121
Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap Perkembangan Perdagangan dan Rumah Makan di Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes (Studi Kasus di Jalur Pantai Utara) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Muhammad Hasan Hidayat NIM 11140840000044 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Jakarta 1439H/2018M

Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap

Perkembangan Perdagangan dan Rumah Makan di Kabupaten

Indramayu, Cirebon dan Brebes

(Studi Kasus di Jalur Pantai Utara)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Muhammad Hasan Hidayat

NIM 11140840000044

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Jakarta

1439H/2018M

Page 2: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

i

Page 3: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

ii

Page 4: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

iii

Page 5: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

iv

Page 6: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Muhammad Hasan Hidayat

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 18 Februari 1996

3. Alamat : Kampung Babakan No 47 RT02/07

Desa Dayeuh Cileungsi Bogor 16820

4. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 06 Cileungsi : 2002-2008

2. SMP Negeri 01 Cileungsi : 2008-2011

3. SMA Darul Ulum 2 Jombang : 2011-2014

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2014-2018

III. PENDIDIKAN NON FORMAL,

1. Pelatihan komunikasi oleh Bank Indonesia tahun 2017

2. Pelatihan pendidikan ekonomi dalam lolos SIMAK UI oleh Salemba Group

2017

IV. PRESTASI

1. Pengajar terbaik Salemba Group periode 2016-2017

2. Penerima Beasiswa Bank Indonesia tahun 2017-2018

Page 7: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

vi

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Economic Call for Paper National Championship (ECLASHIP) 2016

2. Ketua HMJ Ekonomi Pembangunan 2017-2018

3. Ketua Penerima Beasiswa Bank Indonesia Komisariat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017-2018

4. Wakil Ketua GenBI wilayah khsus JABODETAN 2018-2019

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H Heri Songep

2. Ibu : Hj. Siti Hajar Hidayatullah

3. Alamat : Kampung Babakan No 47 RT02/07 Desa Dayeuh

Cileungsi Bogor 16820

Page 8: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

vii

ABSTRACT

The construction of trans Java path is a great project to connect one place to

the other on the island of Java, thus creating economic improvement with the

indicated distribution of goods start with a freeway or motorway. Toll road, Cikopo

until Pemalang is a liaison between regions in West Java province with the northern

part of Central Java which were previously national road use road users i.e. arterial

road north coast.

This research aims to describe and analyze the impact of the construction of

the highway road, Cikopo-Pemalang sector on the economy and trade in the district,

Cirebon and Indramayu Brebes by taking a case study of the coast North. Research

methods used in this research is mixed qualitative and quantitative research with the

descriptive approach, with the focus of the research is to analyze the income,

promotion and manpower after the construction of the highway Cikopo-Pemalang

against trade gift shop and restaurants in avitta

As for the data collection technique in the study done by holding observation,

interview and question form. Data analysis was done by giving an explanation of the

data that has been collected and drawn conclusions. The results of this research

namely development of Pemalang toll road, Cikopo-impact on income and labor from

each entrepreneur restaurants and trade gift shop which is on the North Coast. Income

and labor has decreased significantly. Promotion for the vast majority of employers

don't do promotions and just surrender themselves to the existing situation.

Key words: Highway Cikopo-Pemalang, Trading, restorant, income, employment and promotion

Page 9: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

viii

ABSTRAK

Pembangunan jalan trans jawa merupakan proyek yang besar untuk

menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain dipulau jawa sehingga menciptakan

peningkatan ekonomi dengan ditunjukkan pendistribusian barang lancer dengan

bebas hambatan atau jalan tol. Jalan tol Cikopo hingga Pemalang merupakan

penghubung antar wilayah di provinsi jawa barat dengan jawa tengah bangian utara

yang sebelumnya pengguna jalan menggunakan jalan nasional yaitu jalan arteri pantai

utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskriptif dan menganalisis dampak

pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap perekonomian pada sektor

perdagangan dan rumah makan di kabupaten Indramayu,Cirebon dan Brebes dengan

mengambil studi kasus jalur pantai utara. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian campuran kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif, dengan fokus penelitian menganalisis pendapatan,promosi dan tenaga

kerja setelah adanya pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap perdagangan

oleh-oleh dan rumah makan di jalur pantura

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengadakan observasi, wawancara dan angket. Analisis data dilakukan dengan

memberikan penjelasan terhadap data yang telah dikumpulkan dan ditarik

kesimpulan.Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pembangunan jalan tol Cikopo-

Pemalang berdampak pada pendapatan dan tenaga kerja dari masing-masing

pengusaha rumah makan dan perdagang oleh-oleh yang ada di pantai utara.

Pendapatan dan tenaga kerja mengalami penurunan signifikan. Untuk promosi

sebagian besar pengusaha tidak melakukan promosi dan hanya berserah diri pada

situasi yang ada.

Kata kunci : Jalan tol Cikopo-Pemalang,Perdangan, rumah makan, pendapatan,tenaga kerja dan

promosi

Page 10: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah melimpahkan

segala nikmat dan karuniaNya. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada baginda

nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita dari zaman jahiliyah hingga

zaman yang penuh ilmu pengetahuan, semoga dapat berkumpul di Yaumil Qiyamah

nanti. Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Dampak

Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap Perkembangan Perdagangan

dan Rumah Makan di Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis mengucapakan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan , dukungan, bimbingan serta arahan sehinggi penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Keluarga tercinta, Bunda, Ayah, dan Kakak yang selalu mendoakan penulis

agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta yang selalu mendoakan agar

penulis diberikan kemudahan dan segala bentuk dukungan yang sudah

diberikan.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan berharga yang

diberikan kepada penulis untuk duduk di bangku perkuliahan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis dan mengenyam pendidikan di FEB.

3. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si dan Bapak Dr. Sofyan Rizal, M.Si selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan UIN Syarif

Page 11: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

x

Hidayatullah Jakarta atas perannya untuk selalu memberikan bimbingan

kepada penulis baik dalam bentuk akademik maupun non-akademik.

4. Bapak Fahmi Wibawa, SE, MBA dan Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku

dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penulisan

penelitian ini dari awal hingga akhir sehingga penulis mampu menyelesaikan

penelitian ini.

5. Wanita yang setia menenmani lika liku kehidupan di kampus Dhimas

Setyanik yang selalu mengontrol dan pemberi semangat saat penulis sering

berada dalam tekanan.

6. Para sahabat/I PMII KOMFEIS Lutfy, Barjun, Pakong, Nico, Melbi, Iqbal,

Ichsan handiko terima kasih telah menemani untuk berproses dalam

organisasi extra kampus.

7. Para sahabat sehidup bersama di ciputat; Rian, Wafa, Roni, Virsya, Afdal,

Fadly dan Husein yang menjadi penyemangat dan pengingat saat penulis

merantau dan jauh dari orang tua.

8. Seluruh sahabat Ekonomi Pembangunan; Ucup, Una, Nurul, Effa dan

semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi

rasa hormat penulis, terima kasih karena telah menjadi bagian kehidupan

perkuliahan penulis.

9. Seluruh sahabat-sahabat di KKN HIMLAYA yang memberikan wadah bagi

penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

10. Para sahabat GenBI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Andi, Yunita, Ojan,

Bene, Ima, Yaya dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Tanpa mengurangi rasa hormat penulis, terima kasih kalian semua yang telah

mempercayai penulis selama satu periode untuk membantu pengabdian untuk

negeri melalui GenBI sebagai wadah penerima Beasiswa Bank Indonesia

Page 12: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xi

11. Para sahabat GenBI JABODETAN Ivan, Widad, Nadyn Nia, Aul, Hafiz dan

semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi

rasa hormat penulis, terima kasih kalian semua yang telah membatu penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman HMJ Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah memberikan wadah berproses kepada penulis untuk menjadi

pribadi yang lebih baik. Semoga kalian semua selalu diberikan kesuksesan

dan kelancaran dalam berorganisasi dan kehidupan perkuliahan.

13. Riza Rizqiyah yang telah membimbing penulis selama penulisan, terima kasih

ka atas bimbingannya, semoga Tuhan membalas segala kebaikan kakak.

14. Para narasumber yang telah membantu penulis dalam proses pengisian

kuesioner sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih memiliki

banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala bentuk

saran, masukan dan kritik dari pembaca akan diterima oleh penulis guna memperbaiki

dan mengembangkan penelitian ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat berguna

serta bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

CIputat,30 Agustus 2018

Muhammad Hasan Hidayat

Page 13: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF..............................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………………………….iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYAILMIAH…………………………iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 8

A. Landasan Teori .................................................................................................... 8

1. Infrastruktur ................................................................................................ 8

2. Jalan Tol.................................................................................................... 12

3. Perdagangan .............................................................................................. 16

4. Rumah Makan ........................................................................................... 20

5. Pendapatan ................................................................................................ 22

6. Pengertian Tenaga Kerja........................................................................... 25

7. Pengertian Promosi ................................................................................... 26

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 35

C. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 36

xii

Page 14: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 39

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 39

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................................ 40

C. Metode Pengumpulan Data................................................................................ 41

1. Data Primer ............................................................................................... 41

2. Data Sekunder........................................................................................... 42

D. Metode Analisis Data ........................................................................................ 43

1. Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) ............................................. 43

2. Modifikasi Estaban-Marquillas (E-M) terhadap Analisis Shift-share

Klasik .................................................................................................................. 45

3. Tabel Distribusi Frekuensi........................................................................ 46

E. Operasional Variabel ......................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 50

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................ 50

1. Lokasi Penelitian....................................................................................... 50

2. Kondisi Umum Responden ....................................................................... 52

B. Hasil Penelitian .................................................................................................. 54

1. Hasil Observasi ......................................................................................... 54

2. Hasil Angket ............................................................................................. 57

3. Hasil Wawancara ...................................................................................... 70

4. Hasil Model Rasio Pertumbuhan dan Analisis Shift-Share Modifikasi

Estaban-Marquillas ............................................................................................ 77

BAB V PENUTUP...................................................................................................... 80

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 80

B. Saran .................................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................... 88

Page 15: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Ruas Jalan Tol Cikopo-Pemalang .......................................................... 4

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 35

Tabel 4. 1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin di Daerah Penelitian ....... 52

Tabel 4. 2 Jumlah Responden Menurut Posisi ...................................................... 52

Page 16: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Posisi Responden ................................................................................ 53

Grafik 4. 2 Lama Berdiri ....................................................................................... 58

Grafik 4. 3 Sifat Usaha.......................................................................................... 59

Grafik 4. 4 Tempat Usaha ..................................................................................... 60

Grafik 4. 5 Pekerjaan Sampingan........................................................................ ..61

Grafik 4. 6 Jenis Usaha ......................................................................................... 62

Grafik 4. 7 Sumber Barang ................................................................................... 63

Grafik 4. 8 Asal Modal.......................................................................................... 64

Grafik 4. 9 Cara Menarik Konsumen .................................................................... 65

Grafik 4. 10 Pendidikan Terakhir Pemilik ............................................................ 66

Grafik 4. 11 Pendapatan ........................................................................................ 68

Grafik 4. 12 Modal Usaha ..................................................................................... 69

Grafik 4. 13 Jumlah Tenaga Kerja ........................................................................ 70

Page 17: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Jalan Tol Cikopo-Pejagan .............................................................. ..50

Gambar 4. 2 Lokasi Penelitian Jalur Pantai Utara ................................................ 51

Gambar 4. 3 Rumah Makan Yang Tutup .............................................................. 55

Gambar 4. 4 Perdagangan Oleh-oleh .................................................................... 56

Gambar 4. 5 Jalan di Pantai Utara......................................................................... 57

Page 18: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:Tabel PDRB ADHK 2014-2016.............................................................. 88

Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian.......................................................................... 89

Lampiran 3: Hasil olah data distribusi frekuensi dengan SPSS .................................. 91

Lampiran 4: Hasil MRP dan Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas ... 97

Lampiran 5: Kuesionar Penelitian............................................................................... 98

Page 19: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memenuhi hak dasar rakyat peran yang vital terdapat pada pembangunan

infrastruktur. Infrastruktur sebagai katalis pembangunan, yang berfungsi sebagai

roda perekonomian, ketersediaan infrastruktur disuatu wilayah memberikan

manfaat pada akses masyarakat untuk mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan.

Bertujuan untuk meningkatkan akses produktivitas yaitu dalam hal

pendistribusian, yang mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam wilayah

tersebut. (Effendi, 2013)

KGPAA Paku Alam X menyampaikan dalam seminar di UII, bahwa peran

infrastruktur yaitu sebagai pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang,

papan, rasa aman, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Infrastruktur merupakan

modal esensial bagi masyarakat dalam mendukung peningkatan ekonomi, sosial-

budaya, dan kesatuan dan persatuan. Dengan pembangunan infrastruktur harus

dilanjutkan demi tercipta pemenuhan hak dasar masyarakat yang lebih baik.

Pembangunan infrastruktur merupakan penunjang dari setiap kegiatan baik

ekonomi maupun kegiatan lain. Infrastruktur yaitu prasarana dan sarana yang

memiliki hubungan dengan kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan terhadap

proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah (Departemen Pekerjaan Umum, 2006).

Indikasi tersebut menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki sistem

infrastruktur yang lengkap berfungsi lebih baik akan berdampak pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Hal ini dibandingkan dengan wilayah lain yang belum

memiliki penunjang infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi yang menjadi

kurang maksimal (Dirjo, 2015).

Dalam konteks ekonomi, infrastruktur diartikan sebagai modal sosial

masyarakat (social overhead capital) yaitu barang-barang modal esensial bagi

tempat bergantung pada berkembangnya ekonomi yang merupakan prasyarat agar

Page 20: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

2

berbagai aktivitas dapat berlangsung. Dapat dikatakan infrastruktur adalah

katalisator di antara proses produksi, pasar dan konsumsi akhir.

Adanya infrastruktur menghasilkan gambaran dimana dapat meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk menghasilkan. Yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Sehingga dengan infrastruktur akan menciptakan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Infrastruktur sebagai basic determinant atau

kunci bagi perkembangan ekonomi (Sekertariat Kabinet Republik Indonesia,

2015).

Banyak hal yang dapat dikatakan sebagai infrastruktur dalam menunjang

ekonomi salah satunya adalah jalan tol. Jalan tol adalah fasilitas yang

menghubungkan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, yang memberikan

peran yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya,

kesatuan dan persatuan masyarakat dalam hal berinteraksi, serta meningkatkan

hubungan antar daerah.

Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia sangat dibutuhkan, sebagai

cara yang dilakukan dalam mengurangi kemacetan terutama pada ruas utama, serta

meningkatkan pendistribusian barang dan jasa. Yaitu yang berada pada wilayah

dengan kegiatan perekonomian yang tinggi.

Di sisi lain proses pembangunan jalan tol memiliki beberapa dampak negatif

yang akan ditimbulkan seperti misalnya, pada lingkungan sekitar area

pembangunan yang mana dapat menganggangu tingkat stabilisasinya, selain itu

pembangunan jalan tol juga dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial

masyarakat disekitarnya (Zarina, 2013).

Hal yang perlu di ketahui bahwa infrastruktur di Indonesia mempunyai peran

yang cukup penting sebagai modal transportasi nasional, yang melayani sekitar

92% angkutan penumpang dan 90% angkutan barang pada jaringan jalan dan

jembatan yang ada. Menurut Slamet Muljono et al (2010) dengan pembangunan

infrastruktur, khususnya pada jalan tol akan lebih memperlancar arus distribusi

barang dan jasa, serta mempengaruhi perkembangan ekonomi makro dan mikro.

Page 21: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

3

Pada ekonomi makro yaitu sebagai bentuk ketersediaan pelayanan infrastruktur

memberikan pengaruh pada produktivitas marginal modal swasta. Sedangkan

dalam ekonomi mikro, memberikan pengaruh pada pengurangan biaya produksi

(Bina Marga, 2010).

Manfaat yang diberikan pada pengembangan infrastuktur jalan tol yaitu pada

peningkatan nilai konsumsi, produktivitas tenaga kerja dan akses terhadap

lapangan kerja. Dengan begitu akan terwujudnya stabilitas ekonomi makro, yaitu

dengan peningkatan pasar kredit, keberlanjutan fiskal dan bertambahnya terhadap

pasar tenaga kerja. Dengan terdapatnya pembangan infrastruktur akan

menciptakan peluang usaha dan menampung angkatan kerja yang nilainya lebih

besar yang memberikan multiplier effect terhadap perekonomian (Effendi, 2013).

Pembangunan infrastruktur berupa jalan tol di Indonesia, khususnya

penghubung jakarta ke surabaya ini sudah ada sejak tahun 1998 dengan rincian

panjang ruas sebagai berikut :

Page 22: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

4

Tabel 1. 1

Ruas Jalan Tol Cikopo-Pemalang

Nama

Ruas

Panjang

Ruas

(km)

Tahun

Resmi

Keterangan/Deskripsi

Jalan Tol

Cikopo-

Palimanan

116

2015

Di bangun mulai 2011. Seksi I Cikopo-

Kalijati (29,12 km) Seksi II Kalijati-

Subang (9,56 km) Seksi III Subang-

Cikedung (31,37 km) Seksi IV

Cikedung-Kertajati (17,66 km) Seksi V

Kertajati-Sumberjaya (14,51 km) Seksi

VI Sumberjaya-Palimanan (14,53 km)

Jalan Tol

Palimanan-

Kanci

26

1998

Jalan Tol

Kanci-

Pejagan

35

2010

Jalan Tol

Pejagan-

Pemalang

57

2016

dibangun mulai 2014 . Seksi I (Pejagan-

Brebes Barat) (14,2 km) dan Seksi II

(Brebes Barat-Brebes Timur) (6 km)

selesai Juni 2016. Seksi III (Brebes

Timur-Tegal Timur) dan IV (Tegal

Timur-Pemalang) dalam tahap

pembebasan lahan.

Sumber: Jasa Marga 2018

Cikopo–Palimanan (Cipali) merupakan akses pertama setelah melewati jalur

Jakarta–Cikampek panjang jalur Cipali ini 116 KM jalur Cipali diresmikan

semenjak tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo tol Cipali sendiri di kelola oleh

PT Lintas Marga Sedaya dan PT Hutama Karya. Akses berikutnya yaitu

Palimanan-Kanci (Palikanci) yang diresmikan semenjak tahun 1998 untuk panjang

Page 23: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

5

ruas tol Palikanci yaitu 26KM disambung dengan Kanci–Pejagan sepanjang

35KM yang sudah ada semenjak tahun 2010 di akhiri jalur tol Pejagan–Pemalang

yang diresmikan pada tahun 2016 tersebut, tol Pejagan–Pemalang berakhir di

pintu tol Brebes Timur Jawa Tengah.

Pintu keluar tol Brebes Timur berada di Pejagan pada kilometer 268. Panjang

dari Jalan Tol Pejagan–Pemalang adalah sepanjang 57.5 kilometer yang berada

diperbatasan antara daerah Pejagan, Brebes dengan Pemalang Jawa Tengah. Jalan

Tol ini tersebut merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kanci-Pejagan yang

menghubungkan Pejagan, Brebes dengan Kabupaten Brebes. Dalam kelanjutan

pembangunan jalan tol Pejagan–Pemalang yaitu Brebes Timur-Pemalang yang

masih dalam tahap pembangunan. Jalan tol Pejagan–Pemalang merupakan bagian

dari jalan tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten, dengan

Banyuwangi, Jawa Timur.

