Upload
khamda-aja-dulu
View
38
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kajian dan review alat berat
Citation preview
23 April, 2012
Office of Chief Economist
Industry | Update
Volume 8, Februari 2012
News
� Rencana ATPM optimis bahwa program Low-Cost dan Green-Car (LCGC) dapat menjadi tulang punggung untuk memperbesar volume penjualan dan pangsa pasar. Selain itu, program tersebut dapat menjadi salah satu tulang punggung dalam meredam potensi penurunan penjualan mobil terkait pembatasan BBM bersubsidi untuk mobil >1300cc. Mesin LCGC yang berkapasitas <1200cc diharapkan dapat menjadi tulang punggung kedua ATPM selain city car dan low MPV dengan kapasitas mesin <1300cc. Penjualan segmen ini tahun 2011 mencapai 41284 unit atau 5% dari total penjualan mobil. Kementerian Perindustrian memprediksi potensi pasar LCGC mencapai 300-600 ribu unit per tahun. Apabila Pemerintah tetap menjalankan program pembatasan BBM bersubsidi, diperkirakan akan terjadi pergeseran ke segmen mobil <1500cc dari segmen yang lebih tinggi. Regulasi LCGC sendiri telah diselesaikan terutama berkaitan dengan insentif perpajakan. Lima Kementerian telah sepakat atas rancangan regulasi tersebut.
� Industri Transaksi keuangan dengan koneksi mobile device atau mobile payment secara global diperkirakan tumbuh 97% menjadi US$ 945 miliar hingga 2015. Pertumbuhan transaksi mobile payment didorong oleh pertumbuhan penggunaan mobile device seperti komputer tablet dan smartphone yang menggunakan teknologi near field communications (NFC). pertumbuhan mobile payment juga didorong oleh semakin tingginya minat konsumen untuk berbelanja secara nyaman, cepat dan aman. Saat ini, kebanyakan transaksi mobile payment masih menggunakan format pesan singkat (SMS) premium. Ke depan, layanan mobile payment berbasis cloud akan mendominasi transaksi ini. Diperkirakan penggunaannya mencapai 37% dari total transaksi mobile payment global hingga 2015. Penggunaan smartphone sebagai alat untuk melakukan mobile payment ke depan akan semakin meningkat. Hal tersebut didorong oleh banyaknya vendor smartphone yang saat ini mulai memproduksi smartphone dengan teknologi NFC, misalnya Acer dan HTC. Pengapalan smartphone mencapai 29% dari total pengapalan mobilephone di 2011 dan sekitar 21% peritel di dunia mulai menggunakan mobile payment sebagai salah satu aktivitas penting perusahaan. Penerapan mobile payment di Indonesia masih terkendala tiga hal. Pertama, belum ada aturan yang jelas mengenai siapa pihak yang berhak mengelola uang pelanggan yang dimasukkan ke operator.Kedua, masalah keamanan transaksi. Ketiga, habit masyarakat Indonesia yang belum terbiasa membeli barang secara online. Telkomsel menargetkan jumlah pengguna layanan ini menjadi 10 juta dari sekitar 8 juta di tahun lalu. Sedangkan XL menargetkan menjadi 300 ribu pengguna, dari sekitar 5.000 pengguna.
Quote of the Week
“The abandonment of a planned electricity tariff rise, the inability to implement fuel subsidy cuts despite rising oil prices, and a host of proposed or actual policy measures in industry and trade, point to a rising level of policy uncertainty.” - Standard & Poor’s
������ � ������
������ � ������
������ � ������
60
80
100
120
4/19/11 6/19/11 8/19/11 10/19/11 12/19/11 2/19/12 4/19/12
World Oil NewYork Daily Price USD/barrel
40
60
80
100
120
140
4/22/11 6/22/11 8/22/11 10/22/11 12/22/11 2/22/12
World Coal Daily Price (USD/Ton)
100
150
200
250
300
350
4/19/11 6/19/11 8/19/11 10/19/11 12/19/11 2/19/12 4/19/12
World Natural Rubber Daily Price (USD Cents/ Pound)
hal 2
Industry Update
Volume 8, April 2012
� Penjualan alat berat 2011 mencapai 17360 unit atau tumbuh 47% YoY. Tahun 2012 permintaan atas alat berat masih tumbuh walaupun tidak setinggi 2011. Diperkirakan penjualan alat berat akan mencapai 21000 unit atau tumbuh 21% tahun 2012. momentum pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi merupakan pendorong tumbuhnya permintaan alat berat, didukung oleh tren suku bunga rendah dan stabil.
