120
?d>1/?J"11-r HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAHJAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Psikologi Oleh: H MUHAMMAD SUGANDI 101070023017 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M

?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

?d>1/?J"11-r HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN

DARUNNAJAHJAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat

Dalam Meraih Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

H MUHAMMAD SUGANDI 101070023017

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 2: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR SANTRI

PONDOKPESANTRENDARUNNAJAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

imbing I

Oleh

H. M. SUGANDI NIM.101070023017

Di Bawah Bimbingan

mbimbing II

Ors. H. C oliluddin AS M.A iana Mutiah. M.Si NIP: 150277469 NIP: 013058

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH ,JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 3: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DEl\IGAN PRESTASI

BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa 20 Februari 2007. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa1jana Psikologi

Jakarta, 20 Februari 2007

Sidang Munaqasyah

Penguji I

M.Si.

Pembimbing I

Ors. H Choliluddin AS M.A IP: 150013058

Anggota

Sekretaris Merangkap Anggota

)-Ors. H. Choliluddin, AS, M.A

NIP: 150013058

e nbimbing II

iana Mutjah, M.Si NIP: 150277469

Page 4: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Saat lahir manusia

Memiliki Qodratnya

Saat meninggal manusia

Memiliki waktunya ...

Tiba saat tiba masa

Hidup hanya tiga fase

Alam kandungan,

MO TIO

Semangat dcm fokus adalah

Modal utama tuk kesuksesan

Tuntut dan kejarlah cita-citamu (ilmu)

Maka dapatlah keinginanmu ..

Karena kita ha11ya sementara tuk hidup

Alam dunia dan I se amanya .....

Alam akhirat.

INGATLAH KITA DI FASE YANG KEDUA !!!

"YaAl/ah berilah pertolongan kepadaku untuk selalu berzikir menyebut

nama-Mu, sela/u bersyukur kepada-Mu, dan selalu beribadah dengan

sebaik-baiknya," (HR Abu Dawud dan An Nasai)

Page 5: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- ~ <Deng an menye6ut nama j'lffafi yang mafia <Pengasifi fagi mafia <.Penyayang4C

"Sesunggufinya aafam penciptaan fangit aan 6umi, aan si[ifi 6e1gantinya mafam

dan siang terdapat tantfa-tanda 6agi orang yang 6erafig[ 'Yaitu orang-orang yang

mengingat .Jlffafi sam6iC 6ertfiri atau auauk,atau dafam k,eaaaan 6er6aring aan

merel<g memifdr/(,an tentang penciptaan fangit aan 6umi, "ya tulian f<.simi, tiadafafi

P.ngf<.siu menciptaf<.sin ini aengan sia-sia, 511.aliasuci P.ngl<gu, mal<g pefiliarafafi f<.simi

aari siR§a neral<g" (JIB Imran 190-191)

<DP.511.I 511.VJ{.Jl511.51{7l©

'Y.Jl:N<] <BP.CJ(fl <D.Jl <DI'l'.Jl:N<].Jl:N-!N'Y.Jl

'K}t !l{,'Y}I I:NI 'l(VPP/RSP.511.<B.JIJ{'KJl.:N

<D}li]lj <].Jl:N<DI V:Ji'l'V'l( 'KS£,£V}ICJ(<}.Jl 'Y}l:N(]

511.P.!N©V'l(V:Nq SP.<BV.JIJ{

<PI£JJ{.Jl:NJ{J©V<P©}l:N:M.JIS.Jl <DP.<PJI:N,

V:N'IV'l( 'l'P.511..Jl:N-'l'P.5\1..Jl:N'flE<RSB.JlI'KJ(V

.Jl'l'.JIS <iXF/RS.JlJ{.Jl <B.Jl 'l'}l:N 'Y.Jl:N<] 'l'.Jl'l(

PP,<R.Jf.JIJ{ VS}ll.

Page 6: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

ABSTRAKSI

(C) H. M Sugandi

(A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2007

(D) Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

(E) xv + 78 halaman (F) Belajar membawa suatu perubahan pada diri individu. Perubahan itu

tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,dan penyesuaian diri. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata pelajaran, maka ia akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu dan boleh dikatakan memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi itu muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang telah dipelajarinya, baik instrinsik maupun ekstrinsik. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi bakat yang optimal dan kemampuannya hingga pencapaian prestasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauhmana kaitan satu variabel dengan variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Penelitian dilaksanakan di PP Darunnajah dengan sampel (n = 92). Teknik pengambifan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan metode simple random sampling. lnstrumen pengumpul data yang digunakan adalah Skala Motivasi Belajar dengan jumlah item 37 dan Prestasi Belajar menggunakan nilai raport siswa semester I. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan analisa statistik yang meliputi korelasi Pearson untuk menguji validitas item, Alpha Cronbach untuk uji reliabilitas instrumen pengumpul data. Reliabilitas skala Motivasi Belajar adalah 0,6897. Berdasarkan analisis regresi linear ganda terhadap hipotesis yang diajukan, diperoleh hasif bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar demgan prestasi belajar karena r hitung (-0,086) < r label (0,205).

(G) Bahan Bacaan 33 (1986-2006)

Page 7: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

KA TA PENGANTAR

Assalamu'alaikurn Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yan~J telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul "Hubungan Motivasi Belajar Oengan Prestasi Belajar''.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah atas Nabi Besar Muhammad

SAW, yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat rnanusia, kepada

keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. lbu Ora. Hj Netty Hartati, M. Si selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah, Ora. Zahrotun Nihayah, M. Si selaku pembantu

dekan 1 dan Pembimbing Akademik Bapak Ors H. Choliluddin, AS MA.

serta seluruh jajarannya yang telah banyak memberikan pengarahan dan

perhatian kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini.

Page 8: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

2. Bapak Ors. H. Choliluddin, AS MA sebagai Pembimbing I dan lbu Ora.

Diana Mutiah, M. Si sebagai Pembimbing II yang senantiasa meqiberikan

bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Para Dasen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan Staff

akademik yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan

ilmunya.

4. Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah bapak Ors. H. Sofwan Manaf,

M. Si.,Bapak Ors. H. M. Gufron Dardiri, M.Pd sebagai kepala Biro

Pendidikan dan Kepala SMA P.P Darunnajah Jakarta dan bapak M.

Nurus Siroj, S.Pd sebagai kepala Tata Usaha SMA Darunnajah yang

telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian ini.

5. Ustadz dan ustadzah khususnya ustadz Syukur Yakub S.Ei, ustadz

Ridwan S.Thi dan Ustadz Nashirin, yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu serta santriwan dan santriwati sebagai siswa dan siswi SMU P.P

Darunnajah Jakarta atas bantuannya serta kesediannya mengisi angket

penelitian.

6. Kedua orang tua penulis yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban

untuk memberikan yang terbaik kepada penulis ..

7. My lovely Adik-adikku Ahmad Susilo, Bayu Muhammad Riqo, Muhammad

Lukman Hakim dan Rahayu Khamsah Kamalia. Do'a kalian menyertai

semangatku dan sukses selalu.

Page 9: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

8. Teman-teman Psikologi angkatan 2001 dan 2002, khususnya untuk

sahabat-sahabatku, New TLC ( Jamali El-Tampani, Ahmad FahlE!,Vi

Subekti Mubarak, Yudhi Syarief S.Psi, Andi Qomenk), Hamidah, Yeyen,

Odhie, Yuli Safitri, Nita, Ana, yang sudah memberikan kasih dan

sayangnya dan berbagi dalam suka dan duka.

9. Faishol, Zaky, Reza Long, Ucox, Encek, ldrus, Bolo, Tebel, Agung

(Rental Exellon) yang selalu siap membantu support penulisan skripsi ini.

Thanks a lot friends.

10. Erwin braders, Alfan, Emi, Aan, Aris (Rental Semanggi dan Wartel Amy)

yang telah membantu penulis tuk meyelesaikan penelitian ini.

11. My Best Partner RA ldham, Agus Govic, Firmansyah, dan Best Family

Semanggi House and Cipete House. Thanks all are for supporting me.

Penulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi diri penulis dan

para pembaca.

Jakarta, Februari 2007

H. 1\11 Sugandi

Page 10: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. iii

MOTTO.......................................................................................................... iv

DEDIKASI...................................................................................................... v

ABSTRAKSI......... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... vi

KATA PENGANTAR ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... vii

DAFTAR ISi... ... ..... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... x

DAFTAR TABEL..... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... xiii

DAFT AR GAMBAR. ........ .................................. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv

DAFTAR LAMPIRAN... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... xv

BAB1 PENDAHULUAN ............................................................. 1-11

1. 1 Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2 ldentifikasi Masai ah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... . 7

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 8

1.3.1 BatasanMasalah................................................ 8

1.3.2 Rumusan Masalah... ............... ................................ 9

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... 9

1.4.1 Tujuan Penelitian................................................ 9

1.4.2 Manfaat Penelitian... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . ..... 1 O

1.5 Sistematika Penulisan... ... . . . ... ... ... ... . . . ... ... ... ... ... ... ... ... .. 1 O

BAB 2 LANDASAN TEORI ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 12-53

2.1 Belajar................................................................................. 12

2.1. 1 Pengertian Belajar...... .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 12

Page 11: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

BAB3

2.2 Prestasi Belajar ............................................................... ~.. 15

2.2.1 Pengertian Prestasi be la jar................................... 15

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar.... 17

2.2.3 Pengukuran Prestasi belajar.... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . ... 22

2.3 Motivasi Belajar ............................................... ,................... 24

2.3.1 Pengertian Motivasi belajar......................................... 24

2.3.2 Bentuk-bentuk Motivasi belajar... ......... .. .. ........... ...... .. 29

2.3.3 Fungsi Motivasi dalam belajar ................................. ,... 36

2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.... 37

2.4 Pondok Pesantren... ............... ..... ................ ........... .... .. ...... .. 45

2.4.1 Pengertian Pondok Pesantren.......... .......... ...... .. . ..... .. 45

2.4.2 Jenis-jenis Pesantren. ... .. ... .............. .. ..... .... .. .... .... .... .. 48

2.4.3 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta...................... 49

2.4.3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah... .. ... ... .. 49

2.5 Kerangka berpikir................................................................ 51

2.6 Hipotesis Penelitian............................................................. 53

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... .

3.1 Jenis Penelitian .................................................................. .

3.1.1 Pendekatan Penelitian ............................................... .

54-67

54

54

3.1.2 Metode Penelitian....................................................... 54

3.1.3 Definisi Variabel dan Operasional Variabel................ 55

3.2 Pengambilan Sampel.. ... .. ..... .... ........... .. .. . ... .. ... .. ...... ........ .. 56

3.2.1 Populasi dan sampel.............. .. ... .. ................... ..... .... .. 56

3.2.2 Tehnik pengambilan sampel....................................... 57

3.3 Pengumpulan Data............................................................... 57

3.3.1 Metode dan lnstrumen penelitian....... .. . ................ ....... 58

3.4 Hasil Uji lnstrumen penelitian................... ........... ........ ..... ... 60

Page 12: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

3.5 Tehnik Analisis data ........................................................ 0-... 62

3.6 Prosedur Penelitian............................................................. 64

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 67 -77

4.1 Gambaran umum responden.... ........ ... ..... .. ... ........... ... ........ 67

4.1.1 Gambaran Jenis Kelamin.... ....... .... .. .. .... .. .. ........ .... .. .. . 67

4.1.2 Gamba ran Usia................................... ........................ 68

4.1.3 Gambaran Tingkat kelas............................................. 68

4.1.4 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar...... ..... ......... ........... 69

4.2 Presentasi Data................................................................... 70

4.2.1 Uji Normalitas..... ...................................... ...... .. ........... 70

4.2.2 Uji Homogenitas.......................................................... 72

4.2.3 Uji Hipotesa........ ......... .......... .............. .... ......... ...... .. ... 73

4.3 Hasil Tambahan.................................................................... 77

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 78 -81

1.1 Kesimpulan...... ... . .. ... .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. 78

1.2 Diskusi................................................... .. . . .. .. . ......... 78

1.3 Saran..................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue print skala motivasi belajar (Try Out)

Tabel 3.2 Blue print skala prestasi belajar

Tabel 3.3 Blue print revisi skala motivasi belajar

Tabel 3.4 Blue print revisi skala prestasi belajar

Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis k.elamin

Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan kelas

Tabel 4.4 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar

Tabel 4.5 Nilai uji Homogenitas

Tabel 4.6 Korelasi skala motivasi belajar dan prestasi belajar

Tabel 4.7 Korelasi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap

prestasi belajar

Tabel 4.8 Regression

Tabel 4.9 Independent Sample Test

Page 14: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir

Garn bar 4.1 Scatterplot motivasi belajar

Page 15: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian

Lampiran 2. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 3. Skala try out motivasi belajar

Lampiran 4. Skor hasil try uot motivasi belajar

Lampiran 5. Reliabilitas skala motivasi belajar

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Skala Motivasi Belajar

Lampiran 7. Skala penelitian motivasi belajar

Lampiran 8. Skor hasil penelitian skala motivasi belajar

Lampiran 9. Data Nilai Raport

Lampiran 10. Uji Normalitas Motivasi belajar

Lampiran 11. Uji Homogenitas motivasi belajar

Lampiran 12. Correlation, T- Test

Lampiran 13. Correlation and Regression model summary

Lampiran 14. Koefisien determinan

Page 16: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan dan perkembangan sejak dahulu selalu menjadi pusat perhatian

dan bahan penelitian oleh para ahli yang bergerak dalam bidang pendidikan.

Wilhelm Stem ( dalam Amir Daien, (1973)) mengatakan bahwa

perkembangan seorang anak itu tidak hanya ditentukan oleh pembawaan

dan lingkungannya saja, melainkan bahwa perkembangan seorang anak itu

ditentukan oleh hasil kerjasama antara kedua faktor tersebut, yaitu kerjasama

antara faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan yang dimaksud

adalah bakat sedangkan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, karena

pendidikan merupakan salah satu sarana keberhasilan manusia untuk

mampu bersaing dengan negara lain. Pendidikan sebagai penggerak bagi

perubahan bangsa sudah seharusnya menjadi perhatian utama bagi seluruh

lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk

mempersiapkan warga negara menjadi manusia yang potensial.

Page 17: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

2

- Pendidikan pertama bagi individu adalah dalam suatu keluar9a, yang terdiri

dari ayah, ibu dan adik/kakak. Meskipun keluarga bukan sebuah lembaga

pendidikan formal yaitu informal, namun apa yang didapat dari keluarga pasti

akan membentuk watak dan kepribadian seseorang. Ha! ini tEwjadi karena di

dalam keluargalah seseorang akan belajar mengenal hal-hal yang mendasar

seperti agama, sopan santun, dan bagaimana ia bersikap dengan lingkungan

sekitar. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga akan terpola dan tertanam

dalam diri seseorang dan menjadi suatu kebiasaan.

Sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah anak mendapat

didikan pertama yang langsung dari orang tuanya di rumah. Pendidikan

diberikan kepada anak dengan tujuan mendewasakannya, agar ia kelak

menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung jawab.

Namun di sisi lain, Science dan Technology yang tidak berpijak kepada

tuntunan agama dan hati nurani yang mumi, maka akan mempengaruhi

pergaulan manusia yang semakin jauh dari adab kesopanan yang luhur.

Kondisi yang memprihatinkan ini bukan saja berkembang dan dijumpai dalam

kehidupan masyarakat barat yang sekuler, namun dijumpai pula dalam

kehidupan masyarakat Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim.

Page 18: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- Menurut Hasan Basri (1996) kemajuan dalam segala aspek kehidupan11ang

mengabaikan tuntunan agama akan menyebabkan pergeseran nilai-nilai

kehidupan yang semakin lama semakin merusal< hati nurani dan pemikiran

akibatnya tidak sedikit yang hanyut dalam kemajuan zaman tanpa

memperhatikan lagi ajaran agama dalam kehidupan mereka, termasuk pula

dalam pergaulan modem.

3

Belajar membawa sesuatu perubahan pada diri individu yang belajar.

Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga

dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pen9hargaan, minat,

penyesuaian diri. Pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang. Tujuan belajar ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di

kemudian hari, yakni membantu siswa untuk dapat belajar tems dengan cara

yang lebih mudah.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam

kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh siswa,

sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru sebagai

pembimbing/pembina belajar di kelas. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu

dalam suatu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balil< (interaksi) antara

guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung. Agar proses belajar

mengajar dapat membuahkan hasil yang baik, baik siswa maupun guru atau

Page 19: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

·-- tenaga pengajar perlu memiliki sikap, kemampuan dan keterampilan yang­

mendorong proses belajar mengajar itu.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru adalah salah satu faktor utama

dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dalam mengelola kegiatan belajar

mengajar perlu memperhatikan komponen mengajar sebagai ilmu, teknologi,

seni dan wawasan kependidikan serta berbagai keterampilan antara lain

keterampilan bervariasi (menulis, membaca dan menjelaskan).

4

Untuk mengetahui prestasi belajar dari seseorang perlu dilakukan

pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang ditlerikan. Dalam

pendidikan di sekolah, pengukuran dan penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui prestasi belajar siswa dengan memberikan tes atau ujian. Jadi

dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah hasil dari suatu aktivitas

belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil

belajar yang diwujudkan dalam bentuk raport anak didik.

Prestasi menurut W.S Winkel (1987) juga dapat diartikan sebagai suatu

tingkat keberhasilan yang dicapai pada akhir suatu kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan. Dengan demikian, prestasi belajar diartikan sebagai

tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan suatu

usaha tertentu.

Page 20: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- Salah satu bentuk pendidikan formal yang berbeda bagi anak didik di ·~

bandingkan pendidikan nonformal dalam penerapan pengajaran dan

pendidikan pada sisi proporsi materi yang lebih seimbang antara

pengetahuan agama dan umum maupun sarana dan prasarana yang

memadai diberikan kepada anak didik, didapatkan pada lembaga pendidikan

yang umum biasa di kenal masyarakat dengan nama pondok pesantren.

Pesantren dipandang sebagai alat transforrnasi kultural sebab ia membawa

santri dan masyarakat ke dalam lingkungan pergaulan surnbeir-sumber etika

dan norma-norma yang tidak terbatas yang merupakan kerangka ajuan bagi

sikap yang ideal menurut ajaran Islam.

Menurut Kafrawi (1979) pandangan hidup yang dipegang teguh oleh pondok

pesantren adalah pandangan hidup yang lslami, yang bersumber dari ajaran

Islam, yang berorientasi pada kehidupan ukhrawi dengan tidak melupakan

kehidupan duniawi. Selain itu, menurut Wahjoetomo (1997) pesantren juga

mempunyai nilai lebih dalam hal kemandirian. Para santri mempunyai gairah

yang kuat untuk mandiri.

Terbentuknya sifat dan sikap yang menonjol dalam kepribadian para santri

disebabkan oleh sistem dan kondisi yang amat kondusif di pesantren.

Selama di pesantren, para santri secara tidak langsung dilatih untuk mandiri,

5

Page 21: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

6

--- mereka dibiasakan memenuhi kebutuhan dan keperluannya sendiri, sel'lingga

tumbuhlah sikap tidak menggantungkan diri pada orang lain.

Dalam proses pembentukan sifat dan sikap santri terutama yang masih

dalam proses perkembangan awal menuju masa remaja mernka masih

membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang lain, baik dari orang tua,

teman yang lebih tua (santri senior/yang lebih dahulu memasuki pondok) atau

dari ustadz/kyai, yang mana dari bimbingan dan arahan merekalah terbentuk

sebuah disiplin diri yang mampu meningkatkan kematangan mereka, baik

dalam bersikap, berprilaku atau dalam memilih masa depan mereka menuju

tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik.

Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta adalah salah satu pondok pesantren

modern yang ada di Jakarta. Di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membentuk

kematangan santri baik dalam hal pendidikan formal di sekolah/madrasah

atau kegiatan-kegiatan praktek di luar kegiatan sekolah seperti Paskibraka,

Pramuka, Marching Band, Olahraga, PMR, dan lain sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut pada prinsipnya dapat membentuk kemampuan/

ketrampilan (skill) dan mental mereka yang pada akhirnya dapat mereka

Page 22: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- pergunakan di dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka tefah keluar~ari

pondok pesantren yang selama ini mereka naungi.

7

Segala hal positif yang ada di dalam pondok pesantren terseloutlah yang

kiranya dapat memotivasi para orang tua untuk memasuki anak-anak mereka

ke dalam sebuah pondok pesantren. Namun apa yang sebenamya

memotivasi secara pribadi dalam diri anak usia remaja awal yang memiliki

keinginan memasuki pondok pesantren dalam era yang serba modern seperti

saat ini. Hal inilah yang mendorong penulis tertarik dan menganggap karya

ini layak untuk diteliti dengan judul yang spesifik yaitu : Hubungan Motivasi

Be/ajar dengan Prestasi Be/ajar Santri Pondok Pesantren Darunnajah

Jakarta.

1.2 ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas setidaknya

memunculkan beberapa pertanyaan yaitu :

1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

santri Pondok Pesantren Darunnajah?

2. Termasuk motivasi belajar apakah yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah?

3. Dalam bentuk apakah prestasi belajar yang muncul pada santri?

Page 23: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1 Batasan Masalah

Agar penelitian yang penulis lakukan tidak terlalu luas, mal<a penulis

memberikan pembatasan masalah adapun batasan masalah dari penelitian

ini adalah:

8

a. Motivasi belajar santri yang terdiri dari: Motivasi internal yang meliputi

prestasi yang di raih, pengakuan orang lain, tanggung jawab, peluang

untuk maju, kepuasan belajar itu sendiri, dan kemungkinan

pengembangan prestasi. Motivasi ekstemal yang meliputi; kompensasi,

kenyamanan belajar, kondisi belajar, status, prosedur sekolah dan mutu

dari pengajar dan hubungan interpersonal di antara teman sekelas dan

guru.

b. Prestasi belajar santri yang terdiri dari: faktor ekstemal (bahan,

lingkungan dan sarana-prasarana I instrumental), dan faktor internal

(kondisi fisiologis; sakit dan sehat dan kondisi psikologis; kapasitas otak ,

bakat, minat, asosiasi, motivasi dan konsentrasi)

c. Subjek dalam penelitian ini, yaitu santriwan dan santriwati setingkat smu

di pondok pesantren

Page 24: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- 1.3.2 Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah

penelitian secara umum sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar santri

Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta?

9

2. Faktor motivasi belajar apakah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

santri Pondok Pesantren Darunnajah?

3. Dalam bentuk apakah prestasi belajar yang muncul pada santri?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan penelitian

Dalam skripsi ini penulis memiliki tujuan secara umum untuk mengetahui

Hubungan antara Motivasi Bela jar dengan Prestasi Belajar Santri Pondok

Pesantren Darunnajah Jakarta.

Sedangkan tujuan secara khusus sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui motivasi intrinsik belajar santri Pondok Pesantren

Darunnajah Jakarta

2. Untuk mengetahui motivasi ekstrinsik belajar santri Pondok Pesantren

Darunnajah Jakarta

3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

Page 25: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

IO

- 1.4.2 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini secara teoritis penulis berharap agar dapat menambah

khasanah keilmuan khususnya di bidang psikologi pendidikan dan umumnya

di bidang pendidikan di Indonesia ini. Serta menambah khasanah keilmuan

bagi siapa saja yang membaca secara umum dan sebagai pemicu bagi

penelitian selanjutnya.

Secara praktis penulis berharap agar penelitian ini nantinya dapat membantu

memberikan informasi bagi para orang tua dan bagi para anak remaja dalam

memilih tempat pendidikan yang baik.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini akan ditulis dalam lima Bab yang terdiri dari :

Bab 1 : Dalam bab ini mengemukakan bab pendahuluan yang meliputi Latar

belakang masalah, ldentifikasi masalah, Batasan dan Rumusan

masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, dan Sistematika penulisan.

Bab 2: Tentang landasan teori yang berkaitan dengan masalall penelitian yang

digunakan untuk melihat permasalahan yang diteliti meliputi Belajar;

Pengertian belajar, Prestasi belajar ; Pengertian prestasi belajar,

Faktor- faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar dan Pendekatan

Page 26: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

11

evaluasi Prestasi belajar, Motivasi belajar ; Pengertian motivasi l;J.elajar,

Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar, Fungsi motivasi dalam belajar,

Macam-macam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Pondok

pesantren ; Pengertian pondok pesantren, Jenis-jenis pesantren,

pondok pesantren Darunnajah jakarta, Kerangka berpikir, dan Hipotesis

penelitian.

Bab 3 : Membahas metodologi penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan

penelitian meliputi Jenis penelitian ; Pendekatan penelitian, Metode

Penelitian, Definisi variabel dan Operasional variabel. Pengambilan

sampel; Populasi dan Sampel,Tehnik pengambilan :Sampel.

Pengurnpulan data ; Metode dan lnstrumen penelitian. Hasil Uji

lnstrumen Penelitian. Tehnik Analisa Data, Prosedur penelitian.

Bab 4 : Membahas hasil penelitian lapangan, Data penelitian berisi tentang

Gambaran umum subyek, Presentasi Data ; Uji Normalitas, Uji

Homogenitas, Uji Hipotesa, Hasil Tambahan.

Bab 5 : Membahas kesimputan dari seluruh penelitian yang telah dilakukan,

diskusi, dan terdapat pula saran .

Page 27: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

2.1 Belajar

BAB2

LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Belajar

Proses belajar merupakan proses mental, terjadi di dalam diri individu dan

karena itu sukar diketahui dengan pasti bagaimana terjadinya. Karena proses

itu kompleks, sehingga tidak dapat dikatakan dengan pasti apakah

sebenamya belajar itu. Berdasarkan kenyataan ini penulis memgemukakan

beberapa definisi belajar menurut para ahli.

Belajar menurut Halloway (dalam Made Putrawan, 2002) adalah transformasi

interpretasi yang dapat dikatakan telah terjadi bila proses-proses mental

seperti pemahaman realitas dan internal telah dirubah dalam cara-cara yang

kuat dan tidak semata-mata sebagai hasil kematangan.

Menurut Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2006) belajar adalah suatu proses

adaptasi atau penyesuaian tingkah taku yang langsung secara progressif.

Hilgard (dalam Nasution, 2000) mengatakan belajar adalah proses yang

melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jatan latihan (apakah dalam

Page 28: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

13

laboratoriurn atau dalarn lingkungan alarniah) yang dibedakan dari perubahan­

perubahan oleh faktor-faktor yang tidak terrnasuk latihan, rnisalnya perubahan

karena rnabuk atau rninurn ganja bukan terrnasuk hasil belajar.

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan sernua lapisan

rnasyarakat. Bagi para pelajar atau rnahasiswa, kata belajar merupakan kata

yang tidak asing, bahkan sudah rnerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari sernua kegiatan rnereka dalarn rnenuntut ilrnu di lernbaga pendidikan

formal. Kegiatan belajar rnereka lakukan setiap waktu sesuai dengan

keinginan, entah rnalarn hari, siang hari, sore hari atau pagi hari.

Menurut Slarnento (dalarn Syaiful Bahri Djarnarah, 2002) belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk rnernperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalarnan

individu itu sendiri dalarn interaksi dengan lingkungannya.

Syaiful Bahri Djarnarah (2002) rnendefinisikan belajar sebagai serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk rnernperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalarnan individu dalarn interaksi dengan lingl<ungannya yang

rnenyangkut kognitif, afektif, dan psikornotor.

Page 29: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

14

Belajar membawa sesuatu perubahan pada diri individu yang belajar. '·

Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga

dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pen~1hargaan, minat,

penyesuaian diri. Pendeknya mengenai segala aspek organi!;me atau pribadi

seseorang. Tujuan belajar ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di

kemudian hari, yakni membantu siswa untuk dapat belajar te1us dengan cara

yang lebih mudah.

Dari beberapa definisi tersebut, secara umum pengertian belajar dapat

dipahami sebagai perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru adalah salah satu faktor utama

dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dalam mengelola kegiatan belajar

mengajar perlu memperhatikan bahwa mengajar dapat diartikan sebagai

suatu ilmu, teknik seni dan wawasan kependidikan serta sebagai

keterampilan antara lain keterampilan yang bervariasi dalam penyampaian

materi pelajaran.

Menu rut Muhibbin Syah (2006), pengertian belajar dapat pula dilihat dari

dua cara, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif atau

Page 30: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

15

ditinjau dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan pengisian atau ;

pengembangan kemampuan kognitif dengan falcta sebanyak-banyaknya.

Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang

dikuasai oleh siswa. Sedangkan secara kualitatif atau ditinjau dari mutu,

merupakan proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta

cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam hal ini

difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk

memecahkan permasalahan yang kini dan nanti dihadapi siswa.

2.2 Prestasi Belajar

2.2.1 Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan derajat keberhasilan yang ditunjukan oleh siswa

dalam pelajaran tertentu. Munandar (1992) mengatakan bahwa prestasi

adalah perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yan~J sangat

menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam

bidang tersebut. Sebaliknya, belum tentu orang yang berbakat akan selalu

mencapai prestasi yang tinggi. Prestasi belajar dapat di lihat rnelalui penilaian

guru terhadap siswa berdasarkan peJformance yang di tunjukannya, baik dari

keberhasilan siswa dalam pelajaran sehari-hari maupun dari hasil tes.

Menurut Crow dan Crow (1985), penilaian terhadap prestasi belajar ini

merupakan gambaran dari kelebihan maupun kekurangan siswa di sekolah.

Page 31: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

16

Penilaian ini biasanya diberikan oleh guru berdasarkan hasil tes, evaluasi

atau ujian dari mata pelajaran yang diberikan, dan penilaian tersebut

diwujudkan dalam bentuk angka. Tes. Ujian atau ulangan yang dulu di sebut

THB (Tes hasil Belajar) dan TPB (Tes Prestasi Belajar) adalah alat-alat ukur

yang banyak di gunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses

belajar-mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program

pengajaran (Muhibinsyah ; 2006)

Menurut W.S. Winkel (1987), prestasi belajar adalah bukti keberhasilan

usaha belajar yang dapat dicapai oleh individu yang belajar. Sedangkan Aziz

Sappe (2001) mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil belajar dalam

ranah kognitif yang diperoleh melalui evaluasi be la jar, terdiri atas beberapa

tingkatan berpikir, yaitu:

1) Mengetahui; merupakan kemampuan mengingat, termasuk tata cara atau

urutan langkah-langkah untuk dapat mengetahui sesuatu.

2) Memahami; merupakan kemampuan untuk dapat menerima pesan dari

luar dalam suatu proses komunikasi.

3) Aplikasi; dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat menggunakan

atau menerapkan konsep atau pemahaman yang dimiliki ke dalam suatu

situasi baru.

4) Analisis; dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menguraikan suatu

bangunan pengertian menjadi komponen-komponen pembentuknya.

Page 32: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

- 5) Sintesis; dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat menyusun

suatu bangunan pengertian yang kompleks dari komponen­

komponennya.

6) Evaluasi; dapat diartikan sebagai kemampuan untuk men9ambil

keputusan atas dasar penilaian dari suatu obyek, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

Dari beberapa pengertian diatas dapat di definisikan bahwa prestasi belajar

adalah penilaian hasil belajar yang merupakan bukti perwujudan bakat dan

kemampuan atau suatu hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan

suatu usaha.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

17

Muhibbin Syah (2006) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, faktor

internal dan faktor eksternal. F aktor internal adalah faktor yang datang dari

dalam diri siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

datang dari luar diri siswa.

a. Faktor Eksternal

1) Bahan

Bahan atau ala! yang harus dipelajari adalah merupakan masukan mentah,

ikut menentukan bagaimana proses belajar itu terjadi dan bagaimana hasil

yang dapat diharapkan. Belajar mengenai keterampilan dan belajar tentang

Page 33: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

18

pemecahan soal tidaklah sama. Taraf kesukaran serta kompleksitas hal yang

harus dipelajari juga sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

2) Lingkungan

Lingkungan alami, misalnya keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh

juga terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang

segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang

panas dan pengap. Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan

representasinya (wakilnya) maupun berwujud hal lain, berpengaruh langsung

terhadap proses dan hasil belajar.

3) Instrumental

Yaitu faktor yang adanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor ini misalnya gedung, perlengkapan belajar, ala! praktikum

dan fasilitas lainnya. Dapat pula berupa faktor lunak, seperti: l<urikulum,

program, pedoman belajar, tenaga pengajar dan sebagainya.

b. Faktor Internal

1) Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis umum dari siswa sangat berpengaruh terhadap proses dan

hasil belajar. Orang yang dalam keadaan lelah atau sakit dan anak yang

kekurangan gizi belajamya tidak sebaik anak yang sehat, mereka lebih lekas

Page 34: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

19

lelah, mudah mengantuk dan sulit menerima pelajaran. Kekurangan gizi disertai

anemia akan mengurangi ketahanan fisik anak, sehingga konsentrasi belajar

menurun dan akan mempengaruhi prestasi belajar.

