Upload
sahril
View
498
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DAYA ADAPTASI CALON VARIETAS JAGUNG (Zea mays L. )BERSARI BEBAS PROVIT-A DI LAHAN DATARAN RENDAH MAROS(Studi Di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL) Maros Sulawesi Selatan Desa Alepollea Kecamatan Lau Kabupaten Maros)OlehSAHRIL U. PONTOH 6113 07 104TUGAS AKHIRDisampaikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian Pada Program Diploma III Program Studi D III Agronomi Jurusan Teknologi Peetanian Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Citation preview
DAYA ADAPTASI CALON VARIETAS JAGUNG (Zea mays L. )BERSARI BEBAS PROVIT-A DI LAHAN DATARAN RENDAH MAROS
(Studi Di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL) Maros Sulawesi Selatan Desa Alepollea Kecamatan Lau Kabupaten Maros)
Oleh
SAHRIL U. PONTOH6113 07 104
TUGAS AKHIR
Disampaikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian Pada Program Diploma III Program Studi D III
Agronomi Jurusan Teknologi Peetanian Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOFAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANPROGRAM STUDI DIII AGRONOMI
2010
1
TUGAS AKHIR
DAYA ADAPTASI CALON VARIETAS JAGUNG (Zea mays L. )BERSARI BEBAS PROVIT-A DI LAHAN DATARAN RENDAH MAROS
(Studi Di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL) Maros Sulawesi Selatan Desa Alepollea Kecamatan Lau Kabupaten Maros)
Oleh
SAHRIL U. PONTOH6113 07 104
Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima OlehKomisi Pembimbing
TUGAS AKHIR
2
Ketua Program Studi,D-III Pertanian
Lisna Ahmad S.TP. MsiNip. 19771229 2003 12 2 002
Mengetahui:Dekan fakultas Ilmu-ilmu Pertanian,
Ir. H. Zulzain Ilahude, MPNip. 19630709 1990 03 31 002
Ketua Jurusan,
Fauzan Zakaria, SP . M.SiNip. 19670817 2003 12 1 001
Pembimbing I
Indriati Husain, SP.M.SiNip. 19731006 2005 01 2001
Pembimbing II
Fauzan Zakaria, SP .M.SiNip. 19670817 2003 12 1 001
Tanggal Persetujuan, Mei 2010
DAYA ADAPTASI CALON VARIETAS JAGUNG (Zea mays L. )BERSARI BEBAS PROVIT-A
DI LAHAN DATARAN RENDAH MAROS
(Studi Di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL) Maros Sulawesi Selatan Desa Alepollea Kecamatan Lau Kabupaten Maros)
Oleh SAHRIL U. PONTOH
6113 07 104
Telah Memenuhi Syarat dan Dipertahankan Pada Komisi Ujian Komprehensif
Tanggal Juni 2010
Komisi Penguji :I. Penguji Utama :1. Indriati Husain, SP. M.Si (………………………)
NIP. 19731006 2005 01 2 001
II. Penguji Pendamping1. Fauzan Zakaria, SP . M.Si (………………………)
NIP. 19670817 2003 12 1 001
2. Ir. Fitria S. Bagu, M.Si (………………………)NIP. 19681221 1994 02 2 001
3. Dra. Hj. Nikmah Musa M.Si (………………………)NIP. 19610417 1988 03 2 001
Tanggal Lulus : Gorontalo, Juni 2010
MOTTO DAN PERSEMBAHANMotto:
3
“ Kesuksesan adalah hasil usaha kerja keras, ketekunan, kesabaran, kebenaran dalam tindak dan berfikir. Akhirnya menyerahkan segala sesuatu Kepada Yang Maha Kuasa “
{ R.A. Kartini }
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.(QS. Al-Mujadalah ayat : 110)
“ Jika engkau menginginkan kebahagiaan dunia kuasailah ilmu dan jika engkau menginginkan kebahagiaan akherat maka
kuasailah ilmu dan bila mengingikan kebahagiaan keduanya maka kuasailah ilmu “
{ Al Hadist }
Jangan bercita-cita menjadi orang yang berhasil tapi bercita-citalah menjadi orang yang berguna (Albert Einstein)
Persembahan:Dengan rasa syukur yang besar dan sujud yang dalam kepada-Nya, Sang Pemilik Ilmu, karya yang sederhana ini kupersembahkan sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih kepada orang yang kucintai PAPA (Usman Pontoh) dan MAMA (Masnia Undaing) tercinta yang telah memberiku semangat dan dorongan atas selesainya studi ini, karena jerih payah dan pengorbanannya selama ini serta Do’a-do’a untuk keselamatan dan kesuksesan anaknya.
Serta buat kakak – kakak saya yang tercinta (Kak Eta dan Kak Enal) yang selalu memberi nasihat dan motivasi
selama saya melaksanakan studi.
Dan juga buat keponakan – keponakan yang tersayang Indah, Hendra Si
kembar (Ainun & Anun) dan Shakilah yang selalu membuatku tersenyum.
ABSTRAK
4
SAHRIL U. PONTOH, NIM : 6113 07 104. Studi Tentang Daya Adaptasi Calon Veriatas Jagung (Zea mays L.)Bersari Bebas Provit-A Pada Dataran Rendah Maros Di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL) Maros. Di Desa Alepollea Kecamatan Lau Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Dibawah Bimbingan Indriati Husain dan Fauzan Zakaria.
Studi ini bartujuan untuk mengetahui daya adaptasi calon varietas jagung (Zea mays L.) bersari bebas Provit-A yang berlokasi di kebun percobaan BALITSEREAL.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode eksperimen dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) 9 perlakuan empat ulangan. Dua perlakuan adalah kontrol atau pembanding (sukmaraga dan srikandi kuning-1). Variabel yang diamati berupa komponen vegetatif yaitu persentase tanaman tumbuh, tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, umur berbunga jantan dan umur berbunga betina.
