 9 14,8 18 10,32 Halaman depan (Non Headline) 14 23,0 23 13,13 Halaman dalam 38 62,3 131 74,94 Halaman belakang 0 0 0 05 Halaman khusus 0 0 3 1,7

Jumlah 61 100% 175 100%Sumber: Data Koding Peneliti

8

Page 10: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Tabel 2Penyajian data isi berita “Penistaan Agama surat Al Maidah ayat 51” oleh

Ahok kategori arah kecenderungan berita, dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Kategori Kompas RepublikaFrekuensi P (%) Frekuensi P (%)

1 Favourable 0 0 54 30,92 Non Favourable 4 6,6 0 03 Netral 57 93,4 121 69,1

Jumlah 61 100% 175 100%Sumber: Data Koding Peneliti

Tabel 3Distribusi Frekuensi Kategori Sumber Berita Dugaan Kasus Penistaan Agama “Al-

Maidah: 51” Oleh Ahok Periode Bulan Oktober- Desember 2016

No Kategori Kompas RepublikaFrekuensi P (%) Frekuensi P (%)

1 Pemerintah 15 24,6 31 17,72 Penegak Hukum 26 42,6 45 25,73 Basuki Tjahaya Purnama 1 1,6 6 3,44 FPI 0 0 2 1,15 MUI 1 1,6 13 7,46 Buni Yani 0 0 2 1,17 Partai Politik 6 9,8 7 4,08 Ahli/Intelek 1 1,6 14 8,09 Internasional 0 0 2 1,1

10 Warga Biasa 3 4,9 8 4,611 Sumber lain 8 13,1 45 25,7

Jumlah 61 100% 175 100%Sumber: Data Koding Peneliti

Analisis Data

Dengan menggunakan rumus Chi Square ini, kita dapat mengetahui

bagaimana perbandingan berita kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok di surat

kabar Kompas dan Republika periode bulan Oktober – Desember 2016. Adapun

rumus Chi Square tersebut adalah sebagai berikut ini.

X2 = ∑ (O−E ) ²E

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat

9

Page 11: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

O = frekuensi observasi

E = frekuensi harapan

Dalam penelitian kali ini, peneliti melakukan uji perbedaan tersebut

dengan menggunakan rumus Chi Square di software statistik yaitu Statistical

Product and Service Solution (SPSS). Besaran nilai signifikan yang dapat

diterima adalah kurang dari (<) 0.05 atau dibawah 0.05. Dengan kata lain, apabila

hasil uji Chi Square menunjukkan angka kurang dari (<) 0.05 atau dibawah 0.05,

maka kesimpulannya menunjukkan tingkat perbedaan yang signifikan, sedangkan

apabila lebih (>) 0.05 atau di atas 0.05 maka kesimpulannya adalah tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan.

1) Kategori Penempatan Halaman Berita

Pertama, peneliti akan melakukan uji Chi Square terhadap kategori halaman

penempatan berita.

Gambar 1Hasil Output SPSS Kategori Penempatan Halaman Berita

Hasil output uji Chi Square kategori penempatan berita, angka Pearson Chi

Square bagian Asymp.Sig sebesar 0.132. Angka tersebut lebih besar (>) dari 0.05

atau di atas 0.05. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan yang signifikan pada

kategori penempatan berita pada berita kasus dugaaan penistaan agama pada surat

kabar Kompas dan Republika periode bulan Oktober – Desember 2016. perbedaan

10

Sumber : Hasil SPSS

Page 12: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

terlihat hanya pada jumlah berita yang disajikan oleh kedua media sangat berbeda

jumlahnya yaitu Kompas 61 dan Republika 175. Pada kategori penempatan berita,

Kompas dan Republika sama-sama menempatkan berita pada halaman dalam

lebih banyak daripada halaman headline dan non headline maupun khusus,

bahkan Kompas dan Republika sama-sama tidak menempatkan berita pada

halaman belakang.

2) Kategori Kecenderungan Isi Berita

Selanjutnya adalah uji chi square untuk kategori arah kecenderungan berita,

yaitu sebagai berikut:

Gambar 2Hasil Output SPSS Kategori Arah Kecenderungan Berita

Dari hasil output uji Chi Square kategori arah kecenderungan isi berita, angka

Pearson Chi Square bagian Asymp.Sig sebesar 0.000. Angka tersebut kurang (<)

0.05 atau di bawah 0.05. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada

kategori arah kecenderungan berita pada berita kasus dugaaan penistaan agama

pada surat kabar Kompas dan Republika periode bulan Oktober – Desember 2016.

