22
1. Tujuan Menganalisis kadar HDL darah dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik. 2. Dasar Teori HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lipoprotein yang mengandung konsentrasi protein lebih besar dibanding lipid (Guyton, 1990). Fungsi HDL sebagai medium sistem sirkulasi berupa larutan berair dimana lipid sulit untuk larut. HDL ini tersusun dari gabungan fisik protein dan lipid membentuk makromolekul lipoprotein. Lipoprotein merupakan partikel-partikel kecil yang mengandung campuran trigliserida, fosfolipid, kolesterol dan protein (Montgemory, 1993). HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO 2 -C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari

Dasar Teori Hdl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hdl

Citation preview

Page 1: Dasar Teori Hdl

1. Tujuan

Menganalisis kadar HDL darah dan menginterpretasikan hasil serta

menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.

2. Dasar Teori

HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lipoprotein yang

mengandung konsentrasi protein lebih besar dibanding lipid (Guyton, 1990).

Fungsi HDL sebagai medium sistem sirkulasi berupa larutan berair dimana lipid

sulit untuk larut. HDL ini tersusun dari gabungan fisik protein dan lipid

membentuk makromolekul lipoprotein. Lipoprotein merupakan partikel-partikel

kecil yang mengandung campuran trigliserida, fosfolipid, kolesterol dan protein

(Montgemory, 1993).

HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang

didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam

sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa

memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol

HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati

untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi

memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya

HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung.

( sudirman, 2012 )

HDL disintesis dalam hati dan usus, tetapi sintesis HDL di usus melalui

rute tidak langsung. HDL bekerja sebagai katalis, mempermudah katabolisme

VLDL dan kilomikron. HDL memberikan komponen protein untuk mengaktifkan

lipase lipoprotein dan lesitin-kolesterol asetiltransferase (LCAT). HDL yang

dilepaskan ke dalam plasma tersusun terutama dari fosfolipid dan apoprotein, dan

mempunyai struktur datar dan diskoid. Sebagian HDL diambil oleh hati untuk

menyediakan kolesterol bagi produksi asam empedu dan untuk jaringan pembuat

hormon steroid seperti misalnya korteks adrenal (Montgemory, 1993).

Page 2: Dasar Teori Hdl

HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 –

12 nm, mempunyai densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 %

fosfolipid, 15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty,

2012 )

Penurunan kadar HDL merupakan faktor resiko terjadinya arterosklerosis.

Pada wanita sebelum mengalami menopause menunjukkan kadar HDL lebih

tinggi daripada pria. Hal ini untuk melindungi wanita secara hormonal terhadap

resiko arterosklerosis. Penelitian epidemiologik menyatakan bahwa manusia

dengan tingkat HDL tinggi terhindar dari arterosklerosis (Montgemory, 1993).

Berdasarkan Diagnostic System International nilai HDL-kolesterol idealnya lebih

besar atau sama dengan 35mg/dL (0,9 mmol/L) (Schaefer, 1997).

HDL sangat berperan dalam pengangkutan kolesterol dalam plasma darah

(Sherwood, 2001). HDL dalam plasma darah sangat berperan penting dalam

patogenesis penyakit arterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Namun

demikian, penelitian mengenai hubungan stres dengan timbulnya penyakit diakui

masih sangat sulit, karena stres pada manusia bersifat subyektif sehingga sulit

diukur (Suryadhana, 1997).

Lipoprotein dapat diklasifikasikan menjadi lipoprotein mayor yakni

kilomikron, VLDL (very low density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein)

dan HDL (high density lipoprotein); dan beberapa lipoprotein minor yang terdiri

dari IDL (intermediate density lipoprotein) dan lipoprotein (a) (Havel, 1995).

Lipoprotein ini dibedakan satu sama lain berdasarkan ukuran partikel, densitas,

mobilitas elektroforesis dan komponen apolipoprotein (Bachorik et al., 2001).

