73
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI KEDATON BAGI MASYARAKAT SEKITAR (Skripsi) Oleh: CITRA AYU NARULITA JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL

BOEMI KEDATON BAGI MASYARAKAT SEKITAR

(Skripsi)

Oleh:

CITRA AYU NARULITA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

ABSTRAK

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI

KEDATON BAGI MASYARAKAT SEKITAR

Oleh

Citra Ayu Narulita

Mall Boemi Kedaton merupakan sebuah mall yang berlokasi diantara dua jalan

arteri sekunder dimana jalan tersebut memiliki laju kecepatan rata-rata tinggi, dan

melanggar garis sempadan sungai (GSS) serta menutupi sabuk hijau (Green Belt).

Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, pendirian pusat

perbelanjaan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang

bersangkutan. Berkaitan dengan penelitian ini maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah, bagaimana dampak sosial ekonomi pembangunan Mall

Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar. Sesuai dengan rumusan masalah yang

diungkapkan, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak sosial

ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar. Untuk

mengetahui dampak sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi

masyarakat sekitar maka dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian

deskriptif yang artinya melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan

pembentukan skema klasifikasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Lokasi penelitian terletak di Daerah pemukiman sekitar lokasi Mall Boemi

Kedaton di Kelurahan Kedaton, lalu di PT. Sekawan Chandra Abadi dan di Lokasi

berdagang/ berjualan disekitar Mall Boemi Kedaton. Hasil penelitian menunjukan

bahwa dampak sosial pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat

sekitar bahwa kondisi sosial pasca pembangunan berimbas pada keramaian baik

aktifitas usaha maupun peningkatan laju kendaraan yang menimbulkan kemacetan

dan kebisingan, namun masih dalam taraf normal. Pada aspek ekonomi,

pembangunan mall berimbas pada meningkat drastisnya harga tanah disekitar

mall. Namun, untuk serapan tenaga kerja dinilai masih belum memberikan

dampak positif yang cukup.

Kata Kunci:Dampak Negatif, Sosial, Ekonomi, Pembangunan.

Page 3: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

ABSTRACT

SOCIAL ECONOMIC IMPACT OF DEVELOPMENT OF MALL BOEMI

KEDATON FOR COMMUNITIES AROUND

By

Citra Ayu Narulita

Mall Boemi Kedaton is a shopping mall located between two secondary highway

where the roads has been driven, and it has the average height of the average

height, and a border crossing of the river (GSS) and covers the green belt. In

building a shopping center there is a reference namely Presidential Regulation

Number 112 of 2007 concerning the Arrangement and Development of

Traditional Markets, Shopping Centers and Modern Stores, the establishment of a

shopping center must refer to the City's Spatial Plan. In connection with this

research, the formulation of the problem in this study is, how the social and

economic impacts caused by the construction of the Boemi Kedaton Mall for the

surrounding community. In accordance with the formulation of the problem

disclosed, the purpose of this study is to determine social impacts such as

environmental conditions namely congestion, relationship, noise. In addition, the

economic impact of the Boemi Kedaton Mall development for the surrounding

community is the income of the surrounding community, and the employment

field. This study uses a descriptive type of research which means it involves the

conceptualization process and results in the formation of a classification scheme

using a qualitative approach. The research location is located in a residential area

around the location of Mall Boemi Kedaton in Kedaton Village, then at PT.

Sekawan Chandra Abadi and at the location trade / sell around Boemi Kedaton

Mall. The results showed that the socio impact of the Boemi Kedaton Mall

development for the surrounding community that the post-development social

conditions impacted both the business activities and the increase in the rate of

vehicles that caused congestion and noise, but was still normal. In the economic

aspect, mall development has affected the dramatic increase in land prices around

the mall.

Keywords: Negative Impacts, Social, Economic, Development.

Page 4: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI

KEDATON BAGI MASYARAKAT SEKITAR

Oleh

Citra Ayu Narulita

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni
Page 6: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni
Page 7: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni
Page 8: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Citra Ayu Narulita beragama Islam

lahir di Bandar Lampung pada tanggal 08 Juli 1995.

Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara,

dari pasangan bapak Alm. Nurdin Mansur dan Ibu Hana

Yantina. Penulis mengenyam pendidikan di taman

kanak-kanak Berdikari Jakarta Selatan yang diselesaikan

pada tahun 2001. Pada Tahun 2007 penulis

menyelesaikan pendidikan pada Sekolah dasar Negeri (SDN) Tanjung Agung

Bandar Lampung dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama

(SMPN) 25 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2010, setelah itu

menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Bandar

Lampung pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis menjadi mahasiswi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Penulis Mengambil Jurusan

Ilmu Pemerintahan Program Studi Sarjana (SI).

Page 9: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

MOTO

Orang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah

mencoba hal baru

(Albert Einstein)

Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali

(Citra Ayu Narulita)

Page 10: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

SANWACANA

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Mall Boemi

Kedaton Bagi Masyarakat Sekitar “ sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ilmu Pemerintahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagai

akibat dari keterbatasan yang ada pada diri penulis.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini antara lain, yaitu:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas

Lampung.

2. Bapak Drs.R. Sigit Krisbintoro, M.IP. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku pembimbing yang telah sabar membimbing

dan memberikan saran demi terciptanya skripsi ini. Terima kasih semangat dan motivasi

sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Feni Rosalia, M.Si. selaku pembahas dosen yang telah memberikan kritik, saran

dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 11: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

5. Seluruh Dosen dan Staff Ilmu Pemerintahan FISIP Unila, terima kasih atas ilmu dan

waktu yang telah di berian kepada penulis selama di jurusan Ilmu Pemerintahan.

6. Orang yang selalu memberikan perhatian, semangat dan dukungan moral maupun

material kedua orang tua Papa dan Mama, terimakasih banyak atas semua yang telah

diberikan kepada saya.

7. Teman–teman seperjuanganku Rezghi, Yolanda, Amanda, EkaPurnama, Raindi,

Ekasyari, Adit, Tanti, Fina, terima kasih telah membantu serta memberikan semangat

untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini. Teman-teman terdekat Mariska, Nindy, Cy

terima kasih karna telah memberikan dukungan yang tidak henti dan sudah susah payah

mau menemani saya dalam segala hal semoga kita semua mendapat masa depan yang

cerah AMIN.

8. Teman-teman kampus ku seluruh angkatan 2013, semoga kita bertemu dalam kesuksesan

AMIN.

9. Teman Sekelompok KKN Desa Banjar Agung Selama 40 hari (Dwi, Nuzulut, Hani, Isna,

Dorma) semoga KKN kita menjadi cerita yang indah di masa tua AMIN.

Semoga Allah SWT membalas amal baik kita semua dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat

Bandar Lampung, 7 Januari 2019

Citra Ayu Narulita

Page 12: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Publik ........................................................................ 12

1. Perumusan Agenda Kebijakan ............................................ 13

2. Implementasi Kebijakan ...................................................... 14

3. Dampak Kebijakan .............................................................. 14

B. Dampak Sosial Ekonomi ............................................................ 16

C. Rencana Tata Ruang Wilayah .................................................... 22

D. Pembangunan ............................................................................. 25

1. Konsep Pembangunan ......................................................... 25

2. Tujuan Pembangunan .......................................................... 27

E. Tinjauan Tentang Mall ............................................................... 28

1. Shopping Mall ..................................................................... 28

2. Karakteristik Fisik dan Prinsip Mall .................................... 30

3. Jenis-jenis Mall .................................................................... 31

4. Pengelompokan Zona Penjualan Dalam Mall ..................... 32

5. Dimensi Mall ....................................................................... 33

F. Kerangka Pikir ............................................................................ 34

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ............................................................................ 37

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 38

C. Fokus Penelitian ......................................................................... 38

D. Informan ..................................................................................... 39

E. Jenis Data .................................................................................... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 41

Page 13: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

iii

1. Wawancara .......................................................................... 41

2. Observasi ............................................................................. 42

3. Dokumentasi ........................................................................ 43

G. Teknik Pengolahan Data ............................................................. 43

1. Editing Data ......................................................................... 43

2. Interpretasi Data .................................................................. 44

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 44

1. Reduksi Data ....................................................................... 45

2. Penyajian Data ..................................................................... 45

3. Verifikasi Data..................................................................... 46

I. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................ 47

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kota Bandar Lampung................................................................ 48

B. Mall Boemi Kedaton .................................................................. 50

C. Kecamatan Kedaton .................................................................... 52

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Mall Boemi Kedaton

Bagi Masyarakat Sekitar.......................................................... ... 54

B. Pembahasan..................................................................... ........... 62

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan......................................................................... ............ 76

B. Saran............................................................................... ............ 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ciri-ciriPusatPerbelanjaan ................................................................... 33

2. Data Informan Penelitian .................................................................... 41

3. Daftar Jumlah Super Market Kota Bandar Lampung .......................... 50

4. Informasi Mall Boemi Kedaton ........................................................... 51

5. Identitas Informan ............................................................................... 56

6. Matriks Triangulasi .............................................................................. 63

7. Data Ruas Jalan ................................................................................... 67

Page 15: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sumber www.teraslampung.com ......................................................... 3

2. Kerangka Pikir .................................................................................... 36

3. Peta Administrasi Kota Bandar Lampung ........................................... 49

Page 16: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan

perkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Dengan demikian,

proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi,

sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan

mikro. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/ perbaikan

(progress), pertumbuhan dan diversivikasi.

Berbicara sebuah pembangunan, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu

kota yang sedang berkembang dengan pembangunan pusat perbelanjaan.

Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, pendirian pusat

perbelanjaan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang

bersangkutan. Pembangunan pusat perbelanjaan juga harus disertai dengan

analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat serta memperhitungkan

keberadaan pasar tradisional dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

yang berada di wilayah yang bersangkutan.

Page 17: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

2

Kecamatan Kedaton yang selama ini dikenal sebagai sentra pengembangan

kawasan bisnis dan pemukiman. Di Kelurahan Kedaton misalnya, telah

berkembang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik masyarakat

seperti cafe, clothing dan rumah makan. Di kawasan ini, juga telah banyak

berdiri sejumlah perbelanjaan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart.

Selain itu, juga terdapat pasar tradisional yaitu Pasar Koga. Untuk memenuhi

kebutuhan pasar sekaligus menjawab tuntutan peradaban kota Bandar

Lampung, maka PT. Sekawan Chandra Abadi membangun pusat perbelanjaan

Mall Boemi Kedaton yang berlokasi di Jalan Teuku Umar – Sultan Agung

No. 1 Bandar Lampung.