Selain kondisi fisiologis umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik

merupakan syarat yang memungkinkan belajar itu berlangsung dengan baik.

Dalam sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang

paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini

penting, karena sebagian besar hal yang dipelajari oleh manusia,

dipelajarinya melalui penglihatan dan pendengaran.

Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat

mental akan menghambat dirinya di dalam menangkap pelajaran, sehingga

pada akhimya akan mempengaruhi hasil prestasi belajamya di sekolah.

2) Kondisi Psikologis

a) Kecerdasan

lntelegensia atau kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya

dalam menentukan berhasil atau tidaknya mengikuti program pendidikan.

Pada umumnya, orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih

baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf

kecerdasan yang sedang atau rendah. Pada umumnya, sistem nilai yang

Page 35: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

20

ditekankan dalam dunia pendidikan adalah pencapaian prestasi belajar:

Sering kegagalan dalam mencapai prestasi yang diharapkan dapat diketahui

dari hasil tes intelegensinya.

Adapun unsur penting yang sering dihubungkan dengan kecerdasan

seseorang yaitu daya ingat. Kuatnya daya ingat tergantung dari tiga pokok

(Setyo Handryastuti, 2004) yaitu:

1. Kapasitas otak

Pertumbuhan dan perkembangan otak merupakan suatu proses yang

kompleks, dimulai dari saat konsepsi dan terus berlanjut hingga dewasa.

Para ahli kedokteran telah membuktikan bahwa kapasitas seseorang

berhubungan era! dengan faktor gizi pada awal kehidupan, terutama pada

masa di dalam kandungan dan balita.

2. MinaUperhatian seseorang

Jika perhatian untuk mengetahui sesuatu begitu besar, akan lebih mudah

untuk mengetahuinya. Apa yang dialami dalam hidup sering mempengaruhi

hidup kita, lingkungan kita juga mempengaruhi. Kalau sejak dini anak kerap

kali mendapatkan informasi yang menarik, maka perhatian akan ilmu tersebut

menjadi besar.

Page 36: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

3. Asosiasi dengan peristiwa lain ~

Sering lebih rnudah rnengingat sesuatu bila rnenghubungkannya dengan

peristiwa yang lain. Juga akan lebih rnudah rnenjawab soal ujian, jika

sebelurnnya pernah berdebat tentang itu dengan ternan seke!asnya.

b) Bakat

21

Bakat rnerupakan kernarnpuan potensial yang dirniliki seseorang untuk

rnencapai keberhasilan pada rnasa yang akan datang. Dengan dernikian,

sebetulnya setiap orang rnerniliki bakat (attitude) dalarn arti berpotensi untuk

rnencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas

masing-masing. Jadi, secara global bakat itu rnirip dengan intelegensi. ltulah

seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior} atau cerdas luar

biasa (vel)I superior) disebut juga dengan talented child, yaitu anak berbakat.

c) Motivasi

Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar. Ada dua macam

motivasi, yaitu: rnotivasi intrinsik (dari dalam) yaitu motivasi yang fungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar karena rnemang dalam diri sendiri telah ada

dorongan itu, dan motivasi ekstrinsik (dari luar) yaitu motivasi yang berfungsi

karena ada rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik lebih menunjang

keberhasilan belajar daripada motivasi ekstrinsik.

Page 37: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

22

d) Konsentrasi

Kemampuan konsentrasi dalam belajar mutlak diperlukan. Keluhan kurang

konsentrasi sering ditemui, terutama pada anak kecil, sering adanya

gangguan pemusatan perhatian bisa disertai dengan hiperaktivitas ataupun

tanpa hiperaktivitas. Dalam setiap langkah belajar, apakah itu di dalam kelas

atau tatkala belajar sendiri diperlukan konsentrasi pikiran yang tinggi.

2.2.3 Pengukuran prestasi belajar

Untuk mengetahui prestasi belajar dari seseorang perfu dilakukan

pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diberikan. Dalam

pendidikan di sekolah, pengukuran dan penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui prestasi belajar siswa dengan memberikan tes atau ujian. Jadi

dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah hasil dari suatu aktivitas

belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil

pendidikan yang diwujudkan berupa angka-angka dalam rapor.

Menurut Richard Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2002) ada dua macam

pendekatan yang amat populer dalam mengevaluasi atau menilai tingkat

keberhasilan/prestasi belajar, yakni : 1) Norm-referencing atau Norm­

referenced assessment; dan 2) Criterion-referencing atau Criterian­

referenced assessment. Di Indonesia, pendekatan-pendekatan ini lazim

disebut Penilaian Acuan Normal (PAN) dan Penilaian Acuan l<riteria (PAK).

Page 38: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

23

a. Penilaian Acuan Nonna (Norm-Referenced Assessment) ,.

Menurut Nasoetion (dalam Muhibbin Syah, 2006), dalam penilaian yang

menggunakan pendekatan PAN (Penilaian Acuan Norma), pmstasi belajar

seorang peserta didik diukur dengan cara membandingkannya dengan

prestasi yang dicapai teman-teman sekelasnya. Jadi, pemberian skor atau

nilai peserta didik tersebut merujuk pada hasil perbandingan antara skor-skor

yang diperoleh teman-teman sekelompoknya dengan skornya sendiri. Selain

itu, pendekatan PAN juga dapat diimplementasikan dengan cara menghitung

dan membandingkan persentase jawaban benar yang dihasilkan dan

membandingkan persentase jawaban benar yang dihasilkan kawan-kawan

sekelompoknya. Kemudian persentase jawaban-jawaban benar dari masing­

masing anak didik tersebut dikonversikan ke dalam nilai 1-10 atau 10-100.

b. Penilaian Acuan Kriteria (Criterion-Referenced Assessment)

Penilaian dengan pendekatan PAK (Penilaian Acuan Kriteria) menurut

Richard Tardif (datam Muhibbin Syah, 2006) merupakan proses pengukuran

prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang anak didik

dengan perilaku yang tetah ditetapkan secara baik (well-defined domain

behaviours) sebagai patokan absotut. Dengan kata lain, nilai atau ketulusan

seorang siswa bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai

oleh teman-teman sekelasnya metainkan ditentukan oleh penuuasaannya

atas materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional.

Page 39: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Namun dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengukur prestasi

belajar siswa/siswi SMU pondok pesantren Darunnajah menggunakan

kuesioner dengan skala likert dari teori Muhibbin Syah (2006) yang meliputi

faktor fisiologis dan psikologis.

2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Pengertian motivasi belajar

Motif atau motivasi dipakai untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri

seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan. Sebuah contoh yang

paling jelas dalam hal ini adalah kebutuhan tentang makanan .. Apabila kita

tidak memperoleh makanan, maka kita tidak akan dapat bertahan hidup,

dikarenakan organ-organ penggerak dalam tubuh terasa seperti lidak

berjalan sebagaimana biasanya disebabkan adanya rasa lapar. Motif inilah

yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku individu yang biasanya

tertuju pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.

24

Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga

penggerak yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif

itu memberi tujuan dan arah kepada individu dalam membentuk tingkah laku.

Berbagai kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif

tersendiri. Kita membaca surat kabar pagi, misalnya, untuk mErngetahui

Page 40: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

25

peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Kita makan liga kali setiari

dan tidur setiap malam, dengan motif memenuhi kebutuhan rnakanan dan

kebutuhan istirahat. Hasrat untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi

di sekeliling kita, memenuhi kebutuhan makanan dan kebutuhan istirahat

menciptakan dorongan dan tenaga yang kuat untuk memenuhi kebutuhan­

kebutuhan tersebut yang pada akhimya memotivasi individu untuk berbuat

sesuatu dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Sumadi Suryabrata (1998) berpendapat bahwa motif adalah keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakul<an aktivitas­

aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motif adalah

suatu kekuatan atau daya pendorong dari dalam diri sesee>rang yang

menyebabkan seseorang untuk bertingkah laku atau mengarnbil suatu

tindakan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Nasution (2006) motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Winkel (1987)

menjelaskan bahwa motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan

suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan bertingkah laku

untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan untuk memenuhi

kebutuhan itu.

Page 41: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Menurut Mc Donald (dalam lndrawati, 2003) mengatakan motivasi adalah

suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan (afektif) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Adapun

perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata

berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dalam

aktivitasnya, maka seseorang itu mempunyai motivasi yang kuat untuk

mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk

mencapainya.

Menurut Abdul Mujib, M.Ag. dan Jusuf Mudzakir, M.Si. (2002) motivasi

adalah akumulasi daya dan kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk

mendorong, merangsang, menggerakkan, membangkitkan dan memberi

harapan pada tingkah laku. Motivasi menjadi pengarah dan pembimbing

tujuan hidup seseorang, sehingga ia mampu mengatasi inferioritas yang

benar-benar dirasakan dan mencapai superioritas yang lebih baik. Makin

tinggi motivasi hidup seseorang maka makin tinggi pula intensitas tingkah

lakunya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

26

Menurut DR. Sartito Wirawan Sarwono (2000) motivasi merupakan istitah

yang lebih umum, yang menunjuk kepada seluruh proses gerakan yang

ditakukan oleh manusia dalam bentuk perbuatan atau tingkah laku, termasuk

situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah

Page 42: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau al<hir daripada

gerakan atau perbuatan.

Dari berbagai definisi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah daya yang mendorong seseorang dalam berbuat sesuatu atau

kecenderungan untuk menggerakkan suatu sikap atau perilaku yang

dipengaruhi oleh kebutuhan yang diarahkan kepada tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya sehingga mengakibatkan bertamt>ahnya

pengetahuan yang diiringi dengan terciptanya hasil yang diharapkan baik

dalam bentuk materi ataupun immateri.

27

Motivasi mempunyai fungsi sebagai perantara manusia untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungannya. Kebutuhan-kebutuhan yang terdapat dalam diri

manusia menimbulkan dorongan atau motif untuk melakukan sesuatu.

Setelah perbuatan itu dilakukan maka tercapailah perasaan puas, gembira,

aman dan sebagainya.

Pada manusia atau individu, terutama remaja, lingkaran motivasi bersifat

dinamis, misalnya seorang anak yang baru saja menamatkan sekolah

dasamya terangsang untuk masuk sekolah lanjutan terutama sekolah­

sekolah yang mempunyai prestasi yang tinggi dan terkadang mereka memilih

sekolah yang dianggap modem, memiliki fasilitas dan sarana yang lengkap

Page 43: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

dan selanjutnya mereka mempunyai keinginan untuk memiliki ijazah sekolah

lanjutan.

Motivasi untuk berprestasi yang dialami remaja pada masa sekolah berasal

dari kebutuhan untuk mengejar keberhasilan, mencapai cita-cita atau

keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas yang sukar. Dalam

memenuhi kebutuhan ini remaja mempunyai kewajiban untuk belajar dan

berusaha dalam mengejar hasrat dan cita-cita dan melaksanakan tugas yang

diberikan oleh guru atau pembimbing di sekolah.

Memang keyakinan untuk melakukan yang terbaik dan hasrat untuk bisa

telah dimiliki oleh setiap manusia dimana semakin tinggi motivasi hidup

seseorang maka makin tinggi pula intensitas tingkah lakunya, baik secara

kuantitatif maupun kualitatif (Abdul Mujib, M.Ag. dan Jusuf Mudzakir, M.Si ;

2002) sebagaimana sesuai dengan kutipan dalam Al-Qur'an Kalamullah

terdapat dalam surat Ali lmran 104 yang berbunyi :

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu sego/ongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'rufdan mencegah

dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Al­

lmran: 104)

Page 44: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

29

2.3.2 Bentuk-bentuk Motivasi dalam belajar

Menurut Purwanto (1998) motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu

menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu; memimpin

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya respon-respon

efektif dan kecenderungan mendapat kesenangan.

2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan

demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu

diarahkan terhadap sesuatu.

3. Untuk menopang dan menjaga tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dornngan dan

kekuatan-kekuatan individu.

Dalam hal kaitannya dengan teori-teori kebutuhan, Abraham Maslow (dalam

Alex Sobur, 2003) menggolongkan kebutuhan manusia pada lima tingkat

kebutuhan (five hierarchy of needs). yaitu:

1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs).

Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas di antara

segala kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mempertahankan

hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan makanan, minuman, tempat

berteduh, seks, tidur dan oksigen. Seseorang yang mengalami

kekurangan makanan, harga diri dan cinta, pertama-tarna akan memburu

makanan terlebih dahulu. la akan menahan kebutuhan fisiologis lainnya

Page 45: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

sampai kebutuhan itu terpuaskan. Selama hidupnya, praktis manusia

selalu mendambakan sesuatu, begitu hasrat berhasil dipuaskan segera

muncul hasrat lain sebagai gantinya.

2. Kebutuhan akan rasa aman

30

Kebutuhan rasa aman ini mengarah pada dua bentuk, yaitu: keamanan

jiwa dan keamanan harta. Kebutuhan rasa aman muncul sebagai

kebutuhan yang paling penting kalau kebutuhan psikologis telah

terpenuhi. lni meliputi kebutuhan perlindungan, keamanan, hukum,

kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.

3. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki (belongingness and love needs)

Kebutuhan untuk memiliki dan mencintai muncul ketika kebutuhan

sebelumnya telah dipenuhi secara rutin. Orang butuh dicintai dan pada

gilirannya butuh menyatakan cintanya. Cinta disini berarti rasa sayang

dan rasa terikat antara orang yang satu dan lainnya, lebih-lebih dalam

keluarga.

4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)

Kebutuhan akan penghargaan seringkali diliputi oleh rasa frustasi dan

konflik pribadi, karena yang diinginkan orang bukan saja perhatian dan

pengakuan dari kelompoknya, melainkan juga kehormatan dan status

Page 46: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

31

yang memerlukan standar moral, sosial dan agama. Seseorang yang

memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri serta lebih mampu dan

selanjutnya lebih produktif. Sebaliknya, jika harga dirinya kurang, ia akan

dilipu!i rasa rendah diri serta rasa !idak berdaya yang selanjutnya

menimbulkan rasa putus asa.

5. Kebutuhan ak!ualisasi diri (self-actualization needs)

Kebutuhan ini timbul pada seseorang jika kebu!uhan-kebutuhan yang lain

telah terpenuhi. Karena kebu!uhan ini, sebagaimana kebu!uhan lainnya,

menjadi aspek yang sangat penting dalam perilaku manusia. Kebutuhan

aktualisasi adalah hasrat untuk menjadi diri sendiri sesuai dengan

kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuan yang

dimilikinya.

Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun

motivasi ekstrinsik, diperlukan motivasi untuk mendorong anak didik agar

tekun belajar. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada di antara anak

didik yang kurang berminat mengiku!i pelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Berbagai macam !eknik, misalnya kenaikan !ingkat, penghargaan, peranan­

peranan kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian atau celaan telah

dipergunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar.

Page 47: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Syaiful Bahri Djamarah (2002) menjelaskan beberapa bentuk motivasi yang

dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik cli kelas,

sebagai berikut :

1. Memberi angka/nilai

32

Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberik.an rangsangan

kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih

meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini

biasanya terdapat dalam buku raport sesuai jumlah mata pelajaran yang

diprogramkan dalam kurikulum. Angka atau nilai yang baik mempunyai

potensi yang besar untuk memberikan motivasi kepada anak didik lebih

giat belajar, apalagi bila angka yang diperoleh anak didik lebih tinggi dari

anak didik lainnya.

Pemberian angka/nilai yang baik juga penting diberikan kepada anak didik

yang kurang bergairah belajar bila hal itu dianggap dapat memo!ivasi

anak didik untuk belajar dengan bersemangat.

2. Hadiah

Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi.

Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking

satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya. Dalam pendidikan modem,

anak didik yang berprestasi tertinggi memperoleh predikat sebagai anak

Page 48: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

didik teladan dan untuk perguruan tinggi disebut sebagai rnahasiswa

teladan. Sebagai penghargaan atas prestasi mereka dalarn belajar,

hadiah dapat diberikan dalam bentuk beasiswa, alat-alat tulis, buku

bacaan dan sebagainya untuk memotivasi anak didik/mahasiswa agar

senantiasa mempertahankan prestasi belajar mereka.

