17
58 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 29 Juni 1986. Tahun 1991-1992 penulis bersekolah di TK Pertiwi Mojokerto. Tahun 1992-1995 penulis bersekolah di SDN Belakang Balok, Bukittinggi. Tahun 1995-1998 penulis bersekolah di SD BPI, Bandung Tahun 1998 penulis bersekolah di SDN Ungaran 2, Yogyakarta Tahun 1998-1999 penulis mengikuti pendidikan di SLTPN I, Yogyakarta. Tahun 1999-2000 penulis mengikuti pendidikan SLTPN I, Surabaya Tahun 2001 penulis mengikuti pendidikan di SLTPN 5, Bandung Tahun 2001-2004 penulis mengikuti pendidikan di SMUN 3, Bandung Tahun 2005-2010 penulis mengikuti pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Tahun 2010-2014 penulis mengikuti pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Tahun 2015 penulis mengikuti pendidikan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/160221/2015/160221150007_l_6733.pdf · LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Komite Etik . 60 LAMPIRAN 2 Informasi Mengenai

Embed Size (px)

Citation preview

58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 29 Juni 1986.

Tahun 1991-1992 penulis bersekolah di TK Pertiwi Mojokerto.

Tahun 1992-1995 penulis bersekolah di SDN Belakang Balok, Bukittinggi.

Tahun 1995-1998 penulis bersekolah di SD BPI, Bandung

Tahun 1998 penulis bersekolah di SDN Ungaran 2, Yogyakarta

Tahun 1998-1999 penulis mengikuti pendidikan di SLTPN I, Yogyakarta.

Tahun 1999-2000 penulis mengikuti pendidikan SLTPN I, Surabaya

Tahun 2001 penulis mengikuti pendidikan di SLTPN 5, Bandung

Tahun 2001-2004 penulis mengikuti pendidikan di SMUN 3, Bandung

Tahun 2005-2010 penulis mengikuti pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.

Tahun 2010-2014 penulis mengikuti pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Tahun 2015 penulis mengikuti pendidikan Program Pendidikan Dokter

Gigi Spesialis Prostodonsia di Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Padjadjaran

59

LAMPIRAN 1

Lembar Persetujuan Komite Etik

60

LAMPIRAN 2

Informasi Mengenai Penelitian

61

62

63

LAMPIRAN 3

Lembar Persetujuan sebagai Sampel Penelitian

64

LAMPIRAN 4

Formulir Pemeriksaan DC / TMD

65

66

LAMPIRAN 5

Tabel I Besar Sudut Kondilus Kanan, Kiri, dan Rata-rata kanan dan kiri dengan dua

metode pengukuran

No JK

Pengukuran Catatan Protrusif

Pengukuran dengan Kinect

Sudut Kondilus

Kanan

Sudut Kondilus

Kiri Kanan+Kiri/2

Sudut Kondilus

Kanan

Sudut Kondilus

Kiri Kanan+Kiri/2

1 P 15 15 15 18.22 19.86 19.04 2 P 20 25 22.5 18.47 18.04 18.25 3 P 15 20 17.5 18.57 19.46 19.01 4 P 15 20 17.5 22.19 20.86 21.53 5 P 20 25 22.5 14.86 26.12 20.49 6 P 22 15 18.5 18.67 18.81 18.74 7 P 20 15 17.5 19.24 20.88 20.06 8 P 20 25 22.5 21.44 21.33 21.39 9 P 15 20 17.5 19.49 21.45 20.47

10 P 15 20 17.5 19.69 19.67 19.68 11 P 25 15 20 23.16 17.81 20.48 12 P 15 20 17.5 17.64 18.06 17.85 13 P 20 20 20 21.23 21.27 21.25 14 P 15 15 15 21.34 20.09 20.72 15 P 20 25 22.5 19.50 14.50 17.00 16 L 20 20 20 22.57 20.49 21.53 17 L 20 25 22.5 21.72 22.67 22.19 18 L 20 15 17.5 20.98 23.09 22.03 19 L 22 20 21 24.64 17.18 20.91 20 L 20 20 20 18.76 20.14 19.45 21 L 20 20 20 22.21 19.43 20.82 22 L 15 20 17.5 17.59 21.77 19.68 23 L 25 20 22.5 19.43 18.03 18.73 24 L 25 15 20 20.26 20.91 20.58 25 L 15 20 17.5 23.09 23.02 23.05 26 L 20 15 17.5 22.63 14.84 18.73 27 L 15 15 15 17.39 19.88 18.64 28 L 10 20 15 14.60 14.21 14.41 29 L 25 30 27.5 19.16 22.96 21.06

67

LAMPIRAN 6

Hipotesis kerja yang dapat diturunkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Terdapat kesamaan hasil pengukuran sudut kondilus kanan antara

pengukuran dengan menggunakan pencatatan protrusif dengan pengukuran

menggunakan kamera Kinect

2. Terdapat kesamaan hasil pengukuran sudut kondilus kiri antara pengukuran

dengan menggunakan pencatatan protrusif dengan pengukuran

menggunakan kamera Kinect

3. Terdapat kesamaan hasil pengukuran rata-rata sudut kondilus kanan dan kiri

antara pengukuran dengan menggunakan pencatatan protrusif dengan

pengukuran menggunakan kamera Kinect

Untuk menguji hipotesis kerja, diturunkan hipotesis statistik sebagai berikut

1. H0 : µ0 = µ1

2. H1 : µ0 = µ1

Pengujian Hipotesis penelitian menggunakan uji t berpasangan dengan rumus

thitung = 𝒳𝑎− 𝒳𝑏

𝑠√1

𝑁𝑎+

1

𝑁𝑏

Dengan

𝒳𝑎 = Nilai rata-rata sudut kondilus dengan pengukuran metode konvensional

𝒳𝑏 = Nilai rata-rata sudut kondilus dengan pengukuran metode kamera Kinect

s = Simpangan baku gabungan

Na = Jumlah sample pengukuran dengan metode konvensional

Nb = Jumlah sample pengukuran dengan metode kamera Kinect

68

Kriteria uji, Tolak H0 jika thitung lebih besar dari ttabel dengan taraf signifikasi α 0,05