� Sektor pertambangan masih mendominasi penjualan alat berat dengan pangsa sebesar 61%, diikuti oleh sektor perkebunan, konstruksi dan kehutanan dengan pangsa 19%, 11%, dan 9%. Sebelum krisis 1997-1998, permintaan alat berat didominasi dari sektor konstruksi. Namun dalam dekade terakhir peran sektor pertambangan dan perkebunan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya harga komoditas dan pendapatan di sektor tersebut. Dengan didorongnya pembangunan infrastruktur, ke depan diperkirakan permintaan alat berat di sektor konstruksi akan meningkat.
� Pertumbuhan perekonomian asia pasifik sepanjang 2011 telah membuat permintaan energi primer, khususnya batu bara, terus meningkat. Peningkatan permintaan batu bara domestik untuk pembangkit tenaga listrik juga terus meningkat seiring dengan realisasi pembangunan PLTU. Produksi batubara 2011 mencapai 327 juta ton atau tumbuh 34% YoY, dengan pertumbuhan overburden removal sebesar 22% menjadi 791 ton. Tahun 2012 diperkirakan produksi batu bara akan tumbuh lebih rendah daripada tahun lalu sebesar 2% seiring dengan masih lemahnya permintaan global.
� Perkembangan perkebunan CPO mempengaruhi permintaan alat berat perkebunan dari mulai proses land-clearing, land capping, sampai dengan proses pemeliharaan perkebunan berskala luas. Produksi CPO terus meningkat bahkan dalam pada saat krisis. Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan lahan perkebunan CPO tumbuh 4,5% dengan pertumbuhan produksi sebesar 7,6% (CAGR).
� Walaupun secara pangsa masih relatif rendah, permintaan alat berat konstruksi ke depan diperkirakan akan meningkat seiring dengan rencana Pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur serta pembangunan properti yang masih meningkat. Tahun ini diperkirakan pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 7%, lebih tinggi daripada perkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2%.
� Produksi alat berat masih terbatas dan belum dapat memenuhi permintaan domestik. Saat terjadi krisis global, produksi alat berat 2009 sempat turun 69% sejalan dengan penurunan konsumsi sebesar 31% di periode tersebut. Tahun 2011 produksi alat berat mencapai 7353 unit atau tumbuh 57% YoY. Diperkirakan tahun 2012 produksi alat berat akan mencapai 9500 unit atau tumbuh 29% YoY. Namun
Industri Alat Berat
402429
478
534
620 626
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Nasional
Komposisi Penjualan alat berat berdasarkan sektor
Komposisi penjualan alat berat berdasarkan jenis (%)
Sumber: UT
Sumber: UT
Sumber: Hinabi
2860
2543
2250
2728
3438
4285
4875
4348
1092
1321
1643
1460
1693
2247
3964
4993
4687
7038
9684
6644
1178
1
1736
0
2100
0
-11%-12%
21% 25%14%
-11%
21%24%
-11%
16%
33%
76%
26%
-6%
50%38%
-31%
77%
47%
21%
26%
-75%
0
5000
10000
15000
20000
25000
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
F
-100%
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Total YoY
56%
9% 11%
21%
12% 9%
11%
11% 19%
11%
67% 61%
1996 2005 2011
Construction Forestry Agriculture Mining
BULLDOZER, 30
DUMP TRUCK DLL, 20
EXCAVATOR, 50
hal 3
Industry Update
Volume 8, April 2012
perkiraaan produksi tersebut tidak sampai separuh dari perkiraan penjualan 2012. Oleh karena itu, kebutuhan impor juga masih tinggi. Impor terbesar berasal dari Jepang, disusul oleh Thailand, AS, Korea, dan Cina.