3. Kompetisi

33

Kompetisi adalah sebuah persaingan, baik dalam bentuk individu maupun

kelompok. Kompetisi dapat digunakan sebagai ala! motivasi untuk

mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar. Kondisi ini dapat

dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang

kondusif. Suasana di dalam kelas yang kreatif dan didukung dengan anak

didik yang ha us ilmu sangat potensial menciptakan masyarakat belajar di

kelas. Kompetisi yang sehat pun berlangsung di kalangan anak didik, jauh

dari sifat malas.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup panting. Seseorang akan berusaha dengan segenap

tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menja~1a harga dirinya.

Page 49: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

34

Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga

diri. Anak didik akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Ulangan dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Anak didik biasanya

mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi

ulangan. Berbagai usaha dan teknik bagaimana agar dapat menguasai

semua bahan pelajaran dilakukan oleh anak didik sedini mungkin

sehingga memudahkan mereka untuk menjawab semua item soal yang

diajukan ketika pelaksanaan ulangan berlangsung, sesuai dengan interval

waktu yang diberikan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang

cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar.

6. Mengetahui hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan

mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar let>ih giat, apalagi

bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik akan berusaha

untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas

belajamya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di

kemudian hari atau pada semester berikutnya.

Page 50: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

35

7. Pujian

Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai

alat motivasi. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk menguji keberhasilan

anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan

sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama

sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan pujian yang diberikan, anak

didik anak lebih bergairah dalam belajar.

8. Hukuman

Hukuman merupakan alat motivasi yang baik dan efektif bila dilakukan

dengan tepat dan bijak, terutama bila dilakukan den~1an pendekatan

edukatif bukan karena dendam. Pendekatan edukatif yang dimaksud

disini adalah sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki

sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah, sehingga dengan

hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau

pelanggaran.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud

untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu

memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu

hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tak berhasrat untuk

Page 51: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

36

belajar. Hasrat untuk untuk belajar merupakan potensi yang te·rsedia

di dalam diri anak didik. Potensi itu harus ditumbuhsuburkan dengan

menyediakan lingkungan belajar yang kreatif sebagai pendukung

utamanya.

10.Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas tanpa ada unsur paksaan. Mina! besar pengaruhnya

terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu

mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena

ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal pelajaran yang

menarik minatnya dan proses belajar akan berjalan lancar bila disertai

minat.

2.3.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Menurut Poerwanto (1998) ada tiga fungsi motivasi, yaitu sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak

Motivasi yang berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang

memberikan energi (kekuatan) pada seseorang untuk melakukan sesuatu

tugas.

Page 52: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

37

2. Menentukan arah perbuatan

Menentukan arah perbuatan yakni ke arah perwujudan sesuatu tujuan

atau cita-cita. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah kegiatan

yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya

3. Menyeleksi arah perbuatan

Artinya menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan,

yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Kaitannya dengan kebutuhan untuk berprestasi, motivasi atau dorongan ini

tidak sekedar untuk meraih imbalan material yang besar. Orang yang

memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena

mendapatkan imbalan dari apa-apa yang dikerjakannya, akan tetapi karena

hasil kerja tersebut dianggapnya sangat baik. Ada kepuasan batin tersendiri

kalau seseorang berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan sempuma.

2.3.4 Macam-macam faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar

Syaiful Bahri Djamarah (2002) menyebutkan bahwa motivasi indiviqu timbul

dari keingintahuan pengalaman yang dijadikan insentif (pendorong) untuk

dirinya. Motivasi terbagi dua macam, yaitu :

Page 53: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

38

1. Motivasi instrinsik (motivasi dari dalam)

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Disebut motivasi intrinsik karena

tujuannya merupakan perasaan dari dalam yang sangat efektif dan

kompeten. Dengan kata lain, bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsil<

dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang

tidak memerlukan dorongan dari luar dirinya, baik dari teman, orang tua, guru

atau lingkungan.

Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama dalam

kaitannya belajar sendiri (di rumah). Seseorang yang tidak memiliki motivasi

intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang

yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu

dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran

yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna baik di masa

kini maupun di masa mendatang.

Seseorang yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata

pelajaran, maka ia akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu dan

boleh dikatakan memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi itu muncul karena ia

membutuhkan sesuatu dari apa yang telah dipelajarinya, baik di kelas atau di

Page 54: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

39

rumah. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang

memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu,

minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu

soal atau situasi ada sangkut paut dengan dirinya.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik cenderung akan menjadi orang yang

terdidik, yang berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang

tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pemah sepi dari kegiatan

anak didik atau siswa yang memiliki motivasi intrinsik. Diakui oleh semua

pihak, bahwa belajar adalah suatu cara untuk mendapatkan sejumlah ilmu

pengetahuan. Belajar erat kaitannya dengan membaca. Dengan begitu,

membaca adalah pintu gerbang ke lautan ilmu pengetahuan. J<reativitas

membaca adalah kunci dalam pembinaan pribadi yang lebih baik.

Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan

keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi,

motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,

bukan sekedar atribut dan seremonial belaka.

F aktor pemuas yang disebut juga motivator yang merupakan faktor

pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri

Page 55: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

40

seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain :

1. Prestasi yang di raih (achievement)

2. Pengakuan orang lain (recognition)

3. Tanggung jawab (responsibility)

4. Peluang untuk maju (advancement)

5. Kepuasan betajar itu sendiri (the study it self)

6. Kemungkinan pengembangan prestasi (the possibility of growth)

2. Motivasi ekstrinsik (motivasi dari luar)

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari

luar. Dengan kata lain, motivasi ekstrinsik adatah dorongan yang timbul

dalam diri seseorang karena adanya dorongan dari pihak tuar dirinya, baik

orang tua, guru, teman, atau masyarakat lingkungan sekitar. Tindakan atau

perbuatan yang didasari oleh dorongan-dorongan yang bersumber dari tuar

pribadi seseorang, melakukan sesuatu karena ada faktor dari luar yang

mendorongnya.

lndividu dengan motivasi ekstrinsik, dalam melakukan suatu tugas merasa

yakin bahwa partisipasinya dalam tugas tersebut akan mendatangkan hasil

yang diharapkan. Namun motivasi ekstrinsik bukanlah semata bentuk

motivasi yang berasal dari luar diri individu, seperti lingkungan keluarga,

Page 56: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

41

lingkungan luar (teman). Motivasi ini berawal dari suatu kebutuhan yang

dihayati oleh diri sendiri, walaupun hal ini tidak lepas dari peranan lingkungan

dalam menimbulkan motivasi itu.

Alex Sobur (2003) menjelaskan, motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila

anak didik menempatkan tujuan belajamya di luar faktor-faktor situasi belajar

(resides in some factors outside the learning situation). Anak didik belajar

karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.

Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan

sebagainya.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik

dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar.

Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk

belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai

membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan

motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya. Karena itu, seorang guru

harus bisa dan pandai dalam mempergunakan motivasi ekstrinsik ini dengan

akurat dan benar dalam rangka menunjang proses interaksi edukatif di kelas.

Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik

perhatian anak didik, atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua.

Page 57: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

42

Diakui angka atau nilai, ijazah, pujian, hadiah dan sebagainya berpengaruh

positif dalam merangsang anak didik untuk giat belajar. Sedangkan ejekan,

celaan, hukuman yang menghina, sindiran kasar dan sebagainya

berpengaruh negatif dengan renggangnya hubungan guru dengan anak didik.

Jadilah guru sebagai orang yang dibenci oleh anak didik. Efek negatifnya,

mata pelajaran yang dipegang guru itu tak disukai oleh anak didik.

Sedangkan faktor dissatisfier (sumber ketidakpuasan) yang merupakan

tempat pemenuhan kebutuhan tingkat rendah yang dikualifikasikan dalam

faktor ekstrinsik meliputi :

1. Kompensasi

2. kenyamanan belajar

3. Kondisi belajar

4. Status

5. Prosedur sekolah

6. Mutu dari pengajar dan hubungan interpersonal di antara teman sekelas

dan guru

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar

seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih

optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar

diketahui, tetapi harus diterapkan dalam aktivitas belajar mengajar. Syaiful

Page 58: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Bahri Djamarah (2002) menjelaskan, ada beberapa prinsip motivasi dalam

belajar:

43

1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.

Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang

untuk belajar. Minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan

potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi

2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik cfalam belajar

Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit

terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar

bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian

orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin

memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya.

3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

Setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk

apapun juga. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas

prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada

seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Berbeda dengan

pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan untuk

memberhentikan perilaku negatif anak didik. Hukuman badan seperti yang

Page 59: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

44

sering diberlakukan dalam pendidikan tradisional, tidak dipakai lagi-dalam

pendidikan modem sekarang, karena hal itu tidak mendidik.

4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar

Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginannya

untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Bagaimana

mengembangkan diri dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki

bila potensi-potensi itu tidak ditumbuhkembangkan melalui penguasaan

ilmu pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan utama anak didik.

Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepada anak didik

sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Anak didik

merasa berguna, dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang lain.

Perhatian, ketenaran, status, martabat dan sebagaini1a merupakan

kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Semuanya dapat memberikan

motivasi bagi anak didik dalam belajar.

5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar

bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya

sekarang, tetapi juga di hari-hari yang akan datang.

Page 60: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

-~---/ 1 1

45

Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi

belajar seseorang anak didik. Anak didik yang menyenangi mata pelajaran

tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Setiap ada

kesempatan, selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Wajarlah

bila isi mata pelajaran itu dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

Syaiful Bahri Djamarah (2002) menambahkan, baik motivasi intrinsik maupun

motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan

penyeleksi perbuatan. Semuanya menyatu dalam sikap, terimplikasi dalam

perbuatan. Pada mulanya, anak didik tidak ada hasrat untuk t>elajar, tetapi

karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. sesuatu

yang belum diketahui itu akhimya mendorong anak didik untuk belajar dalam

rangka mencari tahu. Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap

anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang

kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.

2.4 Pondok Pesantren

2.4.1 Pengertian Pondok Pesantren

Menurut Zamakhsyari Dhofier (1994) istilah pondok berasal dari pengertian

asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang

dibuat dari bambu, atau barangkali berasal dari bahasa Arab ci,.ili

Page 61: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

funduq, yang berarti hotel atau asrama. Perkataan pesantren berasal dari

kata santri, yang dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat

tinggal para santri.

Dengan demikian dapat difahami bahwa pondok pesantren adalah sarana

tempat tinggal para murid atau santri untuk menetap dan mempelajari

berbagai macam ilmu pengetahuan yang diberikan oleh para guru, ustadz

atau kyai.

Memang pesantren menganggap kehidupan akherat sebagai tujuan

kehidupan yang sebenarnya, tetapi mereka juga tak mau berpaling dari

kehidupan dunia. Kehidupan dunia bagi mereka sangat penting sebagai

"Persiapan" untuk mengejar kehidupan yang baik di akherat. "Persiapan"

yang baik tersebut termasuk memiliki kekayaan yang dapat dipakai untul<

membayar zakat, memberi amal jariyah dan naik haji.

46

Menurut Zamakhsyari Dhofier (1994) keberhasilan pemimpin-pemimpin

pesantren dalam menelorkan sejumlah besar 'ulama' yang berkualitas tinggi

adalah karena metode pendidikan yang dikembangkan oleh para kyai.

Tujuan pendidikan tidak semata-mata untuk memperkaya pikiran murid

dengan penjelasan-penjelasan, tetapi untuk meninggikan moral, melatih dan

mempertinggi semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan,

Page 62: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan bermoral, dan

menyiapkan para murid untuk hidup sederhana dan bersih hati.

47

Tujuan pendidikan pesantren bukanlah untuk mengejar kepentingan

kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi ditanamkan kepada mereka

bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan pengabdia.n kepada

Tuhan.

Menurut tradisi pesantren, pengetahuan seorang santli diukur oleh jumlah

buku-buku yang telah pemah dipelajarinya dan kepada 'ulama' mana ia telah

berguru. Jumlah buku-buku standar dalam tulisan Arab yang dikarang oleh

'ulama' terkenal yang harus dibaca oleh para santri telah ditentukan oleh

lembaga-lembaga pesantren.

Menurut Zamakhsyari Dhofier (1994) kebanyakan pesantren tumbuh,

berkembang, dan berasal dali Jembaga-Jembaga pengajian seperti Pesantren

Tebuireng, Pesantren Ploso di Kediri, Pesantren Darussalam di Ponorogo,

Blok Agung di Banyuwangi. Selain itu banyak sekali pesantren-pesantren

yang mati dan meninggalkan sisa-sisanya dalam bentuk Jembaga-lembaga

pengajian disebabkan kurangnya kepemimpinan setelah seorang kyainya

yang masyhur meninggal dunia tanpa meninggalkan pengganti-pengganti

yang memiliki kemampuan, baik dalam pengetahuan Islam maupun dalam

Page 63: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

48

kepemimpinan organisasi, seperti Pesantren Cepaka di Surabaya, Pesantren

Kademangan di Bangkalan-Madura, Pesantren Maskumambang di Gresik,

dan Pesantren Jamsaren di Surakarta.

Menurut Zamakhsyari Dhofier (1994) pondok, masjid, santri, pengajaran

kitab-kitab Islam klasik dan kyai merupakan lima elemen dasar dari tradisi

pesantren. lni berarti bahwa suatu lembaga pengajian yang telah

berkembang hingga memiliki kelima elemen tersebut, akan berubah

statusnya menjadi pesantren.

2.4.2 Jenis-jenis Pesantren

Secara garis besar, lembaga-lembaga pesantren pada dewasa ini dapat

dikelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu:

1. Pesantren Salafi, yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

Islam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Sistem madrasah

diterapkan untuk memudahkan sistem sorogan (sistem individual dimana

murid diharuskan menguasai pembacaan dan terjemahan kitab-kitab

Islam klasik secara tepat dan hanya bisa menerima tambahan pelajaran

bila telah berulang-ulang mendalami pelajaran sebelumnya) yang

dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa

mengenalkan pengajaran pengetahuan umum. Masih cukup besar

jumlah pesantren yang mengikuti pola ini, yaitu Pesantren Lirboyo dan

Page 64: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

49

Ploso di Kediri, Pesantren Maslakul Huda di Pati, dan Pesantren TrBmas

di Pacitan.

2. Pesantren Khalafi (Modern), yang telah memasukkan pelajaran-pelajaran

umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkannya, atau

membuka tipe sekolah-sekolah umum dalam lingkungan pesantren.

Pondok Modern Darussalam Gontor tidak mengajarkan lagi kitab-kitab

Islam klasik. Pesantren-pesantren besar, seperti Tebuireng dan Rejoso di

Jombang, telah membuka SMP, SMA dan universitas, dan sementara itu

tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.

Dalam tradisi pesantren, telah terdapat pemisahan antara pesantren­

pesantren yang mengajarkan pengetahuan umum dan yan~J ti1jak atau belum.

Walaupun pemisahan ini belum menimbulkan pengelompokkan atas dasar

sosial keagamaan yang berbeda dan masih sama-sama terikat sebagai

penganut ahlusunnah wai jaina'ah, namun pemisahan tersebut telah

menciptakan perbedaan-perbedaan dalam beberapa hal dalam bentuk

aktivitas sosial dan intelektual, cara-cara berpakaian, gaya 11idup, tingkahlaku

kemasyarakatan, dan aspirasi pekerjaan.

2.4.3 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

2.4.3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah

1. Periode cikal bakal (1942-1960)

Page 65: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar rnernpunyai sekolah ·.

Madrasah Al-lslarniyah di Petunduhan Palernrah. Tahun 1959 tanah dan

rnadrasah tersebut digusur untuk perlunasan kornplek Perkarnpungan Olah

Raga Sea Garnes, yang sekarang dikenal dengan kornplek Olah Raga

Senayan. Untuk rnelanjutkan cita-citanya, rnaka diusahakanlah tanah di

Ulujarni.

2. Peri ode Dewan Nazir (1994-sekarang)

50

Perjalanan sejarah Pesantren Oarunnajah yang relatif lama telah rnenuntut

peraturan kesernpurnaan untuk rnenjadi lernbaga yang baik. Belajar dari

perjalanan pondok pesantren di Indonesia dan rnelihat keberhasilan lernbaga

Universitas Al-Azhar Cairo Mesir, yang telah berurnur lebih 1000 tahun

larnanya, Yayasan Oarunnajah yang rnernayungi segala kebijakan yang telah

berjalan selarna ini, berusaha rnerapihkan dan rnerernajakan pengurus

yayasan. Oengan niat yang tulus dan ikhlas, rnaka wakif tanah di Ulujarni

Jakarta K. H. Abdul Manaf Mukhayyar, Ors. K.H. Mahrus Amin, dan Ors. H.