Pusat perbelanjaan Mall Boemi Kedaton merupakan usaha ritel dalam skala

besar yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti makanan,

minuman dan juga dalam bidang jasa. Namun, pada setiap pembangunan

tentunya akan berimbas pada lingkungan sekitarnya. Untuk itu, menurut teori

Charley dan Bustelo setidaknya sebuah pembangunan berdampak pada dua

aspek, yakni aspek sosial dan aspek ekonomi.

Pada aspek sosial pembangunan Mall Boemi Kedaton dikhawatirkan

menimbulkan masalah seperti dampak perubahan pemanfaatan lahan dan

ruang, akan berlangsung terus selama lahan digunakan sebagai lokasi

bangunan komersial. Keberadaan obyek khusus akan hilang dan tidak bisa

kembali. Jika pembangunan gedung komersial ternyata menempati kawasan

yang memiliki fungsi ekosistem penting, misalnya merupakan daerah sumber

Page 18: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

3

air atau kawasan tangkapan air untuk suatu daerah yang luas, pengaruh

dampak bisa sangat besar dan luas.

Selain itu, menurut Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Boejoe

Dewangga, menengaskan Mall Boemi Kedaton (MBK) di dekat pertigaan Jl.

Teuku Umar-Jl, Sultan Agung-Jl. ZA Pagaralam, Bandarlampung, melanggar

garis sempadan sungai (GSS). Menurut Bejoe, jarak antara bangunan dan

bantaran sungai tidak sesuai dengan ketentuan batas minimal.

Gambar 1.1. Sumber www.teraslampung.com

Menurut Bejoe, selain melanggar bantaran sungai, bangunan MBK juga

menutupi sabuk hijau (green belt) sehingga berpotensi menimbulkan banjir.

Pedangakalan dan penyempitan sungai akibat adanya bangunan mal tersebut,

menurut Bejoe, hal ini juga berpotensi menimbulkan banjir sangat besar.

Bejoe mengatakan, pihak Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah

(BPLHD) Kota Bandarlampung hendaknya segera menegur MBK dan jika

manajemen Mall tersebut tidak mentaati aturan hendaknya di berikan sanksi.

Menurut Bejoe, BPLHD bisa saja memberikan sanksi kepada pihak mal

tersebut karena melakukan pelanggaran.

Page 19: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

4

Dampak bisa muncul terus menerus tak mengenal musim. Potensi dampak

yang terkait dengan pembebasan lahan mulai bermunculan di saat pemrakarsa

akan menentukan lokasi pembangunan gedung. Pada saat pembebasan lahan

dilakukan, potensi dampak akan memuncak. Potensi dampak negatif dapat

tersebar ke seluruh wilayah yang direncanakan menjadi lokasi gedung. Selain

masalah sebelum dan sesudah prakontruksi terdapat lagi perbandingan

sebelum dan sesudah pembangunan yakni mobilisasi alat dan bahan

berpotensi untuk mengganggu tingkat kenyamanan kawasan.

Gangguan kenyamanan kawasan khususnya diakibatkan oleh lalu lalangnya

kendaraan pengangkut saat konstruksi gedung berjalan. Ketika gedung

beroperasi juga terjadi peningkatan arus lalu lintas dari kendaraan karyawan,

relasi, penghuni, atau pengunjung. Selain merusak kondisi fisik jalan yang

dilaluinya, frekuensi kendaraan yang tinggi akan mengurangi tingkat

kelancaran berlalu lintas dan keselamatan berlalu lintas.Uraian di atas

menunjukkan bahwa tahap konstruksi sampai operasi gedung memiliki

potensi dampak negatif terhadap:

1. Kenyamanan kawasan,

2. Kondisi fisik jalan,

3. Kelancaran berlalu lintas, dan

4. Keselamatan berlalu lintas.

Dampak negatif berkaitan dengan kenyamanan kawasan dapat berlangsung

terus dari mulai Tahap Konstruksi sampai Operasi. Pada Tahap Konstruksi

terjadi saat dilakukannya mobilisasi alat dan bahan. Pada Tahap Operasi,

Page 20: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

5

kenyamanan akan terganggu oleh banyaknya pengunjung yang datang. Oleh

karena itu, peneliti tertarik sekali untuk meneliti mengenai dampak sosial

ekonomi terhadap pembangunan Mall Boemi Kedaton, selain hal tersebut dan

berhubungan dengan penelitian ini maka peneliti menemukan sejumlah

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti.

Pada aspek ekonomi, pembangunan Mall Boemi Kedaton berpeluang untuk

mendorong pertumbuhan sektor riil di sekitar lokasi mall tersebut. Pusat

perbelanjaan ini sekaligus akan menjadi ruang publik bagi aktifitas

perdagangan yang nyaman, tenang dan aman bagi masyarakat. Selain itu, juga

akan berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja lokal.

Meskipun tidak ada ketentuan khusus yang mengatur batasan jumlah tenaga

kerja dalam pembangunan suatu pusat perbelanjaan, namun pendirian Mall

Boemi Kedaton telah menyerap tenaga kerja. Menurut penjelasan pihak PT.

Sekawan Chandra Abadi, kebutuhan tenaga kerja sekitar dalam pembangunan

dan pengelolaan Mall Boemi Kedaton telah mencapai 5000 (lima ribu) orang

dalam tiga tahap pembangunan termasuk pembangunan hotel.

Jika dilihat dari peluang kerja dan segmentasi tenaga kerja, maka

pembangunan Mall Boemi Kedaton setidaknya akan menyerap tenaga kerja

dengan spesifikasi atau bidang kerja antara lain; jasa layanan parkir, pekerja

bangunan, pekerja departemen store atau outlet (penjaga toko), manajemen

gedung, servis gedung hingga kemitraan yang melibatkan Unit Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM). Selain itu, juga berdampak pada penyerapan tenaga

Page 21: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

6

kerja di sektor jasa angkutan kendaraan (ojek, angkutan kota, bus dan taksi)

serta pedagang kuliner seperti warteg dan warung-warung makan lainnya.

Penyerapan tenaga kerja dalam pembangunan Mall Boemi Kedaton akan

berdampak pada perkembangan wilayah hunian atau pemukiman sekitar.

Wilayah pemukiman masyarakat dipastikan akan berkembang pesat

mengingat keberadaan Mall Boemi Kedaton yang sangat strategis. Kebutuhan

area pemukiman seperti rumah kost, kontrakan dan perumahan masyarakat

akan semakin meningkat sehingga mendorong peningkatan permintaan di

sektor properti. Tidak hanya itu, sektor properti akan semakin strategis nilai

investasinya karena berada di sekitar lokasi pusat perbelanjaan.

Yang paling utama dalam konteks penyerapan tenaga kerja ini adalah

bagaimana memastikan sekaligus mendorong agar pembangunan Mall Boemi

Kedaton dapat menyerap tenaga kerja lokal khususnya masyarakat di sekitar

Kecamatan Kedaton. Dalam hal ini dibutuhkan regulasi seperti Peraturan

Daerah (Perda) yang mengatur tentang penggunaan tenaga kerja lokal.

Regulasi ini menjadi penting karena persaingan kerja dengan masyarakat

pendatang semakin kompetitif. Selain itu, juga untuk mengurangi

kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat Kedaton.

Sejauh ini, rancangan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandar Lampung yang

saat ini dalam proses penyusunan menyebutkan, penggunaan tenaga kerja

lokal dalam pembangunan suatu pusat perbelanjaan berkisar antara 20%

hingga 30%. Melihat kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja

yang diberikan oleh PT. Sekawan Chandra Abadi, dapat dikatakan bahwa

Page 22: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

7

selama pembangunan Mall Boemi Kedaton tidak mengalami hambatan

berarti. Artinya, pembangunan Mall Boemi dipastikan menyerap tenaga kerja

dan kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi mengingat ketersediaan

tenaga kerja yang mencukupi di wilayah Kecamatan Kedaton.

Terdapat beberapa rencana pendekatan yang perlu dilakukan untuk mengelola

seluruh potensi dampak lingkungan bangunan komersial. Sebagian

pendekatan diharapkan dapat mengeliminasi beberapa potensi dampak,

sebagiannya lagi hanya bersifat mengurangi dan mengendalikan potensi

dampak yang lain. Pada tahap Prakonstruksi, sumber kegiatan yang

berpotensi menimbulkan dampak, berkaitan dengan lokasi adalah perubahan

pemanfaatan lahan dan ruang, keberadaan objek khusus, pembebasan lahan,

penerimaan masyarakat, hubungan antar penduduk, dan hak dan kepemilikan

masyarakat.

Lahan yang digunakan untuk bangunan komersial biasanya memilih lokasi

yang strategis. Mall biasanya dekat dengan pusat keramaian. Dampak yang

timbul dari pembebasan lahan sudah pasti akan merubah peruntukan lahan

yang sudah ada. Komponen lingkungan terkena dampak karena perubahan

peruntukan lahan adalah pemanfaatan lahan dan ruang. Pembangunan akan

merubah pemanfaatan lahan dan ruang atau akan mengancam keberadaan

objek khusus seperti pasar tradisional, atau mungkin lokasi yang memiliki

nilai sejarah, seperti gedung atau bangunan bersejarah.

Dalam pembebasan lahan, hambatan datang dari pemilik lahan yang tidak rela

melepaskan lahannya. Pemilik lahan merasa harga jual-beli tanah tidak sesuai

Page 23: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

8

dengan keinginan mereka. Jika tidak tertangani dengan baik, hambatan ini

dapat mengganggu tingkat penerimaan masyarakat terhadap rencana

pembangunan gedung. Muara hambatan dapat berwujud pada menguatnya

tingkat penolakan masyarakat terhadap rencana tersebut. Urusan perolehan

lahan tak jarang menimbulkan sengketa di antara penduduk. Masyarakat yang

menolak menjual lahan akan berseberangan posisi dengan masyarakat lain

yang mau menjual lahannya. Hal ini tentu dapat merusak hubungan antar-

penduduk.

Persengketaan antar penduduk dapat juga terjadi akibat status kepemilikan

tanah yang tidak jelas. Lahan yang sama diakui oleh dua pihak atau lebih.

Transaksi jual-beli lahan akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat.

