136
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. PROFIL GAMBARAN UMUM DESA 1. SEJARAH a. Kondisi Geografis Desa Desa Limpakuwus secara administratif masuk dalam wilayah kecamatan Sumbang kabupaten Banyumas, jarak dari kota kecamatan sekitar..............km, dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar........menit, sedangkan jarak dari kota kabupaten........km, ditempuh dengan kendaraan sekitar ......menit, terdiri dari 5 RW dan 26 RT. b. Geografis Desa Limpakuwus merupakan daerah pegunungan dengan topografi yang berbukit-bukit. 1) Batas Wilayah Desa a) Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Slamet b) Selatan Selatan berbatasan dengan Desa Kotayasa c) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gandatapa d) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gandatapa 31

Data Demografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddddddddddfffffffffff

Citation preview

BAB III

ASUHAN KEPERAWATANA. PROFIL GAMBARAN UMUM DESA1. SEJARAH

a. Kondisi Geografis DesaDesa Limpakuwus secara administratif masuk dalam wilayah kecamatan Sumbang kabupaten Banyumas, jarak dari kota kecamatan sekitar..............km, dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar........menit, sedangkan jarak dari kota kabupaten........km, ditempuh dengan kendaraan sekitar ......menit, terdiri dari 5 RW dan 26 RT.

b. Geografis

Desa Limpakuwus merupakan daerah pegunungan dengan topografi yang berbukit-bukit.

1) Batas Wilayah Desaa) Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Slametb) Selatan Selatan berbatasan dengan Desa Kotayasac) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gandatapa

d) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gandatapa2) Luas Wilayah Desa:

Luas wilayah Desa Limpakuwus 1.908.173 Ha terdiri dari :a) Hutan negara: 678.800 Ha

Hutan Lindung: 5,1 Ha

Hutan Produksi: 628,4 Ha

Hutan Konservasi: 45,3 Ha

b) Pangonan: 100.000 Ha

c) Tanah kas desa: 1,994 Ha

d) Bengkok pamong: 15.305 Ha

e) Komplek balai desa: 0,132 Ha

f) Tanah kuburan: 4.501 Ha

g) Tanah Lapangan: 0,350 Ha

h) Sawah Masyarakat: 64.616 Ha

i) Tegalan

: 794.680 Ha

j) Pekarangan penduduk

: 55.590 Ha

k) Tanah Wakaf DII

: 0,035 Ha

l) Tanah Disbun/provinsi: 11.500 Ha

c. Gambaran Umum Demografis

1) Jumlah penduduk

Menurut data kependudukan tahun 2014 jumlah penduduk desa Limpakuwus 4850 jiwa, terdiri dari laki-laki 2412 jiwa dan perempuan 2438 jiwa. Jumlah KK di desa Limpakuwus yaitu 1684 KK.

2). Tingkat Pendidikan Penduduk

a) Belum Tamat SD: 1309 orang

b) Tamat SD

: 2703 orang

c) SLTP/Sederajat

: 430 orang

d) SLTA/sederajat

: 50 orang

e) Diploma I

: 5 orang

f) S1`

: 6 orang

g) S2

: 0 orang3) Mata Pencaharian Penduduk a) Petani

: 1060 orangb) Buruh Tani

: 344 orangc) Pedagang

: 51 orang d) PNS

: 38 orang e) Tukang Batu

: 36 orang

f) Tukang Kayu

: 25 orang

g) Karyawan swasta

: 22 orang

h) Peternak

: 58 orang

i) Pengrajin

: 6 orang

2. BIDANG PENDIDIKANJumlah sarana prasarana pendidikan sebagai berikut :

a. Jumlah SD

:

b. Jumlah SLTP

: c. Pendidikan Luar Sekolah

: d. Jumlah Taman Kanak-kanak:

e. Pendidikan Anak Usia Dini

: 3. BIDANG SOSIAL DAN AGAMA

jumlah sarana dan prasarana sosial dan peribadatan sebagai berikut:a. Jumlah masjid

:

b. Musholla

:

c. TPQ/TPA

:

d. Jumlah Pemakaman:

4. BIDANG PEMUDA DAN OLAHRAGA5. BIDANG PEMERINTAHAN

Membebani infra struktur yang membebani serta melengkapi sarana prasarana guna tercapainya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah Desa, menambahkan fasilitas pelayanan.

Visi dan Misi

a. Visi b. Misi 6. KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI

a. Pemerintah DesaPemerintah Desa Limpakuwus terdiri dari pemerintah Desa dan badan permusyawarahan Desa dan badan permusyawarahan Desa. Aparatur pemerintah Desa Limpakuwus menggunakan pola maksimal yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kadus, Kepala seksi, 1 Kaur dan 1 orang pembantu kepala seksi.

Lembaga di Desa Limpakuwus adalah :

1) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

Merupakan lembaga Desa yang berkonsentrasi pada kegiatan kemasyarakatan, perencanaan dan pembangunan.

2) Rukun tetangga

Adalah lembaga Desa yang bertugas membantu pelaksanaan pemerintahan

3) Rukun warga

Adalah lembaga Desa yang bertugas mengkoordinir rumah tangga rumah tangga diwilayahnya.

4) Tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga(TP-PKK)

Merupakan lembaga Desa yang bertugas memberdayakan kaum perempuan dan menangani kesehatan ibu dan anak serta tim keluarga berencana tingkat Desa.

5) Karang Taruna

Lembaga Desa yang berkonsentrasi dalam kegiatan kepemudaan baik di bidang olahraga, kesenian dan kegiatan lainnya tentang kepemudaan6) Linmas

Lembaga Desa yang berfungsi sebagai tim keamanan dan ketertiban serta tim penanggulangan bencana.

Organisasi Sosial Keagamaan

a) Nahdlatul Ulama

b) Muslimat

c) Fatayat

d) IPNU-IPPNU

b. Organisasi Kemasyarakatan

1) Paguyuban Seni Genjing

2) Seolah/samproh/hadroh

3) Rengkong

4) Kuda kepang/ebeg

5) Kerawitan/genting

B. DEMOGRAFI

1. Distribusi berdasarkan usiaTabel 3.1

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan usiaUsiaJumlahPersen (%)

0-12 bulan

1-5 tahun

6-12 tahun

13-21 tahun

22-60 tahun

>60 tahun

TOTAL

Tabel diatas mendeskripsikan tentang usia warga RW 5 Desa Limpakuwus. Berdasarkan tabel diatas jumlah warga usia....................................................................................................................................2. Distribusi berdasarkan jenis kelamin

Diagram 3.1

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jenis kelamin

DiagramDiagram diatas mendeskripsikan tentang jenis kelamin warga RW 5 Desa Limpakuwus. Berdasarkan diagram diatas jumlah jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki sebanyak ...........% (.......jiwa) sedangkan perempuan sebanyak ........% (...... jiwa).

3. Distribusi berdasarkan pekerjaan

Tabel 3.2

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pekerjaan

PekerjaanJumlahPersen (%)

Petani

Buruh

Wiraswasta

PNS

Tidak Bekerja

Belum Bekerja

IRT

TOTAL100

Tabel diatas mendeskripsikan tentang pekerjaan warga RW 5 Desa Limpakuwus. Berdasarkan diagram diatas .............................................................................................................................

4. Distribusi berdasarkan pendidikan

Tabel 3.3

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pendidikan

PendidikanJumlahPersen (%)

Tidak tamat SD

Belum sekolah

Belum tamat SD

SD

SMP

SMA

D III

Sarjana

TOTAL100

Tabel diatas mendeskripsikan tentang pendidikan warga RW 5 Desa Limpakuwus. Berdasarkan tabel diatas..............................................................................

.

C. KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. Ibu Hamil

a. Distribusi berdasarkan usia kehamilan ibu

Diagram 3.2

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan usia kehamilan Ibu

Diagram diatas mendeskripsikan tentang umur kehamilan ibu di RW 5 Desa Limpakuwus. Sebagian besar umur kehamilan ibu 4-6 bulan (trimester II) dengan persentase 54,55% (6 jiwa), 27,27% (3 jiwa) berumur 7-9 bulan (trimester III), dan 18,18% (2 jiwa) berumur 0-3 bulan (trimester I).

b. Distribusi berdasarkan jumlah kehamilan ibuDiagram 3.3

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah kehamilan ibu

Diagram diatas mendeskripsikan tentang jumlah kehamilan ibu. Sebagian besar ibu dengan kehamilan ke 2 dengan persentase 72,73 % (8 jiwa), 18,18 % (2 jiwa) kehamilan ke 1, 9,09 % (1 jiwa) kehamilan ke 3.c. Distribusi berdasarkan pengalaman abortus

Diagram 3.4

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan riwayat keguguran

Diagram diatas mendeskripsikan tentang pengalaman keguguran (abortus) pada ibu hamil. Sebagian besar ibu belum pernah mengalami keguguran dengan persentase 81,81 % (9 jiwa) dan 18,18 % (2 jiwa) pernah mengalami keguguran.d. Distribusi berdasarkan pemeriksaan kehamilan

Diagram 3.5

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pemeriksaan kehamilan

Diagram diatas mendeskripsikan tentang pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil di RW 5 Desa Limpakuwus. Seluruh ibu hamil memeriksakan kehamilannya yaitu sebesar 100% (11 orang). e. Distribusi riwayat darah tinggi pada ibu hamil

Diagram 3.6

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan riwayat darah tinggi pada ibu hamil

Diagram 3.6 mendeskripsikan riwayat darah tinggi pada ibu hamil di RW 5 Desa Limpakuwus. Seluruh ibu hamil tidak memiliki riwayat hipertensi.

f. Distribusi berdasarkan keluhan yang dirasakan pada ibu hamil

Diagram 3.7

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan keluhan pada ibu hamill

Diagram diatas mendeskripsikan keluhan yang dirasakan ibu hamil. Sebagian besar keluhan ibu disebabkan karena lain-lain dengan 81,82% (9 orang), mual muntah sebanyak 9,09% (1 orang), dan 9,09% (1orang) disebabkan oleh lemah letih lesu.g. Distribusi berdasarkan riwayat persalinan sebelumnya

Diagram 3.8

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Kedunganteng Kabupaten Banyumas berdasarkan riwayat persalinan sebelumnya pada ibu hamil

Diagram diatas menggambarkan sebagian besar persalinan dilakukan secara normal dengan persentase 100% (11 jiwa).

h. Distribusai berdasarkan jumlah imunisasi TT pada ibu hamil

Diagram 3.9

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan frekuensi imunisasi TT pada ibu hamil

Diagram diatas menggambarkan sebagian besar ibu pernah imunisasi TT 1 kali dengan persentase 90,9 % (10 jiwa), 9,09 % (1 jiwa) 2 kali dan tidak mendapatkan imunisasi TT 0 % (0 jiwa).

i. Distribusi berdasarkan rencana persalinan pada ibu hamil

Diagram 3.10

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan rencana persalinan ibu hamil

Diagram di atas menggambarkan semua ibu hamil sudah mempunyai rencana melahirkan dengan persentase 100 % (11 jiwa).j. Distribusi berdasarkan rencana KB setelah melahirkan

Diagram 3.11

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan rencana KB setelah melahirkan

Diagram diatas menggambarkan sebagian besar 54,54 % (6 jiwa) sudah punya rencana KB, dan 45,45 % (5 jiwa) belum punya rencana KB setelah melahirkan.2. ANAK DAN BALITA

a. Distribusi berdasarkan pemeriksaan balita ke posyandu

Diagram 3.12

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan balita yang dibawa ke Posyandu