Karnaruzzarnan Muslim yang ketiganya rnengatasnarnakan para derrnawan

untuk wakaf tanah di Cipining Bogor seluas 70 ha, rnengikrarkan wakaf

kernbali dihadapan para ularna dan urnara dalarn acara nasional di Oarunnajah

pada tanggal 7 Oktober 1994. Oalarn acara tersebut wakif rnenguraikan niat

dan cita-citanya rnendirikan lernbaga ini diatas sebuah piagarn wakaf yang

ditandatangani oleh para pemegang amanat, Dewan Nazir dan Pengurus

Page 66: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

51

Harian Yayasan Darunnajah yang disaksikan oleh para tokoh masyarakat dan

ormas di Indonesia.

Pada tahun 1987 Pondok Pesantren Darunnajah mulai melebarkan misi dan

cita-citanya, mengajarkan agama Islam, mendidik para fakir miskin dan

bercita-cita membangun 1000 pondok pesantren modem.

2.5 Kerangka berpikir

Motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong individu untuk berbuat

sesuatu keinginan atau kecenderungan melakukan suatu sikap atau peritaku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan mereka

yang diiringi dengan terciptanya hasit yang diharapkan baik dalam bentuk

materi ataupun immateri.

Datam proses belajar, motivasi merupakan indikator yang dapat mendorong

anak didik untuk selalu berusaha datam mengembangkan pengetahuannya,

baik di dalam ketas maupun di lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan

motivasi belajar yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar anak didik,

dalam hal ini dibuktikan dengan nilai yang bagus dalam raport. Pada

umumnya prestasi belajar akan meningkat jika motivasi belajar bertambah.

Page 67: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Dengan demikian, prestasi belajar dapat diperoleh dengan motivasi belajar

yang tinggi dari anak didik.

52

Dari uraian di atas, maka penulis menduga bahwa terdapat hubungan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar pada santri Pondok Pesantren

Darunnajah Jakarta. Santri yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi

akan dapat berprestasi yang lebih baik dibandingkan dengan santri yang

tidak mempunyai motivasi belajar.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Motivasi Belajar (X) Prestasi Belaj~

j Apakah ada hubungan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar santri

Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

Page 68: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

2.6 Hipotesis Penelitian

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah ,Jakarta

53

Page 69: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Cresswell (dalam Alsa, 2003)

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang

datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang

dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau

hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi

bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain. Data yang

diperoleh kemudian dikuantitatifkan dengan menggunakan metode statistik

dan dilakukan interpretasi serta analisis untuk membuat kesimpulan.

3.1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan adalah metode deskriptif dengan jenis

penelitian korelasional sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti apakah

ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar santri Pondok

Pesantren Darunnajah Jakarta, dengan menggunakan rumus statistik atau

Page 70: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

data yang diperoleh dari penelitian ini yang berupa angka-angl<a kemudian

dianalisis dengan menggunakan rumus statistik. Menurut Sevilla (1993)

penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan

tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

3.1.3 Definisi Variabel dan Operasional Variabel

Variabel merupakan obyek penelitian. Dalam penelitian ini terclapat dua

variabel, yaitu :

a. Variabel bebas (independent variable) : Motivasi belajar (X)

b. Variabel terikat (dependent variable) : Prestasi belajar (Y)

Adapun definisi operasional untuk kedua variabel penelitian ini adalah :

55

1. Motivasi belajar, yaitu suatu daya yang mendorong seseorang dalam

berbuat sesuatu atau kecenderungan untuk menggerakkan suatu sikap

atau perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang diarahkan kepada

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya sehingga mengakibatkan

bertambahnya pengetahuan yang diiringi dengan terciptanya hasil yang

diharapkan baik dalam bentuk materi ataupun immateri dengan cara

mengembangkan faktor intrinsik yaitu keinginan berprestasi(achievement),

pengakuan diri sendiri (recognition), tanggung jawab (responsibility),

peluang untuk maju (advancement), kepuasan belajar itu sendiri (the

study it self), dan kemungkinan pengembangan prestasi (t11e possibility of

Page 71: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

56

growth). Faktor ekstrinsik yaitu kompensasi, kenyamanan belajar, kondisi

belajar, status, prosedur sekolah, dan mutu dari pengajar dan hubungan

interpersonal di antara teman sekelas dan guru.

2. Prestasi belajar yaitu penilaian hasil belajar yang merupakan bukti

perwujudan bakat dan kemampuan siswa berupa angka·-angka dalam

laporan hasil belajar atau suatu hasil yang dicapai seseorang setelah

melakukan suatu usaha dengan cara memperbaiki kondisi fisiologi dan

kondisi psikologis yang meliputi kecerdasan; kemampuan otak, minat dan

bakat.

3.2 Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi dan sampel

Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) populasi adalah kelompok dimana peneliti

akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Populasi dalarn penelitian ini

adalah siswa dan siswi SMU Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.

Populasi ini berjumlah lebih dari 200 orang. Menurut Ferguson (dalam

Sevilla, 1993) sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang

ditarik dari populasi, atau porsi dari suatu poputasi. Jumlah sampel yang

direncanakan adalah berjumtah 100 orang, sebab menurut Gay (dalam

Sevilla, 1993), jumlah sampet minimal suatu penelitian adalah 30 orang.

Page 72: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

57

Penetapan jumlah sampel tersebut disesuaikan dengan kemarnpuan penulis

berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga dan dana. Sampel dalam penelitian

ini adalah siswa dan siswi kelas I sampai kelas Ill SMU yang rnemiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Bersekolah di SMU Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

2. Berusia 15 sampai 17 tahun, karena pada usia ini subjek dianggap telah

mampu untuk memotivasi diri dalam memperoleh prestasi belajar yang

lebih baik.

3. Peringkat 1 sampai 15 di kelasnya pada semester ganjil.

3.2.2 Tehnik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non random

sampling dengan metode stratified propotional sampling yaitu suatu metode

pengambilan sampel dari suatu populasi didasarkan adanya tingkatan atau

strata dalam populasi (Sevilla, 1993).dalam penelitian ini tingkatan strata

meliputi peringkat 1 sampai 15 ranking dikelas.

3.3 Pengumpulan data

Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode l<uantitatif,

yakni dengan kuesioner dalam bentuk~ala mo~~ dan studi

dokumentasi untuk prestasi belajar.

Page 73: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

58

3.3.1 Metode dan lnstrumen penelitian '

Untuk memperoleh data yang dapat mengungkap ma.salah dalam penelitian

tentang motivasi belajar, penulis menggunakan teknik angket clalam bentuk

skala model Liker! yang dikembangkan sendiri. Skala ini disusun berdasarkan

indikator-indikator variabel yang merupakan ciri-ciri perilaku yang hendak

diteliti. Skala Liker! menurut Kerlinger (1993) adalah suatu himpunan butir

pernyataan sikap yang kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan "nilai

subjek"; subjek menanggapi butir pertanyaan itu dengan mengungkapkan

taraf kesetujuan (favourable) atau ketidaksetujuan (unfavourable)

terhadapnya. Skor untuk butir-butir skala semacam itu dijumlahkan dan

dirata-rata untuk mendapatkan skor sikap seorang inclividu. Pernyataan

(item) dalam skala model Liker! ini terdiri dari pernyataan positif dan negatif.

Seluruh item dalam angket ini berjumlah 50 buah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam skala Liker! ini adalah bentuk

jawaban skala Likert menggunakan empat kemungkinan jawaban, yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Adapun cara subjek memberikan jawaban terhadap tipe skala Liker!

menurut Sevilla (1993) ini adalah dengan memberikan tanda checklist pada

salah satu altematif jawaban berkisar antara 1-4 untuk item positif

(favourable). Skomya untuk jawaban SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1, dan

untuk item negatif (unfavourable) sebaliknya, untuk jawaban SS= 1, S = 2,

Page 74: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

TS = 3, STS = 4. Adapun sebaran skala motivasi belajar dapat dilihat pada

tabel berikut :

Skala Motivasi belajar

Untuk mengukur tingkat motivasi belajar pada penelitian ini menggunakan

skala model Likert. Adapun blue print skala motivasi belajar seperti pada

tabel berikut:

Tabel 3.1 Blue Print Skala Motivasi Belajar (Try Out)

Aspek lndikator Favourable Unfavourable

lntrinsik Keinginan berprestasi 6,23, 46 3,29,36

Pengakuan diri sendiri 21, 48 30,42

Tanggungjawab 13,20 4, 16,28

Peluang untuk maju 19 14,35

Kepuasan belajar itu sendiri 17 1, 38

Kemungkinan 25,39 5,49

pengembangan prestasi

Ekstrinsik Kompensasi 12 50

Kenyamanan belajar 11,27,34 24,26

33,45 43,47

Kondisi belajar 7 44

59

Jumlah

25

25

Page 75: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi
Page 76: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Status

Prosedur sekolah

Mutu guru dan hubungan

interpersonal

Jumlah

3.4 Hasil Uji lnstrumen Penelitian

1. lnstrumen Motivasi belajar

31

15,32

8,9,41

25

60

18 '

2, 10

22,37,40

25 50

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini, maka

terdapat 37 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1 % yaitu

item; 1, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 29,

30,31,32,33, 34,35, 38,40,41,42,43,44,46,47,48,49,50.

Sedangkan 13 item lainnya tidak valid, yaitu pada item 2, 5, 6, 8, 13, 15, 23,

27, 28, 36, 37, 39, 45. Dengan demikian item yang digunakan untuk

penelitian sebanyak 37 item. Berikut ini adalah blue print revisi motivasi

belajar.

Page 77: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

61

Tabel 3.3 Blue Print Revisi Motivasi Belajar

Aspek lndikator Favourable Unfavourable Jumlah

-· lntrinsik Keinginan berprestasi 33 2,20

Pengakuan diri sendiri 15, 35 21,30

Tanggungjawab 14 ~~. 10

Peluang untuk maju 13 9,26 18

Kepuasan belajar itu 11 1, 27

sendiri 18 36

Kemungkinan

pengembangan prestasi

Ekstrinsik Kompensasi 8 37

Kenyamanan belajar 7,25 17, 19

24 31, 34

Kondisi belajar 4 32 19

Status 22 12

Prosedur sekolah 23 6

Mutu guru dan hubungan 5,29 16,28

interpersonal

Jumlah 16 21 37

Page 78: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

62

Uji Reliabilitas skala Motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan alpha

Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar

0,6897. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini

reliabel untuk digunakan, karena menurut Singarimbun dan Efendi (2006).

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,50.

2. Ala! Ukur Prestasi Belajar

Ala! ukur yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar adalah studi

dokumentasi. Tehnik dokumentasi merupakan tehnik pengumpul data yang dicari

berupa catatan atau dokumen yang tersedia (Ari kunto; 1993). Sumber data yang

penulis pergunakan adalah nilai raport siswa semester 1.

3.5 Tehnik Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan analisa statistik sebagai cara untuk

mengetahui hubungan variabel independent (variabel bebas/variabel X) yaitu

motivasi belajar dengan variabel dependent (variabel terikat/variabel Y) yaitu

prestasi belajar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa rumus,

yaitu:

1. Statistik Deskriptif, digunakan untuk mengolah gambaran umum

responden

Page 79: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

2. Korelasi Product Moment dari Pearson, digunakan untuk mengetahtJi

validitas dan korelasi instrumen dimana skor setiap item dikorelasikan

dengan skor total, dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 2003) :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y

I:xy = Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y

I:x = Jumlah nilai tiap butir

Ly = Jumlah nilai konstan yang diperoleh individu

N = Jumlah subyek penelitian

63

3. Sedangkan untuk menghitung reliabilitas alat pengumpul data, digunakan

tehnik Alpha-Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 2003) :

Keterangan :

a = Reliabilitas instrumen

K = Jumlah belahan tes

Sj2 = Jumlah varian dari skor item

Sx2 = Jumlah varian dari skor tes

Page 80: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

64

4. Korelasi Product Moment Spearman, digunakan untuk mengetahui ..

hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Untuk

perhitungannya, penulis menggunakan program SPSS versi 11.5. Adapun

rumus dari Product Moment Spearman adalah sebagai berikut :

Keterangan :

ncx·il = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi dari efek spurius

overlap

nx = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi

s; = Deviasi standar skor item yang bersangkutan

sx = Deviasi standar total skala

3.6 Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu :

1. Persiapan Penelitian

Dimulai dengan perumusan masalah.

Menentukan variabel yang akan diteliti.

Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan

teori yang tepat mengenai variabel penelitian.

Page 81: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

65

Menentukan, menyusun dan menyiapkan ala! ukur yang digunakano.dalam

penelitian, skala motivasi belajar dan prestasi belajar.

- Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan (seperti ;

meminta surat perizinan dari kampus Psikologi ditujL1kan ke lokasi

penelitian serta menunggu waktu di tentukan sampai waktu yang

diberikan dari tempat penelitian) .

2. Pengujian Ala! ukur (Try Out)

Setelah ala! ukur di buat berupa skala, penulis melakukan uji coba (try out).

Uji coba skala dilakukan untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas da1i

ala! ukur. Uji coba dilakukan pada tanggal 12 Januari 2007 pada siswa/siswi

SMU Darunnajah Jakarta. Uji coba dilakukan dengan menyebar angket

"Skala Motivasi belajar'' kepada 60 responden. Setelah uji c:oba dilakukan,

penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas skala dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item

dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari

pearson dan penghitungannya dengan menggunakan program SPSS versi

11.5.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Januari 2007. penulis menyebarkan

angket sebanyak 110, pada siswa/siswi yang memiliki kriteria sesuai dengan

kriteria responden yang telah ditentukan. Sedangkan angket yang kembali 92

buah.

Page 82: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

4. Pengolahan Data

Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.

- Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

membuat tabel data.

- Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian.

66

Page 83: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

BAB4

PRESENT ASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin,

usia, tingkatan kelas belajar di sekolah dan prestasi belajar. Subjek dalam

penelitian ini adalah 92 siswa yang belajar sebagai santri di Pondok

Pesantren Darunnajah Jakarta.

4.1.1. Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, subyek dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Putra 39 42,3%

Putri 53 57,6%

Total 92 100%

Page 84: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

68

Dari label dialas dapal dikelahui bahwa responden paling banyak adalah

siswi putri yaitu 53 orang dengan persentase 57,6 %, sedangkan responden

siswa putra berjumlah 39 orang dengan prosentase 42,3 %.

4.1.2. Gambaran subyek berdasarkan usia

Berdasarkan usia, subyek dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagaimana terlihat pada label berikut:

Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia

Usia Frekuensi Persentase (%) 15 65 70,6% 16 24 26,1 % 17 3 3,3%

Total 92 100%

Berdasarkan usia responden pada penelitian ini berusia 15 - 17 tahun dengan

persentase 70,6 % unluk responden yang berusia 15 tahun, 26,1 % yang

berusia 16 tahun dan 3,3 % yang berusia 17 maka total persentasenya 100 %.

4.1.3. Gambaran subyek berdasarkan tingkatan kelas belajar

Berdasarkan tingkatan kelas belajar, subyek dalam penelitian ini dapal

digambarkan sebagaimana terlihat pada label berikut:

Page 85: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

69

Tabel 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan tingkatan kelas

Ke las Frekuensi Persentase (%) 1 41 44,6% 2 51 55,4% 3 0 0%

Total 92 100%

Berdasarkan dari tingkatan kelas. persentase responden yang IDerada dikelas

1 dengan prosentase 44,6 % dan responden yang dikelas 2 dengan persentase

55,4 % sedangkan responden pada tingkatan kelas 3 tidak ada karena sedang

mengikuti PPM (Program Pengabdian Masyarakat) selama 3 bulan.

4.1.4. Penyebaran nilai prestasi belajar

Berdasarkan nilal rata-rata jumlah raport subyek, maka subyek penelitian ini

dapat diketahui pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Penyebaran Nilai Prestasi Belajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

<47 Kurang Sekali 0 0%

48-71 Cukup 0 0%

72-95 Baik 0 0%

96-120 Amat Baik 92 100%

> 120 lstimewa 0 0%

Page 86: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

70

Pada label di atas dapat diketahui bahwa subyek yang memilil<i prestasi b~lajar

amat baik (100%) sedangkan kategori lainnya yaitu kurang sel<ali, cukup, baik,

dan istimewa (0%).