11

Sumber : Hasil SPSS

Page 13: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Walapun memilki persamaan dengan jumlah arah kecenderungan isi berita

netral terbanyak yaitu 57 berita di Kompas dan 121 berita di Republika, namun

terdapat perbedaan yang signifikan pada arah berita favorable dan non favorable

Perbedaan itu terlihat pada surat kabar Kompas yang terdapat arah isi berita non

favorable sebanyak 4 berita yang tidak mendukung adanya kasus dugaan

penistaan agama atau tidak mendukung bahwa Ahok melakukan penistaan agama

sedangkan Republika justru tidak terdapat berita dengan arah non favorable

melainkan justru terdapat arah isi berita favorable sebanyak 54 berita yang

menunjukkan bahwa kecenderungan isi berita di Republika mendukung adanya

penistaan agama atau Ahok telah menistakan agama. Dengan latar belakang

berdiri dan kepentingan lah yang menyebabkan terdapat perbedaan yang

signifikan dalam arah kecenderungan isi berita dalam kedua media tersebut.

3) Kategori Sumber Berita

Terakhir adalah uji chi square untuk kategori arah kecenderungan berita, yaitu

sebagai berikut:

Gambar 3Hasil Output SPSS Kategori Sumber Berita

12

Page 14: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Dari hasil output uji Chi Square kategori sumber berita, angka Pearson Chi

Square bagian Asymp.Sig sebesar 0,035. Angka tersebut kurang (<) 0.05 atau di

bawah 0.05. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada kategori

sumber berita pada berita kasus dugaaan penistaan agama pada surat kabar

Kompas dan Republika periode bulan Oktober – Desember 2016.

Dari hasil output terlihat bahwa surat kabar Kompas lebih banyak menyajikan

berita terkait dugaan penistaan agama dengan narasumber penegak hukum

sebanyak 15 berita dan pemerintahan sebanyak 26 berita. Dari hasil tersebut dapat

dimaknai pula bahwa Kompas cenderung memilih sumber berita yang berdasar

elitis, pemerintah dinilai sebagai sumber berita yang mempunyai wewenang

untuk menentukan perkembangan kasus tersebut.

13

Sumber : Hasil SPSS Peneliti

Page 15: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Sumber berita surat kabar Republika berasal dari kalangan bawah hingga elit,

bahkan pihak asing juga dijadikan sebagai sumber berita. Namun penegak hukum

dan sumber lain menjadi narasumber terbanyak dalam berita kasus dugaan agama

di Republika dengan total masing-masing 45 berita. Sementara berita yang berasal

dari sumber lain kebanyakan berasal dari organisasi keagamaan, serta tokoh-tokoh

agama karena kasus ini melibatkan agama mayoritas di Indonesia yaitu Islam,

Menempati posisi ketiga adalah sumber berita dari pemerintahan, disini

pemerintah dinilai sebagai sumber berita yang mempunyai wewenang dan andil

yang besar untuk menentukan perkembangan kasus tersebut.

Kesimpulan

Setelah melakukan pengolahan dan analisis terhadap berita kasus dugaan

penistaan agama oleh Ahok di surat kabar Kompas dan Republika hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemberitaan kasus

penistaan agama oleh Ahok odi surat kabar Kompas dan Republika periode

Oktober-Desember 2016. Perbedaan signifikan terdapat pada kategori arah

kecenderungan berita dengan hasil chi square 0,000 < 0,05 dan sumber berita

dengan hasil chi square 0,035 < 0,05 sedangkan untuk penempatan halaman berita

tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan hasil chi square 0,132 > 0,05.

Daftar Pustaka

As Haris Sumadiria. (2006). Bahasa Jurnalistik : Panduan Praktis Penulis dan

Jurnalistik.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Djuroto,Totok. (2004). Manajemen Penerbitan Pers, Bandung; Remaja

Rosdakarya.

Eriyanto. (2011).Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Komunikasi dan Ilmu

Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hasrullah. (2011). Megawati Dalam Tangkapan Pers. Yogyakarta: LKIS.

Kriyantono.R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana

Prenada Media Group.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana

Prenada. Media Group.

14

Page 16: D1215057.docx · Web viewJURNAL PEMBERITAAN TENTANG KASUS PENISTAAN AGAMA DI SURAT KABAR KOMPAS DAN REPUBLIKA (Studi Analisis I si Berita Kasus Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaja

Mursito BM. (2013). Jurnalisme Komprehensif Konsep, Kaidah & Teknik

Penulisan Berita, Feature, Artikel. Jakarta:Literate.

Nurudin. (2000). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT.Rajawali Pers.

Ulber Silalahi. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.

Liputan6. (2016). Ketika Media Barat Menaksir Jumlah Demosntran 4 November,

(http://news.liputan6.com/read/2644824/ketika-media-barat-menaksir-

jumlah demonstran-4- november ) diakses pada 22 Oktober 2017

Samuel Febrianto. Tribunnews.com. (2016). Kronologi Kasus Dugaan Penistaan

Agama Oleh Ahok

(http://www.tribunnews.com/nasional/2016/11/07/kronologi-kasus-

dugaan-penistaan-agama-oleh-ahok), diakses pada 10 Maret 2017

4imn.com, Top Newspaper In Indonesia. (2014). (http://www.4imn.com/id/)

diakses pada 10 Maret 2017.

15