Sedangkan tol Pejagan-Pemalang direncanakan dibangun sepanjang 57,5

kilometer yang melewati tiga kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Brebes,

Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Dengan adanya jalan tol

Cipali–Pemalang watu tempuh Jakarta–Brebes lebih singkat yang biasanya dapat

menempuh perjalan selama 7 jam dengan adanya jalan tol ini dapat

mempersingkat perjalan menjadi 4 jam. dengan adanya jalan tol ini diharapkan

dapat memperlancar kegiatan transportasi dan ekonomi masyarakat sehingga

pertumbuhan ekonomi masyrakat juga terus meningkat (Joko Widodo, 2016).

Seiring dengan berkembangnya pembangunan infrastruktur jalan tol di

Indonesia, timbul masalah lain yakni menurunnya pendapatan, kesempatan

promosi, dan berkurangnya kesempatan kerja pada usaha perdagangan dan rumah

makan di sekitar jalan pantai utara Jawa atau yang biasa di kenal dengan Pantura,

hal ini sebabkan oleh para pengguna jalan pribadi dan juga bus antar kota tujuan

Banten, Jakarta, dan Jawa Barat dan sebaliknya yang lebih memilih menggunakan

jalan tol, dibanding melewati jalur Pantura.

Page 24: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

6

Data dari hasil survei Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI)

Cirebon yang mengungkapkan sedikitnya 70 persen usaha di jalur Pantura

mengalami gulung tikar, akibat dari pemabangunan infrastruktur jalan tol tersebut,

menurut penuturan dari Budi Saharjo sebagai ketua tim survei Kantor Perwakilan

Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) dampak tol Cipali, bahkan 68-70 persen

pengusaha restoran di kawasan Pantura tutup sejak jalur tol sepanjang 116 km itu

di buka.

Hal ini membuat keberadaan tol Cipali bukan hanya menguntungkan

pengguna jalan tol saja, melainkan keberadaan tol ini justru cenderung merugikan

masyarakat yang memiliki usaha khususnya dalam perdagangan dan rumah makan

yang ada di sepanjang Jalur Pantura sehingga terpaksa gulung tikar. Permasalahan

ini berdampak pada tiga daerah yang biasanya dilalui pengendara di jalur pantura

yaitu Indramayu, Cirebon dan Brebes. Ada pun kemungkinan penurunan tingkat

pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat di tiga kabupaten tersebut disebabkan

para pengguna jalan lebih memilih tol di bandingkan jalur pantura sehingga

jumlah konsumen menurun, hal ini merupakan salah satu dari beberapa dampak

permasalahan akibat pembangunan infrastruktur jalan tol, sehingga perlu adanya

analisa terkait sejauh mana dampak tersebut berkembang, dan membuat

pendapatan dari usaha masyarakat sekitar daerah jalur pantura mengalami

penurunan.

Dari pemaparan tersebut penulis tertarik untuk menganalisis dampak lain yang

terjadi khususnya yang di alami oleh masyrakat pedagang sekitar, yang di

sebabkan dengan adanya jalan tol Cikopo-Pemalang tersebut. Untuk itu peneliti

memberi judul penelitian; Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang

Terhadap Perkembangan Perdagangan dan Rumah Makan di Kabupaten

Indramayu, Cirebon dan Brebes, khususnya di wilayah jalur pantai utara.

Page 25: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

7

B. Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya

1. Bagaimana dampak pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

pendapatan perdagangan dan rumah makan di jalan Pantai Utara?

2. Bagaimana dampak pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

tenaga kerja perdagangan dan rumah makan di jalan Pantai Utara?

3. Apa yang dilakukan pengusaha Perdagangan dan rumah makan di jalan

Pantai Utara untuk menarik konsumen setelah pembangunan jalan tol

Cikopo-Pemalang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menganalisis dampak pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

pendapatan dari perdagangan dan rumah makan di Jalan Pantai Utara

2. Menganalisis dampak pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang Terhadap

tenaga kerja dari perdagangan dan rumah makan di Jalan Pantai Utara

3. Mengetahui cara menarik konsumen dari pengusaha perdagangan dan

rumah makan setelah adanya jalan tol Cikopo-Pemalang

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini berguna untuk menambah keilmuan dan sebagai bahan

informasi bagi para peneliti berikutnya yang memperdalam penelitian lebih

dalam terkait pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang

2. Penelitian ini bagi pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan atau perencanaan tata ruang agar kedepannya

kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dilakukan secara tepat

3. Penelitian ini bagi masyarakat sebagai bahan masukan bagi pengusaha

yang lain serta mengetahui kondisi perdagangan dan rumah makan di jalur

pantai utara.

Page 26: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Infrastruktur

a. Pengertian Infrastuktur

Menurut Grigg (1988) infrastruktur yaitu sarana fisik yang bertujuan

dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang ekonomi dan sosial.

Infrastruktur sebagai sarana pendukung untuk terbentuknya sistem sosial dan

ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi dari infrastruktur sebagai

penghubung antara sistem ekonomi dan sosial untuk tatanan kehidupan

manusia dengan lingkungan (alam).

Kondisi infrastruktur yang tidak berfungsi memberikan dampak yang

merugikan bagi manusia. Sebaliknya dengan infrastruktur berlebihan tanpa

memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan akan merusak lingkungan

yang memberikan dampak yang tidak baik bagi manusia dan makhluk hidup

lain (ekosistem yang didalamnya). Semua elemen baik masyarakat ataupun

pemerintah harus mengerti dan memahami fungsi dari infrastruktur sendiri

yaitu sebagai suatu alat dalam menata kehidupan manusia dengan

memperhatikan kondisi alam.

a) Pengertian Jalan

Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, “definisi

jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi pelengkap dan

perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada

permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan /

atau air serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan

jalan kabel Jalan menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri,

jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan”. Jalan arteri kata lain dari

jalan umum atau jalan perkotaan fungsi utama dari jalan arteri yaitu melayani

Page 27: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

9

angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh yang menggunakan

kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya

guna.

Jalan kolektor adalah jalan umum yang memiliki fungsi melayani

angkutan setempat untuk menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan

wilayah dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang

dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan kolektor merupakan jalan umum,

fungsi dari jalan kolektor sendiri yaitu melayani angkutan pengumpul dengan

ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan

masuk dibatasi.

Selanjutnya jalan lokal merupakan jalan yang menghubungkan pusat

kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan. Fungsinya yaitu

melayani angkutan setempat dengan pada perjalanan jarak yang tidak jauh,

kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan

umum memiliki fungsi sebagai akses untuk angkutan dengan ciri perjalanan

dengan jarak dekat, hanya untuk kendaraan yang kecil, serta kecepatan rendah

atau dapat disebut juga jalan lingkungan.

Dalam penentuan status dari jalan maka ada pembagian kelompok dari

jalan dimana untuk menentukan statusnya dikelompokkan menjadi jalan

nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa

Jalan nasional adalah gabungan dari jalan arteri dan jalan kolektor dalam

jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, jalan strategis

nasional, serta jalan tol. Jalan provinsi sebagaimana dimaksud merupakan

jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan

ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota

kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

Jalan kabupaten yaitu jalan lokal dalam sistem jaringan pada jalan primer

yang tidak termasuk pada jalan nasional dan jalan provinsi, yang

menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota

Page 28: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

10

kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat

kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam

wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

Jalan kota yaitu jalan umum yang dalam sistem jaringan jalan sekunder

menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat

pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan

antar pusat permukiman yang berada di dalam kota. Jalan desa merupakan

jalan umum yang menghubungkan kawasan antar permukiman di dalam desa,

serta jalan lingkungan.

b) Pembangunan Jalan sebagai Investasi

Jalan sebagai salah satu prasarana infrastruktur transportasi yang memiliki

unsur penting dalam membentuk struktur ruang dan mengarahkan pola

pengembangan wilayah atau kawasan. Dengan dibangunnya jalan akan

mendorong komunikasi dan interaksi antar masyarakat lebih mudah, sehingga

meningkatkan toleransi dan mengurangi kendala dari perbedaan-perbedaan

pada masyarakat. Hal ini memberikan manfaat pada pengembangan wilayah

sehingga tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah,

membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan

pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan sasaran

pembangunan nasional.

Menurut Ernawi (2007) fungsi jalan lebih memberikan pada pekayanan

ekonomi dengan aspek yang lainnya Sehingga keberadaan jalan tidak

memberikan dampak negatif pada masyarakat sekitar. Kondisi lingkungan dan

kondisi sosial ekonomi masyarakat perlu diperhatikan dalam penbangunan

jalan agar tetap terjaga dan terkontrol.

Dalam menjamin peran jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,

pemerintah memiliki kewajiban untuk membangun jalan yang dapat

bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terdapat berbagai

Page 29: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

11

pertimbangan yang dilakukan untuk membangunan sebuah jalan seperti

kondisi wilayah, sumber daya alam.

Dengan terdapat jaringan jalan yang terstruktur dengan baik, memberikan

manfaat yaitu berkembangnya berbagai kegiatan investasiyang lebih efisien

dan efektif. Hal ini juga akan menghasilkan manfaat yang baik bagi

perkembangan suatu wilayah.

c) Peran dan Manfaat Peningkatan Infrastruktur Jalan

Menurut Suprapti (2012) terdapat dampak negatif dan positif dari

keberadaan infrastruktur jalan. Apabila keberadaan infrastruktur

mengahambat maka dapat dikatakan memiliki dampak negatif, sedangkan

apabila keberadaan infrastuktur memiliki nilai tambah terhadap peningkatan

struktur jalan maka memberikan dampak positif. Untuk mengetahui manfaat

dari pembangunan dengan cara mengevaluasi sebelum dan setelah adanya

proyek tersebut. Dari pembangunan struktur jalan memiliki dampak positif

dan negatif dari sebagai berikut:

d) Dampak Positif Pembangunan dan Peningkatan Jalan

Terdapat manfaat yang diberikan dari perbaikan atau pembangunan jalan

yang berdampak cukup signifikan terhadap beberapa aspek, yaitu:

1) Meningkatkan investasi dengan daerah lain. Dengan adanya pembangunan

jalan maka membuka daerah yang terisolasi sehingga terdapat peningkatan

pada bidang ekonomi serta mengurangi biaya transportasi.

2) Mempermudah akses dengan wilayah lain, sehingga bisnis berjalan dengan

lancar

3) Akses jalan akan terbuka sehingga jalan semakin mudah dan

mempersingkat waktu tempuh.

4) Kegiatan ekonomi yang baru mulai berkembang di sepanjang jalan

5) Mengurangi angka pengangguran karena terdapat lapangan kerja baru.

Page 30: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

12

e) Dampak Negatif Pembangunan dan Peningkatan Jalan

Terdapat hal yang memiliki dampak negatif dari pembangunan atau

perbaikan jalan adalah :

1) Terdapat kendaraan yang melewati jalan tersebut memberikan dampak

pada polusi udara dan polusi suara.

2) Ganti rugi tanah yang nilainya lebih rendah akibat pembebasan lahan

pembangunan jalan

3) Berkurangnya pendapatan pada usaha kecil menengah akibat tergusurnya

lahan, dan pemilihan pengguna jalan yang cenderung memilih ke jalur

pembangunan.

2. Jalan Tol

a) Pengertian Jalan Tol

Jalan tol atau yang dapat disebut juga dengan jalan bebas hambatan

merupakan salah satu cara pemerintah untuk dapat mewujudkan pembangunan

secara merata dan sebagai salah satu cara agar mempercepat pelayanan

pengiriman jasa distribusi dan para pengguna jalan tol pun harus membayar

sejumlah uang agar dapat menggunakan jalan tersebut. Pengertian jalan tol

dalam peraturan pemerintah tertera pada PP No.15 Tahun 2005 tentang jalan,

“jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan

jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunaannya diwajibkan membayar

untuk masuk penggunaan jalan tol”.

b) Tujuan Pembangunan Jalan Tol

Maksud dan tujuan dari jalan tol tertera dalam dalam pasal 2 PP No. 15

Tahun 2005 yaitu: “Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan untuk

mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta

keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan

keadilan, yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya

Page 31: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

13

berasal dari pengguna jalan. Adapun Penyelenggaraan jalan tol bertujuan

meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan

pertumbuhan ekonomi diwilayah yang sudah tinggi tingkat

perkembangannya”. Berdasarkan penjelasan peraturan di atas dapat

disimpulkan bahwa pembangunan jalan tol memiliki tujuan agar terciptanya

pemerataan pembangunan dan dapat meningkatkan pertumbuhan dapat dalam

bidang ekonomi maupun sosial.

c) Manfaat Jalan Tol

Adapun manfaat pembangunan jalan tol adalah sebagai berikut:

1) Terdapat perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi pada daerah

tersebut.

2) Meningkatkan mobilitas dan aksestabilitas orang dan barang.

3) Penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu disbanding

merupakan keuntungan bagi pengguna jalan tol

4) Pengembalian investasi yang didapatkan badan usaha melalui pendapatan

tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.

Selain manfaat ada kelebihan jalan tol dibandingkan jalan non tol

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Waktu tempuh menjadi lebih singkat. Pada pengguna jalan non tol ketika

berada di persimpangan harus berhenti dan menunggu. Sehingga

menyebabkan banyak waktu yang terbuang.

2) Pertimbangan keselamatan lalu lintas diprioritaskan. Pada jalan tol tingkat

kecelakaan dipengaruhi oleh faktor geometrik jalan. Pelebaran lajur,

pelebaran bahu jalan, tersedianya lajur pendakian dan pemisahan tengah

(median) sebagai contoh untuk dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu-

lintas.

Page 32: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

14

3) Ketika berada pada jalan yang lebih halus dan sedikit berhenti maka

mengurangi konsumsi bahan bakar serta operasi lainnya. Sehingga

berkurangnya konsumsi bahan bakar juga akan mengurangi polusi udara

dan kebisingan.

4) Dapat bergerak tanpa hambatan karena tidak terdapat persimpanganatau

perpotongan seperti jalan non tol.

d) Syarat Jalan Tol

Jalan tol berbeda dari jalan umum, untuk memenuhi kriteria makan jalan

tol memiliki beberapa syarat dan spesifikasi dalam penyelenggaraan jalan tol.

Syarat teknisnya diatur dalam PP No. 15 Tahun 2005 yaitu sebagai berikut:

1) Jalan tol mempunyai pelayanan keamanan dan kenyamanan yang lebih

tinggi dari jalan umum yang ada dan dapat melayani arus lalu lintas jarak

jauh dengan mobilitas tinggi.

2) Jalan tol yang digunakan untuk lalu lintas antarkota didesain berdasarkan

kecepatan paling rendah 80 (delapan puluh) kilometer per jam, dan untuk

jalan tol di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan paling rendah

60 (enam puluh) kilometer per jam.

3) Jalan tol dirancang untuk mampu menahan muatan sumbu terberat (MST)

paling rendah 8 (delapan) ton.

4) Setiap ruas jalan tol harus dilengkapi pemagaran dan fasilitas

penyebrangan jalan dalam bentuk jembatan atau terowongan.

5) Pada tempat-tempat tertentu yang sekiranya dapat membahayakan

pengguna jalan tol, harus diberi bangunan pengaman yang mempunyai

kekuatan dan struktur yang dapat menyerap energi benturan kendaraan.

6) Jalan tol wajib dilengkapi dengan aturan perintah dan larangan yang

dinyatakan dengan rambu lalu lintas, marka jalan, dan/ atau alat pemberi

isyarat lalu lintas.

Page 33: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

15

7) Pada setiap jalan tol harus tersedia sarana komunikasi, sarana deteksi

pengamanan lain yang memungkinkan pertolongan dengan segera sampai

ketempat kejadian, serta upaya pengamanan terhadap pelanggaran,

kecelakaan dan gangguan keamanan lainnya.

8) Pada jalan tol antar kota diwajibkan memiliki tempat istirahat (rest area)

dan pelayanan untuk kepentingan pengguna jalan tol. Disediakan paling

sedikit satu dengan setiap jarak 50 (lima puluh) kilometer pada masing-

masing jurusan.

Setelah mengemukakan syarat teknis jalan tol. Selanjutnya merupakan

spesifikasi yang harus dimiliki jalan tol, spesifikasinya adalah seperti yang

terkandung dalam PP No. 15 Tahun 2005:

1. Tidak ada persimpangan sebidang dengan ruas jalan lain atau dengan

prasarana transportasi lainnya.

2. Jumlah jalan masuk dan jalan keluar dari jalan tol dibatasi secara efisien

dan semua jalan masuk dan jalan keluar harus terkendali secara penuh.

3. Jarak antar simpang susun, paling rendah 5 (lima) kilometer untuk jalan

tol luar perkotaan dan paling rendah 2 (dua) kilometer untuk jalan tol

dalam perkotaan.

4. Jumlah lajur sekurang-kurangnya dua lajur per arah.

5. Menggunakan pemisah tengah atau median

6. Lebar bahu jalan sebelah luar harus dapat dipergunakan sebagai jalur lalu-

lintas sementara dalam keadaan darurat

Page 34: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

16

3. Perdagangan

a) Pengertian perdagangan

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kepmenperindag)

Nomor 23/MPM/Kep/1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan,

perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan/atau jasa yang dilakukan secara

terus-menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa dengan

disertai imbalan atau kompensasi. Kegiatan perdagangan merupakan cakupan

dari kegiatan jual beli, karena pada dasarnya jual beli merupakan bagian dari

perdagangan. Dalam Burgerlijk Wetboek (BW) atau KUHP jual beli adalah

perjanjian timbal balik dimana pihak yang satu berjanji untuk menyerahkan hak

milik atas suatu barang, sedang pihak lainnya berjanji untuk membayar sejumlah

uang (harga) sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Dengan

Perdagangan kita dapat menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen

pada konsumen.

Perdagangan merupakan bentuk dari perbedaan jumlah barang a antara satu

daerah dengan daerah lain. Perdagangan dikelompokan menurut besaran dan

jenis barang, pengelompokkan perdagangan terbagi menjadi perdagangan kecil,

perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil merupakan

kegiatan berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Kegiatan

yang berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil

sehingga tidak melibatkan konsumen disebut sebagai perdagangan menegah.

Selanjutnya perdagangan besar yang melibatkan produsen barang atau pemilik

barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah Pedagang/penjual

meliputi pemilik toko, pelayan toko, pedagang keliling (hasil pertanian,

pedagang es dan pedagang bakso), kios/warung;

Pedagang dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

1). Pedagang Besar Distributor / Agen Tunggal

Distributor adalah kegiatan pedagangan yang berupa membeli atau

mendapatkan produk barang dagangan langsung dari tempat produksi awal

Page 35: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

17

Diberikan hak wewenang wilayah / daerah tertentu dari produsen biasanya hanya

diberikan untuk pedagang besar. Contoh dari agen tunggal adalah seperti agen

tunggal pemegang merek (ATPM) untuk produk mobil.

2). Pedagang Menengah / Agen / Grosir

Agen adalah kegiatan yang berupa pedagang membeli atau mendapatkan

barang dari distributor atau agen tunggal. Contoh seperti pedagang grosir buah di

pasar induk kramat jati.

3). Pedagang Eceran / Pengecer / Peritel

Pedagan eceran adalah pedangan yang memilik ciri menjual barang yang

dijualnya langsung ke tangan pemakai akhir atau konsumen dengan jumlah

satuan atau eceran. Contoh pedagangan eceran seperti mini market dan lotte

mart.

b) Pengertian Penjualan Eceran

Kotler dan Keller (2009), “retailing includes all the activities involved in

selling goods or services directly to final consumer for personal, non-business

case”, mengemukakan bahwa kegiatan yang melibatkan penjualan produk atau

jasa secara langsung kepada konsumen akhir disebut sebagai penjual eceran.