Diagram di atas menggambarkan sebagian besar balita dibawa ke Posyandu sebanyak 67,57%(75 jiwa) orang dan 32,43% (36 jiwa) tidak dibawa ke Posyandu.

b. Distribusi berdasarkan alasan balita tidak dibawa ke posyandu

Diagram 3.13

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan alasan balita tidak dibawa ke posyandu

Diagram 3.13 mendeskripsikan tentang alasan balita di RW 5 Desa Limpakuwus yang disebabkan karena jauh sebanyak 2,78%(1 jiwa), 2,78% (1 jiwa) disebabkan karena tidak ada waktu, 94,44% (34 jiwa) disebabkan karena imunisasi sudah lengkap.

c. Distribusi berdasarkan kepemilikan KMS

Diagram 3.14

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas kepemilikan KMS pada ibu dengan anak balita

Diagram di atas menggambarkan bahwa semua ibu sudah memiliki kartu menuju sehat dengan persentase 100% (111 jiwa).

d. Distribusi berdasarkan imunisasi pada anak

Diagram 3.15

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah balita yang telah diimunisasi

Diagram diatas menggambarkan bahwa semua bayi sudah lengkap imunisasinya sesuai umur dengan persentase 100% (111 jiwa ).

e. Distribusi berdasarkan jenis imunisasi yang didapatkan

Diagram 3.16

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kelengkapan imunisasi yang didapatkan balita

Diagram diatas mendekripsikan sebagian besar dengan persentase 100% (111 jiwa) jenis imunisasi yang didapatkan sudah lengkap dan 0% (0) jenis imunisasi yang didapatkan belum lengkap.

f. Distribusi berdasarkan anak balita yang menderita penyakit

Diagram 3.17

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan riwayat balita yang pernah menderita sakit

Diagram diatas sebagian besar dengan persentase 100% (111) anak menderita penyakit dan 0% (0) tidak anak menderita penyakit. g. Distribusi berdasarkan penyakit yang diderita balita

Diagram 3.18

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan penyakit yang diderita balita

Diagram diatas sebagian besar dengan persentase 3,60%(4) menderita diare, 85,59%(95) menderita batuk pilek, dan sebanyak 9,91%(11) anak menderita panas.

h. Distribusi berdasarakan lamanya anak sakit

Diagram 3.19

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan lamanya anak sakit

Diagram diatas menggambarkan lamanya sakit pada anak dengan persentase 89,19% (99) anak sakit < 2 minggu, 10,81% (12) anak sakit > 2 minggu.i. Distribusi berdasarkan cara penanganan anak sakit

Diagram 3.20

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan cara penanganan dengan anak sakit

Diagram diatas mendiskripsikan sebagian besar dengan persentase 94,59% (105) anak dibawa ke PKD/bidan Desa/mantri/dokter, 5,41% (6) diberikan obat warung.

3. ISPA

a. Distribusi berdasarkan anggota keluarga yang mengalami ISPA

Diagram 3.21

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan anggota keluarga yang mengalami ISPA.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang anggota keluarga yang mengalami ISPA pada satu tahun terakhir, dari 111 jiwa balita diRW 5 Desa Limpakuwus, terdapat 79,2 % (88 jiwa) pernah mengalami ISPA dalam 1 tahun terakhir dan 20,8% (23 jiwa) tidak mengalami ISPA dalam satu tahun terakhir. Jadi, sebagian besar balita di RW 5 mengalami ISPA dalam 1 tahun terakhir ini.b. Distribusi berdasarkan tetangga disekitar rumah (1 RT) yang menderita ISPA.Diagram 3.22

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan tetangga disekitar rumah (1 RT) yang menderita ISPA.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang tetangga disekitar rumah (1 RT) yang menderita ISPA, dari 88 KK yang menyatakan mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 46,3% (19 jiwa) menyatakan ada tetangga disekitar rumahnya dalam 1 RT yang pernah mengalami ISPA dan 53,7% (22 jiwa) menyatakan tidak ada tetangga disekitar rumahnya dalam 1 RT yang pernah mengalami ISPA. Jadi, sebagian besar balita yang mengalami ISPA tidak memiliki tetangga disekitar rumah dalam 1 RT yang menderita ISPA.c. Distribusi berdasarkan anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok

Diagram 3.23

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok, dari 88 KK yang mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 95,4 % (84 jiwa) menyatakan anggota keluarganya ada yang merokok dan 4,5 % (4 jiwa) menyatakan anggota keluarganya tidak ada yang merokok. Jadi, sebagian besar balita yang mengalami ISPA dikeluarganya ada anggota keluarga yang merokok.d. Distribusi berdasarkan penggunaan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumah.Diagram 3.24Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan penggunaan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumah.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang penggunaan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumah, dari 88 KK yang mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 95,5% (84 jiwa) menyatakan masih menggunakan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumah dan 4,5% (4 jiwa) menyatakan tidak menggunakan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumah. Jadi, sebagian besar keluarga yang mempunyai balita yang menderita ISPA masih menggunakan kayu/arang dalam memasak sehari-hari dirumahnya.e. Distribusi berdasarkan adanya cerobong asap dalam penggunaan kayu/arang

Diagram 3.25

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kepemilikan cerobong asap di dapur

Diagram diatas mendeskripsikan tentang adanya cerobong asap dalam penggunaan kayu/arang dalam memasak, dari 88 KK yang menyatakan mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 17,1% (15 jiwa) menyatakan mempunyai cerobong asap dalam penggunaan kayu/arang dalam memasak dan 82,9 % (73 jiwa) menyatakan tidak mempunyai cerobong asap dalam penggunaan kayu/arang dalam memasak. Jadi, sebagian besar keluarga yang mempunyai balita yang menderita ISPA tidak mempunyai cerobong asap dalam penggunaan kayu/arang dalam memasak.

f. Distribusi berdasarkan adanya pembuangan tempat sampah akhir didekat rumah

Diagram 3.26

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan adanya pembuangan tempat sampah akhir didekat rumah.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang adanya tempat pembuangan akhir didekat rumah, dari 88 KK yang mempunyai balita yang pernah mengalami ISPA, 100% (88 jiwa) menyatakan tidak mempunyai tempat pembuangan sampah akhir didekat rumah. Jadi, sebagian besar keluarga yang mempunyai balita yang menderita ISPA tidak mempunyai tempat pembuangan sampah akhir didekat rumah.g. Distribusi berdasarkan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah di rumahDiagram 3.27

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah dirumah.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang proses pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah dirumah, dari 88 KK yang menyatakan mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 79,5% (70 jiwa) menyatakan melakukan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah dirumah dan 20,45% (18 jiwa) menyatakan tidak melakukan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah dirumahnya. Jadi, sebagian besar keluarga yang mempunyai balita yang menderita ISPA melakukan pembakaran sampah dalam pengelolaan sampah dirumahnya.

h. Distribusi berdasarkan penggunaan lampu teplok dalam penerangan dirumahDiagram 3.28

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan penggunaan lampu teplok dalam penerangan dirumah.

Diagram diatas mendeskripsikan tentang penggunaan lampu teplok dalam penerangan rumah, dari 88 KK yang menyatakan mempunyai balita yang menderita ISPA, sekitar 100% (88 jiwa) menyatakan tidak menggunakan lampu teplok dalam penerangan. Jadi, sebagian besar keluarga yang mempunyai balita yang menderita ISPA, sudah tidak menggunakan lampu teplok dalam penerangan rumah.

i. Distribusi berdasarkan adanya pabrik/industri didekat rumah yang mengeluarkan bau menyengat/asapDiagram 3.29

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan adanya pabrik/industri didekat rumah yang mengeluarkan bau menyengat/asap.

Diagram diatas mendeskripskikan tentang adanya pabrik/industri dekat rumah yang mengeluarkan bau menyengat/asap, dari 88 KK yang menyatakan mempunyai balita yang menderita ISPA, 81,8% (72 jiwa) menyatakan tidak ada pabrik/industri dekat rumah yang mengeluarkan bau menyengat/asap dan 18,8% (16 jiwa) menyatakan ada pabrik/ industri dekat rumah yang mengeluarkan bau menyengat.

D. PHBS

1. Distribusi responden berdasarkan anggota keluarga yang merokok

Diagram 3.30

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah anggota keluarga yang merokok

Diagram diatas menggambarkan jumlah persentase anggota keluarga yang merokok di RW 5 Desa Limpakuwus sebanyak 97,01% (130 jiwa) dan sebanyak 2,99% (4 jiwa) anggota keluarga tidak merokok.

2. Distribusi responden berdasarkan persalinan terakhir

Diagram 3.31

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah persalinan terakhir di tenaga kesehatan

Diagram diatas mendeskripsikan tentang persentase persalinan terakhir di tenaga kesehatan di RW 5 Desa Limpakuwus sudah 100% (23jiwa)

3. Distribusi berdasarkan pemakai alat kontrasepsi

Diagram 3.32

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah pemakai alat kontrasepsi

Diagram diatas persentase warga di RW 5 Desa Limpakuwus yang memakai alat kontrasepsi sebanyak 87,0% (87 jiwa), sedangkan yang tidak memakai alat kontrasepsi sebanyak 13,0 % (13 jiwa).

4. Distribusi berdasarkan bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif

Diagram 3.33

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif

Diagram diatas mendeskripsikan tentang persentase bayi di RW 5 yang diberikan asi eksklusif 0-6 bulan sebanyak 35,29 % (6 jiwa) sedangkan yang tidak memberikan asi eksklusif sebanyak 64,71 % (11 jiwa)

5. Distribusi berdasarkan jumlah balita yang melakukan penimbangan 6 bulan terakhir

Diagram 3.34

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah balita yang melakukan penimbangan 6 bulan terakhir

Diagram diatas persentase jumlah warga di RW 5 Desa Limpakuwus yang melakukan penimbangan balita 6 bulan terakhir sebanyak 78,35% (105 jiwa), dan yang tidak sebanyak 21,6 % (29 jiwa).

6. Distribusi berdasarkan keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium

Diagram 3.35

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium

Diagram diatas persentase warga yang mengkonsumsi garam beryodium sebanyak 100 % (134 jiwa)

7. Distribusi berdasarkan keluarga yang mengkonsumsi buah dan sayur

Diagram 3.36

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang mengkonsumsi buah dan sayur

Diagram diatas persentase warga RW 5 Desa Limpakuwus yang mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak 86,15 % (86 jiwa), sedangkan sebanyak 35,8% (48 jiwa) tidak mengkonsumsi buah dan sayur.

8. Distribusi berdasarkan jumlah keluarga yang memiliki asuransi kesehatan

Diagram 3.37

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang memiliki asuransi kesehatan

Diagram diatas persentase warga RW 5 Desa Limpakuwus yang memiliki asuransi kesehatan sebanyak 80,9% (108 jiwa), dan yang tidak memiliki asuransi kesehatan sebanyak 19,1% (26 jiwa)

9. Distribusi berdasarkan keluarga mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB

Diagram 3.38

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB

Diagram diatas persentase warga RW 5 Desa Limpakuwus yang mencuci tangan setelah BAB dan sebelum makan sebanyak 83,58% (112 jiwa), sedangkan yang tidak mencuci tangan sebanyak 16,42% (22 jiwa).

