Daniella Putri Islamy - Fidkom

  • Upload
    adelia

  • View
    249

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    1/102

    PENGARUH ONLI NE SHOP  PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

    TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM

    CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA

    TANGERANG SELATAN

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

    Oleh

    Daniella Putri Islamy

     NIM: 1110051000176

    PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2015/1436 H

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    2/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    3/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    4/102

    ABSTRAK

    Daniella Putri Islamy, 1110051000176, Pengaruh Onli ne Shop   Pada Media

    Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam CikalHarapan I BSD, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro SE, M.Si

    Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

     pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke

     berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Dari kelebihan

    fitur tersebut, membuat sebagian orang berkesempatan untuk menjadikan

    instagram sebagai lahan untuk berbisnis disebut dengan online shop. Online shop 

     pada instagram sangat memudahkan orang-orang untuk berbelanja secara online.

    Banyaknya akun online shop  pada instagram, pastinya membuat dampak yang

    memicu perilaku konsumtif.

    Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh online shop  padamedia sosial instagram terhadap perilaku konsumtif melalui kuisioner kepada 109

    responden. Responden yang dipilih adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan

    BSD yang menggunakan dan mengakses online shop pada media sosial instagram.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh online shop 

     pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif dan faktor yang

     berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.

    Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei, metode survei

    adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen

     pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah

    responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Sedangkan teknik

     pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan observasi.

    Penelitian ini menggunakan teori uses and effect, yang menyebabkan

    terjadinya penggunaan media. Untuk mengidentifikasi kebutuhan khalayak

     penulis menggunakan konsep McQuail yaitu motif informasi, motif interaksi

    sosial, motif hiburan, motif identitas pribadi dan teori reinformant imitasi dengan

     pengukuran menggunakan konsep individual differences. Adapun hipotesisnya

    adalah terdapat pengaruh online shop  pada media sosial instagram terhadap

     perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD.

    Berdasarkan hasil dan penelitan dan hasil uji t (parsial) menunjukkan variabel

    frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi,

    motif hiburan, pendapat dan pembujukan, kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh positif terhadap siswa-siswi, tetapi variabel motif

    interaksi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi.

    Sedangkan koefisien determinasi yang telah disesuaikan ( R Square) sebesar 0,162

    artinya frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas

     pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, pendapat dan pembujukan,

    kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap perilaku

    konsumtif siswa-siswi sebesar 16,2% dan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh

    variabel lain di luar model.

    Kata kunci: pengaruh, online shop, instagram, perilaku konsumtif, motif.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    5/102

    KATA PENGANTAR

     Alhamdulillahirabbil’alamin,  segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha

    Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya,

    dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.

    Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi

    Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya.

    Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa

     bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat dan motivasi dari

    semua pihak yang diberikan kepada penulis.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah satu

    syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada

     jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. 

    Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA., Suparto Ph.D, ME.d. selaku

    Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan

    Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang

    Kemahasiswaan dan Kerjasama.

    2.  Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan

    Ilmu Komunikasi, Rachmat Baihaky, MA. dan Sekretaris Jurusan KPI, Fita

    Fathurokhmah, M.Si.3.

     

    Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

    telah banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dalam membuat

    skripsi yang baik dan benar.

    4. 

    Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

    memberikan arahan kepada penulis.

    5.  Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    6/102

     pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    6. 

    Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

    Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

     penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.

    7. 

    Untuk H. Abdul Malik Hidayat, S. Ag. selaku kepala sekolah SMP Islam

    Cikal Harapan I BSD, Azizah, ST. selaku wakil kurikulum sekolah, dan staf

    sekolah untuk bersedia mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di

    sekolah tersebut.

    8.  Untuk orang tua saya tercinta, Yunariah dan Ruslin, SE. yang sudah menjadi

    orang tua yang sangat baik dan pengertian serta dengan sabar mendidik dan

    membimbing saya tentang segala aspek kehidupan. Skripsi ini saya

    dedikasikan untuk beliau yang membuat saya menjadi perempuan yang lebih

    mandiri, lebih kuat, lebih tegar, ikhlas dan sabar. 

    9. 

    Untuk kakak dan adik saya tercinta, Yuliza Sofyawati, Kian Muhammad

    Islam, dan Kaisha Fitria Islamy. Terima kasih atas doa-doa dalam sholat

    kalian untuk saya agar cepat lulus dan menjadi sarjana.

    10. 

    Untuk sahabat-sahabat saya yang sudah saya anggap saudara sendiri yang

    sangat saya cintai, Adinda Nurrizki, Mutia Arfinasari, Bella Ammara

    Karlinda, Leny Putri Wahyudi, Dwi Oktaviani, Irfa Hasanah Gustiani,

    Clarintha Sasongko, Arfi Hanifah, Chika Sabrina, Alto Indra Sanjaya, Handy

    Budiman, Putu Purnayasa, Issey Fitto Cassander, Dimas Arif Setiawan,

    Rinaldy Reagen, Ahmad Mufty, Angga Yulia Putra, Thantawi Jauhari, Irfan

    Arifendi serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

    Terima kasih atas bantuan, motivasi, doa, kepedulian, kebahagian, waktu danhiburan yang kalian berikan untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini.

    11.  Untuk sahabat-sahabat saya KPI angkatan 2010, Susi Aryani, Yusra

     Nuryazmi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Aris Suyitno, Rendi Adityawarman,

    Mochammad Kahfi, Maria Safitri, Mohammad Fahmi Al-mansuri, Sendi

    Darlis Aditiya, Anjar Sukmawati Maurie, Tasha Mahindria, Nanda Cahya,

     Nadia Pratama yang selalu memberikan kebahagiaan, kesenangan dan

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    7/102

    keceriaan, serta mau berbagi kesedihan dan kesusahannya selama empat

    tahun ini. Dukungan dan motivasi dari kalian sangatlah penting untuk saya.

    Akhirnya, saat ini Penulis hanya bisa membalas dengan doa, semoga semua

     pihak yang telah memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi penulis

    untuk meraih gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT,

    serta hajatnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau penulisan

    dalam skirpsi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali kekurang dalam

    skripsi ini. Oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif sangat

     penulis harapkan bagi siapa saja yang mau membantu untuk

    menyempurnakannya.

    Serpong, 15 Mei 2015

    Penulis

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    8/102

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………... i ABSTRAK  . .................................................................................................... ii 

    KATA PENGANTAR  .................................................................................... iii 

    DAFTAR ISI ................................................................................................... v

    DAFTAR TABEL………………………………………….......................... ix 

    DARTAR GAMBAR ……………………………………………………….  x

    DAFTAR BAGAN…………………………………………………………..  xi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    A.  Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    B.  Batasan Dan Rumusan Masalah ................................................. 7

    C.  Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

    D.  Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

    E.  Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

    F.  Sistematika penulisan ................................................................. 10

    BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 12 

    A. 

    Media Sosial ............................................................................... 12

    B. 

    Fungsi Media dan Pengaruhnya .................................................. 13

    C. 

    Usses and Effect .......................................................................... 17

    D.  Teori Reinforment Imitasi .......................................................... 20

    E.  Konsep Individual Differences ................................................... 21

    F.  Pengertian Perilaku Konsumtif ................................................... 26

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    9/102

    A.  Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29

    B.  Paradigma dan Pendekatan Penelitian ........................................ 29

    C. 

    Tipe Penelitian ............................................................................ 30

    D.  Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

    E.  Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 32

    F. 

    Variabel Penelitian ...................................................................... 34

    G.  Operasional Variabel Penelitian ................................................. 35

    H.  Kerangka Pemikiran ................................................................... 37

    I.  Uji Instrumen .............................................................................. 38

    J.  Metode Analisis Data .................................................................. 39

    BAB IV Gambaran Umum (SMP Islam Cikal Harapan I BSD) ............... 46

    A.  Profil Siswa-Siswi ....................................................................... 46

    B.  Sejarah Sekolah ........................................................................... 48

    C.  Visi .............................................................................................. 50

    D.  Misi ............................................................................................. 50

    E.  Tujuan Sekolah ........................................................................... 51

    F.  Kurikulum Sekolah ..................................................................... 52

    G. 