HDL adalah lipoprotein heterogen yang diproduksi dalam liver dan usus

halus. HDL terutama terdiri dari fosfolipid dan protein (70%), dengan sedikit

sekali trigliserida (5%) dan sejumlah kolesterol (25%), yang mewakili hampir

25% kolesterol dalam darah (Romdoni, 2003). Salah satu fungsi HDL adalah

sebagai alat angkut utama kelebihan kolesterol dari jaringan ekstrahepatik dan sel

pembersih (scavenger cells), untuk kemudian dikeluarkan melalui empedu (Adi,

2005). Adanya gangguan atau penurunan kadar HDL plasma akan mengakibatkan

Page 3: Dasar Teori Hdl

transport kolesterol dari jaringan ekstrahepatal ke hepar terganggu dan akan

terjadi penumpukan kolesterol intraseluler. Penumpukan kolesterol intraseluler

akan merangsang terbentuknya atherogenesis. Selain itu HDL juga berfungsi

untuk meningkatkan sintesis reseptor LDL pada hepatosit sehingga gangguan atau

penurunan kadar HDL akan berakibat pada penurunan sintesis reseptor LDL, yang

berakibat terjadinya penumpukan remnant VLDL, remnant kilomnikron dan LDL

di dalam plasma dan jaringan ekstraseluler lain (Asdie, 2000). Peningkatan kadar

ini akan berpengaruh terhadap proses pembentukan plak (aterogenesis) (Ross,

1990).

Metabolisme Lemak pada HDL kolesterol

Kolesterol dan lemak memerlukan carier yang biasanya disebut dengan

lipoprotein. Carier yang perlu diperhatikan yaitu HDL dan LDL. LDL yang

mengantarkan kolesterol ke dalam tubuh, sementara HDL mengeluarkan

kolesterol dari aliran darah. LDL dalam darah terlalu tinggi akan berakibat kurang

baik bagi tubuh, sedangkan HDL dalam darah seimbang menunjukkan kadar

kolesterol yang seimbang dan tidak berakibat buruk bagi tubuh. Tingginya kadar

kolesterol total disebabkan oleh LDL yang tinggi dan sangat beresiko menderita

penyakit jantung, stroke, dan hipertensi. Tetapi jika total kadar kolesterol tinggi

disebabkan HDL yang tinggi maka resiko menderita penyakit jantung, stroke, dan

hipertensi rendah (Faisal Baraas, 1993).

Faktor – faktor yang dapat Meningkatkan Kadar HDL kolesterol

Adapun faktor- faktor yang dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol

dalam darah menurut Mason W. Freeman & Christine Junge dalam bukunya yang

berjudul “ Lowvering Your Colesterol “, antara lain :

a. Olahraga

Olahraga yang rutin dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung

dengan menurunkan trigliserid dan menaikkan kadar HDL kolesterol.

b. Tidak merokok

Merokok dapat menurunkan HDL kolesterol dan meningkakan

kecenderungan darah menggumpal.

Page 4: Dasar Teori Hdl

c. Menghindari makanan yang berlemak

Makanan yang mangandung banyak lemak dapat meningkatkan kolesterol

dan menurunkan HDL kolesterol

Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL

kolesterol dan trigliserida. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21

mmol/L ). Pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Pada kadar kolesterol

yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja

yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi

kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100

ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform,

benzena dan alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh

darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh

darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau kelenturan

pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini

jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti jantung bekerja ekstra keras.

Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol, menyebabkan

hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 ).

3. Prinsip percobaan

HDL-kolesterol ester + H2O PEG kolesterol HDL-kolesterol + RCOOH

HDL-kolesterol + O2 PEG kolesterol kolestenon + H2O2

2 H2O2 + 4 aminoantipyrin + HSDA + H+ + H2O2 peroksidase pigmen biru kekuningan + 5 H2O

4. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Tabung evendrof2. Mikropipet3. Pump pipet4. Kuvet5. Tabung centrifuga6. Centrifuga7. Spektrofotometri UV-Vis

1. Aquades2. Standar HDL3. Reagen HDL

Page 5: Dasar Teori Hdl

5. ProsedurA. Pembuatan Supernatan

B. Analisis Sampel

Blanko Sampel Standar

Reagen

Blanko

Sampel

Standar

1 mL

0,01 mL

-

-

1 mL

-

0,05 mL

-

1 mL

-

-

0,01 mL

200 mL serum + 200 mL reagen

HDL-Kolesterolinkubasi selama

10 menit

centrifuge selama 10 menit dalam 3000 rpm dengan perbandingan

1:1 (200 μL)

setelah mengendap, ambil bagian atas

(supernatan) sebanyak 50 mL

ukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 500 nm

siapkan 3 kuvet, kuvet (I) + reagen 0,01 mL blanko.

