2
Dalam perjuangannya saat ini, secara konsisten kaum buruh telah menjadikan isu tentang upah dan jaminan sosial (jaminan kesehatan dan pensiun) sebagai isu utama dalam setiap perayaan May Day. Walaupun terkadang diiringi isu-isu lain yang menjadi isu hangat di masyarakat. Keberhasilan kerap mengiringi perjuangan buruh saat merayakan May Day, setidaknya hingga tahun 2015 telah terjadi persentase kenaikan upah yang lumayan tinggi dan lahirnya Undang-Undang BPJS yang mewajibkan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan jaminan kesehatan serta mewajibakn seluruh pekerja formal mendapat jaminan pensiun. Pun demkian, pada era pemerintah Jokowi-JK terjadi degradasi persentase kenaikan upah minimum nasional tahun 2015 dan kepastian pelaksanaan jaminan pensiun wajib menjadi “abu-abu”. Dibalik ketidak berpihakan pemerintahan Jokowi-Jk dan berbagai reaksi sinis dari pengusaha terhadap kenaikan upah minimum, sesungguhnya kenaikan tersebut belum menjawab kebutuhan riil kaum buruh di Indonesia, karena tingginya kenaikan upah minimum adalah konsekuensi dari terus meningkatnya harga kebutuhan pokok dan kenaikan harga BBM. Tidak heran dalam perayaan May Day tahun ini isu upah layak tetap menjadi isu utama. Bahkan secara tegas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan pemerintah wajib menaikkan upah minimum sebesar 32 persen dan merubah Komponen Hidup Layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item. Iqbal beralasan, kenaikan upah minimum dan perubahan KHL mutlak harus dilakukan demi meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya kaum buruh yang terpuruk akibat kenaikan harga bahan kebutuhan pokok dan kenaikan BBM.

Dalam perjuangannya saat ini.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Dalam perjuangannya saat ini, secara konsisten kaum buruh telah menjadikan isu tentang upah dan jaminan sosial (jaminan kesehatan dan pensiun) sebagai isu utama dalam setiap perayaan May Day. Walaupun terkadang diiringi isu-isu lain yang menjadi isu hangat di masyarakat.

Keberhasilan kerap mengiringi perjuangan buruh saat merayakan May Day, setidaknya hingga tahun 2015 telah terjadi persentase kenaikan upah yang lumayan tinggi dan lahirnya Undang-Undang BPJS yang mewajibkan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan jaminan kesehatan serta mewajibakn seluruh pekerja formal mendapat jaminan pensiun.

Pun demkian, pada era pemerintah Jokowi-JK terjadi degradasi persentase kenaikan upah minimum nasional tahun 2015 dan kepastian pelaksanaan jaminan pensiun wajib menjadi abu-abu.

Dibalik ketidak berpihakan pemerintahan Jokowi-Jk dan berbagai reaksi sinis dari pengusaha terhadap kenaikan upah minimum, sesungguhnya kenaikan tersebut belum menjawab kebutuhan riil kaum buruh di Indonesia, karena tingginya kenaikan upah minimum adalah konsekuensi dari terus meningkatnya harga kebutuhan pokok dan kenaikan harga BBM.Tidak heran dalam perayaan May Day tahun ini isu upah layak tetap menjadi isu utama. Bahkan secara tegas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan pemerintah wajib menaikkan upah minimum sebesar 32 persen dan merubah Komponen Hidup Layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item.

Iqbal beralasan, kenaikan upah minimum dan perubahan KHL mutlak harus dilakukan demi meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya kaum buruh yang terpuruk akibat kenaikan harga bahan kebutuhan pokok dan kenaikan BBM.Kabarnya, demi terwujudnya tuntutan tersebut, jutaan buruh di seluruh Indonesia akan turun ke jalan guna memperingati May Day. Jika ini benar terjadi, bisa dipastikan perayaan May Day 2015 di Indonesia merupakan perayaan May Day terbesar di dunia.