    Struktur Organisasi Sekolah ....................................................... 53

    BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 55

    1.  Deskripsi Data Responden Penelitian .................................... 55

    2.  Uji Instrumen ......................................................................... 56

    3.  Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 58

    4.  Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 61

    5. 

    Uji F-Test ............................................................................... 62

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    10/102

    6.  Uji T-Parsial ........................................................................... 63

    BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 67

    A. 

    Kesimpulan ................................................................................. 67

    B.  Saran ........................................................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA 

    LAMPIRAN

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    11/102

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP .................................................... 32

    Tabel 3.2 Jumlah Sampel Siswa/i SMP ..................................................... 34

    Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................... 36

    Tabel 3.4 Skala Likert ………………………………………... ........... 39

    Tabel 3.5  Blue Print  (Sebelum Uji Validitas) ……………………………..44

    Tabel 3.6  Blue Print  (Sesudah Uji Validitas) …………………………….. 45

    Tabel 4.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP………………………………… . 50

    Tabel 5.1 Jenis Kelamin………………………………………………..…..55

    Tabel 5.2 Umur……………………………………………..…………… .. 55

    Tabel 5.3 Coefficients…………………………………………………… .. 58

    Tabel 5.4 Model Summary………………………..………………………. 61

    Tabel 5.6 ANOVA……………………………………………………… ... 62

    Tabel 5.6 Coefficients………………………………………………………63 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    12/102

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Pengaruh Online Shop Pada Media sosial Instagram

    Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa………………………... 37

    Gambar 4.1 Lambang SMP Islam Cikal Harapan I ……………………… 54

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    13/102

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMP Islam

    Cikal Harapan I……………………………………………….. 53

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    14/102

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Dengan

     perkembangannya yang semakin maju, dampaknya bisa terlihat pada

     perubahan gaya hidup pada masyarakat. Dampak lainnya bisa terlihat pada

    kecederungan masyarakat yang semakin aktif pada dunia  online.

    Perkembangannya teknologi yang semakin canggih membuat manusia

    semakin mudah untuk berkomunikasi. Marshall McLuhan mengatakan,

    “kita seakan berada di suatu komunitas yang berbeda di dunia dan

    terhubung satu sama lainnya sehingga membentuk perkampungan global”.1 

    Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang dapat

    menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber

    untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan manusia melalui

     penggunaan berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern. Dengan

    menggunakan berbagai media, peralatan telekomunikasi dan komputer

    canggih, teknologi informasi akan terus berkembang dan mempunyai

     peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan peradaban umat manusia

    di seluruh dunia khususnya di Indonesia.

    Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi,

    informasi dan multimedia pada akhirnya sangat berpengaruh dalam merubah

    hubungan sosial kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan

    1 Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 36

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    15/102

    2

    kemampuan telematika untuk masuk ke aspek-aspek kehidupan manusia.2 

    Salah satu perkembangan teknologi yang berpengaruh di masyarakat pada

    era global ini adalah internet, internet singkatan dari (interconnection-

    networking ) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling

    menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia.

    Adapaun standar yang digunakan disebut  Internet Protocol Suite (TCP/IP ).

    Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas pertukaran

    data dengan cepat.3 

    Seiring berjalannya waktu, lahirlah new  media  (media baru) yang

    membuat suatu inovasi kreatif dalam menciptakan sebuah situs-situs

     jejaring sosial ( social network ) yang bersumber dari adanya internet seperti

     jejaring sosial Instagram yang sedang digandrungi para remaja di zaman

    modern ini. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto (photo sharing) 

    yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, serta

    dapat menerapkan  filter   digital, lalu bisa mengunggah ke media sosial

    Instagram tersebut. Fitur unik di Instagram adalah dengan memotong atau

    crop foto menjadi bentuk persegi sehingga terlihat seperti hasil kamera

    Kodak Instamatic dan Polaroid.

    Instagram merupakan salah satu jejaring sosial  photo sharing   yang

    sukses diminati oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia, terutama bagi

     para remaja. Instagram menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah

    2 Agung Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010) ed I, cet 1,

    hal: 363

     Wikipedia Indonesia , definisi internet  http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-internet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52) 

    http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-internet-dan-sejarah.htmlhttp://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-internet-dan-sejarah.htmlhttp://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-internet-dan-sejarah.htmlhttp://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-internet-dan-sejarah.html

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    16/102

    3

     pengguna aktif terbesar dalam enam bulan terakhir. Jumlah pengguna aktif

    Instagram melonjak 23% dari 130 juta pengguna pada Juni 2013 menjadi

    150 juta/bulan pada kuartal keempat tahun lalu. Angka ini muncul

     berdasarkan survei lembaga Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna

    media sosial di 32 negara. Data terakhir menyatakan bahwa jumlah foto

    yang diunggah ke instagram sudah mencapai 16 miliar. Setiap hari, 55 juta

     pengguna mengunggah fotonya. Sebuah situs marketing digital

    menyebutkan, pengguna Instagram sudah lebih dari 75 juta perhari. Dalam

    setiap bulan rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu kunjung

    selama 257 menit.4 

    Adanya instagram tidak di sia-siakan oleh beberapa pengguna

    aktifnya, tidak hanya meng-upload foto semata, bahkan instagram sudah

    merambak menjadi suatu lahan bisnis. Lahan bisnis yang dimaksud

    merupakan suatu cara seseorang untuk mempromosikan dan menjual

     produk atau barang kepada pengguna instagram lainnnya yang biasa disebut

    sebagai online shop.

    Pada awal perkembangannya online shop digunakan oleh perusahaan

     perdagangan yang memutuskan mencoba strategi baru pemasaran di dunia

    maya. Tetapi pada kenyataannya jumlah online shop  yang dikelola oleh

     perseorangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan

     perdagangan tersebut. Pada tahun 1994 online shop  sudah diperkenalkan

    4 Oik Yusuf, Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta,

    http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesat(06-11-2014, 11:54)

    http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesathttp://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesat

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    17/102

    4

    kepada khalayak, awal mula sistem penjualan online dikenal dengan istilah

    “e-commerce” kepanjangan dari electronic commerce. Sistem e-commerce 

     pertama kali digunakan oleh perusahaan di bidang makanan yaitu Pizza Hut.

     E-commerce  menggunakan fasilitas internet untuk bertransaksi. Dari e-

    commerce inilah kemudian berkembang jual beli secara online.

    Media sedikit banyak membawa pengaruh bagaimana khalayak

    melihat sebuah peristiwa, informasi maupun sebuah produk yang diiklankan

    didalamnya. Efek samping yang tidak direncanakan dan telah diterima

    sebagai suatu hal yang wajar adalah sosialisasi kebiasaan konsumtif.5 

    Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata tapi

    untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkan prestise,

    menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai alasan yang kurang penting.

