Upload
doanngoc
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
DAMPAK IMPLEMENTASI PERUBAHAN KEPUTUSAN
BUPATI BATANG TENTANG PENETAPAN KAWASAN
KONSERVASI LAUT DAERAH UJUNG NEGORO-ROBAN
TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hamdy Auda
8111411261
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu
tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan
cangkul dan hanya memiliki cita-cita sederhana, maka lebih baik pendidikan
itu tidak diberikan sama sekali (Tan Malaka).
2. Manfaatkan Hidup sebaik-baiknya dan manfaatkan perbuatan tindakan agar
bermanfaat bagi semesta alam (Penulis).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
kesabaran, kelancaran, dan kemudahan.
2. Kedua orangtuaku tercinta dan keluarga besarku
yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doa
untuk penulis.
3. Sahabat-sahabat tercinta.
4. Almamaterku.
vii
PRAKATA PENULIS
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “DAMPAK IMPLEMENTASI PERUBAHAN KEPUTUSAN
BUPATI BATANG TENTANG PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI
LAUT DAERAH UJUNG NEGORO-ROBAN TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman,M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dr. Rodiyah, S.pd., S.H., M,Si, Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang sekaligus Dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu
dan sangat sabar dalam membimbing dan memotivasi penulis selama
pembuatan skripsi.
3. Dr. Martitah, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Akademik.
4. Tri Sulistiyono, S.H.,M.H, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
5. Saru Arifin, S.H., LL.M, Dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan sangat sabar dalam membimbing dan memotivasi penulis
selama skripsi ini.
6. Sonny Saptoajie Wicaksono, S.H., M.Hum, dosen wali yang telah
banyak memberikan arahan dan memotivasi penulis.
viii
7. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang.
8. Hermanto Kabid Konservasi Perairan dan Pesisir dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Batang.
9. Arif, S.T, Bidang Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi
Lingkungan Hidup.
10. Keluarga saya tercinta terutama kedua orang tua saya yang tanpa lelah
memberikan kasih sayang, mendoakan penulis, serta memberikan
dukungan baik berupa moril maupun materil yang tidak dapat terhitung.
11. Empat Saudara Kandung saya yang selalu menyayangi dan mendoakan
penulis.
12. Sahabatku, Handy soesilo, Yogie Rahman, jayen, Ega, Diga, Lia, Isro,
Morteza Avesiana, Denting Wijaya, Donny Raharjo, Danang Adhi, M.
Umar Baradja, Alviando Prima, Anindito Prihantoro, M. Nurul Mubin,
Eko Kusuma Aji, Soritua Manalu, Eri K, Bagus Panuntun, Takhim,
Galih, Ristika Nayangsari, Ahmad Khusaeni, Indah Wulan Sari
(spesial), Mas Hangka Yudha, Wawan Kristiawan, Bayu Riyadi, Luhtfi
Nurkhakim, Yudhistira, Keluarga Besar PAHAMPALAM, GUANA
FC, dan teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih karena telah memberikan semangat, motivasi,
dukungan dan sangat banyak membantu dalam menegerjakan skripsi
ini.
ix
x
ABSTRAK
Hamdy Auda. 2016. Dampak Implementasi Perubahan Keputusan Bupati Batang
Tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Terhadap Perekonomian Masyarakat. Program Studi Ilmu Hukum. Universitas
Negeri Semarang. Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H.,M.,Si Dan Saru Arifin, S.H,.LL.M.,
S.Pd.
Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban Kabupaten
Batang, Sangat Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan ekowisata bagi
Masyarakat disekitar Kawasan. Terjadi perubahan-perubahan peraturan penetapan
batas-batas kawasan KKLD yang dilakukan oleh Bupati Batang.
Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana
Implementasi Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011 tentang perubahan
keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 tentang Penetapan Kawasan
Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang?, (2)Bagaimana
dampak Implementasi Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011 tentang
perubahan keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 tentang Penetapan
Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang
terhadap Perekonomian masyarakat di sekitar Kawasan Konservasi Laut Daerah?
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan
menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis. Dengan teknik pengumpulan
data yaitu: wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data didapatkan dari
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang, LBH Semarang, BLH Provinsi
Jawa Tengah, dan Pemda Kabupaten Batang.
Hasil dan Pembahasan dari penelitian ini adalah Implementasi Perubahan
Keputusan Bupati Batang berubah 3 kali perubahan penetapan KKLD: (1) SK
Bupati Batang No. 523/283/2005., (2) SK Bupati Batang No. 523/306/2011 yang
menggeser batas-batas sebelumnya, dan yang., (3) SK Bupati Batang No.
