Upload
faishal-muhammad
View
146
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
BAB 2. DASAR TEORI
1.1 Gergaji
1.1.1 Pengertian
ger·ga·ji n besi tipis bergigi tajam (perkakas pemotong atau pembelah kayu
dsb);spt -- dua mata, pb memperoleh keuntungan dr dua belah pihak; (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Gergaji merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memotong
bahan pada ukuran tertentu dan juga memotong bagian-bagian benda kerja yang
merupakan kelebihan dari benda kerja yang telah diberi tanda.
Menggergaji adalah suatu kegiatan atau proses memotong benda-benda keras
dengan pisau bergerigi.
1.1.2 Macam-Macam Gergaji
1.1.2.1 Gergaji Konvensional
Berdasarkan fungsinya, gergaji tangan dibagi menjadi 2 macam yaitu gergaji besi dan
gergaji kayu. Gergaji besi merupakan alat pemotong yang digunakan untuk
memotong besi dan sebaliknya gergaji kayu merupakan alat potong yang digunakan
untuk memotong kayu sesuai dengan bentuk akhir yang diingingkan.
1.1.2.2 Gergaji Mesin
Gergaji mesin dapat dibagi menjadi 3 macam:
- Mesin Gergaji Bolak-Balik
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300
mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi
rata-rata antara 1 sampai 6 gigi per inchi dengan material HSS. Pada gergaji ini
waktu yang digunakan untuk memotong hanyalah 50% karena gerakan yang
digunakan bolak-balik
- Mesin Gergaji Piringan
Mesin gergaji ini mempunyai diameter piringan gergaji mencapai angka 200 mm
hinga 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling
piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm.Pada proses
penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai
antara kurang lebih 9,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm.
- Mesin Gergaji Pita
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergei untuk pemotong
lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu meotong
dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan
pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450m/menit agara dapat
memenhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.
1.1.3 Pengoperasian Gergaji Tangan
Pada umumnya gergaji digunakan sesuai dengan kebutuhan pemotongan. Gergaji
potong paling ideal berada pada sudut 45o derajat dan gergaji belah pada posisi 60o
derajat untuk hasil terbaik.
a. Operasi gergaji tangan pembelah
1) Siapkan kayu yang akan dibelah
2) Beri garis tanda pada kayu yanh akan dibelah
3) Jepitlah papan dengan klam bangku pada ketinggian yang diinginkan
4) Pegang kayu dengan tangan kiri untuk mencegah getaran
5) Posisikan gergaji pada kayu yang tiak terpakai, tepat pada garis tanda dan
diarahkan oleh ibu jari tangan kiri yang ditempatkan disisi daun gergaji
6) Tarik gergaji mundur beberapa kali untuk mendapatkan takik awal sehingga
gergaji tidak akan loncat dari posisi yang dikehendaki
7) Dalam penggunaan selanjutnya, gergaji harus berada dalam satu garis dengan
lengan dan mata
8) Lakukanlah penggergajian hingga setengah panjang papan
9) Keluarkan papan dari klam dan baliklah papan sehingga ujung yang belum
digergaji berada di atas
10) Lakukan penggergajian seperti pada awal penggergaian sampai sayatan
pertama bertemu dengan sayatan kedua
b. Operasi gergaji potong
1) Lukislah garis batas dimana tempat gerigi gergaji akan memotong
2) Pada permulaan menggergaji, tempatkan tempatkan daun gergaji di sisi kanan
tepat letaknya pada tempat yang dmaksud. Kemudian daun gergaji membentuk
sudut 45o terhadap permukaan benda kerja
3) Tariklah daun gergaji ke belakang sehingga menggores kira-kira sedalam 3
mm pada sisi muka benda kerja
4) Pada waktu mendorong gergaji, gigi gergaji menyayat kayu, langkah ini harus
dilakukan dengan tenang dan beraturan (menarik gergaji dapat dilakukan lebih
cepat, dan pada waktu mendorong berilah sedikit tekanan)
5) Jepitlah benda kerja pada bangku kerja bila menggergaji kayu kecil
6) Potonglah kayu dengan mendorong dan menarik daun gergaji berulangkali
7) Perhatikan dan periksalah bahwa bidang daun gergaji harus selalu tegak lurus
pada permukaan kayu
8) Pada akhir pemotongan, peganglah ujung yang terpotong supaya kayu tidak
robek
1.2 Gerinda
1.2.1 Pengertian
ge·rin·da n batu asahan yg berputar; batu canai; Mesin gerinda adalah satu
mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan
tujuan tertentu.
meng·ge·rin·da v mengasah dng gerinda; menggerinda merupakan proses
mengasah suatu benda kerja, umumnya menggunakan batu berputar yang mengikis
permukaan benda kerja.
1.2.2 Prinsip Kerja Gerinda
Dilihat dari prinsip kerja gerinda tersebut, dapat diketahui bahwa gerinda
memiliki fungsi yang bermacam-macam, yaitu sebagai berikut:
1. Menghasilkan bentuk geometris pada benda kerja, seperti chamfer, sudut, dan
silinder
2. Mengikis permukaan benda kerja
3. Menghaluskan permukaan benda kerja
4. Menghasilkan benda kerja dengan batas toleransi yang rendah
5. Meratakan permukaan benda kerja
1.2.3 Macam-Macam Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan peralatan yang digunakan sebagai tempat pemasangan
dan pamutar roda gerinda, untuk melakukan pekerjaan pengikisan permukaan benda
kerja. Terdapat beberapa jenis mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
a. Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memutarkan roda
gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah sebuah
piringan gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis
permukaan benda kerja (menggerinda) maupun memotong benda kerja. Gerinda
tangan biasanya digunakan untuk menghasluskan permukaan benda kerja setela
proses pengelesan, terutama ada benda kerja yang berukuran besar.
b. Mesin Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda
dipasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja
didekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar sehingga permukaan
benda kerja terkikis oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin
gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan toda gerinda pada mesin
gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat,
mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah
proses pengelasan.
c. Mesin Gerinda Potong
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk
memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda geirinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.
Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan
baja dengan cepat.
1.2.4 Batu Gerinda
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari
dua jenis pokok, yait butiran bahan asah/pemotong (abbrasive) dan perekat (bond).
Fungsi batu gerinda sebagai berikut:
1. Untuk penggerindaan silindris, datar, dan profil
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan
4. Untuk pemotongan
5. Penajaman alat-alat potong
Setiap batu gerinda juga memiliki fugsi yang berbeda-beda dalam penggunaanya
dibawh ini beberapa jenis batu gerinda:
1. Flat wheels, untuk melaukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat,
bubut, dan sebagainya
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat-treatment
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam
suatu jenis produk
1.2.5 Keselamatan Bekerja pada Mesin Gerinda
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan praktikum dengan
mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
a. Gunakan alat keselamatan kerja setiap saat
b. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan
tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember berarti ada
keretakan.
c. Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin tersebut
d. Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain suda pada
posisi yang benar
e. Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
f. Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda
gerindanya
g. Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel meisn gerinda
h. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang di gerinda
i. Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastika roda gerinda dijauhkan
agar tidak mengganggu pemasangan
j. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terurai, kalung, dan perhiasan
lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda
k. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaaan hidup, pastikan mesin pada
keadaan mati pada saat ditinggalkan.
1.2.6 Mengganti Batu Gerinda
a. Patikan gerinda dalam keadaan mati
b. Buka baut pengikat dengan kunci gerinda tangan
c. Tekan pin pengunci agar poros batu gerinda tidak berputar
d. Jika telah terbuka, lepaskan batu gerinda dan ganti batu gerinda
e. Kencangkan kembali baut pengikuat dengan kunci gerinda tangan
1.2.7 Mengoperasikan Mesin Gerinda
a. Posisi bnda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan
b. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal,
aman dan tidak melilit dan tidak tertarik
c. Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posisi ON
d. Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat
kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan halus.
Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai.
e. Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF
f. Sisa material keluar berupa tatal panas dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit
1.3 Bor
1.3.1 Pengertian
bor 1 n perkakas untuk menggerek kayu (besi dsb) atau menggali lubang dsb;
jara; Bor adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutarkan alat pemotong yang
arah pemakanan mata bornya hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan).
Sedangkan, pengeborang adalah operasi menghasilkan lubang berbantuk bulat
dalam lembaran kerja dengan menggunaan pemotong berputar yang disebut bor dan
memiliki fungsi untuk membuat lubang, membuat lubang bertingkat, membesarkan
lubang, dan juga proses pembentukan chamfer
1.3.2 Prinsip Kerja Bor
Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama
(n) dan gerakan/laju pemakanan (f).
a. Putaran mata bor (n)
Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel mesin bor.
Gerakan ini sering disebut gerakan utama (main motion). Besarnya putaran
spindel ini tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan diameter
mata bor. Gerakan utama ini diukur dalam m/menit. Gerak berputar spindel utama
dihasilkan dari gerak putar motor utama yang diteruskan melalui beberapa sistem
transmisi, yaitu:
1. Sistem transmisi sabuk (belt)
2. Sistem transmisi roda gigi (gear)
3. Sistem transmisi gabugan sabuk dan roda gigi)
b. Laju Pemakanan (f)
Laju pemakanan adala gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja setiap
satuan waktu. Besarnya laju pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan
hasil lubang. Laju pemakanan diukur dalam mm/putaran.
1.3.3 Macam-Macam Bor
a. Mesin Bor Meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
sampai dengan diamater 16mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran
motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya
poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakan naik
turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan
pemakanan saat pengeboran.
b. Mesin Bor Tangan (Pistol)
Mesin bor tangan adalah mein bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan
tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan tuntuk
melubangi kayu, tembok, maupun pelat logam. Khusus mesin bor ini selain
digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan
baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putara yaitu kanan dan kiri. Mesin
bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas, dan juga fungsinya.
c. Mesin Bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda kerja yang besar dan
berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah
terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin. Pada mesin ini benda
kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengebora terhadap benda kerja,
poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun
melalui perputaran batang berulir.
d. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar,
dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik
turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai
kebutuhan. Meja dapat diputar 360o, mejanya diikat berama sumbu berulir pada
batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan
menggerakan engkol.
e. Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordnat pada dasarnya sama pinsipnya dengan mesin bor yang
lainnya. Perbedaan terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor
koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lubang dengan jarak ttik pusat
dan diameter lubang antara masing-masing memiliki ukuran dan ketelitian yang
tinggi. Untuk mendapatkan ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja
kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan
batuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sistem optik dapat
diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
f. Mesin Bor Lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai
disebut juga dengan mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin
bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini
biasanya dirancang untuk pengeborang benda-benda kerja yang besar dan berat.
g. Mesin Bor Berporos (Gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan
empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus,
sehingga lebih cepat. Untuk produksi massal terdapat 20 atau lebih spindel dengan
sebuah kepala penggerak
1.3.4 Bagian Utama Mesin Bor
*masukkan gambar mesin bor*
1.3.5 Jenis Mata Bor
Berdasarkan fungsinya, mata bor untuk mesin tangan secara umm dibagi menjadi 2:
1. Mata bor untuk bahan lunak (kayu, alumunium, plastik, dan bahan sintetik lainnya)
2. Mata bor untuk bahan keras (beton, besi, tembok, dan logam lainnya)