Menurut Dunne (2005), penjualan eceran adalah langkah yang dilakukan untuk

menyediakan produk dan jasa bagi konsumen akhir, sedangkan menurut

Berman (2012), penjualan eceran adalah tingkat terakhir dari proses distribusi,

dimana terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada

konsumen. Pendapat di atas menjelaskan suatu esensi yang sama, bahwa yang

dikategorikan penjualan eceran adalah suatu mekanisme penjualan produk

ataupun jasa ke konsumen akhir.

Page 36: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

18

c) Fungsi Penjualan Eceran

Kegiatan yang berhubungan langsung dengan penjualan produk atau jasa

kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi disebut sebagai penjualan

eceran. Penjual eceran dapat lebih maju dalam usahanya apabila mau bekerja

optimal dan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya dalam melayani

konsumen. Pelayanan kepada konsumen harus diutamakan karena merupakan

tanggung jawab primer, sedangkan tanggung jawab sekundernya melayani

penjual besar dan atau produsen. Pada dasarnya fungsi penjualan eceran

memberikan pelayanan dan kemudahan kepada konsumen.

Stanton (2000) dalam tulisannya mengemukakan, fungsi penjual eceran

Pertama, mengumpulkan atau mengonsentrasikan aneka ragam barang dari

berbagai produsen, Kedua mengelompokkan barang-barang di atas dalam

jumlah yang sesuai dengan keinginan konsumen, dan terakhir memilah-milah

menjadi satuan barang yang sama yang dibutuhkan konsumen kemudian

menyebarkan kelompok produk tersebut ke konsumen akhir atau pembeli

industri. Ketiga kegiatan di atas, dilakukan langsung dari produsen ke

konsumen akhir. Dalam hal tertentu, penjual eceran ini dapat menjual kepada

pembeli industri, yaitu jika produk-produk tersebut diperlukan

berkesinambungan oleh pembeli industri tersebut, misalnya restoran, instansi

pemerintah, dan lain-lain.

Kegiatan yang berhubungan langsung dengan penjualan barang atau jasa

kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi merupakan kegiatan dari

penjualan eceran. Dapat dikatakan lebih maju apabila penjualan eceran mau

bekerja lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya dalam melayani konsumen.

Tanggung jawab primer bagi penjual yaitu mengutamakan pelayanan terhadap

konsumen, sedangkan tanggung jawab sekundernya adalah melayani pedagang

besar dan atau produsen. Pada dasarnya fungsi penjualan eceran adalah

memberikan pelayanan semudah mungkin kepada konsumen. Fungsi dari

penjualan eceran menurut beberapa ahli sebagai berikut.

Page 37: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

19

Menurut Levy Weits (2007), fungsi penjual eceran sebagai berikut.

1) Menciptakan tersedianya pilihan akan kombinasi sesuai dengan yang

diinginkan oleh konsumen.

2) Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam unit yang cukup

kecil sehingga memungkinkan para konsumen memenuhi kebutuhannya.

3) Menyediakan pertukaran nilai tambah dari produk (ready exchange of

value).

4) Mengadakan transaksi dengan para konsumennya.

d) Jenis-Jenis Penjualan Eceran

Menurut Weitz (2007), konsumen saat ini dapat berbelanja barang dan jasa

dari berbagai variasi organisasi retail, seperti toko eceran, non-toko eceran

sebagai berikut:

1) Supermarket toko yang relatif besar, berbiaya rendah, margin standar,

volume penjualan tinggi. Supermarket dirancang untuk melayani semua

kebutuhan konsumen seperti makanan, minuman, dan produk perawatan

rumah tangga.

2) Convinience Store merupakan toko yang relatif kecil dan terletak di daerah

pemukiman, memiliki jam buka yang panjang selama tujuh hari dalam

seminggu, dan menjual lini produk convenience yang terbatas dengan

tingkat perputaran yang tinggi.

3) Off Price Retailer yaitu penjual eceran ini membeli dengan harga yang

lebih rendah daripada harga grosir dan menetapkan harga kepada

konsumen lebih rendah daripada harga eceran.

Page 38: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

20

4. Rumah Makan

a. Pengertian Rumah Makan

Rumah makan atau tempat makan umum biasa disebut Restoran. Restoran

sendiri berasal dari bahasa latin yaitu restaurare, dalam bahasa Inggris berarti a

public eating place. Menurut Zain (2001) “restoran berarti rumah makan” dan

menurut Marsum WA, dalam bukunya Restoran dan Masalahnya mengatakan

bahwa, Restoran adalah tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

komersil, yang memberikan pelayanan dengan baik kepada setiap tamu yang

berkunjung baik berupa makan maupun minum. Dari beberapa uraian diatas,

dapat disimpulkan bahwa arti dari restoran yaitu tempat usaha yang

menyediakan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dengan

memberikan pelayanan yang baik kepada semua pengunjung.

Pengertian Rumah Makan Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85 tentang Peraturan usaha Rumah

Makan, dalam peraturan ini yang dimaksud dengan usaha Jasa Pangan adalah :

“Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang

dikelola secara komersial”. Rumah makan Menurut Marsum W.A (2005)

definisi rumah makan adalah “suatu tempat atau bangunan yang

diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

baik kepada semua tamu, baik berupa kegiatan makan maupun minum”. Selain

itu definisi rumah makan yaitu, Rumah makan atau Restoran adalah suatu

tempat yang memiliki identik jajaran meja–meja yang tersusun rapi, dengan

kehadiran orang, berdentingnya bunyi–bunyi kecil karena persentuhan gelas–

gelas kaca, porselin, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan para

pramusaji menyebabkan suasana hidup didalamnya (Sugiarto, 2004) Tujuan

dari dioperasionalkannya rumah makan yaitu untuk mencari keuntungan bagi

pemiliknya seperti yang dijelaskan oleh Prof. Vanco Christian dalam Marsum

W.A dari School Hotel Administration di Cornell University. Selain bertujuan

mencari keuntungan, memberikan kepuasan pada konsumennya merupakan

Page 39: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

21

tujuan operasional rumah makan yang utama Secara umum rumah makan

merupakan tempat yang dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam

makanan dan minuman. Selain itu rumah makan biasanya menyuguhkan

keunikan tersendiri sebagai daya tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan

maupun tampilan fisik bangunan.

Klasifikasi Rumah Makan Klasifikasi rumah makan lainnya adalah rumah

makan dikelompokkan menjadi beberapa jenis menurut kegiatan dan makanan

atau minuman yang disajikan:

1) A’la Carte Restaurant yaitu rumah makan yang menyajikan menu lengkap

dan memiliki aturan yang tidak mengikat atau bebas.

2) Table d’hotel yaitu rumah makan yang memiliki menu lengkap dan

menyajikan setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup.

Biasanya rumah makan ini sangat berhubungan dengan hotel.

3) Coffee Shop adalah tempat makan dan minum yang menyuguhkan suasana

santai dan biasanya menyuguhkan racikan kopi sebagai menu special di luar

makanan-makanan kecil atau makanan siap saji.

4) Cafetaria merupakan tempat makan dan minum yang terbatas yaitu hanya

menyajikan roti atau sandwitch serta minuman-minuman ringan yang tidak

beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan kantor.

5) Canteen adalah tempat makan dan minum yang menyajikan berbagai

makanan – makanan instan dengan harga yang terbilang terjangkau.

6) Continental Restaurant adalah rumah makan yang memberikan kebebasan

bagi pengunjungnya untuk memilih dan mengiris makanan yang dipesannya

sendiri.

Page 40: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

22

5. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Dalam menjalankan usaha pendapatan atau omset sebagai unsur penting

dimana untuk mengetahui laporan keuangan dari perusahaan, manajemen

perusahaan tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diterima

dalam suatu periode akutansi yang di akui sesuai dengan prinsip-prinsip yang

berlaku umum. Kata lain pendapatan terdiri dari arus masuk bruto dimana

manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah

yang ditagih untuk atau atas nama pihak ketiga merupakan bukan pendapatan

disebabkan tidak menghasilkan manfaat ekonomi bagi perusahaan yang mana

tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi

yang timbul akibat aktivitas ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama sesuai periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan

ekuitas yang bukan berasal dari konstribusi penanaman modal disebut

pendapatan Sedangkan pendapatan menurut Munandar (2006) mengatakan

pendapatan adalah suatu pertambahan asset atas yang mengakibatkan

bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari

pemiliknya atau pertambahan asset yang dikarenakan bertambahnya liabilities.

b. Konsep Pendapatan

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) PSAK no. 25 yang perlu

digaris bawahi dalam pendekatan arus keluar adalah “bahwa pendapatan

diperoleh dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa atau kegiatan

utama lainnya perusahaan dimana didalamnya tersirat bahwa produk tersebut

harus meninggalkan perusahaan”. Konsep dasar pendapatan adalah pendapatan

sebagai proses arus, yaitu penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama

jarak waktu tertentu.

Page 41: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

23

c. Pengukuran Pendapatan

Ada dua hal pendapatan yang perlu diperhatikan karena yang dijadikan acuan

atau yang diakui yaitu pengukuran dari pendapatan menggunakan satuan atau

ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut dapat

dilaporkan sebagai pendapatan. Ikatan Akuntan Indonesia (2002) memberikan

peraturan terkait pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar

Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut: “Pendapatan harus diukur

dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang timbul

dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan

pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, diukur dengan nilai

wajar dimana imbalan yang diterima atau yang diterima perusahaan dikurangi

jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.

d. Pendapatan Usaha Kecil dan Menengah

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang dimiliki

perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

yang sudah diatur dalam undang-undang. Dengan adanya UMKM menjadikan

peningkatan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan didaerah khususnya

perdesaan sehingga UMKM memiliki peran yang sangat penting untuk Indonesia

yang masih dalam katagori Negara berkembnag. Menurut Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah menyatakan :

1) Usaha Mikro adalah usaha milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang produktif dengan memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro

adalah sebagai berikut: Pertama memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan

Memiliki hasil penjualan tahunan palingbanyak Rp300.000.000,00.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: Pertama memiliki

Page 42: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

24

kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 sampai dengan paling banyak

Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Kedua memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai

berikut: Pertama memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00

sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha. Kedua memiliki hasil penjualan tahunan lebih

dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00.

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas

tenaga kerja yaitu: Usaha Rumah tangga mempunyai: 1-5 tenaga kerja, Usaha

Kecil: 6-19 tenaga kerja, Usaha menengah: 20-99 tenaga kerja, Usaha besar:

lebih dari 100 tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

316/KMK.016/1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan

usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset

per tahun dengan nilai paling tinggi Rp 600.000.000 atau aset/aktiva paling

tinggi Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang di tempati) terdiri dari :

pertama badan usaha (PT, CV, Fa, dan koperasi) dan kedua perorangan

(pengrajin/industri rumah 7 tangga, petani, peternak, nelayan, penambang,

perambah hutan, pedagang barang dan jasa).

Page 43: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

25

6. Pengertian Tenaga Kerja

Didalam Undang-Undang terbaru tentang ketenagakerjaan yaitu Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja juga memberikan

pengertian tentang tenaga kerja yang terdapat dalam Pasal 1 angka 2 bahwa

tenaga kerja yaitu setiap orang yang mampu melaksanakan/melakukan pekerjaan

guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk masyarakat. Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja tersebut sudah disempurnakan,

pengertian tentang tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1969

tentang Ketentuan Pokok Ketenagakerjaan. Menurut Dumairy (2010) yang

tergolong sebagai tenaga kerja adalah “penduduk yang mempunyai umur didalam

batas usia kerja sedangkan tujuan dari pemilihan batas umur tersebut, supaya

definisi yang diberikan sedapat mungkin menggambarkan kenyataan yang

sebenarnya”. Batasan umur tenaga kerja yang berbeda karena situasi tenaga kerja

pada masing-masing negara juga berbeda maka setiap negara memiliki batasan

umur yang berbeda, sehingga batasan usia kerja antar negara menjadi tidak sama.

Di Indonesia, menurut Dinas Tenaga Kerja (Disnaker 2007) batas umur minimal

untuk tenaga kerja yaitu 15 (lima belas) tahun tanpa batas maksimal, dengan

demikian dapat diartikan tenaga kerja yaitu penduduk yang berusia 15 tahun atau

lebih. Menurut Simanjuntak (2011) “tenaga kerja mencakup penduduk yang

sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan

kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja,

bersekolah, dan mengurus rumah tangga walaupun tidak bekerja, tetapi secara

fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja”.

Pengertian tentang tenaga kerja yang lebih luas dari pekerja/buruh

dikemukakan oleh Dr. Payaman Simanjuntak yaitu: Tenaga kerja/buruh yang

sedang bekerja atau tenega kerja yang belum bekerja merupakan cakupan dari

pengertian tenaga kerja. Sedangkan pengertian dari pekerja/buruh merupakan

setiap orang yang bekerja dengan memperoleh upah atau imbalan dalam bentuk

Page 44: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

26

lain. Pekerja atau buruh kata lain dari tenaga kerja yang sedang atau dalam ikatan

hubungan kerja. Mulyadi (2003) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah

penduduk dalam usia produktif dimana berada dalam usia kerja (berusia 15-64

tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu negara yang siap berpartisipasi dalam

aktifitas untuk dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap

tenaga kerja mereka. Sukirno (2006) dilihat dari segi keahlian dan

pendidikannya, tenaga kerja dibedakan atas tiga golongan yaitu:

1) Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan

tidak memiliki keahlian dalam suatu pekerjaan.

2) Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki kelebihan dalam

keahlian diperoleh dari pelatihan atau pengalaman kerja.

3) Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup

tinggi dan ahli dalam bidang ilmu tertentu. Tenaga kerja merupakan istilah

yang identik dengan istilah personalia atau sumber daya manusia, di

dalamnya meliputi buruh. Buruh yang dimaksud yaitu mereka yang

bekerja pada usaha perorangan serta imbalan yang berikan secara harian

atau borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, biasanya

imbalan kerja tersebut diberikan secara harian (Siswanto, 2011).

7. Pengertian Promosi

Dalam kondisi persaingan di suatu usaha perlu adanya daya tarik terhadap

konsumen dan menjadikannya pelanggan. Banyaknya perilaku pelanggan yang

tidak rasional dan minimnya informasi jenis produk yang diferensial dalam

kondisi demikian kegiatan promosi merupakan suatu keseharusan. Bagi

perusahaan untuk membantu konsumen mengetahui lebih dalam dari produk

bagi perusahaan haru menghimbau atau membujuk konsumen dalam proses

keputusan pembelian dengan promosi tersebut. Menurut Dharmesta (2012),

“pengertian promosi yaitu informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

Page 45: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

27

pertukaran dalam pemasaran”. Sedangkan menurut Buchari Alma (2016) yaitu :

Promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang

menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Dari pengertian promosi

di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi adalah suatu kegiatan

komunikasi antara penjual untuk mempengaruhi pembeli mengenai keberadaan

produk dan jasa, menyakinkan, membujuk dan meningkatkan kembali produk

atau jasa tersebut sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku yang mendorong

kepada pertukaran dalam pemasaran.

a. Bauran Promosi

Promosi secara umum memiliki bentuk-bentuk fungsi yang sama, tetapi

bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Ada

beberapa tugas khusus atau yang disebut dengan bauran promosi, menurut J.

Paul Peter dan James H. Donnelly (2013), yaitu :

1) Periklanan (Advertising)

Periklanan (Advertising) adalah segala bentuk komunikasi dalam penyajian

dan promosi ide, barang atau jasa non individu oleh suatu sponsor tertentu

yang memerlukan pembayaran.

2) Penjualan Tatap Muka (Personal selling)

Penjualan tatap muka (Personal selling) yaitu komunikasi secara langsung

atau tatap muka antara penjual untuk memberikan informasi suatu produk

kepada calon pembeli yang pontensial dan membentuk pemahaman

pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba

membelinya.

3) Promosi Penjualan (Sales promotion)

Promosi penjualan (Sales promotion) adalah cara yang digunakan melalui

aktifitas dalam bentuk persuasi secara langsung antara penjual dan

pembeli melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

merangsang pembelian produk seperti menginformasikan, membujuk atau

Page 46: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

28

mempengaruhi.

4) Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Hubungan masyarakat (Public Relation) adalah komunikasi untuk

membangun reputasi atau citra yang baik dari suatu perusahaan untuk

mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok

terhadap perusahaan tersebut.

5) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah sistem pemasaran yang

bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan

seperti surat, telpon, email dan penghubung nonpersonal untuk

menimbulkan respon yang terukur atau interaksi disembarang tempat.

b. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan cara agen pemasaran untuk menarik konsumen

baru dalam bentuk komunikasi, komunikasi promosi bertujuan mempengaruhi

konsumen dalam menginformasikan, mempengaruhi atau membujuk untuk

mencoba produk baru, mendorong konsumen lebih banyak, menyerang aktifitas

promosi pesaing, meningkatkan pembelian tanpa mengupayakan kerja sama

dengan pengecer lebih dalam, secara keseluruhan teknik-teknik promosi

penjualan hanya berdampak pada jangka pendek. Menurut Tjiptono (2015),

definisi prmosi penjualan sebagai berikut: Promosi bertujuan untuk merangsang

pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli

oleh pelanggan dengan bentuk persuasi langsung melalui pengunaan berbagai

insentif yang dapat diatur. Sedangkan menurut Djasalim saladin (2012)

menyatakan bahwa: promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat

jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang atau tidak rutin, yang

ditunjukkan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang

berbeda.

Page 47: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

29

Dalam mempengaruhi perhatian konsumen perlu adanya promosi penjualan,

dengan memberi suatu informasi yang akan membawa konsumen untuk membeli

produk tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2007) pengelompokan untuk jenis

promosi penjualan merupakan sebagai alat yang menawarkan insentif pada

pembeli dan terdiri atas:

1) Promosi konsumen (consumer promotion) adalah upaya mendorong

pembelian unit-unit yang lebih besar, menciptakan pengujian produk di

antara pemakai, dan menarik orang beralih merek dari peasaing. Biasanya

alat yang di gunakan seperti kupon, sample, cash back, potongan harga,

hadiah, premi, kontes, peragaan, stiker.

2) Promosi dagang (trade promotion) adalah upaya membujuk pengecer

untuk menjual produk baru dan mempunyai tingkat persediaan dan

mendorong pembelian di luar musim. Alat yang digunakan seperti hadiah

barang, jaminan pembelian, iklan bersama, kerja sama iklan dan

pengembalian uang, pemajangan, kontes penjualan para penyalur.

3) Promosi wiraniaga (sales force promotion) adalah upaya mendorong

dukungan terhadap produk atau model baru dan mendorong pencarian

calon pelanggan yang lebih banyak. Alat yang digunakan seperti

memberi bonus, kontes dan kereta penjualan.

c. Tujuan Promosi Penjualan

Tujuan promosi penjualan sangat beragam, penjulan bisa menggunkan alat-

alat promosi penjualan yang tepat dan juga sebagai dasar evaluasi pelaksanaan

program tersebut untuk mendorong pembelian produk. Tujuan- tujuan tersebut

harus berdasarkan konsep dasarnya, yaitu program promosi penjualan ini

merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan. Karena

pengaruh utama yang diharapkan dari program promosi penjualan ini adalah

untuk mendorong pembelian konsumen atau distributor. Tujuan promosi

penjualan menurut Buchari Alma (2016) adalah :

Page 48: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

30

1) Menarik para pembeli baru.

2) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

3) Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

4) Menghindarkan konsumen lari ke produk lain.

5) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau

pelanggan lama.