4.2. Presentasi Data

4. 2.1 Uji normalitas

Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng (bell shaped). Data-data berskala interval sebagai hasil suatu

pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak

mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui

kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas

terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2000).

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-Smimov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk

menguji goodness of fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat

kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan

distribusi teoretis tertentu (normal, uniform, atau poison). Jadi hipotesis

statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan

Page 87: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

distribusi frekuensi harapan (teoretis) (Tim Penelitian dan Pengembangan

Wahana Komputer, 2006).

Hasil uji normalitas data pada skala motivasi belajar angka probabilitas

sebesar 0,625 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5%, maka

diketahui bahwa nilai probabilitas 0,625 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 102,8261 dan

standar deviasi (Std) sebesar 9,3897 4. Berikut ini adalah gambar diagram

scatterplot keluaran SPSS versi 11.5.

Gambar 4.1 : Scatterplot Motivasi Belajar

Normal Q-Q Plot of Motivasi Belajar

120 / ,,/:

110 / G ;" "' 100 / ~ / o; E 00

.. / 0 z ~ G 80 t; ~ 0. ~ 70 w

70 80 00 100 110 1>l 130

Observed Value

Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa seoaran data variabel motivasi

belajar berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan

demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

71

Page 88: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

72

4.2.2 Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data

dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan

dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat

diajukan adalah :

Ho = Varians data bersifat homogen

H1 = Varians data bersifat tidak homogen

Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu

menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F hitung dengan F tabel.

Jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan

yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Sedangkan,

probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan F hitung dan F

tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah F hitung < F tabel, maka

Ho diterima. Tetapi, jika F hitung > F label, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS

versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 : Nilai Uji Homogenitas

Variabel N Sig F hitung Df1 Df2 Ftabel 5%

Motivasi Belajar 92 0,410 0 1 90 3,96

Page 89: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

73

Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan

perbandingan uji F hitung dengan F tabel. Dari label nilai uji homogenilas di

alas sebagaimana yang lerdapat dalam lampiran 3 kolom Test of Homogenity

of Variances pada Levene Statistic, dapal diketahui bahwa motivasi belajar

memiliki nilai F hitung (0) < F tabel (3,96) sehingga Ho diterima, artinya

varians data bersifat homogen.

4.2.3 Uji Hipotesa

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi pmduct moment

dari pearson unluk mengetahui hubungan korelasikan jumlah skor variabel

motivasi belajar dengan jumlah skor prestasi belajar. Dan analisis regresi

unluk mengelahui faktor motivasi apakah yang mempengaruhi prestasi

belajar.

1. Hubungan Motivasi belajar dengan Prestasi belajar

Pengujian yang digunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara dua variabel. Untuk perhitungannya dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 11.5 adapun hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 90: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Tabel 4.6 Korelasi skala Motivasi belajar dan Prestasi belajar Correlations

Motivasi Raport Belaiar

Raport Pearson Correlation 1 ,834(-)

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

Motivasi Belajar Pearson Correlation ,834(-) 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

- Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa koefisien korelasi antara skala

74

motivasi belajar dengan prestasi belajar adalah 0,834. setelah dibandingkan r

tabel untuk sampel 92 orang diperoleh r tabel sebesar 0,205 pada a= 0,05

dan 0,254 pada a= 0,01.

R hitung rtabel (N= 92, 0,05) rtabel (N= 92, 0,01) 0,834 0,205 0,254

Dari analisa statistik diatas bahwa nilai rhitung lebih besar dibandingkan nilai nilai r

tabel pada a= 0,05. Dengan demikian, hipotesis altematif yang menyatakan

terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar

diterima. Sedangkan hipotesis nihil yang menyatakan, bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ditolak.

Page 91: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

75

2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Prestasi berdasarkan faktor

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar

terhadap tingkat prestasi belajar di tinjau dari macam-macam faktor dengan

menggunakan uji korelasi product moment dari pearson dan regresi

sederhana, diperoleh nilai korelasi; 0,712 terhadap motivasi intrinsik, dan

0,387 terhadap motivasi ekstrinsik. Dan nilai analisis regresi di peroleh

koefisien determinasi R = 0,712 atau 71,2% terhadap motivasi intrinsik, dan

0,387 atau 38,7% terhadap motivasi ekstrinsik.

Tabel 4.7 Korelasi Motivasi intrinsik dan Motivasi ekstrinsik terhadap

Prestasi belajar

Correlations

Prestasi Belaiar Mot lntrinsik

Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 1712*' Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92

Mot lntrinsik Pearson Correlation ,712*" 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92

-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 92: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

76

Correlations

Prestasi Belaiar Mot Ekstrinsik

Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 ,387~

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92 Mot Ekstrinsik Pearson Correlation ,387*' 1

Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.8 Regression

Model Summarf

Channe Statistics

Adjusted Std. Error of R Square Model R R Snuare R Snuare the Estimate Cha~~e F Channe df1 df2 Sin. F Channe 1 ,712a ,507 ,502 5,53946 ,507 92,630 1 90 ,ODO

a. Predictors: (Constant), Mot !ntrinsik

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Model Summarf

Channe statistics

Adjusted std. Error of R Square I I Mode! R R Square R Snuare the Estimate Change F Change df1 dl2 Sin. F Change 1 ,387" .150 ,140 7,27652 ,150 I 15,843 I 1 90 .000

a. Predictors: (Constant), Mot Ekstrinsik

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Berdasarkan tabel diatas bahwa, analisis nilai korelasi dan regresi sederhana

diketahui koefisien determinan dengan nilai: (0,712) terhadap motivasi

intrinsik dan (0,387) terhadap motivasi ekstrinsik, maka nilai tersebut

menyatakan pengaruh motivasi intrinsik lebih besar dari pada rnotivasi

ekstrinsik. Hal ini disebabkan oleh suatu kebutuhan yang dihayati oleh diri

Page 93: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

77

sendiri, walaupun hal ini tidak lepas dari peranan lingkungan dalam

menimbulkan motivasi itu.

4.3 Hasil Tambahan

Tabel 4.9 Independent Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test for E!lualitv of Variances Mest for Enualitv of Means

95% Confidence lnteival of the

Mean Ski. Error Difference F Sia. t df Sia. f2-tailedl Difference Difference l~• Unner

Motivasi Bela1ar Equal variances .200 ,592 -3,083 90 ,003 -5,8403 1,89442 -9,60395 -2,07675 assumed

Equal variances -3,072 80,932 ,003 -5,84()3 1,90130 -9,62339 -2,05731 not assumed

Dari tabel di atas menunjukkan tidak terdapat perbedaan motivasi belajar

berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini.

Page 94: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

BAB5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah

diuraikan di bab 4, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar.

2. Adanya pengaruh motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar

3. Dalam prestasi belajar dapat diketahui dalam bentuk nilai pada raport.

5.2. Diskusi

Dari hasil penelitian telah didapatkan bahwa ada hubungan 11ang signifikan

antara Motivasi belajar dengan Prestasi belajar. Hal ini didasari perhitungan

korelasi product moment pearson terhadap skor motivasi belajar dengan skor

prestasi belajar dengan nilai r hitung (0,834) lebih besar dari r table pada a =

0,05 yaitu (0,205) dan a= 0,01 yaitu (0,254). lni berarti bahwa hipotesis

alternatif yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

Motivasi belajar dengan Prestasi belajar diterima. Dengan demikian hipotesa

Page 95: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

nihil yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi

belajar dengan Prestasi belajar ditolak.

79

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi rendah

akan menghadapi kesulitan dan tidak akan banyak belajar. Dan Siswa yang

memiliki motivasi tinggi cenderung memiliki keinginan yang tinggi, sehingga

mereka tidak mudah menyerah pada keadaan untuk berprestasi dalam

belajar.

Belajar tidak akan dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat, baik dari

dalam atau dari luar bagi siswa yang bersangkutan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi. Dalam proses belajar,

motivasi sangat dibutuhkan sebab siswa tidak mungkin melakukan aktivitas

belajar jika tidak memiliki motivasi. Jika motivasi instrinsik tidak ada dalam diri

siswa, maka di perlukan motivasi ekstrinsik. Dorongan itu dapat berupa

hadiah dari orang lain; orang tua atau guru. Seperti yang dikatakan oleh

Purwanto (1998) bahwa motivasi dapat timbul dari orang lain disekitamya,

seperti dari keluarga, saudara, teman sepermainan dan sekolahnya.

Dan adanya suatu kebutuhan yang dihayati oleh siswa sangat mendukung,

walaupun hal ini tidak lepas dari peranan lingkungan dalam menimbulkan

Page 96: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

80

motivasi itu. Dengan besaran nilai 71,2% > 38,7% maka, siswa yang me.miliki

motivasi belajar instrinsik yang bagus akan memiliki tingkah laku yang terarah

pada pencapaian prestasi belajar. Sedangkan siswa yang merniliki motivasi

belajar intrinsik yang kurang, tingkah laku yang kurang terarah pada

pencapaian prestasi be la jar hal ini dapat disebabkan kurang jelasnya tujuan

yang ingin dicapai dan tidak mampu mengikuti proses belajar mengajar

dengan baik.

Aspek yang membentuk psikologis dan fisiologis inilah yang mendukung

terbentuknya prestasi yang baik pada siswa secara umum fisiologis, sangat

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Orang yang dalam keadaan

lelah atau sakit dan anak yang kekurangan gizi belajamya tidak sebaik anak

yang sehat, mereka lebih lekas lelah, mudah mengantuk dan sulit menerima

petajaran. Kekurangan gizi disertai anemia akan mengurangi ketahanan fisik

anak, sehingga konsentrasi belajar menurun dan akan mempengaruhi prestasi

belajar.

Sedangkan psikologis yang mendukung terbentuknya prestasi yang bagus

secara umum yaitu dengan kecerdasan, minat dan bakat yang telah teruji

dengan baik dan dapat diukur dengan hasil yang baik pula.

Besamya sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar (39%)

menandakan ada variabel lain yang mempengaruhi prestasi l:>elajar seperti

Page 97: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

81

Adversity Quotient yang metiputi kemampuan untuk mengontrot kemampuan

diri, daya tahan terhadap masatah yang dihadapi dan kemapuan untuk

menganatis dan meyetesaikannya (Yuti Safitri;2005)

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini ada beberapa hat yan~i dapat

dipertimbangkan sebagai saran praktis, baik bagi siswa, guru, pihak sekotah

dan orang tua.

I. Bagi siswa hendaknya tebih meningkatkan prestasi betajar yang lebih baik

agar mendapatkan prestasi betajar yang baik. Dengan cara mengenati

kemampuan diri sendiri, memahami karakter sendiri dan memotivasi diri

agar belajar menjadi suatu kebutuhan.

2. Bagi guru hendaknya mampu membangkitkan motivasi betajar dengan

cara memberikan reward atau punishment , menggunakan metode belajar

yang tepat dan menciptakan suasana belajar yang menarik.

2. Bagi pihak sekotah, selayaknya menciptakan suasana lingkungan sekotah

yang baik dan kondusif agar dapat membantu meningkatkan motivasi

belajar siswa.

3. Khusus bagi kedua orang tua hendaknya memberikan bimbingan dan

nilai-nilai tentang pentingnya suatu prestasi dalam belajar.

Page 98: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DAFT AR PUST AKA

Ahmadi, Abu & Umar, Muhammad. (1992). Psiko/ogi Umum. Surabaya: Bina llmu Offset.

Akbar, Reni. (2001 ). Psikologi Perkembangan Anak; Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak. Jakarta : Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian ; Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Atkinson, L Rita DKK. (1999). Pengantar Psiko/ogi. Jakarta : Erlangga.

Az.war, Saifuddin. (2003). Sikap Manusia ; Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :Pustaka Belajar.

Az.war, Saifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakata : Pustaka Pelajar.

Chaplin, J P. (2000). Kamus Lengkap Psiko/ogi. Jakarta : Raja Grafindo.

Dafidoff, Linda. (1991). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

Departemen Agama RI. (1986). AJ-Qur'an dan Terjemahannya. Jakarta: Serajaya Santra.

Dhofier, Zamakhsyari. (1994). Tradisi Pesantren; Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta : LP3ES.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psiko/ogi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hurlock, Elizabeth B. (2000). Psikologi Perkembangan ; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Kuncono. (2003). Praktikum Laboratorium Komputer Psikologi (SPSS). Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

Mujib, Abdul & Mudzakir, Jusuf. (2002). Nuansa-nuansa Psiko/ogi Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Page 99: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Munandar, Utami. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nazir, Muhammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, M Ngalim. (1998). Psiko/ogi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

P usat Bahasa Depa rte men Pendidikan Nasional. (2001 ). Kamu.s Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2000). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Bulan Bintang.

Sevilla, Consuelo G. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung : Pustaka Setia.

Soekadji, Soetarlinah. (1999). Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah. Depok: Fakultas Psikologi UI.

Suryabrata, Sumadi. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. (2006). Psiko/ogi Be/ajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tim Akademik IAIN Syarif hidayatullah Jakrta. (2001 ). Pedoman Akademik Tahun 200112002 : tnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatuflah Jakatta. Jakarta : IAIN Jakarta Press.

W.S, Winkel. (1987). Psiko/ogi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

Wlodkowski, Raymond.J & Judith J. Jaynes. (2004). Motivasi Be/ajar. Depok: Cerdas Pustaka.

Woolfolk, Anita E. (1995). Educational Psychology. Boston: Allyn and Bacaon.

Page 100: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Yusuf, Munawir. (2003). Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Be/ajar. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Skripsi

Safitri, Yuli. (2005). Hubungan Antara Adversity Questent dengan Prestasi Be/ajar. Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Internet

www.darunnajah.ac.id

Page 101: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

JI. Kcrta Mukti No.5 Circn<lcu Ciputat Jakarta Selatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714

Nomor : Ft. 71/0T.Ol.7/ I bo7 /l/2007 Lamp. Hal : lzin Penelitian

Kepada Yth. Kepala Sekolah SMU Darunnajah di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :

: H.M Sugandi : Jakarta, 1 Mei 1980

Jakarta, 24 Januari 2007

Nam a Tempat/Tgl Lahir Alamat JI. Swadaya I Rt 002/09 Pejaten Timur Pasar Minggu

Jakarta Selatan

adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta

Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program

XI (sebelas) 101070023017 2006/2007 Strata 1 (S-1)

Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : 'Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta" mahasiswa tersebut memerlukan izin penelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara p1mpm. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassaiamu'alaikum Wr. Wb.

A.n. Dekan Pembantu Dekan

M.Si-<-

Page 102: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

. Ulujami Raya 86, Pesanggrahan lakarta Selatan 12250 Indonesia

Telp. Fax. Emergency URL E-mail

SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor: 813.05/DN/II/2007

(021) 7350187 (Hunting) (021)73886529, 73880158 (021) 73886044 www.darunnajah.com [email protected]

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Nama NIM Fakultas

: H.M. SUGANDI : 101070023017 : Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta

benar telah mengadakan penelitian untuk kelengkapan penyelesaian tugas akhir dengan judul "Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta"

Surat keterangan ini dibuat sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah selasai mengadakan penelitian di Pondok Pesantren Darunnajah.

Page 103: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

!

!

' I

Lampiran 3

Skala Try out

SKALA MOTIV ASI BELAJAR (Try Out)

Di bawah ini adalah pernyataan mengenai sikap anda terhadap lingkungan tempat

anda belajar. Baca dan pahami setiap pernyataan kemudiaan berilah tanda eek list

(;/) pada kolom yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar atau salah.

Jawablah sesuai dengan apa yang anda alami dan sesuai dengan keadaan anda

sebenar-benarnya.

Rahasia anda terjamin. Dimohon tidak ada satu pun pemyataan yang tidak diisi

Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

ST : Sangat tidak setuju

SELAMAT MENGERJAKAN

No Pernyataan STS TS s SS

1 Saya merasa sulit belajar di dalam kelas 2 Cara belajar yang saya lakukan di rumah tidak efektif I

3 Nilai yang saya peroleh tidak memenuhi target yang saya tetapkan

4 PR dari sekolah tidak sava selesaikan dengan segera

5 Sekolah memberikan ganjaran bagi siswa/I yang berprestasi.

6 Nilai yang saya miliki sudah memenuhi target yang saya tetapkan.

7 Sekolah tempat saya belajar memberikan kenyamanan belajar bagi siswa. I

8 Saya akan lebihsemangat belaiar bila ada teman vang

Page 104: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

saya sukai dalam kelas saya

9 Saya senang belajar dipesantren karena bisa berinteraksi dan menambab pergaulan serta wawasan saya

10 Saya tidak perlu berinteraksi dengan teman sekelas Saya senang belajar disini karena Iingkungan belajar ·w

11 nyaman bagi siswa .