� Melihat pasar yang potensial, beberapa pabrikan berencana untuk melakukan ekspansi dan investasi baru dalam beberapa tahun ke depan. Tahun ini, rencananya Sinotruk akan mendirikan pabrik perakitan truk berat dan ringan dengan nilai investasi sebesar USD 100 juta. Sementara Sumitomo Construction Machinery akan mendirikan pabrik perakitan excavator dengan nilai investasi USD 320 miliar, Sany Group akan membangun pabrik berkapasitas 1000 unit/tahun dengan investasi USD 200 juta, dan Caterpillar akan melipatgandakan kapasitas menjadi 2400 unit/tahun. Di tahun 2013, rencananya Sumitomo Heavy Industries akan meningkatkan kapasitas dari 1000 ke 2000 unit /tahun dengan nilai investasi USD 100 juta dan Hyundai Heavy Industries akan membangun pabrik perakitan dengan nilai investasi USD 200 juta.
� Kandungan lokal alat berat saat ini masih relatif rendah. Untuk jenis dump truck, kandungan lokalnya sekitar 35% sementara untuk jenis excavator dan bulldozer sekitar 50%. Dengan adanya investasi para pabrikan tersebut diharapkan akan tumbuh industri ikutannya yang memasok komponen dan suku cadang alat berat sehingga kandungan lokal dapat meningkat. Diperkirakan pada tahun 2015 kandungan lokal untuk jenis dump truck akan meningkat menjadi 40% sementara untuk jenis excavator dan bulldozer akan meningkat menjadi 60%.
� Produk alat berat yang terdapat di pasar Indonesia terdiri dari excavator, backhoe loader, wheel loader, bulldozer, motor grader serta dump truck. Excavator memiliki permintaan tertinggi karena memiliki fungsi beragam dari mulai pembukaan lahan untuk perluasan perkebunan sampai dengan ekstraksi sumber alam di pertambangan baru bara dan tambah lainnya. Selain itu permintaan bulldozer juga tinggi karena mampu melayani 4 sektor tersebut di atas.
� Data Suku bunga rendah dan stabil mendorong tumbuhnya pembiayaan sewa guna usaha (leasing alat berat). Sekitar 90% dari penjualan alat berat dilakukan melalui jasa multifinance. Walaupun secara size masih sekitar sepertiga dari total pembiayaan multifinance namun pertumbuhan pembiayaannya relatif tinggi, lebih tinggi dari pembiayaan konsumen yang sebagian besar merupakan pembiayaan otomotif. Tahun 2011, pembiayaan sewa guna usaha tumbuh 40%, jauh lebih tinggi daripada pembiayaan konsumen yang tumbuh 27%. Saat ini suku bunga sewa guna usaha berada di kisaran 14-15%. Ke depan, diperkirakan tren suku bunga sewa guna usaha masih stabil seiring dengan kebijakan suku bunga acuan rendah yang masih akan tetap berlanjut sepanjang tahun ini.
Overburden Removal Batu Bara
Berbagai Perusahaan
Produksi dan Pertumbuhan Produksi CPO
Produksi dan Pertumbuhan Produksi alat berat domestik
Komposisi impor alat berat berdasarkan negara asal
Sumber: Perusahaan, Mandiri Sekuritas
Sumber: Kementan
Sumber: Hinabi
Sumber: Hinabi
2618
4789
5914
1814
4691
7353
9500
-19%
23%
-69%
159%
57%
29%
83%
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012F-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
PRODUKSI YOY
JEPANG, 60
THAILAND, 20
AS KOREA CINA, 20
17.319.2
21.0 21.823.5
25.0
8%
11%
9%
4%
8%
6%
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2007 2008 2009 2010 2011 2012F0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
Produksi YoY
hal 4
Industry Update
Volume 8, April 2012
Composite Index Performance
Commodities Price Movement
Disclaimer
Published by PT Bank Mandiri (Persero) which regulated by Indonesian Banking Regulatory. This document is for information purposes only. The information
and opinion in this document has been obtained from sources believed reliable, but no guarantee is given regarding its accuracy or completeness and it should
not be relied upon as such. All opinion expressed here may not necessarily be shared by all employees within Bank Mandiri and its group and are subject to
change without notice. No part of this document may be reproduced in any manner without written permission of Bank Mandiri. Additional information is
available upon request.