Sebagai konsekuensi, hak dan kepemilikan masyarakat ter-hadap lahan

tersebut akan hilang. Jika kebetulan lahan itu merupakan bagian dari sumber

mata pencaharian seperti pasar tradisional, maka perubahan hak dan

kepemilikan lahan akan bisa berdampak langsung pada pola mata pencarian

mereka sebelumnya. Berkaitan dengan uraian di atas menunjukkan bahwa

bangunan komersial mempunyai potensi dampak negatif terhadap:

1. Pemanfaatan lahan dan ruang,

2. Keberadaan objek khusus,

3. Pola mata pencarian,

4. Hubungan antar penduduk, dan

5. Hak dan kepemilikan masyarakat.

Page 24: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

9

Di sisi lain, potensi dampak positif akan terasa pada meningkatnya

pendapatan masyarakat, dan biasanya masyarakat akan memiliki uang kontan,

dari hasil pembebasan lahan yang dapat digunakan untuk menaikkan skala

usahanya. Sebuelum mengkaji lebih dalam mengenai fenomena dampak

sosial dan eknomi pembangunan Mall Boemi Kedaton, berikut adalah

penelitian terdahulu yang peneliti sajikan dalam bentuk narasi di bawah ini:

1. Penulis : Rachmad Saleh (Skripsi, 2012)

Judul : Dampak Sosial Pembebasan Tanah Proyek Pembangunan

Lotte Mall di Kota Tangerang

Fokus Penelitian : Ingin menggambarkan dampak negatif apa saja

yang terjadi akibat kegiatan pengadaan tanah bagi pembangunan

infrastruktur untuk kepentingan umum pada kasus Proyek Pembangunan

Lotte Mall di Kota Tangerang

Isi Penelitiaan : Meskipun memiliki banyak dampak positif bagi

masyarakat dan sebagian wilayah Kota Tangerang, akan tetapi

pembangunan Lotte Mall di Kota Tangerang ini tidak begitu saja

meniadakan dampak sosial negatif terhadap warga masyarakat yang

terkena dampak

2. Penulis : Oktavia Ricci S (Tesis, 2015)

Judul : Analisis Sosial Ekonomi Pembangunan Jalan Tol

Terhadap Perkembangan Tata Ruang Cikopo Palimanan

Page 25: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

10

Fokus Penelitian : Menganalisis pengaruh pembangunan jalan tol

terhadap perkembangan tataruang kawasan janti, meliputi ruang

terbangun, ruang terbuka, serta hubungan antar ruang (linkage)

Isi Penelitiaan : Pengaruh pembangunan jalan tol terdapat pada

massa bangunan, pertambahan ruang terbuka yang berupa jaringan jalan,

parkir, dan taman

Berdasarkan narasi di atas peneliti memaparkan sejumlah penelitian terdahulu

yang sejenis dengan peneliti. Perbedaannya terletak pada fokus penelitian dan

teori yang digunakan. Jika penelitian pertama berfokus kepada dampak

negatif dari sebuah pembangunan mall selanjutnya peneliti kedua

menganalisa pengaruh dampak dari pembangunan jalan tol sedangkan peneliti

saat ini mengkaji dampak pembangunan dari aspek sosial ekonomi terhadap

masyarakat sekitar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, m ak a rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah, bagaimana dampak sosial ekonomi pembangunan

Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diungkapkan, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui tentang dampak-dampak sosial ekonomi

pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar.

Page 26: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

11

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, makamanfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritishasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian

dan khasanah ilmu pengetahuan, terutama kajian mengenai dampak

sosial ekonomi pembangunan.

2. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi

bagi instansi dan kelompok yang terkait dalam hal pembangunan pusat

perbelanjaan serta menjadi referensi penelitian selanjutnya.

Page 27: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Publik

Kebijakan (policy) umumnya dipahami sebagai keputusan yang diambil

untuk menangani hal-hal tertentu. Namun kebijakan bukanlah sekedar suatu

keputusan yang ditetapkan. (Rose dalam Hamdi, 2014:36). Kebijakan publik

dipahami sebagai akibat dari apa yang ditimbulkan oleh masyarakat, sehingga

kebijakan publik itu merupakan kumpulan dari gagasan masyarakat yang

memberikan bentuk ruang publik yang sangat erat hubungannya dengan aktor

masyarakat yang mempengaruhi dan menginformasikannya (Dinham,

2009:50). Kebijakan publik pada akhirnya menyangkut pencapaian tujuan

publik. Artinya, kebijakan publik adalah seperangkat tindakan pemerintah

yang didesain untuk mencapai hasil-hasil tertentu yang diharapkan oleh

publik sebagai konsistuen pemerintah. (Suharto, 2008:5).

Dalam pemaknaannya yang mengkaitkan dengan keputusan pemerintah

ataupun tindakan pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu (Young dan

Quinn dalam Suharto, 2008:43). Pelaksanaan kebijakan publik di Indonesia

pada saat ini melibatkan banyak ahli kebijakan hanya berkenaan dengan

birokrasi dan administrasi publik. Sedangkan Kebijakan yang lain cukup

dikerjakan oleh ahli teknis dan ahli hukum (Nugroho, 2006:49). Kebijakan

Page 28: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

13

tidak hanya melibatkan keputusan untuk memenuhi beberapa masalah

tertentu, tetapi juga meliputi keputusan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan dan impelmentasinya.

1. Perumusan Agenda Kebijakan

Kebijakan publik merupakan produk pemerintah untuk mengatasi segala

problema yang terjadi di kehidupan masyarakat, oleh karenanya dalam

membuat suatu kebijakan pemerintah tidak sembarangan mengeluarkan

atau menetapkan kebijakan, dalam pemaknaannya kebijakan harus

direncanakan agar sebuah kebijakan tersebut tidak merugikan banyak

masalah. Dalam bahasa kebijakan tahap proses penetapan biasa disebut

dengan agenda setting.

“Agenda setting adalah proses dimana persaingan kelompok elit

untuk mengatur agenda sebuah masalah dan untuk mencari solusi

alternatif. Perselisihan antar elit dapat terjadi jika tidak adanya

masyarakat atau lembaga politik yang memiliki kapasitas untuk

mengatasi semua agenda tersebut yang dapat menimbulkan

masalah” (Hilgartner dan Bosk dalam Fischer, 2007:63).

Kelompok yang dipilih dan diangkat nantinya akan menempatkan

masalah pada isu agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini

berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam agenda

kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan

para perumus kebijakan. Pada tahap ini, suatu masalah mungkin tidak

disentuh sama sekali dan beberapa yang lain pembahasan untuk masalah

tersebut ditunda untuk waktu yang lama.

Page 29: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

14

2. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan publik secara konvensional dilakukan oleh

negara melalui badan-badan pemerintah yang memang memiliki

kewenangan dalam melaksanakannya. Implementasi kebijakan pubilik

merupakan upaya pemerintah untuk melaksanakan salah satu tugas

pokoknya, yakni memberikan pelayanan publik (Suharno, 2013:138).

Namun, pada kenyataannya implementasi kebijakan publik yang

beraneka ragam, baik dalam hal bidang, sasaran dan bahkan kepentingan

memaksa pemerintah menggunakan wewenang dikresi untuk

menentukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak.

Oleh karena itu program kebijakan yang telah diambil sebagai

alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni

dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun lembaga-lembaga

pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan

oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial

dan manusia. Pada tahap implementasi ini, berbagai kepentingan akan

saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan

para pelaksana, namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh

para pelaksana.

3. Dampak Kebijakan

Dampak kebijakan publik merupakan bagian dari evaluasi kebijakan

publik yang memiliki perbedaan dengan policy output atau hasil dari

kebijakan publik. Dampak kebijakan memfokuskan atau mencoba untuk

Page 30: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

15

menentukan pengaruh dari kebijakan dalam kondisi kehidupan yang

sesungguhnya dari diberlakukannya suatu kebijakan publik. Dalam

memahami dampak kebijakan publik, maka sedikitnya harus mengetahui

apa yang ingin kita selesaikan dengan kebijakan yang dikeluarkan

(objektivitas kebijakan) dan bagaimana usaha untuk melaksanakan

program dari kebijakan publik tersebut (Agustino, 2008:191). Menurut

Agustino (2012:191-193), dampak dari kebijakan publik mempunyai

beberapa dimensi, yaitu:

a. Pengaruhnya pada persoalan masyarakat yang berhubungan dan

melibatkan masyarakat

b. Kebijakan dapat mempunyai dampak pada situasi dan kelompok lain

atau dapat disebut juga dengan externalitas atau spillover effect

c. Kebijakan dapat mempunyai pengaruh dimasa mendatang seperti

pengaruhnya dan kondisi yang ada saat ini

d. Kebijakan dapat mempunyai dampak yang tidak langsung yang

merupakan pengalaman dari suatu komunitas atau beberapa anggota

diantaranya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dampak yang dimaksud

dampak kebijakan publik dalam penelitian ini merupakan keseluruhan

efek yang ditimbulkan oleh kebijakan yang efeknya dapat mengakibatkan

suatu perubahan yang terjadi akibat dari kebijakan yang dibuat oleh

pemetintah, baik positif atau negatif. Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko modern, dalam

Peraturan Presiden Republik Indonesia, pasal 4 ayat 1 dan 2 menyatakan

bahwa:

a. Menghitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan

pasar tradisional, usaha kecil, dan usaha menengah ada diwilayah

yang bersangkutan.

Page 31: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

16

b. Memperhatikan jarak antara hypermart dengan pasar tradisional

yang telah ada sebelumnya.

Ada beberapa dampak yang merugikan UMKM karena kurangnya

memperhatikan undang-undang yang telah ditetapkan. Policy outcomes

atau dampak dari kebijakan publik adalah konsekuensi kebijakan yang

diterima masyarakat, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan,

yang berasal dari apa yang dikerjakan atau yang tidak dikerjakan oleh

pemerintah (Agustino, 2008:10). Dampak kebijakan adalah akibat-akibat

dan konsekuensi yang ditimbulkan dengan dilaksanakannya

kebijaksanaan-kebijaksanaan (Islamy, 2009:115).

Menurut sebagian pakar (Dye dalam Islamy, 2009:16), Adanya beberapa

dampak (manfaat) kebijakan yang perlu diperhatikan dalam evaluasi

kebijakan yaitu:

a. Dampak kebijakan yang diharapkan (intended consequences),

dampak kebijakan yang diharapkan yaitu dampak dari perubahan

yang diharapkan untuk yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat.

b. Dampak kebijakan yang tidak diharapkan (unintended

consequences), dampak kebijakan yang tidak diharapkan yaitu

dampak perubahan yang tidak diharapkan oleh masyarakat.

c. Dampak kebijaksanaan dapat terjadi atau berpengaruh pada kondisi

sekarang atau kondisi yang akan datang.

B. Dampak Sosial Ekonomi

Analisa dampak sosial dan ekonomi adalah suatu kajian yang dilakukan

terhadap kondisi sosial, ekonomi masyarakat sebagai akibat dari pelaksanaan

suatu kegiatan pembangunan di suatu wilayah atau area. Kajian dilakukan

Page 32: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

17

untuk menelaah dan menganalisa berbagai dampak yang terjadi baik positif

maupun negatif dari setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap pra konstruksi,

konstruksi, sampai tahap operasi.

