Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Putranto. S. 2013. Kaya Dengan Bertani Kelapa Sawit. Pustaka Baru Press :
Yogyakarta.
Darmosarkoro, W., L, Fadli., P, Purba., S, Rahutomo., E.S, Sutarta. Dan Winarna.
2003. Teknologi Pemupukan. Hal. 7.2-7.17. Di dalam: L, Buana., D, Siahaan.
Dan S, Adiputra., editor. Budidaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa
Sawit. Medan,
Fauzi, Y., Widyastuti, Y. E., Satyawibawa, I., Hartono, 2002. Kelapa Sawit.
PT.Penebar Swadaya. Jakarta.
Ferita, Istino. 2004. Diktat Dasar-Dasar Agronomi. Padang : Universitas Andalas.
105 hal
Goh, K.J., R. Hardter. 2003. General oil palm nutrition. p. 191-230. In T.H.
Fairhurst, R. Hardter (Eds.). Oil Palm – Management for Large and
Sustainable Yields. Potash and Phosphate Institute of Canada, Norcross,
Canada.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Leszczynska, D., J.K. Malina. 2011. Effect of organic matter from various sources
on yield and quality of plant on soils contaminated with heavy metals. Ecol.
Chem. Eng. S. 18:501-507.
Lingga dan Marsono. 1997. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya.
Jakarta.
Lubis A.U, 2008. Kelpa Sawit (Elaeis guineensis Jacg) di Indonesia Edisi 2. Pusat
Penelitian Perkebunan, Marihat. Sumatera Selatan (ID): UGM Press.
Mangoensoekarjo Dan Semangun, 2008. Semangun, H. 2006. Pengantar Ilmu
Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Oil World] Oil world annual 2009. http://www.oilworld.com. [15 desember 2009].
Pahan,I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit-Manajemen Agribisnis dari Hulu
Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 411 hal.
Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit
TBM 1 di Lahan Marginal The Role of Organic and NPK Compound
Fertilizers on Growth of One-year-old Oil Palm on Marginal Land
PPKS Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. 2009. Leaflet Bahan Tanam Kelapa
Sawit Unggul.
PPKS Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. 2009. Statistik Kelapa Sawit.
http://www.iopri.org. [15 Desember 2009]
Prasetyo, B.H., D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, potensi, dan
teknologi pengelolaan tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian lahan
kering Indonesia. J. Litbang Pertan. 25:39-47.
Prasetyo, B.H., D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, potensi dan teknologi
pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering
Indonesia. J. Litbang Pertan. 25 : 39-47
Risza S. 1994. Kelapa Sawit –Upaya Peningkatan Produktifitas. Kaninus. Jogjakarta.
hal 144 -188
Rosmarkam. 2002. Cara Pemupukan. Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Sastrosaryono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit, Agromedia pustaka. Jakarta. 65
hal – 176 hal
Seopardi, G. 1979. Masalah Kesuburan Tanah di Indonesia. Departemen Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. 149 hal.
Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. 127 hal
Siregar, M dan A.U Lubis. 1982. Kesesuaian Tanah Dengan Iklim Untuk Tanaman
Kelapa Sawit. Pematang Siantar. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Ulu.
Hal 211-217.
Sukarji, R dan K Martoyo. 1989. Pemupukan Pada Pembibitan Tanaman Kelapa
Sawit Belum Menghasilkan. Dalam : Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq). Pematang Siantar. Pusat Penelitian Kelapa sawit. Hal 0.1-
1.2 , 211-217
Sunarko, 2009. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit Dengan Sistem
Kemitraan.Jakarta. Agromedia Pustaka.
Suriatna, S. 2002. Metode Penyuluhan Pertanian. Penerbit PT. Medyatama
Sarana Perkasa, Jakarta
Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik- Pemasyarakatan dan
Pengembangannya. Kanisius. Jogjakarta. 219 hal.
Tambunan, E.R.2009. Respon pertumbuhan bibit kakao (Theobrea cacao l.) pada
media tumbuh subsoil dengan aplikasi kopos limbah pertanian dan pupuk
anorganik. Tesis Fakultas pertanian USU.Medan.
Tim penulis PS. 1994. Kelapa Sawit. Jakarta. Penebar Swadaya. 83 hal.
Uwumarongie-illori, E.G.,B.B. Sulaiman Ilobu,O.Ederion,A.Imogie, B.O Imoisi,
N.Garuba, M. Ugbah.2012. Vegetative growth performance of oil palm
(Elaeis guineensis) seedlings in response to inorganic and organic fertilizer.
Greener J. Agric.Sci.2:26-30
Wigena, I.G.P., J,Purnomo, E. Tuherkih, A. Saleh. 2006. Pengaruh pupuk “slow
release” majemuk padat terhadap pertumbuhan dan produksi kelapa sawit
muda Xanthic Hapludox di Merangin, Jambi. J. Tanah Iklim 24 : 10-9.