kuvet (II) + reagen 1 mL + 0,05 mL

sampel.

kuvet (III) + reagen 1 mL + 0,01 mL

standar .

inkubasi selama 20 menit

ukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometri

UV-Vis pada panjang gelombang 500 nm

Page 6: Dasar Teori Hdl

6. Hasil Pengamatan dan Perhitungan

A. Tabel hasil spektrofotemri UV-Vis

No Keterangan Absorbansi

1 Standar 0,6682 Sampel 1 0,3933 Sampel 1 0,3934 Sampel 2 0,5475 Sampel 2 0,547

B. Perhitungan

HDL = Absorbansi sampelAbsorbansi standar × 80 (mg/dl)

Sampel 1 = 0,3930,668× 80 (mg/dl)

= 47,06 mg/dl

Sampel 1 = 0,3930,668× 80 (mg/dl)

= 47,06 mg/dl

Sampel 2 = 0,5470,668× 80 (mg/dl)

= 65,51 mg/dl

Sampel 2 = 0,5470,668× 80 (mg/dl)

= 65,51 mg/dl

7. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu pengukuran kadar HDL dalam darah. Prinsip

dari percobaan ini yaitu kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan

LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic

Page 7: Dasar Teori Hdl

acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari

sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.

Pengukuran HDL kolesterol dilakukan dengan serum darah. Terlebih

dahulu serum ditambah pereaksi presipitasi untuk mengendapkan partikel -

partikel lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, selanjutnya

supernatant yang diperoleh digunakan untuk pemeriksaan HDL. Kadar HDL

kolesterol tidak sebanding dengan naik turunnya kadar kolesterol total.

Pertama – tama dilakukan adalah menyiapkan kuvet yang akan digunakan

pada saat pengukuran sepektrofotometri. Kuvet yang digunakan sebanyak 3 buah.

Satu kuvet digunakan untuk larutan blanko, satu kuvet untuk larutan standar, dan

satu kuvet untuk larutan supernatant sampel. Larutan blanko terdiri dari 10 μL

aquadest dan 1000 μL reagen. Tujuan dari pembuatan larutan blanko adalah

aquades (pelarut) yang digunakan tidak memililiki daya absorbansi (tidak

mempengaruhi hasil pengukuran) sehingga ketika kita mengukur sampel, hanya

kadar yang ingin kita ukur saja (kadar HDL) yang dapat terbaca. Larutan standar

terdiri dari 10 μL larutan standar dan 1000 μL reagen, larutan standar ini

digunakan sebagai pembanding bagi sampel. Larutan supernatant yang didapat,

diambil sebanyak 50 µL dan ditambahkan reagen kolesterol kit sebanyak 1000 µL

dan diaduk dengan tujuan agar serum dan reagen homogen. Ini dilakukan

sebanyak 2 kali (duplo) agar kesalahan relatif yang dihasilkan menjadi lebih kecil

sehingga hasil pemeriksaan yang dilakukan mempunyai keakuratan yang lebih

tinggi. Kemudian sampel didiamkan / diinkubasi selama 20 menit. Hal ini

dimaksudkan agar didapatkan hasil yang optimal dimana reagen dan sampel

bereaksi optimal karena reaksi yang terjadi merupakanreaksi enzimatis yang

berjalan lambat.

Pada praktikum kali ini didapatkan hasil kadar HDL pada sampel

Tn.Dicky dengan umur 22 tahun yaitu pada sampel 1 dengan kadar 43,06 mg/dL

dan pada sampel 2 dengan kadar 66,51 mg/dL.

Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber

untuk sintesa hormon steroid. Kolesterol dieksresikan ke dalam empedu sebagai

kolesterol yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam

bentuk larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid.

Page 8: Dasar Teori Hdl

Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma

dengan asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol asiltransferase

(LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hepar.