Salah satu konsep tentang studi dampak sosial ekonomi bertolak dari

pemikiran bahwa masyarakat ini dipandang sebagai suatu bagian dari

ekosistem. Perubahan dari salah satu subsistem akan mempengaruhi

subsistem yang lain. Daerah yang terkena dampak (impacted area) dipandang

sebagai suatu ekosistem dengan bermacam-macam komponen yang saling

berhubungan. Yang menjadi pusat perhatian adalah bagaimana saling berkait

antar subsistem, dampak apa yang akan terjadi dan untuk berapa lama

dampak itu akan berlangsung.

Dalam masyarakat terdapat tiga subsistem yang saling interaktif, yaitu

sistem sosial dan sistem ekonomi, dan sistem fisik atau lingkungan fisik

(Hadi, 1997:23-24). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau

kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau

kegiatan di Indonesia.

AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan

memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Analisis

mengenai dampak lingkungan muncul sebagai jawaban atas keprihatinan

tentang dampak negatif dari kegiatan manusia, khususnya pencemaran

lingkungan akibat kegiatan industri pada tahun 1960-an. Sejak itu AMDAL

Page 33: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

18

telah menjadi alat utama untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen

yang bersih lingkungan dan selalu melekat pada tujuan pembangunan yang

berkelanjutan.

Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012

tentang Izin Lingkungan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai

dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan atau proyek, yang

dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan atau proyek

layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut

biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi,

sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.

Dampak sosial ekonomi adalah konsekuensi sosial ekonomi yang timbul

akibat suatu kegiatan pembangunan, maupun penerapan suatu kebijaksanaan

dan program. Di Indonesia studi dampak sosial ekonomi pada umumnya

menjadi bagian dari studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

hanya diterapkan untuk proyek pembangunan. Dampak sosial ekonomi

muncul ketika aktivitas proyek, program atau kebijaksanaan diterapkan pada

suatu masyarakat. Pengaruh itu bisa positif, bisa pula negatif. Hal ini hanya

dapat diuji dari nilai, norma, aspirasi, dan kebiasaan masyarakat yang

bersangkutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dampak sosial ekonomi

merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang

diakibatkan oleh adanya aktivitas pembangunan (Hadi, 1997: 110).

Perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat ini menurut

Armour (1987: 2) dalam Hadi ( 1997: 24-25), meliputi aspek-aspek:

Page 34: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

19

a. Cara hidup (way of life), termasuk di dalamnya bagaimana manusia

dan masyarakat itu hidup, bekerja, bermain, dan berinteraksi satu dengan

yang lain. Cara hidup ini disebut sebagai aktivitas keseharian

b. Budaya, termasuk di dalamnya sistem nilai, norma, dan kepercayaan c. Komunitas, meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas

masyarakat, estetika, sarana-prasarana yang diakui sebagai “public facilities”.

Menurut Carley dan Bustello (1984: 5) dalam Hadi (1997: 25-26), ruang

lingkup aspek sosial dalam kajian dampak lingkungan yang diakibatkan oleh

suatu kegiatan pembangunan paling tidak mencakup aspek demografi,

sosial ekonomi, institusi serta psikologis dan sosial budaya. Dampak

demografis meliputi angkatan kerja dan perubahan struktur penduduk,

kesempatan kerja, pemindahan dan relokasi penduduk. Dampak sosial

ekonomi terdiri dari perubahan pendapatan, kesempatan berusaha, pola

tenaga kerja. Dampak institusi meliputi naiknya permintaan akan fasilitas

seperti perumahan, sekolah, dan sarana rekreasi.

Dampak psikologis dan sosial budaya meliputi integrasi sosial, kohesi sosial,

keterikatan dengan tempat tinggal. Amore dalam Hadi (1997: 26),

merumuskan ruang lingkup aspek dampak sosial sebagai konsekuensi dari

kegiatan pembangunan, terutama dalam kaitannya dengan kajian dampak

sosial studi AMDAL, sebagai berikut:

a. Perubahan yang berhubungan dengan kependudukan

b. Perubahan yang berkaitan dengan aspek ekonomi

c. Perubahan yang berhubungan dengan aspek budaya

d. Perubahan yang berhubungan dengan sumber daya alam

e. Perubahan yang berkaitan dengan fasilitas publik

Dampak sosial, menurut Homenuck dalam Hadi (1997: 26-27), juga dapat

dikategorikan ke dalam dua kelompok, yakni real impact dan perceived

Page 35: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

20

impact. Real impact atau standard impact dapat dikatakan bahwa real impact

atau standard impact adalah dampak yang timbul sebagai akibat dari aktivitas

proyek, pada setiap tahapan proyek, yang meliputi: pra-konstruksi,

konstruksi, dan operasi, misalnya pemindahan penduduk, bising, atau polusi

udara.

Perceived impact atau special impact adalah suatu dampak yang timbul dari

persepsi masyarakat terhadap resiko dari adanya proyek. Persepsi, sikap, dan

kepercayaan masyarakat membentuk “interpretasi’ tentang proyek dan

dampaknya. Adapun pengertian dari dampak sosial dan ekonomi ialah

sebagai berikut:

1. Dampak Sosial

Dampak sosial secara harfiah dapat dikatakan sebagai fenomena yang

disebabkan atas perubahan pada sebuah lingkungan sosial. Dampak

sosial yang diakibatkan atas sebuah perubahan atau pembangunan ini

tentunya berimbas pada berbagai macam aspek pada lingkungan dan

kehidupan masyarakat sekitar pembangunan atau perubahan pada tempat

tersebut. Menurut Carley dan Bustelo Pengukuran dampak sosial

setidaknya dapat dilihat dalam 4 indikator yakni:

1. Kondisi lingkungan

Indikator kondisi lingkungan meliputi dampak fisik pembangunan

yang berimbas pada aspek kenyaman, kebersihan, dan kesehatan.

2. Kemacetan

Indikator kemacetan meliputi perubahan tingkat kepadatan lalu lintas

sesudah pembangunan di lingkungan sekitar.

Page 36: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

21

3. Hubungan silaturahmi

Indikator hubungan silaturahmi meliputi kondisi relasi antara pihak

pengembang/kontraktor dengan pihak masyarakat lingkungan sekitar.

4. Kebisingan

Indikator kebisingan ini merupakan hasil yang disebabkan atas

kondisi lingkungan dan kemacetan yang disebabkan oleh

pembangunan di daerah tersebut (Carley dan Bustelo dalam Hadi

1997: 25-26)

2. Dampak Ekonomi

Dampak ekonomi merupakan perubahan yang memperngaruhi sektor

perekonomian yang diakibatkan atas adanya suatu perubahan atau

pembangunan pada suatu daerah. Adapun menurut Carley dan Bustelo

terdapat 3 Indikator untuk melihat dampak ekonomi dalam sebuah

pembangunan, yaitu:

1. Pendapatan masyarakat sekitar

Indikator ini meliputi perubahan pendapatan masyarakat sekitar

pembangunan, apakah pembangunan mengakibatkan peningkatan

pendapatan seperti meningkatnya usaha masyarakat sekitar, atau

bahkan malah pendapatan masyarakat sekitar bertambah kecil.

2. Lapangan kerja

Indikator ini meliputi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar

akibat pembangunan di daerah tersebut. Pembangunan pada suatu

daerah tentunya menyerap banyak tenaga kerja, baik pada proses

pembangunan maupun proses pengoprasian. Apakah pembangunan

Page 37: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

22

tersebut menyerap banyak tenaga kerja, atau bahkan memperkecil

lapangan pekerjaan.

3. Harga Tanah

Pada indikator harga tanah akan dilihat perubahan harga tanah

disekitar pembangunan di daerah tersebut, apakah pembangunan

tersebut berdampak pada kenaikan harga tanah, atau bahkan

penurunan nilai harga tanah (Carley dan Bustelo dalam Hadi 1997:

25-26).

C. Rencana Tata Ruang Wilayah

Rencana umum tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah

yang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara

hierarki terdiri atas RTRW nasional, RTRW provinsi, dan RTRW

kabupaten/kota (Solihin, 2004:18). Rencana umum tata ruang nasional adalah

arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional yang

disusun guna menjaga integritas nasional, keseimbangan dan keserasian

perkembangan antar wilayah dan antar sektor, serta keharmonisan antar

lingkungan alam dengan lingkungan buatan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (Solihin, 2004:20).

Rencana umum tata ruang provinsi adalah rencana kebijakan operasional dari

RTRW Nasional yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi,

melalui optimasi pemanfaatan sumber daya, sinkronisasi pengembangan

sektor, koordinasi lintas wilayah kabupaten/kota dan sektor, serta pembagian

Page 38: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

23

peran dan fungsi kabupaten/kota di dalam pengembangan wilayah secara

keseluruhan.

Rencana umum tata ruang kabupaten/kota adalah penjabaran RTRW provinsi

ke dalam kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang

sesuai dengan fungsi dan peranannya di dalam rencana pengembangan

wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi pengembangan wilayah ini

selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola ruang

operasional.

Dalam operasionalisasinya rencana umum tata ruang dijabarkan dalam

rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan nilai strategis

kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan subtansi yang dapat

mencakup hingga penetapan blok dan subblok yang dilengkapi peraturan

zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang

sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum

tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang dapat berupa

rencana tata ruang kawasan strategis dan rencana detail tata ruang.

Kawasan strategis adalah Kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena memiliki pengaruh penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan

dan keamanan negara, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, dan/atau

lingkungan termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Rencana tata ruang kawasan strategis adalah upaya penjabaran rencana umum

tata ruang ke dalam arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik sesuai

Page 39: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

24

dengan aspek utama yang menjadi latar belakang pembentukan kawasan

strategis tersebut.

Tingkat kedalaman rencana tata ruang kawasan strategis sepenuhnya

mengikuti luasan fisik serta kedudukannya di dalam sistem administrasi.

Rencana tata ruang kawasan strategis tidak mengulang hal-hal yang sudah

diatur atau menjadi kewenangan dari rencana tata ruang yang berada pada

jenjang diatasnya maupun dibawahnya.

Rencana detail tata ruang merupakan penjabaran dari RTRW pada suatu

kawasan terbatas, ke dalam rencana pengaturan pemanfaatan yang memiliki

dimensi fisik mengikat dan bersifat operasional. Rencana detail tata ruang

berfungsi sebagai instrumen perwujudan ruang khususnya sebagai acuan

dalam permberian advise planning dalam pengaturan bangunan setempat dan

rencana tata bangunan dan lingkungan.