10. Distribusi berdasarkan keluarga yang menggosok gigi sebelum tidur malam

Diagram 3.39

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang menggosok gigi sebelum tidur malam

Diagram diatas persentase warga RW 5 Desa Limpakuwus yang menggosok gigi sebelum tidur malam sebanyak 56,72% (76 jiwa), sedangkan yang tidak menggosok gigi malam sebanyak 43,28% (58 jiwa)11. Distribusi berdasarkan jumlah keluarga yang melakukan aktivitas fisik

Diagram 3.40

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jumlah keluarga yang melakukan aktivitas fisik

Diagram diatas menggambarkan jumlah persentase warga RW 5 Desa Limpakuwus yang melakukan aktivitas fisik sebanyak 78,36% (105 jiwa), sedangkan yang tidak melakukan aktivitas fisik sebanyak 21,64% (29 jiwa).

E. KESEHATAN LINGKUNGAN1. Sumber Air

a. Distribusi berdasarkan sumber air yang digunakan untuk memasak

Tabel 3.4Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas sumber air yang digunakan untuk memasak

KategoriJumlahPersentase (%)

PAM42,99

Sumur 1511,19

Sungai 64,48

Air mineral 00

Penampungan air hujan 00

Mata air10981,34

Lain-lain 00

Jumlah 134100

Tabel di atas sumber air untuk masak, minum dan kebutuhan rumah tangga masyarakat di RW 5 Desa Limpakuwus. Sebagian besar sumber air masyarakat berasal dari mata air dengan presentase 81,34% (109 KK), sumur dengan presentase 11,19% (15 KK), sungai dengan presentase 4,48% (6 KK) dan 4 KK dengan presentase 2,99% menggunakan sumber air lain-lain.

b. Distribusi berdasarkan jarak sumber air dengan septi tank

Diagram 3.41

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jarak sumber air dengan septitank

Diagram diatas mendeskripsikan jarak sumber air dengan pembuangan air limbah atau septi tank. Sebagian besar jarak sumber air warga >10 meter dengan presentasi 76,12% (102 KK), dan berjarak 5 meter) dari pembuangan sampah akhir.

3. Makanan dan Minuman

a. Distribusi berdasarkan tempat penyimpanan makanan setelah dimasak

Diagram 3.47

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kondisi tempat penyimpanan makanan stelah dimasak.

Diagram diatas menggambarkan kondisi penyimpanan makanan yang telah dimasak oleh tiap keluarga di RW 5 Desa Limpakuwus. Sebagian besar dengan persentase 92% (124 KK) melakukan tindakan penutupan pada makanan yang telah dimasak dan 10 KK dengan persentase 8% membiarkan makanan yang telah dimasak dalam kondisi terbuka.

b. Distribusi berdasarkan cara pencucian makanan yang menggunakan air mengalir

Diagram 3.48

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan cara pencucian makanan menggunakan air mengalir

Diagram diatas mendeskripsikan kebiasaan warga RW 5 Desa Limpakuwus yang mencuci bahan makanan dengan menggunakan air mengalir bersih sebelum dimasak. Sebanyak 127 KK dengan prosentase 94,78% melakukan kebiasaan mencuci makanan sebelum dimasak dan sebagian kecil dengan jumlah 7 KK (5,22%) tidak melakukan.

c. Distribusi berdasarkan pemanfaatan jelantah untuk memasak

Diagram 3.49

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pemanfaatan jelantah untuk memasak.

Diagram diatas mendeskripsikan penggunaan minyak bekas/ lebih dari sekali penggorengan dan digunakan lagi untuk memasak oleh warga di RW 5 Desa Limpakuwus. Ada 128 KK dengan prosentase 95,52% memakai kembali minyak bekas untuk memasak dan 4,48% (6 KK) tidak menggunakan minyak bekas untuk memasak (hanya sekali pakai).

d. Distribusi berdasarkan makanan pokok warga

Diagram 3.50

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan makanan pokok warga

Diagram diatas menggambarkan makanan pokok RW 5 Desa Limpakuwus, sejumlah 134 warga dengan prosentase 100% adalah beras.

e. Distribusi berdasarkan menu makanan yang disajikan

Tabel 3.7Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan menu makanan yang disajikan

KategoriJumlahPersentase (%)

Nasi+sayur10,75

Nasi+lauk107,46

Nasi+lauk+sayur12291,04

Nasi+lauk+sayur+buah10,75

Nasi+lauk+sayur+buah+susu00

Lain-lain00

Jumlah134100

Diagram diatas mendeskripsikan menu yang sering disajikan dalam sehari-hari di RW 5 Desa Limpakuwus. 91,04% (122 KK) menyajikan nasi+lauk+sayur, 0,75% (1 KK) menu yang disajikan nasi+lauk+sayur+buah, 9,75% (1 KK) menu yang disajikan nasi+sayur, dan 7,46% (10 KK) menu yang disajikan dalam sehari-hari adalah nasi+lauk.

4. Pembuangan Limbah

a. Distribusi berdasarkan kebiasaan keluarga BAK dan BAB

Tabel 3.8Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kebiasaan BAK dan BAB

KategoriJumlahPersentase (%)

Jamban7354,4

Sungai3727,6

Kolam2417,9

Lain-lain00

Jumlah134100

Tabel diatas menggambarkan kebiasaan keluarga dalam BAB dan BAK di RW 5 Desa Limpakuwus.73 KK dengan presentase 54,4% biasa BAB dan BAK di jamban, 27,6% dengan jumlah 37 KK biasa BAB dan BAK di sungai, 24 KK (17,9%) terbiasa BAB dan BAK di Kolam.

b. Distribusi berdasarkan kepemilikan jamban

Diagram 3.51

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kepemilikan jamban

Diagram diatas mendeskripsikan kepemilikan warga akan jamban di RW 5 Limpakuwus. Sejumlah 62 KK dengan prosentasi 46,2% memiliki jamban pribadi, 11 KK (8,2%) menggunakan jamban umum, 61 KK (45,5%) tidak mempunyai jamban.5. Kandang Ternak

a. Distribusi berdasarkan kepemilikan kandang

Diagram 3.52

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan kepemilikan kandang

Diagram diatas mendeskripsikan kepemilikan kandang ternak warga di RW 5 Desa Limpakuwus. 134 KK dengan prosentase 64,18% (86 KK) memiliki kandang ternak dan 35,82% (48 KK) tidak memiliki.

b. Distribusi berdasarkan letak kandang

Diagram 3.53

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan tataletak kandang

Diagram diatas mendeskripsikan letak kandang ternak warga RW 5 Desa Limpakuwus. 87,21% dengan jumlah pemilik ternak 75 KK meletakkan kandangnya di luar rumah dengan jarak < 10 meter, sebanyak 8 KK dengan prosentase 9,30% meletakkan kandangnya diluar rumah dengan jarak > 10 meter dan 3,49% (3 KK) letak kandang ternaknya berada di dalam rumah.

c. Distribusi berdasarkan frekuensi pembersihan kandang

Tabel 3.9Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan frekuensi pembersihan kandang

KategoriJumlahPersentase %

Tidak pernah2427,91

Setiap hari2124,42

2-4 hari sekali1315,12

5-7 hari sekali2225,58

>1 minggu66,98

Jumlah86100

Diagram diatas menggambarkan frekuensi pembersihan kandang ternak, sebanyak 21 KK dengan persentase 24,42% membersihkan kandang ternak mereka setiap hari, 27,91% dengan jumlah 24 KK tidak pernah melakukannya, 15,12% (13 KK) membersihkan kandang ternaknya 2-4 hari sekali, sebanyak 22 KK (25,58%) melakukan pembersihan kandang ternak mereka 5-7 hari sekali dan 6,98% dengan jumlah 6 KK melakukan pembersihan kandang ternaknya > 1 minggu.

6. Perumahan

a. Distribusi berdasarkan tipe rumah

Diagram 3.54

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan tipe rumah

Diagram diatas mendeskripsikan distribusi tipe rumah, distribusi diatas tipe permanen berjumlah 86 KK dengan prosentase 64,18%, semi permanen 25,37% (34 KK) dan rumah dengan tipe tidak permanen 10,45 % (14 KK).

b. Distribusi berdasarkan lantai rumahDiagram 3.55

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan lantai rumah

Diagram diatas mendeskripskan warga dengan berlantai tegel/ keramik berjumlah 69 KK dengan prosentase 51,49%, berlantai semen 33,58% dengan jumlah 45 KK, 14,93% pada 20 KK berlantai tanah.c. Distribusi berdasarkan jendela per ruangan

Diagram 3.56

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan jendela per ruangan

Diagram diatas menggambarkan sebagian besar warga dengan persentase 92% (124 KK) rumahnya memiliki jendela di setiap ruangan dan 10 KK dengan persentase 8% tidak semua ruangan ada jendelanya.

d. Distribusi berdasarkan dibukanya jendela setiap hari

Diagram 3.57

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan dibukanya jendela setiap hari

Diagram diatas menggambarkan sebagian besar warga membuka jendela rumahnya setiap hari dengan persentase 85,8% yang terdiri dari 115 KK dan 19 KK (14,2%) tidak membuka jendela rumah mereka setiap hari. e. Distribusi berdasarkan pemanfaatan pekarangan

Tabel 3.10Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan pemanfaatan pekarangan

KategoriJumlahPersentase %

Kebun5141.1 %

Kolam3629%

Kandang4533,5%

Toga21.6%

jumlah 134100%

Diagram diatas mendeskripsikan pemanfatan pekarangan sebagian besar dengan persentase 41.1 %( 51KK) untuk kebun, 29 % (36KK) sebagai kolam 31.5, %( 41KK) untuk kandang ternak, 1.6% (2KK) f. Distribusi berdasarkan atap rumah yang digunakan

Diagram 3.58

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan atap rumah yang digunakan

Diagram diatas mendeskripsikan sebagian besar rumahnya beratap genteng dengan porsentase 85.1% (120KK), 14.1% dengan jumlah 20 KK rumahnya beratap seng dan 1KK (0.7%) rumahnya beratapkan yang lain.

g. Distribusi berdasarkan letak rumah dengan sumber polusi

Diagram 3.59

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkanletak rumah dengan sumber polusi

Diagram diatas sejumlah 110KK (82.7%) merasa ada sumber polusi di dekat rumahnya, dan 20KK dengan persentase 15.3% tidak ada sumber polusi di dekat rumahnya.

h. Distribusi berdasarkan alat yang digunakan keluarga untuk memasak

Tabel 3.11Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan alat yang digunakan keluarga untuk memasak

KategoriJumlahPersentase %

Kompor minyak31.84%

Kompor gas8451.5%

Kompor listrik --

Tungku/pawon7646.6%

jumlah 163 100%

Berdasarkan tabel diatas kegiatan memasak sehari-hari.51.5% (84 KK) menggunakan kompor gas, 3 KK (1,84%) menggunakan kompor minyak dan 46.6 % (76 KK) tungku/pawon.

i. Distribusi berdasarkan warga yang menggunakan obat nyamuk bakar

Diagram 3.60

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan warga yang menggunakan obat nyamuk bakar

Berdasarkan diagram diatas sebagian besar warga dengan jumlah 89 KK (66%) tidak pernah menggunakan, 34% dengan 45 KK menggunakan obat nyamuk bakar.

j. Distribusi berdasarkan letak dapur

Diagram 3.61

Distribusi warga RW 5 Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas berdasarkan letak dapur

Distribusi diatas dengan persentas 3.73% (5KK) dapurnya dekat kamar tidur, 95,52% (128KK) dapurnya terletak dibelakang rumah dan 0,75% (1KK) letak dapurnya ditempat lain.