    Menurut Soegito (1996), perilaku konsumtif masyarakat Indonesia

    tergolong berlebihan jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa di Asia

    Tenggara. Keadaan ini dilihat dari rendahnya tingkat tabungan masyarakat

    Indonesia dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Philipina dan

    Singapura. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih senang

    mengunakan uang untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting dengan

     berperilaku konsumtif atau hidup dalam dunia konsumerisme yang menjadi

    syarat mutlak untuk kelangsungan status dan gaya hidup.6 

    5 Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar , (Jakarta: Erlangga. 1991),

    cet ke-2, h. 2646 Soegito, 1996 Konsumeri sme Penyebab In fl asi. Kepala BPS:

    [email protected]

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    18/102

    5

    Masalah kemudian akan muncul, jika khalayak tidak memiliki

    kekuatan cukup mengontrol diri untuk tidak selalu terpengaruh dengan apa

    yang diiklankan dan dipromosikan oleh media. Sehingga jika hal itu terjadi

    akan menimbulkan perilaku konsumtif dalam diri masing-masing. Agama

     pun melarang hal yang berlebih-lebihan karena sesuatu yang berlebihan itu

     juga merupakan hal yang tidak baik. Ada baiknya jika memiliki kesadaran

    untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan uang yang sesuai dengan

    kemampuan dan kebutuhan, sehingga harta yang dapat dimanfaatkan

    dengan sebaik-baiknya. Hal ini tertera pada Al-Quran surat 25 : 67.

    Allah SWT. Berfirman :

    Artinya:  Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

    mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

    (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. (QS. 25 :

    67)

    Hidup dalam dunia konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin

    ataupun status sosial. Remaja merupakan salahsatu contoh yangpaling

     banyak terkena dampak konsumerisme atau mudah terpengaruh gaya hidup

    konsumtif. Loudon dan Bitta berpendapat bahwa remaja adalah kelompok

    yang berorientasi konsumtif karena remaja suka mencoba hal-hal yang baru,

    tidak realistik dan cenderung boros. Perilaku konsumtif pada masa remaja,

    antara 12-18 tahun dapat terjadi karena usia remaja merupakan masa

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    19/102

    6

     peralihan dan pencarian identitas.7  Lingkungan pergaulan remaja punya

     banyak pengaruh terhadap minat, sikap, pembicaraan, penampilan dan

     perilaku lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga, hal ini

    disebabkan pada masa remaja, remaja lebih banyak berada diluar rumah,

    mereka berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang tuanya.8 

    Remaja sadar dukungan sosial dipengaruhi penampilan yang menarik

     berdasarkan apa yang dikenakan dan dimiliki, sehingga tidak mengherankan

     bila pembelian kosmetik dan pembelian terhadap pakaian dan aksesoris

     pada awal masa remaja dianggap penting.9 

    Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah

     perilaku membeli secara berlebihan dan tidak rasional tanpa mementingkan

    kebutuhan. Perilaku konsumtif tidak mengenal jenis kelamin dan umur,

    karena remaja termasuk kelompok yang berperilaku konsumtif. Remaja

    melakukan pembelian secara berlebihan tanpa memperhatikan

    kebutuhannya melainkan untuk bisa diterima oleh lingkungannya,

    menaikkan gengsi, prestise dan untuk tampil beda dari lingkungannya.

    Maka dari permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian yang

     berjudul“PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SO

    SIAL

    INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI

    SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUM I SERPONG DAMAI (BSD)

    KOTA TANGERANG SELATAN ” .

    7 Loudon, D. L., dkk. Consumer Behaviour: Concepts and Applications. 4

    th ed. Hal: 149

    8 Elizabeth Hurlock. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

     Kehidupan.(Jakarta: Erlangga, 1996), Hal: 2139

     Meilaratri, B. dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1), hal: 19-27 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    20/102

    7

    B.  Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1. Pembatasan Masalah

    Penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan pada siswa-siswi SMP

    Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7 tahun ajaran 2014  –   2015, kelas 8

    tahun ajaran 2013  –   2014 dan kelas 9 tahun ajaran 2012  –   2013, yang

    menggunakan media sosial instagram. Kemudian jenis akun media sosial

    instagram dibatasi hanya pada akun online shop saja. 

    2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok pertanyaan yang akan

    diteliti adalah:

    1.  Bagaimanakah pengaruh online shop  pada media sosial instagram

    terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I

    BSD?

    2.  Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif siswa-siswi

    SMP Islam Cikal Harapan I BSD?

    C.  Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1.  Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop  pada media

    sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam

    Cikal Harapan I BSD.

    2.  Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif

    siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD?

    3.  Manfaat penelitian

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    21/102

    8

    Dari hasil penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh yaitu:

    1.  Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah sebagai acuan bagi peneliti

     berikutnya yang akan ingin membahas mengenai pengaruh online shop 

     pada media sosial instagram (atau media sosial lainnya) terhadap perilaku

    konsumtif, baik menggunakan kuantitatif atau kualitatif. Selain itu juga,

     penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan khazanah

     bagi perkembangan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dalam

     penelitian tentang media sosial serta kajian konsep konsumtifisme.

    2.  Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

    kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan media sosial yang ingin

    melihat sebagaimana besarnya pengaruh online shop  pada media sosial

    instagram terhapada perilaku konsumtif. Serta peneliti juga mengharapkan

    agar pihak-pihak tersebut menggunakan komunikasi yang lebeih efektif

    dan objektif dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai.

    Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan

    kepada pihak SMP Islam Cikal Harapan I BSD, mengenai perilaku

    konsumtif yang terbentuk karena adanya online shop  pada media sosial

    instagram.

    4.  Tinjauan Pustaka

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    22/102

    9

    Penelitian ini merujuk pada sebuah tulisan milik Fitri Irfani10  yang

    merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah lulusan pada tahun 2011 telah

    menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap

     Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini

    membahas tentang kemungkinan iklan  fashion  majalah mempengaruhi perilaku

    konsumtif subjek penelitian. Dalam penelitian ini iklan pada majalah mengambil

     peranan yang dominan guna mempromosikan produk yang mereka pasarkan pada

    konsumen. Perbedaan pada skripsi Fitri Irfani dengan penulis terdapat pada

    variabel bebas, yakni media online atau media sosial yang berupa Instagram.

    Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sintiche Ariesny Parma11 

    telah menulis skripsi dengan judul “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan

     Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui

     Katalog”. Dalam penelitian ini salah satu unsur penting yang menentukan

     perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog

    adalah konsep diri.

    Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara

    konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian

    kosmetik melalui katalog. Perbedaan pada skripsi Sintiche Ariesny Parma

    dengan penulis sangat jelas, karena skripsi tersebut mencari hubungan antara

    konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja dalam pembelian kosmetik

    10 Fitri Irfani, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

    SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, (Skripsi S1 Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Program

    Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

    Hidayatullah,Jakarta, 2011) hal.abstrak11

     Sintiche Ariesny Parma, Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif

     Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog, (Skripsi S1 Psikologi, ProgramPsikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007) hal. abstrak

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    23/102

    10

    melalui catalog , sedangkan skripsi penulis adalah mencari pengaruh online

     shop  pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif SMP Islam

    Cikal Harapan I BSD.

    5.  Sistematika Penulisan

    Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk memproleh

    analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam

    sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini berpedoman pada Pedoman

     Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertai) karya Hamid Nasuhi,

    dkk, Terbitan CeQda dan buku  Pedoman Akademik Program Strata 1

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011.

    Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam

    sub bab dan setiap bab mempunyai batasan masing-masing yang akan saling

     berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

    BAB I : Pendahuluan, menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah,

    Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

    Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

    BAB II : Landasan teori yang berisikan teori dari variabel-variabel yang

    mendukung terlaksananya penelitian.

    BAB III : Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan waktu penelitian,

    Paradigma dan Pendekatan Penelitian, Tipe Penelitian, Teknik

    Pengumpulan Data, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel,

    Variabel Penelitian, Operasional Variabel Penelitian, Uji

    Instrumen, dan Metode Analisi Data.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    24/102

    11

    BAB IV  : Gambaran Umum yang berisi, Profil Sekolah, Sejarah, Visi dan

    Misi, Tujuan Sekolah, Kurikulum, dan Struktur Organisasi

    Sekolah.

    BAB V : Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan, Karakteristik

    Responden dan Pengolahan Uji Instrument, Hasil dan

    Pembahasan, dan Analisis Data Penelitian.