12 Sekolab tempat saya belajar memberikan kebebasan untuk beraktivitas sosial dengan teman-teman sekelas

13 Saya bisa belajar sendiri tanpa bantuan orang Iain

14 Saya tidak suka belajar disini (Pesantren) yang tidak memberikan kesempatan mengembangkan diri.

15 Sekolab saya memberikan penghargaan pada siswa/i yang berprestasi.

16 Tugas dari sekolah yang diberikan kepada saya tidak saya jalankan dengan baik

17 Saya senang belajar disini karena bisa mendapatkan ilmu yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

18 Menurut saya sekolah tidak memberikan kenyamanan akan status belajar yang jelas

19 Persaingan dalam memperoleh prestasi yang tinggi diantara teman belajar membuat saya giat belajar.

20 Saya akan mengerahkan kemampuan untuk mendapatkan basil belajar yang baik dan memuaskan.

21 Guru-guru sangat mendukung dan menghargai s1swanya.

22 Sekolab tempat saya belajar tidak memberikan kesempatan untuk menialin hubungan vang akrab.

23 Peringkat nilai saya pada semester lalu termasuk dalam 5 besar.

24 Sekolab tempat saya belajar tidak memberikan kenvamanan kepada siswa. Sekolab tempat saya belajar memberikan kebebasan

25 pada siswanya untuk mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

26 Kondisi lingkungan sekolab saat ini tidak memenuhi standar kenyamanan belajar.

27 Sekolab tempat saya belajar memberikan kenyamanan bagi siswa.

28 Tugas-tugas dari sekolab yang diberikan kepada saya tidak sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

29 Bagi saya menjadi siswa yang berprestasi hanya akan dimanfaatkan oleh sekolah

Page 105: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

30 Sava tidak memiliki banyak teman. 31 Nilai yang saya peroleh mempengaruhi harga diri.

32 Sekolah tempat saya belajar memberikan fasilitas beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

33 Dengan kondisi sekolah saat ini, saya tidak memperoleh prestasi yang bagus.

34 Saya betah tinggal di asrama.

35 Sekolah tempat saya belajar tidak pemah memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi.

36 Target nilai saya belum terpenuhi meskipun saya belajar dengan penuh semangat.

37 Sekolah menyelenggarakan kegiatanekstra kurikuler untuk mengembangkan bakat siswa.

38 Aktivitas sekolah membuat saya bosan.

39 Sekolah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berprestasi lebih tinggi.

40 Sekolah tidak pemah memberikan kesempatan pelatihan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa.

41 Saya pandai bergaulan sehingga memiliki banyak teman.

42 Orang tua tidak mendukung dan menghargai hasil prestasi saya.

43 Saya merasa nyaman dengan fusilitas sekolah. 44 Lingkungan sekolah tidak sesuai dengan harapan saya.

45 Guru-guru membantu kesulitan yang dihadapi oleh S!SWa

46 Prestasi saya memberikan kebanmran bagi sekolah. 47 Saya malas belajar meskipun sudah didorong oleh orang

tua dan guru. 48 Guru dan teman-teman dilingkungan belajar saya

mendukung dan mengharagai prestasi sava. 49 Metode belajar guru membuat saya tidak bisa belajar

dengan baik 50 Saya sangat senang mendapatkan pelajaran tambahan

karena bisa mendapat pengetahuan yang lebih banyak

Page 106: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

lamplmn4 SKALA MOTNASI BELAJAR

Rnponder 1 2 3 • • • 7 • • 1011nnummnm1028212222242528•282B~Mn~~,.,..,.,.~ ............. .,.~~ jumlah 1 3 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 145 2 3 3 2 2 1 2 1 2 4 4 1 1 3 1 4 3 1 1 3 3 1 2 2 1 1 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 1 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 129 3 3 1 3 3 1 2 3 3 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 1 155

• 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 4 2 1 2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 139

• 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 124

• 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 145 7 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 141

• 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 1 3 2 2 2 3 4 1 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 119

• 3 2 2 1 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 3 1 4 4 4 1 4 4 2 2 1 4 3 3 3 2 4 2 2 1 1 1 3 4 1 4 3 2 2 2 2 3 3 3 1 130 10 3 2 2 3 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 2 1 2 3 3 3 4 4 2 2 1 3 4 3 3 2 144 11 3 3 2 2 1 2 4 3 4 1 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 4 1 1 3 4 3 3 3 1 3 3 2 4 3 3 1 145 12 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 146 .13~ 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 131 ,. 3 3 2 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 2 1 3 1 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 2 2 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 145 15 2 2 1 3 2 2 2 2 3 4 1 1 1 4 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 121 18 2 3 2 3 2 1 2 2 3 1 3 4 2 1 3 4 3 3 3 4 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 125 17 2 3 2 3 2 1 3 3 4 1 3 3 1 4 3 4 2 2 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 2 1 2 1 3 2 1 4 4 4 4 4 3 3 3 1 2 4 4 1 135

" 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 1 4 2 4 2 4 4 2 1 2 1 3 1 2 2 2 3 4 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 2 4 2 2 115 18 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 125 21l 2 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 1 4 3 2 1 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 1 130 21 3 3 2 4 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 1 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 3 3 1 147 22 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 140 23 2 2 1 2 4 2 3 4 1 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 110 24 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 139 25 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 144 ,. 3 2 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 1 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 1 149 27 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 139 .. 3 2 2 3 2 1 2 1 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 4 4 2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 1 134 28 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 1 137 30-, 4 4 2 2 1 1 4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 4 4 1 4 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 1 4 4 2 1 1 3 1 4 4 4 1 3 2 4 2 3 1 137 31 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 2 132 32 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 1 141

<->n- 4 2 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 3 4 4 4 4 2 2 1 4 1 3 1 4 4 4 1 4 2 1 4 1 1 2 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 1 144

>:u / 2 3 2 3 1 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 1 2 4 3 2 3 2 1 2 4 3 2 3 1 134 >3f-- - 3 2 1 3 1 2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 133 ,. 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 2 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 2 1 2 3 2 2 2 4 4 3 2 2 ' 2 1 3 2 2 2 3 4 3 2 1 3 4 3 3 1 132

31' 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 116 ,. 3 3 1 3 2 1 3 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 1 2 137 ____ ,._-- 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 1 4 3 2 2 2 4 4 2 3 1 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 1 2 135 :"--40 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 132

--- 4f:-, 3 3 2 3 2 2 1 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 4 2 1 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 130 42' 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 135 .. 4 3 3 2 1 2 1 4 2 4 2 ' ' ' 3 3 2 2 4 4 2 2 4 2 ' 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 ' 3 3 1 ' 2 3 2 1 119 44 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 143 ... 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 ' ' 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 ' ' ' ' ' 2 2 133 45 ___ ;_

3 3 2 2 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 141 __ '47__ '_ 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 125

->:"f-::.-":: 4 2 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 1 3 4 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 4 2 1 144 3 1 2 2 1 2 3 1 4 4 3 4 1 4 4 4 1 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 2 1 3 4 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 138

50--;.: 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 124 81 3 2 1 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 1 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 145

52-(.: 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 138 :::-::5-3.'.;;~-, 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 1 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 135 ----_tu-_<\ 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 131

~-;:_-_;:-_:::r.H ~ 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 134 2 2 3 2 2 2 3 4 4 2 4 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 130

;_ ,:.-51;>-' 3 2 2 3 1 1 3 4 2 3 3 3 2 1 4 2 2 1 2 4 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 1 4 4 2 3 3 3 2 3 2 ' 133 -,:.--,:>,_58,; 3 2 ' 2 2 2 2 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 1 1 1 2 1 3 3 3 ' 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 129

,·Jse-: 3 4 3 2 2 2 4 1 4 4 2 3 1 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 4 2 4 4 2 1 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 147 .. 3 1 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 148 ., 3 3 2 2 ' 2 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 138 "2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 ' 4 4 4 4 2 1 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 1 1 140 83 3 2 2 2 1 ' 2 4 2 2 3 3 2 1 4 3 2 1 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 4 ' 4 4 3 3 4 2 2 3 3 1 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 128

"' 0

Page 107: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

91

Lampiran 5

Reliabilitas skala motivasi belajar ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A NALY S I s S C A L E (AL PH A)

Mean Std Dev Cases

1. VAROOOOl 2,8571 '5034 63,0 2. VAR00002 2,4286 '6651 63,0 3. VAR00003 2, 0317 '5671 63,0 4. VAR00004 2,5397 '6176 63,0 5. VAR00005 2,0952 ,8560 63,0 6. VAR00006 2,0000 '5680 63,0 7. VAR00007 2,6984 '7102 63,0 8. VAR00008 2,9048 ,8746 63,0 9. VAR00009 3,2381 ,7559 63,0

10. VAROOOlO 3,4286 ,7770 63,0 11. VAROOOll 2,7619 '6890 63,0 12. VAR00012 2,9841 '7294 63,0 13. VAR00013 1,9683 '6949 63, 0 14. VAR00014 2,6667 1,0000 63, 0 15. VAR00015 3,2063 '6263 63,0 16. VAR00016 2,8413 '5450 63,0 17. VAR00017 2,5397 ,7583 63,0 18. VAR00018 2,5556 ,7573 63,0 19. VAR00019 3,1429 '6923 63,0 20. VAR00020 3,4127 '5857 63,0 21. VAR00021 2,6190 '6822 63,0 22. VAR00022 2,8413 ,7871 63,0 23. VAR00023 2,2540 ,8975 63,0 24. VAR00024 2,6349 ,7026 63,0 25. VAR00025 2,6667 '7829 63,0 26. VAR00026 2, 5238 '6923 63,0 27. VAR00027 2, 6349 '6299 63,0 28. VAR00028 2,7619 '5879 63,0 29. VAR00029 3, 1429 ,7590 63,0 30. VAR00030 3,4603 '7145 63, 0 31. VAR00031 2,8254 ,7080 63, 0 32. VAR00032 3,0317 '7177 63,0 33. VAR00033 2,3492 '5725 63,0 34. VAR00034 2,7302 '8837 63,0 35. VAR00035 3,0476 ,7498 63,0 36. VAR00036 2,1905 '6686 63,0 37. VAR00037 1,9048 ,6651 63,0 38. VAR00038 2,6032 '8336 63,0 39. VAR00039 2,9048 '6890 63,0 40. VAR00040 2,6190 ,8506 63,0 41. VAR00041 3,0635 '6690 63, 0 42. VAR00042 3,4603 '6915 63,0

Page 108: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

43. VAR00043 2,4286 ,5879 63,0 44. VAR00044 2,3333 '6476 63,0 45. VAR00045 2,6825 '6176 63,0 46. VAR00046 2,7619 '6404 63, 0 47. VAR00047 3, 0952 '6651 63,0 48. VAR00048 2,9841 '5234 63,0

R E L I A B I L I T Y A NA LY S I S s c AL E (AL PH A)

Mean Std Dev Cases

49. VAR00049 2,4286 '6890 63,0 50. VAR00050 1,7460 '6468 63,0

Reliability Coefficients

N of Cases = 63,0 N of Items ·- 50

Alpha = '6897

Page 109: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran 6

HASIL UJI VALIDITAS SKALA MOTIVASI BELAJAR (TRY OUT)

No. Item r Hitung r table (0,05) r tabel (0.01) Status 1 0,287* 0,273 0,354 Valid 2 0,048 0,273 0,354 Tidak valid 3 0,297* 0,273 0,354 Valid 4 0,324** 0,273 0,354 Valid 5 0,218* 0,273 0,354 Valid 6 0,155 0,273 0,354 Tidak valid 7 0,580** 0,273 0,354 Valid 8 0,069 0,273 0,354 Tidak valid 9 0,508* 0,273 0,354 Valid

10 0,263* 0,273 0,354 Valid 11 0,450** 0,273 0,354 Valid 12 0,402** 0,273 0,354 Valid 13 - 0, 101 0,273 0,354 Tidak valid 14 0,539** 0,273 0,354 Valid 15 0,072 0,273 0,354 Tidak valid 16 0,256* 0,273 0,354 Valid 17 0,264* 0,273 0,354 Valid 18 0,294* 0,273 0,354 Valid 19 0,236* 0,273 0,354 Valid 20 0,244* 0,273 0,354 Valid 21 0,504** 0,273 0,354 Valid 22 0,503** 0,273 0,354 Valid 23 0,187 0,273 0,354 Tidak valid 24 0,457** 0,273 0,354 Valid 25 0,244* 0,273 0,354 Valid 26 0,421** 0,273 0,354 Valid 27 0,203 0,273 0,354 Tidak valid 28 0,219 0,273 0,354 Tidak valid 29 0,272* 0,273 0,354 Valid 30 0,580** 0,273 0,354 Valid 31 0,286* 0,273 0,354 Valid 32 0,401** 0,273 0,354 Valid 33 0,263* 0,273 0,354 Valid 34 0,377** 0,273 0,354 Valid 35 0,344** 0,273 0,354 Valid 36 0,046 0,273 0,354 Tidak valid

Page 110: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

37 -0,087 0,273 0,354 38 0,360** 0,273 0,354 39 0,127 0,273 0,354 40 0,388** 0,273 0,354 41 0,501** 0,273 0,354 42 0,391** 0,273 0,354 43 0,292* 0,273 0,354 44 0,402** 0,273 0,354 45 0,192 0,273 0,354 46 0,330** 0,273 0,354 47 0,382** 0,273 0,354 48 0,349** 0,273 0,354 49 0,322** 0,273 0,354 50 0,224 0,273 0,354

Ket : • Correlation is significant atthe 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

94

Tidakvalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 111: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

I

Lampiran 7

Skala motivasi belajar penelitian

Nama Kelas Alam at

Di bawah ini adalah pernyataan mengenai sikap anda terhadap lingkungan tempat

anda belajar. Baca dan pahami setiap pernyataan kemudiaan berilah tanda eek list

(°'1) pada kolom yang tersedia. Tidak adajawaban yang benar atau salah.

Jawablah sesuai dengan apa yang anda alami dan sesuai dengan keadaan anda

sebenar-benarnya.

Rahasia anda terjamin. Dimohon tidak ada satu pun pemyataan yang tidak diisi

Adapun pilihanjawaban tersebut adalah :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

ST : Sangat tidak setuju

SELAMAT MENGERJAKAN

No Pernyataan STS TS s SS

1 Saya merasa sulit belajar di dalam kelas

2 Nilai yang saya peroleh tidak memenuhi target yang saya tetapkan

3 PR dari sekolah tidak saya selesaikan dengan segera

4 Sekolah tempat saya belajar memberikan kenyarnanan belajar bagi siswa.

5 Saya senang belajar dipesantren karena bisa berinteraksi dan menambah pergaulan serta wawasan saya

6 Saya tidak perlu berinteraksi dengan teman sekelas

7 Saya senang belajar disini karena lingkungan belajar nyaman bagi siswa .

8 Sekolah tempat saya belajar memberikan kebebasan

Page 112: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

untuk beraktivitas sosial dengan teman-teman sekelas

9 Saya tidak suka belajar disini (Pesantren) yang tidak memberikan kesempatan mengembangkan diri.

10 Tugas dari sekolah yang diberikan kepada saya tidak saya jalankan dengan baik

11 Saya senang belajar disini karena bisa mendapatkan ilmu yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

12 Menurut saya sekolah tidak memberikan kenyarnanan akan status belajar yangjelas

13 Persaingan dalarn rnernperoleh prestasi yang tinggi diantara ternan belajar rnernbuat saya giat belajar.

14 Saya akan rnengerahkan kernarnpuan untuk rnendapatkan hasil belajar yang baik dan rnemuaskan.

15 Guru-guru sangat mendukung dan rnenghargai s!Swanya.

16 Sekolah tempat saya belajartidak rnernberikan kesempatan untuk rnenjalin hubungan yang akrab.

17 Sekolah tempat saya belajar tidak rnernberikan kenyarnanan kepada siswa. Sekolah tempat saya belajar rnernberikan kebebasan

18 pada siswanya untuk mengembangkan prestasi yang dirnilikinva.