HDL merupakan lipoprotein yang berfungsi untuk mengangkut kolesterol

yang berlebih yang terdeposit di dalam pembuluh darah maupun jaringan tubuh

lainnya menuju ke hepar untuk di eliminasi melalui traktus gastrointestinal.

Semakin tinggi kadar HDL, maka akan semakin besar pula kapasitas untuk

memindahkan koleserol dan mencegah sumbatan berbahaya (arterosklerosis)

yang berkembang di pembuluh darah. HDL juga membantu pembuluh darah agar

tetap berdilatasi, sehingga menimbulkan aliran darah yang lebih lancar. Selain itu,

HDL juga dapat mengurangi cedera pada pembuluh darah melalui efek

antioksidan dan anti inflamasi.

Kadar normal HDL sebagai berikut:

Di bawah 40 mg/dL dianggap rendah (buruk) bagi laki-laki

Di bawah 50 mg/dL dianggap rendah (buruk) bagi perempuan.

50 sampai 59 mg/dL dianggap sedang.

Di atas 60 mg/dL dianggap baik

HDL kolesterol adalah lipoprotein yang mengandung banyak protein dan

memiliki sedikit lemak. HDL bertindak sebagai vacuum cleaner yang menghisap

sebanyak mungkin kolesterol berlebih. HDL memungut kolesterol ekstra dari sel

– sel dan jaringan – jaringan kemudian membawanya kembali ke hati, dan

menggunakannya untuk membuat cairan empedu atau mendaurulangnya. HDL

juga mengandung molekul antioksidan yang dapat mencegah perubahan LDL

menjadi lipoprotein yang cenderung menyebabkan penyakit jantung. HDL adalah

lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai

densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid, 15 – 20

% kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein.

Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut

HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya

akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan)

empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan

mengambang di dalam darah. HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena

Page 9: Dasar Teori Hdl

dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh

darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk

HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih

sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Resiko kelainan vaskuler dapat terjadi apabila ada kelainan fraksi lipid

yang utama, yaitu kenaikan kolesterol, kenaikan trigliserida, kenaikan LDL, serta

penurunan HDL. Pada saat menopause berlangsung atau bahkan sebelum

menopause berlangsung, yang terjadi adalah estrogen diproduksi minimal oleh

tubuh. Hormon estrogen berperan dalam metabolisme lemak yang bersifat

melindungi dengan membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga dapat

mengurangi terjadinya arteroskleosis (penimbunan zat asing di pembuluh darah

yang menyebabkan sumbatan berbahaya) faktor pencetus penyakit jantung, stroke

dan dimensia.

Dimensia terjadi karena kurangnya suplai aliran darah ke otak, yang

menyebabkan sulit berkonsentrasi, penurunan memori, penurunan fungsi

koordinasi dan penurunan fungsi kognitif. Penurunan suplai darah ke otak karena

adanya penurunan kadar estrogen yang berperan dalam metabolisme lemak. Di

dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi serta komponen penting

pada membran sel dan selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf. Di samping

itu, penurunan estrogen dapat menimbulkan peningkatan kolesterol, peningkatan

trigliserida, peningkatan LDL, penurunan HDL yang memungkinkan terjadinya

deposit lemak pada pembuluh darah menuju otak. Hal ini menimbulkan gejala

kelainan vaskuler otak pada wanita post menopause yang salah satunya berupa

penurunan fungsi kognitif.

Faktor – faktor yang dapat Meningkatkan Kadar HDL kolesterol

Adapun faktor – faktor yang dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol

dalam darah menurut Mason W. Freeman & Christine Junge dalam bukunya yang

berjudul “ Lowvering Your Cholesterol “, antara lain :

a. Olahraga

Olahraga yang rutin dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung

dengan menurunkan trigliserid dan menaikkan kadar kolesterol HDL.

b. Tidak merokok

Page 10: Dasar Teori Hdl

Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL dan meningkatkan

kecenderungan darah menggumpal.

c. Menghindari makanan dengan lemak trans

Makanan yang mengandung lemak trans dapat meningkatkan kolesterol

LDL dan menurunkan kolesterol HDL.

d. Menjaga berat badan yang sehat

Berat badan dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Untuk

mempertahankan berat badan dalam kisaran yang sehat perlu memperhatikan

pola makan dan olahraga.

