1
Pendahuluan Penelitian ini membahas tentang Dampak Tayangan Program Variety Show Televisi terhadap Stereotip LGBT pada Kalangan Remaja Urban di Kota Denpasar. Permasalahan penelitian berangkat dari dampak tayangan variety show yang dikategorikan sebagai program tayangan yang mendapatkan teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena berpotensi menjadi propaganda LGBT. Obyek penelitian di dalami pada kalangan remaja urban karena golongan usia ini dianggap dalam pola pencarian identitas dan pada masa eksplorasi pubertas seksual. Secara sosial budaya, kalangan remaja urban adalah sosok yang suka dengan kesenangan atau euphoria yang saat itu menjadi trending topic di berbagai lingkungan dan media sosial. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Terdapat dua bahan data. Pertama, data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak terkait yaitu kalangan remaja urban. Kedua, data sekunder, antara lain: dokumen media yang relevan dengan tema. Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini tereksplorasi bahwa informan menganggap bahwa memang tayangan variety show cenderung over ekspos terhadap perilaku kebanci-bancian yang bertendensi pada propaganda LGBT. Hal ini karena kegiatan tersebut merupakan pendongkrak rating dan dianggap masih memiliki daya saing. Menurut beberapa narasumber, di dunia pertelevisian banyak yang berakting banci yang akhirnya menjadi pendongkrak rating. Jadi sebagian besar beranggapan bahwa tidak ada yang perlu dikawatirkan dari hal tersebut. Mengenai kondisi pelarangan variety show, hal ini juga dianggap oleh beberapa kalangan remaja urban sebagai keputusan yang serba terburu-buru dan terlalu berlebihan. Bagi mereka, penayangan atas tayangan variety show dianggap sebagai salah satu program untuk meraup keuntungan iklan semata di mana hal ini sangat terkait pada kepentingan ekonomi media bersangkutan. Mereka juga berpendapat bahwa adegan dalam variety show yang menampilkan perilaku kebanci-bancian merupakan bentuk komedi baru, di mana pada konteks ini tingkah laku kebanci-bancian bisa menghibur orang sehingga tidak ada yang perlu dipersalahkan dan diperdebatkan. Hanya saja, terdapat pula beberapa narasumber yang menganggap bahwa tayangan LGBT memang tidak terlalu memberikan banyak manfaat dan cenderung kurang mendidik karena terlalu mengajarkan hal-hal yang justru membawa dampak buruk dan membahayakan khususnya bagi perkembangan anak-anak di usia rentan. Sehingga sebagian narasumber beranggapan bahwa dalam proses ini tayangan media turut membentuk kesadaran berperilaku LGBT. Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2016), Kuta, Bali, INDONESIA, 15 – 16 Desember 2016 DAMPAK TAYANGAN PROGRAM VARIETY SHOW TELEVISI TERHADAP STEREOTIP LGBT PADA KALANGAN REMAJA URBAN DI KOTA DENPASAR I I D.A. Sugiarica Joni, Ni Nyoman Dewi P Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana Corresponding author: [email protected] Kesimpulan Pada proses ini tayangan media turut membentuk kesadaran berperilaku LGBT terhadap kalangan remaja urban karena berada pada proses mencari jati diri. Jati diri ini meliputi penampilan fisik, perilaku termasuk pula orientasi seksual. Orientasi seksual inilah yang seringkali menjadi perdebatan bagaimana hal ini kemudian memengaruhi cara anak muda dalam berkomunikasi. Hal ini diperkuat pula dengan adanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh rekan-rekan sebaya. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih pada Rektor Universitas Udayana, Ketua LPPM, serta Dekan FISIP UNUD atas diberikannya kesempatan dalam melaksanakan penelitian ini. Daftar Pustaka Agoes Dariyo, Psi. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia Agung Ngurah. 2016. Adat dan Globalisasi : Tantangan Masyarakat Bali Modern. Yogyakarta : Pustaka Media Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius Soekanto Soerjono, 2012, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