F. Desa Siaga

Hasil wawancara dengan salah satu tenaga kesehatan didusun 3 Limpakuwus adalah sebagai berikut kader kesehatan di Desa Limpakuwus sebayak 35 orang dengan masing-masing RW 5 orang tetapi hanya beberapa kader yang aktif, adanya puskesmas pembantu dan pusling, forum kesehatan Desa sudah terbentuk, peran FKD dirasakan belum optimal dan belum ada legalitas dari Desa (SK). Poskesdes sudah terbentuk tahun 2012 namun belum optimal karena fasilitas masih bersumber dari puskesmas pembantu. Kegiatan kunjungan rumah telah ada seperti Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dan PHBS diDesa Limpakuwus dilakukan setiap 1 bulan sekali akan tetapi belum maksimal karena tidak dilakukan secara rutin dan hanya di RW tertentu saja. Sedangkan untuk deteksi dini gangguan jiwa di tingkat rumah tangga tidak ada, baru ada pendataan saja dan penanggung jawabnya Puskesmas. Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan Kegawatdaruratan di Desa Limpakuwus belum ada, akan tetapi pernah ada pelatihan tentang siaga bencana yang diikuti oleh tenaga kesehatan Desa dan beberapa masyarakat. Ambulance Desa belum ada, jika ada kejadian yang gawat darurat biasanya menggunakan mobil salah satu masyarakat Desa secara sukarela ditunjuk oleh Desa untuk membantu warga. Deteksi dini terhadap kasus penyakit berbasis masyarakat di Desa Limpakuwus dilakukan oleh puskesmas, dan untuk system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat di Desa Limpakuwus di dapat dari masyarakat sendiri dan baru RW 1 yang manajemen pembiayaannya yang sudah berjalan. Desa Limpakuwus memiliki 1 bidan Desa dan 1 perawat setiap hari senin, kamis dan sabtu diadakan Puskesmas keliling. Dokter di Desa Limpakuwus tidak ada, setiap hari kamis di puskesmas pembantu mendatangkan dokter untuk kegitan pelayanan kesehatan dasar.

G. ANALISA DATA

Tabel 3.12 Analisa data pengkajian komunitas dusun 2 LimpakuwusNo.DataProblemEtiologi

1.DO

1. Terdapat 63 kasus ISPA pada balita di Desa Limpakuwus tahun 2013 berdasarkan data puskesmas pembantu Desa Limpakuwus Sumbang pada tahun 2013.2. 88 Balita (79,2%) menderita ISPA 1 tahun terakhir di dusun 2 Limpakuwus.3. 19 jiwa (46,3%) yang mempunyai tetangga disekitar rumah (1RT menderita ISPA)4. Anggota keluarga yang merokok di dalam rumah 84 jiwa sebesar 95,4%.5. 84 jiwa (95,5%) keluarga yang menggunakan kayu atau arang dalam memasak sehari-hari.6. 73 jiwa (82,9%) yang tidak mempunyai cerobong asap dalam penggunaan kayu atau arang dalam memasak DS:

Berdasarkan hasil wawancara, hampir seluruh ibu mengatakan anaknya pernah menderita ISPA

Timgginya angka kejadian ISPA pada balita di Dusun 2 Limpakuwus Perilaku keluarga yang merokok dan Lingkungan yang kurang sehat

3.1. Terdapat 11 ibu hamil di dusun 2 Limpakuwus.

2. Sebanyak 8 jiwa (72,73%) kehamilan ke trimester ke 23. Sebanyak 2 jiwa yang pernah mengalami keguguran

4. Sebanyak 5 klien mngatakan tidak tau tanda-tanda bahaya kehamilan

Risiko tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di dusun 2 Limpakuwus

Kurang pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya ibu saat hamil

4.1. 78,36 % warga membuang sampah di pekarangan, 3,73 % di sungai, 7,46 % di sembarang tempat, 8,96 % di tempat sampah.

2. Tempat penampungan sampah sementara yang terbuka sebanyak 94,03 % sedangkan yang tertutup sebanyak 5,97 %. 3. Jarak pembuangan sampah dekat dengan rumah 79,85%, jauh dari rumah 20,15 %4. Kebiasaan BAB di kolam (17,91%), jamban/WC (54,48%), sungai (27,61%).

5. Kepemilikan septic tank (36,99%) di rumah sedangkan yang tidak (63,01%).6. Pembuangan air limbah dengan cara selokan (7,46%), kolam (18,66%), sungai (40,3%), resapan (20,9%).

7. Kepemilikan kandang ternak sebanyak 86 orang (64,18%).

8. Letak kandang ternak yang berada didalam rumah 3 orang (3,49%), diluar rumah < 10 m 75 orang (87,21%), dan diluar rumah > 10 m 8 orang (9,30%)

9. Pembersihan kandang ternak: tidak pernah (27,91%), setiap hari (24,42%), 2-4 hari sekali (15,12%), 5-7 hari sekali (25,58%), lebih dari seminggu (6,98%).

Risiko terjadinya penurunan derajat kesehatan di dusun 2 Desa LimpakuwusKurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

5.Sebanyak 58 (43,28%) tidak memiliki kebiasaan sikat gigi sebelum tidur Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar warga malas untuk menggosok gigi sebelum tidur

Ketidakefektifan pemeliharaan perilaku hidup bersih dan sehat (gosok gigi sebelum tidur) pada warga RW 5 Desa LimpakuwusBelum terbiasanya melakukan gosok gigi sebelum tidur

6DS:

1. Tenaga kesehatan di Desa Limpakuwus mengatakan peran kader Desa sudah ada tetapi masih perlu ditingkatkan peran dan sertanya.; tenaga kesehatan dusun 3 mengatakan di dusun 3 telah ada kelompok surveilans PHBS dan Kadarsi tetapi pelaksanaannya kurang optimal baru berjalan 1 kali yaitu di RW 3. 2. Tenaga kesehatan dusun 3 menyatakan kader RW 5 yang aktif hanya 4 orang.

3. Kelompok survei dusun 3 sudah ada, akan tetapi pelaksanaan survei hanya dilaksanakan jika ada kasus/pada waktu tertentu dan sebagian dilakukan oleh petugas kesehatan Desa.

4. Tenaga kesehatan dusun 3 mengatakan tidak ada survey untuk gangguan jiwa, dana sehat/sosial dan kelompok pendonor darah.

5. Tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat di Desa Limpakuwus mengatakan bahwa di dusun 2 pernah terjadi tanah longsor yang menimpa salah satu rumah warga tahun 2013.

6. Tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat mengatakan tidak ada sistem kegawatdaruratan di Desa Limpakuwus, tetapi pernah melakukan pelatihan siaga bencana hanya beberapa orang.

7. Tenaga kesehatan Desa mengatakan sering terjadi kecelakaan di Desa LimpakuwusDO:

1. Jumlah posyandu balita 7, posyandu lansia 5

2. Jumlah kader masing-masing RW adalah 5 kader sehingga totalnya 35 kader untuk 1 Desa3. Pembiayaan kesehatan Desa berasal dari dana PNPM sebesar Rp3.260.000 untuk 7 posyandu/tahun, Rp2.091.000 untuk 5 posyandu lansia pertahun

4. Jumlah penderita hipertensi di dusun 1 sebesar 20, dusun 2 sebesar 15, dusun 3 kuthaliman sebesar 20 lansia

5. Letak geografis Desa Limpakuwus:

a. Terletak di kaki Gunung Slamet

b. RW 5,6,7 merupakan daerah rawan longsor karena berada di struktur tanah yang tinggi

c. Karakteristik tanah RW 5,6,7 adalah tanah gembur.Potensial peningkatan derajat kesehatan masyarakat Desa Limpakuwus

-

H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN1. Tingginya angka kejadian ISPA balita di Dusun 2 Limpakuwus berhubungan dengan Perilaku keluarga yang merokok dan Lingkungan yang kurang sehat

2. Risiko tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di dusun 2 Limpakuwus berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tanda- tanda bahaya ibu saat hamil

3. Risiko terjadinya penurunan derajat kesehatan di dusun 2 Desa Limpakuwus berhubungan dengan kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

4. Ketidakefektifan pemeliharaan perilaku hidup bersih dan sehat (gosok gigi sebelum tidur) pada warga RW 5 Desa Limpakuwus berhubungan dengan belum terbiasanya melakukan gosok gigi sebelum tidur5. Potensial peningkatan derajat kesehatan masyarakat Desa LimpakuwusI. PERUMUSAN PRIORITAS MASALAHPenentuan prioritas masalah dilakukan dengan kriteria penapisan keperawatan komunitas sesuai tabel 3.13Tabel 3.13 Kriteria penapisan penentuan prioritas diagnosa keperawatan komunitas dusun LimpakuwusDx.KRITERIA PENAPISAN

a b c d e f g h i j kl Jumlah

1.54545543424348

2.53444554424347

3.53544454424347

4.54444544424347

5.53544443324344

Skore antara rentang 1-5 dengan skala 1 paling rendah, dan 5 paling tinggi.Keterangan :

a. Sesuai dengan peran perawat komunitas

b. Jumlah yang berisiko c. Besarnya resiko d. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatane. Minat masyarakat f. Kemungkinan untuk diatasi g. Sesuai program pemerintah h. Sumber daya tempat i. Sumber daya waktu j. Sumber daya dana k. Sumber fasilitas kesehatan

l. Sumber daya manusia Berdasarkan tabel 3.13, diagnosa keperawatan komunitas di dusun Limpakuwus berdasarkan skala prioritas adalah tingginya angka kejadian ISPA balita di Dusun 2 Limpakuwus berhubungan dengan perilaku keluarga yang merokok dan lingkungan yang kurang sehat

J. RENCANA KEPERAWATAN

Tabel 3.14 Perencanaan keperawatan berdasarkan diagnosa masalah komunitas dusun LimpakuwusNoDx.TujuanSasaranStrategiRencana KegiatanHari/tglTempatEvaluasiEvaluator

KriteriaStandar

1Tingginya angka kejadian ISPA balita di Dusun 2 Limpakuwus berhubungan dengan lingkungan yang kurang sehatSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 minggu diharapkan tidak ada kasus ISPA di dusun Limpakuwus Jangka Pendek

Diharapkan masyarakat mampu:

a. Meng-identifikasi masalah ISPAb. Meng-atasi masalah ISPA

c. Meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya ISPA

Ibu-ibu balita Dusun 2 Desa LimpakuwusPendidikan kesehatan dan penyuluhanPenyuluhan ISPA dan cara cuci tangan yang baik dan benar pada perkumpulan RT

Selasa, 26 Nove-mber 2013Posyandu 2 Dusun 2Verbal

Psiko-motora. Masyarakat mampu menjelaskan pengertian dan tanda-tanda ISPA

b. Masyarakat mampu menjelaskan cara mencegah dan mengatasi ISPA

c. Masyarakat mampu mempraktek-an cara cuci tangan yang baik dan benar

d. Masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih Kader posyandu balita Mahasiswa profesi ners

3.Risiko tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di dusun 2 Limpakuwus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 minggu diharapkan tidak terjadi anemia pada ibu hamil di daerah dusun 3 LimpakuwusJangka pendek: Diharapkan ibu hamil :

a. Tidak mengalami anemia selama kehamilan

b. Rutin dalam pemeriksan kehamilan

Ibu hamil di wilayah dusun 2 Desa LimpakuwusPendidikan kesehatan

Kemitraan

a. Penyuluh-an mengenai anemia pada ibu hamil

b. Bekerja-sama dengan bidan Desa untuk koordinasi waktu dan tempat kegiatan penyuluh-an

c. Penyuluh-an tentang tanda dan bahaya kehamilan

Kamis, 21 Nove-mber 2013Puskes-mas pembantu (kelas ibu hamil)Verbal

Psikomotor a. Masyarakat khususnya ibu hamil mampu menyebut-kan pengertian anemia pada kehamilan

b. Masyarakat khususnya ibu hamil mampu menyebut-kan tanda dan gejala anemia

c. Masyarakat khususnya ibu hamil mampu menyebut-kan cara pencegahan anemia

d. Tidak ada ibu hamil yang mengalami anemia yang ditandai dengan tidak adanya penurunan Hb

e. Mampu mempraktekan perawatan payudara (breast care), pijat oksitosin Puskesmas/bidan Desa Mahasiswa profesi ners