6) Meningkatkan jumlah volume penjualan dalam jangka pendek guna

memperluas market share jangka d a l a m panjang.

d. Karakteristik Promosi Penjualan

Meskipun alat-alat promosi penjualan bermacam-macam, tetapi alat-alat

promosi penjualan memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti yang dikatakan oleh

Kotler dan Keller yang di kutip oleh Benyamin molan (2007)yaitu:

1) Komunikasi :

Dengan komunkasi yang baik promosi penjualan dapat menarik perhatian

serta memberi informasi yang memperkenalkan produk pada konsumen

atau pelanggan.

2) Undangan:

Mengundang khalayak umum untuk membeli saat itu juga

3) Insentif :

Memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.

e. Kekuatan dan Kelemahan Promosi Penjualan

Menurut Kotler and Keller yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2007)

“promosi penjualan mempunyai beberapa kekuatan sebagai alat promosi yaitu

promosi penjualan memungkinkan produsen menyesuaikan diri dengan variasi

Page 49: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

31

penawaran dan permintaan jangka pendek”. Promosi penjualan memungkinkan

produsen menguji seberapa tinggi harga produk yang ditawarkan, karena mereka

dapat sewaktu-waktu menggunakan diskon. Promosi penjualan berupaya untuk

mengajak konsumen mencoba produk baru yang dimiliki perusahaan tersebut.

Promosi penjualan menghasilkan format eceran yang lebih berbeda, seperti toko

dengan harga murah setiap-hari dan toko dengan promosi. Promosi penjualan

memungkinkan produsen menjual produk lebih dari pada yang biasanya mereka

jual saat harga normal. Untuk membantu produsen menyesuaikan program-

program dengan segmen konsumen yang berbeda-beda maka perlu

menggunakan promosi penjualan. Pada akhirnya konsumen juga menikmati atau

memiliki suatu kepuasan karena mereka menjadi pembeli yang cerdas ketika

mereka memanfaatkan harga khusus. Sedangkan kelemahan dari promosi

penjualan yaitu penjualan dengan potongan harga, cash back, kesepakatan,

hadiah tanpa berhenti-hentinya akan menurunkan nilai tawaran produk tersebut

dalam benak konsumen.

f. Alat-alat Promosi Penjualan

Menurut Kotler & Keller yang dialihbahasakan oleh Benyamin Molan (2007),

menyatakan alat-alat promosi sebagai berikut:

1. Sampel contoh

Percobaan produk gratis kepada konsumen diharapkan mereka menyukai

produk tersebut dan pada akhirnya melakukan pembelian ulang.

2. Diskon

Pengurangan langsung dari harga normal barang tertentu pada pembelian

selama suatu periode yang dinyatakan.

3. Undian

Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk diundi.

4. Kemasan harga khusus atau paket harga.

Adanya potongan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga biasa

kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus produk.

Page 50: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

32

5. Hadiah

Barang yang ditawarkan secara cuma-cuma atau gratis sebagai insentif atas

peembelian suatu produk.

6. Demonstrasi

Yaitu pertunjukan yang ditampilkan terbuka kepada konsumen hal ini

dilakukan untuk menunjukan atau membuktikan keefektifan, cara

menggunakan produk dan kelebihan dari produk tersebut.

7. Tawaran uang kembali

Pengembalian uang kembali atau cash back yaitu pengembalian uang

kepada konsumen terhadap produk yang sudah dibelinya berdasarkan

kesepakatan.

g. Indikator promosi penjualan

Tidak melulu soal alat-alat promosi penjualan bagi perushaan, perusahaan

juga harus mampu memilih indikator-indikator promosi penjualan yang tepat

dalam mempromosikan produk. Menurut Kotler dan Keller (2007) indikator-

indikator promosi diantaranya adalah:

1) Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam

suatu waktu melalaui media promosi penjualan.

2) Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan

dilakukan.

3) Kuantitas promosi adalah jumlah promosi penjualan yang diberikan

terhadap konsumen.

4) Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

5) Ketetapan dalam penyesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang

diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.

Page 51: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

33

8. Keterkaitan Variabel

a. Hubungan pembangunan infrastruktur jalan tol terhadap pendapatan pada

perdagangan dan rumah makan

Infrastruktur jalan tol merupakan salah satu penunjang masyarakat dalam

pemenuhan kegiatan perekonomiannya, selain itu tujuan dari pembangunan jalan

tol ialah agar masyarakat dapat menjangkau kegiatan ekonomi, sosial dan budaya

dan kegiatan lainnya dengan lebih mudah. Berbicara tentang perekonomian

bangsa yang dapat meningkat karena pembangunan infrastruktur jalan tol, di sisi

lain faktor pembangunan jalan tol juga memiliki dampak negatif misal

diantaranya dalam sektor ekonomi, Economic Development Research Group

(2004) melakukan dalam penelitian I-70 di Columbia, Missouri adanya dampak

ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung tidak langsung, kerugian

bisnis dari adanya jalan baru, sehingga mengakibatkan pengurangan pendapatan

tenaga kerja kerugian; dan pengurangan penjualan, hunian hotel, dan pendapatan

pajak. Sehingga perdagangan dan rumah makan di sekitar jalur pantura yang

mana terancam mengalami penurunan pendapatan akibat sepinya pengunjung

tidak lain karena para pengguna jalan lebih memilih jalan tol sebagai jalan utama

menuju Jakarta–Brebes dan sebaliknya.

b. Hubungan pembangunan infrastruktur jalan tol terhadap promosi pada

perdagangan dan rumah makan

Dalam kegiatan penunjang ekonomi lainnya yakni promosi, sangatlah penting

tidak lain sebagai salah satu usaha agar suatu produk atau jasa dapat tersalurkan

dengan baik kepada calon konsumen, Seperti menurut Tjiptono (2015), promosi

penjualan sebagai bertujuan untuk “merangsang pembelian produk dengan segera

atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan dengan bentuk

persuasi langsung melalui pengunaan berbagai insentif yang dapat diatur”. Hal

ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari masing-masing usaha baik

rumah makan dan prdagangan yang sudah banyak ditinggal konsumen akibat

Page 52: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

34

adanya jalan tol Cikopo-Pemalang. Sepinya pengguna jalan mengakibatkan

usaha promosi perlu extra untuk mencapai target penjualan.

c. Hubungan pembangunan infrastruktur jalan tol terhadap tenaga kerja pada

perdagangan dan rumah makan

Masalah lainnya yang akan timbul akibat pembangunan infrastruktur jalan tol

ialah pemecatan tenaga kerja, disebabkan perdagangan dan rumah makan

mimiliki pendapatan yang menurun bahkan tidak sedikit yang memilih untuk

menutup usahanya, hal ini berimbas pada pengurangan tenaga kerja sehingga

makin bertambahnya angka pengangguran, masalah ini tidak dapat di hiraukan

karena menyangkut dari pada perekonomian rakyat, peningkatan pengurangan

tenaga kerja juga angka pengangguran ini akan di buktikan pada analisis ini.

Sesuai menurut Terry L. Clower and Bernard L. Weinstein (2006) adanya

dampak terhadap pengurangan tenaga kerja, upah,sewa dan pajak akibat adanya

jalan tol di jalur baru.

Page 53: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

35

B. Penelitian Terdahulu

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis juga menelusuri karya ilmiah

yang relevan dengan dampak pembangunan jalan tol dari berbagai sudut

pandang. Akhirnya penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang relevan.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Nama, Judul, Tahun Metode Persamaan Perbedaan

1. Terry L. Clower and Bernard L. Weinstein IMPACTS OF TOLL ROADS ON THE REGIONAL ECONOMY: SUGGESTED MEASURES 2006

Desktiptif Dampak dari

adanya jalan tol

dalam ekonomi

regional

Lokasi

penelitian

dilakukan di

Texas AS

2. M. Roziqin Herianto, Dampak

Pembangunan Jalan Lingkar

Selatan Salatiga terhadap

Perkembangan UKM di sekitar

Jalan Lingkar Selatan Salatiga,

2012

Kualitatif

a. Observasi

b. Wawancara

Dampak dari

jalan tol

terhadap usaha

kecil mikro

Jalan lingkar

selatan non tol

3. Andri Muhammad Ramdani,

Pengaruh Pembangunan Jalan

Lingkar Timur Cianjur Terhadap

Perubahan Orientasi Mata

Pencaharian Petani Di Kabupaten

Cianjur, 2013

Kuantitatif Deskriptif

a. Observasi

b.Kuesioner

c. Wawancara

Dampak

pembangunan

jalan terhadap

ekonomi

masyarakat

Jalan lingkar

selatan non tol

Responden

dalam sektor

Pertanian

4. Suci Puji Astuti, Pengaruh

pembangunan jalan tol Cikampek-

Palimanan terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di kecamatan

Kalijati kabupaten Subang, 2014

Deskriptif

Kuantitatif a.

Angket

b.Wawancara

c.Dokumentasi

Dampak dari

pembangunan

jalan tol

terhadap salah

satunya yaitu

Lokasi

penelitian

yang berbeda

Page 54: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

36

ekonomi yang

ada dimasyarakat

seperti mata

pencaharian dan

pendapatan.

5. Mohammad Effendi, Dampak

Pembangunan Jembatan Suramadu

Terhadap Perekonomian Pulau

Madura, 2014

Deskriptif

Kualitatif

a. Kuesioner

b. Wawancara

Dampak

pembanguanan

infrastruktur

terhadap

perekonomian

-Perdagangan

-Tenaga kerja

-Pendapatan

Jenis

infrastruktur

(jembatan)

6. Muhammad Ikrom Rosyidin,

Dampak Pembangunan Tol Cikopo

- Palimanan Terhadap Kondisi

Mata Pencaharian dan Pendapatan

Masyarakat Desa Tegalkarang,

Palimana, Cirebon,2017

Campuran Deskriptif

kualitatif dan kuantitatif

a. Angket

b. Wawancara

c. Dokumentasi

Dampak

pembangunan

jalan tol di

Cikopo-

Palimanan

-Perdagangan

-Pendapatan

Lokasi

penelitian

yang berbeda

-Lingkup desa

C. Kerangka Berfikir

Suatu Negara memerlukan peningkatan dalam berbagai aspek, misalnya

peningkatan pada pembangunan infrastrukur yang mana menjadi salah satu tolak

ukur suatu negara untuk menyeimbangkan kebutuhan dan kepentingan

masyarakat didalamnya yang terus menerus meningkat.

Pembangunan infrastruktur salah satunya ialah dengan meneruskan kembali

pembangunan jalan tol yang mana diharapkan dengan pembangunan jalan tol

Page 55: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

37

tersebut proses distribusi menjadi lebih efektif dan efisien. Pembangunan jalan

tol yang baru-baru ini di resmikan ialah jalan tol Pejagan-Pemalang yaitu jalan

lintas jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Jawa Tengah, dan dapat

mempermudah distribusi barang dan jasa di antar daerah tersebut, adanya jalan

tol ini dianggap lebih efisien dibandingkan jalur pantai utara dan sebagai langkah

untuk menjadikan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Perekonomian merupakan sistem yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi

dari para pelaku ekonomi dan kegiatan antar sektor yang ada di wilayah tersebut.

Salah satu pelaku ekonomi akan memberikan dampak keterkaitan langsung

maupun tidak langsung terhadap perekonomian secara menyeluruh ketika pelaku

ekonomi melakukan perubahan aktivitas. Pembanguan jalan tol Cikopo - Pejagan

menimbulkan beberapa dampak sistem perekonomian pada masyarakat di

sepanjang jalur Pantai Utara terkhusus sektor perdagangan dan rumah makan

dengan spesifikasi masalah yakni; Pendapatan, Tenga Kerja dan Promosi, perlu

adanya analisa lebih lanjut untuk mengetahui masalah yang di timbulkan akibat

adanya pembangunan infrastruktur berupa jalan tol tersebut, yang mana

pembahasan tersebut menjadi topik utama dalam penelitian ini.

Dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif dan

kuantitatif (campuran), diharapkan mampu menjelaskan masalah dari fenomena

yang terjadi. Berangkat dari pemilihan materi kajian mengenai dampak

pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang terhadap kinerja perekonomian

Kabupaten Brebes dengan melihat melalui dua sisi perekonomian wilayah yaitu

Perdagangan dan Rumah Makan.

Page 56: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

38

Pembangunan jalan tol Cikopo - Pejagan

Dampak pembangunan jalan tol Cikopo - Pejagan terhadap perekonomian

usaha kecil menengah 3 Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Brebes melihat

dari dua sisi perekonomian wilayah yaitu Pedagangan dan Restoran

Perdagangan

- Pendapatan

- Tenaga Kerja

- Promosi

Rumah Makan

- Pendapatan

- Tenaga Kerja

- Promosi

Page 57: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode campuran, penelitian

campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau

mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif (John Creswell, 2014).

Peneliti ini fokus kepada wilayah yang dilalui jalur pantai utara yang berada di

tiga kabupaten yaitu Indramayu, Cirebon dan Brebes. Peneliti menggunakan data

sekunder yaitu data PDRB kabupaten Indramayu, Cirebon, Brebes Provinsi Jawa

Barat dan Jawa Tengah atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha

2010-2016 yang diperoleh di BPS. Peneliti mendapatkan data primer yang

bersumber dari wawancara angket dan observasi kepada para rumah makan dan

pedagang oleh-oleh yang ada di sepanjang jalur pantai utara di tiga kabupaten.

Kriteria penelitian sampel untuk rumah makan adalah pemilik atau pegawai

yang bekerja di rumah makan yang terdiri dari rumah makan kendaraan pribadi,

bus dan truck. Dimana masing-masing rumah makan memiliki luas tanah untuk

rumah makan mobil pribadi minimal 1000M2, rumah makan bus minimal

memiliki luas tanah 10.000M2

dan rumah makan truck memiliki luas tanah

minimal 8000M2

. Selain itu, kriteria pemilik atau pegawai adalah sudah bekerja

minimal sejak tahun 2014. Dasar pertimbangan ini adalah pemilik atau pegawai

dapat mengetahui adanya perubahan semenjak sebelum dan sesudah adanya

jalan tol. Selanjutnya yaitu masing-masing kategori rumah makan memiliki jarak

minimal 15KM untuk arah barat maupun arah timur dalam jalur pantai utara. Hal

ini di harapkan sumber informasi memiliki varian yang berbeda dari sampel

sebelumnya. Untuk kriteria perdagangan sendiri yaitu makanan khas daerah

yang di dagangkan. Hal ini dipertimbangkan setiap daerah memiliki ciri khas

makanan yang berbeda beda dan menjadikan salah satu daya tarik konsumen

untuk membawa buah tangan ketika berada didaerah tersebut.

Page 58: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

40

B. Metode Penentuan Sampel

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2017) adalah “wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisrik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam Penelitian ini yaitu pedagang dan pemilik

rumah makan yang berada di jalur pantura di kabupaten Indramayu, Cirebon dan

Brebes.

Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi

disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku

bagi populasi. Arikunto (2016) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.” Selanjutnya menurut Sugiyono (2017) sampel

adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.”

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebagai bahan penelitian

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto

(2016) menjelaskan bahwa “purposive sampling dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu.” Begitu pula menurut Sugiyono (2017)

purposive sampling adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.” Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan

sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan

pengambilan subjek/sampel penelitian ini adalah sampel yang lokasi berada di

deretan jalan pantai utara.

Metode pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling sesuai dengan namanya sampel diambil dengan maksud dan

tujuan tertentu. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari 31

sampel karena peneliti melihat sumber sampel terkecil. Sampel terdiri dari,

pemerintahan dan kalangan pebisnis. Sampel dipilih berdasarkan penilaian

Page 59: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

41

peneliti bahwa pihak yang sesuai dengan batasan pengambilan sampel untuk

dijadikan sampel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini, pengumpulan data adalah hal terpenting dalam suatu

penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

berkaitan dengan masalah penelitian..

1. Data Primer

Data yang didapatkan oleh peneliti secara langsung dan dalam waktu yang

berdekatan agar tidak adanya kesenjangan dalam hasil penelitian. Data primer

dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan angket. Data

yang diperlukan dalan penelitian ini dikumpulkan dengan beberapa teknik

diantaranya menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Wawancara

Pengertian wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi secara langsung, mendalam terstruktur, dan individual”. Jadi

peneliti melakukan wawancara kepada pemilik atau pegawai dari usaha

rumah makan dan pedagang oleh-oleh yang berada disepanjang jalur pantai

utara sebagai informan narasumber karena menguasai permasalahan dan

bersedia memberikan informasi yang dipilih berdasarkan batasan sampel

yang telah ditentukan atas pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang.

b. Observasi

Pengertian observasi atau pengamatan adalah suatu metode pengumpulan

data dengan aktivitas peneliti untuk merasakan, memahami fenomena dan

mencatat setiap informasi sesuai dengan kenyataan yang mereka alami

selama penelitian berlangsung. Menrut sugiyono observasi merupakan

proses penelitian dengan cara megamati situasi dan kondisi secara langsung

untuk memperoleh hasil yang sesungguhnya. Jadi dalam penelitian ini

Page 60: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

42

dilakukan untuk mencatat keadaan rumah makan, perdagangan oleh-oleh dan

jalan yang ada di jalur Pantai Utara atas adanya pembangunan jalan tol

Cikopo-Pemalang.

c. Angket

Menurut Sugiyono kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan peneliti dengan cara memberi seperangkat/kertas yang

didalamnya terdapat pertanyaan untuk menjawab pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Menurut Sukardi (2014), mengemukakan

bahwa angket adalah “kumpulan pertanyaan yang berkaitan erat dengan

masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke

responden untuk memperoleh informasi dari responden yang berada

dilapangan”. Dari pernyataan di atas, angket adalah suatu daftar pertanyaan

atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh

informasi di lapangan. Angket ini di sebar ke pemilik usaha atau pegawai

dari rumah makan dan pedagang oleh-oleh yang berkaitan dengan jalan tol

Cikopo-Pemalang.

2. Data Sekunder

a. Penelitian Lapangan

Penelitan lapangan yang dimaksud merupakan peneliti secara langsung

melakukan penelitian ke tempat yang menyediakan data sekunder yang

diperlukan sebagai bahan refrensi seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yang dimaksud merupakan peneliti mengumpulkan

data dan mempelajari literatur yang relevan dengan penulisan skripsi.

Peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan buku,artikel,jurnal

dan data lain yang bersumber dari internet yang berkaitan dengan

penelitian.

Page 61: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

43

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

Model Rasio Pertumbuhan adalah alat analisis atau kegiatan alternatif dalam

penentuan deskripsi kegiatan ekonomi dengan membandingkan pertumbuhan

suatu kegiatan baik dalam skala yang lebih kecil maupun dalam skala yang lebih

luas alat analisis MRP ini berguna untuk melihat sektor ekonomi yang potensial.

Dalam analisis MRP terdapat dua macam analisis pertumbuhan, yaitu:

1. Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs) merupakan perbandingan antara

pertumbuhan pendapatan (PDRB) kategori i di tingkat kabupaten dengan

pertumbuhan pendapatan (PDRB) kategori i di Provinsi.

2. Rasio pertumbuhan wilayah referensi (RPr) perbandingan rata-rata per

umbuhan pendapatan (PDRB) kategori i di Provinsi dengan rata-rata

pertumbuhan pendapatan (PDRB) di Provinsi.

Analisis MRP ini merupakan turunan dari komponen awal yaitu proportional

shift dan differential shift dalam analisis shift-share (Yusuf, 1999). Komponen dari

alat analisis proportional shift dan differential shift yang dalam analisis shift-share

Estaban Marquillas disimbolkan dengan Mij dan Cij ini memberikan nilai

perubahan baik pengurangan maupun penambahan PDRB. Dengan demikian, Mij

dan Cij menunjukkan perubahan nilai yang besar (bukan rasio). Melalui

modifikasi maka terdapat nilai yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan 1

(rasio).