    BAB VI : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan

     pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dan

    saran-saran. Bab ini juga dilengkapi dengan Daftar Pustaka

     beserta lampiran-lampiran yang mendukung penulis berdasarkan

    hasil penelitian.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    25/102

    12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A.  Media Sosial12 

    Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan

    media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang

    dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan

     penciptaan dan pertukaran user-generated content . Web 2.0 menjadi platform 

    dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang

     berbeda, termasuk  social network , forum internet, weblogs,  social   blogs,

    micro blogging , wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark  sosial.

    Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi

    (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs  (misalnya, twitter), komunitas

    konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook,

    instagram), virtual game  (misalnya world of warcraft ), dan virtual social  

    (misalnya, second life).

    Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat

    web  page  pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi

    informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook,

    myspace, plurk, twitter, dan instagram. Jika media tradisional menggunakan

    media cetak dan media broadcast , maka media sosial menggunakan internet.

    Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan

    12 I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter

    Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), Program MagisterManajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. hal, 10-11

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    26/102

    13

    memberi kontribusi dan  feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

    membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

    Saat teknologi internet dan mobile phone  makin maju maka media

    sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram

    misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan

    menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakes

    media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus

    informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena

    kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media

    massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

    B.  Fungsi media dan Pengaruhnya

    Menurut Dennis McQuail, fungsi informasi dalam komunikasi massa

    sekurang-kurangnya dapat dikaitkan dengan tiga makna yang masing-masing

     berbeda yaitu; media berusaha untuk memberikan informasi (tujuan); orang

    mengetahui sesuatu dari media (konsekuensi); dan media diharapkan dapat

    memberikan informasi (persyaratan/keharusan atau harapan).

    Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi

    masyarakat adalah:

    13

     

    I.  Informasi

    -  Inovasi, adaptasi, dan kemajuan.

    II.  Korelasi

    -  Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

    13 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar , (Jakarta: Erlangga, 1992),hal 70 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    27/102

    14

    -  Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.

    -  Mengkoordinasi beberapa kegiatan.

    -  Membentuk kesepakatan.

    III. Kesinambungan

    -  Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan.

    khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

    -  Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

    IV. Hiburan

    -  Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.

    -  Meredakan ketegangan sosial.

    V.  Mobilisasi

    -  Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,

     pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

    Sedangkan dari segi khalayaknya, McQuail14  berpendapat bahwa

    tidak mungkin ada fungsi yang diselenggarakan untuk kepentingan

    masyarakat, tanpa adanya fungsi yang diarahkan untuk kepentingan individu

    sebagaimana telah dikembangkan dalam tradisi penelitian uses and

     gratifications “pemakaian dan kepuasan” khalayak  media, dengan kerangka

    dasar berupa tipologi.

    I.  Informasi

    -  Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

    lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

    -  Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan

    hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

    -  Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

    14 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar , (Jakarta: Erlangga, 1992), hal. 71

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    28/102

    15

    -  Belajar, pendidikan diri sendiri.

    -  Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

    II.  Identitas Diri

    -  Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

    -  Menemukan model pribadi.

    -  Mengindentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain.

    -  Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

    III. Integrasi dan Interaksi Sosial

    -  Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.

    -  Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

    -  Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

    -  Memperoleh teman selain dari manusia

    -  Membantu menjalankan peran sosial

    -  Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman,

    dan masyarakat.

    IV. Hiburan

    -  Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.-  Bersantai.

    -  Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.

    -  Mengisi waktu.

    -  Penyaluran emosi.

    Dari uraian tersebut nampak bahwa salah satu fungsi media dalam

    masyarakat yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi media bagi

    individu atau audiensnya secara korelasi adalah fungsi sosialisasi. Logika

    yang mendasari proposisi bahwa media memang mensosialisasi atau

    mendesosialisasi15  adalah pandangan tentang sosialisasi sebagai upaya

    mengajarkan norma dan nilai yang mapan melalui pujian dan hukuman

    15 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar , (Jakarta: Erlangga, 1992),hal. 51 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    29/102

    16

    simbolis bagi berbagai jenis perilaku. Namun jika ditelusuri lebih jauh

    kedalam konsep sosialisasi, maka secara sosiologis proses ini, terutama yang

    terkait dengan penanaman nilai-nilai dan norma, sebenarnya berjalan dalam

    rentang waktu yang cukup panjang sehingga tidak mudah untuk mengetahui

    dampak sosialisasi dari suatu media. Menurut McQuail dalam rumusan yang

    manapun teori umum yang menyatakan bahwa media menimbulkan dampak

    sosialisasi sukar diragukan. Meskipun hanya ditemukan secara tidak langsung

    dalam bukti empiris, terutama yang menyangkut isi dan penggunaan.16 

    Dari segi “pemakaian dan akibat” (uses and effect ) dari suatu media

    massa yang sering digunakan untuk menjelaskan tingkat penggunaan dan

     pengaruhnya terhadap individu sesungguhnya merupakan fokus dari

     penelitian penggunaan dan kepuasan (uses and gratification), yang meliputi

    “transactional model ” , “the gratification seeking and audience activity

    model ” , “the expectancy value model ”, dan the  uses and dependency

    model ”.17 

    Donald K. Robert beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan

     perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pada

     pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media.

    Membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan

    mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Efek media dapat

    dilihat dari kaitannya dengan pesan dan media itu sendiri. Menurut Stephen

    16 Ibid, 252

    17 Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah

     Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Indonesia. hal. 11 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    30/102

    17

    M. Chaffee ini adalah pendekatan pertama dalam melihat efek media.

    Pendekatan kedua adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri

    khalayak komunikasi massa  –   penerjemahan informasi, perubahan perasaan

    atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah lain, perubahan

    kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi

    yang dikenai efek komunikasi massa  –   individu, kelompok, organisasi,

    masyarakat, atau bangsa.18 

    Dari satu hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa efek dari

    media dapat menghasilkan perubahan pada tingkatan kognitif atau pada

    tingkatan afektif atau juga dapat berlaku pada tingkatan pada tingkatan

     perilaku. Efek tersebut dapat saja berlaku secara langsung, tidak langsung,

     jangka pendek, jangka panjang, kadang-kadang atau secara kumulatif. Hasil

     penelitian ini juga menemukan perbedaan antara setiap individu, faktor

     psikologis, faktor lingkungan, karakteristik grup sosial menyebabkan

    khalayak untuk menerima dan bereaksi terhadap pesan yang terdapat pada

    media dalam cara-cara yang berbeda.19 

    C.  Uses and E ffect

    Pada penelitian mengenai efek komunikasi massa, khalayak dilihat

    sebagai makhluk sosial yang pasif. Khalayak dipandang sebagai massa

    18 Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah

     Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

    Universitas Indonesia. hal. 11 

    19(http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50) 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    31/102

    18

    homogen, sebagai sebuah target pasif dari persuasi dan informasi, atau

    sebagai pasar konsumen dari produk-produk media.20

     

    Oleh karena itu para peneliti mulai menggeser fokus penelitiannya

     pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan

    media terhadap orang. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk

    memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini dikemukakan oleh Katz dan

    terkenal dengan pendekatan “uses and gratifications” yaitu teori penggunaan

    (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratifications)  atas

    kebutuhan seseorang. Katz menggambarkan logika yang mendasari penelitian

    mengenai media uses and gratifications  sebagai berikut: (1) kondisi sosial

     psikologis seseorang akan menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang

    menciptakan (3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumber-

    sumber lain, yang membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media

    (atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan

    (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak

    diharapkan sebelumnya.21 

    Model uses and gratifications  ini kemudian telah menimbulkan

     banyak penjabaran. Salah satu ilmuwan yang mengembangkannya adalah

    Sven Windhal, dengan teori uses and effects. Teori ini merupakan sistesis

    antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek-

    efek media.