Growth hormone adalah salah satu hormon yang mengalami penurunan

ketika terjadi penuaan. Growth Hormone adalah hormon polipeptida, terdiri dari

191 asam amino yang disintesis oleh sel somatotropik di kelenjar pituitari

anterior.

Komposisi lemak serta kadar kolesterol dalam tubuh dipengaruhi oleh

hormon. Growth hormone (GH) merupakan hormon pertumbuhan yang mengatur

metabolisme berbagai substrat, termasuk lipid. Hormon ini diketahui memiliki

efek lipolisis sehingga mampu mengatur kadar lipid yang beredar dalam darah

maupun yang tersimpan di jaringan. Turunnya kadar GH dalam tubuh diketahui

berhubungan dengan meningkatnya lemak tubuh, yang ditandai dengan terjadinya

obesitas sentral. Gangguan kadar kolesterol tubuh yang sering terjadi pada usia

tua juga dikaitkan dengan defisiensi hormon ini. Selain itu, penggunaan GH

dalam terapi anti-penuaan terbukti memberikan efek yang positif terhadap

penurunan lemak tubuh serta perbaikan kadar profil lipid darah. Karena adanya

keterkaitan erat antara GH dan metabolisme lipid tersebut,

GH berperan penting pada komposisi tubuh, metabolisme otot dan tulang,

dan fungsi jantung. Kekurangan GH pada orang dewasa menimbulkan beberapa

tanda dan gejala khas yang sama seperti yang terjadi pada penuaan normal, yaitu:

berkurangnya lean body mass, bertambahnya lemak total dan di daerah perut,

berkurangnya kekuatan otot dan kapasitas berolahraga, berkurangnya densitas

mineral tulang, kulit tipis dan kering dengan ekstremitas terasa dingin,

terganggunya kenyamanan psikologis, perasaan tertekan, kecemasan, dan

kelelahan.

Page 11: Dasar Teori Hdl

Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth

hormone adalah komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis

kompleks yaitu pertumbuhan dan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Defisiensi GH menunjukkan gejala yang menyerupai gejala yang identik dengan

keluhan - keluhanumum yang dialami pada penuaan. Pada laki-laki, penuaan dan

defisiensi growth hormone sama-sama berhubungan dengan penurunan protein

sintesis, massa bebas lemak, dan mineral tulang serta peningkatan lemak tubuh.

Gejala dan tanda adanya penurunan GH antara lain:

a. Status kesehatan secara umum dirasakan menurun

b. Gangguan kenyamanan secara psikologis, perasaan tertekan, kecemasan,

emosi tidak stabil

c. Kelelahan

d. Berkurangnya energi dan vitalitas

e. Kulit tipis dan kering dengan ekstremitas terasa dingin

f. Berkurangnya massa bebas lemak

g. Volume cairan ekstraseluler berkurang

h. Bertambahnya lemak total dan di daerah perut

i. Berkurangnya kekuatan otot dan kapasitas berolahraga

j. Berkurangnya densitas mineral tulang

k. Penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL)

l. Peningkatan kolesterol low density lipoprotein (LDL)

m. Penurunan aliran darah ginjal

n. Penurunan basal metabolic rate

o. Penurunan ambang anaerohik

Kolesterol HDL ditemukan meningkat pada pemakaian GH jangka pendek,

tetapi setelah 12 bulan kadar HDL lebih rendah. Tampaknya selain dipengaruhi

oleh dosis, umur subjek, dan kadar profil lipid, efek GH terhadap kolesterol juga

dipengaruhi oleh jangka waktu pemberiannya. Peningkatan kadar HDL plasma

berhubungan dengan peningkatan aktivitas LPL oleh GH. Lipolisis kilomikron

dan VLDL oleh LPL menyediakan partikel sisa yang akan diubah menjadi HDL.