dan derajat kebebasan N-1 atau jika p value lebih kecil daripada α

69

LAMPIRAN 7

Hasil pengujian untuk hipotesis I dengan membandingkan hasil pengukuran

sudut kondilus kanan dengan menggunakan dua metode berbeda

No

Pengukuran Catatan Protrusif

Pengukuran dengan Kinect

Jenis Kelamin

Sudut Kondilus Kanan

Sudut Kondilus Kanan

1 P 15 18.22 2 P 20 18.47 3 P 15 18.57 4 P 15 22.19 5 P 20 14.86 6 P 22 18.67 7 P 20 19.24 8 P 20 21.44 9 P 15 19.49

10 P 15 19.69 11 P 25 23.16 12 P 15 17.64 13 P 20 21.23 14 P 15 21.34 15 P 20 19.50 16 L 20 22.57 17 L 20 21.72 18 L 20 20.98 19 L 22 24.64 20 L 20 18.76 21 L 20 22.21 22 L 15 17.59 23 L 25 19.43 24 L 25 20.26 25 L 15 23.09 26 L 20 22.63 27 L 15 17.39 28 L 10 14.60 29 L 25 19.16

70

t-Test: Paired Two Sample for Means kondilus kanan

Variable 1 Variable 2

Mean 18.75862069 20.09058803

Variance 14.76108374 6.123846736

Observations 29 29

Pearson Correlation 0.367525938 Hypothesized Mean Difference 0

df 28

t Stat -

1.924164858

P(T<=t) one-tail 0.032276176

t Critical one-tail 1.701130934

P(T<=t) two-tail 0.064552353

t Critical two-tail 2.048407142

71

LAMPIRAN 8

Hasil pengujian untuk hipotesis I dengan membandingkan hasil pengukuran

sudut kondilus kiri dengan menggunakan dua metode berbeda

No JK

Pengukuran Catatan Protrusif

Pengukuran dengan Kinect

Sudut Kondilus

Kiri Sudut Kondilus Kiri

1 P 15 19.86 2 P 25 18.04 3 P 20 19.46 4 P 20 20.86 5 P 25 26.12 6 P 15 18.81 7 P 15 20.88 8 P 25 21.33 9 P 20 21.45

10 P 20 19.67 11 P 15 17.81 12 P 20 18.06 13 P 20 21.27 14 P 15 20.09 15 P 25 14.50 16 L 20 20.49 17 L 25 22.67 18 L 15 23.09 19 L 20 17.18 20 L 20 20.14 21 L 20 19.43 22 L 20 21.77 23 L 20 18.03 24 L 15 20.91 25 L 20 23.02 26 L 15 14.84 27 L 15 19.88 28 L 20 14.21 29 L 30 22.96

72

t-Test: Paired Two Sample for Means Kondilus Kiri

Variable 1 Variable 2

Mean 19.65517241 20.16132246

Variance 15.94827586 6.2360846

Observations 29 29

Pearson Correlation 0.368737613 Hypothesized Mean Difference 0

df 28

t Stat -

0.707801566

P(T<=t) one-tail 0.242459509

t Critical one-tail 1.701130934

P(T<=t) two-tail 0.484919018

t Critical two-tail 2.048407142

54

LAMPIRAN 9

Hasil pengujian untuk hipotesis I dengan membandingkan hasil pengukuran

rata-rata sudut kondilus kanan+kiri dengan menggunakan dua metode

berbeda

No JK

Pengukuran Catatan Protrusif

Pengukuran dengan Kinect

Kanan+Kiri/2 Kanan+Kiri/2

1 P 15 19.04 2 P 22.5 18.25 3 P 17.5 19.01 4 P 17.5 21.53 5 P 22.5 20.49 6 P 18.5 18.74 7 P 17.5 20.06 8 P 22.5 21.39 9 P 17.5 20.47

10 P 17.5 19.68 11 P 20 20.48 12 P 17.5 17.85 13 P 20 21.25 14 P 15 20.72 15 P 22.5 17.00 16 L 20 21.53 17 L 22.5 22.19 18 L 17.5 22.03 19 L 21 20.91 20 L 20 19.45 21 L 20 20.82 22 L 17.5 19.68 23 L 22.5 18.73 24 L 20 20.58 25 L 17.5 23.05 26 L 17.5 18.73 27 L 15 18.64 28 L 15 14.41 29 L 27.5 21.06

55

t-Test: Paired Two Sample for Means

Variable 1 Variable 2

Mean 38.17857143 40.05553674

Variance 34.07804233 11.6492547

Observations 28 28

Pearson Correlation 0.333381855

Hypothesized Mean Difference 0

df 27

t Stat -

1.743728261

P(T<=t) one-tail 0.046292048

t Critical one-tail 1.703288446

P(T<=t) two-tail 0.092584095

t Critical two-tail 2.051830516