19 Kondisi lingkungan sekolah saat ini tidak rnemenuhi standar kenvarnanan belaiar.

20 Bagi saya menjadi siswa yang berprestasi hanya akan dimanfaatkan oleh sekolah

21 Saya tidak rnemiliki banyak teman. 22 Nilai yang saya peroleh rnernpengaruhi harga diri.

23 Sekolah ternpat saya belajar memberikan fasilitas beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

24 Dengan kondisi sekolah saat ini, saya tidak memperoleh prestasi yang bagus.

25 Sava betah tinmrnl di asrama.

26 Sekolah tempat saya belajar tidak pemah memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi.

27 Aktivitas sekolah rnernbuat saya bosan.

28 Sekolah tidak pemah mernberikan kesernpatan pelatihan untuk rnengernbangkan bakat dan rninat siswa.

29 Saya pandai bergaulan sehingga rnerniliki banyak teman.

30 Orang tua tidak mendukung dan menghargai hasil prestasi saya.

Page 113: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

31 Sava merasa nyaman dengan fusilitas sekolah. 32 Lingkungan sekolah tidak sesuai dengan harapan saya. 33 Prestasi saya memberikan kebanggan bagi sekolah.

34 Saya malas belajar meskipun sudah didorong oleh orang tua dan guru.

35 Guru dan teman-teman dilingkungan belajar saya mendukung dan mengharagai prestasi saya.

36 Metode belajar guru membuat saya tidak bisa belajar dengan baik.

37 Saya sangat senang mendapatkan pelajaran tambahan karena bisa mendapat pengetahuan yang Jebih banyak

Page 114: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

-· -- "' 28 ....... 1 2 ' • • ' 7 • • 10 11 12 13 14 15 " 17 ,. 19 " 22 23 " 25 " 27 ,. 30 31 32 33 " " ,. 37 JumJah

• 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 106 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 • 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 10<

.3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 1 96

' 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3· 3 3 1 97 • 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 1 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 3 2 2 106

• 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 3 • • • • 2 2 • 4 4 3 1 120 7 3 1 3 2 3 • 3 3 3 3 2 3 3 • 3 3 3 3 1 3 1 3 • 3 3 2 3 2 4 • 2 2 3 4 • 2 1 103 • 3 1 3 2 3 • 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 • 2 3 4 3 3 • 3 3 • 3 3 • 2 2 3 • 3 4 2 106 • 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 78 to 2 1 3 2 3 2 1 3 3 2 2 • • • 1 4 • 3 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 • 3 1 3 • 4 3 3 101 11 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 105 12 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 94

" 3 2 2 2 • • • • • 3 3 3 3 • 3 3 3 3 3 3 4 3 • 3 • 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 113

" 3 2 3 2 3 • 3 3 3 3 2 3 3 • 3 3 • 3 3 3 3 3 3 2 3 3 • 3 3 • 1 3 3 4 3 3 2 110

" 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 • 3 • 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 2 2 2 103 .. 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 2 3 3 ' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 101 17 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 ' 3 ' 3 2 ' 3 2 3 ' 2 3 3 3 2 " .. ' 2 ' 3 3 3 ' 3 3 2 2 ' • 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 ' ' 3 3 ' 2 4 3 2 3 3 3 3 2 99 .. 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 " 20 3 2 ' 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 4 3 3 2 1 3 3 2 3 3 • 1 3 2 3 3 2 95

"' 2 1 2 2 3 • 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 ' 2 3 3 2 2 3 3 2 • 2 2 3 3 3 2 2 96 22 2 2 3 4 ' 4 2 3 1 2 1 2 ' ' ' 3 ' 3 1 3 4 ' ' ' 1 3 • 2 3 • • 1 ' 3 2 ' 2 ., 23 3 ' 2 3 ' 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 102

" 2 ' 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 1 • • • 4 1 1 2 • ' 3 3 2 3 3 2 2 3 ' 3 3 3 3 3 3 10< ,. 2 1 2 2 • 4 3 • 2 2 2 • 4 • 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 • 1 1 3 • 3 1 1 3 1 3 2 95 ,. 3 ' 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 92 21 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 ., ,. 3 3 • 2 2 • 3 3 1 • 2 1 3 3 2 3 1 3 2 3 4 1 3 3 1 • 3 1 • • 3 1 3 • 2 3 2 " ,. • 3 3 1 • • 3 • • 3 3 • 4 3 • • • • 3 • 4 3 • 2 • • • • • • 1 3 2 • 3 ' 2 126 ,. 3 3 3 3 • 1 • 4 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 • 1 3 3 1 4 3 1 • • 3 1 3 • 2 3 2 101 31 3 2 3 2 3 3 3 • 2 2 3 3 3 • 3 • 3 2 2 • 4 1 • 3 1 • 2 1 • • 2 3 1 • • ' 1 105 32 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 98 33 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 4 3 2 2 3 2 2 1 ' ' 3 2 1 2 3 2 3 91

" 3 1 2 3 ' 3 1 4 1 3 1 1 3 • 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 3 • 1 3 4 • 1 ' 3 1 • 1 ,. 35 2 2 2 1 • 3 ' • 3 2 3 • • 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 1 99 ,. 3 1 2 3 3 3 1 3 1 2 1 1 • 4 2 2 2 2 1 1 • 2 3 3 3 1 2 2 4 4 • 1 2 4 3 3 2 ., 37 3 ' 3 ' 3 3 3 3 ' 3 ' ' 3 3 ' 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 90

" 3 2 ' ' 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 • 3 3 3 3 2 ' 3 3 2 2 ' 2 3 3 ' " 39 ' 2 3 ' 3 3 2 3 1 3 3 ' 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 ' ' 3 3 1 3 3 3 ' 3 • 3 2 3 .. 40 ' ' ' 3 2 3 ' 2 2 3 ' 2 3 3 2 2 2 ' ' 3 2 3 3 3 2 ' ' ' ' 3 3 ' 2 3 3 3 ' .. .. 3 3 • 2 ' • 3 3 1 • ' 1 3 3 ' 3 1 3 ' 3 • 1 3 3 1 • 3 1 • • 3 1 3 • 2 3 ' " " ' ' 3 3 • • 3 • 1 3 3 ' • • 3 3 3 2 3 • ' • 3 2 ' 3 3 ' 4 • 3 3 3 4 3 3 1 111 43 3 ' ' ' 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 ' 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 ' 3 4 3 3 ' 104 ... 3 3 ' 2 3 3 3 2 2 2 ' 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 ' 3 3 2 2 2 3 3 2 ' 97

" • ' 2 2 3 • 3 • 3 2 ' 3 • • ' 3 3 3 3 • • 2 3 3 3 3 3 2 3 • 2 3 3 • 3 3 4 112 .. 3 ' ' 3 4 4 3 • • 3 3 ' • • 3 4 3 3 3 • • 3 3 ' 3 ' • 3 ' 1 3 ' • 4 3 1 • 115 '1 3 ' 2 2 3 • • 4 3 3 ' 3 3 3 3 4 • 3 4 ' 3 3 2 2 3 4 • 3 • ' 3 3 3 4 • 2 115 .. 3 1 2 1 • • • ' ' 2 1 ' ' • 3 4 • 3 • • • 4 3 • 3 • ' 3 3 • 2 1 • 3 2 1 ' 107 .. 3 ' 3 1 • • • 4 4 3 2 • • 4 3 3 3 • • • 3 3 3 2 2 • 2 3 3 • 2 4 3 • 3 • 1 117 .. 2 1 3 2 • 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 • 3 3 3 1 3 • 3 2 2 • 3 • 3 1 102 .. 3 3 3 2 • 3 3 3 2 3 3 3 • 4 2 2 3 2 3 3 • 3 3 2 3 3 • 2 3 • 2 3 2 4 3 3 1 107 52 3 2 2 2 3 • 3 • 3 3 2 3 3 • 2 3 3 3 3 3 ' • • 3 2 2 • 2 3 • 2 3 3 4 • 3 1 110 53 3 1 2 2 • 3 3 • 3 2 3 3 3 3 • 3 3 • 3 3 • 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 103 .. 4 1 • 2 • • 3 3 3 • 3 3 4 • • 3 3 3 3 3 • 2 • 3 3 3 3 3 1 • 2 1 2 • • ' 1 113 55 2 2 2 3 • • 3 3 3 2 2 3 • 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 • 2 3 2 3 3 2 2 106 .. 3 2 2 2 • • 3 • • 2 • 3 4 • 3 4 4 4 3 3 4 4 • 2 3 4 4 1 4 • 2 2 3 4 3 • 1 119 57 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 1 4 • 2 2 3 • 3 3 2 100 .. 3 2 • 2 3 • 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 • 3 3 1 3 1 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 10< ,. 3 2 3 2 • 4 3 3 1 4 3 3 3 4 1 • 3 3 3 • 4 4 • 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 112 .. 4 1 1 ' 1 1 3 2 1 ' 4 3 3 4 1 3 3 2 3 3 4 • 3 ' 1 3 1 3 3 4 ' 2 4 4 3 3 1 94

" ' 2 3 3 3 4 2 3 3 ' ' 3 • 4 2 3 ' ' 2 • 4 3 3 3 1 3 2 1 3 4 3 ' 3 • 3 2 1 100 62 3 2 ' ' 3 4 3 3 3 ' 2 3 • 4 2 3 3 3 2 ' 4 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 • 4 2 ' 103 83 ' 2 ' ' 4 4 3 3 4 ' 1 • • 4 1 4 4 4 3 2 4 2 3 4 • • • 3 4 4 1 2 1 • ' 1 1 107 .. 3 ' 3 3 4 4 3 3 4 4 1 4 • 3 3 • • ' • 4 • 2 • ' 3 4 3 4 3 3 ' ' 2 • 3 • 1 116 .. 3 ' 3 2 3 4 3 3 4 4 ' 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 • ' 2 • 3 3 3 4 ' 2 4 • 3 ' 1 112 .. ' ' 2 3 4 4 3 4 • ' 1 4 • 4 3 • 3 4 3 3 4 3 3 ' 1 3 • • 3 4 2 3 3 4 3 3 ' 114

" 3 3 3 2 3 3 3 2 1 • 1 1 • • 2 1 4 ' 2 3 3 • 3 2 1 3 • 1 2 4 2 3 2 4 ' 2 1 94 .. 4 3 4 2 3 4 3 • 3 4 1 3 • 4 4 4 3 3 3 • • 3 4 2 2 • • • 3 4 2 3 2 • 4 3 1 120 .. 2 2 2 ' 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 • 2 2 93 ,. 3 2 2 3 3 • 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 • 3 3 2 105 71 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 • 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 102 72 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 103 73 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 105 74 3 3 3 2 4 • 3 3 3 3 3 3 3 • 3 3 3 3 3 3 • 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 1 111

" 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 ' 3 97 ,. 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 • 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 103 11 3 2 2 2 3 4 4 • • 3 3 3 3 3 3 4 4 ' 4 4 4 3 4 3 • • 3 2 3 3 2 2 3 • 3 3 1 115 78 3 2 3 2 3 3 3 2 3 ' 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 101 ,. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 107 .. 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 ' 3 3 4 3 3 2 102 .. 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 • 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 ' 3 2 3 10< 12 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 • 3 3 2 1 4 1 4 2 2 101

" 4 2 3 2 4 • 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 4 2 • 4 • 3 • 1 • 4 • 3 3 4 2 3 3 • • 2 1 120

" 3 2 3 2 • • 3 4 • 3 4 2 4 3 • • 3 • 3 • • 3 4 2 • • • 3 3 • 2 3 3 4 3 3 1 121 85 3 1 1 4 1 • 2 • 1 1 1 2 4 • 1 4 • • 4 1 • 4 4 • • 2 • 1 • • 3 1 4 1 • 2 1 102 .. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 • 2 4 1 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 • 96 17 1 1 3 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 • 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 3 3 2 85 .. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 • • 2 3 2 • 3 • 3 3 • 2 4 3 3 3 3 3 112 .. 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 96 .. 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 96 .. 1 1 ' ' 1 • 1 2 • 3 1 2 3 • 1 • 1 2 1 3 • ' 2 2 1 1 1 1 • 1 ' 1 2 2 ' 1 3 83

" 3 3 2 2 4 • 3 3 4 3 • • 3 4 1 • 1 3 2 3 • 3 3 2 3 4 • 3 • 2 3 3 • • 3 2 115

Page 115: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran9

No Olltt NHal Hasll Raport~lrl · , Darunnalah Jakarta' .. · .. ·

.• 1 115 2 • 105

.•.. 3 96 4 . 100 5 117 6 118

•7 100 - _,a-- 115

.·.9 .• 96 .·· .10 .··. 100 .. 11.· 115

.. ·12· •. · •. 98 13 115

·14 112 15 116 16 110 17 . 100 18- - 110 19 • 112

>20 98 21 100

-22- - 96 _:-23 - 115 ·24· 115 25 110 26 96 27 98 28 110

.· 29 .·. 120 30. 112 31 110 32 100 33 98 34 96 35 110 36 98 37 100 38 110 39 98 40 96 41 99 42 115 43 112 44 . 96 45 115 46 116

Ket: Skar diatas adalah hasil jumlah nilai pada 12 pelajaran

No ·.··. 47

·. 48.

.... 54

.. •. 56

.. ·•·· 66·•··

.•. 69 70

72 ·· ..

75 .· .76

· .. 78

80 . 81 . .. 82.

··as . 84

85 ... as··.• .. ·

. 87•>. 88

. 89 •.•

···. 91

··roata.NllalHasu Raport sa111r1 •• ·····si/.i:llirunna1ait·Jakiir1a

118 112 117 115 116 111 110 115 115 116 115 115 115 96 115 112 114 118 115 116 100 119 99 110 105 114 109 111 105 109 116 112 116 110 112 109 116 118 115 100 96 115 106 105 96 112

Page 116: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran 10

Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi Belaiar

N 92 Normal Parameters•.b Mean 102,8261

Std. Deviation 9,38974 Most Extreme Absolute ,078 Differences Positive ,078

Negative -,060 Kolmogorov-Smirnov Z ,751 Asymp. Sig. (2-tailed) ,625

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 117: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran 11

Uji homogenitas

Motivasi Belajar

Test of Homogeneity of Variances

MOTIVASI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1, 1s2a 17 59 ,307

a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for MOTIVASI.

ANOVA

MOTIVASI

Sum of Squares df Mean Sauare

Between Groups 5031,717 32 157,241

Within Groups 2991,500 59 50,703

Total 8023,217 91

F Sig. 3,101 ,000

Page 118: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

lampiran 12

Correlation

Motivasi Rann rt Belaiar

Ra port Pearson Correlation 1 ,834(-)

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

Motivasi Belajar Pearson Correlation ,834(-) 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

T-Test

Group Statistics

Std. Error Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Mean

Motivasi PUTRA 40 102,8250 9,22340 1,45835

PUTRI 52 102,8269 9,60539 1,33203

Independent Samples Test

Levene's Test for Eaualiiv of Variances !-test for Eaualitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Uooer variances

,687 ,410 -,001 90 ,999 -,0019 1,98571 -3,94688 3,94303 1ed

variances -,001 85,637 ,999 sumed -,0019 1,97511 -3,92856 3,92471

Page 119: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran 13

Correlation and Regression Model Summary

Correlations

Prestasi Belaiar Mot lntrinsik

Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 ,712~

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92 Mot lntrinsik Pearson Correlation ,712'"" 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

**.Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed).

Correlations

Prestasi Bela jar Mot Ekstrinsik

Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 ,387""

Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92

Mot Ekstrinsik Pearson Correlation ,387"' 1 Sig. (2-tailed) ,000

N 92 92

** · Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).

Model Summarf

Channa statistics

Adjusted std. Error of R Square Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,712a .507 ,502 5,53946 .507 92,630 1 90 .ooo

a. Predictors: (Constant), Mot lntnnsik

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Model Summar}I>

Chance Statistics

Adjusted Std. Error of R Square Model R R ~uare R Square the Estimate Cha nae F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,38711 '150 .140 7,27652 ,150 15,843 1 90 ,000

a. Predictors·. (Constant), Mot Ekstnns1k

b. Dependent Variable: Prestasi Be!ajar

Page 120: ?d>1/?J11-rrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi

Lampiran 14

Koefesien determinan (sumbangan)

Model SummarY'

Chanae Statistics

R Square Durbin-W Model Cha nae F Chanae df1 df2 Sia. F Chanae atson 1 ,390° 57,626 1 90 ,000 1,915

a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

"' . , . I UIN s~MH~ . '

L-···-·--··-----··- ·- ·- ... ___ , ______ _/