Formulasi dari RPs dan RPr yang merupakan penurunan dari persamaan

sebagai berikut (Yusuf, 1999):

1. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr):

E E

iR R Pij

EiR (t )

ER (t ) Eij (t )

(1)

Page 62: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

44

E

P E E

E E ij

iR R (t )

R iR (t )

(2)

Eij (t ) EiR (t ) ER (t ) EiR (t ) ER (t )

Pij

EiR ER (t ) 1

ER (3)

Eij (t ) EiR (t ) ER (t ) ER (t )

EiR

ER (t ) Pij 1

EtR ER (t )

EiR (t )

(4)ER Eij (t ) EtR (t ) ER

ER

ER (t )

EiR

Rasio Per umbuhan Wilayah Referensi (RPr) = E

iR ( t )

ER

(5)

ER (t )

2. Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs) :

E E

D ij iR

ij ij (t )

EiR (t ) Eij (t )

(6)

Dij

Eij

E E

iR ij (t )

EiR (t )

(7)

E E E E Dij

ij iR (t ) 1

iR ij (t ) (8)

EiR Eij (t ) EiR (t )

Eij

EiR (t ) Dij 1

EiR EiR (t )

Eij (t )

(9)

EiR Eij (t ) EiR (t ) Eij EiR

EiR (t )

Eij

Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs) E

iR ( t )

ER

(10)

ER (t )

Page 63: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

45

Dimana :

Eij = Eij,t – Eij (11)

EiR =EiR,t - Ein (12)

ER =ER,t – ER (13)

∆Eij : Perubahan PDRB kategori (subkategori) i di Kabupaten

Eij,t : PDRB kategori (subkatgori) i di Kabupaten pada tahun akhir analisis

∆EiR Perubahan PDRB kategori (subkategori) i di Provinsi

EiR,t : PDRB kategori (subkategori) i di Provinsi pada tahun akhir analisis

∆ER: Perubahan PDRB Provinsi

ER,t : Total PDRB tahun akhir analisis di Provinsi

Mij : Perubahan PDRB kategori (subkategori) i di Kabupaten yang disebabkan

oleh pengaruh pertumbuhan kategori (subkategori) i di Provinsi

Cij : Perubahan PDRB kategori (subkategori) i di Kabupaten yang disebabkan

oleh keunggulan kompetitif kategori (subkategori) i di Kabupaten.

2. Modifikasi Estaban-Marquillas (E-M) terhadap Analisis Shift-share Klasik

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat spesialisasi perekonomian disuatu

daerah dapat dilakukan dengan modifikasi analisis shift-share yang dilakukan

oleh Estaban-Marquillas Pada tahun 1972 guna memecahkan masalah pengaruh

efek alokasi dan spesialisasi” (Soepono, 1993). Mengacu kepada persamaan di

atas modifikasi persamaan Shift-Share menurut Estaban Marguillas mengandung

unsur baru yang diberi notasi E*ij didefinisikan sebagai suatu variabel wilayah

(Eij), dimana Eij=E*ij bila struktur wilayah sama dengan struktur nasional maka

E*ij dirumuskan menjadi:

E*ij=Ej(Ein/En) (14)

Ketika Eij diganti dengan E*ij maka persamaan berubah menjadi Cij = Eij (rij

– rin) dan dapat pula diganti menjadi:

Page 64: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

46

ij ij

C*ij=E*ij(rij–rin) (15)

Cij adalah untuk mengukur keunggulan atau ketidak unggulan kompetitif di

kategori-i pada perekonomian suatu wilayah menurut analisis Shift-share klasik.

Pengaruh efek alokasi (allocation effect) sendiri belum dijelaskan dari suatu

variabel wilayah untuk kategori-i di wilayah j (Aij), untuk mengetahui efek

alokasi tersebut didekati dengan menggunakan rumus (Soepono, 1993):

Aij=(Eij-E*ij)(ruj-rin) (16)

Dimana

Aij :Pengaruh alokasi terdiri dari dua bagian yaitu adanya tingkat

spesialisasi kategori i di kabupaten dikalikan dengan keunggulan

kompetitif

(Eij-E*ij) : menggambarkan tingkat spesialisasi kategori I di kabupaten

(ruj-rin) : menggambarkan tingkat keunggulan kompetitif kategori I di

kabupaten

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Aij sebagai pengaruh alokasi

dapat dilihat dalam dua bagian yaitu tingkat spesialisasi kategori i di wilayah j (Eij

– E*ij) yang dikalikan dengan keunggulan kompetitif (rij – rin). Persamaan

tersebut dapat bermakna bahwa bila suatu wilayah mempunyai suatu spesialisasi di

kategori tertentu, maka kategori tersebut pasti akan menikmati pula keunggulan

kompetitif yang lebih baik. Hasil dari modifikasi Estaban-Marquillas terhadap

analisis Shift-Share dapat dirumuskan sebagai berikut (Soepono, 1993):

Dij = Eij (rn) + Eij (rin - n) + E*

(rin

- rn) + (Eij

– E*

)(rin

- rn) (17)

3. Tabel Distribusi Frekuensi

Sedangkan menurut Suharyadi dan Purwanto (2003), distribusi frekuensi

adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan

banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan

ke dalam dua atau lebih kategori.

Page 65: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

47

1) Menentukan Kelas Interval

Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges,

yaitu :

K = 1 + 3,3 log n

Keterangan:

K = Jumlah kelas interval

n = Jumlah data observasi

log = Logaritma

Lalu interval kelas dapat dicari sebagai berikut

K=R/i i=

R/k

Keterangan

K= Jumlah Interval kelas

I= Besar interval kelas

R=Range

2) Grafik Batang

Grafik batang dibuat berdasarkan data frekuensi dan kelas interval

yang akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

E. Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Jalan tol

Jalan tol yaitu jalan bebas hambatan yang digunakan oleh kendaraan

beroda empat atau lebih. Jalan tol ini bertujuan untuk mempercepat alur

distribusi. Jalan tol yang dijadikan objek penelitan ini yaitu jalan tol Cikopo-

Pemalang dimana pintu masuk tol di Cikopo dan pintu keluar di Brebes

Timur.

Page 66: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

48

2. Rumah Makan

Rumah makan yaitu tempat yang dikomersilkan yang menyediakan atau

pelayanan makanan dan minum. Rumah makan yang dijadikan objek peneliti

yaitu yang berada disepanjang jalur pantai utara di tiga kabupaten yaitu

Indramayu,Cirebon dan Brebes

3. Perdagangan

Perdagangan disini yang dijadikan variabel penelitian yaitu perdagangan

yang menjual barang atau makanan yang menjadikan tradisi di masing-

masing daerah yang berada diruas jalan pantai utara di Kabupaten

Indramayu, Cirebon dan Brebes.

4. Pendapatan

Pendapatan disini yang dimaksud yaitu pendapatan atau omset yang

diperoleh selama satu bulan. Sebagian besar usaha yang ada di sepanjang

ruas jalan pantai utara termasuk UMKM sehingga pendapatan atau omset ini

disesuaikan dengan standar pendapatan yang diterima UMKM.

5. Promosi

Promosi yaitu sebuah persuasi atau anjuran dari pemilik atau pegawai

usaha untuk menarik konsumen. Peneliti disini membagi bentuk promosi

yaitu: pasang iklan atau reklame di ruas jalan, potongan harga dan

kerjasama.

6. Tenaga Kerja

Tenaga kerja ini sebagai kriteria dalam pengembangan atau penyerapan

tenaga kerja dalam UMKM di daerah khususnya di kabupaten Indramayu,

Cirebon dan Brebes atas dampak dari pembangunan jalan tol Cikopo-

Pemalang.

7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto yaitu jumlah nilai keseluruhan baik jasa

ataupun barang yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi di suatu daerah dalam

satu tahun. PDRB sebagi indikator yang digunakan untuk mengetahui

Page 67: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

49

perekonomian suatu daerah dengan atas dasar konstan. PDRB yang

digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB atas dasar harga konstan tahun

2010.

8. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

Sektor perdagangan dan Eceran adalah sektor yang mewakili dari

perdagangan oleh-oleh yang berada diruas jalan pantai utara untuk

berkontribusi dalam PDRB.

9. Sektor penyedian akomodasi dan makan minum

Sektor penyedian akomodasi dan makan minum adalah sektor yang

mewakili dari rumah yang berada diruas jalan pantai utara untuk

berkontribusi dalam PDRB.

Page 68: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan penelitian ini berada di tiga Kabupaten yaitu

Indramayu, Cirebon dan Brebes dimana berada di utara pulau jawa. Sebelum

diresmikannya jalan tol Cipali hingga Pemalang wilayah pantura ini merupakan

jalur yang biasa dilewati pengendara dari arah barat ke timur maupun

sebaliknya. Daerah yang diteliti yaitu sepanjang jalur pantura di Indramayu,

Cirebon dan Brebes.

Gambar 4. 1

Jalan Tol Cikopo-Pejagan

Sumber : Google Maps 2018

Jalur Tol Cikopo hingga Pemalang melewati dua provinsi yaitu Jawa Barat

dan Jawa Tengah. Jalur ini mempersingkat jarak tempuh untuk menghubung dua

Provinsi tersebut. Daerah yang dilewati jalur Tol Cikopo–Pemalang yaitu

Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes. Ketiga Kabupaten tersebut menjadi

Page 69: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

51

lokasi penelitian dan jalur Tol ini direncanakan sebagai jalur Nasional dalam

pulau jawa guna menghubungkan Banten hingga Surabaya. Gambar 4.1

menunjukan Jalur Cikopo–Palimana, Palimanan–Kanci dan Kanci–Pejagan.

Gambar 4. 2

Lokasi Penelitian Jalur Pantai Utara

Sumber : Google Maps 2018

Jarak antara indramayu hingga brebes yang menjadi lokasi penelitian

sepanjang 145KM yang ditunjukan pada gambar 4.2 Jumlah responden yang

sudah diwawancarai dan mengisi angket sebanyak 31 untuk tiga kabupaten yaitu

kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes.

Page 70: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

52

2. Kondisi Umum Responden Tabel 4. 1

Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin di Daerah Penelitian

NO Jenis Kelamin Responden

Jumlah Persentase

1 Laki-laki 13 41,9%

2 Perempuan 18 58,1%

Total 31 100%

Sumber: Data angket penelitian 2018

Data jumlah responden menurut jenis kelamin yang sesuai dengan kriteria sampel

di deretan jalur Pantai Utara (pantura) dari Indrmayu hingga Brebes yaitu 3 orang

yang terdiri dari 13 orang responden laki-laki atau 41,9% dan 18 orang responden

perempuan atau 58,1%.

Tabel 4. 2

Jumlah Responden Menurut Posisi

NO SELAKU Kabupaten

Indramayu Cirebon Brebes Jumlah

1 Pegawai 2 2 3 7

2 Pemilik 8 8 8 24

Total 10 10 11 31

Sumber : Data angket penelitian 2018

Jumlah responden menurut posisi atau bagian dimasing-masing rumah makan

dan perdagangan di tunjukan pada tabel 4.2 Jumlah responden menurut posisi

atau bagian di masing-masing rumah makan dan perdagangan di sepanjang jalur

pantai utara dari Indramayu sampai Brebes yaitu sebanyak 31 orang yang terdiri

dari responden sebagai pemilik berjumlah 24 orang dan sisanya sebagai pegawai.

Page 71: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

53

Grafik 4. 1

Posisi Responden

Jumlah responden menurut posisi atau bagian di masing-masing rumah makan

dan perdagangan oleh-oleh di sepanjang jalur pantai utara dari Indramayu sampai

Brebes yaitu sebanyak 31 orang. Dalam persentase terdiri dari responden

sebagai pemilik dari usaha yaitu sebesar 77% dan sisanya sebagai pegawai

dengan jumlah persentase 23%. Jumlah responden menurut posisi atau bagian di

masing-masing rumah makan dan perdagangan oleh-oleh ditunjukan pada grafik

4.1.

Grafik 4.1

Posisi Responden

Selaku

Pega wa i

23%

Pemi l i k 77%

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum responden yang diwawancarai

selaku pemilik dari usahanya dan sisanya selaku pegawai hal demikian

disebabkan usaha yang berada disepanjang jalur pantai utara tergolong UMKM

sehingga pemilik usaha masih mendampingi untuk memantau langsung.

Page 72: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

54

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi

Pada penelitian di lapangan peneliti melakukan pengamatan secara langsung.

Hasil pengamatan ini untuk dijadikan tambahan data dalam menjawab pada

rumusan masalah di bab satu. Data observasi tersebut terbagi menjadi beberapa

hal yang di amati, yaitu rumah makan di sepanjang jalur pantura Indramayu-

Brebes, Perdagangan di sepanjang jalur pantura Indramayu-Brebes, dan jalan

utama pantai utara yang menghubungkan kabupaten Indramayu sampai Brebes.

a. Rumah Makan

Rumah makan yang peneliti amati berada di pinggir jalur pantura baik dari

arah barat ataupu timur. Rumah makan yang peneliti amati juga memiliki kriteria

yang sudah dijelaskan di bab tiga. Keadaan usaha rumah makan di jalur pantura

khususnya wilayah Indramayu, Cirebon dan Brebes memiliki dampak yang

berbeda-beda dari adanya jalan tol. Kabupaten Indramayu merupakan wilayah

yang paling besar dampaknya dari adanyanya jalan tol Cikopo-Pemalang dimana

peneliti lebih sering melihat rumah makan yang tutup atau disegel dibandingkan

rumah makan yang masih buka, sekalipun terdapat rumah makan yang masih

buka kondisi dari rumah makan itu terbilang sepi dan dalam penyajian

makanannya terbatas. Semua jenis rumah makan yang ada di Indramayu sepi

baik jenis rumah makan untuk mobil pribadi, bus ataupun truck. Berbeda dengan

Indramayu, untuk kabupaten Cirebon usaha rumah makan masih ramai karena

mengingat jalan tol yang sudah ada di kabupaten Cirebon sejak tahun 1998.

Pengusaha sudah memahami kondisi ini sehingga rumah makan di kabupaten

Cirebon lebih memilih masyarakat sekitar sebagai objek konsumen khususnya

rumah makan mobil pribadi. Jenis rumah makan bus dan truck masih terbilang

ramai dibandingkan kabupaten Indramayu. Kondisi rumah makan di kabupaten

Brebes saat peneliti melakukan pengamatan sedikitnya pengunjung yang singgah

diberbagai jenis rumah makan baik untuk mobil pribadi bus dan truck, namun hal

ini tidak separah rumah makan yang ada di kabupaten Indramayu. Keterkaitan

Page 73: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

55

dengan rumusan masalah peneliti, bahwa kondisi saat ini rumah makan yang

berada di tiga kabupaten, dua diantaranya kabupaten Indramayu dan Brebes

menurun akibat adanya jalan tol dimana pengguna jalan yang biasanya melewati

jalur pantura sehingga konsumsi di rumah makan yang dilakukan di sekitaran

pantura beralih ke jalan tol dan mengakibatkan penurunan konsumen rumah

makan di jalan pantura.

Gambar 4. 3

Rumah Makan Yang Tutup

Sumber : Observasi Lapangan

b. Perdagangan

Dalam pengamatan untuk usaha perdagangan peneliti terfokus pada

perdagangan yang memperdagangkan oleh-oleh khas dari masing-masing

kabupaten tersebut. Dalam pengamatan untuk usaha perdagangan tidak berbeda

jauh dengan peneliti melakukan pengamatan usaha rumah makan. Perdagangan

yang ada di masing-masing kabupaten terbilang sulit ditemui dan cenderung

hanya di satu sisi jalan saja yang mendominasi setiap kabupaten tersebut. Jalan

menuju Jakarta yang biasa menjadi tempat penjualan oleh-oleh, meskipun dari

arah sebaliknya yaitu dari barat ke arah timur ada yang menjual oleh-oleh tidak

seramai dari arah sebaliknya hal ini di buktikan dengan adanya sebagian toko

yang tutup serta untuk wilayah tidak adanya penjual dari arah tersebut di

kabupaten Indramayu dan Cirebon. Keterkaitan dengan rumusan masalah

Page 74: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

56

peneliti, bahwa kondisi saat ini perdagangan oleh-oleh yang berada di tiga

kabupaten menurun akibat adanya jalan tol dimana pengguna jalan yang biasanya

melewati jalur pantura sehingga membeli oleh-oleh di sekitaran pantura beralih

ke jalan tol dan mengakibatkan penurunan komsumen pedagang oleh-oleh di

jalan pantura.

Gambar 4. 4

Perdagangan Oleh-oleh

c. Jalan

Sumber : Observasi Lapangan

Penelitian selanjutnya peneliti mengamati jalur utama pantai utara yang sering

disingkat pantura. Dalam melakukan pengamatan peneliti melihat pengguna

utama dari jalur tersebut didominasi truck dan warga sekitar. Peneliti menyusuri

jalan utama pantura dari Indramayu sampai Brebes terbilang lengang dan hanya

beberapa titik terdapat kemacetan akibat adanya pasar dan penyebrangan.

Berbeda dengan sebelum adanya jalan tol, jalur pantura merupakan jalur utama

penghubung antar wilayah di pulau jawa khususnya kabupaten Indramayu,

Cirebon dan Brebes, sehingga sangat ramai dan padat. Kondisi jalan yang lebar

memiliki empat jalur, dua diantaranya kearah timur dan sebaliknya yang dulu

masih belum mampu membendung kemacetan akibat jumlah volume pengguna

jalan, namun kini menjadi lengang yang didominasi oleh truck dan warga sekitar

Page 75: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

57

sesekali melintas mobil pribadi. Keterkaitan dengan rumusan masalah yaitu yang

dulunya ramai sebelum adanya jalan tol di lintasi para pengguna jalan umumnya

namun menjadi berkurang pengguna jalan pantura yang beralih ke jalan tol guna

mempersingkat waktu. Dari akibat tersebut berdampak pada rumah makan dan

perdagangan yang ada di sepanjang jalur pantura di kabupaten

Indramayu,Cirebon dan Brebes.

Gambar 4. 5

Jalan di Pantai Utara

Sumber : Observasi Lapangan

2. Hasil Angket

Pengambilan data angket yang dilakukan oleh peneliti menggunankan

teknik purposive sampling dimana ada syarat dan kententuan dalam pemilihan

sampel. Data angket ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh peneliti

untuk menjawab rumusan masalah. Jumlah responden yaitu 31 pemilik atau

pegawai sebagai sampel. Dalam instrumen angket tersebut mencakup tentang

pendapatan, tenaga kerja dan promosi responden berkaitan dengan dampak

pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang. Berikut ini deskripsi data dari

instrumen angket.

Page 76: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

58

a. Lama Usaha

Peneliti mendapatkan sampel sebanyak 31 responden sebagai sampel dimana

sudah ditentukan kriteria minimal dalam lama berdiri yaitu pada tahun 2014 guna

melihat dampak dari adanya jalan tol yang difungsikan pada tahun 2015.

Grafik 4. 2

Lama Berdiri

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dalam grafik 4.2 menunjukkan lama berdiri dari responden dimana pengusaha

yang sedikit sebagai responden berdiri selama 4-7 tahun sebanyak 3 responden

atau 9.7%, sedangkan pengusaha yang terbanyak sebagai responden berdiri

selama 16-19 tahun sebanyak 12 responden atau 38.7%. Responden yang sudah

membangun usahanya lebih lama cenderum bertahan menghadapi situasi dan

berharap agar bisa mebaik menurut salah satu sumber responden mengatakan hal

tersebut.

b. Sifat Usaha

Dalam melakukan wawancara peneliti menanyakan sifat usaha yang dimiliki

pengusaha dimana ada dua pilihan jawaban yaitu individu atau perorangan dan

kerjasama. Peneliti menanyakan hal tersebut untuk mengetahui status

kepemilikan usaha yang sedang berjalan.

