Upload
sabri-taridala
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TEORI DASAR DAERAH RESAPAN AIR
Pengertian Daerah Resapan Air Daerah resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona
jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih
rendah. Daerah ini memiliki kandungan komposisi mineral dan komposisi garam yang lebih rendah
dari daerah luahannya dalam satu aliran air tanah yang sama dan mengalami penurunan
tekanan air yang berlawanan dengan kenaikan tekanan air di daerah luahannya dalam satu
aliran air tanah yang sama. Daerah resapan air juga terdapat perbedaan distribusi tumbuh-
tumbuhan. Pemahaman makna daerah resapan air di alam setidaknya ada lima unsur utama
sebagai ciri yang harus dipenuhi yaitu kondisi tanahnya poros, kemampuan dalam meresap
air yang cukup tinggi, memiliki perbedaan tinggi air tanah yang mencolok, berada pada
wilayah dengan curah hujan cukup tinggi >2500 mm/tahun,dan memiliki vegetasi dengan sistem
perakaran yang cukup dalam serta memiliki pelapisan tajuk.
Sifat-Sifat Daerah Resapan Air Berdasarkan bentang alamnya, daerah resapan lebih mendominasi wilayah cekungan dan
secara alami memiliki ciri-ciri kondisi tanah dengan kemampuan resapan yang cukup tinggi, curah
hujan rata-rata lebih dari 1000 mm per tahun, lapisan tanahnya berupa pasir halus
berukuran minimal 1/16 mm, mempunyai kemampuan meresap air dengan kecepatan lebih
dari 1 meter per hari, kedalaman air tanah lebih dari 10 meter dari permukaan tanah,
kemiringan lereng kurang dari 15%, dan kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari
kedudukan muka air tanah dalam.
Kemampuan peresapan air dipengaruhi oleh struktur dan tektur tanahnya yang kandungan pasir
dalam tanah tersebut sangat menentukan. Semakin tinggi kandungan pasir dalam tanah, maka
kepadatan tanah akan semakin rendah yang berarti akan memicu peresapan air kedalam
tanah termasuk mempengaruhi laju peresapan air tersebut. Perbedaan tinggi atau
rendahnya air tanah pada musim kemarau dan penghujan adalah sebagai bukti adanya
sirkulasi air kearah dalam. Aliran sirkulasi air ke arah dalam berkaitan erat dengan suplai air
ke persediaan air bawah tanah atau ground water.
Pentingnya daerah yang memiliki curuh hujan tinggi adalah agar intensitas air yang dapat
masuk ke dalam tanah cukup besar. Sedangkan fungsi penutupan dengan vegetasi yang memiliki
sistem perakaran dalam adalah sebagai bio-filter dari sifat-sifat kimia yang dibawa oleh air
dan tanah itu sendiri serta untuk mengendalikan laju limpahan air.
Fungsi Daerah Resapan Air Sebagai daerah yang memiliki sifat resapan air yang tinggi, daerahresapan air berkemampuan
untuk menampung debit air hujan yangturun di daerah tersebut. Daerah resapan air secara tidak
langsung juga berdampak pada pengendalian banjir untuk daerah yang berada lebih rendah
darinya karena air hujan tidak turun ke daerah yang lebih rendah namun diserap sebagai air tanah.
Air yang di serap ini kemudianakan menjadi cadangan air di musim kering serta suplai air
untuk daerah yang berada di bawahnya.
Perlindungan Daerah Resapan Air Tujuan Perlindungan Daerah Resapan Air Perlindungan terhadap daerah resapan air bertujuan untuk memberikan lahan yang cukup
bagi peresapan air hujan pada daerah tersebut. Peresapan air yang cukup di daerah ini
kemudian bertujuan untuk pemenuhan keperluan penyediaan kebutuhan air tanah baik
untuk daerah yang lebih rendah maupundaerah itu sendiri, serta pengendalian banjir pada
daerah yang lebih rendah dari daerah tersebut.
Masalah Pelindungan Daerah Resapan Air Permasalahan utama daerah resapan air adalah pembangunan yangsering terjadi di
daerah resapan air yang seharusnya merupakan daerah yang dilarang untuk dibangun.
Koefisien dasar bangunan adalah peraturan agar bangunan yangdirancang tidak
menyebabkan terganggunya sirkulasi air tanah baik penyerapanya maupun sirkulasi air di
dalam aliran air tanah. Penetapan koefisien dasar bangunan adalah untuk membatasi lahan
terbangun agar memberikan kesempatan tanah untuk menyerap air.Kurang ketatnya
kontrol terhadap izin mendirikan bangunan (IMB) banyak menyebabkan menyempitnya daerah
resapan air. Hal ini disebabkan oleh bangunan dengan pondasi dalam selain akanmengurangi
peresapan air oleh tanah juga akan menghalangi aliran air tanah dalam. Pada perumahan
yang telah dibangun di daerah resapan airpun terjadi kesalahpahaman tentang koefisien
dasar bangunan tersebut. Menurut pada koefisian dasar bangunan, daerah terbangun
untuk suatu wilayahyang telah memiliki izin mendirikan bangunan adalah 40% untuk lahan
terbangun dan 60% untuk lahan terbuka hijau yang pada kenyataannya tidak terealisasi.
Cara Menentukan Daerah Resapan Air Untuk menentukan daerah resapan air diperlukan pemahaman klasifikasi aliran air tanah.
Pertama adalah aliran air tanah regional yaitu aliran air tanah pada umumnya. Aliran ini
berlangsung dalam satu siklus yang berada pada satu cekungan air tanah yang sama.
Kedua adalah aliran air tanah transisi. Dalam cekungan air tanah, ada suatu karakter
dimana aliran dapat berfluktuasi mengikuti aliran regional atau lokal tergantung pada
beberapa parameter alam yang ada. Karakter inilah yang disebut sebagai aliran transisi.
Ketiga aliran air tanah lokal. Aliran ini terbentuk akibat adanya perbedaan kondisi alam
yang bersifat lokal yang mengkibatkan alirannya berbeda dengan pola umum (aliran air
tanah regional).
Berdasar dari pemahaman klasifikasi aliran tanah tersebut maka penentuan daerah
resapan air tanah akan lebih detail. Diperlukan konsep yang lebih baik diantaranya adalah
penentuan daerah resapan untuk ketiga klasifikasi aliran ini.
Untuk menentukan dengan lebih rinci daerah resapan air, perlu untuk mengamati
parameter fisika dan kimia yang ada pada pergerakan aliran air tanah tersebut.