Menurut Silalahi (2001:82), yang mengemukakan bahwa rencana tata ruang

wilayah merupakan suatu pengertian yang secara eksplisit tersirat cakupan

yang luas mengandung arti bahwa :

a. Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat

Indonesia yang bersatu sebagai bangsa Indonesia.

b. Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang

terkandung didalamnya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa

merupakan kekayaan nasional

c. Hubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta ruang angkasa

termasuk bagian hubungan yang bersifat abadi.

d. Dalam pengertian bumi, selain permukaan bumi termasuk pula tubuh

bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air. e. Dalam pengertian air termasuk baik perairan pedalaman maupun laut

wilayah Indonesia.

f. Yang dimaksud dengan ruang angkasa ialah ruang di atas bumi dan air

adalah yang berada didalam bumi.

Page 40: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

25

Keenam point tersebut di atas secara tersirat mengandung pemaknaan

terhadap ruang suatu wilayah yang perlu ditata khususnya yang berkaitan

dengan bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan yang terdapat dalam

suatu wilayah.

D. Pembangunan

1. Konsep Pembangunan

Pada hakikatnya, pengertian pembangunan secara umum pada hakikatnya

adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang

lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian

pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam–macam

seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan

berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan

daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan pengertian pembangunan menurut beberapa

ahli.

Pembangunan menurut Soekanto (2006: 382), disamping memiliki tujuan

tujuan yang diinginkan tidak mustahil pembangunan mengakibatkan

terjadinya dampak pada subsistem kemasyarakatan. Dampak tersebut

akan timbul apabila terjadi gejala-gejala, antara lain :

a. Perubahan yang cepat

b. Perubahan sosial, ekonomi, politik yang simultan

c. Pencarian faktor kesalahan karena ketidakmampuan membawa

perubahan yang cepat.

Page 41: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

26

Rogers dalam Nasution (2004: 28) menyatakan, bahwa pembangunan

adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas dalam

suatu masyarakat, yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material

(termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas

lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih

besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai

“Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan

pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation

building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan

pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan

ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Slamet Riyadi (1981: 16) menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu

proses dinamis yang meliputi berbagai kegiatan yang direncanakan dan

terarah dengan melibatkan peran serta masyarakat banyak sebagai

kekuatan pembaharuan untuk menimbulkan perubahan-perubahan

sosial/struktur sosial yang mendasar maupun pertumbuhan ekonomi yang

dipercepat tetapi terkendalikan dalam ruang lingkup keadilan sosial demi

kemajuan dan kualitas hidup dan meningkatkan harkat dan martabat

manusiawi.

Pembangunan itu sendiri pada hakekatnya adalah suatu proses sosial

yang bersifat integral dan menyeluruh baik berupa pertumbuhan ekonomi

Page 42: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

27

maupun peruahan sosial demi terwujdnya masyarakat yang lebih

makmur. Sedangkan dalam pengertian ekonomi murni, pembangunan

adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan perkapita

masyarakat meningkat dalam jangka panjang. (Sukirno, 1995: 13).

Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek

kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang

berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro. Makna penting dari

pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress),

pertumbuhan dan diversivikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para ahli

di atas, pembangunan adalah semua proses perubahan yang terstrukur

yang dilakukan melalui upaya-upaya yang sadar dan direncanakan.

2. Tujuan Pembangunan

Tujuan pembangunan di negara manapun, pasti bertujuan untuk kebaikan

masyarakatnya. Meskipun istilah yang digunakan beragam, tapi pada

hakikatnya sama, yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Sedangkan

tujuan itu sendiri memberikan arah yang hendak dicapai. Tidak ada

satupun tujuan yang benar-benar merupakan tujuan akhir dalam arti

sesungguhnya.

Seperti yang diungkapkan Afifuddin dalam Yunarto (2013: 3) pada

umumnya, komponen-komponen dari cita-cita akhir dari negara- negara

modern di dunia, baik yang sudah maju maupun yang sedang

berkembang, adalah hal-hal yang pada hakikatnya bersifat relatif dan

sukar membayangkan tercapainya titik jenuh yang absolut yang setelah

Page 43: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

28

tercapai tidak mungkin ditingkatkan lagi seperti:

a. Keadilan sosial

b. Kemakmuran yang merata

c. Perlakuan sama dimata hukum

d. Kesejahteraan material mental dan spritiual

e. Kebahagiaan untuk semua

E. Tinjauan Tentang Mall

1. Pengertian Shopping Mall

Shopping mall merupakan bentuk pusat perbelanjaan yang sedang

berkembang di berbagai negara. Secara umum, masyarakat mengartikan

shopping mall itu sebagai bangunan pertokoan ataupun pusat

perbelanjaan. Berikut beberapa pendapat para ahli dalam mendefenisikan

Shopping Mall. Shopping defined as looking at, pricing or buying

merchandising displayed for sale. Shopping adalah kegiatan mencari,

kemudian membeli barang dagangan yang dipajang untuk dijual.

(Hornbeck, 1962).

The world mall has mean an area asually lined with shade trees and

used as a public walk or promenade. Shopping Mall dapat di artikan

sebagai suatu area yang memanjang, dinaungi pepohonan dan biasanya

berfungsi sebagai fasilitas pejalan kaki (Buchan, 2013:77) A shopping

mall is a complex of retail store and related facilities planned as unified

group to give maximum shopping convenience to the customer and

maximum exposure to the merchandise. Suatu pusat perbelanjaan adalah

suatu kompleks toko pengecer dari fasilitas pendukungnya yang

direncanakan sebagai suatu kesatuan untuk memberikan kenyamanan

Page 44: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

29

yang maksimal bagi pengunjung dan promosi maksimal bagi barang-

barang yang dijual. (Buchan, 2013:81).

Dalam Kamus Arsitektur dan Konstruksi kata “mall” adalah “a public

plaza, walk or system of walks set with trees and designed for pedesrtrian

use”, artinya adalah sebuah ruang publik, jalan dengan pepohonan dan

didisain untuk pengguna pedestrian. Dalam perkembangannya, sesuai

dengan konteks kota dimana pertumbuhan populasi yang menyebar diluar

CBD (Central Building District) dan menyebabkan bermunculannya

pusat perbelanjaan di pinggiran kota, dimana akhirnya masing-masing

daerah memiliki satu pusat perbelanjaan skala besar dan beberapa dalam

skala kecil menyebabkan terjadinya persaingan satu sama lain.

Area sub-urban telah berkembang menjadi pusat perdagangan yang besar

(mega center) lengkap dengan department store, perkantoran, motel dan

fasilitas hiburan lainnya serta area parkir. Shopping Mall adalah jenis dari

pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup

dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang

teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling

berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas),

umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai. Di dalam sebuah mal,

penyewa besar (anchor tenant) lebih dari satu (banyak). Seperti jenis

pusat perbelanjaan lain seperti toko serba ada untuk masuk di dalamnya

Di Inggris istilah Shopping Mall digunakan dan tumbuh secara bertahap

di kalangan generasi muda. Di Indonesia istilah mall dipakai dan

Page 45: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

30

berkembang untuk menyatakan sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup

dengan skala besar yang menawarkan tidak hanya fasilitas berbelanja

namun juga fasilitas hiburan atau rekreasi serta tempat bersosialisasi

dengan unitu-unit retail yang terhubung oleh koridor dan void besar.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Shopping Mall

adalah sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup yang terdiri dari berbagai

macam jenis unit-unit retail, restoran serta fasilitas rekreasi dan hiburan

yang terdapat didalam satu bangunan, dengan unit-unit yang disewakan

atau dijual dan dikelola oleh sebuah manajemen terpadu.

2. Karakteristik Fisik dan Prinsip Mall

Karakteristik fisik sebuah mall antara lain :

a. Pintu Masuk : tunggal

b. Atrium : di sepanjang koridor

c. Koridor : tunggal

d. Lebar koridor : 3-5 meter

e. Lantai : 1-3 lantai

f. Parkir : mengelilingi bangunan mall g. Magnet : di setiap ujung koridor

h. Jarak antar magnet : 100-200 meter

Prinsip-prinsip mall yang terdapat dalam Time Saver Standard for

Building Types. meliputi:

a. Terdiri dari jalur pejalan kaki utama (pedestrian way) atau koridor

utama dengan satu atau lebih tambahan jalur pejalan kaki atau

koridor tambahan yang berhubungan dengan koridor utama dan

lokasi parkir atau jalan yang berdekatan.

b. Semua toko menghadap dan memiliki pintu masuk kearah koridor

baik utama maupun tambahan.

Page 46: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

31

c. Untuk mengatasi masalah parkir karena tingginya harga dan

semakin berkurangnya lahan bagi suatu shopping mall, maka dapat

disediakan bangunan parkir bertingkat (double decked) atau

basement.

3. Jenis-jenis Mall

Menurut Rubenstein dalam Nasution (2007), dalam Central City Mall,

jenis mall dikelompokkan sebagai berikut :

a. Mall Terbuka (Open Mall)

Pada mall terbuka semua jalan yang direncanakan mengutamakan

kenyamanan pejalan kaki. Mall terbuka ini dapat terletak di pusat kota

atau di daerah pinggiran kota. Sistem penghawaan dilakukan secara

alami namun kondisi cuaca sagat mempengaruhi kenyamanannya.

b. Mall Terpadu (Integrated Mall)

Merupakan tipe mall yang sebagian terbuka dan bagian yang lainnya

tertutup. Pada mall bagian yang tertutup diletakkan di tengah sebagai

pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke

dalam kawasan mall tersebut.

c. Mall Tertutup (Enclosed Mall)

Merupakan bangunan yang lengkap dimana pengunjung dan penjual

yang terlindung dalam suatu bangunan yang tertutup sehingga

memungkinkan untuk berinteraksi sosial, pameran dan pertunjukan

lainnya. Sistem penghawaan dilakukan secara mekanis yang lazim

dinamakan dengan EMAC (Enclosed Mall Air Conditioned). Mall

semacam ini yang paling banyak diterapkan di daerah tropis.

Page 47: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

32

4. Pengelompokan Zona Penjualan Dalam Mall

Zona penjualan dalam mall dibagi dalam dua area penjualan barang-

barang yaitu Umum dan Khusus yang meliputi :

a. Area penjualan barang-barang umum (General Sales), memiliki

karakteristik :

- Ruang berukuran kecil terbuka

- Ruang-ruang yang saling berhubungan dengan jarak

berkesinambungan antara pengunjung dengan bagian penjualan

barang.