Page 77: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

59

Kerjasama Individu

Persentase 12.9 87.1

Pe

rse

nta

se

Grafik 4. 3

Sifat Usaha

Sifat Usaha

100

80

60

40

20

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Sifat usaha ditunjukkan dalam grafik 4.3 sebanyak 4 responden melakukan

kerjasama dalam membangun usahanya atau sebesar 12.9% dan sisanya

membangun usaha perorangan berjumlah 27 responden atau sebesar 87.1%.

pengusaha yang membangun usahanya dengan kerjasama biasanya dilakukan

oleh rumah makan bus dimana bekerjasama dengan beberapa PO bus hal ini

untuk meningkatkan konsumen dari rumah makan bus itu sendiri. Ada

pembagianya yang sudah disepakati untuk pengusaha rumah makan agar dapat

bekerjasama dengan PO bus. “Memberi insentif kepada sopir, menanggung 30%

bila ada kecelakaan ini beberapa syarat yang ditentukan oleh PO bus biasanya”,

hal ini yang di sampaikan oleh responden berinisial RN.

c. Tempat Usaha

Kali ini peneliti ingin mengetahui status tempat usaha dari masing-masing

pengusaha baik milik pribadi atupun sewa. Pengusaha yang memimiliki tempat

pribadi ataupun menyewa dapat dilihat pada grafik 4.4 pengusaha yang memiliki

pribadi tempat usahanya sebesar 80.6% dan sisanya sewa sebesar 19.4% .

Page 78: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

60

Sewa Pribadi

Persentase 19.4 80.6

Per

sen

tase

Grafik 4. 4

Tempat Usaha

Tempat Usaha

100

80

60

40

20

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Pengusaha yang melakukan sewa dimayoritasi oleh pengusaha oleh-oleh 5

dari 6 pengusaha yang tempat usahanya masih menyewa. Lokasi dari responden

yang menyewa berada di ketiga kabupaten yang menjadi sampel yaitu kabupaten

Indrmayu, Cirebon dan Brebes dan masing-masing berinisial SM, BI, SP, RN

dan HN. Satu-Satunya rumah makan yang menyewa tempat merupakan

pengusaha rumah makan untuk bus dimana tempat tersebut berasal dari PO bus

yang diajak bekerjasama dengan dirinya berlokasi di Kabupaten Indramayu.

d. Pekerjaan Sampingan

Data responden tentang pekerjaan sampingan merupakan data dari responden

tentang pekerjaan sampingan mereka selama ini. Responden yang memiliki

pekerjaan sampingan selain memiliki usaha di jalur pantura sebanyak 25.8% atau

8 dari 31 responden. Semua responden yang memiliki pekerjaan sampingan

dimana sampingannya sebagai pedagang di lain tempat, 74.2 % tidak memiliki

pekerjaan sampingan hanya bergantung terhadap usaha yang sudah di bangun di

sepanjang jalur pantura.

Page 79: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

61

Ada Tidak Ada

Persentase 25.8 74.2

Per

sen

tase

Grafik 4. 5

Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan Sampingan

80

60

40

20

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Data pekerja sampingan tersebut tersaji pada grafik 4.5 Responden

mengeluhkan dengan kondisi yang ada terhadap peneliti ketika pendapatan

mereka terus menurun dimana pengeluhan ini di moyoritasi pengusha yang tidak

memiliki pekerjaan sampingan yang hanya bergantung kepada usaha yang ada di

jaur pantura.

e. Jenis Usaha

Data responden tentang jenis usaha merupakan data dari responden tentang

jenis usaha mereka saat dilakukan pengambilan data oleh peneliti. Peneliti

membagi kedalam beberapa macam jenis usaha yang menjadi sempel yaitu

Rumah makan mobil pribadi, rumah makan bus, rumah makan truck dan

penjualan oleh-oleh yang sudah ada kriterianya masing-masing untuk dijadikan

sempel. Data jenis usaha tersaji dalam grafik 4.6

Page 80: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

62

Rumah Makan Pribadi

Rumah Makan

Bus

Rumah Makan Truck

Penjual Oleh- Oleh

Persentase 32.3 16.1 29 22.6

Per

sen

tase

Grafik 4. 6

Jenis Usaha

Jenis Usaha

35 30 25 20 15 10

5 0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dalam jenis usaha, peneliti mendapatkan responden yang memiliki usaha

rumah makan pribadi dengan persentase terbesar yaitu 32.3% atau dengan jumlah

responden terbanyak yaitu 10 responden. Rumah makan bus dengan persentase

16.1% atau dengan jumlah 5 responden. Rumah makan truck dengan 9 responden

atau dengan persentase 29% dan sisanya penjual oleh-oleh sebanyak 7 responden

atau dengan persentase sebesar 22.6%.

f. Sumber Barang

Jumlah responden menurut sumber barang yang diperoleh di tunjukan pada

grafik 4.7 jumlah responden yang mendapatkan barang yang diproduksi untuk

dijual kembali sebanyak 77.4% berasal dari pasar atau 24 responden yang di

moyoritasi pengusaha rumah makan. Sebaliknya yang memperoleh barang dari

supplier sebanyak 22.6% atau 7 responden dan di moyoritasi oleh pengusaha

oleh-oleh

Page 81: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

63

Pasar Supplier

Persantase 77.4 22.6

Per

sen

tase

Grafik 4. 7

Sumber Barang

Sumber Barang

80

60

40

20

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Rumah makan yang terkena dampak atau mengalami penurunan pendapatan

akibat adanya jalan tol berimbas juga terhadapa pasar, dimana pasar sebagai

sumber barang yang diperoleh dari pengusaha rumah makan. Hal ini disampaikan

oleh salah satu responden yang berinisal YY, beliau menyampaikan keluhan

sebagian langganan rumah makan tersebut yang ada di pasar. “Ya dipasar juga

pada megeluh mas, dan meminta biar saya bisa membeli lagi dagangannya, ya

gimana mau beli lagi kan saya juga sepi. Banyak mas dampaknya”. Ujar

responden berinisial YY

g. Asal Modal

Asal modal yang menjadi responden dalam penelitian ini beragam, peneliti

membagi kedalam beberapa jawaban asal modal yaitu asal modal dari pinjaman,

tabungan, warisan dan lain-lain. Asal modal tersebut ditunjukkan pada grafik 4.8

dengan adanya asal modal peneliti ingin mengetahui berasal dari mana modalnya

berasal untuk membangun usaha.

Page 82: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

64

Pinjaman Tabungan Warisan Lain-lain

Persentase 41.9 19.4 6.5 32.3

Per

sen

tase

Grafik 4. 8

Asal Modal

Asal Modal

50

40

30

20

10

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dari grafik 4.8 diatas asal modal yang diperoleh responden yaitu berasal dari

pinjaman berada paling banyak yaitu sebesar 41.9 persen atau 13 responden.

Tabungan yang dimiliki responden sebagai asal modal pertama untuk

membangun usaha sebanyak 6 responden atau dengan persentase sebesar 19.4 %.

Warisan berada paling sedikit untuk jawaban responden yang memperoleh

warisan sebagai modal awal untuk membuka usaha yaitu sebesar 6.5% atau

hanya dua responden yang menjawab warisan sebagai asal modal awal yang di

peroleh dan lain-lain berada di posisi kedua yaitu sebesar 32.3% atau 10

responden. Responden yang menjawab lain-lain disebabkan karena ketidaktauan

asal modal yang diperoleh karena sebagian mereka hanya sebagai pegawai.

h. Modal Usaha

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2016 membuat

peraturan untuk perubahan syarat minimum modal usaha perseroan terbatas

khusus untuk UKM. Sebelum ada PP No 29, pengusaha dibebankan dengan

syarat minimum modal usaha sebsar 50.000.000, dengan adanya peraturan ini

Page 83: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

65

pengusaha dibebaskan untuk menentukan modal usahanya. Maka peneliti

menentukan 4 kategori modal usaha dari kurang dari Rp 50.000.000 sampai Rp

10.000.000.000 sesuai dengan 3 kelompok besar pertama adalah PT dengan skala

usaha kecil harus memiliki modal disetor sebesar kurang dari Rp50.000.000. PT

dengan skala usaha menengah, harus memiliki modal disetor sebesar antara Rp

50 juta-Rp 500 juta dan PT dengan skala usaha besar harus memiliki modal

disetor sebesar Rp 500 juta-Rp10 miliar.

Grafik 4. 9

Modal Usaha

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dalam grafik 4.9 menunjukan responden yang memiliki modal awal

<Rp50.000.000 hanya sebesar 3.2% atau hanya satu responden yang memiliki

modal awal tersebut. Responde yang memiliki modal awal Rp50.000.000-

<Rp500.000.000 sebesar 58.1% hal ini tertinggi dengan kategori modal yang

lain. Sebanyak 12.9% pengusaha memiliki modal awal sebesar Rp500.000.000-

Rp10.000.000.000 dan sisanya tidak mengetahui modal yang disebabkan

responden sebatas pegawai sebanyak 25.8%.

Page 84: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

66

SD SLTP SLTA SARJANA (S1/S2)

Persentase 3.2 25.8 61.3 9.7

Per

sen

tase

i. Pendidikan Terakhir

Peneliti ingin mengetahui pendidikan terakhir dari masing-masing pemilik

usaha, dengan melihat latar belakang pendidikan pemilik usaha. Jumlah

responden menurut tingkat pendidikan di tunjukkan pada grafik 4.10

Grafik 4. 9

Pendidikan Terakhir Pemilik

Pendidikan Terakhir Pemilik

80

60

40

20

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Jumlah responden menurut tingkat pendidikan formal selaku pemilik usaha

yaitu 19 orang (61.3%) yang pendidikan terakhir tingkat SLTA hal ini

merupakan paling banyak di bandingkan dengan pendidikan terakhir yang lain.

Disusul pendidikan terakhir pemilik pada tingkat SLTP yaitu sebanyak 25.8%

atau 8 pengusaha yang tingkat pendidikan terakhirnya SLTP. Sarjana strata satu

dan dua pada posisi berikutnya yaitu ada tiga pemilik usaha yang tingkat

pendidikannya sarjana. Terakhir yaitu tingkat pendidikan SD dimana ada satu

responden atau sebesar 3.2% yang pemilik usaha berpendidikan terakhir SD.

j. Pendapatan

Tingkat pendapatan bagi responden peneliti mebagi tiga pertanyaan yaitu

sebelum adanya jalan tol, sesudah adanya jalan tol dan saat bulan puasa. Tingkat

pendapatan kotor atau omzet perbulan di tunjukkah dalam grafik 4.11 Pada

Page 85: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

67

tingkat pendapatan <Rp10.000.000 dialami hanya saat sesudah adanya jalon tol

dimana responden yang pendapatan dibawah Rp10.000.000 sebesar 6.5%.

Sebelum adanya jaln tol dan saat bulan puasa responden belum pernah

mengalami pendapatan di bawah Rp10.000.000

Pendapatan Rp10.000.000-<Rp30.000.000 setelah adanya jalan tol sebanyak

48.4%, sebelum adanya tol sebesar 6.5% dan saat bulan puasa pendapatan

responden sebesar 38,7% . untuk responden yang berpendapatan Rp30.000.000-

<Rp50.000.000 sesudah adanya tol sebanyak sama dengan saat bulan puasa yaitu

sebesar 29% dan sebelum adanya jalan tol sebesar 19.4%. pendapatan

selanjutnya yaitu Rp50.000.000-<Rp70.000.000 responden yang mengalami

pendapatan tersebut setelah adanya jalan tol hanya sebanyak 6.5%, saat sebelum

adanya tol sebesar 22.6% dan 9.7% saat bulan puasa. Pendapatan Rp70.000.000-

<Rp90.000.000 saat sesudah ada jalan tol responden sebanyak 3.2% , sebelum

adanya jalan tol sebesar 22.6% dan 9.7% pada bulan puasa responden yang

berpendapatan tersebut.

Pendapatan >Rp90.000.000 hanya dialami 6.5% responden setelah adanya

jalan tol saat sebelum adanya jalan tol sebanyak 29% yang memperoleh

pendapatan tersebut dan 12.7% responden berpendapatan tersebut saat bulan

puasa

Page 86: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

68

< 10.00 0.000

10.00 0.000

- <30.0 00.00

0

30.00 0.000

- <50.0 00.00

0

50.00 0.000

- <70.0 00.00

0

70.00 0.000

- <90.0 00.00

0

>90.0 00.00

0

Sebelum Ada Tol 0 6.5 19.4 22.6 22.6 29

Sesudah Ada Tol 6.5 48.4 29 6.5 3.2 6.5

*Bulan Puasa 0 38.7 29 9.7 9.7 12.7

Per

sen

tase

Grafik 4. 10

Pendapatan

Omzet Perbulan

50 40 30 20 10

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dari grafik diatas menunjukkan penurunan ketika sesudah adanya tol dengan

perbandingan ketika sebelum adanya tol rata-rata responden berpendapatan

>Rp90.000.000 dimana sebesar 29.% responden yang berpendapatan tersebut

dan setelah adanya jalan tol di mayoritasi responden berpendapatan

Rp10.000.000-<Rp30.000.000 seabanyak 48.4%, bahkan sesudahnya adanya

jalan tol terdapat responden yang berpendapatan <Rp10.000.000 dimana saat

bulan puasa dan sebelum adanya jalan tol tidak pernah ada responden yang

berpendapatan kurang dari Rp10.000.000.

k. Promosi

Jumlah responden menurut cara menarik konsumen beragam dapat dilihat

dalam grafik 4.9 responden yang menarik konsumen dengan memasang reklame

sebesar 9.7% atau sebanyak 3 responden. Melakukan kerjasama untuk menarik

konsumen sebanyak 6 responden atau dengan persentase sebesar 19.4%. cara

Page 87: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

69

Pasa ng

Reklame Kerja sam

a

Potong a

n Ha rg a

Tidak

Ada

Persenta se 9.7 19.4 6.5 64.5

Pe

rse

nta

se

menarik konsumen dengan potongan harga hanya dua responden atau 6.5%

dalam persentase. Mayoritas responden tidak menggunakan cara dalam menarik

konsumen hal ini ditunjukkan atas 20 responden menjawab hal tersebut atau

dengan persentase sebesar 64.5%.

Grafik 4. 12

Cara Menarik Konsumen

Promosi

70 60 50 40 30 20 10

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dapat diartikan dari hasil yang diperoleh oleh peneliti masih banyak

responden yang tidak melakukan promosi untuk menarik konsumen sedangkan

pendapatan terus menurun. Mayoritas responden berserah diri atau pasrah dengan

keadaan yang ada, walaupun ada beberapa narasumber yang inisiatif mencari

cara untuk menarik konsumen tetapi tidak banyak.

l. Jumlah Pekerja

Perbandingan jumlah pekerja rumah makan dan penjual oleh-oleh ditunjukkan

dalam grafik 4.13, ada 4 karakteristik yang ditentukan oleh BPS untuk membagi

kriteria pekerja dalam UMKM, UMKM yang memiliki pekerja 1-5 dikategorikan

usaha rumah tangga, 6-19 dikategorikan usaha kecil menengah, 20-99 di

Page 88: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

70

1 sd 5 6 sd 19 20 sd 99 >100

Sebelum ada tol 29 41.9 22.6 6.5

Sesudah ada tol 58.1 29 12.9 0

Per

sen

tase

kategorikan usaha menengah dan UMKM yang memiliki pekerja lebih dari 100

termasuk dalam kategori usaha besar.

Grafik 4. 11

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Pekerja

60

50

40

30

20

10

0

Sumber: Analisis Data Penelitian Angket 2018

Dalam grafik diatas menunjukan perbandingan setelah adanya jala tol dan

sebelum adanya jalan tol. Dimana adanya penurunan pekerja pada sektor rumah

makan dan penjualan oleh-oleh sesudah adanya jalon tol yang dimayoritasi 1-5

pekerja dengan persentase 58.1%. Sebelum adanya jalon tol jumlah pekerja

tertinggi pada tingkat 6-19 pekerja dengan persentase 41.9% dan ada 6.5%

dengan jumlah diatas 100 pekerja sebelum adanyan jalan tol, sedangkan saat

sesudah adanya tol angka pekerja diatas 100 persen tidak dimiliki satupun oleh

rumah makan dan penjual oleh-oleh.

3. Hasil Wawancara

Kegiatan wawancara merupakan kegiatan peneliti untuk mendapatkan data

kualitatif sehingga bisa menjawab rumusan masalah yang berada di bab satu.

Kegiatan wawancara ke para narasumber ini dilakukan dengan menggunakan

Page 89: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

71

metode purposive sampling. Peneliti mencatumkan hasil wawancara sebanyak

6 orang narasumber acak sebagai perwakilan masing-masing kabupaten dan 1

narasumber kunci karena bersedia memberikan informasi terkait degan

permasalahan yang diteliti. Narasumber yang berhasil diwawancarai peneliti

menggunakan inisial.

Kegiatan wawancara ini dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 08-10

Mei 2018 di sepanjang jalur pantai utara yang melintasi kabupaten Indramayu,

Cirebon dan Brebes. Ada pertanyaan yang peneliti ajukan yang bersifat

terbuka seperti dampak positif maupun negatif adanya jalan tol, kendala dalam

berwirausaha yang dirasakan selama adanya jalan tol dan harapan kedepannya

terhadapa perkembangan usaha yang dimiliki.

1. Dampak Positif yang narasumber rasakan

Pada wawancara ini peneliti menanyakan dampak positif terhadap para

narasumber selama adanya jalan tol Cikopo-Pemalang. Menurut narasumber

secara umum tidak merasakan dampak positif disebkan responden merasa

dirugikan dengan menurunnya pendapatan yang disebabkan adanya jaln tol

Cikopo–Pemalang sehingga para pengguna jalan yang biasanya melewati

jalaur pantai utara kini beralih ke jalan tol sehingga menurunnya konsumen

bagi para pengusaha. Beberapa jawaban responden diantaranya: Responden

berisnial LB mengungkapkan

“Menurut saya mas dengan adanya jalan tol hanya untuk golongan

menengah keatas agar mudah dan cepat untuk akses lintas jawa, nah kayak

saya gini pasti yang negatifnya aja mas dapetnya”. Sama dengan narasumber

berisinial LB, narasumber berisinial YY mengungkapkan kalau bagi

pengusaha di jalur pantura khususnya kabupaten Indramayu merasa dirugikan

akibat adanya jalan tol Cikopo-Pemalang namun narusmber berisinial YY itu

mengungkapkan dengan nada bercanda bahwasannya semenjak ada jalan tol

“ya walaupun kita menurun pendapatannya bahkan merugi tapi sekarang

Page 90: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

72

masyarakat jadi tidak susah buat nyebrang mas, karena jalanan sepi, beda jauh

dengan dulu” ujarnya sambir tertawa kecil di akhir kalimatnya. Narasumber

yang lain di kabupaten Indramayu menjawab dengan jawaban yang tidak beda

jauh yaitu mengganggap bagi mereka tidak adannya dampak postif dengan

adanya jalan tol Cikopo-Pemalang. Berbeda dengan narasumber Indramayu

yang menganggap tidak adanya dampak positif bagi mereka, untuk narasumber

Cirebon sebagian menganggap adanya jalan tol tidak berpengaruh bagi usaha

mereka seperti yang disampaikan narasumber berisinial MR, beliau

meyampaikan dengan adanya jalan tol Cikopo-Pemalang. “Ya alhamdulilah

mas skarang akses lebih mudah untuk saya kalau saya ada keperluan di Jakarta

jadi lebih cepet”. Begitu pun ucap responden berisinial HA dan NS dua

pengusaha ini menyampaikan dengan adanya jalan tol ini mengalami

penurunan namun tidak terlalu signifikan seperti daerah Indramayu, masih

banyak sopir truck yang melalului jalur pantura di Cirebon. “Ya alhamdulilah

mas, sebagian truck masih lewat sini walaupun gak semua yang saya tahu tapi

masih banyak yang mampir ke warung saya. kita besrsyukur aja apa adanya

mas” ujar NS. Begitupun menurut HA menyampaikan percakapan dengan

sopir truck “menurut sebagian sopir truck kalau cerita ke saya jalanan jadi sepi

jadi enak kalau lewat pantura dan pengeluaran buat tol bisa di pake buat

makan”.