523/194/2012 dan ditindaklanjuti oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
No. 29/Men/2012. Dampak Implementasi Dari Perubahan Keputusan Bupati
Tentang Perubahan Penetapan KKLD tersebut Terhadap Perekonomian
Masyarakat adalah Dengan Munculnya suatu Industri PLTU di kawasan KKLD
sebelumnya, yang Berdampak Negatif Bagi ekosistem di Laut, Hasil tangkapan
Nelayan tradisional dan muncul berbagai masalah Konflik.
Simpulan dari penelitian ini adalah dampak Implementasi dari Perubahan
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban Terhadap
Masyarakat Berdampak Negatif bagi Ekositem Laut, Nelayan Tradisional, Buruh
Tani dan Buruh Lainya. Penulis Menyarankan Pemda Kabupaten Batang dan PT
Bhimasena harus bersama-sama bekerjasama dalam menyejahterakan Masyarakat
tradisional yang menggantungkan hidupnya Bertani dan Nelayan.
Kata Kunci: Implementasi, Keputusan Bupati, Kawasan Konservasi Laut
Daerah, Perekonomian Masyarakat.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................ 7
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................ 9
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 12
2.2 Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara Prespektif HAN .................... 14
2.3 Pengertian Implementasi ..................................................................... 24
xii
2.4 Penetapan Kawasan Konservsi Laut Daerah Secara Normatif ........... 29
2.5 Teori Fase Pertumbuhan Perekonomian MasyarakatTradisional ....... 37
2.6 Teori Konflik Rafl Danhrendorf ......................................................... 38
2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 41
3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................... 41
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 42
3.3 Fokus Penelitian .................................................................................. 42
3.4 Lokasi Penelitian ................................................................................. 42
3.5 Sumber Data Penelitan ....................................................................... 43
3.5.1 Data Primer ................................................................................ 43
3.5.2 Data Sekunder............................................................................ 44
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 46
3.6.1 Wawancara ................................................................................ 46
3.6.2 Dokumentasi .............................................................................. 46
3.6.3 Studi Kepustakaan ..................................................................... 47
3.7 Keabsahan Data .................................................................................. 47
3.8 Analisis Data ...................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 52
4.1 Deskripsi Kawasan Konservasi Laut Daerah
Ujung Negoro-Roban .......................................................................... 52
4.1.1 Letak Geografis ......................................................................... 52
4.1.2 Aksesibilitas............................................................................... 53
4.1.3 Iklim ...................................................................................... 53
4.1.4 Kondisi Perairan ........................................................................ 53
4.1.5 Kondisi Ekosistem Perairan ....................................................... 54
4.1.6 Kondisi Ekonomi Sosial Budaya ............................................... 55
4.1.7 Mata Pencaharian ...................................................................... 56
xiii
4.1.8 Potensi Perikanan ...................................................................... 56
4.1.9 Pendekatan Konservasi .............................................................. 56
4.2 Implementasi Keputusan Bupati Batang Tentang Perubahan
Keputusan Bupati Batang Tentang Penetapan Kawasan Konservasi
Laut Daerah Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang ..................... 57
4.2.1 Implentasi Surat Keputusan Bupati Batang No.523/283/2005 .. 65
4.2.2 Implementasi Surat Keputusan Bupati No. 523/306/2011 ........ 68
4.3 Dampak Implementasi Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011
Tentang Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005
Tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung
Negoro-Roban Terhadap Perekonmian Masyarakat .......................... 69
4.3.1 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Sebelum Perubahan
Keputusan Bupati Tentang Penetapan Kawasan Konservasi
Laut Daerah Ujung Negoro-Roban............................................ 72
4.3.1.1 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ............................... 72