Yan Sukmawan1*, Sudradjat 2 , dan Sugiyanta 2
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Pembibitan Kelapa Sawit (Maret 2016
– Mei 2016)
Lampiran 2. Kegiatan Pemupukan Bibit Kelapa Sawit di Main- Nursery
(gram/bibit)
Umur (Minggu
dari main-
nursery)
Pupuk N-P-K-Mg
(15-9-20-2) (gram/bibit)
B1 B2 B3 B4
2 2 4 6 8
4 4 6 8 10
6 6 8 10 12
8 8 10 12 14
10 10 12 14 16
12 12 14 16 18
TOTAL 42 54 66 78
Lampiran 3. Deskripsi Varietas Kelapa Sawit DxP Simalungun
Asal : Persilangan antara tetua dura deli dengan tetua
pisifera keturunan SP 540 T direkombinasikan
dengan tetua yangambi (orijin Zaire) dan Marihat
(orijin Kamerun)
Tinggi Tanaman : 3,63 meter (pada umur 7 tahun)
Kec. Pertumbuhan : 75 - 80 cm/tahun
Warna Daun : Hijau
Panjang Daun : 6,20 meter
Pelepah Daun : berpangkal besar
Warna Tangkai Daun : hijau muda, dengan pangkal berwarna kecoklatan
Tandan : berduri sedikit
Buah : bentuk bulat sampai oval, berwarna hitam bila
belum masak dan merah kekuningan setelah matang
panen
Umur Mulai Berbuah : 22 bulan
Umur Mulai Dipanen : 28 bulan
Jumlah Tandan : 12,5 tandan pertahun
Produksi Minyak : 7,23 ton/ha/tahun
Rerata Produksi TBS : 203,7 kg/pohon/tahon
Rerata Produktivitas TBS : 27,5 ton/ha/tahun
Buah Pertandan : 61,0 %
Inti Perbuah : 9,3 %
Cangkang Perbuah : 10,5 %
Mesokarp Perbuah : 85,2 %
Minyak/mesokarp : 57,9 %
Keterangan : dianjurkan ditanam dengan kerapatan 130-135
pohon per hektar, tumbuh baik pada curah hujan
1500 – 3500 mm per tahun dengan ketinggian
dibawah 400 meter dari permukaan laut.
Sumber : PPKS Medan
Lampiran 4. Denah Penempatan Percobaan
A4B41
A3B2 2
A3B3 2
A3B4 3
A5B4 1
A3B2 1
A4B2 3
A3B3 1
A2B3 1
A1B2 2
A2B4 2
A4B2 2
A1B4 1
A5B1 2
A3B3 3
A2B13 A4B4
2
A2B3 3
A5B2 3
A3B1 1
A5B1 3
A1B1 2
A1B2 1
A1B4 3
A4B3 2
A1B2 3
A4B2 1
A5B4 2
A4B3 3
A3B4 2
A5B3 1
A1B3 2
A5B4 3
A1B4 2
A3B1 3
A3B1 2
A3B2 2
A5B2 2
A3B3 2
A3B4 1
A4B4 1
A4B1 3
A2B1 1
A1B31
A1B1 1
A3B2 2
A1B1 3
A2B2 3
A4B3 1
A2B4 1
A5B3 3
A1B3 3
A4B1 2
A3B2 3
A5B2 1
A2B4 3
A2B2 1
A5B1 1
A2B12 A4B4
3
Lampiran 5. Analisis Statistika
A. Variabel 1. Jumlah Daun (helai)
Sumber
Keragaman db JK KT F-hitung
F-tabel P-value
5% 1%
Perlakuan 19 16.98 0.89 1.58 tn 1.85 2.39 0.111
A 4 2.73 0.68 1.21 tn 2.61 3.83 0.323
B 3 1.25 0.42 0.74 tn 2.84 4.31 0.537
AxB 12 13.00 1.08 1.91 tn 2.00 2.66 0.062
Galat 40 22.67 0.57
Total 59 39.65
KK
= 7.42%
Keterangan :
tn = tidak berbeda nyata
** = berbeda nyata
B. Variabel 2. Lebar daun terlebar (cm)
Sumber
Keragaman db JK KT F-hitung
F-tabel P-value
5% 1%
Perlakuan 19 82.38 4.34 1.09 tn 1.85 2.39 0.400
A 4 19.69 4.92 1.23 tn 2.61 3.83 0.312
B 3 9.10 3.03 0.76 tn 2.84 4.31 0.523
AxB 12 53.58 4.47 1.12 tn 2.00 2.66 0.373
Galat 40 159.76 3.99
Total 59 242.14
KK
= 10.67%
Keterangan :
tn = tidak berbeda nyata
** = berbeda nyata
C. Variabel 3. Panjang helaian daun terpanjang (cm)
Sumber db JK KT F-hitung F-tabel P-
Keragaman 5% 1% value
Perlakuan 19 515.98 27.16 0.89 tn 1.85 2.39 0.593
A 4 260.45 65.11 2.14 tn 2.61 3.83 0.094
B 3 17.47 5.82 0.19 tn 2.84 4.31 0.902
AxB 12 238.05 19.84 0.65 tn 2.00 2.66 0.785
Galat 40 1216.67 30.42
Total 59 1732.65
KK
= 11.82%
Keterangan :
tn = tidak berbeda nyata
** = berbeda nyata
D. Variabel 4. Tinggi tanaman (cm)
Sumber
Keragaman db JK KT F-hitung
F-tabel P-
value 5% 1%
Perlakuan 19 354.83 18.68 0.63 tn 1.85 2.39 0.858
A 4 10.80 2.70 0.09 tn 2.61 3.83 0.985
B 3 60.47 20.16 0.68 tn 2.84 4.31 0.568
AxB 12 283.56 23.63 0.80 tn 2.00 2.66 0.648
Galat 40 1181.25 29.53
Total 59 1536.09
KK
= 8.78%
Keterangan :
tn = tidak berbeda nyata
** = berbeda nyata
E. Variabel 5. Diameter bonggol (cm)
Sumber
Keragaman db JK KT F-hitung
F-tabel P-value
5% 1%
Perlakuan 19 3.10 0.16 1.75 tn 1.85 2.39 0.068
A 4 0.24 0.06 0.65 tn 2.61 3.83 0.630
B 3 1.02 0.34 3.64 tn 2.84 4.31 0.021
AxB 12 1.83 0.15 1.64 tn 2.00 2.66 0.120
Galat 40 3.73 0.09
Total 59 6.83
KK
= 8.85%
Keterangan :
tn = tidak berbeda nyata
** = berbeda nyata
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Penelitian