Daya adaptasi calon varietas jagung bersari bebas Provit-A menunjukan perbedaan tidak nyata pada tanaman tumbuh, sedangkan untuk hasil pengamatan tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol bila dibandingkan dengan tanaman kontrol dari masing-masing parameter pengamatan daya adaptasinya lebih baik artinya lebih rendah dari tanaman kontrol (107,0 cm dan 101,8 cm). Terdapat juga pada beberapa parameter yang diamati bahwa tanaman kontrol lebih baik dari populasi calon varietas provit-A misalnya pada tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol, untuk perlakuan nomor 1 dan nomor 4 lebih tinggi tanaman dan letak tongkolnya di banding tanaman kontrol (sukmaraga). Sedangkan umur berbunga jantan dan umur berbunga betina calon varietas bersari bebas jagung Provit-A lebih cepat berbunga dibanding varietas kontrol. Dari semua hasil studi pada daya adaptasi 5 parameter pengamatan menunjukan bahwa populasi calon varietas jagung bersari bebas Provit-A lebih genjah bila di bandingkan dengan tanaman control atau daya adaptasinya lebih baik dan bisa di kembangkan di lahan dataran rendah Maros.
Kata Kunci : Calon Varietas Jagung (Zea mays L.) Bersari Bebas Provit-A, Daya Adaptasi
KATA PENGANTAR
5
Assalamua’alaikum warahmatullahi.wabarakatuh.
Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.
Seandainya seluruh pohon di dunia ini dijadikan pena dan seluruh samudera di
bumi dijadikan tintanya, itu semua belum dapat menuliskan seluruh ilmu-Nya.
Syukur atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini dengan judul “ Daya Adaptasi Calon Varietas Jagung
(Zea mays L.) Bersari Bebas Provit-A” dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan
tugas akhir akademik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Pertanian Pada Program Diploma III Program Studi D III Agronomi Jurusan
Teknologi Pertanian Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas.
Tugas Akhir ini tentu tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Indriati Husain, SP. M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Fauzan
Zakaria, SP. M.Si Pembimbing II atas saran dan bimbingannya dalam
pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir ini.
Serta terima kasih juga saya sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. H. Nelson Pomalingo, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Gorontalo.
2. Dr. Muhammad Yasin, selaku Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia
(BALITSEREAL) Maros dan Ir. M. Yasin HG, MS, selaku Ketua Kelti
Pemuliaan dan Plasma Nutfah sekaligus Pembimbing Lapangan Praktek Kerja
Laangan serta Karyawan Balai Penelitia Tanaman Serealia Maros Sulawesi
Selatan.
6
3. Ir. H. Zulzain Ilahude, M.P Selaku Dean Fakultas Ilmu-ilmu Pertanian
Universitas Negeri Gorontalo.
4. Fauzan Zakaria, SP. M.Si, Selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian dan
Supriyo Imran S.P, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pertanian Fakultas Ilmu-
ilmu Pertanian UNG. Lisna Ahmad S.TP. M.Si, selaku Ketua Program Studi
D-III Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.
5. Yunita Rahim, SP Selaku Pembimbing Akademik.
6. Seluruh Staf Pengajar dan Tata Usaha Prodi D-III Jurusan Teknologi
Pertanian Fakultas Ilmu-ilmu Pertanian Universitas Nageri Gorontalo.
7. Seluruh Keluargaku terutama kepada Kedua Orangtua Papa (Usman Pontoh)
dan Mama (Masnia Undaing) serta Kakak-kakaku yang selalu mendorong dan
memotivasi, menantikan kesuksesan saudara mereka.
8. Teman-teman selokasi PKL : Willi, Ato, Riwan, Saiful, Sukrin, Dedi, Anto,
Othan, Wirna, Utha, Ita, Utin, Ika, Dewi, Titiek, dan Ria.. Terima kasih untuk
selalu ada dalam waktu 2 bulan Selama PKL.
9. Teman-teman angkatan 2007 Prodi D-III Agronomi yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta
motifasi selama ± 3 tahun menyelesaikan studi D-III Agronomi.
Akhirnya, ucapan terima kasih yang sangat pribadi saya sampaikan kepada
Dik Sri Yati Ishak atas pengertian yang mendalam, pengorbanan, dorongan, dan
7
curahan kasih sayang sehingga saya tidak pernah putus asa untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Semoga atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan menjadi amal baik
dan mendapat balasan dari Allah swt. Penulis menyadari bahwa Tulisan ini masih
banyak kekurangannya, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Gorontalo, Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
8
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................iv
ABSTRAK........................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3. Tujuan................................................................................................... 5
1.4. Manfaat................................................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
Karakterisasi Tanaman Jagung................................................................... 6
Syarat Tumbuh........................................................................................... 8
Varietas....................................................................................................... 9
Jagung Provit-A.........................................................................................11
Daya Adaptasi............................................................................................11
BAB III. TEKNIK PELAKSANAAN..............................................................13
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...........................................................13
9
3.2. Bahan....................................................................................................13
3.3. Metode yang Digunakan.......................................................................14
3.4. Objek yang Diamati..............................................................................14
3.5. Prosedur Pelaksanaan............................................................................15
3.5.1. Persiapan lahan...........................................................................15
3.5.2. Penanaman..................................................................................15
3.5.3. Pemupukan..................................................................................15
3.5.4. Pemeliharaan...............................................................................16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................17
4.1. Hasil......................................................................................................17
Persentase tanaman tumbuh..................................................................17
Umur berbunga jantan...........................................................................18
Umur berbunga betina...........................................................................19
Tinggi tanaman.....................................................................................20
Tinggi letak tongkol..............................................................................21
4.2. Pembahasan.........................................................................................21
Persentase tanaman tumbuh.................................................................22
Umur berbunga jantan dan umur berbung betina................................22
Tinggi tanaman....................................................................................23
Tinggi letak tongkol.............................................................................23
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................24
5.1. Kesimpulan...........................................................................................24
5.2. Saran......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25
LAMPIRAN.....................................................................................................27
DAFTAR TABEL
10
No Teks HalamanProduksi Jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2008.........................................3
Rata-rata Persentase Tanaman Tumbuh (%)......................................................17
Rata-rata Umur Berbung Jantan (hari)...............................................................18
Rata-rata Umur Berbunga Betina (Hari)............................................................19
Rata-rata Tinggi Tanaman (cm).........................................................................20
Rata-rata Tinggi Letak Tongkol (cm)................................................................21
LampiranNo
Halaman1a Persentase Tanaman Tumbuh, %...................................................................281b Sidik Ragam Persentase Tanaman Tumbuh, %.............................................282a Hasil Pengamatan Umur berbunga jantan, hari..............................................292b Sidik Ragam Umur berbunga jantan, hari......................................................293a Hasil Pengamatan Umur berbunga betina, hari..............................................303b Sidik Ragam Umur berbunga betina, hari......................................................304a Hasil Pengamatan Tinggi tanaman, cm..........................................................314b Sidik Ragam Tinggi tanaman, cm..................................................................315a Hasil Pengamatan Tinggi Letak tongkol, cm.................................................325b Sidk Ragam Tinggi Letak Tongkol, cm.........................................................32
DAFTAR GAMBAR
11
No Teks Halaman1. Lay Out Percobaan...................................................................................... 272 . Menghitung Jumlah Tanaman Tumbuh....................................................... 363. Mengukur Tinggi Tanaman.......................................................................... 364. Mengukur Tinggi Letak Tongkol................................................................. 37
5 . Umur Berbunga Jantan................................................................................ 376. Umur Berbunga Betina................................................................................. 38
DAFTAR LAMPIRAN
No TeksHal
Lay Out Percobaan..........................................................................................27
Deskripsi Varietas Sukmaraga.........................................................................33
Deskripsi Jagung Srikandi Kuning-1...............................................................34
Daftar Riwayat Hidup......................................................................................35
Berbagai Parameter Pengamatan..................................................................... 36
BAB IPENDAHULUAN
12
1.1.Latar Belakang
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai
potensi dan prospek yang baik. Selain sebagai bahan pangan terpenting kedua
setelah beras, jagung banyak digunakan sebagai sayuran, pakan ternak, dan bahan
baku industri. Belakangan ini arti penting komoditas semakin meningkat dengan
meningkatnya pemanfaatan jagung sebagai bahan pakan ternak.