4.3.2 Dampak Akibat Pembangunan PLTU Terkait Perubahan
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung-Negoro
Terhadap Perekonomian Masyarakat ........................................ 82
4.3.2.1 Perubahan Pola Mata Pencaharian ................................... 90
4.3.2.2 Gangguan terhadap Biota Laut ......................................... 94
4.3.2.3 Kekerasan dan Kriminalisasi ............................................ 96
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 100
5.1 Simpulan ............................................................................................. 100
5.2 Saran ................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 40
Bagan 3.2 Komponen-Komponen dan Alur Data Kualitatif ............................ 51
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Kondisi Perekonomian masyarakat sebelum dan sesudah
SK Bupati berubah ............................................................................ 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Perubahan Peraturan Kawasan Konservasi Laut Daerah ............. 61
Gambar 4.2 Peta Lokasi PLTU Batang ............................................................ 87
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. Surat Keputusan Bupati No. 523/283/2005
Lampiran 2. Surat Keputusan Bupati No. 523/306/2011
Lampiran 3. Surat Keputusan Bupati No.523/194/2012
Lampiran 4. Surat Tembusan Penelitian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Tengah
Lampiran 5. Surat Tembusan Dari Bappeda Kabupaten Batang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang akan digunakan untuk pembangunan Pusat Listrik Tenaga
Uap (PLTU) Batubara terbesar di Asia Tenggara berkapasitas 2 x 1.000 MW
di kawasan pesisir Ujung Negoro oleh konsorsium J-Power (Jepang), Itochu
(Jepang) dan Adaro (Indonesia) yang diperkirakan beroperasi tahun 2017 yang
dimana sampai saat ini masih menimbulkan konflik kepentingan, perbedaan
penafsiran hukum perundangan dan berpotensi menimbulkan gangguan
terhadap KKLD Ujung Negoro-Roban (Suara Merdeka, 15 Novenber 2011)
Salah satu hasil Konferensi Pembangunan Berkelanjutan Rio-20 adalah
menekankan perlunya konservasi dan pemanfaatan sumberdaya laut secara
berkelanjutan untuk menanggulangi kemiskinan, ketahanan pangan dan mata
pencaharian serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dari 283 poin
kesepakatan, 19 poin menyangkut kelautan dan perikanan dan tiga poin yang
sangat penting, yaitu konservasi, pengelolaan perikanan dan subsidi.
Pentingnya konservasi laut termasuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) dan
pemanfaatan secara berkelanjutan tersurat dalam poin 177 yang merujuk pada
the Convention on Biological Diversity 2010 yang menargetkan 10 persen
wilayah pesisir dan laut pada tahun 2020. Bila luas laut Indonesia mencapai
31 juta km2 (310 juta hektar), maka kita harus mengkonservasi 31 juta hektar,
2
Sampai saat ini wilayah konservasi laut kita sekitar 15,4 juta hektar 5% dan
tahun 2020 ditargetkan 20 juta hektar (Kompas, 12 Juli 2012).
Salah satu kawasan konservasi laut adalah kawasan konservasi laut
daerah(KKLD) Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang yang ditetapkan
sejak 2005 melalui SK Bupati Batang No: 523/283/2005 dengan luas 6.893,75
ha untuk melindungi kawasan Karang Kretek dan Karang Maeso, Situs
makam Syekh Maulana Maghribi dan kawasan wisata pantai Ujung
Negoro.Data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang, untuk
tapak calon lokasi PLTU Batang di Desa Karanggeneng, Kecamatan
Kandeman akan mengenai tanah sawah irigasi teknis di Desa Karanggeneng
seluas 124,5 Ha, padahal lahan tersebut merupakan sumber mata pencaharian
utama masyarakat Desa Karanggeneng (Suara Merdeka Semarang, 12
Februari 2012).
Megaproyek ini juga akan menghabiskan lahan seluas 700 hektar, yang
didalamnya terdapat lahan pertanian produktif lebih rinci dapat digambarkan,
sawah beririgasi teknis seluas 124,5 hektar dan perkebunan melati 20 hektar.
Selain itu sawah tadah hujan seluas 152 hektar dan kawasan Konservasi Laut
Daerah (KKLD) dari Ujung Negoro-Roban yang juga tempat berkembangnya
terumbu karang sehingga bedasarkan hal-hal tersebut masyarakat tidak ingin
kehilangan lahan produktifnya yang memiliki irigasi yang baik, dimana dari
lahan tersebut, setiap tahun masyarakat mendapatkan hasil panen padi tiga (3)
kali dan selain itu juga lahan/tanah sangatlah menjadi tumpuan hidup (LBH
Semarang, 2013: 5).
3
Ribuan warga tergabung dalam Paguyuban Rakyat Batang Berjuang
Untuk Konservasi (PRBBUK), menggelar demonstrasi di Kantor PTUN
Semarang. Mereka menolak rencana pembangunan proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 1.000 MW di Batang(Solopos,
3/9/2012).
