76
BAB I PENDAHULUAN Pengertian dan objek ari beberapa literatur ekonomi dapat kita ketahui bahwa Ilmu Ekonomi merupakan suatu study atau suatu ilmu untuk memahami bagaimana cara atau tindakan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, yang dihadapkan kepada terbatasnya barang dan jasa atau sumber- sumber ekonomi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Terhadap masalah sumber-sumber ekonomi, ekonomi makro memberikan cara penggunaan dan alokasi D Macro Economics Goals Sebagaimana diketahui pada umumnya masalah ekonomi yang menjadi pusat perhatian dalam suatu negara terutama di negara yang sedang membangun adalah yang berhubungan dengan Pendapatan Nasional atau masalah Gross National product (GNP). Oleh sebab itu masalah Pendapatan Nasional atau GNP merupakan salah satu masalah terpenting dalam ekonomi makro. Sedangkan kebijakasanaan ekonomi makro berujuan untuk mencapai suatu perekonomian yang : 1. Full employment, suatu perekonomian yang berada dalam keseimbangan dimana tidak ada pengangguran. 2. Full capacity, kapasitas produksi berada dalam pengerjaan penuh. 3. Stabilitas harga, yang menjamin perekonomian tetap berada dalam kestabilan. ________________________ ekon.makro.stie.ak.file.’03 1

DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

  • Upload
    ledieu

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

BAB IPENDAHULUAN

Pengertian dan objek

ari beberapa literatur ekonomi dapat kita ketahui bahwa Ilmu Ekonomi merupakan

suatu study atau suatu ilmu untuk memahami bagaimana cara atau tindakan

manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, yang

dihadapkan kepada terbatasnya barang dan jasa atau sumber-sumber ekonomi yang tersedia

untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Terhadap masalah sumber-sumber ekonomi,

ekonomi makro memberikan cara penggunaan dan alokasi

DMacro Economics Goals

Sebagaimana diketahui pada umumnya masalah ekonomi yang menjadi pusat

perhatian dalam suatu negara terutama di negara yang sedang membangun adalah yang

berhubungan dengan Pendapatan Nasional atau masalah Gross National product (GNP).

Oleh sebab itu masalah Pendapatan Nasional atau GNP merupakan salah satu masalah

terpenting dalam ekonomi makro. Sedangkan kebijakasanaan ekonomi makro berujuan untuk

mencapai suatu perekonomian yang :

1. Full employment, suatu perekonomian yang berada dalam

keseimbangan dimana tidak ada pengangguran.

2. Full capacity, kapasitas produksi berada dalam pengerjaan

penuh.

3. Stabilitas harga, yang menjamin perekonomian tetap berada

dalam kestabilan.

4. Distribusi pendapatan yang lebih merata.

5. Neraca pembayaran yang seimbang.

MASALAH EKONOMI MAKRO

konomi Makro yaitu suatu kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Sebagai salah satu

cabang dari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan permasalahan kebijaksanaan

tertentu untuk menanggulangi suatu permasalahan ekonomi tertentu. Yaitu

permasalahan KEBIJAKSANAAN MAKRO. Kebijaksanaan Makro ? Mencakup masalah-

masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian.

E________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

1

Page 2: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

ugas pengendalian Makro adalah mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja

dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan yang bisa mengganggu

keseimbangan umum.TMasalah-masalah dalam Ekonomi Makro :

a. Masalah Jangka Pendek atau Masalah Stabilitas. Masalah ini berkaitan dengan

bagaimana “menyetir” perekonomian nasional dari bulan ke bulan, dari triwulan ke

triwulan dan dari tahun ke tahun, agar terhindar dari tiga “penyakit makro” yaitu :

INFLASI, PENGANGGURAN dan KETIMPANGAN DALAM NERACA

PEMBAYARAN.

b. Masalah Jangka Panjang atau Masalah Pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai

bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan

penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana investasi.

Kebijaksanaan dalam jangka pendek :

1. Menambah jumlah uang yang beredar

2. Menurunkan bunga kredit bank

3. Mengenakan pajak impor

4. Menambah pengeluaran pemerintah

5. Mengeluarakan obligasi negara

6. Memperlancar distribusi bahan-bahan mentah kepada pabrik

7. Mendorong pengusaha untuk menggunakan pabriknya secara intensif.

KERANGKA ANALISA MAKRO

Ada 2 aspek utama dalam kerangka analisa ini :

1. “Apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan.

2. “Siapa” pelaku-pelakunya.

EMPAT PASAR MAKRO

Dalam analisa ekonomi makro kita melihat kegiatan ekonomi nasional secara lebih

menyeluruh, kita tidak melihat pasar beras, pasar rokok atau pasar honda secara sendiri-

sendiri.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

2

Page 3: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

i sini kita melihat pasar-pasar tersebut dan pasar barang dan jasa sebagai satu

pasar besar yang kita sebut PASAR BARANG. Dan dua aspek utama pasar

yatiu apa yang terjadi dengan harga (P) dan kuantitas yang ditransaksikan

(Q).Dalam Ekonomi Makro kita tidak hanya mempelajari satu pasar saja, tapi sebagai suatu

sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan satu sama lain yaitu;

Da. Pasar barang ; tempat penjual dan pembeli mengadakan transaksi atas barang.b. Pasar uang atau pasar modal; tempat dimana fihak pemilik dan fihak yang memerlukan

dana melakukan transaksi.c. Pasar tenaga kerja.; tempat dimana terlaksananya penawaran dan permintaan akan tenaga

kerja.d. Pasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya

import dan export.

a. Pasar Barang

Permintaan (total dari masyarakat) akan barang-barang dan jasa-jasa bertemu dengan

seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (dan ditawarkan) oleh seluruh

produsen di masyarakat dalam suatu periode. Jadi di pasar barang kita mengetahui apa yang

terjadi dengan tingkat harga umum (P) dari barang/jasa dan apa yang terjadi dengan

kuantitas total (Q) dari barang/jasa yang dipasarkan ( yang biasanya dinyatakan oleh statistik

GDP atau Gross Domestic Product, yaitu nilai total dari semua hasil produksi akhir dari suatu

negara). Di pasar barang juga kita dapat mengetahui :

1. Tinggi rendahnya tingkat inflasi (gerak harga umum)

2. Naik turunnya GDP (gerak produksi total).

Harga Umum

P

b. Pasar Uang

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

3

P

Q GDP

0

SD

Tingkat Bunga

r

S

0M

Uang Beredar

D

Pasar Barang Pasar Uang

Page 4: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Permintaan (kebutuhan) masyarakat akan uang (kartal dan giral) bertemu dengan

jumlah uang (kartal dan giral) yang beredar.

Di pasar uang, permintaan akan uang dan penawaran akan uang menentukan “harga” dari

uang atau harga dari penggunaan uang (yang dipinjamkan ) yaitu tingkat bunga dan jumlah

uang (giral dan kartal) yang beredar.

c. Pasar Tenaga Kerja

Permintaan (kebutuhan) total akan tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan pemerintah

bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu itu.

Di pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran tenaga kerja memnentukan “harga” tenaga

kerja, yaitu tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja yang dipekerjakan.

Tingkat Upah

W

N

d. Pasar Luar Negeri

Permintaan dunia akan hasil-hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran dari hasil-

hasil tersebut yang disediakan oleh eksportir dan permintaan negara kita akan barang-barang

impor bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut oleh pihak luar negeri.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

4

W

NJumlah Orang Yang Bekerja

0

S

D

P/wS

0Q/N Jumlah Barang

Ekspor/Impor/Tenaga kerja

D

Pasar Tenaga Kerja Pasar Luar Negeri

Tingkat Harga/upah

P/W

Page 5: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

i pasar luar negeri, permintaan akan barang ekspor kita bersama dengan

penawaran akan barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor dan jumlah

atau volume ekspor. Harga rata-rata dikalikan volume ekspor memberikan

penerimaan devisa negara dari ekspor. Dan di pasar luar negeri permintaan masyarakat akan

barang-barang impor menentukan harga rata-rata impor dan volume impor. Harga rata-rata

impor dikalikan volume impor memberikan pengeluaran devisa negara untuk impor.

DDalam pasar luar negeri ini, seringkali kita menggabungkan pasar ekspor dan pasar

impor sehingga dapat diamati apa yang terjadi dengan :

1. Neraca Perdagangan, yaitu penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa

untuk impor, atau Neraca Pembayaran apabila kita ingin mengetahui aliran keluar

masuknya modal.

2. Dasar Penukaran Luar Negeri (terms of trade) yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi

dengan harga rata-rata impor.

3. Cadangan Devisa yaitu persediaan devisa negara pada awal tahun plus saldo neraca

pembayaran.

LIMA PELAKU MAKRO

1. Rumah tangga konsumsi.

2. Rumah tangga produksi

3. Rumah tangga pemerintah

4. Negara-negara lain

5. Lembaga-lembaga Keuangan.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

5

Page 6: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

BAB IIPENDAPATAN NASIONAL

ara ahli ekonomi menggambarkan perilaku ekonomi yang begitu komplek dengan

menggunakan hubungan yang sederhana, Hubungan-hubungan ini menggambarkan

bagaimana variable-variable ekonomi tersebut berkaitan satu sama lain.PModel-model hubungan yang dimaksud dapat berbentuk :

1. Persamaan matematik (mathematical equation).

2. Seperangkat diagram (a set of diagrams).

3. Scheme/flow/chart/grafik dan lain-lain.

Formulasi dalam persamaan matematik berikut ini : Selama aliran pendapatan dan

pengeluaran serta output yang dihasilkan dalam jumlah yang sama, situasi perekonomian

berada dalam keseimbangan ekonomi makro.

Jadi : NNP = NNI =Y NNP = Net National Product.

NNI = Net National Income.

Y = Pendapatan Keseimbangan.

1. Y = C + S C = Konsumsi

S = Tabungan

2. Y = C + I I = Investasi

Persamaan 1 dan 2 (PEREKONOMIAN DUA SEKTOR) digabungkan, maka

3. C + S = C + I S = I (SYARAT KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR)

Selanjutnya sebagian dari pendapatan diserahkan sebagai pajak kepada pemerintah maka,

4. Y = Yd + T T = pajak Yd = Y –T

Yd = Pendapatan yang dapat dibelanjakan, digunakan untuk C dan S.

5. Y = C + I + G – T S + T = I + G (SYARAT KESEIMBANGAN 3 SEKTOR)

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

6

Page 7: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Bagi perekonomian terbuka (EMPAT SEKTOR) terdapat export dan import, maka persamaan akan menjadi :

6. Y = C + I + G + X – M X = Export M = Import

7. S + T + M = I + G + X merupakan syarat keseimbangan bagi perekonomian terbuka (EMPAT SEKTOR).

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa tidak mutlak I = S dan G = T serta X = M

harus dalam jumlah yang sama, tetapi yang penting syarat untuk mencapai keseimbangan

ekonomi makro adalah jumlah kebocoran ( S + T + M ) dan jumlah injeksi (I + G +X ) mesti

dalam jumlah yang sama.

Jadi S + T + M = I + G + XHarus ( I – S ) + ( G – T ) + ( X – M ) = 0

Persamaan ini merupakan syarat keseimbangan ekonomi makro (macro economic equilibrium condition).

Menurut Ch.Waalich seorang ahli ekonomi, pasangan-pasangan I dan S, G dan T serta

X dan M, merupakan tiga pasang variable strategis (The three pairs of strategic variables)

yang menentukan keseimbangan moneter (Monetery Equilibrium).