Sebagai sumber karbohidrat kedua setelah beras, jagung memegang
peranan penting sebagai bahan pangan di Indonesia. Selain itu jagung sebagai
bahan makanan ternak dan industri pengolahan makanan. Bahkan penggunaan
jagung sebagai pakan terus meningkat pada setiap tahunnya termasuk bahan
pangan Nasional.
Peningkatan kebutuhan jagung dalam beberapa tahun terakhir ini tidak
sejalan dengan peningkatan produksi dalam negeri. Laju peningkatan produksi
jagung menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produksi jagung nasional rata-rata
negatif dan cenderung menurun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk selalu
positif yang berarti kebutuhan terus meningkat. Total produksi dan kebutuhan
nasional dari tahun ke tahun menunjukkan kesenjangan yang terus melebar.
Kesenjangan yang terus meningkat ini jika terus dibiarkan, konsekwensinya
adalah peningkatan jumlah impor bahan pangan yang semakin besar, dan kita
semakin tergantung pada negara asing.
13
Produksi jagung nasional pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar
1,67 juta ton dibandingkan dengan pada tahun 2006. produksi jagung pada tahun
2007 sebesar 133,27 juta ton dengan luas panen 3,62 juta ha sedangkan pada
tahun 2006 produksi jagung sebesar 11,6 juta ton dengan luas panen 3,35 juta ha.
Produktivitas jagung nasional pada tahun 2007 yaitu 3,67 ton ha-1 naik sebesar 0,2
ton ha-1 dibandingkan denngan produktivitas tahun 2006 sebesar 3,47 ton ha-1
(Anonim, 2007).
Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi jagung di tanah air.
Keragaan hasil panen jagung Sulawesi Selatan selama 5 tahun terakhir cenderung
mengalami peningkatan. Produksi jagung Sulawesi Selatan tahun 2007
mengalami peningkatan sebesar 200.755 ton dibandingkan dengan tahun 2006,
dimana tahun 2007 sebesar 896.839 ton dengan luas panen 254.526 ha sedangkan
tahun 2006 produksi sebesar 696.084 ton ha-1 dengan luas panen 206.387 ha
(Anonim, 2008). Produktivitas jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar
3,52 ton ha-1 naik 0,15 ha-1 (4,47%) dibandingkan tahun 2006 dengan
produktivitas 3,37 ton ha-1 (Anonim, 2007). Produksi jagung Sulawesi Selatan
pada tahun 2008 sebesar 1,20 juta ton pipilan kering dengan luas panen 285,09
ribu ha dan produktivitas 4,194 ton ha-1. kenaikan produksi disebabkan oleh
meningkatnya luas panen 22,64 ribu ha (8,63%) dan produktivitas naik 0,498 ton
ha-1 (13,47%) (Anonim, 2009). produksi jagung beberapa daerah di Sulawesi
Selatan dapat dilihat pada tabel 1.
14
Tabel 1. Produksi Jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2008
No Kota/Kabupaten Luas Panen (ha) Produksi (ton)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gowa
Jeneponto
Bulukumba
Bone
Soppeng
Sidrap
Barru
Maros
37.060
40.751
35.393
40.653
7.498
6396.
8.68
3.883
175.308
147.393
98.198
129.314
25.963
29.9065
2.575
9.295
Jumlah6569.918 617.9525
Sumber : Anonim (2009a)
Dalam dekade tahun 2000an telah dikaitkan Jenis jagung provit-A yakni
jenis jagung yang kaya akan Vitamin A atau beta-caroten.
Sejumlah materi genetik jagung provit-A asal CIMMYT telah menunjukan
daya adaptasi yang baik di dataran rendah tropis (KP Maros dan KP Bajeng)
dengan potensi hasil (k.air 15%) 7,8 t/ha, dan lebih tinggi dari Srikandi kuning-1
sebanyak 23,0%. Hal ini dapat diartikan bahwa jagung Provit-A mempunyai daya
adaptasi baik di KP Maros dan KP Bejeng yang tergolong antara daerah tropis.
Populasi yang dimaksud adalah (1) Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2, (2) Zm305(Pro-
A)BC2C1F2, dan (3) KUI Carotenoid Syn.
Vitamin A dalam endosperm biji jagung Provit-A mengandung 8,0 – 15,0
mg beta-caroten per gram, sedangkan jagung biasa (non Provit-A) 1,0 – 3,0 mg.