Untuk responden dari kabupaten Brebes menyampaikan dampak dari

pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang yaitu menganggap untuk masyarakat

secara luas “masyarakat lebih leluasa untuk beraktivitas karena jalanan

lenggang bahkan menekan angka kecelakaan mas” tutur kata responden

berisinial MP. Untuk pengusaha sendiri dampak positif yang mereka rasakan

hanyalah sebagian kecil dari jumlah responden yang di wawancari, sebagian

besar menganggap adanya penurunan omset. Responden berinisial R

menganggap semenjak adanya jalan tol ada dampak postifnya. “Sejauh ini

dampak positifnya sekarang rumah makan ini bisa nambah kerjasama dengan

Page 91: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

73

dua PO bus”. Sebagian besar pengusaha menganggap dampak positif dari jalan

tol bukan di rasakan bagi mereka para pengusaha seperti responde berinisial

SP “positifnya apa ya mas, saya bingung karena yang saya rasakan kebanyakan

negatif. Ya mungkin adanya jalan tol ini pengusaha bus lebih di untungkan jadi

cepet aksesnya”.

Bagi narasumber dampak positif adanya jalan tol Cikopo-Pemalang hanya

menganggap bermanfaat bagi pihak lain seperti masyarakat yang lebih leluasa

menggunakan jalan pantai utara, pengusaha yang mendistribusikan barangnya

untuk anatar kota di pulau jawa. Adanya jalan tol ini menjadi lebih singkat

waktu tempuh untuk menuju Jakarta.

2. Dampak negatif yang narasumber rasakan

Pada bagian ini peneliti menanyakan terkait dampak negatif dari

pembangunan jalan tol terhadap narasumber.

Menurut WM dari brebes dampak negatif dari di bangunnya jalur pantura.

“Ya untuk dampak negatif dibagi tiga yang merasakan lingkungan masyarakat

dan pedapatan saya sendiri”, sedangkan menurut HN “adanya jalan tol ini

pendapatan menurun mas sampai 70% pedagang kecil hancur, kita udah demo

sana sini cuman gak ada tanggapan sampai sekarang”. Begitupun menurut NS

“ini saya jadi menurun mas, semua pada pake jalan tol yang pake jalur pantura

kebanyakan truck mereka ya gak bakal mikir beli oleh-oleh”. “Pengurangan

karyawan juga saya lakuin mas biar gak semakin rugi, karena pendapatan

sudah menurun ya mau gimana lagi” ujar SN. SU menyampaikan keluh

kesahnya, “biasanya banyak sopir yang mau mampir diluar PO tapi ini harus

kerjasama dulu ini aja tinggal satu PO mas yang kerjasama”.

Indrmayau menurut BE “kita merasakan penurunan omset 90% mas, malah

mas bisa lihat di sepanjang jalan dari sini khususnya daerah indramayu banyak

rumah makan yang tutup”. Begitupun menerutu LB beliau menyampaikan,

“setiap kebijakan pasti ada plus dan minus nya untuk adanya jalan tol ini

Page 92: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

74

hampir 70% usaha di kabupaten Indramayu tutup, karena sekarang sulit mas

transportasi sudah dialihakan ke tol semua”.

Cirebon menurut HA “sebagian rekan-rekan pengusaha saya tutup mas

apalagi wilayah Indramayu dan subang saya sendiri mengalami penurunan tapi

gak signifikan. Berbeda dari yang lain SP menberikan jawaban “mungkin

didaerah lain berdampak mas, alhamdulilah disini engga. Karena pembeli saya

ya rata-rata orang sini sendiri”. Hampir sama jawaban dari responden berinisial

AB “temen-temen saya di Indramayu banyak yang tutup mas, alhamdulilah

masih stabil kalau disini”. Responden berinisial M memberi jawaban berbeda

dari dua rekannya di satu kota. “usaha saya jadi menurun kalau gak ada

langganan lama udah tutup mas, ini aja saya harus memberikan tips (uang

tambahan) untuk para sopir biar mereka mau mampir ya dia juga kan harus

keluar dari tol dulu biar bisa kesini”.

Peneliti menarik kesimpulan dari negatifnya adalah keadaan menjadi sepi

pengguna jalur pantai utara yang ada di tiga kabupaten Indramayu, Cirebon

dan Brebes hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan para pelaku usaha

yang ada di sepanjang jalur pantai utara khususnya penjual oleh-oleh dan

rumah makan.

3. Kendala yang dirasakan narasumber semenjak adanya jalan tol Cikopo-

Pemalang

Selanjutnya peneliti menanyakan terkait dengan kendala dalam

berwirausaha yang dirasakan selama adanya jalan tol Cikopo-Pemalang. Dari

narasumber yang diwawancarai menyatakan kendala berwirasusaha selama

adanya jalan tol Cikopo-Pemalang menjadi menurun pendapatannya. Seperti

narasumber berinisial S “makanan jadi basi mas gara-gara gak laku, gimana

mau laku jalanan sepi gini mas”. Begitupin dengan narasumber berinisal BE

“truck juga cuman parkir aja, syukur dia beli makan biasanya gak tentu, jadi

sekarang kita ngandelin biaya parkir aja”. Menurut FA “kita buat harga sama

Page 93: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

75

dengan cabang yang di rest area jadi pendapatan kita disini juga menurun mas,

sementara yang di rest area ditutup”.

Untuk kabupaten Cirebon narasumber menjawab beragam seperti

narasumber berinisal AS “sebelum ada jalan tol barang dangangan selalu

habis, sekarang ada jalan tol sering gak habis”. Sama dengan AS narasumber

yang lain merasa menurun walaupun tidak besar seperti RN ”sekarang sepi

pengunjung karena kebanyakan lewat tol jadi harus pinter-pinter menarik

konsumen”. Sedangkan menurut MR selaku pengusaha makanan khas Cirebon

yaitu empal gentong “pasang surut ya mas, alhamdulilah empal gentong

sekarang jadi ciri khas Cirebon jadi banyak kalau mampir Cirebon jadi mampir

ke warung empal gentong”. Terakhir menurut HA “sejauh ini masih bisa

terkendali mas”

Narasumber dari kabupaten Brebes semuanya mengeluhkan adanya jalan tol

Cikopo-Pemalang, seperti yang disampaikan narasumber berinisial J “banyak

yang lewat tol jadi disini sepi mas”. Begitupun narasumber beriisal MP “saya

harus muter otak mas biar makanan bisa habis”. Narasumber berinisial NS

merasa pesimis dengan jawabannya “jadi sepi mas ini kalau gini terus bakalan

tutup saya, deretan saya sudah pada tutup semua”

Peneliti dapat menyimpulkan kendala dari narasumber itu beragam secara

umum kendala dari narasumber disebakan menurunnya jumlah pengguna jalan

pantai utara sehingga usaha yang dilakukan menjadi sepi.

4. Harapan narasumber terhadap perkembangan usaha yang dimiliki

Setiap manusia pasti memiliki harpan terhadap dirinya tak lepas oleh para

pengusaha yang ada di jalur pantai utara yang sudah merintih usahanya

bertahun-tahun. Seperti yang disampaikan oleh narasumber berinisial SM

“semoga bisa ramai seperti dulu lagi mas”. Peran pemerintah juga diharapkan

oleh narasumber diantaranya harapan MH “ada solusi dari pemerintah mas,

kasian kita rakyat kecil” begitupun narasumber berinisal LB berharap “fasilitas

Page 94: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

76

rest area di tol Cikopo-Palimanan agar harga sewanya gak mahal”.

Narasumber yang berasal dari Cirebon pun berharap agar usahanya tetap lancar

seperti narasumber berinisial HA “semoga bisa bertahan walaupun dalam

kondisi apapun nantinya, karena kita gak ada yang tau kan mas kedepannya

giaman”. “semoga bisa bertahan bertahan dan buka cabang dilain tempat lagi

mas” ucap narasumber berinisal MR. Sama dengan narasumber sebelumnya,

narasumber dari Brebes juga berharap agar bisa membaik lagi dari kondisi

yang sudah ada seperti narasumber berinisal J “ berharap bisa stabil mas, dan

ada solusi yang dari saya sendiri atau pemerintah”.

Dari berbeagai jawaban tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa harapan

dari narasumber agar tetap lancar usahanya dan terus membaik pasca adanya

jalan tol Cikopo-Pemalang

5. Pandangan pemerintah daerah

Peneliti juga berkesempatan mewawancarai pemerintah daerah terkait dampak

pembangunan jalan tol Cipali-Pemalang. Peneliti mewawancarai dinas industri

dan perdagangan kabupaten Cirebon dengan inisial AS. Peneliti menanyakan apa

dampak adanya jalan tol Cipali hingga Pemalang berpengaruh terhadap UKM

kabupaten Cirebon dan apa perecanaan dalam mengatasi permasalahan pada

sektor UKM yang berada diruas jalan pantura. Narasumber menyampaikan

“sejauh ini kami belum ada laporan terkait permasalahan dari UKM khususnya

perdagangan yang ada di kabupaten Cirebon, terkait penurunan sektor

perdaganan oleh-oleh tidak signifikan disebabkan Cirebon sudah dilalui jalan tol

dari tahun 1998 sehingga pengusaha sudah terbiasa”. Berbeda dengan Indramayu

mas, daerah Indramayu mengalami penurunan yang signifikan bisa mas liat

sendiri sepanjang jalan, alhamdulilah semoga disini juga tidak terkena dampak

dari jalan tol ini ujar AS selaku staf harian lapangan kabupaten Cirebon. Untuk

kabupaten Indramayu peneliti mengutip dari bisnis tempo Ahmad Bahtiar selaku

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu, mengungkapkan Kabupaten

Indramayu menargetkan memiliki 5 titik kawasan industri dalam perubahan

Page 95: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

77

RTRW. Pemkab Indramayu melalui Bappeda setempat saat ini tengah menyusun

PK perubahan RTRW Kabupaten Indramayu. Menurut Dalam selaku anggota

DPRD kabupaten Indrmayu, RTRW saat ini tidak ada kawasan industri di

Kabupaten Indramayu. Akibatnya kemajuan daerah menjadi lamban dan tidak

bisa berkembang. Seperti diketahui, tidak seperti daerah lainnya di wilayah

Cirebon, pasca beroperasinya tol Cipali justru membuat investasi di Kabupaten

Indramayu terpuruk. Ini terungkap dari hasil kajian yang dilakukan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Cirebon dengan menggandeng PT Otima Solusi

Indonesia selaku konsultan riset, survei terkait dampak tol Cipali selama 3 bulan

akhir 2015 lalu.

Pemerintah daerah kabupaten Brebes juga menanggapi permasalahan akibat

adanya jalan tol Cipali-Pemalang yang mengakibatkan penurunan pedagang

telor asin. Melalu bupati Brebes Idza Priyanti berharap pedagang atau pemilik

usaha oleh-oleh khas brebes dapat di fasilitasi pengelola jalan tol untuk

berwirasaha di rest area.

4. Hasil Model Rasio Pertumbuhan dan Analisis Shift-Share Modifikasi

Estaban-Marquillas

Untuk mengindentifikasi dan menganalisa sektor ekonomi (perdagangan dan

akomodasi makan minum) pada daerah potensial di tiga kabupaten yaitu

kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes peneliti menggunakan dua macam

alat analisis, yaitu Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan Analisis Shift-

Share Modifikasi Estaban Marquillas (SS-EM) guna memperkuat hasil lapangan

yang sudah diperoleh.

a. Model Rasio Pertumbuhan

Model Rasio Pertumbuhan (MRP) merupakan alat analisis yang digunakan

untuk melihat potensi kategori ekonomi berdasarkan kriteria pertumbuhan.

Menurut Yusuf (1999), analisis MRP terdiri atas 2 instrumen pengukuran yaitu

Page 96: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

78

Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs) yang menunjukkan rasio

pertumbuhan antara wilayah studi dengan wilayah referensi yang lebih besar,

dalam hal ini adalah Kabupaten Indramayu, Cirebon terhadap Provinsi Jawa

Barat dan Kabupaten Brebes terhadap Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya

instrument kedua adalah Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi terhadap

pertumbuhan ekonomi agregat pada wilayah referensi.

Analisa Perdagangan

Dalam kategori perdagangan di ketiga kabupaten yaitu kabupaten

Indramayu,Cirebon dan Brebes memiliki nilai yang berbeda antara kabupaten

indramayu Cirebon dan Brebes dimana kategori perdagangan di Kabupaten

Indramayu dan Cirebon tidak potensi dimana nilai RPs-nya sebesar 0.66 dan

0.86, sedangkan kategori perdagangan di Kabupaten Brebes berpotensi dengan

nilai RPs-nya sebesar 1.05. Semenatara untuk wilayah refrensi dari masing-

masing kabupaten tersebut tidak memiliki potensi baik di provinsi Jawa Barat

dan Jawa Tengah dimana nilai RPr masing yaitu sebesar 0.7 dan 0.8.

Analisa Akomodasi Makan Minum

Kategori akomodasi makan dan minum dari ketiga kabupaten yaitu Kabupaten

Indramayu,Cirebon dan Brebes tidak memiliki potensi dalam kategori tersebut

dimana nilai RPs-nya sebesar 0.7, 0.4 dan 0.9, kabupaten Cirebon yang memiliki

nilai RPs terkecil hanya sebesar 0.4 dan tertinggi di miliki kabupaten Brebes

sebesar 0.9. Berbanding terbalik dengan RPs, nilai RPr dari masing wilayah

provinsi memiliki potensi dimanan nilai RPr dari Jawa Barat sebesar 1.6 dan

Jawa Tengah sebesar 1.2.

b. Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas

Berdasarkan hasil analisis Shift Share dari tabel 4.5 tentang keunggulan

kompetitif dan spesialisasi menurut sektor perdagangan dan akomodasi makan

minum ditiga Kabupaten yaitu kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes pada

tahun 2014- 2016. Dari ketiga Kabupaten tersebut sektor perdagangan memiliki

Page 97: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

79

keunggulan kompetitif negatif. Artinya sektor perdagangan dari ketiga kabupaten

tersebut belum mampu mencukupi didalam kabupaten masing-masing.

Keunggulan kompetitif yang masih minus dari ketiga kabupaten tersebut namun

dua dari kabupaten tersebut yaitu Cirebon dan Brebes memiliki spesialisasi

dalam kategori perdagangan dengan ditunjukkan nilai 133,766.50 dan

993929.005, dan untuk kabupaten Indramayu ttidak memiliki keunggulan

kompetitif dan spsesialisasi dalam kategori perdagangan. Sehingga dapat di

artikan kabupaten Indramayu kategori perdagangan belum dapat memenuhi

daerahnya sendiri dan tidak menjadi kategori spesialisasi, sedangkan kabupaten

Cirebon dan Brebes sektor perdagangan walaupun tidak sebagai sektor yang

keunggulan kompetitifnya positif namun kedua kabupaten ini kategori

perdagangan menjadi spesialisasi dari kabupaten masing-masing.

Kategori akomodasi makan dan minum dari ketiga kabupaten tersebut

memiliki nilai yang bervariatif dimana kabupaten Indramayu memiliki

keunggulan kompetitif bernilai positif walaupun bernilai kecil yaitu

0.018574801 namun tidak menjadi spesialisasi ditunjukkan dengan nilai -

625,643.81. Kabupaten Cirebon dalam kategori ini tidal memiliki keunggulan

kompetitif dengan nilai negatif sebesar -0.03348757 namun menjadikan

spesialisasi di dalam kabupeten tersebut dengan nilai spesialisi sebesar

133,766.50. Kabuapten Brebes kategori ini memiliki keunggulan kompetitif

posiitf dan spesialisasi di tunjukkan dengan nilai masing-masing sebesar

0.016658 dan 306260.4

Page 98: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

80

A. Kesimpulan

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang berdampak pada perubahan

pendapatan yang diperoleh pengusaha rumah makan dan perdagangan

oleh-oleh yang berada pada jalur pantai utara membentang di tiga

kabupaten yaitu Indramayu, Cirebon dan Brebes. Penurunan

pendapatan/omzet rumah makan dan perdagangan oleh-oleh setelah

adanya jalan tol berpendapatan dengan rata-rata pada frekuensi

Rp10.000.000-<Rp30.000.000 sebesar 48.4% sedangkan sebelum adanya

jalan tol pengusaha rumah makan dan perdagangan oleh-oleh

berpendapatan dengan rata-rata pada frekuensi >Rp90.000.000 dengan

persentase sebesar 29%. Hal ini disimpulkan rumah makan dan

perdagangan mengalami penurunan omzet perbulan. Pendapatan yang

menurun pada pengusaha rumah makan dan pedagang oleh-oleh terjadi

disebabkan pengguna jalan yang biasa menggunakan jalur pantai utara

untuk melintasi pulau Jawa beralih ke jalan tol Cikopo-Pemalang.

Sehingga pengunjung cenderung sedikit untuk singgah di rumah makan

dan pedagang oleh-oleh. Selain itu, belum optimal pengembangan potensi

wisata yang ada disepanjang jalur pantai utara khususnya kabupaten

Indramayu, Cirebon dan Brebes yang menyebabkan kurangnya daya tarik

bagi pengendara untuk mampir disepanjang jalan pantai utara.

2. Terdapat jalan tol Cikopo-Pemalang mengakibatkan penurunan jumlah

tenaga kerja pada rumah makan dan perdagangan oleh-oleh di jalur pantai

utara. Penurunan tenaga pada usaha rumah makan dan perdagangan oleh-

oleh setelah adanya jalan tol pengusaha memiliki pekerja dengan rata-rata

pada frekuensi 1 sampai dengan 5 pekerja dengan persentase sebesar

58.1% sedangkan sebelum adanya jalan tol pengusaha rumah makan dan

perdagangan oleh-oleh memiliki pekerja dengan rata-rata pada frekuensi

Page 99: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

81

6 sampai dengan 19 dengan persentase sebesar 41.9%. Penurunan jumlah

tenaga kerja ini dampak lain penurunan pendapatan dari masing-masing

usaha rumah makan dan perdagangan oleh-oleh.

3. Pengusaha rumah makan dan perdagangan oleh-oleh yang berada di jalur

pantai utara melakukan promosi dengan cara memasang reklame sebesar

9.7% atau sebanyak tiga responden. Responden yang melakukan

kerjasama sebagai alat promosi sebanyak enam responden atau dengan

persentase sebesar 19.4%. Terakhir alat promosi dengan potongan harga

hanya dua responden atau 6.5% dalam persentase. Mayoritas responden

tidak melakukan promosi untuk menarik konsumen hal ini ditunjukkan

dengan 20 responden dari 31 responden atau dengan persentase sebesar

64.5% tidak menggunakan alat promosi. Pengusaha rumah makan dan

pedagang oleh-oleh masih banyak yang berharap dengan adanya pembeli

tanpa melakukan promosi. Hal ini menjadikan hambatan untuk

mengembangkan usaha karena promosi merupaka alat untuk menarik

konsumen.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian, maka

terdapat beberapa saran yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu saran umum

dan saran khusus dijelaskan sebagai berikut:

1. Saran Umum

Pemerintah daerah diharapkan mengkaji dan mempelajari

penelitian/literasi yang berkaitan sehingga dapat menentukan kebijakan

yang tepat agar terakomodirnya pengusaha rumah makan dan

perdagangan oleh-oleh yang berada di jalan pantura. Serta bagi

pengusaha yang baru merintis usaha diharapkan dapat menentukan

strategi yang tepat sedangkan pengusaha lama perlu membuat satu

komunitas atau paguyuban untuk berbagi pengalaman antar pengusaha.