Jika I > S dan G > T serta X > M ekonomi cenderung inflasi.

Sebaliknya jika I < S dan G < T serta X < M akan cenderung terjadi deflasi.

Kemiringan/sloope fungsi konsumsi menggambarkan tambahan konsumsi sebagai

akibat adanya tambahan pendapatan, yang disebut hasrat konsumsi marginal atau Marginal

Propensity to Consume (MPC). Nilai MPC yang kurang dari satu, mempunyai arti bahwa dari

setiap tambahan pendapatan tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan saving/tabungan.

Ada anggapan yang mendasari konsep fungsi konsumen yang mengatakan, bahwa ada

suatu tingkat pendapatan dimana pada tingkat itu seluruh pendapatan digunakan untuk

pengeluaran konsumsi. Titik pada tingkat itu disebut titik break even atau point of zero saving,

yang berarti pada tingkat pendapatan tersebut masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk

menabung/saving.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

7

Page 8: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Sebaliknya tingkat pendapatan yang berada dibawah titik break even menunjukan

konsumsi lebih besar dari pendapatan, sehingga terjadi dissaving untuk menutupi kekurangan

pengeluaran konsumsi tersebut.

Saving merupakan nilai sisa atau selisih dari pendapatan dan konsumsi dimana pendapatan merupakan penjumlahan antara konsumsi dan saving;

Y = C + S ------- S = Y – C

Dimana fungsi konsumsi merupakan ----- C = a + MPC(Y) ---menjadi --- C = a + bY

Dan fungsi Saving merupakan -------------- S = -a + MPS(Y) – menjadi --- S = -a + bY

Hubungan APC dan APS serta MPC dan MPS

Dari setiap pendapatan dsebagian untuk konsumsi dan sebagian untuk tabungan, maka:

Y = C + S, Jika ruas kiri dan ruas kanan persamaan diatas dibagi dengan suatu bilangan

konstanta misalnya Y maka,

Y = C + S C = konsumsi rata-rata Y Y Y Y

Dari setiap tambahan pendapatan, tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan

konsumsi tapi sebagian digunakan untuk tambahan tabungan maka :

ΔY = ΔC +ΔS ΔC = konsumsi marginal MPC ΔY ΔY ΔY ΔY

ΔS = tabungan marginal MPS ΔY

CONTOH 1

Untuk memperjelas pernyataan diatas, baiklah diuraikan dengan contoh berikut ini :

Misalkan tingkat pendapatan pada titik break even adalah sebesar Rp. 100 milyar dan

kecenderungan hasrat berkonsumsi masyarakat atau MPC adalah 0,75.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

8

MPC + MPS = 1 MPC = 1 – MPS MPS = 1 – MPC

APC + APS = 1 APC = 1 – AMPS APS = 1 – APC

Page 9: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

MENURUNKAN FUNGSI KONSUMSI ------ Y = C yaitu Y = a + bY( artinya seluruh pendapatan dikonsumsikan )

Y = 100MPC = 0.75

Y = a + bY Maka Fungsi Konsumsinya :100 = a + 0.75 (100)100 = a + 75 MPC = b = 0.75 C = a + b Y a = 100 – 75 a = 25 C = 25 + 0.75 Y a = 25

Jika fungsi konsumsi C = 25 + 0.75 Y, maka fungsi savingnya adalah kebalikan dari fungsi konsumsi yaitu S = -25 + 0.25 Y.

Bedanya, konsumsi otonom = a = 25 dalam fungsi konsumsi adalah posistif, sedangkan dalam Saving berubah menjadi negative yaitu menjadi a = - 25.Konsumsi otonom merupakan besarnya tingkat konsumsi baik pada saat punya pendapatan maupun tidak punya pendapatan.

MPS = 0.25 didapat dari MPC + MPS = 1 ------ dalam hal ini MPC = 0.75

Maka 0.75 + MPS = 1 ------ sehingga MPS = 1 – 0.75 = 0.25

Jika : MPC = 0.80 --- maka MPS = 0.20 artinya --- MPC + MPS = 1 --- 0.80 + 0.20 = 1Jika : MPC = 0.60 --- maka MPS = 0.40 artinya ---- MPC + MPS = 1 ---- 0.60 + 0.40 = 1Dan seterusnya, syaratnya adalah jika dijumlahkan harus = 1

Fungsi Tabungan :S = - a + b YS = - 25 + ( 1 – 0.75 ) YS = - 25 + 0.25 Y

C/S SL

C = 25 + 0.75 Y

100 BEP

25 S = - 25 + 0.25 Y

0 100 Y

-25Grafik penyelesaian contoh 1

BAB III________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

9

Page 10: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR,TIGA SEKTOR DAN EMPAT SEKTOR

A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

1. Pengaruh pengeluaran Rumah Tangga Produksi

engeluaran RTP yang berupa investasi adalah pengeluaran yang bertujuan untuk

menghasilkan barang-barang atau output baru. Pengeluaran tersebut misalnya untuk

pembelian barang modal atau bahan baku/persediaan. Pengaruh pengeluaran

investasi akan meningkatkan Pendapatan Nasional melalui proses multipliernya.

PUntuk menjelaskan pernyataan diatas akan diuraikan berikut ini :

Misalkan dalam suatu perekonomian, denganasumsi :

1. Pemerintah belum turut campur dalam perekonomian.

2. Tingkat Pendapatan Nasional equilibrium (keseimbangan menghendaki syarat output

nasional sama besarnya dengan Pendapatan Nasional).

3. Pengeluaran investasi RTP deanggap bersifat autonomous jumlahnya tetap (tidak

dipengaruhi besar kecilnya tingkat pendapatan.

4. Pengeluaran RTK adalah untuk konsumsi dan tabungan.

Jadi tingkat pendapatan equilibrium mengharuskan Investasi (I) sama dengan tabungan (S).

Persamaan I = S merupakan syarat keseimbangan pendapatan (Macro Economics Equlibrium

Condition)

CONTOH 2 :

Pada tingkat konsumsi masyarakat Rp. 25 milyar, besarnya tabungan adalah 0 (nol),

sedangkan MPC = 0,75. Pengeluaran investasi RTP yang bersifat autonomous berjumlah

Rp. 20 milyar. Berdasarkan data diatas Tingkat Pendapatan Keseimbangan dapat ditentukan

dengan menggunakan salah satu cara berikut ini:

a. Persamaan matematis

b. Dengan syarat keseimbangan I = S

c. Grafik

Jawaban : a.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

10

Page 11: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Diketahui : a = 25 ---- MPC = 0.75 ---- dan S = 0

Y = C + S S = 0 C = 25 + 0,75 Y C = a + bY b = MPC

Y Break even adalah Y = C maka,

Y = 25 + 0,75YY – 0,75Y = 25

0,25Y = 25 YBe = 100

Apabila kita buktikan bahwa Y = C dimana nilai Y = 100, maka dari hasil perhitungan tersebut, didapat fungsi konsumsi C = 25 + 0.75 Y.Apabila kita memasukan nilai Y = 100, maka hasilnya adalah :

Y = 100 ---------- C = 25 + 0.75 YC = 25 + 0.75 (100)C = 25 + 75

Maka C = 100 ------------------ jadi terbukti Y = C = 100

Jika Y = 0 ------- C = 25 + 0.75 YC = 25 + 0.75 (0)C = 25 + 0

Maka C = 25

Pada tingkat ini (break even) seluruh pendapatan digunakan untuk konsumsi, jadi tabungan adalah nol.

Pada Y BEP = 100, besarnya tabungan adalah = 0

S = - a + b Y Besarnya konsumsi adalah : C = a + bY = - 25 + 0.25 (100) C = 25 + 0.75Y

= - 25 + 25 C = 25 + 0.75 (100)= 0 C = 25 + 75

C = 100

Selanjutnya jika terdapat pengeluaran investasi autonomous Rp. 20 milyar dari RTP maka : Y = C + I

C = 25 + 0,75 I = 20

Y = 25 + 0,75Y + 20Y – 0,75Y = 25 + 20

0.25Y = 45 Y = 180 (pendapatan nasional keseimbangan yang baru )

Dengan adanya investasi sebesar 20, maka pendapatan naik dari 100 menjadi 180 atau naik sebesar 80.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

11

Page 12: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Y = 180 ---- besarnya konsumsi : Besarnya Saving adalah :C = 25 + 0.75 Y S = -25 + 0.25 YC = 25 + 0.75 (180) S = -25 + 0.25 (180)C = 25 + 135 S = -25 + 45C = 160 S = 20

Jadi Y = C + S ----- 180 = 160 + 20

Syarat keseimbangan untuk perekonomian dua sector adalah I = Sdimana I = 20 dan Saving S = 20

Jawaban b.

Dengan syarat keseimbangan I = S maka tingkat pendapatan keseimbangan dapat ditentukan sebagai berikut:

I = S karena Y = C + S Atau S = Y – ( 0,75Y + 25 )I = 20 = S S = Y - C S = Y – 0.75 – 25

S = 0,25Y – 25

Jadi: I = S Pembuktian S = 20 20 = -25 + 0.25Y S = - 25 + 0.25 Y

-0,25Y = -25 – 20 S = - 25 + 0.25 (180) -0,25Y = -45 S = - 25 + 45

0,25Y = 45 S = 20 Y = 180

Kesimpulannya baik cara a maupun b diperoleh tingkat pendapatan keseimbangan adalah sebesar Rp. 180 milyar.

2. Multiplier bagi perekonomian dua sector

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

12

Page 13: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

endapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari

semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian (RTK, RTP dan RTN) dan hasil

bersih dari export, import (X – M).PSetiap pendapatan yang diterima oleh RTK digunakan untuk pengeluaran konsumsi dan

tabungan. Tingkat Pendapatan Nasional Equilibrium menghendaki syarat output nasional

sama besarnya dengan Pendapatan Nasional. Dengan demikian:

Y = C + S Y = C + I

Jika kedua persamaan diatas digabungkan,

Maka C + S = C + I

Selanjutnya : Y = C + I dimana C = a + bY

Maka Y = a + bY + I Y – bY = a + I

(1 – b) Y = a + I Y = 1 (a + I) 1 - b

Jadi 1 merupakan angka pengganda (multiplier) bagi perekonomian dua sector. 1 – b

Karena b adalah MPC maka 1 – b + MPS. Jadi :

1 = 1___ 1 – b MPS

oleh karena itu angka pengganda ( 1 ) juga merupakan kebalikan dari MPS. 1 – b

B. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

13

Sayarat Keseimbangan : S = I

Page 14: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

ebagaimana halnya bagi sebuah perusahaan, pemerintah juga mempunyai Anggaran

Pendapatan dan Pengeluaran/Belanja yang biasanya disusun setiap tahun. Salah satu

sumber dana bagi pemerintah berasal dari penerimaan pajak, yang merupakan sumber

dana yang paling besar.

SDalam teori ekonomi pajak dapat dibedakan antara pajak Lumpsum dan pajak

Propotional. Pungutan pajak Lumpsum jumlahnya tetap, artinya besarnya pajak tersebut tidak

tergantung kepada besarnya pendapatan. Misalnya pajak fiscal bagi warga negara yang hendak

pergi ke luar negeri. Sedangkan pajak propotional, besarnya dinyatyakan dalam prosentase

tertentu dari pendapatan, atau jumlah pungutan tergantung kepada besarnya pendapatan.