3.Risiko terjadinya penurunan kesehatan di dusun 2 Limpakuwus berhubungan dengan kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

.Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 minggu diharapkan tidak terjadi peningkatan kasus penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat

Jangka pendek:

a. Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat

b. Warga masyarakat termotivasi ikut mencegah terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat

c. Terjadi peningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan

d. Warga masyarakat berpartisipasi dengan lembaga lintas sektoral dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan

e. Warga masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga

MasyarakatDesa Limpakuwus Ketua RT Tokoh Masyarakat Pemilik kandang ternakPendidikan kesehatan

Pem-berdayaan

Kemitraana. Penyuluh-an PHBS

b. Penyuluh-an pengelolaan sampah

c. Me-motivasi warga masya-rakat untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan meng-hindar dari faktor pencetus terjadinya penyakit

d. Melibat-kan ketua RT untuk menggerak-an warganya untuk selalu menerap-kan hidup bersih

e. Melibat-kan Ketua RT untuk mengada-kan kerja bakti di lingkungan

f. Mengada-kan lomba RT sehat

g. Bekerja sama dengan Puskesmas untuk menentu-kan indikator lomba RT sehat

h. Bekerja-sama dengan perangkat Desa untuk melakukan penjurian dalam lomba RT sehat

i. Bekerja sama dengan Puskesmas untuk mengawasi pelaksana-an PHBS rumah tangga warga Desa LimpakuwusSetiap per-

temu-an RTPer-kumpul-an warga

Respon verbal

Psikomotora. 75% warga mampu menyebut-kan tentang 10 indikator PHBS rumah tangga

b. 75% warga mampu menyebut-kan cara pengelolaan sampah di pemukiman

c. Setiap RT melakukan kegiatan kebersihan Kepala Desa/ perangkat Desa Puskesmas

Mahasiswa profesi ners

4.Ketidak-efektifan pemeliharaan perilaku hidup bersih dan sehat (gosok gigi) pada warga RW 5 Desa LimpakuwusSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 minggu diharapkan tidak terjadi penurunan derajat kesehatan pada warga dusun 2 Desa LimpakuwusJangka Pendek

Diha\rapkan masyarakat mampu:

d. Membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun

e. Meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya penurunan kesehatan

Bapak-bapak dusun 2 Desa LimpakuwusPendidikan kesehatanPenyuluhan cara gosok gigi yang baik dan benarSenin, 25 Nove-mber 2013 Anak kelas 1SDVerbal

Psiko

motora. Masyarakat mampu menjelaskan mengenai cara hidup bersih dan sehat

b. Masyarakat mampu menjelas-kan cara cuci tangan yang baik dan benar

a. Masyarakat mampu mempraktekan cara cuci tangan yang baik dan benar Bidan Desa Mahasiswa profesi ners

5.Potensial peningkatan derajat kesehatan masyarakat Desa Limpakuwus.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 minggu diharapkan kesehatan masyarakat meningkat.

Jangka pendek:

1. Meningkat-kan pengetahuan kader kesehatan tentang kegiatan UKBM (posyandu)

2. Peningkatan produktivitas kader kesehatan Desa3. Pengoptimal-kan peran FKD.

4. Pengomptimalan sistem pendanaan FKD

5. Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kegawat-daruratan dan siaga bencana

6. Terjadi peningkatan keterampilan dalam menangani kasus kegawat-daruratan dan siaga bencana

7. Terciptanya alur siaga bencana dan kegawat-daruratan Desa LimpakuwusSeluruh masya-rakat Desa LimpakuwusPendidikan kesehatan

Proses kelompok

Pendidikan Kesehatan

Kemitraan

Pemberdayaan

a. Mengada-kan pertemuan MDS (musya-warah Desa siaga)

b. Mengada-kan pelatihan SIAGA BENGA-WAN (Bencana dan Kegawat-daruratan Desa Limpakuwus)

c. Penyuluh-an tentang kegiatan posyandu (kegiatan 5 meja posyandu)d. Pelatihan kegiatan survillans.

e. Pelatihan tensi bagi kader posyandu.

f. Pembentukan kelompok surveilans

g. Bekerja-sama dengan pengrajin Desa untuk pelatihan keterampil-an kader tentang kerajinan tas PLAKO untuk me-nunjang pembiaya-an kesehatan DesaPos-yandu balita dan lansiaPosyandu Balita dan lansia

Verbal

Psikomotor

Afektifa. Kader kegiatan dapat menyebut-kan peran aktifnya dalam kegiatan kesehatan Desab. Kader kesehatan dapat menyebut-kan kegiatan yang ada dalam posyandu secara lengkap

c. Masya-rakat Desa dapat menyebut-kan tentang sistem kegawat-daruratan dan siaga

bencana

a. Seluruh kader kesehatan dapat mengukur tekanan darah

b. Masya-rakat Desa Limpakuwus dapat meng-aplikasikan ketrampil-an pertolong-an pertama sistem gawat darurat dan siaga bencana.

a. Kegiatan posyandu balita dan lansia yang sesuai pedoman dapat berjalan secara kontinu

b. Kunjungan kegiatan kelompok surveiland dapat berjalan setiap bulan

c. Peran FKD yang dapat menangani masalah kesehatan Desa secara mandiri.

d. Mana-jemen sistem pendanaan FKD berjalan dengan baik

Pihak puskes-mas Tenaga kesehatan Desa Perangkat Desa Maha-siswa Ners Unsoed

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tabel 3.15 Implementasi Keperawatan Komunitas RW 5I Desa LimpakuwusNoMasalah keperawatanKegiatanEvaluasiAnalisa

1KIAPenyuluhan ISPA tanggal Selasa 5 Oktober 2013 pukul 09.00 WIB di Rumah Ibu Mukhtarom RT 01 RW 07

1. Jumlah Peserta yang hadir dalam Posyandu sebanyak 35 orang2. Hasil yang dicapai :a) Proses :

1) Penyuluhan ini dilakukan di rumah Bu Mukhtarom RT 01 RW 07. Sebelum penyuluhan dimulai, persiapan dilakukan dari perisapan materi dan tempat. Persiapan materi meliputi pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) dan preplanning. Persiapan materi dimulai dengan membuat bahan presentasi dan leaflet. Materi yang akan dipaparkan didapat dari refrensi dan media online. Persiapan tempat dimulai dengan menghubungi ketua RT

2) Penyuluhan dilakukan dengan panel, yaitu materi ISPA. Penyuluhan dimulai dengan kegiatan posyandu dari pukul 08.00 WIB. Terdapat 10 mahasiswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Jumlah peserta penyuluhan yang datang sebanyak 35 ibu-ibu. Pemapaparan materi tentang ISPA selama 15 menit oleh Wina Rodiana. Penyuluhan diawali dengan perkenalan oleh Wina Rodiana. yang dianjutkan dengan presentasi materi dan diskusi tanya jawab.

b) Hasil :

1) Penjelasan ISPA: Hampir 75 % balita yang berada di dusun 2 pernah mengalami ISPA, dikarenakan factor cuaca yang dingin, selain itu kebanyakan penduduk masih menggunakan pawon untuk memasak.2) Diskusi seputar ISPA:

Ada pertanyaan yang muncul saat penyuluhan, yaitu : Ny. SitiPertanyaan: Kalau misalnya bayi pilek itu bagaimana mba?apa tidak apa-apa?

Jawaban: Terimakasih ibu buat pertanyaannya, sangat bagus sekali. Begini ibu, karena imun bayi belum terlalu baik sehingga untuk terkena pilek itu bisa terjadi. Tapi, ibu juga perlu tahu tanda-tanda ISPA yang paling khas adalah sulit bernafas pada bayi. Biasanya dapat dilihat dari gerakan dadanya bu. Kalau ada tanda-tanda itu, ibu bisa langsung membawa anak ibu ke tenaga kesehatan terdekat.

3) Saat evaluasi hanya beberapa ibu-ibu yang mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.

Kekuatan :

1. Antusiasme ibu-ibu yang mengikuti kegiatan penyuluhan

2. Tersedianya materi ISPA

3. Media yang digunakan menggunakan Leaflet.Kelemahan :

1. Ruangan yang digunakan kurang mendukung

2. Posisi duduk ibu-ibu yang kurang tepat

3. Balita yang rewelPeluang:

1. Jadwal kegiatan arisan dan pengajian yang rutin tiap bulannya

2. Peserta antusias dan aktif dalam forum.

3. Kader yang cukup aktifAncaman :

1. Pengetahuan ibu-ibu seputar ISPA yang kurang.

2. Pendidikan dan ekonomi ibu0ibu yang lemah.

Terapi Bermain.

Diadakan pada hari Selasa, tanggal 9 November 2013 di kediaman Ibu Ning (Kader Posyandu RW 5) RT 01 RW 06A. Terapi Bermain

1. Jumlah Peserta yang hadir dalam Posyandu sebanyak 50 orang, tetapi yang mengikuti terapi bermain sebanyak 25 orang.2. Hasil yang dicapai :

a) Proses :

1) Penyuluhan ini dilakukan di rumah Bu Ning Kader Posyandu. Sebelum penyuluhan dimulai, persiapan dilakukan dari perisapan materi dan tempat. Persiapan materi meliputi pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) dan preplanning. Persiapan materi dimulai dengan membuat lembar balik dan laflet. Materi yang akan dipaparkan didapat dari refrensi dan media online. Persiapan tempat dimulai dengan menghubungi tempat Kader Posyandu. Serta mempersiapkan permainan yang dibutuhkan.2) Terapi bermain dilakukan secara bergiliran karena alat-alat yang terbatas, terapi dilakukan dengan cara perlombaan supaya anak-anak termotivasi. Terapi bermain dimulai dengan kegiatan pengukuran BB dan TB dari pukul 08.30 WIB. Terdapat 4 mahasiswa yang mengikuti kegiatan terapi bermain ini yaitu Lita Heni, Mia Yuniar, Dea dan leli Rakhmawati. Jumlah terapi bermain yang datang sebanyak 25 ibu-ibu. Pemapaparan materi tentang manfaat terapi bermain selama 15 menit oleh Mia Yuniar. Penyuluhan diawali dengan perkenalan oleh Lita Heni. yang dianjutkan dengan proses permainan.b) Hasil :

1) Proses terapi bermain: bahwa hanya sebanyak 15 Ibu (25%) yang anaknya tidak rewel pada saat dilakukan pemeriksaan di posyandu. Selain itu 25 ibu-ibu (50%) yang balitanya senang dan menikmati kegiatan terapi bermain.