DAMPAK TAYANGAN PROGRAM VARIETY SHOW TELEVISI TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Pendahuluan Penelitian ini membahas tentang Dampak Tayangan Program Variety Show Televisi terhadap Stereotip LGBT pada Kalangan Remaja Urban di Kota Denpasar. Permasalahan penelitian berangkat dari dampak tayangan variety show yang dikategorikan sebagai program tayangan yang mendapatkan teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena berpotensi menjadi propaganda LGBT. Obyek penelitian di dalami pada kalangan remaja urban karena golongan usia ini dianggap dalam pola pencarian identitas dan pada masa eksplorasi pubertas seksual. Secara sosial budaya, kalangan remaja urban adalah sosok yang suka dengan kesenangan atau euphoria yang saat itu menjadi trending topic di berbagai lingkungan dan media sosial. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Terdapat dua bahan data. Pertama, data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak terkait yaitu kalangan remaja urban. Kedua, data sekunder, antara lain: dokumen media yang relevan dengan tema. Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini tereksplorasi bahwa informan menganggap bahwa memang tayangan variety show cenderung over ekspos terhadap perilaku kebanci-bancian yang bertendensi pada propaganda LGBT. Hal ini karena kegiatan tersebut merupakan pendongkrak rating dan dianggap masih memiliki daya saing. Menurut beberapa narasumber, di dunia pertelevisian banyak yang berakting banci yang akhirnya menjadi pendongkrak rating. Jadi sebagian besar beranggapan bahwa tidak ada yang perlu dikawatirkan dari hal tersebut. Mengenai kondisi pelarangan variety show, hal ini juga dianggap oleh beberapa kalangan remaja urban sebagai keputusan yang serba terburu-buru dan terlalu berlebihan. Bagi mereka, penayangan atas tayangan variety show dianggap sebagai salah satu program untuk meraup keuntungan iklan semata di mana hal ini sangat terkait pada kepentingan ekonomi media bersangkutan. Mereka juga berpendapat bahwa adegan dalam variety show yang menampilkan perilaku kebanci-bancian merupakan bentuk komedi baru, di mana pada konteks ini tingkah laku kebanci-bancian bisa menghibur orang sehingga tidak ada yang perlu dipersalahkan dan diperdebatkan. Hanya saja, terdapat pula beberapa narasumber yang menganggap bahwa tayangan LGBT memang tidak terlalu memberikan banyak manfaat dan cenderung kurang mendidik karena terlalu mengajarkan hal-hal yang justru membawa dampak buruk dan membahayakan khususnya bagi perkembangan anak-anak di usia rentan. Sehingga sebagian narasumber beranggapan bahwa dalam proses ini tayangan media turut membentuk kesadaran berperilaku LGBT.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2016), Kuta, Bali, INDONESIA, 15 – 16 Desember 2016

DAMPAK TAYANGAN PROGRAM VARIETY SHOW TELEVISI TERHADAP STEREOTIP LGBT PADA KALANGAN REMAJA URBAN

DI KOTA DENPASAR

I

I D.A. Sugiarica Joni, Ni Nyoman Dewi P Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana

Corresponding author: [email protected]

Kesimpulan Pada proses ini tayangan media turut membentuk kesadaran berperilaku LGBT terhadap kalangan remaja urban karena berada pada proses mencari jati diri. Jati diri ini meliputi penampilan fisik, perilaku termasuk pula orientasi seksual. Orientasi seksual inilah yang seringkali menjadi perdebatan bagaimana hal ini kemudian memengaruhi cara anak muda dalam berkomunikasi. Hal ini diperkuat pula dengan adanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh rekan-rekan sebaya. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih pada Rektor Universitas Udayana, Ketua LPPM, serta Dekan FISIP UNUD atas diberikannya kesempatan dalam melaksanakan penelitian ini. Daftar Pustaka Agoes Dariyo, Psi. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia Agung Ngurah. 2016. Adat dan Globalisasi : Tantangan Masyarakat Bali Modern. Yogyakarta : Pustaka Media Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius Soekanto Soerjono, 2012, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers