Upload
novi-magdalena-puspita
View
22
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Teori farmako KJP
Citation preview
Dasar Teori
Dermato-terapi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengobatan penyakit
kulit. Penyakit kulit dapat diobati dengan bermacam-macam cara: topikal, sistemik, atau
intralesi. Pengobatan topikal merupakan terapi yang sering digunakan di departemen kulit
kelamin. Pengobatan topikal dilakukan bila lesinya sedikit, hasil laboratorium tidak normal
misalnya fungsi hati dan ginjal menurun. Sedangkan pengobatan sistemik dilakukan apabila
lesinya luas, predileksinya sulit untuk pengobatan topikal misal pada kepala dan lipat tubuh,
bila pengobatan topikal tidak berpengaruh, pasien imunokompromis, dan hasil laboratorium
normal.1
Terapi topikal merupakan penggunaan obat dengan formulasi tertentu untuk
mengobati penyakit kulit maupun penyakit sistemik yang bermanifestasi pada kulit.1
Prinsipnya obat topikal harus mampu melakukan penetrasi ke dalam kulit. Banyak faktor
yang memengaruhi penetrasi obat antara lain:
1. Konsentrasi obat (makin tinggi konsentrasi makin kuat penetrasi ke dalam kulit)
2. Koefesien partisi (menunjukkan kemampuan zat aktif terlepas dari vehikulum. Makin
mudah terlepas, makin gampang penetrasi)
3. Ukuran molekul obat (makin kecil zat aktif mudah menembus sawar kulit)
4. Penetration enhancer (bahan yang memiliki kemampuan meningkatkan penetrasi zat
aktif. Cara kerjanya dengan merusak/mengubah fisikokimiawi stratum korneum)
5. Oklusi (meningkatkan hidrasi)
6. Lokasi aplikasi obat (perbedaan ketebalan stratum korneum)1
Prinsip obat topikal secara umum terdiri atas 2 bagian, yaitu bahan dasar (vehikulum)
dan bahan aktif. Vehikulum merupakan zat inaktif/inert yang digunakan sebagai pembawa zat
aktif agar dapat berkontak dengan kulit. Vehikulum memiliki beberapa fungsi yaitu proteksi,
mendinginkan, hidrasi, mengeringkan, mengangkat eksudat, dan lubrikasi.1 Prinsip pemilihan
vehikulum: (1) Basah dengan basah (2) kering dengan kering.2 Pada dermatosis basah atau
eksudatif diobati dengan kompres. Jika dermatosis kering diobati misalnya dengan salep.
Vehikulum disebut juga bentuk sediaan obat, ada tiga bentuk sediaan obat topikal
dermato-terapi, yaitu:
1. Padat
Bedak: Bedak yang diaplikasikan di atas kulit membentuk lapisan tipis di kulit
yang tidak melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali, bedak berfungsi
mendinginkan, menyerap cairan, mengurangi gesekan.
Kristal serbuk : misalnya Kristal kalium permanganate, Kristal asam salisilat,
sulfur.1
2. Setengah padat
Salep: Salep ialah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar
berkonsistensi seperti mentega. Bahan dasar biasanya vaselin, parafin tetapi dapat
pula lanolin atau minyak.
Krim: Mengandung satu atau lebih zat aktif yang terdispersi dalam suatu medium
pendispersi. Krim ialah campuran W (water, air), O (oil, minyak), dan emulgator.
Berdasarkan fase internalnya krim dibagi menjadi dua, yaitu: Krim water in oil
dan Krim oil in water.
Pasta: Merupakan salep yang ke dalamnya ditambahkan serbuk dalam jumlah
yang relatif besar. Pasta ialah campuran homogen bedak dan vaselin. Pasta
bersifat protektif dan mengeringkan
Gel: Gel ialah sediaan hidrokoloid atau hidrofilik berupa suspensi yang dibuat dari
senyawa organik. Salah satu zat untuk membuat gel adalah karbomer yang akan
membuat gel menjadi sangat jernih dan halus. Gel merupakan vehikulum yang
cocok untuk banyak zat aktif.1
3. Cair
Solusio: Campuran homogen zat terlarut (1 atau lebih) dan pelarut, larut dalam air.
Misalnya: Solusio rivanol, solusio kalium permanganat, solusio povidon iodin
Mixtura agitanda: Sediaan obat cair yang mengandung bahan padat yang tidak
larut dalam pelarutnya (air, alkohol).
Misalnya: Likuor faberi
Lotio (suspensi obat luar): Zat padat/zat aktifnya tidak larut tetapi tetap dapat
terdispersi dengan bantuan suspending agent.
Misalnya: Lotio Kummerfeldi, lotio kalamin.
Emulsi: Campuran antara 2 larutan (air dan minyak) yang tidak dapat bercampur.
Misalnya: Emulsi benzil benzoate.1
Daftar Pustaka
1. Asmara A., dkk. Vehikulum dalam Dermatoterapi Topikal. Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin. Departemen Ilmu Farmasi FKUI-RSCM.
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. FKUI