15
Peranan beta-caroten adalah untuk pertumbuhan jaringan tubuh, pertumbuhan
tulang, gigi, dan kesehatan mata untuk menghindari buta senja, suplementasi
Provit-A pada anak balita meningkatkan pertumbuhan badan, mencegah buta
senja dan meningkatkan nafsu makan (Science Daily, 2008; Nutra, 2008; Cong
Khan, 2007; Bwibo et al., 2003 ).
Jagung Provit-A sudah dikembangkan di China termasuk CIMMYT pada
dekade tahun 2000an, artinya masih sangat awal, dewasa ini belum ada laporan
tentang jagung provit-A di tingkat nasional. Target penyebaran varietas akan
diarahkan pada wilayah rawan pangan seperti di, NTT, NTB, Maluku, Jatim,
Sulteng, dan Sulsel. Hal lain yang perlu dicermati adalah ketahanan terhadap
hama-penyakit, terutama bulai. Leon (1984) menguraikan bahwa bulai
merupakan penyakit serius untuk jagung di dataran rendah di benua Asia dan
Afrika. Mengingat kondisi lingkungan asal tanaman ini berasal dari kondisi yang
beriklim sub-tropis maka dari itu akan dilakukan uji daya adaptasi di lingkungan
yang berkondisi tropis yaitu di lahan dataran rendah maros sulawesi selatan.
Varietas bersari bebas mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan
dengan varietas hibrida antara lain petani dapat menggunakan benih hasil
pertanaman mereka secara terus menerus, sehingga tidak perlu membeli benih
baru. Selain itu, varietas bersari bebas mempunyai keragaman yang luas karena
tersusun dari banyak galur yang dapat berfungsi sebagai menjaga keseimbangan
terhadap perubahan lingkungan tumbuh sehingga varietas bersari bebas
adaptasinya luas (Anonim, 2001).
16
1.2.Rumusan Masalah
- Bagaimana daya adaptasi calon varietas jagung (Zea mays L.) bersari
bebas Provit-A di Maros Sulawesi Selatan
1.3.Tujuan
- Untuk mengetahui daya adaptasi calon varietas jagung (Zea mays L.)
bersari bebas Provit-A di Maros Sulawesi Selatan
1.4.Manfaat
Manfaat dari studi dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya
memilih/seleksi populasi terbaik sebagai calon Varietas bersari bebas Provit-A.
17
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakterisasi Tanaman Jagung
Warisno (1998) Jagung merupakan tanaman berumah satu (monoceious)
yakni bunga jantan terpisah dengan dengan bunga betina tetapi pada satu tanaman.
Kedudukan tanaman jagung dalam taksonomi adalah sebagai berikut:
Devisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Poasceae
Sub Famili : Pamicoidae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
a. Akar
Sistem perakaran jagung terdiri dari akar-akar yang seminal tumbuh ke
bawah saat biji berkecambah, akar koronal yang tumbuh ke atas jaringan batang
setelah plamula muncul dari akar udara (brace) yang tumbuh dari buku-buku di
atas permukaan tanah (Muhadjir,1998).
18
b. Batang
Batang jagung beruas-ruas yang jumlahnya bervariasi antara 8-12 ruas.
Panjang berkisar antara 60-300cm tergantung dari tipe jagung. Ruas-ruas bagian
atas berbentuk agak silinder, sedangkan bagian bawahnya agak bulat pipih. Ruas
batang yang telah berkembang menghasikkan tajuk bunga betina atau tongkol
(Muhadjir,1998).
Batang jagung tidak bertulang tetapi padat dan terisi oleh bekas-bekas
pembuluh sehingga memperkuat tegaknya tanaman. Batang jagung beruas-ruas
yang jumlahnya bervariasi antara 10-14 ruas, umumnya tak berkecambah, panjang
batang berkisar antara 60-300cm tergantung dari jenis jagung (Effendi,1990).
c. Daun
Daun jagung muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah daun
menyelubungi ruas batang untuk memperkuat batang. Panjang daun bervariasi
antara 30-150cm dan lebar 4-15cm dengan ibu tulang daun yang sangat keras .
Terdapat lidah daun (ligula) yang transparan yang mempunyai telinga daun
(auriculae) jumlah daun jagung tanaman bervariasi antara 12-18 helai
(Muhadjir.1998).
Daun jagung terdiri dari pelepah dan helai daun, memanjang ujung
merancang. Pelepah dan helai dibatasi oleh lignia yang bagian menghalagi
masuknya air dan embun.
d. Bunga
Bunga jagung terdiri dari dua macam yaitu bunga jantan dan bunga betina.
Bunga jantan hanya memiliki benang sari saja berbentuk malai, keluar dari ujung
19
batang dan warnanya putih kekuning-kuningan. Sedangkan bunga betina hanya
terdiri dari putik saja berbentuk tongkol, keluar dari ketiak-ketiak daunnya sebagai
rambut (Muhadjir, 1988).
e. Buah
Buah jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung
pada jenisnya. Pada umumnya jagung memiliki barisan biji yang melilit secara
lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri
atas tiga bagian utama yaitu kulit biji, endosperm dan embrio (Rukmana, 2004).
2.2. Syarat Tumbuh
Iklim yang cocok untuk tanaman jagung adalah daerah-daerah yang
beriklim sedang dan tropis. Tanaman jagung dapat tumbuh baik di dataran rendah
maupun pegunungan. Daerah pertumbuhan jagung meliputi skala lingkungan
yang sangat luas yaitu antara 58o LU-40o LS. Tanaman ini dapat tumbuh di
daerah dengan ketinggian 0 – 1.300 mdpl dengan curah hujan tahunan 250 -
10.000 mm. Jagung dapat tumbuh dengan baik dengan temperatur 23o C – 27o C
(Suprapto, 2002).
Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
karena berperan dalam proses fotosintesis. Untuk itu sebaiknya lahan pertanaman
merupakan tempat terbuka dan setiap hari mendapat sinar matahari dalam jangka
waktu yang cukup panjang (Subandi,et.al.,1988).
20
Kelembaban udara tinggi sering menyebabkan meningkatnya serangan
hama dan penyakit sehingga menyebabkan kehilangan hasil tanaman. Tanaman
jagung memerlukan kelembaban relatif antara 50%-80%. Sedangkan curah hujan
ideal untuk pertumbuhan jagung adalah 85-100 mm/bulan dan merata sepanjang
tahun (Subandi, et,al, 1988).
Tanaman jagung menghendaki tanah yang subur dan gembur sebab
memerlukan aerase dan draenase yang baik dan dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah asalkan mendapatkan pengolahan yang baik. Tanah dengan tekstur lempung
berdebu adalah tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung. Tanah
dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung bila pengelolaan tanah
dilakukan secara optimal sehingga aerase dan air dalam tanah berada dalam
kondisi tersedia. Tingkat kemasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman jagung antara (pH) 5,6-7,5 (Anonim,1993).
2.3. Varietas
Bari, dkk (1974) mengemukakan bahwa banyak tipe genetika yang
mungkin dibentuk dari tanaman atau spesies. Dengan adanya keragaman tipe
genetika ini pemulia manfaatkan untuk membentuk galu-galur. Dari galur-galur
ini dengan melalui pengujian dapat diperoleh galur unggul.
Allard (1990), mengemukakan bahwa untuk membentuk varietas baru,
selain dengan seleksi galur murni dapat pula dilakukan dengan seleksi massa.
Didalam seleksi massa, keturunan dari banyak galur murni disusun untuk
membuat varietas baru. Seleksi massa berfungsi untuk keamanan dari efek yang
diakibatkan oleh varietas lokal dan sebagai pemurnian varietas yang telah ada.
21
Varietas jagung pada umumnya terdiri dari dua golongan varietas yaitu
varietas bersari bebas dan varietas hibrida. Yang dimaksud dengan varietas bersari
bebas adalah varietas yang dapat dipakai benihnya secara terus menerus dari
setiap pertanaman dan waktu tertentu. Jagung varietas hibrida adalah keturunan
pertama (F1) dari persilangan antara varietas x varietas, varietas x galur atau galur
x galur. Berdasarkan bahan penyusunnya, varietas jagung bersari bebas dibedakan
menjadi varietas komposit dan varietas sintetik. Jagung varietas komposit adalah
varietas yang berasal dari campuran sejumlah plasma nutfah yang telah
mengalami kawin acak. Sedangkan varietas sintetik adalah varietas yang berasal
dari campuran dua atau lebih galur dengan gaya gabung yang baik (Sudjana, Rifin
dan Sudjadi, 1991).
Pembentukan varietas hibrida melalui beberapa tahapan yaitu
pembentukan populasi dasar, silang diri untuk memperoleh hibrida evaluasi
penampilan galur selama silang dalam, evaluasi potensial dalam pembentukan
hibrida secara komersil (Dahlan, 1993).
Varietas bersari bebas merupakan campuran hibrida yang tak terhingga
banyaknya. Dari varietas dapat dihasilkan hibrida yang merupakan bahan
penyusunan dalam campuran hibrida. Oleh karena itu, dari suatu varietas dapat
diperoleh dua hibrida yang silang tunggalnya memberikan hasil tertinggi sehingga
hibrida memberikan hasil lebih tinggi dari varietas bersari bebas (Dahlan dan
Slamet, 1992).
22
2.4. Jagung Provit-A
Jagung provit-A adalah populasi jagung khusus yang kaya nutrisi beta-
caroten atau vitamin A BALITSEREAL telah memperoleh benih dari CIMMYT
sebanyak 11 galur generasi lanjut. Program pembentukan varietas telah dimulai
pada tahun 2009 dengan fokus varietas bersari bebas, serta mencari tetua sebagai
jantan tester (tetua penguji) untuk program hibrida silang tunggal, Vitamin A
dalam endosperm biji jagung privit-A mengandung 8,0 – 15,0 Mg, sedangkan
jagung biasa (non Provit-A) hanya mengandung 1,0 – 3,0 mg. Diuraikan bahwa
peranan beta-caroten dari jagung provit-A adalah untuk pertumbuhan jaringan
tubuh, pertumbuhan tulang, gigi dan mata untuk menghindari buta senja,
suplementasi Provit-A pada anak balita meningkatkan pertumbuhan badan,
mencegah buta senja dan meningkatkan nafsu makan (Science Daily, 2008; Nutra,
2008; Cong Khan, 2007; Bwibo et al., 2003).
2.5. Daya Adaptasi
Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi dengan baik pada
faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen
penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki sel-sel seludang
pembuluh yang mengandung klorofil. Didalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat
dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasuki siklus Calvin
membentuk pati dan sukrosa (Carlson, 1980). Ditinjau dari segi kondisi
lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti
intensitas radiasi surya tinggi dengan suhu tinggi, serta kesuburan tanah yang
relative rendah. Sifat-sifat menguntungkan dari jagung sebagai tanaman C4 antara
23
lain aktivitas fotosintesis pada keadaan normal relative tinggi, fotorespirasi sangat
rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut
merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam
kaitannya dengan hasil. (Muhajir, 1988).
24
BAB IIITEKNIK PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Studi ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman
Serealia (BALITSEREAL) Kabupaten Maros, berlangsung mulai Maret sampai
dengan Mei 2010.
3.2 Bahan
Bahan digunakan dalam studi meliputi ;
1. Obatanpa(Pro-A)BC1BC2-F2
2. Zm305(Pro-A) BC1BC2F2
3. Sam4(Pro-A) BC1BC2F2
4. KUI Caratenoid Syn
5. KUI Caratenoid Syn (broad)
6. Caratenoid Syn-3
7. Caratenoid Syn-3 (broad)
8. Sukmaraga (Pembanding/Kontrol)
9. Srikandi kuning (pembanding/Kontrol)
25
3.3. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan adalah bentuk percobaan dengan metode
Rancangan Acak Kelompok (RAK) 9 perlakuan empat ulangan. Sehingga terdapat
36 plot, setiap plot terdiri dari empat baris, tiap ulangan berjarak 1 m dan setiap
baris terdiri dari 25 tanaman yang jarak tanam 75 x 20 cm sehingga dalam satu
plot terdiri dari 100 tanaman.
3.4. Objek yang Diamati
Komponen parameter yang diamati dalam praktek lapangan ini adalah :
1. Persentase Tanaman Tumbuh;
Dihitung dari semua tanaman yang tumbuh dan diamati pada saat
tanaman berumur 20 hari setelah tanam serta dinyatakan dalam satuan persen (%).
2. Umur berbunga jantan;
Umur keluar bunga jantan dihitung mulai saat tanam sampai tanaman
berbunga 50 % dan dinyatakan dalam satuan hari.
3. Umur berbunga betina;
Umur keluar bunga betina dihitung mulai saat tanam sampai tanaman
berbunga 50 % dengan panjang rambut ± 2 cm dan dinyatakan dalam satuan hari.
4. Tinggi tanaman;
Diukur mulai dari pangkal batang sampai pada pangkal bendera dan
diamati pada saat tanaman berumur 50 hst serta dinyatakan dalam satuan
centimeter (cm).
26
5. Tinggi Letak Tongkol
Diukur mulai dari pangkal batang sampai pada letak tongkol yang pertama
dan diamati pada saat tanaman berumur 50 hst serta dinyatakan dalam
satuan centimeter (cm).
3.5. Prosedur Pelaksanaan
3.5.1. Persiapan Lahan
Lahan percobaan terlebih dahulu diolah dengan traktor, diratakan dan
digemburkan dengan cangkul. Selanjutnya satu minggu kemudian dilakukan
pengukuran/plot lahan dengan ukuran 3,0 x 5,0 meter/plot dibuat sebanyak 9 plot
dan 4 ulangan, dalam satu plot di buat 4 baris dengan jarak 75cm x 20 cm di
pasang ajir dan diberi nomor entri untuk benih.
3.5.2. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara tugal jarak tanam 75 cm x 20 cm
dengan kedalaman ± 5 cm, benih sebelumnya di campur seromil dan sevin untuk
mencegah serangan penyakit bulai dan semut. Lubang tanam diberi furadan
menghindari dimakan semut kemudian ditutup dengan abu sekam.
3.5.3. Pemupukan
Pupuk diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman. Pupuk
yang digunakan dalam stdudi ini adalah pupuk Urea dan Ponska, pemupukan
pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 7 - 10 hst dengan menggunakan
campuran urea dan Ponska, sedangkan pemupukan ke-2 hanya menggunakan
pupuk urea yang dilakukan pada saat tanaman berumur 30-35 hst.
27
3.5.4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan,
penjarangan dan pembumbunan. Penyiraman dan penyiangan dilakukan setiap
hari sesuai dengan kondisi pada saat itu sampai menjelang panen. Penyulaman
dilakukan pada saat tanaman berumur 7-10 hari setelah tanam.
28
BAB IVHASIL DAN PEMBAHSAN
4.1. Hasil
4.1.1. Persentase Tanaman Tumbuh (%)
Hasil pengamatan dan sidik ragam persentase tanaman tumbuh disajikan
pada Tabel 1a dan 1b (lampiran). Sidik ragam menunjukkan bahwa 7 Perlakuan
calon varietas jagung bersari bebas Provit-A dan varietas pembanding (sukmaraga
dan srikandi kuning-1) berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tanaman
tumbuh.
Tabel 2 : Rata-rata Persentase Tanaman Tumbuh (%)
No Perlakuan Bersari Bebas Provit-ARataan
(%)
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 72.5
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 76.5
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 68.3
4 KUI Carotenoid Syn 74.3
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 70.3
6 Carotenoid Syn-3 74.8
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 75.5
8 Sukmaraga 62.5
9 Srikandi kuning-1 56.8
Tabel 2 menunjukan bahwa calon varietas jagung bersari bebas provit-A
dengan varietas pembanding (sukmaraga dan srikandi kuning-1) tidak berbeda
nyata. Rataan kisaran persentase tanaman tumbuh calon varietas bersari bebas
provit-A adalah 68,3 – 75,5 % tanaman tumbuh.
29
4.1.2. Umur Berbunga Jantan (hari)
Hasil pengamatan dan sidik ragam umur berbunga jantan disajikan pada
Tabel 2a dan 2b (lampiran). Sidik ragam menunjukan bahwa 7 perlakuan calon
varietas jagung bersari bebas Provit-A dan varietas pembanding (sukmaraga dan
srikandi kuning-1) berpengaruh nyata terhadap umur berbunga jantan.
Tabel 3 : Rata-rata umur Berbunga Jantan (hari)
NoPerlakuan Bersari Bebas
Provit-ARataan (hari)
Notasi tabel 5%
Notasi tabel 1%
1 Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 46.0 a a
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 46.3 a a
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 46.8 a a
4 KUI Carotenoid Syn 47.8 a a
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 48.0 b a
6 Carotenoid Syn-3 48.3 b b
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 48.5 b b
8 Sukmaraga 48.8 b b
9 Srikandi kuning-1 50.0 c b
BNT 5 % = 1,49 BNT 1 % = 2,02Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap
umur berbunga jantan
Hasil uji BNT pada Tabel 3 diatas menunjukan bahwa semua calon
varietas jagung bersari bebas Provit-A lebih cepat berbunga jantan dibandingkan
dengan varietas kontrol (srikandi kuning-1) sedangkan varietas pembanding
(sukmaraga) tidak berbeda nyata dengan calon varietas jagung bersari bebas
provit-A dengan pelakuan nomor 5, 6, dan 7 (48,0 hari – 48,8 hari).
30
4.1.3. Umur Berbunga Betina (hari)
Hasil pengamatan dan sidik ragam umur berbunga betina disajikan pada
Tabel 3a dan 3b (lampiran). Sidik ragam menunjukan bahwa 7 perlakuan calon
varietas jagung bersari bebas Provit-A dan varietas pembanding (sukmaraga dan
srikandi kuning-1) berpengaruh nyata terhadap umur berbunga betina.
Tabel 4 : Rata-rata Umur Berbunga Betina (hari)
NoPerlakuan Bersari Bebas
Provit-ARataan (hari)
Notasi tabel 5%
Notasi tabel 1%
1 Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 48.0 a a
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 47.3 a a
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 48.5 a a
4 KUI Carotenoid Syn 49.0 a a
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 49.0 a a
6 Carotenoid Syn-3 50.3 b a
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 50.5 b a
8 Sukmaraga 50.5 b a
9 Srikandi kuning-1 51.5 b b
BNT 5 % = 2,14 BNT 1 % = 2,90Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap
umur berbunga betina
Hasil Uji BNT pada Tabel 4 menunjukan bahwa calon varietas jagung
bersari bebas Provit-A dengan perlakuan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 lebih cepat keluar
bunga betina dibanding varietas kontrol (sukmaraga dan srikandi kuning-1),
sedangkan calon varietas jagung bersari bebas Provit-A nomor entri 6 dan 7 tidak
berbeda nyata dengan varietas kontrol (sukmaraga dan srikandi kuning-1).
31
4.1.4. Tinggi Tanaman (cm)
Hasil pengamatan dan sidik ragam tinggi tanaman disajikan pada Tabel 4a
dan 4b (lampiran). Sidik ragam menunjukan bahwa 7 perlakuan calon varietas
jagung bersari bebas Provit-A dan varietas pembanding (sukmaraga dan srikandi
kuning-1) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman.
Tabel 5 : Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
NoPerlakuan Bersari Bebas
Provit-ARataan (cm)
Notasi tabel 5%
Notasi tabel 1%
1 Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 208.8 a a
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 185.3 b a
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 182.3 b b
4 KUI Carotenoid Syn 218.5 c c
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 162.3 d d
6 Carotenoid Syn-3 181.0 d d
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 186.8 e d
8 Sukmaraga 227.5 f e
9 Srikandi kuning-1 195.3 g f
BNT 5 % = 18,47 BNT 1 % = 25,02Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap
tinggi tanaman
Hasil uji BNT tabel 5 menunjukan bahwa calon varietas jagung bersari
bebas Provit-A (Perlakuan nomor 1, 4 dan 7) menunjukan perbedaan yang nyata
dengan pembanding (sukmaraga) sedangkan Perlakuan nomor 2, 3, 5, dan 6 jauh
lebih rendah dengan pembanding sukmaraga.
32
4.1.5. Tinggi Letak Tongkol (cm)
Hasil pengamatan dan sidik ragam Tinggi letak tongkol disajikan pada
Tabel 5a dan 5b (lampiran). Sidik ragam menunjukan bahwa 7 perlakuan calon
varietas jagung bersari bebas Provit-A dan varietas pembanding (sukmaraga dan
srikandi kuning-1) berpengaruh nyata terhadap tinggi letak tongkol.
Tabel 6 : Rata-rata Tinggi Letak Tongkol (cm)
NoPerlakuan Bersari Bebas
Provit-ARataan (cm)
Notasi tabel 5%
Notasi tabel 1%
1 Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 108.3 a a
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 87.5 b b
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 85.8 b b
4 KUI Carotenoid Syn 100.8 c b
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 75.3 d b
6 Carotenoid Syn-3 83.0 d b
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 85.8 d b
8 Sukmaraga 107.0 e c
9 Srikandi kuning-1 101.8 e c
BNT 5 % = 12,76 BNT 1 % = 17,29Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap
tinggi letak tongkol
Tabel 6 diatas menunjukan bahwa calon varietas jagung bersari bebas
Provit-A dengan nomor perlakuan 2, 3, 5, 6, dan 7 letak tinggi tongkol lebih
rendah (83,0 cm – 87,5 cm) dibanding dengan letak tinggi tongkol kontrol
(sukmaraga dan srikandi kuning-1) dengan kisaran 107,0 cm – 101,8 cm.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil studi diketahui bahwa diantara 5 (lima) parameter yang
diamati empat parameter memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan tanaman
kontrol (sukmaraga dan srikandi kuning-1) yaitu pada tinggi tanaman, tinggi letak
33
tongkol, umur berbunga jantan dan umur berbunga betina sedangkan untuk
parameter prosentase tanaman tumbuh tidak memiliki perbedaan yang nyata atau
sama dengan tanaman kontrol. Hal ini menunjukan bahwa calon varietas jagung
bersari bebas Provit-A introduksi dari CIMMYT beradaptasi baik di dataran
rendah maros dan merupakan tergolong jagung umur genjah dibandingkan dengan
kontrol (sukmaraga dan srikandi kuning-1) bila dilihat dari parameter lainnya.
4.2.1. Persentase Tanaman Tumbuh (%)
Tanaman tumbuh pada masing-masing populasi calon varietas jagung
bersari bebas provit-A memperlihatkan hasil yang tidak nyata dengan tanaman
kontrol (sukmaraga dan srikandi kuning-1), kisaran tanaman tumbuh untuk calon
varietas jagung bersari bebas Provit-A 68,3 pohon-76,5 pohon, hal ini berarti
bahwa populasi jagung ini memiliki persentase tanaman tumbuh lebih tinggi dari
kontrol (56,8-62,5 pohon) tanaman tumbuh. Musa et.al (2007), mengemukakan
bahwa peningkatan pro-duksi tanaman perluasan tertentu dapat dilakukan dengan
meningkatkan populasi tanaman sampai pada batas, dimana persaingan internal
tanaman dalam pe-manfaatan hara, air, dan cahaya tidak terlalu kuat.
4.2.2. Umur Berbunga Jantan dan Umur Berbunga Betina (hari)
Kisaran rata-rata umur berbunga jantan adalah berkisar antara 46,0 hari –
48,5 hari, sedangkan umur berbunga betina berkisar 48.0 hari-50.5 hari. Kedua
pengamatan ini memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan kontrolnya
sukamaraga dan sriandi kuning-1. Populasi calon varietas jagung bersari bebas
provit-A memperlihatkan umur paling genjah dalam hal pembungaan, perbedaan
keluar buanga jantan dan bunga betina diperkirakan sekitar 2 - 3 hari. Berdasarkan
34
hasil studi ini diperoleh bahwa nilai ASI (Anthesis Silking Interval) sekitar 2 hari
- 3 hari dimana semakin kecil nilai ASI maka semakin tinggi produktivitas
populasi karena proses penyerbukan tanaman semakin sinkron. Menurut Beck et
al. (1996) hubungan antara ASI dengan hasil adalah berbentuk sigmoid, artinya
jika nilai ASI lebih dari enam hari maka tanaman jagung memberikan hasil yang
rendah (<0,5 t/ha).