- Ruang-ruang yang tidak dibatasi oleh dinding-dinding atau

partisi-partisi

b. Area penjualan barang-barang khusus (Special Sales Area), memiliki

karakteristik :

- Ruang yang berukuran lebih kecil

- Menjual satu macam barang

- Perletakannya pada tempat-tempat tertentu

Seluruh ruang dalam zona penjualan ini berhubungan langsung dengan

lainnya tanpa adanya gangguan dari zona lain. Pengunjung dapat

berpindah dari satu tempat penjualan ke lainnya dalam segala arah, tanpa

perlu membuang tenaga dan tanpa kehilangan arah. Seluruh arus menuju

zona penjualan clan jalur jalan harus melalui zona lain yang meliputi,

jalan masuk, tangga, elevator dan lain sebagainya. Organisasi pergerakan

dalam zona penjualan ini akan lebih mudah apabila pergerakan

pengunjung clan barang diatur melalui bermacam-macam lorong yang

jalur-jalur yang ada mulai dari memasuki bangunan sampai dengan kluar

dari bangunan tersebut.

Page 48: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

33

5. Dimensi Mall

Pengadaan fasilitas komersial seperti mall merupakan salah satu

pendukung kegiatan perdagangan yang tidak lepas dari pengaruh dan

fungsi daerah atau kawasan tersebut terhadap lingkup pelayanannya. Mall

yang akan dirancang disini harus memperhatikan ketentuan-ketentuan

yang mengatur besar luas lantai bangunan yang disediakan berdasarkan

pelayanannya. Menurut buku Pedoman Perencanaan Lingkungan

Permukiman Kota yang dikeluarkan oleh Direktorat Pekerjaan Umum,

untuk standar kebutuhan luas lantai pusat perbelanjaan dan niaga adalah

0,2m2

/ penduduk. Pada tabel di bawah ini peneliti memberikan ciri-ciri

pusat perbelanjaan yang sebagai berikut:

Tabel 1. Ciri-ciri Pusat Perbelanjaan

No Ciri-ciri Neighborhood Center

Community Center

Regional

Center

1 Fungsi Utama Menjual barang kebutuhan sehari-

hari dan

pelaksanaan

perorangan

Beberapa fungsi dari neighborhood

center ditambah

penjualan barang-

barang belanja

Beberapa fungsi

dari community

center ditambah

penjualan

barang- barang

umum

2 Pertokoan Utama

Supermarket dan toko obat

Berbagai macam toko dan

departemen store

kecil

Satu atau lebih departemen

store utama

3 Lokasi Persilangan jalan kolektor atau jalan

sekunder

Persilangan jalan- jalan utama atau

jalan jalur cepat

Persilangan

jalan jalur cepat

atau jalan tol

4 Radius area pelayanan

0,5 mil 2 mil 4 mil

Page 49: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

34

5 Minimal jumlah

penduduk

yang dilayani

4000 jiwa 35.000 jiwa 150.000 jiwa

6 Total luas lahan

0,16-0,3 ha 0,4-1,21 ha 1,62-4,46 ha

7 Luas lantai keseluruhan

2700-6900 m2 6900-23000 m

2 23000-36800

m2

8 Jumlah pertokoan

5-20 15-40 40-80

9 Penyediaan parkir

Rasio area parkir 4:1 (luas area parkir 4 kali luas lantai

keseluruhan)

Sumber: International Council of Shopping Center (2009)

F. Kerangka Pikir

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dan investor dalam mengupayakan

pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung adalah dengan membuat

program pembangunan khususnya pada bidang ekonomi, karena dengan

adanya pembangunan ekonomi yang baik permasalahan yang sering terjadi

dapat diatasi.

Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur,

merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan kebutuhan

masyarakat.

Page 50: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

35

Pembangunan infrastruktur khususnya pusat perbelanjaan mall tidak jarang

menyebabkan dampak tertentu, baik itu dampak positif dan dampak negatif.

Dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat itu sendiri. Jika dilihat

dari latar belakang penelitian ini, pembangunan Mall Boemi Kedaton

banyak yang menyebabkan permasalahan khususnya bagi masyarakat di

sekitar Mall Boemi Kedaton.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan

mendeskripsikan dampak dari pembangunan Mall Boemi Kedaton,

khususnya masyarakat yang akan terkena dampak langsung dari adanya

pembangunan Mall Boemi Kedaton. Penelitian ini menggunakan analisis

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ditinjau dari aspek

sosial mengenai (kondisi lingkungan, kemacetan, hubungan silaturahmi

dan kebisingan) serta ekonomi mengenai (pendapatan masyarakat

sekitar, lapangan kerja dan harga tanah )yang dikutip dari Carley dan

Bustelo dalam Hadi (1997: 25-26) yang akan peneliti gambarkan pada

gambar kerangka pikir di bawah ini :

Page 51: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

36

Gambar 2. Kerangka Pikir

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan

Mall Boemi Kedaton Bagi Masyarakat

Sekitar

1. Dampak Sosial

- Kondisi lingkungan

- Kemacetan

- Hubungan silaturahmi

- Kebisingan

2. Dampak Ekonomi

- Pendapatan masyarakat sekitar

- Lapangan kerja

- Harga tanah (Carley dan Bustelo dalam

Hadi, 1997: 25-26)

Positif Negatif

Page 52: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi

Kedaton bagi masyarakat sekitar maka dalam penelitian ini menggunakan

tipe penelitian deskriptif yang artinya melibatkan proses konseptualisasi dan

menghasilkan pembentukan skema klasifikasi dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses

yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang yang lebih baik

mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine dalam

Sarwono, 2006:193).

Argumen peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: Pertama,

dampak sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat

sekitar sangat membutuhkan masukan serta saran yang dapat di

wawancarakan. Alasan yang kedua, dampak sosial ekonomi pembangunan

Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar ini membutuhkan sejumlah data

lapangan yang sifatnya aktual dan konseptual. Tujuan penelitian kualitatif

menyatakan rancangan penelitian yang dipilih (Schwandt dalam Creswell,

2010:150). Peneliti sangat tertarik memakai pendekatan kualitatif karena

memiliki lima keutamaan.

Page 53: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

38

“Pertama, mempelajari kehidupan masyarakat secara realita.

Kedua, mewakili pandangan dan perspektif masyarakat. Ketiga,

meliputi kondisi kontekstual. Keempat, berkontribusi wawasan ke

dalam konsep yang dapat membantu untuk menjelaskan kondisi

aktual dan Kelima, berusaha untuk menggunakan banyak sumber”

(Yin, 2011:7-9).

Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif memahami realitas sosial

sesungguhnya adalah bersifat aktual bergantung pada makna dan interpretasi

yang diberikan oleh manusia yang memandangnya. Oleh karenanya, melalui

desain yang sedemikian diperoleh penjelasan dan gambaran/deskripsi atas

penelitian yang sedang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 lokasi

penelitian yakni:

1. Daerah pemukiman sekitar lokasi Mall Boemi Kedaton di Kelurahan

Kedaton.

2. PT. Sekawan Chandra Abadi.

3. Lokasi berdagang/ berjualan disekitar Mall Boemi Kedaton.

Alasan peneliti memilih ketiga lokasi tersebut dikarenakan ketiga lokasi

tersebut merupakan lokasi yang paling mendukung dalam proses

pengumpulan data dan informasi yang penulis lakukan.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan batasan masalah yang akan diangkat. Dalam

penelitian kualitatif, masalah diistilahkan dengan fokus penelitian yang

kemudian diturunkan menjadi pertanyaan penelitian (Santana, 2007:46). Oleh

karena itu, fokus penelitian perlu ditetapkan guna membatasi penelitian dan

Page 54: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

39

berfungsi pula untuk memenuhi suatu informasi yang diperoleh di lapangan.

Fokus penelitian kali ini mengenai dampak sosial ekonomi pembangunan

Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar :

a. Dampak sosial, dengan indikator sebagai berikut :

- Kondisi lingkungan

- Kemacetan

- Hubungan silaturahmi

- Kebisingan

b. Dampak ekonomi, dengan indikator sebagai berikut :

- Pendapatan masyarakat sekitar

- Lapangan kerja

- Harga tanah

D. Informan

Informan yang ditentukan dalam penelitian ini ditentukan dengan purposive

sampling. Alasan peneliti menggunakan penentuan informan secara

purposive sampling karena peneliti meyakini bahwa informan yang dipilih

adalah sebagai kelompok yang mengalami secara langsung terkait dampak

sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar .

Sehingga menurut peneliti teknik purposive sampling sangat tepat untuk

digunakan untuk penelitian mengenai dampak sosial ekonomi pembangunan

Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar.

Peneliti memfokuskan informan pada PT. Sekawan Chandra Abadi, Kepala

Lingkungan I Kelurahan Kedaton, Ketua RT 01 Kelurahan Kedaton,

Page 55: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

40

Masyarakat dan Pedagang UMKM sekitar Mall Boemi Kedaton. Alasan

peneliti menentukan informan di atas adalah karena menurut peneliti

informan tersebut merupakan kelompok yang secara langsung merasakan atau

terkena dampak sosial ekonomi dari pembangunan Mall Boemi Kedaton.

E. Jenis Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan gambar-

gambar yang didapatkan dari dokumen-dokumen, pengamatan dan tulisan-

tulisan, gambar-gambar atau foto (Neuman, 2014:477). Sumber data dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni sumber data primer dan sumber data

sekunder (Morse dalam Flick, 2014:166). Sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber

data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumen

berupa pemberitaan media online, media cetak dan foto-foto di lapangan.

Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara

langsung di lapangan, baik melalui pengamatan secara langsung maupun

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa narasumber. Dalam

konteks ini, data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dengan

menggunakan panduan wawancara.

Adapun data primer dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa

narasumber yaitu :

Page 56: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

41

Tabel 2. Data Informan Penelitian

NO NAMA PANGKAT PERUSAHAAN

1. Andreas

Purwanto

Manager PT. Sekawan Chandra Abadi

2. H. Iksir Jupri , S Ketua RT 03 -

3. Sutimah Masyarakat di RT

03 Sekitar Mall

Bumi Kedaton

4. Hi. Haryono

Musa, SE

Kepala Lingkungan

02

5. Rita Pedagang di luar

Mall Bumi Kedaton

Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2017

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh berbagai data tersebut, maka dibutuhkan suatu teknik

dalam mengumpulkannya. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan

yang penting dalam penelitian, namun dalam sebuah penelitian tidaklah

cukup hanya sekedar mengumpulkan data, tetapi juga harus menganalisanya.