Sejumlah spanduk dan poster berisi penolakan terhadap pembangunan
PLTU di wilayah mereka. Jalannya aksi diwarnai dengan teatrikal
mengambarkan penderitaan rakyat akibat terkena dampak pembangunan
PLTU. Aksi warga Batang ini mendapatkan dukungan aktivis Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Semarang dan Greenpeace Indonesia. “Warga sejak
awal menolak rencana pembangunan PLTU Batang,”kata juru bicara
PRBBUK, Salim mengemukakan alasan penolakan warga, lanjut Salim,
karena masyarakat sekitar merasa khawatir pembangunan PLTU akan
menyebabkan hilangnya mata pencaharian sebagai petani, buruh tani dan
nelayan.
Tahun 2002 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sudah mengalami
beberapa kali peninjauan dan/atau perubahan. Pada perubahan ke-empat
ketentuan pada Pasal 33 ayat 4 menjadi sebagai berikut: “Perekonomian
Nasional diselenggarakan berdasar atas Demokrasi Ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional”, terutama pada frase “Berwawasan Lingkungan”,
merupakan ketentuan peraturan tertinggi dalam pengelolaan kawasan
4
konservasi di Indonesia. Istilah konservasi kawasan tidak disebutkan karena
naskah konstitusi pada umumnya hanya mengatur ketentuan pokok, sementara
ketentuan lebih detail dibuat pada peraturan pelaksana yang lebih rendah.
Selain itu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik
Indonesia Nomor II/MPR/1993 juga menjelaskan tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN 1993 - 1998), menyinggung aspek konservasi
kawasan melalui peran lingkungan hidup. Pasal 5 dari UU No. 5 tahun 1990
menyatakan: Konservasi sumber daya alamhayati dan ekosistemnya dilakukan
melalui kegiatan: (a) perlindungan sistem penyangga kehidupan; (b)
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
dan (c) pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Untuk tujuan perlindungan Pemerintah menetapkan wilayah tertentu sebagai
wilayah perlindungan sistem penyanggakehidupan (Pasal 8 (1.a)).
Pemerintah Republik Indonesia sampai pada Tahun 2011 telah
menginisiasi kawasan konservasi laut seluas 15 juta ha lebih, melebihi target
10 juta ha pada Tahun 2010. Melalui PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional dan Perda Provinsi Jawa Tengah
Nomor 6 Tahun 2010 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009-2029 maupun Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Batang Tahun
2011-2031, Pantai Ujung Negoro merupakan salah satu Kawasan Konservasi
yang dilindungi guna mewujudkan tujuan dari konferensi Rio 20.
5
Keputusan Bupati Batang Nomor 523/306/2011 tanggal 19 September
2011 tersebut, bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008 tentang RTRWN dan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, maupun Perda
Kabupaten Batang Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Batang Tahun 2011-2031.
Memperhatikan perkembangan rencana pembangunan PLTU Batang,
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah telah menyelenggarakan
rapat koordinasi pada tanggal 9 Februari 2012 membahas Pra AMDAL
terhadap aspek Normatif Kesesuaian Lokasi Rencana Pembangunan PLTU
Batang dengan RTRW dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya, bahwa
tanda baca “-” disepakati bermakna “sampai dengan”, sehingga Kawasan
Lindung Nasional berupa Taman Wisata Alam Laut mencakup Daerah Pantai
Ujung Negoro sampai dengan Roban, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa
Tengah. Selanjutnya Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 pada Pasal 101
ayat (6) huruf a sampai huruf d mengatur bahwa peraturan zonasi Taman
Wisata Alam Laut disusun dengan memperhatikan:
a. Pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa mengubah bentang alam;
b.Ketentuan pelarangan kegiatan selain untuk wisata alam tanpa mengubah
bentang alam;
c. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan wisata
alam;
6
d.Ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain untuk menunjang
kegiatan wisata alam, maka semua pemanfaatan ruang pada daerah
Pantai Ujung Negoro-Roban harus konsisten dengan peraturan
Perundang-Undangan yang terkait.
khusus untuk konstruksi bangunan dan aktifitas bongkar muat batubara
maupun penyedotan air laut serta pembuangan air bah yang berada di laut
daerah pantai Ujung Negoro-Roban tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 101
ayat (6) PP Nomor 26 Tahun 2008.
Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan harus selalu di
utamakan, selain itu pejabat publik juga harus mendukung hal yang berkaitan
pembangunan yang berwawasan lingkungan, karena kebijakan dari pejabat
publik sangat berpengaruh dalam pembangunan, tetapi dalam realitanya
masih banyak yang mengkesampingkan itu, hasilnya banyak sekali
permsalahan yang timbul dan kerusakan lingkungan.Yusmanto, Sutrisno
Anggoro, Tukiman Taruna (2012:2), Bahwa berubah-ubahnya dasar hukum
peraturan penetapan dan pengelolaan kawasan konservasi laut daerah Ujung
Negoro-Roban menimbulkan ketidakpastian hukum. KKLD Ujung Negoro-
Roban mengalami kerawanan ekosistem terumbu karang, ekosistem
mangrove, pencemaran, abrasi, akresi, sedimentasi, kegiatan perikanan yang
tidak ramah lingkungan dan pembangunan PLTU batubara berpotensi
mengancam keberlanjutan kawasan konservasi. Strategi alternatif pengelolaan
KKLD yang menunjang kegiatan kelautan dan perikanan adalah
meningkatkan daya dukung kawasan sehingga mampu meningkatkan
7
kapasitas dan kualitas sumberdaya ikan dan mendukung fungsi ekowisata
alam pesisir.
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dan menulis skripsi dengan judul: “DAMPAK
IMPLEMENTASI PERUBAHAN KEPUTUSAN BUPATI BATANG
TENTANG PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH
UJUNG NEGORO-ROBAN TERHADAP PEREKONOMIAN
MASYARAKAT.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011 Tentang
Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 Tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan
yang berada di atasnya terkait pembangunan PLTU yang berada di
kawasan Konservasi Laut Daerah yaitu Pasal 101 ayat (6) PP No 26
Tahun 2008.
2. Dampak PerekonomianMasyarakat dari Keputusan Bupati Batang No.
523/306/2011 Tentang Perubahan Keputusan Bupati Batang No.
8
523/283/2005 Tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah
Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang.
3. Banyak lahan pertanian/perkebunan yang menjadi mata pencaharian
masyarkat yang dijadikan lahan kawasan PLTU, sedangkan mereka
banyak menggantungkan hidupnya di pertanian/perkebunan.
4. Kurangnya pengetahuan atau pengalaman Masyarakat mengenai lapangan
pekerjaan, karena masyarakat sebagian besar hanya menggantungkan
hidupnya dengan bekerja sebagai petani dan nelayan.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitianakan difokuskan
terhadap:
1. Implementasi Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011 Tentang
Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 Tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang.
2. Dampak ekonomi dari Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011
Tentang Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 Tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang.
9
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang
permasalahan tersebut diatas, maka pokok masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011
tentang perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang?
2. Bagaimana Dampak Implementasi Keputusan Bupati Batang No.
523/306/2011 tentang perubahan Keputusan Bupati Batang No.
523/283/2005 tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah
Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang terhadap Perekonomian
Masyarakat di sekitar Kawasan Konservasi Laut Daerah?
1.5 Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan penulis agar dapat menyajikan
data akurat sehingga memberi manfaat untuk Pemerintah Daerah, jika
terjadi dampak negative bagi masyarakat disekitar kawasan pembangunan
PLTU. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan Implementasi Keputusan Bupati Batang No.
523/306/2011 tentang perubahan keputusan Bupati Batang No.
523/283/2005 tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah
10
Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang terhadap dampak Perekonomian
Maysarakat.
2. Menemukan dampak dari Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011
Tentang Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 Tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang terhadap Wilayah Konservasi di pantai Ujung Negoro.
3. Menganalisis dari dampak perubahan keputusan Bupati Batang tentang
penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis persepsi masyarakat terkait
pembanguna PLTU.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
baik dari segi teoritis maupun segi praktis yaitu:
1. Segi teoritis
Hasil Penelitian ini dapat menjadikan literatur dalam
pengembangan ilmu Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata
Negara serta untuk menambah wawasan dan meningkatkan
kemampuan menganalisis terhadap kenyataan yang ada mengenai
Dampak dari Keputusan Bupati Batang No. 523/306/2011 Tentang
Perubahan Keputusan Bupati Batang No. 523/283/2005 Tentang
Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung Negoro-Roban
Kabupaten Batang Terhadap Perekonomian Masyarakat.
2. Segi praktis
11
Harapan hasil dari penulisan ini dapat memberikan informasi dan
masukan bagi masyarakat sebagai pengetahuan dan menambah
wawasan mengenai dampak perubahan keputusan Bupati Batang No.
523/306/2011 Tentang Perubahan Keputusan Bupati Batang No.
523/283/2005 Tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah
Ujung Negoro-Roban Kabupaten Batang. Hasil penelitian ini
diharapkan bisa memberikan solusi terhadap pemerintah Daerah jika
terjadi dampak negatife dari perubahan keputusan Bupati batang
mengenai penetapan kawasan Konservasi Laut Daerah terkait
pembangunan PLTU di kawasan Konservasi Laut Daerah Ujung
Negoro-Roban.