    20 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar , (Jakarta: Erlangga, 1992),

    hal.132 21 S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 212 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    32/102

    19

    Argumentasi Windhai dalam mengembangkan teori ini antara lain

    dapat dibaca dalam bukunya, Using Communication Theory: An Introduction

    To Planned Communications:

    “Pada umumnya model uses and gratifications  menyertakan

    consequences atau efek dari penggunaan media. Namun baru sedikit

     penelitian yang mengkaji hubungan penggunaan dan efek. Hal ini

    sebagai akibat dari adanya pandangan bahwa paradigma gratifications

     berkompetisi dengan model efek dan meninggalkan model tersebut

    selangkah lebih jauh.” (Sven Windhai & Benno Signitzer, 1992:163) 

    Pada teori uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya

    ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sedangkan pada teori uses and

    effect   penggunaan media oleh khalayak tidak hanya disebabkan oleh

    kebutuhan dasar individu.

    Teori yang dikemukakan oleh Sven Windhai ini menyebutkan

    karakterisitik individu, harapan dan persepsi terhadap media dan tingkat akses

    kepada media sebagai faktor-faktor yang akan membawa individu kepada

    keputusan untuk menggunakan atau tidak media massa.22Penggunaan media

    dan isinya oleh khalayak juga akan memberikan efek dan konsekuesi tertentu.

    Jika isi media menjadi penyebab utama dari hasil, maka hal itu disebut

    sebagai efek. Jika penggunaan media itu sendiri menjadi penyebab utama dari

    hasil, maka hal itu disebut consequences. Konsekuensi atau consequences 

    maksudnya adalah apakah setelah menggunakan media dan isinya, individu

    terpuaskan dengan mengakses media tersebut. Penggunaan media dan isi

    media secara bersama-sama akan menyebabkan terjadinya suatu hasil seperti

    22 S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 216 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    33/102

    20

    yang disebut Windhal sebagai conseffects yaitu gabungan dari consequences 

    dan effects.23

     

    D.  Teori Reinforment Imitasi

    Miller dan Dollar memerinci kerangka teori tentang instrumental

    conditioning   dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang diberi

    label imitasi.24 

    1.  Same behavior, yakni dua individu member respons masing-masing secara

    independen, tapi dalam cara yang sama, terhadap stimuli lingkungan

    yang sama. Sebagai hasilnya sekalipun tindakan mereka itu sepenuhnya

    terpisah satu sama lain, tapi bisa tampak seakan-akan yang satu meniru

    yang lainnya.

    2.  Copying, yakni seorang individu berusaha mencocokkan perilakunya

    sedekat mungkin dengan perilaku orang lain. Jadi ia haruslah mampu

    untuk member respon langsung terhadap syarat atau tanda-tanda

    kesamaan atau perbedaan antara perilakunya sendiri dengan penampilan

    orang yang dijadikannya model.

    3.  Matched dependent behavior, seorang individu (pengamat atau pengikut)

     belajar untuk menyamai tindakan orang lain (model atau si pemimpin)

    karena amat sederhana, ia memperoleh imbalan dari perilaku tiruan

    (imitatifnya) itu.

    Zulkarimein menyebutkan, Bandura mengidentifikasi efek-efek yang

    ditimbulkan oleh eksposure terhadap perilaku dan hasil perbuatan orang lain,

    23 Ibid, 216

    24

    Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: UT, 2001) cet ke-2, hal.8.21

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    34/102

    21

    yakni:  Pertama, inhibitory & disinhibitory effects  (efek malu dan tidak

    memalukan).  Kedua, response facilitating effects  (bahwa kesempatan untuk

    melihat eksposure kepada tindakan orang lain dapat berfungsi memudahkan

     penampilan bermacam yang menurut biasanya tidak dilarang).  Ketiga,

    observational learning,  yang dimaksudkan adalah jika seseorang individu

    terkena terpaan perilaku dari suatu model sosial, maka dapat terjadi efek

    observational learning . Dalam arti yang lebih spesifik, observational

    learning dapat memperoleh bentuk perilaku baru semata-mata dengan melihat

    atau mengamati tindakan model tanpa secara terbuka menunjukkan respons

    dihadapan model yang ditirunya.

    Dalam hal ini, observational learning ditentukan oleh empat proses

     pengamatan yang khas, tapi saling berkaitan, yaitu:  Attention, retention,

    motoric reproduction,  faktor motivasional. Hal ini, sejalan dengan konsep

    individual differences yang digunakan dalam penelitian ini.

    E.  Konsep Individual Differences

    Setiap informasi akan diberi makna berlainan oleh orang yang

     berbeda. Setiap kali manusia menerima informasi, ia akan mengolah

    informasi tersebut, kemudian menyimpan dan bisa menghasilkannya kembali.

    Penerimaan dan pengolahan informasi merupakan salah satu proses yang

    mendasar dalam kehidupan manusia. 25 

    Dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya

     proses pengaruh tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ada beberapa

    25

     Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbukacet. 7, 2005), hal. 4.1

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    35/102

    22

    faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Jadi, pesan itu

    tidak langsung mengenai individu, tetapi “disaring”, dipikirkan dan

    dipertimbangkan, apakah seseorang mau menerima pesan-pesan media massa

    itu atau tidak.26 

    Pada tahun 1970, Melvin Defleur mencetuskan sebuah teori yang

    dimodifikasi dari teori stimulus-respons, yakni perbedaan individu dalam

    komunikasi massa (individual differences).27  Sebuah kegiatan penelitian

    memfokuskan penelitian pada proses belajar, para ahli menekankan betapa

    eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu studi

    laboratorium yang bersifat eksperimen berhasil meyakinkan para ahli

     psikologi bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses

     belajar, serta tidak setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan

    rangsangan yang sama. Dengan demikian, setiap individu memiliki

    kepribadian masing-masing yang juga akan mempengaruhi perilaku mereka

    dalam menggapai sesuatu.28 

    Hal ini sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Defleur tentang

    teori ini, bahwa ia mengasumsikan pesan-pesan media berisi stimulus tertentu

    yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para

    anggota audience. Teori Defleur ini, secara eksplisit telah mengakui adanya

    26 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 228

    27 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta,

    2009), hal. 16828

     Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi, hal.22 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    36/102

    23

    intefensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media

    massa dalam menghasilkan efek.29

    .

    Perbedaan individu itu terjadi disebabkan karena perbedaan

    lingkungan yang mengahasilkan pula perbedaan pandangan dalam

    menghadapi sesuatu. Setiap orang dengan sendirinya memiliki presepsi yang

     berbeda sehubungan dengan kepribadiannya. Sekarang jelas, bahwa audience 

    suatu medium komunikasi bukanlah kelompok monolitas yang anggota-

    anggotanya senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi

    medium. Setiap orang akan menanggapi isi media berdasarkan kepentingan

    mereka dan disesuaikan dengan kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka.

    Menurut Nurudin, ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi

     proses komunikasi30, antara lain:

    a.  Selective Attention  

    Selective attention  adalah individu yang cenderung memerhatikan

    dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat

    dan minatnya. Disamping itu ia menghindari pesan-pesan yang tidak

    sesuai dengan pendapat dan minatnya. Bahkan, dalam perkembangannya,

    seseorang individu akan cenderung memilih siaran yang sesuai dengan

    sikap dan keyakinannya.

     Nurudin mengutip Alexis S. Tan yang berpendapat  selective

    attention mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut.  Pertama, perbedaan

    individu merupakan hasil dari struktur kognitif seseorang yang berbeda

    29 Burhan Bugin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008) , cet. Ke-3,

    hal. 27830 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, hal. 229 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    37/102

    24

    dalam menerima pesan-pesan media, jenis media massa pun beragam silih

     berganti menerpa seseorang. Seseorang memiliki kemampuan untuk

    selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatiannya.

     Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial pun ikut

    mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya agama, partai,

    ataupun suku. Dengan demikian, mereka yang mempunyai agama sama

    cenderung memperhatikan pesan-pesan yang sama.  Ketiga, orang lebih

     berminat kalau suatu informasi dapat membangun citra hubungan dengan

    orang lain.

    b. Motivasi

    Motivasi juga akan membuat sebuah pesan seseorang bisa diterima

    atau tidak. Hal ini juga berarti, motivasi seseorang untuk mencari hiburan

    misalnya, akan menjadi alasan untuk menikmati media massa. Acara

    seperti “dialog politik” tentu tidak akan menarik bagi mereka yang

    mempunyai motivasi menonton televisi untuk mencari hiburan semata.

    Karena acara “dialog politik” memiliki presentase hiburan yang sedikit. 

    Artinya pengaruh yang ditimbulkan dari “dialog politik” tidak

     begitu besar pada diri individu yang mempunyai motivasi mencari hiburan.

    Sebalikanya, acara sinetron atau humor di televisi akan mempunyai

     pengaruh yang besar bagi kelompok ini.

    c.  Kepercayaan

    Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media

    massa masyarakat akan menjadi cerdas akan mendudukkan media massa

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    38/102

    25

    sebagai satu-satunya faktor yang ikut mempengaruhi sikap dan perilaku

    seseorang.

    d. Pendapat dan Pembujukkan

    Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-pesan media massa

    sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain. Anda

    mungkin sedang terpengaruh iklan televisi. Misalnya, Anda terpengaruh

    untuk menggunakan sabun pencuci muka yang bila digunakan akan

    membuat wajah bersih.

    Akan tetapi, orang tua atau pihak lain pernah menggunakan sabun

     jenis yang sama dan ternyata mempunyai efek negatif. Hal tersebut akan

    membuat seseorang mempertimbangkan kembali atau bahkan tidak

    memakai sabun jenis tersebut. Ini artinya, pembujukkan yang dilakukan

    orang lain berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan-pesan media

    massa.

    e.  Kepribadian dan Penyesuaian Diri

    Kepribadian individu juga akan membentuk proses penerimaan

     pesan. Pribadi yang gampang marah tentu tidak akan terpengaruh terpaan

    televisi yang menasehati harus bersikap sabar. Sifat pribadi yang penyabar

    akan menyukai sajian acara-acara yang membutuhkan kesabaran.

    Orang yang mudah menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan

    media massa. Misalnya, orang yang berasal dari desa, kemudian pergi ke

    kota dimana terpaan media massa yang begitu gencarnya. Terpaan

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    39/102

    26

     pergaulan sehari-hari jelas akan mempengaruhi sikap dan perilakunya

    dalam menghadapi lingkungan.

    Dari segi berpakaian orang akan mudah menyelesaikan dengan

     pergaulan kota. Misalnya, ada informasi tentang gaya berpakaian terbaru.

    Orang yang gampang menyesuaikan diri akan lebih mudah terkena terpaan

    tentang informasi terbaru gaya berpakaian terbaru tadi. Terpaan media

    massa akan lebih mudah diterima oleh orang yang biasa menyesuaikan diei

    dengan hal-hal baru.

    Bermula dari teori perbedaan individu dan juga teori stimulus

    respons, DeFleur mengembangkan model psikodinamik yang didasarkan

     pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi terletak pada modifikasi

    struktur prikologis internal dari individu. Esensi dari model ini adalah

    fokusnya pada variabel-variabel yang berhubungan dengan individu

    sebagai penerima pesan, suatu kelanjutan dari asumsi sebab akibat, dan

    mendasarkan pada perubahan sikap sebagai ukuran bagi perubahan

     perilaku.31 

    F.  Pengertian Perilaku Konsumtif

    Kata konsumtif, bisa berarti sikap atau perilaku yang senang membeli

     barang untuk mendapatkan  prestise  atau gengsi.32  Retno Widiastuti

    mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebuah perilaku boros, yang

    mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan

    31 Syaiful Rohim , Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta; Rineka Cipta,

    2009) hal. 16832

     Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

    SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN SyarifHidayatullah, hal. 24

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    40/102

    27

    keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas.33  Perilaku

    konsumtif juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewahan.

    Kemudian Retno Sumabi, dalam situs komunitas dari Universitas

    Gunadarma yang saya kutip menuliskan, istilah konsumtif biasanya

    digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam

    kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung

    terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang mengganggap materi

    sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini

    dapat menimbulkan adanya gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme

    untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan.34 

    Masih dalam situs yang sama, Ratno memaparkan perilaku konsumtif

    adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara

     berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau

     bahkan tidak diperlukan.

    Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata

    untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan daripada

    kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu

    mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak

    sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.

    33 Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

    SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN SyarifHidayatullah, hal. 24

    34

     Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, UniversitasGunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25) 

    http://www.wartawarga.com/http://www.wartawarga.com/

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    41/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    42/102

    29

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Cikal Harapan I BSD, bertempat

    di Jl.Kencana Loka Blok B No. 1 Sektor XII BSD City Serpong Tangerang,

    Banten, Telp (62-21) 75874638.

    Adapun waktu pelaksanaannya penelitian dilaksanakan pada bulan

    Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015.

    B.  Paradigma dan Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik.

    Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam

    kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik

    menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para

     peneliti.36 Dalam penelitian ini, Teori Uses and Effect  merupakan pedoman

     peneliti untuk merancang kerangka penelitian.

    Dalam paradigma positivistik, teori memberi pedoman tentang

    kerangka berfikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara

    mengumpulkan data yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara

     penafsiran data yang terkumpul dilapangan. Paradigma positivis melihat

    realitas sosial sebagai realitas yang “real ” dan diatur kaidah-kaidah tertentu

    36 Babbie, Earl (1992), The Practice of social research, california, wardsworth Publishingcompany. h. 47 

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    43/102

    30

    yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu mungkin

    hanya bisa diperoleh secara probabilistik.37

     

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk

     paradigma positivistik.38  Gaya penelitian kuantitatif mengukur fakta secara

    obyektif, memfokuskan pada variabel, bebas nilai, ketergantungan terhadap

    isi penelitian, analisisnya dilakukan dengan cara peneliti tidak terlibat, dan

    kunci dari kuantitatif adalah reliabilitas.39  Pendekatan kuantitatif bertujuan

    menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

    digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman

    data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga

    hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.40 

    C.  Tipe Penelitian

    Dalam melakukan penelitian ada bermacam-macam tipe penelitian,

    antara lain deskriptif, eksplanatif, eksploratif, eksperimental, dan lainnya.

    Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

    kuantitatif yang bertujuan menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi,

     berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang

    menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

    41

     

    37 L.W. Neuman (1997), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

     Approaches

    in Social Works. New York: Columbia University, h. 9038

      Ibid , h. 6439

      Ibid , h. 7340

     Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta; Kencana. 2009) h.55 41

     M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2008) Cet. Ke-3, hal. 36

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    44/102

    31

    Penulis juga menggunakan metode penelitian survei. Metode survei

    adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen

     pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang

    sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini

     juga menggunakan desain deskriptif analisis, yakni mencari gambaran

    menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek

     penelitian.42 

    D.  Teknik Pengumpulan Data

    1.  Data Primer

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk

    mengumpulkan data primer yang sesuai, yaitu sebagai berikut:

    a)  Kuesioner, yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara

    menyebarkan daftar pertanyaan tertutup memperoleh keterangan dari

    sejumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD yang menjadi

    subjek penelitian.

     b)  Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung

    kelapangan dengan datang langsung menemui siswa-siswi SMP Islam

    Cikal Harapan I BSD.