Kekuatan :

1. Tersediannya media untuk terapi bermain2. Memiliki data permasalahan KIA di RW 5I Limpakuwus

3. Tersedianya materi tentang terapibermain.Kelemahan :

1. Permainan yang disediakan kurang banyak dan terbatas.

2. Ketika dilakukan terapi bermain ada beberapa balita yang menangis sehingga ibu-ibu balita tidak konsentrasi dalam mengikuti kegiatan terapi bermain.Peluang:

1. Sudah terbentuknya Posyandu balita.

2. Aktifnya kegiatan Posyandu balita di Desa Limpakuwus.

3. Antusiasme ibu-ibu yang mempunyai balita mengikuti Posyandu balita.

4. Keberadaan kader posyandu balita di RT 01 dan RW 06 yang aktif.

5. Peserta antusias dan aktif dalam forum.

Ancaman :

1. Pengetahuan peserta yang kurang mengenai pentingnya bermain untuk anak-anak.

2. Kesibukan ibu-ibu sehingga jarang memperhatikan kondisi balitanya.

3. Keterbatasan ekonomi untuk membeli permainan.

Penyuluhan alat kontrasepsi dan KB tanggal 28 nov 2013 jam 15.00-16.30 di rumah warga rt 3 rw 71) Jumlah Peserta yang hadir sebanyak 18 orang

2) Hasil yang dicapai :

a) Proses :

1) Penyuluhan ini dilakukan di rumah warga rt 3 rw 7. Sebelum penyuluhan dimulai, persiapan dilakukan dari persiapan materi. Persiapan materi meliputi pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) dan preplanning. Persiapan materi dimulai dengan membuat leaflet. Materi yang akan dipaparkan didapat dari referensi dan media online. Penyuluhan dilakukan dengan metode diskusi, dimana langsung bisa mengajukan pertanyaan.

b) Hasil1) Penjelasan alat kontrasepsi dan KB: banyak peserta yang masih pasangan usia subur di rt 3 rw 7

2) Ketika diskusi tentang alat kontrasepsi dan KB banyak ibu yang mengajukan pertanyaan.

Kekuatan :

1. Sudah terbentuknya kader.

2. Antusiasme ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan KB dan banyaknya pertanyaan.

3. Tersedianya materi alat kontrasepsi dan KB

Kelemahan :

1. Media dalam memberikan penyuluhan kurang menarik.

2. Ketika dilakukan penyuluhan ada beberapa ibu yang tidak konsentrasi dalam mendengarkan penyuluhan karena lingkungan yang kurang mendukung.

3. Tempatnya yang tidak terlalu luas menjadikan peserta ada yg duduk diluar.

Peluang:

1. Keberadaan Bidan Desa dusun dua Limpakuwus yang aktif.

Ancaman :

1. Pengetahuan peserta yang kurang mengetahui tentang alat kontrasepsi.

2. Jarak yang jauh dengan puskesmas sehingga menyebabkan warga malas untuk memakai alat kontrasepsi.

Penyuluhan Breast Care tanggal 12 November 2013 jam 09.00 di Puskesmas Pembantu Desa Limpakuwus3) Jumlah Peserta yang hadir sebanyak 18 orang

4) Hasil yang dicapai :

b) Proses :

1) Penyuluhan ini dilakukan di Puskesmas Pembantu Limpakuwus. Sebelum penyuluhan dimulai, persiapan dilakukan dari persiapan materi dan tempat. Persiapan materi meliputi pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) dan preplanning. Persiapan materi dimulai dengan membuat leaflet. Materi yang akan dipaparkan didapat dari referensi dan media online. Persiapan tempat dimulai dengan menghubungi bidan Desa setempat2) Penyuluhan dilakukan dengan panel, yaitu materi Breast care. Penyuluhan dimulai dengan pemaparan materi tentang pentingnya breast care. Terdapat 5 mahasiswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Jumlah peserta penyuluhan yang datang sebanyak 18 ibu-ibu. Pemaparan materi tentang breast care selama 30 menit oleh Dwi Kristiarini dan dilanjutkan demonstrasi oleh Muji Rahayu. Penyuluhan diawali dengan perkenalan yang dianjutkan dengan presentasi materi dan pembagian leaflet.c) Hasil3) Penjelasan breast care: banyak ibu-ibu hamil dan kader Posyandu di Desa Limpakuwus yang masih belum mengenal breast care.

4) Ketika diskusi breast care ada ibu yang mengajukkan pertanyaan yaitu :

a. Mba kalau ASI sudah lancar masih perlu breast care?Jawaban : Breast care tetap bisa di lanjutkan sewaktu-waktu.

b. Minyak yang digunakan boleh minyak apa sajaa mba?

Jawaban : minyak yang digunakan bisa baby oil ataupun minyak goreng lainnya, namun tidak di bolehkan menggunakan minyak yang sudah di gunakan.Kekuatan :

4. Sudah terbentuknya kelas ibu hamil

5. Antusiasme ibu-ibu yang mengikuti kelas ibu hamil dengan banyak pertanyaan yang diajukan.

6. Tersedianya materi breast care

Kelemahan :

4. Ketika dilakukan penyuluhan ada beberapa ibu yang tidak konsentrasi dalam mendengarkan penyuluhan karena lingkungan yang kurang mendukung.

5. Tempatnya yang tidak terlalu luas menjadikan peserta ada yg duduk diluar.

Peluang:

2. Keberadaan Bidan Desa dusun tiga Limpakuwus yang aktif.

Ancaman :

3. Pengetahuan peserta yang kurang mengetahui tentang kehamilannya.

4. Jarak yang jauh dengan puskesmas sehingga menyebabkan peserta yang terkadang malas datang.

2.PHBSPenyuluhan tanda bahaya kehamilan tanggal 3 Desember 2013 jam 09.00 di Posyandu Dusun 2 Desa Limpakuwus1) Jumlah Peserta yang hadir sebanyak 36 orang

2) Hasil yang dicapai :

a) Proses :

Penyuluhan ini dilakukan di Posyandu dusun 2 Desa Limpakuwus. Sebelum penyuluhan dimulai, persiapan dilakukan dari persiapan materi dan tempat. Persiapan materi meliputi pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) dan preplanning. Persiapan materi dimulai dengan membuat leaflet. Materi yang akan dipaparkan didapat dari referensi dan media online. Persiapan tempat dimulai dengan menghubungi kader Posyandu setempat

Penyuluhan dilakukan dengan panel, yaitu materi tanda bahaya kehamilan. Penyuluhan dimulai dengan pemaparan materi tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Terdapat 5 mahasiswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Jumlah peserta penyuluhan yang datang sebanyak 36 ibu-ibu. Pemaparan materi tentang tanda bahaya kehamilan selama 30 menit oleh Mia Yuniar. Penyuluhan diawali dengan perkenalan yang dianjutkan dengan presentasi materi dan pembagian leaflet.b) Hasil

Penjelasan tanda bahaya kehamilan: banyak ibu-ibu PUS dan kader Posyandu di Desa Limpakuwus yang masih belum mengenal tanda bahaya kehamilan.

Ketika diskusi tanda bahaya kehamilan tidak ada ibu yang mengajukkan pertanyaan.

Kekuatan :

1. Sudah tersedianya Posyandu dan Puskesmas Pembantu

2. Tersedianya materi tanda bahaya kehamilan

Kelemahan :

1. Ketika dilakukan penyuluhan ada beberapa ibu yang tidak konsentrasi dalam mendengarkan penyuluhan karena lingkungan yang kurang mendukung.

Peluang:

1. Keberadaan Bidan Desa dusun tiga Limpakuwus dan kader Posyandu yang aktif.

Ancaman :

1. Pengetahuan peserta yang kurang mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.

1. Penyuluhan bahaya merokok, narkoba, dan alcohol tanggal 14 November 2013Hasil yang dicapai1. Mengetahui bahaya merokok bagi perokok aktif maupun pasif

2. Mengetahui bahaya narkoba dan alkohol.3. Mengetahui cara mencegah untuk merokok

4. Mengetahui cara mencegah untuk menggunakan narkoba dan alkohol

Kekuatan : Antusiasme dalam penyuluhan bahaya merokok, narkoba, dan alkohol.Kelemahan :

Kurang motivasi untuk berhenti merokok, menggunakan narkoba, dan alkoholPeluang:

Terdapat pelayanan kesehatan Puskesmas pembantu di Dusun 3

Ancaman :

Masih terpengaruhnya untuk merokok, menggunakan narkoba, dan alkohol.

2. Sosialisasi BPJSRabu, 26 November 20131. Hasil yang dicapai :a. Dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan tentang jaminan kesehatan

b. Dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan macam-macam jaminan kesehatan

c. Dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan alur mendapatkan jaminan kesehatan

d. Dapat mengikuti penyuluhan dan mampu mengetahui persyaratan jaminan kesehatan

Kekuatan :

Peserta yang cukup banyak karena mengikuti kegiatan PKK

Pembicara yang menarik, berkompeten dalam bidang jaminan kesehatan, serta mampu menhidupkan suasana

Kelemahan :

Acara mulai kurang tepat waktu karena kegiatan PKK baru selesai pukul 12.30 WIB

Materi BPJS yang kurang.

Peluang:

Antusiasme dalam penyuluhan dan peserta menyimak dengan baik

Desa mensosialisasikan jaminan kesehatan

Ancaman :

Pengetahuan peserta yang kurang mengenai alur dan syarat mendapatkan jaminan kesehatan

3Kesehatan Lingkungan1. Penyuluhan tentang pengelolaan sampah, yang dilaksanakan pada: Tanggal 13 November 2013 di RT 2 RW 6 Tanggal 19 November 2013 di RT 3 RW 72. Lomba RT sehat

Lomba RT sehat merupakan lomba yang diadakan untuk semua RT yang berada di Desa Limpakuwus, adapun rangkaian acaranya adalah :

a. Sosialisasi kegiatan tanggal 19-20 November 2013

b. Penjurian tanggal 25 November 2013

c. Pengumuman hasil lomba dilaksanakan pada acara MMD II yaitu tanggal 5 Desember 2013

Susunan panitia

- Ketua Pelaksana:

Dwi Ichsan, S. Kep

1) Penyuluhan pengelolaan sampah:

Selama penyuluhan kesehatan warga cukup antusias dan diskusi berjalan baik.

Selama proses diskusi warga cukup antusias dengan memberikan pertanyaan : Bagaimana cara membuat pupuk organik? Apa akibatnya apabila sampah plastik dibakar di rumah atau ditungku? Apakah bisa plastik yang sudah dibakar akan diurai jika ditimbun? Warga mampu memahami pengertian, penyebab, dampak/ akibat, pemilahan sampah, pengelolaan sampah skala rumah tangga.

1. Peserta

Respon antusiasme dari peserta cukup baik

Semua RT mengikuti kegiatan lomba RT sehat

Ada RT yang tidak melakukan kerja bakti dan kebersihan lingkungan

2. Tujuan Pelaksanaan

Pada dasarnya tujuan pelaksanaan yang ingin dicapai, sudah tercapai.

3. Metode

Metode yang digunakan dalam melakukan penjurian adalah dengan melakukan winshield survey atau berjalan ke lingkungan masing-masing RT.