tabel commodities price movement (hal.4)����������� ��� ��� � ���� ��� ��� ������ � ������ ������� !"#$%�&& � ''()*+ �,- '.- �,-��� � / 0 1�&2 ������� !"#$%�&& � '.*)3+ �+- 4- �(-5��� !"#$6 7&�� 7�� '.*)4 �*- �(- �'8-9�:6��:6 !"#$6 7&�� 7�� ';,, �8- �'- �'(-5�<< & !"#$6 7&�� 7�� (.,. �3- 3- �'4-/��2 � !"#$6 7&�� 7�� '83(. �3- �+- �+'-=�� !"#$6 7&�� 7�� *'*,. �'.- '*- �+,->��� !"#$7&�? �@ '34')+4 �'- ,- ;-A��7��:6 !"#$7&�? �@ ',8. �,- '*- �'4-A:�< !"#$7�� 8,;)'( *- '3- �'+-B:%% & !"#� �7C$<�:�� **;);, �*- ''- �*+-A��6 ��� !"#$7�� ''3. '- '*- +-"�?% �� !"#$%:C� � '+)4' '- '.- '-5���� !"#$6 7&�� 7�� *+'()4, �'- (- �*3-D 5��C��� ��7 E*.$4$*.'*"�:&� E F���6% &�tabel Composite Index (hal.4)GHIJHK LMN OPQNR S TUQ LPV WUX GYHK LPV ZTL[N\] ^_`abca^db efghi jklmnlomjo opqrskjjolmnlomjo opkpskjqmtlmnlomjo onjq spjpu_f_f] efghi jklmnlomjo ovtjsqnrjolmnlomjo ovon smjkmtlmnlomjo ortk sntqwdx _` efgaxc ^_hx y z{h|_`db efghi jklmnlomjo nppstrvjolmnlomjo nptsornmtlmnlomjo nposjpqu_x`hbbdfh}ax efgaxc ^_hx efghi jklmnlomjo jpooskjrjolmnlomjo jpnjsnmvmtlmnlomjo jpnpskjrz}fxa|h^ efghi jklmnlomjo jpoq skvkjolmnlomjo jpprstjomtlmnlomjo jpnrsrk~^}�h c� y �hdb �xc dch efghi jklmnlomjo pmtstvjolmnlomjo okq sqvpmtlmnlomjo oqrsqrkef� ^dxc ^a c a^h� �c _b_c _hx� dfg jklmnlomjo rrpsnqo� ^dfx�} c dc _}f efghi jolmnlomjo rvosmmtmtlmnlomjo rtvsjnj� ^dgh� �h � _`h dfg ef�hxc|hfc efghi jklmnlomjo rpq spvrjolmnlomjo rorsmmnmtlmnlomjo ron sjqr�}a^`h� wb}}|�h ]� � d�d c d�c}`� �i `{df]h
�� ���� ������� ��������� ��� ��� ¡¢£¤¥ �¦§¨©©�ª� �© «¬��© ª���®��¯�¬���° ±²³² ³µ²¶µµµ·�¹° ±²³² ³µ²´º¶»º¼£¡¤½ ¾¿ÀÁÀ¡¢ÃÄ��¯�Å Ä�®�Å��¯� ÆÁÇ ¦¢Ã����È É��� ���������Ê ËÌ�� ��ÍÈ�����Î���� ÏÍ�Í®� Ä�Ð�ˬ®�� ÑÍ�¬�� Ñ���� ����®�¯