Dalam pendekatan kualitatif untuk melakukan sebuah penelitian, analisis

dapat dimulai sementara dengan mengumpulkan data terlebih dahulu, namun

analisis tersebut cenderung tentatif dan tidak lengkap, karena data yang

terkumpul nantinya dipakai sebagai informasi yang valid dan representatif

untuk menjawab masalah dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan

data yang akan diaplikasikan meliputi :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada informan, kemudian

pewawancara mencatat atau merekam jawaban-jawaban yang

Page 57: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

42

dikemukakan oleh informan (Bryman, 2012:469). Peneliti menyusun

panduan wawancara berdasarkan fokus masalah penelitian untuk

dijadikan materi dalam wawancara agar menjadi terarah dan tidak

menyimpang. Ada dua jenis wawancara dalam penelitian kualitatif, yaitu

wawancara terstruktur dan semi-terstruktur (Halperin dan Heath,

2012:253-254).

Peneliti menyusun panduan wawancara berdasarkan fokus masalah

penelitian untuk dijadikan materi dalam wawancara agar menjadi terarah

dan tidak menyimpang. Penulis menggunakan wawancara semi

terstruktur, artinya proses wawancara lebih terbuka dengan meminta

pendapat atau gagasan narasumber terkait Dampak Sosial Ekonomi

Pembangunan Mall Boemi Kedaton Bagi Masyarakat Sekitar. Peneliti

dapat menemukan data yang lebih mendalam dengan mencatat dan

mendengarkan keterangan dari informan.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematif

dan selektif dalam mengamati fenomena yang terjadi (Widi, 2010:237).

Teknik ini digunakan untuk melihat data-data primer berupa peristiwa

atau situasi tertentu pada lokasi penelitian yang berhubungan dengan

fokus penelitian (Shapiro, 2014:25-26). Adapun pelaksanaan yang

digunakan berupa mengamati objek penelitian secara langsung yakni

dampak sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi

masyarakat sekitar . Selain itu peneliti juga melakukan pencatatan

Page 58: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

43

tentang hasil pengamatan atas gambaran-gambaran yang berkaitan erat

dengan masalah yang diteliti. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil

analisis mendalam.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan peninggalan tertulis mengenai data berbagai

kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu yang relatif belum terlalu

lama (Silaen dan Widiyono, 2013:163). Sumber data pada penelitian ini

yaitu berupa pemberitaan media online, media cetak dan foto-foto di

lapangan.

G. Teknik Pengolahan Data

Peneliti telah memperoleh sejumlah data dari lapangan, sehingga peneliti

dituntut untuk melakukan pengolahan data yang telah terkumpul tersebut.

Adapun kegiatan pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Editing Data

Editing data merupakan sebuah proses yang bertujuan agar data yang

dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, mudah dibaca, konsisten dan

lengkap. Dalam tahap ini, data yang dianggap tidak bernilai ataupun

tidak relevan harus disingkirkan. Hasil wawancara bersama pihak PT.

Sekawan Chandra Abadi, Ketua Lingkungan, Ketua RT, Masyarakat

dan Pedagang UMKM sekitar yang tidak relevan dengan data yang

dinginkan peneliti harus dibuang.

Page 59: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

44

Peneliti melakukan kegiatan memilih hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi yang relevan, data yang relevan dengan fokus penelitian

akan dilakukan pengolahan kata dalam bentuk bahasa yang lebih baik

sesuai dengan EYD. Data yang telah diolah menjadi rangkaian bahasa

kemudian dikorelasikan dengan data yang lain sehingga memiliki

keterkaitan informasi. Proses selanjutnya adalah peneliti memeriksa

kembali semua data untuk meminimalisir data yang tidak sesuai.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data digunakan untuk mencari makna dan hasil penelitian

dengan jalan tidak hanya menjelaskan atau menganalisis data yang

diperoleh, tetapi data diinterprestasikan untuk kemudian mendapatkan

kesimpulan sebagai hasil penelitian. Peneliti memberikan penjabaran dari

berbagai data yang telah melewati proses editing sesuai dengan fokus

penelitian. Pelaksanaan interpretasi dilakukan dengan memberikan

penjelasan berupa kalimat bersifat narasi dan deskriptif. Data yang telah

memiliki makna akan dilakukan kegiatan analisis data berdasarkan hasil

wawancara dan dokumentasi.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke

dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Neuman, 2007:328).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang

terdiri dari beberapa langkah yaitu: reduksi data, penyajian data dan verifikasi

Page 60: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

45

data. Data kualitatif yang berupa data dalam bentuk foto, kata-kata, tindakan

peneliti dan peristiwa di kehidupan sosial.

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil penelitian pada hal

yang dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk

mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil

catatan lapangan dengan cara merangkum dan mengklasifikasikan sesuai

masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti. Peneliti

mengumpulkan data mengenai dampak sosial ekonomi pembangunan

Mall Boemi Kedaton bagi masyarakat sekitar

Peneliti mewawancarai informan yaitu Ketua Lingkungan I Kelurahan

Kedaton, Ketua RT 01 Kelurahan Kedaton, Masyarakat dan Pedagang

UMKM sekitar dengan menggunakan pertanyaan yang sama tiap kriteria

informan untuk mencari jawaban yang sesuai dengan apa yang diteliti.

Peneliti membuang jawaban yang tidak sesuai dengan fokus penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan

gambaran penelitian secara menyeluruh. Penyajian data yang disusun

secara singkat, jelas, terperinci, dan menyeluruh akan lebih memudahkan

dalam memahami gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik

secara keseluruhan maupun secara parsial. Hasil reduksi data disusun dan

disajikan dalam bentuk teks narasi deskriptif. Peneliti melakukan

Page 61: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

46

pengumpulan data yang telah melalui reduksi untuk menggambar

kejadian yang terjadi pada saat di lapangan.

Catatan-catatan penting di lapangan, kemudian disajikan dalam bentuk

teks deskriptif untuk mempermudah pembaca memahami secara praktis.

Kegiatan lanjutan peneliti pada penyajian data adalah data yang didapat

disajikan dalam bentuk table dengan tujuan untuk menggabungkan

informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu.

3. Verifikasi Data

Verifikasi merupakan tahap terakhir dalam menganalisis data. Data diuji

keabsahannya melalui validitas internal yaitu aspek kebenaran, validitas

eksternal yaitu penerapan, reliabilitas yaitu konsistensi dan obyektifitas.

Data yang sudah teruji kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan

merupakan tahap mencari arti, makna dan menjelaskan yang disusun

secara singkat agar mudah dipahami sesuai tujuan penelitian. Kegiatan

peneliti dalam verifikasi data adalah melakukan penggunaan penulisan

yang tepat dan padu sesuai data yang telah mengalami proses display

data.

Peneliti melakukan peninjauan terhadap catatan-catatan lapangan yang

sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang ada dianalisis dengan

menggunakan pendekatan teori untuk menjawab tujuan penelitian. Proses

reduksi data dan penyajian data telah dilakukan, peneliti mengungkapkan

kesimpulan pada penelitian ini. Peneliti menarik kesimpulan bahwa

Page 62: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

47

dampak sosial ekonomi pembangunan Mall Boemi Kedaton bagi

masyarakat sekitar bisa berupa positif dan negatif.

Proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan yaitu

data mentah, kemudian ditulis kembali dalam bentuk dan kategori

data, setelah data mengalami proses reduksi dan disesuaikan dengan

fokus masalah penelitian. Data dianalisis dan diperiksa keabsahannya

untuk disimpulkan

I. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik keabsahan data adalah cara menyelaraskan antara data yang

dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada obyek penelitian. Teknik

keabsahan data dilakukan untuk mendapatkan data yang sahih. Penelitian ini

menggunakan teknik keabsahan data dengan cara uji kredibilitas melalui

proses triangulasi. Hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dikumpulkan

berdasarkan derajat kesamaan informasi, sehingga data yang diperoleh

memiliki keselarasan yang sesuai.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber

adalah teknik menguji data dan informasi dengan cara mencari data yang

sama dengan informan satu dan lainnya. Data dari informan telah

dikompilasikan dengan hasil dokumentasi yang diperkuat oleh observasi yang

memiliki kesamaan informasi.

Page 63: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung adalah ibu Kota Provinsi Lampung yang berada

di Teluk Lampung yang terletak di ujung Selatan Pulau Sumatera. Kota

Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,

pendidikan dan kebudayaan, serta pusat perekonomian daerah Lampung.

Kota Bandar Lampung terletak di daerah transit kegiatan perekonomian antar

Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sehingga Kota Bandar Lampung berada di

wilayah yang strategis. Letak Kota Bandar Lampung yang strategis tersebut

dapat memberikan keuntungan bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota

Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri dan pariwisata.

Kota Bandar Lampung secara geografis terletak pada 5025’. 46.6”

Lintang Selatan dan 105015’.45.26” Bujur Timur, sedangkan berdasarkan

topografi Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter

di atas permukaan laut. Letak Kota Bandar Lampung secara administratif

berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung

Page 64: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

49

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedung Tataan dan

Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang,

Kabupaten Lampung Selatan.

Selain itu Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah darat sebesar 169.21

km2

dan wilayah perairan 23.75 km2. Berdasarkan data BPS 2016 jumlah

penduduk Kota Bandar Lampung adalah 1.251.642 jiwa yang tersebar di 20

(dua puluh) kecamatan di kota Bandar Lampung (Sumber:

www.bandarlampungkota.bps.go.id diakses pada 5 Desember 2017 Pukul

19.08). Berikut adalah gambar sebaran 20 (dua puluh) kecamatan di Kota

Bandar Lampung yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. Peta Administrasi Kota Bandar Lampung

Sumber: www.bandarlampungkota.go.id diakses pada 5 Desember 2017 Pukul 19.08

Kota Bandar Lampung memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap di

berbagai bidang untuk menunjang kesejahteraan masyarakat Kota Bandar

Lampung. Berbicara mengenai sarana dan prasarana yang cukup lengkap

menurut pandangan pasar maka tempat-tempat tersebut sangat potensial

bilamana didirikan sebuah tempat berbelanja, apalagi tempat berbelanja

Page 65: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

50

tersebut nyaman, harga kompetitif dan terjamin kualitas barang. Oleh karena

itu pangsa super market sangatlah besar perkembangannya di setiap sudut

kota yang ada di Kota Bandar Lampung, berikut adalah jumlah daftar super

market yang berada di Kota Bandar Lampung :

Tabel 3. Daftar Jumlah Super Market Kota Bandar Lampung

No Nama Supermarket Jumlah

1. Chandra (Tanjung Karang, Teluk Betung Selatan,

Antasari)

3

2. Ramayana (Tanjung Karang, Rajabasa) 2

3. Simpur Centre 1

4. Mall Boemi Kedaton 1

5. Mall Kartini 1

6. Central Plaza 1

7. Transmart Carefour 1

8. Plaza Lotus 1

9. Glael Lampung 1

10 Giant (Antasari, Kemiling, Kedaton, Kedamaian) 4

TOTAL 16

Sumber: Bandar Lampung dalam Angka 2017

B. Mall Boemi Kedaton

Mal Boemi Kedaton atau MBK / BKM adalah pusat perbelanjaan terbesar

saat ini yang berada di Kota Bandar Lampung, Lampung. Mal ini memiliki

luas tanah kurang lebih 3 hektar, serta luas bangunan kurang lebih 50.000 m2,

dengan 4 lantai dan 1 basement serta hotel yang akan berdiri setinggi 6 lantai

Page 66: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

51

di atas mal. Mal ini diprakarsai oleh pengusaha retail lokal asal Lampung,

Chandra Super Store. Sedangkan penamaan dari mal ini diusulkan oleh

Mantan Gubernur Lampung, Drs. H. Sjachroedin Z.P.