Pengeluaran pemerintah umumnya terdiri dari pengeluaran rutin, seperti untuk

pembayaran gaji pegawai, belanja barang, pembayaran bunga pinjaman negara dan lainnya

yang bersifat rutin. Selain pengeluaran rutin ada pengeluaran yang biasa disebut sebagai

pengeluaran transfer, misanya untuk subsidi, sumbangan dan pengeluaran transfer lainnya.

2. Pengaruh pengeluaran rutin pemerintah

engeluaran pemerintah yang bersifat rutin seperti gaji pegawai dan belanja barang

adalah pengeluaran yang merupakan balas jasa atas penggunaan factor-faktor

produksi oleh pemerintah. Pengaruh pengelluaran semacam itu akan meningkatkan

pendapatan masyarakat melalui pross multiplier/ganda. Karena dengan meningkatnya

pendapatan masyarakat akan meningkatkan konsumsi masyarakat. Untuk memperjelas

bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan masyarakat dapat dilihat

pada uraian dibawah ini:

PMisalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukan dengan fungsi konsumsi, C = Rp. 25 mil. + 0,75Y. Pengeluaran Investasi swasta Rp. 20 milyar. Pengeluaran pemerintah Rp. 30 milyar. Berdasarkan data diatas tentukanlah:

a. Tingkat Pendapatan keseimbangan sebelum ada pengeluaran pemerintah.

b.Tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.

c. Tingkat Pendapatan Keseimbangan setelah ada pengeluaran pemerintah.

d.Tingkat Konsumsi dan tabungan masyarakat.

e. Gambaran konsumsi dan tabungan masyarakat.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

14

Page 15: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

f. Gambaran grafiknya.

Jawaban:a. Y = C + I Y = 25 + 0,75Y + 20 = 45 + 0,75Y 0,25Y = 45 Y = 180

b. C = 25 + 0,75Y = 25 + 0,75 (180) C = 160

S = -25 + 0,25Y = -25 + 0,25 (180) S = 20

Syarat keseimbangan : S = I 20 = 20

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa:

- Tingkat pendapatan keseimbangan sebesar Rp. 180 milyar.

- Tingkat konsumsi masyarakat sejumlah Rp. 160 mil.

- Dan tabungan sebesar Rp. 20 milyar

c. Y = C + I + G Y = 25 + 0,75Y + 20 + 30 = 75 + 0,75Y0,25Y = 75 Y = 300

d. C = 25 + 0,75Y = 25 + 0,75 (300) C = 250

S = -25 + 0,25Y = -25 + 0,25 (300) S = 50

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

15

Syarat keseimbangan : S = I + G50 = 20 +30

Page 16: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa setelah adanya pengeluaran pemerintah

sebesra Rp.30 milyar, pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp. 300 milyar, konsumsi

naik menjai Rp. 250 milyar dan tabungan naik menjadi Rp. 50 milyar.

Keseimbangan dalam perekonomian 3 sektor

3. Multiplier pengeluaran pemerintah

Pengaruh pengeluaran pemerintah sebesar Rp. 30 milyar menyebabkan pendapatan

masyarakat naik sebesar Rp. 300 mil. – Rp. 180 mil. = Rp. 120 milyar. Ini berarti kenaikan

pendapatan masyarakat sebesar Rp. 120 milyar dari efek berganda atas pengeluaran

pemerintah, yaitu:

ΔY = 120 mil. x 1 = 4 ΔG 30 mil

Secara matematis:

Misalkan keseimbangan semula sebelum ada pengeluaran pemerintah adalah :

1 (a + I) persamaan 1 . 1 – b

Pengeluaran pemerintah = ΔG yang menaikkan pendapatan ΔY .

Keseimbangan yang baru adalah :

Y + ΔY = 1 [(a+I) + ΔG] 1 – b Persamaan 2 .

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

16

Page 17: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Persamaan 2 dikurangkan dengan suatu bilangan konstanta yaitu Y maka diperoleh :

ΔY = 1 (ΔG) 1 – b

ΔY = 1 . ΔG 1 – b

Dengan demikian angka multiplier/pengganda pemerintah adalah :

K = 1 _ 1 – b

Dari data diatas diketahui besarnya MPC = b - 0,75, maka angka multiplier pengeluaran

pemerintah adalah sebesar :

K = 1 _ K = 1 _ K = _ 1 _ k = 4 1 – b 1 – 0.75 0.25 4. Pengaruh pungutan pajak lumpsum.

Pungutan pajak lumpsum oleh pemerintah mengakibatkan pendapatan masyarakat

berkurang sebesar pungutan pajak dan selanjutnya menurunkan tingkat konsumsi masyarakat

sebesar MPC kali penurunan pendapatan.

Jika digambarkan dalam grafik pungutan pajak lumpsum mengakibatkan fungsi

konsumsi bergeser/turun dengan arah sejajar dengan fungsi konsumsi sebelum ada pajak

lumpsum sebesar MPC kali ΔY, dengan demikian ΔY sama besarnya dengan pajak.

GAMBAR NO. 5Keseimbangan perekonomian 3 sektor adanya pengaruh pajak

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

17

Page 18: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Untuk mempermudah analisa bagaimana pengaruh pajak lumpsum terhadap

pendapatan masyarakat diikuti dengan contoh berikut ini.

- Misalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukkan oleh fungsi konsumsi :

C = Rp. 25 mil. + 0,75 Yd. Yd = Y – T

Pengeluaran Investasi swasta berjumlah Rp. 20 milyar.

Untuk menutup/membiayai pengeluaran pemerintah tersebut, pemerintah menarik Pajak

dalam bentuk lumpsum sebesar Rp. 30 milyar.

Dari data tersebut tentukanlah :

a. Tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat sebelum ada pungutan pajak.

b. Tingkat konsumsi dan tabungan.

c. Tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat setelah ada pungutan pajak.

d. Tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.

e. Berapa besarnya penurunan pendapatan, konsumsi dan tabungan masyarakat sebagai

akibat adanya pungutan pajak.

f. Gambarkanlah grafiknya.

Jawab :a. Y = C + I + G

Y = 25 + 0,75Y + 20 +30 = 75 + 0,75Y

0,25Y = 75 syarat keseimbangan Y = 300 50 = 20 + 30

b. C = 25 – 0,75Y = 25 + 0,75 (300)

C = 250 S = -25 + 0,25(Y)

= -25 + 0,25 (300) S = 50

c. Setelah ada pungutan pajak lumpsum,

Y = C + I + G –T Y = 25 + 0,75 (Y – 30) + 20 + 30

= 25 + 0,75Y – 22,5 + 20 + 30 = 52,5 + 0,75Y 0,25Y = 52,5

Y = 210

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

18

d. C = 25 + 0.75Yd = 25 + 0.75 (210 – 30) = 160

Yd = Y – T

Syarat keseimbangan : S + T = I + G20 + 30 = 20 + 30

Page 19: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

S = -25 + 0.25 Yd = -25 + 0.25 (210 – 30) S = 20

e. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa setelah adanya pajak, tingkat pendapatan turun

menjadi Rp. 210 milyar, berarti berkurang sebesar Rp. 300 mil. – Rp. 210 mil. = Rp. 90

milyar, Tingkat konsumsi turun menjadi Rp. 160 milyar dan Tabungan turun menjadi Rp.

20 milyar.

SLf. Grafik (lihat gambar no. 6)C/I/G/S

Y

GAMBAR NO. 6Keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan pengaruh pajak

5. Multiplier Pajak lumpsum

Pungutan pajak sebesar Rp. 30 milyar mengakibatkan pendapatan keseimbangan turun

sebesar Rp. 90 milyar. Turunnya pendapatan ini adalah efek berganda dari pungutan pajak,

yakni sebesar:

Rp. 90 mil. x 1 = 3 K = ΔY Rp. 30 mil. T

Secara matematis :Misalkan tingkat keseimbangan semula, sebelum pajak adalah :

Y = 1 _ (a + I + G ) 1 – b

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

19

Page 20: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Pungutan pajak = T yang menurunkan pendapatan sebesar Y.

Maka keseimbangan yang baru adalah :

Y - Y = 1 _ [(a+I+G) - bG] 1 – b Kemudian dikurangkan dengan bilangan konstanta, misalnya Y, maka diperoleh persamaan :

- Y = 1 _ (-bG) 1 – b = -b G 1 – b Y = -b _ 1 – b Jadi multiplier pajak adalah : -b _ 1 – bDari data diatas besarnya MPC = b = 0,75, dengan demikian diperoleh angka multiplier pajak sebesar : - b = 0,75 = -0,75 = -3 1 – b 1 – 0,75 0,25 6. Balance Budget / Anggaran Berimbang.

alam contoh pengeluaran pemerintah sebesar Rp. 30 milyar dan untuk menutupi

pengeluaran tersebut pemerintah menarik pajak dari masyarakat dalam jumlah

yang sama, yaitu sebesar Rp. 30 milyar. Ini berarti pemerintah menganut anggaran

berimbang atau balance budget. Karena pengeluaran dan penerimaan pemerintah adalah dalam

jumlah yang sama yaitu sebesar Rp. 30 milyar.

DTimbul pertanyaan, jika pemerintah melaksanakan anggaran berimbang dalam APBN

apakah ada pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, mengingat pengaruh

pengeluaran adalah plus dan pajak adalah minus terhadap pendapatan masyarakat? Jawabnya

adalah, karena wa;aupun pengaruhnya berlawanan tapi pengaruh pengeluaran pemerintah yang

meningkatkan lebih besar disbanding pengaruh pajak yang menurunkan pendapatan

masyarakat.

Jadi pendapatan masyarakat dapat naik sebesar satu kali besarnya pajak dan

pengeluaran pemerintah dalam jumlah yang sama, yaitu sebesar Rp. 30 milyar seperti dalam

contoh diatas. Untuk menjelaskan pengaruh anggaran berimbang pemerintah terhadap

pendapatan masyarakat dapat diuraikan dengan contoh berikut:

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

20

Page 21: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Misalkan pada tingkat pendapatan semula dimana fungsi konsumsi

C = Rp. 25 mil. + 0,75 Yd Yd = Y – T dan investasi swasta sebesar

Rp. 20 milyar, maka tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat adalah sebesar :

Y = C + I Y = 0.75Y + 25 + 250.25Y = 45 Y = Rp. 180 milyar

Selanjutnya kita misalkan, pemerintah melaksanakan anggaran berimbang dalam pengeluaran

yaitu sebesar Rp. 30 milyar, dan penerimaannya dalam bentuk pajak juga sebesar Rp. 30

milyar, maka tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat yang baru. Adalah sebesar :

Y = C + I + G – T Y = 0,75 (Y – 30) + 25 + 20 + 30Y = 0,75Y – 22,5 + 25 + 20 + 300,25Y = 52,5 Y = 52,5 0,25 Y = Rp. 210 milyar

Dalam uraian diatas dapat dilihat bahwa pengaruh anggaran berimbang pemerintah

yaitu pengeluaran dan pajak dalam jumlah yang sama masing-masing Rp. 30 milyar dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar :

Rp. 210 mil. – Rp. 180 mil. = Rp. 30 mil.

Atau sebesar satu kali jumlah pajak dan pengeluaran pemerintah dalam jumlah yang sama.

Balance budget Multiplier

Telah diketahui bahwa multiplier pengeluaran pemerintah adalah :

1 dan multiplier pajak -b _ 1 – b 1 - b

Jika MPC = b = 0,75, maka pengaruh pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat adalah sebesar :

1 x Rp. 30 milyar = Rp. 120 milyar 1 – 0,75

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

21

Page 22: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

dan pengaruh pajak yang menurunkan pendapatan masyarakat sebesar :

-0,75 x Rp. 30 milyar = Rp. 90 milyar 1 – 0,75dan sisa akhir adalah sebsar : Rp. 120 – 90 = Rp. 30 milyar.

Secara matematis :Multiplier pengeluaran pemerintah = 1 _ 1 – b Multiplier pajak = -b , 1 – bJika pengeluaran pemerintah G dan pajak T dalam jumlah yang sama, maka jika kedua multiplier tersebut dijumlahkan :

Y + Y = 1 + -b _ G T 1 – b 1 – b = 1 – b 1 – b = 1Kesimpulannya, bahwa multiplier Balance Budget dari Pemerintah adalah 1 (satu) dengan tidak tergantung berapa besarnya MPC.

7. Pengaruh pengeluaran Transfer pemerintah

ajak yang dipungut oleh pemerintah sebagian diantaranya dikembalikan lagi kepada

masyarakat dalam bentuk pengeluaran transfer. Misalnay pengeluaran untuk subsidi,

sumbangan dan pengeluaran transfer lainnya. Pengeluaran semacam ini tidak sama

seprrti pengeluaran rutin pemerintah yang bersifat balas jasa atas penggunaan factor-faktor

produksi oleh pemerintah.

PPengeluaran transfer adalah merupakan pengembalian sebagian dari pungutan pajak

kepada masyarakat. Oleh karena itu pengaruh masyarakat adalah kebalikan dari pajak. Pajak

mengurangi pendapatan masyarakat (dengan tanda minus), sedangkan pengeluaran transfer

menaikkan tingkat pendapatan masyarakat (dengan tanda plus).

Dengan demikian multiplier transfer sama dengan multiplier pajak, hanya tanda

berbeda. Transfer bertanda plus pajak bertanda minus. Karena tanda berbeda, jika pengeluaran

transfer dan pajak sama besarnya dengan pajak maka antara transfer dan pajak akan saling

mengimbangi. Misalnya pungutan pajak adalah Rp. 30 milyar, pengeluaran transfer juga

berjumlah Rp. 30 milyar maka kedua komponen tersebut tidak akan mempunyai pengaruh

terhadap pendapatan masyarakat.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

22

Page 23: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Untuk jelasnya dapat diikuti contoh berikut ini ;

Misalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukkan dengan fungsi konsumsi ;

C = Rp. 25 mil + 0,75Yd → Yd = Y – T + Tr

Pengeluaran investasi swasta berjumlah Rp. 20 milyar. Pengeluaran rutin pemerintah

berjumlah Rp. 30 milyar. Pungutan pajak Rp. 30 milyar, dan pengeluaran transfer Rp. 20

milyar.

Berdasarkan data diatas tentukan :

a. Tingkat pendapatan keseimbangan sebelum ada transfer pemerintah.

b.Tingkat pendapatan keseimbangan setelah ada transfer.

c. Gambarkan grafiknya.

Jawab:a. Tingkat pendapatan keseimbangan sebelum ada transfer berjumlah :

Y = C + I + G – TY = 25 + 0,75 (Y-30) + 20 + 30 = 0,75Y + 75 – 22,5

0,25Y = 52,5Y = 210

b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah transfer berjumlah :

Y = C + I + G – T + Tr Y = 25 + 0,75 (Y – 30 + 20) + 20 + 30

= 0,75Y – 7,5 + 75 0,25Y = 67,5 Y = 270

d. Tingkat konsumsi :

C = 25 + 0,75 (Y – 30 +20) = 25 + 0,75 (270 – 30 + 20) = 220

S = -25 + 0,25 (Y – 30 + 20) = -25 + 0,25 (270 – 30 + 20) = 40

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

23

Syarat keseimbangan : S + T = I + G + Tr40 + 30 = 20 + 30 + 20

Page 24: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

e. Grafik (lihat gambar no.7).

Gambar No. 7Keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan pengaruh transfer pemerintah

Dari uraian diats dapat dilihat, dengan adanya transfer pemerintah sebesar Rp. 20 milyar dapat menaikkan pendapatan masyarakat sebesar:

Rp. 270 mil – Rp. 210 mil = Rp. 60 milyar

8. Pengaruh pungutan pajak proportional

ajak propotional seperti pajak pendapatan, besarnya tergantung kepada besarnya

tingkat pendapatan secara promotional. Besarnya pungutan pajak pendapatan ini

dinyatakan dalam prosentase tertentu dari pendapatan.PFungsi pajak pendapatan dinyatakan dalam persamaan yaitu :

To + tY dimana To = besarnya pajak pada tingkat pendapatan sama dengan nol,

t = prosentase pajak, dan Y = besarnya pendapatan.

Pengaruh pajak pendapatan mengakibatkan perubahan pendapatan yang dapat

dibelanjakan dan tingkat konsumsi masyarakat akan propotional dengan perubahan

pendapatan. Pungutan pajak pendaptan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan

mengurangi konsumsi. Hal ini digambarkan dalam grafik No. 8, yaitu dengan

turunnya/bergeser fungsi konsumsi kebawah pada satu titik tumpuan, dimana pada titik ini

pendapatan sama dengan nol. Dengan demikian fungsi konsumsi yang baru (setelah ada pajak)

nilai MPC nya lebih kecil ini disebut MPC Product National. Nilai MPC yang lebih kecil ini

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

24

Page 25: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

mengakibatkan angka multiplier pajak pendapatan menjadi lebih kecil dari angka multiplier

pajak lainnya.

Untuk memperjelas uraian diatas baiklah kita uraikan secara matematis sebagai

berikut:

Misalkan Y adalah tingkat pendapatan sedangkan t adalah prosentase pajak.

Jika pendapatan naik sebesar ΔY maka pajak akan naik sebesar ΔT = t. ΔY maka pendapatan

yang dapat dibelanjakn (Yd) menjadi sebesar:

Yd = Y - T T = t x Y = Y – t x Y = ( 1 – t ) Y

Keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan pengaruh pajak proportional

Jika pendapatan yang dapat dibelanjakan (Yd) adalah = MPC atau Yd = b, maka perubahan

konsumsi menjadi sebesar:

C = b.Yd Yd = ( 1-t ). Y = b.( 1-t ) . YSloop fungsi konsumsi (MPC) yang baru adalah : C = b ( 1- b ) Y C = b ( 1-t ) YY Y = b ( 1 – t )

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

25

Page 26: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Nilai b (1 – t) adalah MPC yang baru (setelah ada pajak) yang diseut MPC Product National,

yang nilainya lebih kecil dari MPC sebelumnya.

Karena b dan t adalah pecahan maka

b dan t > 0 sehingga b (1 – t) < b

Ini menunjukan, pajak pendapatan mengakibatkan MPC yang baru menjadi lebih kecil dan

selanjutnya menjadikan angka/nilai multipliernya menurun.

Multiplier bagi perekonomian, dimana diberlakukan pajak propotional/pajak

pendapatan. MPC yang tadinya ditulis dengan notasi b, tetapi setelah diberlakukanpajak

propotional/pajak pendapatan maka MPC yang baru (MPC product Nasional) berubah menjadi

b(1 – t) yang nilainya lebih kecil dari nilai b.

Dengan demikian multiplier bagi pengeluaran investasi dan pemerintah akan menjadi lebih

kecil yaitu sebesar:

a. I Y = 1 x I 1 – b (1-t) I = 1 = multiplier I Y = 1 – b (1-t)

b. G Y = 1 x G 1 – b (1-t) G = 1 = multiplier G Y = 1 – b (1-t)

c. Balance Budget Multiplier Jika multiplier pengeluaran Pemerintah adalah

1 _ dan pajak proporsional -b _ 1 – b (1-t) 1 – b (1-t)

maka jika G = T akan diperoleh

1 _ + -b _ = 1-b = multiplier balance budget 1 – b (1-t) 1 – b (1-t) 1 – b (1-t) Untuk memperoleh gambaran apa yang telah diuraikan baiklah diikuti contoh berikut ini.

Misalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukan fungsi konsumsi

C = Rp. 25 mil + 0,75 Yd Yd = Y – T

Pengeluaran investasi swasta Rp. 20 milyar.________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

26

Page 27: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Pengeluaran pemerintah Rp. 30 milyar.

Pungutan pajak oleh pemerintah T = Rp. 20 mil + 0,2 Y

Dari data diatas tentukan:

a. Tingkat pendapatan sebelum ada pajak

b.Tingkat pendapatan keseimbangan setelah pajak

c. Besarnya pungutan pajak pada tingkat pendapatan pada point b.

d.Tingkat konsumsi dan tingkat tabungan masyarakat

e. Gambarkan grafiknya

Jawab :

a. Tingkat pendapatan sebelum pajak berjumlah : Y = C + I + G Y = 25 + 0.75Y + 20 + 30 = 75 + 0.75Y 0.25Y = 75 Y = 300

b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah pajak berjumlah :Y = C + I + G – T Y = 25 + 0.75 ( Y – ( 20 + 0.2Y ) + 20 + 30 = 60 + 0.60Y

0.40Y = 60Y = 150

c. Besarnya pajak : T = 20 + 0.2Y = 20 + 0.2 (150) T = 50

d. Tingkat konsumsi :C = 25 + 0.75 ( Y – T )

= 25 + 0.75 ( 150 – 50 ) = 25 + 0.75 ( 100 ) = 25 + 75

C = 100

Tingkat tabungan :S = -25 + 0.25 ( Y – T )

= -25 + 0.25 ( 150 – 50 )= -25 + 0.25 ( 100 )= -25 + 25

S = 0

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

27

Syarat Keseimbangan :S + T = I + G0 + 50 = 20 + 30

Page 28: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa sebelum ada pajak, tingkat pendapatan

berjumlah Rp. 300 milyar dan setelah adanya pajak, pendapatan masyarakat turun menjadi

sebesar Rp. 150 milyar. Penurunan tersebut sebesar Rp. 150 milyar sebagai akibat pungutan

pajak proporsional.

Multiplier pajak proporsional, dalam contoh diatas adalah sebesar ;

-b b = MPC = 0,75 1 – b ( 1 – t ) t = 0,2

0,75 = 0,75 = 1,875 1 – 0,75 ( 1 – 0,2 ) 0,40

e. Grafik.

Gambar No. 9Keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan pengaruh pajak proportional

C. PEREKONOMIAN 4 SEKTOR

Pengaruh Perdagangan Luar Negeri

Pada uraian terdahulu, telah diuraikan bagaimana pengaruh pengeluaranrumah tangga

konsumen, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga negara terhadap perekonomian

nasional atau pendapatan nasional.

Pada bagian ini akan diuraikan bagaimana pengaruh perdagangan luar negeri (export

dan import) terhadap perekonomian nasional.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

28

Page 29: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Penerimaan export akan menaikan pendapatan dan selanjutnya akan menaikan

aggregate demand. Jadi pengaruh export sama seperti pegaruh yag bersifat autonompus

lainnya terhadap pendapatan nasional. Kenaikan dalam export akan menaikan permintaan

akan barang dan jasa.

Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa terutama barang modal untuk

investasi menyebabkan import akan meningkatkan pula. Jadi kenaikan import akan menambah

barang dan jasa yang tersedia di pasar.

Pengeluaran untuk import ini mengakibatkan terjadinya aliran pendapatan ke luar negeri dan

ini merupakan kebocoran terhadap aliran pendapatan nasional. Dengan demikian import

merupakan fungsi dari pendapatan.

Fungsi import dapat ditulis dengan sebuah persamaan:

Mo + mY-------- dimana Mo = tingkat import yang bersifat otomous.

M = prosentase tertentu (%) dari setiap kenaikan pendapatan

Yang digunakan untk membiayai import.

Dari uraian tersebut dapatlah diketahui bahwa baik export maupun import mempunyai

pengaruh terhadap tingkat pendapatan keseimbangan, melalui proses multipliernya, dimana

export merupakan injeksi (injection) dan import merupakan kebocoran (leakage) dalam aliran

pendapatan nasional.

Penentuan tingkat pendapatan keseimbangan

Syarat keseimbangan menghendaki injeksi harus sama besarnya dengan kebocoran.

Dengan demikian jika variable export dan import dalam penentuan tingkat pendapatan

keseimbangan dapatlah diuraikan sebagai berikut:

Pengaruh Export terhadap Import

Penerimaan export akan meningkatkan pendapatan da selanjutnya menaikan aggregate

demand.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

29

Page 30: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Kenaikan aggregate demand meningkatkan permintaan akan barang dan jasa. Hal ini

mendorong import menjadi naik. Misalkan export naik sebesar Δx dan menyebabkan

pendapatan naik sebesar. Δy = 1 ΔX = ΔX

1-b+m 1-b+m

The idea of built in or automatic stability

Dalam uraian terdahulu telah dibahas bahwa pajak propotional menurunkan nilai MPC

product Nasional dan selanjutnya memperkecil nilai dan atau effect multipliernya. Dengan

demikian bila dalam suatu perekonommian diberlakukan pajak propotional maka menjadikan

perekonomian yang bersangkutan tidak sensitive terhadap perubahan aggregate demand,

karena besarnya pungutan pajak tersebut tergantung kepada besarnya tingkat pendapatan

masyarakat.

Dalam teori ekonomi pajak merupakan kebocoran dalam aliran perekonomian. Jadi

kenaikkan pendapatan masyarakat yang selanjutnya meningkatkan aggregate demand, dapat

diimbangi oleh kebocoran yang disebabkan oleh bertambah besarnya pungutan pajak

propotinal. Dengan demikian pajak propotional seperti pajak pendapatan dapat berfungsi

sebagai built in atau dapat menstabilkan gerakan (konjungtur) perekonomian.

Bila terjadi gerakan menaik (konjungtur menaik) maka pendapatan cenderung akan

meningkat seterusnya pengeluaran konsumsi masyarakat meningkat yang akan menyebabkan

aggregate demand naik. Situasi ini cenderung menjadikan perekonomian menuju kepada

situasi inflasi.

Tetapi kenaikan pendapatan masyarakat yang diiringi dengan bertambah besarnya

pungutan pajak membawa pengaruh kenaikan aggregate demand dapat distabilikan. Dengan

demikian kecenderungan inflasi dapat dihilangkan paling tidak dapat ditekan seminimal

mungkin.

Sebaliknya bila perekonomian dalam gerakan menurun (konjungtur menurun), yang

cenderung menuju deflasi, pajak propotional dapat menstabilkan gerakan ekonomi tersebut.

Pada situasi ini penurunan pendapatan diimbangi oleh turunnya pungutan pajak

membawa pengaruh kepada turunnya aggregate demand dapat tercegah/tertahan dan

selanjutnya naik kembali. Karena adanya kenaikan pengeluaran konsumsi masyarakat yang

disebabkan oleh turunnya pungutan pajak. Yang akhirnya kecenderungan deflasi dapat

tercegah dengan sendirinya.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

30

Page 31: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Peranan kebijaksanaan fiscal pemerintah terhadap perekonomian Nasional

Dalam uraian terdahulu tentang APBN, dapat dilihat bahwa baik penerimaan

pemerintah berupa pajak, maupun pengeluaran pemerintah seperti gaji pegawai, belanja

barang, pengeluaran transfer dan pengeluaran lainnya mempunyai pengaruh terhadap

pendapatan masyarakat atau pendapatan Nasional.

Jika pemerintah menarik pajak berakibat turunnya pendapatan yang dapat

dibelanjakan, dan pengeluaran pemerintah menaikan tingkat pendapatan masyarakat. Oleh

karena itu pemerintah dengan APBN dapat mempengaruhi gerak perekonomian Nasional.

Bagi negara yang sedang berkembang umumnya memerlukan dana yang cukup besar

untuk pembiayaan pembangunan ekonominya. Dana yang diperlukan ini biasanya tidak dapat

disediakan oleh pihak swasta, mengingat kemampuan masyarakatnya masih terbatas. Untuk

mengatasi hal ini pemerintah dapat memainkan peranannya melalui APBN agar dapat

mempengaruhi gerakan perekonomian ke arah yang dikehendaki.

Jika pemerintah melaksanakan kebijaksanaan APBN dengan tujuan untk

mempengaruhi perekonomian Nasional, kebijaksaan ini dikenal dengan nama kebijaksanaan

fiscal. Caranya adalah dengan menaikan atau mengurangi pengeluaran pemerintah atau

pungutan pajak.

Fungsi utama kebijaksaan fiscal ini adalah untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat atau pendapatan Nasional. Fungsi selanjutnya dari kebijaksaan ini adalah fungsi

allokasi dan fungsi pemerataan pendapatan masyarakat.

Fullemployment, Overemployment dan Underemployment

Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai indicator.

Diantaranya adalah produk Nasional. Produk nasional berupa barang dan jasa yang dihasilkan

oleh proses ekonomi negara yang bersangkutan, ditentukan oleh kapasitas produksi.

Sedangkan kapasitas itu sendiri tergantung kepada factor-faktor produksi yang dimiliki baik

jumlah kwalitas maupun komposisinya.

Kapasitas produksi ada dalam pengerjaan penuh dan ada pula dalam pengrjaan tidak

penuh. Pada kapasitas pengerjaan penuh (full capacity) ditandai dengan tidak adanya factor-

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

31

Page 32: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

faktor produksi yang menganggur, artinya semua factor produksi terpakai baik dalam jumlah

mauun kemampuannya.

Perekonomian dalam situasi seperti ini dapat dikatakan berada dalam fullemployment,

jika aggregate demand actual sama besarnya dengan pendapatan Nasional fullemployment.

Bila kapasitas produksi berada dalam pengerjaan penuh tapi bersamaan dengan itu

terjadi permintaan terhadap barang dan jasa melebihi apa yang dapat disediakan, maka

perekonomian semacam itu biasa disebut dalam overemployment. Situasi perekonomian yang

demikian ditandai dengan tingkat harga yang berlaku cenderung naik terus menerus. Ini

disebabkan karena aggregate demand actual lebih besar dari pendapatan Nasional yang

tersedia, sehingga aggregate supply yang tersedia tidak mampu memenuhi aggregate demand

yang terjadi/berlaku.

Dalam perekonomian yang overemployment akan terjadi reallokasi atas pergeseran

factor-faktor yang ada, dari satu sector ekonomi lainnya atau dari satu unit ke unit ekonomi

lainnya.

Keadaan ini akan mengakibatkan biaya factor produksi semakin meningkat sehingga

harga barang dan jasa semakin tinggi, hal ini dapat terjadi karena untuk memenuhi permintaan

barang dan jasa yang sedang meningkat para investor atau pengusaha akan saling berusaha

untuk memperoleh factor-faktor produksi yang lebih banyak dari sebelumnya. Karena pada

situasi ini semua factor produksi telah terpakai seluruhnya (dalam pengerjaan penuh) maka

keadaan ini membawa para investor kedalam persaingan diantara sesama mereka.

Investor yang berani membayar lebih tinggi, akan memperoleh factor produksi yang

diinginkannya. Persaingan ini akan menyebabkan biaya factor produksi semakin lama semakin

tinggi dan selanjutnya akan mengakibatkan harga barang dan jasa juga semakin lama semakin

naik. Dari mekanisme diatas dapat diramalkan situasi ekonomi cenderung menuju inflasi, jika

persaingan berlangsung terus diantara sesama investor.

Pada kapasitas produksi dalam pengerjaan tindak penuh (under capacity), situasi

ekonomi berada dalam under-employment, yang masih mengaggur atau belum dipergunakan

secara penuh. Karena aggregate demand terjadi tidak mampu menyerap barang dan jasa yang

tersedia. Pada situasi yang demikian para investor akan mengurangi produksinya yang

selanjutnya akan mengurangi penggunaan factor produksi. Keadaan ini akan cenderung

menuju kepada deflasi, dimana harga-harga juga terus menerus semakin rendah, dan bagi

investor yang tidak mampu bertahan akan menghentikan kegiatan produksinya.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

32

Page 33: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Gap Analysis.

Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan, bahwa suatu perekonomian berada dalam

overemployment dan adakalanya dalam underemployment. Sedangkan tujuan makro ekonomi

adalah fullemployment. Dalam perekonomian yang demikian, aggregate demand actual sama

besarnya dengan aggregate demand yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan

Nasionall fullemployment atau pendapatan nasional dalam keseimbangan (equilibrium).

Dalam analisa pendapatan Nasional sering dipergunakan konsep inflationary gap dan

deflationary gap, untuk mengukur gap (perbedaan) yang terjadi antara aggregate demand

actual dengan aggregate demand yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan

fullemployment.

Pada overemployment tingkat aggregate demand actual lebih besar dari aggregate

demand yang diperlukan untuk mencapai fullemployment. Oleh karena itu terjadi gap atau

penyimpangan sebesar selisih antara kedua aggregate demand tersebut. Dan gap itu disebut

dengan gap inflasi. Untuk mencapai tingkat pendapatan fullemployment yang dikehendaki

maka aggregate demand actual harus diturunkan, agar sama besarnya dengan aggregate

demand yang diperlukan.

Sebaliknya bila aggregate demand actual lebih kecil dari aggregae demand yang

diperlukan untuk mencapai fullemployment, ekonomi berada dalam underemployment. Oleh

karena itu tingkat pendapatan harus dinaikan sedemikian rupa agar cukup untuk meningkatkan

aggregate demand actual yang diperlukan untuk mencapai full-employment atau

keseimbangan. Karena gap yang terjadi adalah gap deflasi, sebesar selisih kedua aggregate

tersebut.

Kedua gap tersebut dapat ditunjukan dalam grafik no. 10a dan 10b, dimana grafik

tersebut dapat dilihat :

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

33

Page 34: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

BAB V

MASALAH-MASALAH POKOK DALAM EKONOMI MAKRO

Berbagai masalah ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat didalam ilmu ekonomi

dijelaskan dalam bentuk beberapa masalah ekonomi pokok, yaitu:

1. Menetukan jenis barang yang diproduksi

2. Menentukan teknikproduksi

3. Menentukan bentuk distribusi pendapatan

4. Mempertinggi efesiensi penggunaan factor-faktor produksi

5. Menentukan sebab dan cara mengatasi masalah kenaikan harga-harga

6. Mempertinggi efisiensi penggunaan tambahan factor-faktor produksi

Tiga dari masalh pokok diatas dianalisa oleh teori ekonomi makro, yaitu:

1. Masalah ketidak efisienan dalam penggunaan factor-faktor produksi yang

tersedia dalam perekonomian. Masalah ini akan menimbulkan pengangguran

dalam factor-faktor produksi terutama tenaga kerja.