    2.  Data Sekunder

    Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah:

    a)  Website  resmi atau majalah yang memuat artikel mengenai

    onlineshop instagram serta perilaku konsumtif.

    42 J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat , (Jakarta: PT. Gramedia,

    1980), hal. 34

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    45/102

    32

     b)  Studi pustaka, pada tahap ini penulis melakukan penelitian dengan

    cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian

    ini.

    E.  Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    1.  Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

    yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

     peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43 Populasi

    dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

    yang terdiri dari kelas 7 (tujuh) sampai dengan 9 (sembilan) yang

     berjumlah 177 siswa-siswi. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk

    menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.

    Tabel 3.1

    Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas

    7-9

     No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

    1 7 25 24 49

    2 8 28 35 64

    3 9 36 29 65

    Jumlah 89 88 177

    Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa. Untuk

    kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 25

    dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-siswi dengan

     jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan untuk kelas 9

    43

     Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,2009), cet. 8, hal. 80

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    46/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    47/102

    34

    Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 109 dari populasi 177

    orang. Pengambilan jumlahnya itu tidak menggunakan rumus slovin

    dikarenakan jumlah responden yang sedikit bilamana diambil dengan

    rumus slovin maka hasilnya tidak representatif.

    Tabel 3.2

    Jumlah Sampel Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

     No Jumlah Sampel Perempuan Laki-laki

    1 7 22 11

    2 8 25 11

    3 9 29 11

    Jumlah 76 33

    Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel yang

    menggunakan dan mengakses instagram berjumlah 109 dari 177 siswa-

    siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat

     jumlah siswi perempuan sebanyak 22 dan siswa laki-laki 11. Kelas 8

    (delapan) terdapat jumlah siswi perempuan sebanyak 25 dan siswa laki-

    laki 11. Dan untuk kelas 9 (sembilan) terdapat jumlah siswi sebanyak 29

    dan siswa 11. Total jumlah siswa-siswi yang menggunakan dan mengakses

    instagram adalah sebanyak 109 orang.

    F.  Variabel Penelitian

    Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:

    1.  Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Online shop pada

    media sosial instagram dan beberapa faktor perbedaan individu (variabel

    X) yang terdiri dari:

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    48/102

    35

    a.  Frekuensi seberapa sering dan tidaknya mengakses online shop pada

    media sosial instagram.

     b.  Selective Attention merupakan kemampuan individu memilih pesan

    yang menarik perhatiannya.

    c.  Motivasi merupakan tujuan individu menggunakan media.

    d.  Kepercayaan merupakan kemampuan individu mempercayai

    menggunakan media dapat merubah perilaku dan pengetahuan

    seserorang.

    e.  Pendapat dan pembujukan merupakan faktor yang juga

    mempengaruhi individu dalam memilih isi media.

    f.  Kepribadian dan penyesuaian diri merupakan faktor dari dalam

    individu yang juga mempengaruhi dalam isi pesan media.

    2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif

    siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD sebagai (variabel Y).

    G.  Operasional Variabel Penelitian

    Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

    caranya mengukur suatu variabel.48 

    48

     Masri Singarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,1995), cet ke-2, hal. 46

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    49/102

    36

    Tabel 3.3

    Definisi Operasional

     No Variabel Dimensi Indikator Skala

    1 Online Shop pada

    Media Sosial

    Instagram

    1.  FrekuensiTerpaan

    2.  Selective

     Attention

    3.  Motivasi

    4.  Kepercayaan

    5.  Pendapat danPembujukan

    6.  Kepribadian dan

    Penyesuaian Diri

    1.  Seberapa seringindividu terkena

    terpaan online shop

     pada media sosial

    instagram

    2.  Kemampuan selektifuntuk pesan-pesan

    yang menarik

     perhatian

    3.  Keanggotaan Sosial4.  Membangun citra

    hubungan

    5.  Motif mencariinformasi

    6.  Motif InteraksiSosial

    7.  Motif identitas pribadi

    8.  Motif hiburan

    9.  Membantumemberikan

    informasi seputar

    online shop 

    10. Membuat seseorangmenjadi konsumtif

    11. Individu terpengaruholeh pendapat orang

    lain

    12. Individu terpengaruholeh bujukan orang

    lain

    13. Individu berperan

    dalam memilih isi

    Likert

    Likert

    Likert

    Likert

    Likert

    Likert

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    50/102

    37

     pesan media

    14. Individu mudah

    menyesuaikan diridengan lingkungan

    sekitar

    2 Perilaku

    Konsumtif

    (Variabel Y)

    15. Aspek pembelianImpulsif

    16. Aspek pembeliantidak rasional

    17. Aspek pembelian boros dan berlebihan

    Likert

    H.  Kerangka Pemikiran

    Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam

    merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.1

    Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku

    Konsumtif Siswa

    Faktor Perbedaan Individu

    Konsep individual differences adalah sebuah ukuran dari efek apa yang

    terjadi ketika online shop menerpa individu. Perbedaan individu yang diukur

    meliputi  selective attention, motif, kepercayaan, pendapat dan pembujukkan

    serta kepribadia dan penyesuaian diri. Menurut konsep ini, penerimaan setiap

    orang berbeda-beda berdasarkan dengan apa yang mereka miliki seperti yang

    disebutkan diatas. Selain frekuensi dalam mengakses online shop pada media

    Online Shop Pada

    Media Sosial

    Instagram

    (Variabel X)

    Perilaku

    Konsumtif

    (Variabel Y)

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    51/102

    38

    sosial instagram, faktor yang ada dalam individu juga boleh jadi menentukkan

    apakah seseorang menjadi lebih konsumtif atau tidak.

    I.  Uji Instrumen

    1.  Uji Validitas

    Uji validitas adalah akurasi alat terhadap yang diukur walaupun

    dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas

    instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrument juga

    harus memiliki tingkat validitas yang baik.49 

    Penulis juga menggunakan jenis validitas pengukuran dalam

     penelitian model kontruksi, yaitu lebih terarah pada pertanyaan mengenai

    apa yang sebenarnya diukur oleh pengukuran yang ada.50  Peneliti

    menggunakan Microsoft Excel 2007. Kuisioner dapat dinyatakan valid jika

    item-itemnya telah mewakili cirri-ciri yang hendak dikenai suatu

     pengukuran.

    2.  Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh

    mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada uji instrumen

    ini peneliti menggunakan realibility analysis dengan metode Cronbach’s

     Alpa  dengan bantuan.  Microsoft Excel 2007   Sedangkan koefisien

    49 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , (Jakarta: Kencana Prenada, 2009) cet

    ke-4, hal. 12050

     Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: SalembaEmpat, 2006), hal. 241

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    52/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    53/102

    40

    Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan

    tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragam skor sebagai akibat penggunaan

    skala 1-4. Dari segi statistik, skala dengan empat tingkatan (1-4) lebih tinggi

    kendalanya dibandingkan dua tingkatan “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data

    yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya

    akan dipresentasikan dalam tabel analisi berdasarkan variabel online shop 

     pada media sosial instagram dan faktor-faktor individu yang selanjutnya

    dapat dilihat pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif siswa.

    1.  Regresi Linear Berganda

    Uji regresi dilakukan jika terdapat data dari dua variabel riset yang

    sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel

    terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi

     berdasarkan suatu nilai X tertentu.52 

    Rumus:

    Y = α + bX 

    Dimana:

    Y : variabel tidak bebas (perilaku konsumtif)

    X : variabel bebas (online shop pada media sosial instagram)

    α  : konstan atau harga Y bila X = 0

     b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan

    variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)

    maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

    52 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hal. 180

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    54/102

    41

    2.  Uji Koefisien Determinasi

    Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

    kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

    output SPSS , koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan

    tertulis R square. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan

     R square yang telah disesuaikan (Adjusted R Square), karena disesuaikan

    dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.53 

    3.  Uji F (Simultan )

    Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

    secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap variabel

    dependen.54Adapun nilai taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai

    dengan 0,5.

    Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan

    yang perlu diperhatikan yaitu merusmuskan:

    Ho : βO = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop

     pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi

    SMP Islam Cikal Harapan 1 BSD

    Ha : βO ≠ 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop  pada

    media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP

    Islam Cikal Harapan 1 BSD

    Jika sig F > 0,01 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang

    signifikan antara variabel independen terhadap variable dependen. Jika sig

    53 Singgih Santoso, SPSS: Mengolah data Statistik Secara Profesional , (Jakarta: PT. Elex

    Media Komputindo, 1999) hal. 50-5154Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional , h.53.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    55/102

    42

    F < 0,01 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable

    independen terhadap variabel dependen.

    4.  Uji T-Test (Parsial)

    T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

    masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

    dependen.55 Adapun nilai taraf signifik annya sebesar α = 1% sampai 10%. 

    Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

    diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula

    dengan hipotesis alternatif (Ha), sebagai berikut:

    a.  Variabel Frekuensi Terpaan

    Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    frekuensi terpaan online shop  pada media sosial

    instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.

    Ha : βo ≠ 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    frekuensi terpaan online shop  pada media sosial

    instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.

     b.  Variabel Selective Attention 

    Ho : βo = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

     selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.

    Ha : βo = 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

     selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.

    55

     Sinngih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional , (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 1999) hal. 50-51

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    56/102

    43

    c.  Variabel Motivasi

    Ho : βo = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.

    Ha : βo = 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.

    d.  Variabel Kepercayaan

    Ho : βo = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.

    Ha : βo = 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.

    e.  Variabel Pendapat dan Pembujukan

    Ho : βo = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel

     pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif

    siswa.

    Ha : βo = 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

     pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif

    siswa.

    f.  Variabel Kepribadian dan Penyesuaian Diri

    Ho : βo = 0  Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku

    konsumtif siswa.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    57/102

    44

    Ha : βo = 0  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku

    konsumtif siswa.

    Jika sig t > 0,1 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

    antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t <

    0,1 artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap

    variabel dependen.

    5.  Skala Blue Prin t  

    Adapun blue print   untuk skala pengaruh online shop  pada media

    sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal

    Harapan I BSD sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen terlihat

     pada Tabel 3.5 sebagai berikut: 

    Tabel 3.5 Blue Prin t  (Sebelum Dilakukan Uji Validitas)

    Variabel Favorable Unfavorable

    Frekuensi Terpaan 1,2,3,5 4

    Selective Attention 6,7,8,9

    Motif Informasi 10,11,12,13

    Motif Interaksi Sosial 14,16 15

    Motif Identitas Pribadi 17,18,19,20,21

    Motif Hiburan 22,23,24,25

    Faktor Kepercayaan 26,27,28Faktor Pendapat &

    Pembujukan

    29,30 31

    Faktor Kepribadian &

    Penyesuaian Diri

    32,33,34

    Perilaku Konsumtif 35,37,38,39,40,41,42,43 36

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    58/102

    45

    Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik  Product

     Moment   sebanyak 30 responden, dari 43 butir pertanyaan yang

    diujicobakan terdapat 6 butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item

    yang tidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas dipahami

    oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat digunakan

    untuk penelitian adalah sebanyak 37 pertanyaan seperti terlihat pada Tabel

    3.6, sebagai berikut:

    Tabel 3.6 Blue Print  (Setelah dilakukan Uji Validitas)

    Variabel Favorable Unfavorable

    Frekuensi Terpaan 1,2,3,5

    Selective Attention 6,7,8

    Motif Informasi 10,11,12,13

    Motif Interaksi Sosial 14, 16 15

    Motif Identitas Pribadi 17,18,19,21

    Motif Hiburan 22,23,24,25

    Faktor Kepercayaan 26,27,28

    Faktor Pendapat &

    Pembujukan

    29,30

    Faktor Kepribadian &

    Penyesuaian Diri

    32,33,34

    Perilaku Konsumtif 35,37,38,40,41,42 36

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    59/102

    46

    BAB IV

    Gambaran Umum Sekolah (SMP Islam Cikal Harapan I BSD)

    A.  Profil Sekolah SMP Islam Cikal Harapan I BSD

    Sekolah menengah pertama Cikal Harapan I BSD adalah sekolah yang

    termasuk dalam katagori sekolah favorit, sekolah ini berbasis agama Islam.

    Sekolah ini mengajarkan siswa-siswinya tentang keterkaitan ajaran agama

    Islam yang dikorelasikan dengan kehidupan sosial. Para siswa-siswi yang

     bersekolah di SMP Cikal Harapan I BSD mempunyai prestasi yang

    memuaskan. Secara sendiriya siswa-siswi SMP Cikal Harapan I BSD

    terbentuk pola pikir dan tingkah lakunya dari lingkugan sekolahnya. SMP

    Cikal Harapan I BSD termasuk sekolah swasta islam, yang secara ekonomi

     para akademisnya mempunyai status sosial yang menengah keatas.

    Dengan status sosial yang ada di sekolah, tidak membuat kesenjangan

    sosial siswa-siswinya dalam menggunakan teknologi atau  gadget yang ada. 

    Pada zaman modern sekarang bukan hal yang aneh melihat siswa-siswi

    sekolah menengah pertama meggunakan alat komunikasi yang canggih.

    Untuk sekarang akan sangat mudah anak murid mengakses jaringan internet,

    dan sangat mudah untuk mendapatkan yang mereka inginkan berupa

    kepuasan maupun berbentuk barang.

    Secara metode pengajaran, siswa-siswi dikembangkan dirinya dengan

    mengikuti modernisasi sesuai perkembangan zaman. Sesuai dengan

     perkembangan zaman yang ada itu juga menjadikan pola pikir siswa-siswi

    menjadi modern yang sesuai dengan keadaan sekarang. Dengan mempunyai

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    60/102

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    61/102

    48

    tersebut. Dengan munculnya onlineshop  di jejaring sosial digunakan juga

    oleh para siswa-siswinya. Dewasa ini para siswa-siswi kebanyakan memakai

    media sosial instagram untuk mengakses onlineshop untuk memenuhi

    kebutuhannya, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan

    menyalurkan kepuasan para siswa-siswi yang menyebabkan perilaku

    konsumtif.

    B.  Sejarah Berdirinya SMP Islam Cikal Harapan BSD

    SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun

    Pelajaran 2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan

    Permata Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang

    Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai  –  

    Tangerang Banten.

    Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong

    Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I.

    Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004

    menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya

    Loka Bumi Serpong Damai –  Tangerang sampai saat ini.

    Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I

    mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan

    Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat

    rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan.

    Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi

    Banten Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    62/102

    49

    Yayasan Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa

    Rawabuntu Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan

    tanggal 18 Mei 2004.

    Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I

    mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS).

    Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang

     Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun

    Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah

    siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas

    siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA

    Swasta 6 orang.

    Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I  –  

    BSD melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh

    BAP (Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November

    2012 telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi

    Banten Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP

    Islam Cikal Harapan I  –   BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau

     peringkat “A” Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam

    Cikal Harapan BSD berjumlah 177 siwa-siswi.

  • 8/17/2019 Daniella Putri Islamy - Fidkom

    63/102

    50

    Tabel 4.1 

    Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas

    7-9

     No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

    1 7 25 24 49

    2 8 28 35 64

    3 9 36 29 65

    Jumlah 89 88 177

    Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa.

    Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi

     perempuan 25 dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-

    siswi dengan jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan

    untuk kelas 9 (sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36

    dan siswa laki-laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan

    I BSD adalah sebesar 177 orang. 

    C.  Visi

    Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

    Esa serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama .

    D.  Misi

    Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta

    didik, sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju

    kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap

     budaya, ilmu pengetah