Mal ini terletak di Jalan Teuku Umar dan Sultan Agung No. 1, Kedaton,

Bandar Lampung, dan mulai beroperasi pada tanggal 12 Juli 2014. Mal ini

bisa ditempuh dengan angkutan umum seperti Trans Bandar Lampung,

Angkutan Kota, dan lain-lain.

Tabel 4. Informasi Mall Boemi Kedaton

Lantai Tenant

B Erafone, Pazia Shop, Sentral Ponsel, ATM Center.

G

Chandra Supermarket, Gramedia, A&W Restaurants, Holland

Bakery, Cathy Doll, Samsung, Asus, Optik Modern, Kettler Sport

& Fitness, Century Health Care, Innovation Store, Jaco TV

Shopping, Oke Shop, Casio, Zoom & Watch, BlackBall, SamWon

Express.

1

Chandra Department Store, Optik Melawai, Starbucks, Optik Seis,

Colorbox, Giordano, Levi's, Adidas, The Executive, Wrangler, 3

Second, Sports Station, Royal Surf, Lea Jeans, Gaudi, Hammer,

Coconut Island, Nail, Chandra Play Land, The Body Shop, C&F

Perfumery, Shabu Kitchen, Bakso Lapangan Tembak Senayan, J.Co

Donuts & Coffee, BreadTalk, Gang Nam BBQ Korean Grill, Tong

Ji Tea House, El's Coffee Bar, Calais Artisan Tea, Mon Zeboo

Asian Street Snacks, Ta Wan Restaurants, Orchard Ice Road

Singapore, Starbucks

2

Chandra Department Store (Busana Pria & Anak-anak), ACE

Hardware, Timezone, Electronic City, Kawasaki, Rainbow Gift

House, Yopie Salon, Cool Kids, Curly Kids & Baby, Snoopy Baby,

Wacoal, Salt n Pepper, Johnny Andrean, KFC, iBox, Hardware,

Sushi Okage, Sour Sally Mini, Bakmi Naga Resto, Madame Hanoi,

House of Teppanyaki, Sanctuaria Daiquiri Bar, Waffelicious,

Shihlin Taiwan Street Snacks, Golden Dragon Lounge & Resto.

3 Boemi Kedaton XXI, Bee's Knees Food & Beverage, Julia

Jewelery, Origamii Photo Studio.

Sumber: Divisi Humas dan Marketing Mall Boemi Kedaton (2017)

Page 67: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

52

C. Kecamatan Kedaton

Sebelum tahun 2001, Kecamatan Kedaton merupakan kecamatan terluas di

Kota Bandar Lampung yang meliputi Kecamatan Kedaton sendiri,

Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Labuhan Ratu, dan Kecamatan Tanjung

Senang sekarang. Kecamatan Kedaton telah beberapa kali mengalami

pemekaran: pada tahun 2001, kecamatan Kedaton dimekarkan menjadi

kecamatan Kedaton, Tanjung Senang, dan Rajabasa, dan pada tahun 2012,

kecamatan Kedaton mengalami pemekaran wilayah lagi menjadi kecamatan

Kedaton, Labuhan Ratu, dan Way Halim.

Kecamatan Kedaton sendiri pada tahun 2012, mengalami penambahan

kelurahan dari kecamatan Tanjung Karang Pusat, yaitu kelurahan

Penengahan dan kelurahan Penengahan Baru (yang dimekarkan dari

kelurahan Penengahan). Batas wilayah Kecamatan Kedaton yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Ratu

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat

dan Tanjung Karang Timur

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat

4. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Way Halim

Daftar Kelurahan hingga tahun 2012

1. Kampung Baru (ibukota kecamatan) berkode pos 35143. (berpindah ke

wilayah kecamatan Labuhan Ratu)

2. Kedaton berkode pos 35141.

3. Labuhan Ratu berkode pos 35142 berkode pos 35142. (berpindah ke

wilayah kecamatan Labuhan Ratu)

4. Perumnas Way Halim berkode pos 35141. (berpindah ke wilayah

kecamatan Way Halim)

5. Sepang Jaya berkode pos 35148. (berpindah ke wilayah kecamatan

Labuhan Ratu)

6. Sidodadi berkode pos 35147.

7. Sukamenanti berkode pos 35146.

8. Surabaya berkode pos 35148.

Page 68: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

53

Daftar Kelurahan sejak tanggal 17 September 2012

1. Kedaton, dengan kode pos 35141

2. Penengahan, dengan kode pos 35112

3. Penengahan Raya, dengan kode pos 35112

4. Sidodadi, dengan kode pos 35147

5. Sukamenanti, dengan kode pos 35146

6. Sukamenanti Baru, dengan kode pos 35146

7. Surabaya, dengan kode pos 35148

Page 69: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat

menarik simpulan sebagai berikut:

1. Dampak Sosial

Adapun dampak sosial menurut indikatornya ialah sebagai berikut:

a. Kondisi lingkungan

Menyebabkan meningkatnya kepadatan penduduk di lingkungan

sekitar pembangunan Mall Boemi Kedaton.

b. Kemacetan

Melanggar peraturan penggunaan jalan arteri sekunder/protokol,

yang diduga menimbulkan kemacetan didaerah tersebut.

c. Hubungan silaturahmi

Kondisi hubungan silaturahmi antara pihak Mall Boemi Kedaton dan

lingkungan sekitar berjalan dengan baik baik saja.

d. Kebisingan

Pembangunan Mall Boemi Kedaton mengakibatkan meingingkatnya

kepadatan penduduk dan juga kepadatan jumlah kendaraan, serta

aktivitas oprasional Mall mengakibatkan meningkatnya kebisingan

di daerah tersebut.

Page 70: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

77

Pembangunan Mall Boemi Kedaton mengakibatkan peningkatan jumlah

keramaian dan jumlah kepadatan kendaraan disekitar mall yang

mengakibatkan kemacetan. Namun, sejauh ini masih dalam taraf normal.

Hubungan silaturahmi antara pihak Mall Boemi Kedaton dengan

masyarakat sekitar maupun pedagang sekitar mall masih berjalan dengan

baik. Pembangunan mall juga berdampak pada kebisingan, yang dahulu

tenang kini menjadi ramai dan padat, namun masih dalam taraf normal

dan belum mengkhawatirkan.

2. Dampak Ekonomi

Adapun Indikator pada dampak ekonomi, ialah sebagai berikut:

a. Pendapatan masyarakat sekitar

Untuk masyarakat sekitar cukup memberikan dampak yang baik,

banyak usaha usaha baru bermunculan disekitar areal Mall Boemi

Kedaton, dan juga, banyak karyawan mall yang menyewa tempat

tinggal di daerah penduduk sekitar.

b. Lapangan kerja

Tidak memberikan dampak yang signifikan, karena serapan tenaga

kerja lebih banyak dari luar daerah.

c. Harga tanah

Pembangunan Mall Boemi Kedaton berdampak positif, dengan

meningkatnya harga tanah disekitar areal Mall Boemi Kedaton.

Pembangunan Mall Boemi Kedaton berdampak pada peningkatan

kesejahteraan lingkungan sekitar mall. Terbukti dari meningktnya dan

Page 71: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

78

menjamurnya pertokoan dan bangunan berupa kontrakan dan kost-kostan

disekitar mall. Harga tanah pun meningkat drastis akibat pembangunan

mall hingga 2-4 juta per meter. Namun, untuk serapan tenaga kerja, Mall

Boemi Kedaton belum memberikan dampak yang cukup signifikan bagi

lingkungan sekitar mall.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan. Saran yang dapat peneliti

berikan lebih tertuju kepada PT. Sekawan Chandra Abadi, yang notabene

merupakan pihak yang menaungi Mall Boemi Kedaton. Adapun Saran yang

dapat peneliti berikan ialah, untuk memperhatikan kondisi lalu lintas disekitar

mall. Agar lebih diperhatikan agar tidak menimbulkan kemacetan dikemudian

hari. Untuk serapan tenaga kerja, peneliti harap pihak mall dapat lebih banyak

menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar mall.

Page 72: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta.

Buchan, Jenny. 2013. Franchisees as Consumers. New York: Springer.

Dunn, William N. 2013. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Hadi. Sudharto. 1997. Aspek Sosial AMDAL Sejarah, Teori dan Metode,

Semarang: UGM Press.

Hamdi, Muchlis. 2014. Kebijakan Publik: Proses, Analisis dan Partisipasi.

Bogor: Ghalia Indonesia

Islamy, Irfan. 2009. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara.

Jakarta: Bumi Aksara.

Madani, Muhlis. 2011. Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan

Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Neuman, W Laurence. 2007. Basic of Social Research: Qualitative and

Quantitative Approaches. Boston: Pearson Education Limited.

____________________. 2014. Social Research Methods: Qualitative and

Quantitative Approaches. Boston: Pearson Education Limited.

Raco, J R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan

Keunggulan. Cikarang: PT Grasindo.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shapiro, Ian. 2014. Problems and Methods in the Study Politics. Cambridge:

Cambridge University Press.

Silaen, Sofar dan Widiyono. 2013. Metodologi Penelitian Sosial : Untuk

Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: In Media.

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Page 73: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN MALL BOEMI …digilib.unila.ac.id/55701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan maka terdapat acuan yakni

Santana, Septiyawan. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Silalahi, Daud. 2001, Hukum Lingkungan: Dalam Sistem Rencana Tata Ruang

Wilayah. Bandung: CV Alfabeta.

Solihin. 2004. Pengaturan Hukum Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Interior

Perkotaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan

Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Winarno, Budi. 2008. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Medpress.

Yin, Robert K. 2011. Qualitative Research from Start to Finish. New York:

Guildford Press.