2. Masalah kenaikan harga-harga secara umum atau inflasi yang juga sering sekali

wujud dalam perekonomian.

3. Masalah ketidak efisienan dalam menggunakan tambahan factor-faktor

produksi yang berlaku dari tahun ke tahun. Masalah ini menyebabkan masalah

pengangguran tenaga kerja dan factor-faktor produksi lainnya, dan hal ini harus

dipikirkan dan dipecahkan.

Juga masalah ini menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat semakin

menurun.

Jadi masalah-masalah pokok dalam ekonomi makro secara garis besarnya adalah :

- Pengangguran

- Inflasi

- Pertumbuhan ekonomi

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

34

Page 35: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Masalah pengangguran

Masalah pengangguran, menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat

kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi yang maksimal, hal ini adalah masalah pokok

ekonomi makro yang utama.

John Maynard Keynes, seorang ahli ekonomi bangsa Inggris, terdorong untuk

mengembangkan teorinya mengenai masalah penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian,

dan teori ini akhirnya menjadi landasan dari analisa ekonomi makro, karena menyadari bahwa

masalah pengangguran adalah masalah yang sering dihadapi perekonomian dan yang diatur

oleh mekanisme pasar.

Menurut J.Mkeynes, masalah pengangguran selalu wujud dalam perekonomian, karena

permintaan efektif yang wujud dalam masyarakat (pengeluaran aggregate) adalah lebih rendah

dari kemampuan factor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, untuk

memproduksi barang dan jasa.

Untuk mengetahui tingkat pengangguran yang wujud pada suatu waktu tertentu, perlu

diketahui jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja yangada dalam perekonomian. Jumlah

tenaga kerja tidak sama dengan jumlah penduduk.

Sebagian besar negara menggolongkan angkatan kerja adalah penduduk yang berumur

antara 15 – 59 tahun, dan ada yang menggolongkan penduduk berumur 15 – 64 tahun.

Walaupun tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai adalah rendah dari tingkat kegiatan

ekonomi yang paling maksimal yang mungkin dicapai untuk masalah yang sering dihadapi

oleh setiap perekonomian, tetapi bukan berarti bahwa keadaan ini akan tetap terjadi dalam

perekonomian. Karena ada kalanya kegiatan ekonomi mencapai tingkat yang lebih tinggi

sehingga tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian dapat digunakan seluruhnya.

Apabila keadaan ini tercapai penggunaan tenaga penuh.

Didalam perekonomian yang telah mencapai tingkat penggunaan tenaga penuh,

pendapatan nasional tidak dapat ditambah lagi, walaupun masih terdapat pengangguran dalam

factor-faktor produksi lainnya.

Penggunaan sepenuhnya tenaga kerja tidak selalu akan bersamaan dengan penggunaan

sepenuhnya barang-barang modal.

Pada umumnya, pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh masih akan terdapat

barang-barang modal yang masih menganggur. Akan tetapi barang-barang modal yang masih

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

35

Page 36: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

menganggur ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan produksi, karena tidak terdapat

untuk meningkatkan produksi, karena tidak terdapat tenaga kerja yang akan menggunakan

barang-barang modal yang menganggur tersebut.

Maka pada tingkat penggunaan tenaga penuh tinngkat kegiatan ekonomi dan besarnya

pendapatan nasional mencapai tingkat yang maksimal.

Perekonomian tersebut tidak mempunyai kesanggupan lagi untuk menambah produksi

barang dan jasa.

Bentuk-bentuk pengangguran

Bentuk-bentuk pengangguran adalah:

1. Pengangguran normal atau pengangguran friksionel , artinya pengangguran yang

diakibatkan dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, lebih sesuai,

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan memperoleh jaminnsosial atau pasilitas

yang lebih baik.

2. Pengangguran struktural, artinya keterampilan tenaga kerja yang diperlukan tidak

sesuai dengan tenaga kerja yang masih meganggur, atau karena kemajuan teknologi,

perubahan citarasa masyarakat masuknya pesaing baru yag lebih efesien atau tenaga kerja

yang diberhentikan karena kegiatan ekonomi yang semakin mundur. Apabila hal ini

terjadi, maka terjadilah pengangguran. Pengangguran yang demmikian dinamakan

pengangguran struktural.

3. Pengangguran teknologi, artinya pengangguran yang diakibatkan adanya penggantian

tenaga manusia oleh mesin atau bahan-bahan kimia, misalnya racun ilalang dan rumput,

memotong rumput, mengorek tanah dsb. Hal ini mengakibatkan pengangguran tenaga

kerja sehingga menimbulkan pengangguran.

4. Pengangguran siklikal, artinya pengangguran yang disebabkan oleh keadan

perekonomian yang secara keseluruhan tidak memungkinkan mempertahankan kegiatan

ekonominya karena akibat bertambahnya secara terus-menerus stock barang pada

produsen sehingga melebihi permintaan, maka para produsen akan mengurangi

produksinya, sehingga akan terjadi pengurangan tenaga kerja. Pengurangan tenaga kerja

ini bukan karena kekurangan keahlian, kesanggupan dan pengalaman tenaga-tenaga kerja

tersebut.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

36

Page 37: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Jenis-jenis pengangguran diatas dapat juga dikatakan pengangguuran mutlak, yaitu

penganggur-penganggur tersebut tidak melakukan sesuatu kerja untuk mencari nafkah apapun

pada waktu mereka tergolong sebagai penganggur atau dalam keadan menganggur. Jadi

penganggur-penganggur itu dapat dilihat dengan nyata. Pengangguran seperti ini juga

dinamakan pengangguran terbuka.

Dalam suatu perekonomian dapat juga terjadi bahwa segolongan pekerja melakukan

pekerjaan untuk memperoleh pendapatan, tetapi pekerjaan-pekerjaan itu:

- tidak akan menambah tingkat produksi yang akan dicapai

- dilakukan dalam masa singkat sehingga jam kerja mereka adalah jauh

lebih sedikit dari jam kerja semestinya.

Apabila corak pekerjaan yang dikerjakan tenaga kerja dalam perekonomian itu

mempunyai salah satu sipit diatas, maka mereka dapat dipandang sebagai penganggur.

Pengangguran seperti ini dapat terjadi di negara-negara berkembang yang kegiatan

ekonominya tertumpu pada sector pertanian.

Apabila dalam suatu kegiatan ekonommi tenaga kerja sangat berlebihan, sehingga

walaupun sebagian tenaga kerjanya dipindahkan ke sector lain tetapi produksi dalam kegiatan

itu tidak berkurang, maka dalam kegitan tersebut telah berlaku suatu jenis pengangguran, yang

dinamakan penganggur tersembunyi atau penganggur tak kentara.

Bentuk pengangguran lain yang sering terjadi di sector pertanian di negara-negara

berkembang adalah pengangguran musiman, artinya pengangguran yang terjadi pada masa-

masa tertentu didalam satu tahun. Biasanya pengangguran seperti itu terjadi pada masa-masa

dimana kegiatan bercorak tanam sedang menurun kegiatannya, berarti pengangguran ini

sifatnya sementara dan berlaku pada waktu-waktu tertentu.

Dengan tekanan penduduk di sector pertanian di negara-negara berkembang, telah

menimbulkan mengalirnya penduduk dari desa-desa ke kota. Penduduk yang berhijrah ini

belum tentu dapat pekerjaan di kota. Ada diantara mereka yang menganggur dan ada juga

yang memperoleh pekerjaan dan bekerja secara penuh. Disamping itu ada juga yang bekerja

tetapi jam kerjanya jauh lebih rendah dari jam kerja seharusnya (7 jam sehari). Tenaga kerja

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

37

Page 38: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

yang bekerja dalam jumlah jam kerja yang terbatas tersebut dapat dianggap sebagai

sepenuhnya bekerja dengan jumlah jam kerja yang terbatas. Pengangguran tenaga kerja yang

bersifat demikian dinamakan setengah menganggur.

Akibat-akibat buruk yang diakibatkan pengangguran

Akibat-akibat buruk dari pengangguran, yaitu:

1. Ongkos ekonomi , artinya apabila ada pengangguran maka tingkat pendapatan nasional

yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada pendapatan nasional potensil, berarti

tingkat kemakmuran yang dinikmati masyarakat lebih rendah daripada tingkat

kemakmuran yang mungkin dicapainya. Makin tinggi pengangguran, makin besar

perbedaan antara tingkat pendapatan nasional sebenarnya dengan tingkat pendapatan

nasional yang potensil. Akibat buruk dari pengangguran ini dinamakan sebagai ongkos

ekonommi dari pengangguran.

2. Ongkos social , artinya pengangguran menimbulkan beberapa keburukan social.

Seseorang yang menganggur dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan pada diri

sendiri, keterampilan, dan menimbulkan masalah kriminal dsb.

I N F L A SI

Salah satu peristiwa ekonomi yang sangat penting di semmua negara adalah inflasi.

Inflasi merup[akan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian para

pemikir ekonomi.

Masalah inflasi dalam arti luas bukan semata-mata masalah ekonomi tetapi masalah

sosio-ekonomi-politik. Misalnya, pemerintah mencetak uang terus menerus yang akan

menimbulkan inflasi tetapi tindakan ini demi untuk operasi keamanan. Pada azasnya inflasi

merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga. Pada azasnya inflasi

merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga. Jadi inflasi adalah

kecenderungan dari harga-harga yang meningkat secara umum dan terus menerus.

Inflasi dapat digolongkan:

1. Didasarkan atas parah atau tidaknya inflasi tersebut.

2. Didasarkan sebab musabab awal dari inflasi tersebut.

3. Berdasarkan asal inflasi tersebut.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

38

Page 39: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Ad 1. Asal dasar parah tidaknya inflasi dapat dibedakan antara lain:

a. Inflasi ringan (dibawah 10% tahun)

b. Inflasi sedang (antara 10% - 30% tahun)

c. Inflasi berat (antara 30% - 100% tahun)

d. Hiper inflasi (diatas 100% /tahun)

Ad 2. Atas dasar sebab musabab awal dari inflasi tersebut dapat dibedakan:

a. Demand Inflation , yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan

Berbagai barang terlalu kuat.

b. Cost Inflation , yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi.

c. Mixed inflation , yaitu inflasi yang mempunyai unsure baik demandinflation

maupun cost inflation, yang disebabkan adanya tarikan permintaan dan dorongan

biaya.

d. Botleneck Inflation , yaitu inflasi yang diakibatkan oleh berubahnya struktur

permintaan.

Ad 3. atas dasar “asal inflasi” yang dapat dibedakan

a. Domestic Inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri, yang timbul

Karena defisit anggaran belanja, yang timbul karena defisit anggaran belanja yang

dibiayai dengan pencetakan uang baru.

b. Imported Inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri, yang timbul

dikarenakan kenaikan harga di luar negeri, masuk ke dalam negeri melalui barang-

barang import.

Jadi yang menimbulkan/menyebabkan inflasi antara lain:

- Permintaan masyarakat tewrhadap barang yang meningkat.

- Harga sarana produksi yang meningkat

- Defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang

Ada beberapa teori mengenai inflasi, tetapi secara garis besarnya ada 3 kelompok teori,

yaitu:

1. Teori Kuantitas, yaitu teori yang menyoroti peranan dalam

proses inflasi dari jumlah uang yang beredar dan mengenai kenaikan harga-harga. Inti

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

39

Page 40: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

dari teori ini adalah, inflasi isa hanya terjadi kalau ada penambahan volume uang yang

beredar dan laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan

masyarakat mengharapkan harga-harga akan naik.

2. Teori Keynes, teori ini menyatakan bahwa inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin

hidup diluar batas kemampuannya.

3. Teori Strukturalis adalah teori mengenai inflasi yang didasarkan pada pengalaman di

negara-negara amerika latin.

Teori ini memberi tekanan pada ketegangan dan struktur perekonomian negara-negara

yang sedang berkembang.

Tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk menanggulangi inflasi adalah, kita harus

mengetahui sebab sebabnya dan gejala inflasi, sebelum kita menentukan cara untuk

mengatasinya.

Misalnya:

1. Bila inflasi terjadi karena surplus effective demand, dimana:

- Demand lebih besar daripada supply

- Investasi lebih besar daripada tabungan

- Jumlah pengeluaran-pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

Cara penanggulangannya:

Apabila permintaan lebih besar daripada penawaran maka permintaan diperkecil de

ngan memperkecil pendapatan, misalnya dengan cara-cara:

- Intensifikasi pajak pendapatan, terutama perorangan

- Mempercepat peningkatan supply barang

- Menghambat investasi jangka lama dengan mempersulit persyaratan kre

dit investasi.

- dan sebagainya.

2. Inflasi terjadi karena surplus export, tindakan ini dapat diambil:

- Export dapat dipersulit dengan menaikan bea export, mencabut

subsidi/premi export, mempersulit pembayaran.

- Mempersulit produser dan persyaratan kredit export dan sebaliknya,

mempermudah prosedur untuk import.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

40

Page 41: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

PERTUMBUHAN EKONOMI

Penggunaan istilah “pertumbuhan ekonomi” dalam tulisan-tulisan ekonomi

mengandung pengertian bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output

perkapita dalam jangka panjang.

Dalam pengertian ini ada tiga aspek penekanan yaitu:

1. Proses

2. Output perkapita

3. Jangka panjang

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu

saat. Disini kita meihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu

perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Jadi tekanannya pada

perubahan (perkembangan) itu sendiri

Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan “output” perkapita, jadi ada sua sisi

yang perlu diperhatikan, yaitu:

- sisi output total (GDP)

- sisi jumlah penduduk

Output perkapita adalah output total (GDP) dibagi jumlah penduduk, Jadi proses

kenaikan output perkapita harus dianalisa apa yang terjadi dengan output total dan jumlah

penduduk. Dalam hal ini suatu pertumbuhan ekonomi harus dapat menjelaskan apa yang

terjadi dengan GDP total dan apa yang terjadi dengan jumlah penduduk.

Aspek yang ketiga adalah perspektif waktu jangka panjang. Kenaikan output perkapita

selama satu atau dua tahun, yang kemudian diikuti dengan output perkapita bukan

pertumbuhan ekonomi.

Suatu perekonomian tumbuh apabila dalam jangka waktu yang cukup lama (10, 20

atau 30 tahun), atau lebih lama lagi mengalami kenaikan output perkapita.

Proses pertumbuhan ekonomi harus bersifat self-generation, artinya proses

pertumbuhan itu menciptakan kekuatan atau “momentum” bagi kelanjutan pertumbuhan

dalam periode selanjutnya.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

41

Page 42: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Penjelasan mengenai factor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita

dalam jangka panjang, dan bagaimana factor-faktor tersebut berinteraksi sehingga tyerjadi

proses pertumbuhan adalah definisi dari teori pertumbuhan ekonomi. Jadi teori pertumbuhan

ekonomi adalah suatu “cerita” (yang logis) mengenai bagaimana proses pertumbuhan terjadi.

Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa dalam ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu

teori pertumbuhan ekonomi, tetapi terdapat banyak teori pertumbuhan eonomi.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang yang telah lama dibahas oleh ahli-

ahli ekonomi. Misalnya, Adam Smith dengan bukunya yang terkenal yaitu “The Wealth of

Nations”, pada hakekatnya adalah suatu analisa mengenai sebab-sebab berlakunya

pertumbuhan ekonomi dan factor-faktor yang menentukan pertumbuhan tersebut. Sesudah

masa tersebut beberapa ahli ekonomi klasik lainnya terutama David Ricardo dan John stuart

Mill juga memberikan perhatian kepada masalah pertumbuhan ekonomi. Pada pertumbuhan

abad ini Joseph Scumpeter menjadi sangat terkenal karena bukunya yang menganalisa

mengenai pertumbuhan ekonomi, yaitu “The Theory of Economic development”. Sesudah itu

teori Harrod-domar da teori Neo-Klasik mengenai pertumbuhan ekonomi telah memperkaya

analisa hal ini.

Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi klasik dan

Schumpeter menerangkan tentang peranan sumber manusia dalam pertumbuhan. Didalam

teori klasik ditunjukan bagaimana perkembangan penduduk akan mempengaruhi corak proses

pertumbuhan. Sedangkan dalam teori Schumpeter ditunjukan peranan golongan pengusaha

dalam menciptakan pertumbuhan.

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat factor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas tanah

dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukan

dalam gambar berikut ini.

Berdasarkan pada sifat-sifat PN, PM, dan PR pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan

dalam empat tahap, yaitu:

Tahap pertama penduduk masih kekurangan, maka pertumbuhan penduduk akan

menambah produksi marginal, akibatbya pendapatan perkapita menjadi lebih tinggi.

Tahap kedua tidak terdapat lagi kekurangan penduduk, dan pada tahap ini hokum hasil

lebih yang semakin berkurang (The low of diminishing return) mulai berlaku, maka kurva PM

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

42

Page 43: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

mulai menurun. Tetapi pada tahap ini produksi marginal masih lebih tinggi dari pendapatan

perkapita, yang ditunjukan oleh kurva PR.

Tahap ketiga, produksi marginal lebih rendah dari pendapatan perkapita, oleh

karenanya dalam tahap ketiga pendapatan perkapita (PR) menurun. Ini berarti batas diantara

tahap tiga dan tahap empat merupakan tingkat pertumbuhan dimana pendapatan perkapita

mencapai tingkat yang tinggi.

Tahap keempat penduduk sudah terlalu berlebihan sehingga produksi marginal telah

menjadi negatif. Dan pendapatan nasional akan bertambah rendah apabila penduduk

bertambah. Keadaan ini mengakibatkan pendapatan perkapita mengalami kemerosotan yang

lebih cepat lagi

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

43

Page 44: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN

Bab II PANDANAGN TEORI EKONOMI MAKRO

Bab III TINGKAT PENDAPATAN – KONSUMSI - TABUNGAN

Bab IV PEREKONOMIAN DUA, TIGA DAN EMPAT SEKTOR

Bab V MASALAH-MASALAH POKOK DALAM EKONOMI MAKRO

Bab VI ANALISA IS - LM

Bab VII TEORI INFLASI

Daftar pustaka

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

44

Page 45: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

YANG MENENTUKAN INVESTASI (I) : TINGKAT BUNGA DAN MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITALInvestasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang/jasa untuk tujuan investasi, seperti untuk penambahan stock di gudang atau perluasan pabrik. Sektor produsen berbeda dengan sektor rumah tangga dalam pembelian yaitu : a) macam/tujuan pengeluaran b) kemungkinan-kemungkinan yang terbuka untuk pembiayaan pengeluaran tersebut.Produsen dalam membeli barang bertujuan untuk investasi dengan harapan akan menghasilkan keuntungan, jadi pertimbangan perusahaan untuk membeli atau tidak adalah pada harapan keuntungan tersebut, dan ini berbeda dengan rumah tangga yang membeli barang/jasa atas dasar kebutuhannya. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa :

a. Perusahaan mempunyai kesempatan lebih besar untuk menggunakan dana yang lebih besar dari pada yang dimilikinya. Dalam hal ini bisa menggunakan pinjaman dana dari pihak lain atau dalam pasar uang sehingga akan menentukan volume dana yang dipinjamkan dan tingkat bunga atau harga dari dana tersebut.

b. Faktor harapan keuntungan sangat menentukan. Hal ini biasanya ada dua dimensi pertimbangan :1) dimensi yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang akan

diperoleh untuk setiap rupiah yang ditanamkan. (keuntungan kotor/tahun).

2) Dimensi waktu yang menunjukkan berapa lama aliran keuntungan itu berlangsung.

Dengan demikian untuk menentukan keputusan investasi tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang diharapkan dengan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga yang berlaku.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

45

Page 46: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Contoh:Kita ingin membeli Truck Rp. 1.000.000,- yang bisa menghasilkan keuntungan kotor Rp. 500.000,-/tahun (50%/tahun). Artinya setiap rupiah yang diinvestasikan dapat menghasilkan ½ rupiah keuntungan sampai 10 tahun.Kalau seandainya tingkat bunga yang berlaku adalah 2%/bulan dan 24%/tahun, maka investasi tersebut menguntungkan, ( 50% - 24% = 26%/tahun selama 10 tahun). Tapi apabila tingkat bunga di pasar 5%/bulan atau 60%/tahun, maka investasi itu tidak bisa dilakukan, karena mengalami kerugian netto sebesar 10% setiap tahunnya ( 50% - 60% = -10% ).

Dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yang diharapkan ini disebut Marginal Efficiency of Capital ( MEC ):

Bila MEC > tingkat bunga : investasi dilaksanakan Bila MEC < tingkat bunga : investasi tidak dilaksanakan Bila MEC = tingkat bunga : investasi bisa dilaksanakan dan bisa tidak.

Tiga hal yang penting mengenai fungsi investasi :1. Fungsi tersebut mempunyai slope yang negatif, artinya semakin rendah

tingkat bunga semakin besar tingkat investasi.2. Fungsi investasi ini posisinya sangat labil, karena tergantung pada MEC.3. Tersedianya dana investasi.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

46

Page 47: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

BAB IIPANDANGAN

TEORI EKONOMI MAKRO

TEORI MAKRO KLASIK

Kaum klasik adalah orang yang percaya akan keampuhan sistem perekonomian yang

“liberal”. Secara idiologis mereka percaya bahwa sistem LAISSEZ FAIRE atau sistem dimana

setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas

hukum yang berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Sistem bebas

berusaha, dimana campur tangan pemerintah adalah minimal, dapat menjamin :

a. Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal (full employment level of activity).

b. Alokasi sumber-sumber alam dan faktor-faktor produksi lain diantara berbagai macam

kegiatan ekonomi secara efisien.

Menurut kaum Klasik, peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, sebab

apa yang bisa dikerjakan oleh pemerintah, bisa dikerjakan pula oleh swasta secara lebih

efisien. Kegiatan pemerintah pada kegiatan yang pihak swasta betul-betul tidak bisa

melakukannya secara efisien seperti, bidang pertahanan, hukum dan juga pendidikan.

Esensi teori makro kaum Klasik bahwa suatu perekonomian laissez faire mempunyai

kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan ekonomi yang “full employment” secara

otomatis (self regulating).