Page 100: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

82

2. Saran Khusus

a) Bagi Pemerintah Daerah

Kondisi pengusaha rumah makan dan pedagang oleh-oleh yang ada

di pantai utara secara umum mendapatkan dampak negatif dari

adanya pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang sehingga perlu

adanya peran pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut

seperti mengakomodir para pengusaha ditempatkan di tempat yang

ramai seperti rest area tol Cikopo-Pemalang dengan harga sewa

yang terjangkau, selain itu pemerintah daerah harus mengizinkan

UKM untuk masuk kedalam rest area dan melarang pengusaha

besar untuk masuk kedalam rest area dengan membentuk regulasi

daerah, membentuk kebudayaan atau pariwisata baru agar menjadi

daya tarik pengunjung ke daerah yang dilalui jalan pantai utara

khususnya Indramayu, Cirebon dan Brebes dan masing-masing

pemerintah daerah memberi pelatihan untuk pengembangan usaha

yang ada di jalur pantai utara.

b) Bagi Pemilik Usaha

Pemilik usaha memiliki peran penting untuk mengatasi dampak

dari pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang karena pemilik

usaha merupakan aktor langsung untuk menjalani dan

pengembangan usahanya. Pengusaha perlu untuk mencari solusi

seperti mencari kerjasama dengan pihak yang bisa meningkatkan

jumlah pendapatan seperti dengan PO bus, instasi pemerintah dan

swasta untuk pemberian cathering, selain itu pemilik usaha juga

harus meningkatkan promosi dan mengurangi promosi

konvensional seperti memasang reklame kini pemilik usaha harus

mulai menggunakan teknologi untuk meningkatkan jumlah

Page 101: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

83

konsumen seperti membuka web seputar kuliner terkait ciri khas

yang dimiliki masing-masing daerah hal ini diharapkan dapat

menekan angka kerugian dan pengurangan tenaga kerja.

c) Bagi Civitas Akademika

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang

rentan waktunya terbatas hanya melihat dampak ditahun 2015.

Sehingga, diharapkan peneliti berikutnya dapat meneliti dengan

rentan waktu yang lebih lama. Data primer yang diperoleh dari

peneliti dengan jumlah responden sebanyak 31 diharapkan

penelitian berikutnya bisa meningkatkan jumlah responden untuk

mengacu hal yang lebih berpariatif.

Page 102: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

84

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Antara News. (2018, Mei 10). Omzet pedagang telur asin turun setelah tol Brebes-

Pemalang dibuka. Retrieved Juli 20, 2018 from

https://www.antaranews.com/berita/708548/omzet-pedagang-telur-asin-turun-

setelah-tol-brebes-pemalang-dibuka

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Astuti, S. P. (2014). Pengaruh pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Kalijati kabupaten

Subang. Bandung : Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). PDRB Kabupaten Brebes Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2010-2016 . Brebes: Badan Pusat

Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). PDRB Kabupaten Cireobon Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2010-2016 . Kabupaten Cirebon: Badan

Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). PDRB Kabupaten Indramayu Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2010-2016 Jakarta: Badan Pusat

Statistika Indonesia. Indramayu: Baadan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2010-2016 . Bandung: Badan Pusat

Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). PDRB Provinsi Jawa Barat Tengah Dasar

Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha 2010-2016 . Semarang: Badan

Pusat Statistik.

Berman, B. a. (2004). Retail Management A Strategic Approach Eighth. New York:

Macmillan.

Page 103: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

85

Bina Marga. (2010, Agustus 10). Dampak Pembangunan Jalan Terhadap {endapatan

Faktor Produksi Intra dan Inter Regional KBI-KTI. Jurnal Transportasi Vol

10 , p. 100.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan

Mixed terjemahan dari Research Design: Qualitative,Quantitative and Mixed

Methods Approaches. Third Edition oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Departemen Pekerjaan Umum. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 34 Tahun 2006 tentang jalan. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Dharmmesta, B. S. (2012). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen

Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Dirjo. (2015). Pengaruh Infrasrtuktur Terhadap Kesejahteraan Rakyat Melalui

Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah. Purwokerto.

Dumairy. (2010). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Dunne, P. M. (2005). Retailing Fifth Edition. South Western.

Effendi, M. (2013). Dampak pembangunan jembatan suramadu terhadap

perekonomian pulau madura. Semarang: Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Elisabet Christin Bulamei, F. V. (2017). Kajian Komunikasi Pembangunan Dinas

Perkerjaan Umum Dalam Meningkatkan Perbaikan Infrastuktur Kota Manado.

Acta Diurna Vol VI No 3.

Ernawi, I. S. (2007). Peran Penataan Ruang dalam Dimensi Nasional dan Wilayah

Perkotaan sebagai Piranti dalam Pemilihan Kebijakan Investasi Infrastruktur

Jalan.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII. (2017, Oktober 13). Retrieved Maret 20,

2018 from Mewujudkan infrastruktur yang berkeadilan:

http://fcep.uii.ac.id/konferensi-nasional-inovasi-lingkungan-terbangun/

Fandy Tjiptono, P. (2015). Strategi Pemasaran, Edisi 4. Yogyakarta: Andi .

Grigg, N. (1988). Infrastructure Engineering and Management. John Wiley & Sons.

Page 104: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

86

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan Edisi 2007. Jakarta:

Salemba Empat.

J. S, S. M. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tentang Usaha Kecil.

(n.d.).

Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-

85 tentang Peraturan usaha Rumah Makan. (n.d.).

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kepmenperindag) Nomor

23/MPM/Kep/1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan,. (n.d.).

Kotler, K. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Levy, M. a. (2007). Retailing Management. Internasional Edition. New York:

McGraw-Hill.

Marsum, A. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya, Edisi IV. Yogyakarta:

Andi.

Mulyadi. (2008). Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Munandar, M. (2006). Pokok-pokok Intermadiate Accounting. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

News, A. (2016, Juni 16). Retrieved Juli Agustus, 2018 from Antara news.com:

https://www.antaranews.com/berita/567880/presiden-tol-pejagan-pemalang-

persingkat-waktu-tempuh-pemudik

Olson, J. P. (2013). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol.

(n.d.).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor15 Tahun 2005 tentang jalan.

(n.d.).

Saladin, D. (2012). Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung:

Linda Karya.

Sekertaria Kabinet Republik Indonesia. (2015). Peluang dan Tantangan Ekononomi.

Page 105: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

87

Simanjuntak, P. J. (2011). Manajemen & Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Siswanto, B. (2011). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif

dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Stanton, W. J. (2000). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi ke 3, . Jakarta:

Erlangga.

Sugiarto, E. (2004). Pengantar Akomodasi dan Restoran. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharyadi, &. P. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern . Jakarta:

Salemba Empat.

Sukardi. (2014). Metodologi Penelitaian Pendidikan Kompetensi dan Praktinya.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukirno, S. (2006). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Tempo. (2017, Februari 27). Indramayu Buka 5 Kawasan Industri, Tinjau Tata

Ruang Wilayah. Retrieved Juli 20, 2018 from

https://nasional.tempo.co/read/850510/indramayu-buka-5-kawasan-industri-

tinjau-tata-ruang-wilayah/full&view=ok

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja. (n.d.).

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah. (n.d.).

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. (n.d.).

Zarina. (2013). Dampak pembangunan jalan tol Gempol Pandaan terhadap kondisi

sosial ekonomi penduduk di desa Wonokoyo kecamatan Beji kabupaten

Pasuruan . Surabaya: Skripsi Universitas Negeri Surabaya.

Page 106: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1:Tabel PDRB ADHK 2014-2016

No Daerah Kategori 2014 2015 2016

1 Jawa Barat Perdagangan Besar dan Eceran 183,634,922.83 190,440,113.16 198,887,074.01

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

27,545,028.81

29,776,546.22

32,549,519.57

PDRB 1,149,216,057.05 1,207,083,405.74 1,275,546,477.15

2 jawa tengah Perdagangan Besar dan Eceran 110,899,193.58 115,299,085.85 121,181,123.88

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

23,471,641.07

25,064,275.14

26,668,736.81

PDRB 764,959,150.95 806,775,362.19 849,383,564.59

3

Kabupaten Indramayu

Perdagangan Besar dan Eceran

5,418,351.78

5,624,030.70

5,715,245.14

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

703,749.93

752,546.30

794,183.39

PDRB 55,464,114.35 56,663,300.26 56,706,182.92

4

Kabupaten Cirebon

Perdagangan Besar dan Eceran

4,338,358.21

4,486,817.67

4,647,956.89

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

974,530.93

1,009,223.06

1,049,023.98

PDRB 26,312,992.30 27,596,254.80 29,148,228.86

5

Kabupaten Brebes

Perdagangan Besar dan Eceran

4,629,032.13

4,830,483.57

5,081,962.96

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

1,075,624.34

1,135,103.45

1,212,253.12

PDRB 25,074,171.51 26,572,834.89 27,867,371.33

Sumber data: BPS 2018

Page 107: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian

89

Page 108: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

90

Page 109: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

91

Lampiran 3: Hasil olah data distribusi frekuensi dengan SPSS

Selaku

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pegawai

Pemilik

Total

7

22.6

22.6

22.6

24

77.4

77.4

100.0

31

100.0

100.0

Lama Berdiri

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4 - 7 (tahun)

8 - 11 (tahun)

12 - 15 (tahun)

16 - 19 (tahun)

> 20 (tahun)

Total

3

9.7

9.7

9.7

7

22.6

22.6

32.3

5

16.1

16.1

48.4

12

38.7

38.7

87.1

4

12.9

12.9

100.0

31

100.0

100.0

Sifat Usaha

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kerjasama

Individu

Total

4

12.9

12.9

12.9

27

87.1

87.1

100.0

31

100.0

100.0

Page 110: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

92

Tempat Usaha

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sewa

Pribadi

Total

6

19.4

19.4

19.4

25

80.6

80.6

100.0

31

100.0

100.0

Pekerjaan Sampingan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berdagang

Tidak Ada

Total

8

25.8

25.8

25.8

23

74.2

74.2

100.0

31

100.0

100.0

Jenis Usaha

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rumah Makan Pribadi

Rumah Makan Bus

Rumah Makan Truck

Penjual Oleh-Oleh

Total

10

32.3

32.3

32.3

5

16.1

16.1

48.4

9

29.0

29.0

77.4

7

22.6

22.6

100.0

31

100.0

100.0

Page 111: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

93

Asal Modal

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pinjaman

Tabungan

Warisan

Lain-lain

Total

13

41.9

41.9

41.9

6

19.4

19.4

61.3

2

6.5

6.5

67.7

10

32.3

32.3

100.0

31

100.0

100.0

Sumber Barang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pasar

Supplier

Total

24

77.4

77.4

77.4

7

22.6

22.6

100.0

31

100.0

100.0

Cara Menarik Konsumen

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pasang Iklan

Kerjasama

Potongan Harga

Tidak Ada

Total

3

9.7

9.7

9.7

6

19.4

19.4

29.0

2

6.5

6.5

35.5

20

64.5

64.5

100.0

31

100.0

100.0

Page 112: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

94

Pendidikan Terkhir Pemilik

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD

SLTP

SLTA

Sarjana (S1/S2)

Total

1

3.2

3.2

3.2

8

25.8

25.8

29.0

19

61.3

61.3

90.3

3

9.7

9.7

100.0

31

100.0

100.0

Pendapatan Sesudah Ada Tol

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <10.000.000

10.000.000 - <30.000.000

30.000.000 - <50.000.000

50.000.000 - <70.000.000

70.000.000 - <90.000.000

>90.000.000

Total

2

6.5

6.5

6.5

15

48.4

48.4

54.8

9

29.0

29.0

83.9

2

6.5

6.5

90.3

1

3.2

3.2

93.5

2

6.5

6.5

100.0

31

100.0

100.0

Page 113: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

95

Pendapatan Sebelum Ada Tol

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 10.000.000 - <30.000.000

30.000.000 - <50.000.000

50.000.000 - <70.000.000

70.000.000 - <90.000.000

>90.000.000

Total

2

6.5

6.5

6.5

6

19.4

19.4

25.8

7

22.6

22.6

48.4

7

22.6

22.6

71.0

9

29.0

29.0

100.0

31

100.0

100.0

Pendapatan Saat Bulan Puasa

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 10.000.000 - <30.000.000

30.000.000 - <50.000.000

50.000.000 - <70.000.000

70.000.000 - <90.000.000

>90.000.000

Total

12

38.7

38.7

38.7

9

29.0

29.0

67.7

3

9.7

9.7

77.4

3

9.7

9.7

87.1

4

12.9

12.9

100.0

31

100.0

100.0

Jumlah Pekerja Sekarang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-5

6-19

20-99

Total

18

58.1

58.1

58.1

9

29.0

29.0

87.1

4

12.9

12.9

100.0

31

100.0

100.0

Page 114: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Jumlah Pekerja Sebelum Ada Tol

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-5

6-19

20-99

>100

Total

9

29.0

29.0

29.0

13

41.9

41.9

71.0

7

22.6

22.6

93.5

2

6.5

6.5

100.0

31

100.0

100.0

96

Page 115: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

97

Lampiran 4: Hasil MRP dan Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-

Marquillas

NO Kabupaten Lapangan Usaha

RRr RRs Keunggula Kompetitif

Spesialisasi

1 Indramayu Perdagangan 0.755561064 0.659716676 -0.05513344 -3,444,340.6

Rumah Makan

1.65276233 0.707284532 0.018574801 -625,643.81

2 Cirebon Perdagangan 0.755561064 0.859207121 -0.03856438 133,766.50

Rumah Makan

1.65276233 0.420729988 -0.03348757 343,846.97

3 Brebes Perdagangan 0.840071901 1.055347342 -0.01251891 993929.005

Rumah Makan

1.234191008 0.932544108 0.016658 306260.4

Hasil MRP dan Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas

NO Kabupaten Lapangan Usaha

RRr RRs Keunggula Kompetitif

Spesialisasi

1 Indramayu Perdagangan - - - -

Rumah Makan

+ - + -

2 Cirebon Perdagangan - - - +

Rumah Makan

+ - - +

3 Brebes Perdagangan - + - +

Rumah Makan

+ - + +

Page 116: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

98

Lampiran 5: Kuesionar Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL CIKOPO-PEMALANG TERHADAP

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN DAN RESTORAN DI KABUPATEN

INDRAMAYU, CIREBON DAN BREBES

Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Sdr

Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya dan pembimbing skripsi sedang melakukan penulisan skripsi tentang dampak

pembangunan tol Cikopo-Pemalang terhadap perkembangan perdagangan dan

restoran di kabupaten Indramayu, Cirebon dan Brebes. Skripsi merupakan salah satu

syarat kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana. Untuk itu, kami memohon

kepada Bapak/Ibu/Sdr untuk dapat berkenan mengisi kuesioner ini agar diperoleh

informasi yang akurat. Hasil pengisian kuesioner ini tidak akan disebarluaskan dan

semata-mata hanya untuk kepentingan akademik saja.

Terimaksh atas kerja sama Bapak/Ibu/Sdr.

Identitas

Nama :

Alamat :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Selaku :

Page 117: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

99

1. Sejak kapan bapak/ibu berwirausaha di sepanjang jalur pantai utara?

a. 4-7 (tahun) b.

8-11 (tahun) c.

12-15 (tahun) d.

16-19 (tahun) e.

>20 (tahun)

2. Apakah usaha yang dilakukan sifatnya kerjasama atau individu ?

a. Kerjasama

b. Individu

3. Apakah tempat yang digunakan berwirausaha milik pribadi atau sewa?

a. Sewa

b. Pribadi

4. Berapa jumlah pekerja yang dimiliki dalam berwirausaha?

a. 1-5 Pekerja b.

6-19 Pekerja c.

20-99 Pekerja d.

>100 Pekerja

5. Apa ada perkerjaan sampingan selain berwirausaha?

a. Ada

b. Tidak ada

Page 118: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

100

6. Apakah dampak positif pembangunan jalan tol bagi mayarakat?

7. Apakah dampak negatif pembangunan jalan tol bagi masyarakat?

8. Apa jenis perdagangan yang di dagangkan?

a. Rumah Makan

b. Perdagangan Oleh-oleh

9. Berapa jumlah modal awal untuk memulai usaha?

a. <Rp 50.000.000,00

b. Rp 50.000.000,00 – Rp 500.000.000,00

c. Rp 500.000.000,00 – Rp10.000.000.000,00

d. Tidak tau

10. Dari mana modal awal diperoleh?

a. Pinjaman

b. Tabungan

c. Warisan

d. Lain-lain

11. Berasal dari mana barang usaha yang diperoleh?

a. Pasar

b. Supplier

Page 119: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

101

12. Bagaimana cara menarik konsumen agar mau membeli dagangan anda?

a. Pasang reklame

b. Kerjasama

c. Potongan harga

d. Tidak ada

13. Apa kendala dalam berwirausaha yang dirasakan selama adanya jalan tol?

14. Apakah harapan terhadap perkembangan usaha yang sudah dijalankan?

Page 120: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Angket

NO Uraian Pilihan Jawaban Keterangan

1 Pendidikan terakhir

pemilik usaha

- SD

- SMP/MTs

- SMA/MA

- D1/S1

- ……

Apa pendidikan

terakhir pasangan

(istri/suami)

- SD

- SMP/MTs

- SMA/MA

- D1/S1

- ……

Apa pendidikan

terakhir anak

- SD

- SMP/MTs

- SMA/MA

- D1/S1

- ……

Berapa pendapatan

per bulan yang di

peroleh sesudah

adanya jalan tol

- < Rp. 10.000.000,00

- Rp 10.000.000 – < Rp 30.000.000

- Rp 30.000.000 – < Rp 50.000.000

- Rp 50.000.000 - < Rp 70.000.000

- Rp 70.000.000 - < Rp 90.000.000

- > Rp 90.000.000,00

Berapa pendapatan

per bulan yang di

peroleh sebelum

adanya jalan tol

- < Rp. 10.000.000,00

- Rp 10.000.000 – < Rp 30.000.000

- Rp 30.000.000 – < Rp 50.000.000

- Rp 50.000.000 - < Rp 70.000.000

- Rp 70.000.000 - < Rp 90.000.000

- > Rp 90.000.000,00

102

Page 121: Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45515/1/MUHAMMADHA... · pembangunan jalan tol Cikopo-Pemalang terhadap

Berapa pendapatan

per bulan saat bulan

puasa / menjelang

lebaran

- < Rp. 10.000.000,00

- Rp 10.000.000 – < Rp 30.000.000

- Rp 30.000.000 – < Rp 50.000.000

- Rp 50.000.000 - < Rp 70.000.000

- Rp 70.000.000 - < Rp 90.000.000

- > Rp 90.000.000,00

Berapa pendapatan

per bulan yang di

peroleh setelah

melakukan promosi

- < Rp. 10.000.000,00

- Rp 10.000.000 – < Rp 30.000.000

- Rp 30.000.000 – < Rp 50.000.000

- Rp 50.000.000 - < Rp 70.000.000

- Rp 70.000.000 - < Rp 90.000.000

- > Rp 90.000.000,00

103