4. Media

a. Media yang digunakan untuk sosialisasi kegiatan lomba RT sehat adalah surat edaran ke masing-masing RT dan sosialisasi pada saat kumpulan RT

b. Media yang digunakan sudah mampu utnuk menunjang jalannya pelaksanaan kegiatan penjurian. Media yang digunakan dalam penjurian adalah formulir penilaian lomba RT sehat

5. Hasil

Pemenang lomba RT sehat adalah

Juara 1 :Rt 02 Rw 07

Juara 2 : Rt 05 Rw 01Kekuatan :

Lingkungan yang masih asri, luas dan jarak antar rumah yang tidak terlalu dekat Antusiasme warga Desa Limpakuwus

Tersedianya materi tentang pengelolaan sampah.Kelemahan :

Tidak adanya komitmen dari warga untuk menjaga kebersihan lingkungan Keterbatasan dana dan waktu yang membuat warga enggan untuk memanfaatkan /mengolah sampah.Peluang:

Adanya pertemuan rutin di setiap RT dan RW sehingga mudah dalam mengumpulkan warga dusun 2 LimpakuwusAncaman :

Pengetahuan dan kesadaran warga yang masih kurang tentang perilaku pencegahan terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat.Kekuatan :

Lingkungan yang masih asri, luas dan jarak antar rumah yang tidak terlalu dekat

Antusiasme warga Desa Limpakuwus dalam pelaksanaan lomba RT sehat

Kelemahan :

Tidak adanya komitmen dari warga untuk menjaga kebersihan lingkungan

Peluang:

Adanya pertemuan rutin di setiap RT dan RW sehingga mudah dalam mengumpulkan warga dusun 2 Limpakuwus dan mudah untuk menyebarkan informasi

Ancaman :

Tingkat kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah.

Pengetahuan dan kesadaran warga yang masih kurang tentang kesehatan lingkungan.

4Desa Siaga1. Penyuluhan hipertensi yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2013 di posyandu lansia ( rumah Ny. Sumi) RT I RW VII Desa Limpakuwus pukul 09.00 WIB.

Pemeriksaan tekanan darah setiap pertemuan RT dan pengajian RW,

1. Jumlah Peserta yang hadir dalam penyuluhan hipertensi : 26 orang

2. Hasil yang dicapai :

a. Proses :

Penyuluhan tentang hipertensi dilakukan selama 30 menit, dengan diawali penyuluh menggali pengetahuan lansia tentang hipertensi. Kemudian penyuluh memberikan materi tentang hipertensi sesuai dengan SAP. Dilanjutkan diskusi dan memberikan kesimpulan.

Pemeriksaan tekanan darah dilakukan untuk mengukur tekanan darah pada warga Desa Limpakuwus dusun 2, kemudian diberikan masukan jika menemukan warga yang menderita hipertensi atau darah rendah.

b. Hasil :

1) Penyuluhan Hipertensi :

Selama penyuluhan kesehatan lansia cukup antusias dan diskusi berjalan dengan baik dan lancar.

Selama proses diskusi peserta antusias dengan memberikan pertanyaan : saya punya penyakit darah tinggi sudah mengurangi garam, biar cepat turun saya harus gimana ya ? Lansia dan warga mampu memahami pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara merawat pasien yang menderita hipertensi.

2) Pemeriksaan tekanan darah

Selama pemeriksaan lansia langsung antusias, karena tidak harus pergi ke puskesmas, atau menunggu saat posyandu lansia untuk memeriksakan tekanan darahnya.

Kekuatan :

Adanya komitmen untuk melaksanakan kegiatan pokja lansia.

Adanya Posyandu lansia di setiap RW

Antusiasme warga Desa Limpakuwus

Tersedianya materi tentang hipertensi dan berbagai terapi kesehatan.

Kelemahan :

Penyampaian materi yang berulang-ulang dengan orang yang sama seperti peserta posyandu lansia juga ikut di pertemuan RT dan RW..

Peluang:

Keberadaan dusun 2 Limpakuwus yang dekat dengan puskesmas pembantu.

Lansia dan warga yang antusias mengikuti kegiatan

Adanya pertemuan rutin di setiap RT dan RW sehingga mudah dalam mengumpulkan warga dusun 2 LimpakuwusAncaman :

Pengetahuan dan kesadaran warga yang masih kurang tentang perilaku pencegahan terjadinya hipertensi.

Cuaca yang tidak menentu.

2. Pelatihan siaga bencana dan kegawat daruratan dan donor darah pada tanggal 23 november 2013 jam 09.00 WIB1. Jumlah Peserta yang hadir dalam pelatihan kegawat daruratan dan siaga bencana sebanyak 20 orangHasil yang dicapai :

a. Proses :

Kegiatan pelatihan kegawatdaruratan dan siaga bencana pada masyarakat Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas dilaksanakan pada hari Sabtu 23 Nov2013 pukul 09.00-13.00 Kegiatan pelatihan dimulai dengan persiapan alat dan bahan yang mendukung kegiatan serta tempat penyuluhan.

Pematangan persiapan kegiatan dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan. Panitia pelaksana terpecah menjadi dua acara yaitu acara Limpakuwus health fair dan pelatihan kegawatdaruratan dan siaga bencana. Panitia akhirnya membagi tugas sesuai dengan kondisi tersebut.

Awal minggu pelaksanaan kegiatan, panitia memastikan pemateri pada kegiatan tersebut yaitu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas dan dari Mahasiswa Profesi Ners Unsoed.

Sabtu 23 November 2013 pukul 08.00 panitia sudah berkumpul di balai Desa untuk mematangkan persiapan. Pukul 09.00 peserta sudah mulai berdatangan, acara dibuka mulai pukul 09.15 (terlambat 15 menit) karena menunggu peserta lain yang datang terlambat. Acara inti dimulai pukul 09.30 yang di isi oleh Gustomo Ridho Meidianto, S.Kep. dari Mahasiswa Profesi Ners Unsoed. Saat sesie 1 diawali dengan pemutaran video dan film kebencanaan. Selanjutnya peserta mendengarkan materi tentang Penanganan Perdarahan, Patah Tulang dan Resusitasi Jantung Paru. Setelah itu peserta mempraktekan cara menangani perdarahan, melakukan pembidaian dan terakhir melakukan Resusitasi. Akhirnya pada pukul 11.00 materi pertama diakhiri dengan yel-yel Desa Siaga Limpakuwus JOSS dan icebreaking / permainan yang dapat meningkatkan konsentrasi peserta.

Pada pukul 11.15 peserta melanjutkan dengan materi pelatihan mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana disertai dengan pemutaran video dan film tentang keadaan bencana. Setelah itu, dibuka sesi diskusi dan peserta sangat antusias untuk bertanya. Pada pukul 13.00 acara ini ditutup dan selesai pula rangkaian acara pelatihan kegawatdaruratan dan siaga bencana pada masyarakat Desa Limpakuwus.

Hasil :

Secara garis besar kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu kehadiran peserta 66,7% (20 orang) dari 30 peserta. Peserta kegiatan dapat mempraktikkan kembali pelatihan kegawatdaruratan dan siaga bencana saat dilakukan demonstrasi bersama pemateri.

2. Donor darah dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB tanggal 23 November 2013 di Balai Desa Limpakuwus. Beberapa warga antusias untuk mengikuti donor darah tetapi tidak semua memenuhi syarat untuk menjadi pendonor. Warga yang mendaftar untuk donor terdiri dari kalangan ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda, termasuk panitia3. Alur donor darah mengikuti alur pemeriksaan yang lain. Warga yang ingin mendonor diharuskan mengambil nomor antrian, mengisi form donor darah, dilakukan cek tekanan darah, cek golongan darah, cek Hb, cek BB. Setelah semuanya dilakukan dan dinyatakan layak donor, pendonor pun dipersilahkan menempati tempat donor yang telah disediakan.Hasil:

Donor darah dilaksanakan selama 2,5 jam sampai pukul 11.30 WIB. Jumlah pendonor sejumlah 2 orang, kurang dari target yang direncanakan 10 orang. Hal ini karena golongan darah yang diambil hanya untuk golongan yang terbatas stoknya di PMI yaitu golongan darah A dan ABDonor darah dilaksanakan selama 2,5 jam sampai pukul 11.30 WIB. Jumlah pendonor sejumlah 2 orang, kurang dari target yang direncanakan 10 orang. Hal ini karena golongan darah yang diambil hanya untuk golongan yang terbatas stoknya di PMI yaitu golongan darah A dan ABKekuatan :

a. Para peserta aktif dalam mengikuti pelatihan

b. Banyak masyarakat yang bertanya mengenai bencana dan kegawat daruratan.

c. Terdapat masyarakat yang tidak diundang mengikuti kegiatan pelatihan siaga bencana dan kegawat darudatan.

d. Persiapan panitia dari segi teknis dan kerjasama panitia yang sudah cukup bagus membuat kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti.

Kelemahan :

a. Keterlambatan waktu yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan yang dijadwalkan karena kedatangan peserta yang terlambat.

b. Keterlambatan pemateri karena pemateri ada halangan yang membuatnya tidak dapat hadir tepat waktu.

c. Peserta yang datang kurang dari target hal ini dikarenakan kesibukkan peserta yang bekerja.

d. Koordinasi yang kurang antara panitia mahasiswa Profesi Ners Unsoed dengan pembicara sehingga ada perubahan susunan acara.

e. Waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan kurang lama

e. Warga takut melaksanakan donor darah karena masih asing (belum pernah terpapar seputar donor darah sebelumnya).f. Warga yang sudah berhasil melewati kriteria donor darah tidak jadi mendonor dengan alasan bukan golongan darah A, dan AB setelah dilakukan tes golongan darahPeluang:

Kegiatan mahasiswa mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pihak PMI.

Ancaman :

Banyaknya masyarakat yang diundang tidak dapat hadir dalam kegiatan ini.

L. EVALUASIProses evaluasi akhir pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah dalam MMD II yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 14.00 16.00 WIB bertempat di Balai Desa Limpakuwus dengan dihadiri kepala Desa, tokoh masyarakat, ketua RT, kader posyandu lansia dan balita serta perwakilan masyarakat. Hasil dari MMD II adalah rencana tindak lanjut 4 pokja yaitu sebagai berikut :

1. Pokja KIAa. Skrining BGM setiap bulan.

b. Memberikan undangan rutin setiap bulan untuk penyuluhan ASI Eksklusif dan perawatan payudara.

c. Diadakannya pemeriksaan Hb rutin setiap bulan dalam kelas ibu hamil.

d. Diadakannya deteksi tumbuh kembang di setiap posyandu.

e. Mangaktifkan kader kembali.

f. Mengadakan penyuluhan setiap bulan tentang kesehatan ibu hamil dan balita

2. Pokja PHBSa. Pemberian poster 6 langkah mencuci tangan dan cara gosok gigi yang benar pada SD dan TK.

b. Kolaborasi dengan pihak sekolah untuk pemeriksaan kuku tiap jumat dan pemantauan cuci tangan yang baik dan benar.

c. Penempelan setiker bebas asap rokok.

d. Pemerintahan Desa bekerja sama dengan Pustu untuk mengadakan sosialisasi bahaya merokok

3. Pokja Kesehatan Lingkungana. Menggerakan warga untuk kerja bakti lingkungan dan dibuat jadwal setiap bulannya.b. Pembentukan kader per RT yang menangani bidang lingkungan.c. Kerjasama dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan.