PASAR BARANG

Menurut kaum Klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi kelebihan atau

kekurangan produksi untuk jangka waktu yang lama, kalau memeng ada, maka mekanisme

pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian tersebut pada posisi dimana

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

47

Page 48: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

tingkat produksi total masyarakat akan memenuhi kebutuhan total masyarakat secara “tepat”

(full employment level of activity). Landasan pendapat tersebut adalah :

a. Hukum Say (Say’s Law) : bahwa setiap barang yang diproduksikan selalu ada yang

membutuhkannya/memintanya (Supply creates its own demand).

b. Harga-harga dari hampir semua barang-barang dan jasa-jasa adalah fleksibel, yaitu

bisa dengan mudah berubah (naik/turun) sesuai dengan tarik-menarik antara penawaran

dan permintaannta.

Dasar dari pada Hukum Say yang menyatakan “Supply creates its own demand” yaitu:

a. Menghasilkan barang/jasa sebagai hasil produksi

b. Memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan dalam

proses produksi, yang jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil produksi.

PASAR UANG

Dalam hal ini, kaum Klasik mempunyai suatu teori yang cukup terkenal yang

dinamakan TEORI KUANTITAS. Teori ini adalah tentang permintaan akan uang. Yang

menyatakan bahwa : masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi tukar-

menukar mereka.

Menurut kaum Klasik, karena uang tidak bisa menghasilkan apa-apa kecuali

mempermudah transaksi, maka uang akan diminta oleh masyarakat sejumlah yang tidak lebih

dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membiayai proses transaksi mereka. Jadi

semakin banyak transaksi yang dilakukan, semakin banyak uang tunai yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

Dan volume transaksi ini tergantung paa dua hal, yaitu :

Volume barang/jasa yang diproduksikan oleh masyarakat (yang diukur pada GDP riil atau

GDP pada harga konstan)

Tingkat harga umum.

Semakin besar GDP semakin banyak transaksi yang diharapkan untuk dilakukan oleh

masyarakat, dan semakin tinggi harga-harga barang sehingga semakin besar uang tunai yang

dibutuhkan untuk menutup setiap transaksi.

Maka mekanisme pasar uang dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

48

Page 49: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

Ms = Penawaran akan uang = ditentukan oleh kebijaksanaan moneter Md = Permintaan akan uangk = suatu konstantaQ = GDP dengan harga konstanP = tingkat harga umum (rata-rata)

Menurut kaum klasik, k tidak berubah dalam jangka pendek dan ditentukan oleh

faktor-faktor kelembagaan seperti, pembayaran gaji ( harian, bulanan dll) Dan Q atau GDP

riil ditentukan di pasar barang dan tingkat Q yang normal adalah pada tingkat full

employment.

PASAR TENAGA KERJA

Kaum Klasik menganggap bahwa pasar tenaga kerja tidak ada bedanya dengan pasar

barang lainnya, bila harga dari tenaga kerja (upah) cukup fleksibel maka permintaan akan

tenaga kerja selalu seimbang dengan penawaran akan tenaga kerja.

Jadi tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela. Artinya pada tingkat

upah riil yang berlaku di pasar tenaga kerja semua orang yang bersedia untuk bekerja pada

tingkat upah tersebut memperoleh pekerjaan, dan mereka yang menganggur, hanyalah yang

tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang berlaku , jadi mereka aalah penganggur yang

sukarela.( ini bersifat sementara)

Dalam garafik dibawah ini adalah proses terjadinya tarik-menarik penawaran dan

permintaan di pasar tenaga kerja.

Tingkat Upah

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

49

Ms = Md = kPQMd = kPQ

S

D1

W1

D2

F

Nu NfO

W2

Orang yang bekerja

Page 50: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

PASAR LUAR NEGERI

Pandangan kaum Klasik, bahwa di pasar dunia pun selalu bisa mengoreksi ketidakseimbangan secara

otomatis. Dasar teori mereka adalah bahwa suatu perekonomian nasional tidak perlu merepotkan diri untuk

menyeimbangkan nerca perdagangan mereka dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus, asal saja pemerintah

mau memakai salah satu dari sistem pembayaran luar negeri yaitu :

a. SISTEM STANDAR EMAS yaitu sistem dimana uang dalam negeri (rupiah) dijamin penuh dengan emas.

Artinya setiap satuan uang (satu rupiah) selalu bisa ditukarkan dengan emas murni seberat x gram pada

Bank Sentral.

b. STANDAR KERTAS dan KURS DEVISA YANG FLEKSIBEL . Dalam sistem ini kita boleh mempunyai

sistem keuangan dalam negeri yang mengikuti “standar kertas” yaitu menggunakan uang kertas yang tidak

dijamin dengan emas (seperti uang rupiah kita), tetapi disamping itu kita juga menganut sistem kurs devisa

yang “mengambang”: {bahwa kita (pemerintah) tidak menentukan kurs atau paritas (perbandingan

pertukaran) antara satu rupiah dengan dollar atau mata uang asing lainnya, kurs rupiah terhadap mata

uang asing dibiarkan untuk naik turun secara bebas sesuai dengan tarik-menarik kekuatan pasar devisa}.

Mekanisme Hume : bahwa harga di dalam negeri mengalami penurunan dan harga di luar negeri

cenderung naik karena bertambahnya uang emas yang beredar di luar negeri dengan adanya pengiriman emas

dari dalam negeri ke luar negeri, yang akhirnya membuat neraca perdagangan kita ke arah keseimbangan lagi.

KOMENTAR TEORI KLASIK

Dalam teori Klasik terkandung keyakinan bahwa masing-masing pasar ( baik makro maupun mikro

) yang bersama-sama membentuk suatu perekonomian yang memiliki daya mengatur diri sendiri (self regulating)

menuju keseimbangannya.

Kaum Klasik menyetujui dua macam campur tangan pemerintah :

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

50

Page 51: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

1. Pada tingkat Mikro : menyangkut pengaturan-pengaturan atas industri-industri yang bersifat monopoli dan

penghapusan hambatan-hambatan kelembagaan yang menghalangi fleksbilitas harga-harga untuk turun/naik

sesuai dengan tarik-menarik penawaran dan permintaan pasar.

2. Pada tingkat Makro : tindakan pengaturan terhadap jumlah uang yang beredar (Ms) sehingga tercapai

kestabilan tingkat harga umum ( menjaga agar tidak timbul inflasi ). Namun inipun hanya bagi negara yang

menganut sistem standar kertas, bukan yang menganut sistem standar emas.

TEORI MAKRO KEYNES

Keynes berpendapat bahwa orang harus meninggalkan ideologi laissez faire atau sistem liberal yang

murni untuk mengoreksi diri sendiri ( self regulating ) yaitu untuk kembali pada tingkat “full employment” secara

otomatis yang terkandung dalam pemikiran kaum klasik, karena “full employment” hanya bisa dicapai dengan

tindakan-tindakan terencana. Dan pemerintah harus melakukan banyak campur tangan yang aktif dan sadar dalam

mengendalikan perekonomian nasional. Inilah inti dari ideologi Keynesianisme.

PASAR BARANG

Kemungkinan Kelebihan Produksi.

Keynes menolak Hukum Say, menurut Keynes kelebihan produksi secara umum bisa terjadi, apabila

permintaan masyarakat akan barang/jasa tidak cukup kuat. Demand yang ada tidak cukup untuk menyerap supply

yang ditawarkan. Tetapi daya beli yang dimiliki oleh masyarakat tidak selalu harus sama dengan daya beli yang

betul-betul dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang.

Sebagian dari daya beli itu mungkin betul-betul diterjemahkan menjadi Permintaan Efektif di pasar

barang, tetapi sebagian lagi daya beli tersebut mungkin akan ditabung oleh masyarakat.

Apa yang terjadi bila tidak semua barang yang diproduksikan dalam suatu periode bisa terbeli ? Ada dua

akibat yang bisa terjadi bila barang-barang tersebut tidak terbeli:

1) Para produsen akan mengurangi produksinya untuk periode berikutnya. ( GDP akan turun pada

periode berikutnya)

2) Harga-harga barang akan turun.

Kemungkinan Kekurangan Produksi

Secara umum hal tersebut bisa terjadi, kalau para produsen misalnya memutuskan untuk melakukan

investasi dalam jumlah yang lebih besar dari pada daya beli yang ditabung masyarakat, maka permintaan efektif

di pasar barang terlalu besar dibanding dengan nilai output yang tersedia di pasar.

Yang perlu diingat adalah bahwa permintaan efektif ( permintaan agregat) sangat tergantung pada

keputusan para konsumen mengenai besar pengeluaran konsumsinya dan keputusan para produsen mengenai

besarnya investasi yang mereka ingin laksanakan dalam periode tersebut.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

51

Page 52: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

PERMINTAAN AGREGAT DAN PENGELUARAN AGREGAT

Kita anggap saja bahwa perekonomian kita adalah perekonomian tertutup (yaitu tidak melakukan

transaksi dengan luar negeri). Permintaan agregat (aggregat demand) atau (dalam perekonomian tertutup) sama

saja dengan pengeluaran agregat (aggregat expenditure) dari masyarakat secara keseluruhan, yang terdiri :

a. Permintaan efektif dari rumah tangga akan barang-barang konsumsi ( C )

b. Permintaan efektif dari produsen untuk investasi ( I )

c. Permintaan efektif dari pemerintah ( G )

YANG MENENTUKAN C : PROPENSITY TO CONSUME ( c ) DAN PROPENSITY TO SAVE ( s )

Dalam proses produksi menghasilkan pendapatan dalam masyarakat, dan pendapatan menimbulkan

permintaan efektif dalam pasar barang, selanjutnya tidak semunya menjadi permintaan efektif karena sebagian

akan ditabung.

Biasanya untuk negara yang tingkat penghasilannya tinggi, prosentase yang ditabung semakin tinggi

( ex. 30 % - 40% ) dan yang digunakan untuk konsumsi (permintaan efektif ) antara 60% - 70%. Sedangkan di

negara yang tingkat penghasilan masyarakatnya relatif rendah, maka tingkat konsumsinya lebih tinggi dari pada

yang ditabung. Prosentase konsumsi antara ( 90% - 95% ) dan untuk tabungan ( 5% - 10%).

Persentase ini disebut dengan istilah propensity to save (s: kecenderungan untuk menabung) dan

propensity to consume (c : kecenderungan untuk berkonsumsi).

Maka dapat dituliskan dalam persamaan berikut :

Fungsi Konsumsi = Funsi Tabungan =

Bentuk lain dari fungsi konsumsi = atau

(fungsi konsumsi jangka pendek) Persamaan Liniera = Tingkat pengeluaran konsumsi minimalc = MPC = APC

MPC = Marginal propensity to consume = perubahan pengeluaran konsumsi

yang disebabkan perubahan tingkat pendapatan.

APC = Average propensity to consume = proporsi dari penghasilan yang

Dibelanjakan untuk konsumsi

Yang perlu diingat mengenai fungsi konsumsi ini, adalah bahwa MPC seharusnya mempunyai nilai ( 0 dan 1 )

jadi tidak bisa lebih besar dari 1 atau negatif, karena tidak logis.

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

52

Z = C + I + G

S = sY C = cY

C + S = cY + sY = (c + s)Y = Y c + s = 1

C = a + cY

MPC = = c

C Y

APC = = = + c C

YCa + cY Y

aY

C = a + bY

Page 53: DAFTAR ISI - Belanja Dot Com | Belanja lebih … · Web viewPasar Luar Negeri, atau Pasar Internasional; tempat yang memungkikan terlaksananya import dan export. a. Pasar Barang Permintaan

________________________ekon.makro.stie.ak.file.’03

53