Partikel ini selanjutnya membentuk HDL bersama-sama dengan Apo A-I yang

Page 12: Dasar Teori Hdl

disekresikan hati dengan bantuan ATP-binding cassee protein. Protein transfer

lipid, serta Lecithin cholesterol acyl transferase (LCAT). Selain itu adanya

peningkatan sekresi ApoE dan ekspresi reseptor LDL oleh pemberian GH

memungkinkan efisiensi ambilan partikel sisa ini oleh reseptor LDL hati. Growth

hormone diketahui juga menurunkan cholesteryl ester transfer protein (CETP)

yang berfungsi memindahkan cholesteryl ester dari HDL ke lipoprotein kaya

trigliserida, sehingga bila kadarnya turun, kadar HDL akan meningkat. Hal

tersebut dikontradiksi oleh pengaruh GH terhadap lipase hati. Lipase hati

merupakan enzim yang dapat menghidrolisis trigliserida dan fosfolipid pada IDL

dan HDL serta dapat berperan sebagai ligand bagi reseptornya. Lipase hati dapat

mengubah kolesterol HDL2 menjadi HDL3 yang kurang antiaterogenik.

Peningkatan enzim ini menyebabkan penurunan kadar HDL plasma. GH diketahui

dapat meningkatkan aktivitas lipase hati.

Serum

Serum darah adalah cairan bening yang memisah setelah darah dibekukan.

Plasma darah berbeda dengan serum darah terutama pada serum tidak terdapat

faktor pembentukan fibrinogen. Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel

dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam

plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.

Serum pada suhu kamar tidak stabil dan mudah terjadi kerusakan terutama

oleh sinar, baik sinar lampu ataupun sinar matahari. Bila dilakukan penyimpanan

serum hendaknya disimpan di tempat yang gelap, dan tabung atau botol yang

berisi serum di bungkus dengan kertas hitam atau aluminium foil untuk menjaga

stabilitas serum dan disimpan pada suhu yang rendah atau lemari pendingin.

Dengan penyimpanan yang benar stabilitas serum masih stabil dalam waktu satu

hari bila disimpan pada suhu 15 ºC-25ºC, empat hari pada suhu 2ºC-8ºC, dan tiga

bulan pada penyimpanan -20ºC .

Baik serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dalam

waktu 3 jam setelah pengumpulan sampel dan disimpan segera dalam almari es

suhu 4°C. Sampel keruh banyak mengandung lemak hendaknya disimpan pada

suhu 4°C selama satu malam. Serum atau plasma jernih bisa langsung dianalisis,

Page 13: Dasar Teori Hdl

hal ini dilakukan supaya kadar kolesterol tidak berubah dan enzim-enzim tidak

mengubah proporsi lipoprotein selama penyimpanan. Serum atau plasma dapat

disimpan pada suhu 4°C selama 1 – 2 minggu sebelum dianalisis.

Penyimpanan pada suhu 4°C selama 24 jam dan penyimpanan pada suhu

kamar ( 15 – 25°C ) selama 4 jam praktis tidak mengubah metabolit, enzin-enzin

dan elektrolit-elektrolit. Penyimpanan pada suhu ruangan memungkinkan

terjadinya perubahan pada kolesterol bebas dan ester. Pembekuan serum akan

menyebabkan aktifitas enzim mengalami penurunan. Serum yang beku harus

dicairkan dan diletakkan pada suhu ruangan selama 1 jam.

8. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang dihasilkan bahwa kadar HDL pada sampel Tn.

Dicky Nurdiansyah memiliki kadar 66,51 mg/dL. Yang dimana kadar HDL dalam

darah memiliki kadar normal, karena kadar HDL yang baik itu di dalam tubuh

harus lebih dari 60 mg/dL.

Page 14: Dasar Teori Hdl

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, S., Cotran, R. 2002. Dasar Patologi Penyakit ( Terjemahan ). Penerbit

Buku Kedokteran. Sumber Agung Podomoro Jakarta.

Lehninger A, Nelson D , Cox M M .Principles of Biochemistry 2nd 1993 : 746-

783

Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America

2000 : 534-626

Stryer L .1995. Biochemistry 4th : 594-597

Winarno FG. 1984.  Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wirahadikusumah M. 1985. Biokomia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan

Lipid. Bandung: ITB Press.

Page 15: Dasar Teori Hdl

LAMPIRAN

Gambar 1. Pembuatan supernatan Gambar 2. Supernatan