4. Pokja Desa Siagaa. Sosialisasi dari pemerintahan Desa Limpakuwus terhadap warga.

b. Pengoptimalan kembali kepengurusan dan kegiatan Desa Siaga.

c. Penyusunan kegiatan Desa Siaga berdasarkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di Desad. Sosialisasi tentang manfaat donor darah dari kader kesehatan Desa Limpakuwus.e. Kolaborasi dengan PPNI, Puskesmas, PMI, dan Dinas Kesehatan, untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan yang menunjang terbentuknya Desa siaga.3187

_1490349477.xlsChart1

0.6

85.59

9.91

29. PENYAKIT YANG DIDERITA

3,60%(4)

85,59%(95)

9,91%(11)

Sheet1

29. PENYAKIT YANG DIDERITA

Diare0.6

Batuk pilek85.59

Panas9.91

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349504.xlsChart1

0

90.9

9.09

Imunisasi TT

9,09%(1 Jiwa)

90,9%(10 Jiwa)

Sheet1

Imunisasi TT

Tidak0

1 Kali90.9

2 Kali9.09

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349519.xlsChart1

11

0

Pemeriksaan Kehamilan

100,0%(11 Orang)

Sheet1

Pemeriksaan Kehamilan

Ya11

Tidak0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349526.xlsChart1

2

8

1

0

Kehamilan Ke-

72,73%(8 Jiwa)

9,09%(1 Jiwa)

18,18%(2Jiwa)

Sheet1

Kehamilan Ke-

12

28

31

> 30

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349530.xlsChart1

2

6

3

Umur Kehamilan

18,18%(2 Jiwa)

54,55%(6 Jiwa)

27,27%(3 Jiwa)

Sheet1

Umur Kehamilan

I (0-3 bulan)2

II (4-6 bulan)6

III (7-9 bulan)3

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349523.xlsChart1

2

9

Pengalaman Keguguran (Abortus)

18,18%(2 Jiwa)

81,81%(9 Jiwa)

Sheet1

Pengalaman Keguguran (Abortus)

Ya2

Tidak9

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349512.xlsChart1

1

1

9

0

81,82% (9 jiwa)

Penyakit/keluhan yang dirasakan ibu hamil

9,09%(1 Jiwa)

9,09%(1 Jiwa)

32%(6 jiwa)

Sheet1

Penyakit/keluhan yang dirasakan ibu hamil

Lemah, letih, lesu1

Mual dan Muntah1

Lain-lain9

pusing0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349516.xlsChart1

0

11

Riwayat darah Tinggi

0%

100%(11 Jiwa)

Sheet1

Riwayat darah Tinggi

Ya0

Tidak11

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349507.xlsChart1

100

0

0

Riwayat persalinan sebelumnya

100%(11 Jiwa)

Sheet1

Riwayat persalinan sebelumnya

Normal100

Sectio Caesarea (Operasi sesar)0

Belum pernah melahirkan0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349490.xlsChart1

0

100

24. KEPEMILIKAN KMS

100%(111)

Sheet1

24. KEPEMILIKAN KMS

Tidak0

Ya100

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349496.xlsChart1

67.57

32.43

22. BALITA DIBAWA KE POSYANDU

67,57%(75)

32,43%(36)

Sheet1

22. BALITA DIBAWA KE POSYANDU

Ya67.57

Tidak32.43

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349500.xlsChart1

45.45

54.54

Rencana KB setelah melahirkan

45,45%(5 Jiwa)

54,54%(6 Jiwa)

Sheet1

Rencana KB setelah melahirkan

Belum45.45

Sudah54.54

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349493.xlsChart1

2.78

2.78

94.44

ALASAN BILA TIDAK

2,78%(1)

2,78%(1)

94,44%(34)

Sheet1

ALASAN BILA TIDAK

Jauh2.78

Tidak ada waktu2.78

Lain-lain94.44

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349483.xlsChart1

100

0

26. JENIS IMUNISASI

100%(111)

0 % (0)

Sheet1

26. JENIS IMUNISASI

Lengkap100

Belum lengkap0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349486.xlsChart1

100

0

25. KESUDAHAN ANAK IMUNISASI

100%(111)

Sheet1

25. KESUDAHAN ANAK IMUNISASI

Ya100

Tidak0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349480.xlsChart1

100

0

ANAK YANG MENDERITA PENYAKIT

0%(0)

100%(111)

Sheet1

ANAK YANG MENDERITA PENYAKIT

Ya100

Tidak0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349423.xlsChart1

78.35

21.6

PENIMBANGAN BALITA 6 BULAN TERAKHIR

78,35% (105 JIWA)

21,6% (29 JIWA)

Sheet1

PENIMBANGAN BALITA 6 BULAN TERAKHIR

YA78.35

TIDAK21.6

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349450.xlsChart1

0

88

Adanya tempat pembuangan akhir di dekat rumah

51,2% (21 JIWA)

48,8% (20 JIWA)

Sheet1

Adanya tempat pembuangan akhir di dekat rumah

YA0

TIDAK88

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349464.xlsChart1

46.3

53.7

Sales

19 jiwa46,3%

22 jiwa53,7

Sheet1

Sales

ya46.3

tidak53.7

_1490349470.xlsChart1

94.59

0

5.41

31. CARA PENANGANAN

94,59%(105)

5,41%(6)

Sheet1

31. CARA PENANGANAN

Dibawa ke PKD/bidan desa/mantri/dokter94.59

dukun/orang pintar/tabib/pengobatan herbal0

memberikan obat warung5.41

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349474.xlsChart1

89.19

10.81

30. LAMA ANAK SAKIT

89,19%(99)

10,81%(12)

Sheet1

30. LAMA ANAK SAKIT

< 2 minggu89.19

> 2 minggu10.81

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349467.xlsChart1

88

23

Sales

88 jiwa79,2 %

23 jiwa20,8 %

Sheet1

Sales

ya88

tidak23

_1490349457.xlsChart1

84

4

Penggunaan Kayu/Arang dalam Memasak Sehari-hari Di Rumah

84 jiwa95,5 %

4 jiwa4,5 %

Sheet1

Penggunaan Kayu/Arang dalam Memasak Sehari-hari Di Rumah

ya84

tidak4

_1490349460.xlsChart1

84

4

Anggota Keluarga yang Mempunyai Kebiasaan Merokok

84jiwa95,4%

4 jiwa4,5%

Sheet1

Anggota Keluarga yang Mempunyai Kebiasaan Merokok

ya84

tidak4

_1490349453.xlsChart1

15

73

Adanya cerobong asap dalam pengggunaan kayu/ arang

17,1% (15 JIWA)

82,9% (73 JIWA)

Sheet1

Adanya cerobong asap dalam pengggunaan kayu/ arang

YA15

TIDAK73

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349437.xlsChart1

97.01

2.99

13. ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK

97,01%(130 jiwa)

2,99%(4 jiwa)

Sheet1

13. ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK

Ya97.01

Tidak2.99

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349444.xlsChart1

0

88

PENGGUNAAN LAMPU TEPLOK DALAM PENERANGAN RUMAH

100% (88 jiwa)

Sheet1

PENGGUNAAN LAMPU TEPLOK DALAM PENERANGAN RUMAH

Kadang-kadang0

TIDAK88

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349447.xlsChart1

80

8

PEMBAKARAN SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH

79,5% (70 jiwa)

20,45% (18 jiwa)

Sheet1

PEMBAKARAN SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH

YA80

TIDAK8

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349440.xlsChart1

16

72

ADANYA PABRIK / INDUSTRI YANG DEKAT RUMAH YANG MENGELUARKAN BAU MENYENGAT/ ASAP

18,8% (16 jiwa)

81,8% (72 JIiwa)

Sheet1

ADANYA PABRIK / INDUSTRI YANG DEKAT RUMAH YANG MENGELUARKAN BAU MENYENGAT/ ASAP

YA16

TIDAK72

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349430.xlsChart1

89.4

10.56

15. MEMAKAI ALAT KONTRASEPSI

13,0%(13 jiwa)

87,0%(87 jiwa)

Sheet1

15. MEMAKAI ALAT KONTRASEPSI

Ya89.4

Tidak10.56

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349433.xlsChart1

100

68. PERSALIANAN TERAKHIR

100 % (23 jiwa)

Sheet1

68. PERSALIANAN TERAKHIR

Ya100

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349427.xlsChart1

35.29

64.71

ASI SAJA (0-6 BULAN)

35,29% (6 JIWA)

64,71 % (11 JIWA)

Sheet1

ASI SAJA (0-6 BULAN)

YA35.29

TIDAK64.71

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349397.xlsChart1

28.36

1.49

70.15

0

Tempat penampungan air sementara

28,36% (38 KK)

1,49%(2 KK)

70,15% (94 KK)

Sheet1

Tempat penampungan air sementara

Bak28.36

Gentong1.49

Ember70.15

Lain-lain0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349410.xlsChart1

83.58

16.42

20. MENCUCI TANGAN

83,58%(112)

16,42%(22)

Sheet1

20. MENCUCI TANGAN

Ya83.58

Tidak16.42

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349417.xlsChart1

66.15

35.8

75. MENGKONSUMSI BUAH DAN SAYUR

86,15%(86 jiwa)

35,8%(48 jiwa)

Sheet1

75. MENGKONSUMSI BUAH DAN SAYUR

Ya66.15

Tidak35.8

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349420.xlsChart1

100

74. MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM

100% (134 jiwa)

Sheet1

74. MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM

Ya100

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349414.xlsChart1

80.9

19.1

KEPEMILIKAN ASKES

80,9% (108 JIWA)

19,1% (26 JIWA

Sheet1

KEPEMILIKAN ASKES

YA80.9

TIDAK19.1

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349404.xlsChart1

78.36

21.64

22. AKTIFITAS FISIK

78,36%(105)

21,64%(29)

Sheet1

22. AKTIFITAS FISIK

Ya78.36

Tidak21.64

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349407.xlsChart1

56.72

43.28

MENGGOSOK GIGI

56,72%(76)

32,5%(58)

Sheet1

MENGGOSOK GIGI

Ya56.72

Tidak43.28

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349400.xlsChart1

23.88

76.12

Jarak sumber air dengan septi tank

< 10meter23,88% (37KK)

>10 meter76,12% (0KK)

> 10 meter72,2% (96 KK)

Sheet1

Jarak sumber air dengan septi tank

< 10meter23.88

> 10 meter76.12

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349370.xlsChart1

1

0

0

0

MAKANAN POKOK

100% (134KK)

Sheet1

MAKANAN POKOK

Beras100%

Gandum0%

Ubi-ubian0%

Lain-lain0%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349384.xlsChart1

79.85

20.15

Jarak tempat pembuangan sampah terakhir

Dekat < 5 meter79,85% (107 KK)

Jauh > 5 meter20,15% (27 KK)

Sheet1

Jarak tempat pembuangan sampah terakhir

Dekat < 5 meter79.85

Jauh > 5 meter20.15

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349391.xlsChart1

64.18

35.82

Penampungan sampah sementara

Ada64,18% (86KK)

Tidak ada35,82% (48 KK)

Sheet1

Penampungan sampah sementara

Ada64.18

Tidak ada35.82

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349394.xlsChart1

44.03

55.97

Pemisahan sampah organik dan anorganik

Ada44,03% (59 KK)

Tidak ada55,97% (75 KK)

Sheet1

Pemisahan sampah organik dan anorganik

Ada44.03

Tidak ada55.97

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349388.xlsChart1

94.03

5.97

Keadaan tempat penampungan sampah

94,03% (126 KK)

5,97% (8 KK)

Sheet1

Keadaan tempat penampungan sampah

Terbuka94.03

Tertutup5.97

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349378.xlsChart1

96

4

Pencucian makana menggunakan air mengalur

94,78% (127 KK)

5,22% (7 KK)

Sheet1

Pencucian makana menggunakan air mengalur

Ya96

Tidak4

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349381.xlsChart1

92

8

Kondisi tempat penyimpanan makanan setelah dimasak

92% (124 KK)

8% (10 KK)

Sheet1

Kondisi tempat penyimpanan makanan setelah dimasak

Tertutup92

Terbuka8

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1490349374.xlsChart1

95.52

4.48

Penggunaan minyak bekas (jelantah)

Ya95,52% (128 KK)

Tidak4,48% (6 KK)

Sheet1

Penggunaan minyak bekas (jelantah)

Ya95.52

Tidak4.48

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_14903493