4.2.3. Tinggi Tanaman (cm)
Hasil pengamatan pada Tabel 3 tinggi tanaman populasi calon varietas
jagung bersari bebas Provit-A obatanpa(pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid
Syn memiliki tinggi tanaman lebih dibanding kontrol sukmaraga (195,3 cm),
kisaran tinggi tanaman kedua perlakuan ini 208,8 cm dan 218,5 cm tetapi lebih
rendah dari pembanding sukmaraga 227,5 cm tinggi tanaman. Sedangkan pada
perlakuan yang lain tanaman introduksi CIMMYT ini lebih rendah dibandingkan
dengan tanaman kontrol.
4.2.4. Tinggi Letak Tongkol (cm)
Tinggi letak tongkol pada beberapa populasi calon varietas jagung bersari
bebas provit-A menunjukan hasil yang lebih rendah dibanding kontrol sukmaraga
(107,0 cm) dan srikandi kuning-1 (101,8 cm), kisaran tinggi letak tongkol pada
calon varietas jagung bersari bebas provit-A yaitu 75,3 cm – 100,8 cm, hanya
populasi Obatanpa(pro-A)BC1C2-F2 lebih tinggi letak tongkolnya (108,3 cm)
dibanding kontrol (107,0 cm dan 101,8 cm).
35
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut :
Dari beberapa populasi calon varietas jagung bersari bebas provit-A hanya
beberapa populasi yang menunjukan daya adaptasi baik yaitu populasi
Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2, Zm305(Pro-A)BC2C1F2 dan KUI Carotenoid Syn
bila dilihat dari semua parameter pengamatan dan bias dikembangkan di lahan
dataran rendah Maros.
5.2. Saran
Disarankan dalam praktik selanjutnya lebih meilih parameter yang lainya
atau pada vase generative sampai pada panen sehingga output dari PKL ini lebih
jelas tidak hanya sampai pada fase vegetatif saja.
36
DAFTAR PUSTAKA
Allard, R.W. and A.D. Bradshaw.1990. Implication of genotype-environment interaction in applied plant breeding. Crop Sci.
Anonim, 1993. Bercocok Tanam Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
-------- , 2001. Statistik Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kantor Wilayah Pertanian Propinsi Sulawesi Selatan. Proyek Pengembangan Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pertanian.
---------,2007. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Jakarta.
---------,2008. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Jakarta.
---------,2009a. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan.
_______, 2009. Statistik Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kantor Wilayah Pertanian Propinsi Sulawesi Selatan. Produksi jagung Sulawesi Selatan.
Bari, A., Sjarkani Musa., Endang, Syamsuddin. 1974. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depar-temen Agronomi. Fakultas Perta-nian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Beck, D., J. Betran., M. Banziger., G. Edmeades., J.M. Ribuat., M. Wilcox., S.K. Vasal and A. Ortega. 1996. Progres in Developing Drougt and Low Soil Nitrogen Tolerance In Maize. CIMMYT, El Batan Mexico.
Bwibo N. O., Neumann C. G., 2003. Supplement : Animal source food to improve micronutrient nutrition in Developing countries. The American Society for nutritional science. J. Nutr. 133-3936S-3940S. The journal of ntrition.
Cong Khan N., West C. E., Pee A D., Bosch D., Phung H D., Hulshof P Jm., Khoi H H., Verhoef H., and Hautvast GAJ., 2007. The contribution of plant foods to the Vietamin A supply of lactating women in Vietnam: a randomized controlled trial. American Journal of Crinical Nutrition. Vol 85.
Dahlan, M.M. dan S. Slamet. 1992. Pemuliaan tanaman jagung. p. 17-38. Dalam: A. Kasno, M. Dahlan, dan Hasnam. Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman I. PPTI Jawa Timur.
37
Dahlan, M.M. 1993. Pemuliaan Tanaman I. Universitas Briwijaya. Malang.
Efendy, S dan Sulistiati N. 1990. Bercocok Tanam Jagung. Yasaguna, Jakarta.
Leon. C. D., 1984. Maize Diseases. A Guide for Field Indentification. CIMMYT El Btan Mexico.
Muhadjir, F. 1988. Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.
Muhadjir. M., 1998. Karakteristik Tanaman Jagung. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Musa Y., Nasaruddin, M.A. Kuruseng, 2007. Evaluasi produktivitas jagung melalui pengelolaan populasi ta-naman, pengolahan tanah, dan dosis pemupukan. Agrisistem. jakarta
Nissen. O., 1983. MSTAT-C, A Micromputer Program for the Design, Management and Analysis of Agronomic. Research Experiments. Michigan State University.
Rukmana, R. 2004. Jagung. Kanisius, Yogyakarta.
Subandi, M. Ibrahim, dan A. Blumenshein. 1988. Koordinasi Program Penelitian Nasional: Jagung. Puslitbangtan. Bogor.
Sudjana A.,A. Rapai dan M. Sudjadi. 1991. Jagung Bidang Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Bogor.
Suprapto, 2002. Bertanam Jagung. Penebaran Swadaya, Jakarta.
Warisno, 1998. Budidaya Tanaman Jagung Hibrida. Kanisius, Yogyakarta.
38
5m
3mnomor perlakuan nomor plot
1m
1m
1m
3m
5m
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lay Out Percobaan
39
Keterangan : Satu plot 3 x 5 m, 4 baris tanam Setiap baris diisi 1 benih per lubang tanam Jarak tanam 75x20 cm satu benih per lubang,
atau ada 25 lubang perbaris Jarak antar ulangan 1,0 m
1
1
2
2
3
3
9
9
7
7
8
8
4
4
6
6
5
5
18
8
17
3
16
6
10
2
12
7
11
4
15
9
13
1
14
5
19
1
20
3
21
6
27
5
25
2
26
7
22
9
24
8
23
4
36
3
35
2
34
6
28
4
30
9
29
7
33
8
31
1
32
5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tabel Lampiran 1a Persentase Tanaman Tumbuh, %
NoPerlakuan Provit-A, Bersari
Bebas Kelompok
Jumlah RataanI II III IV
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 58.0 85.0 66.0 81.0 290.0 72.5
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 56.0 89.0 82.0 79.0 306.0 76.5
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 53.0 73.0 84.0 63.0 273.0 68.3
4 KUI Carotenoid Syn 73.0 73.0 77.0 74.0 297.0 74.3
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 42.0 71.0 81.0 87.0 281.0 70.3
6 Carotenoid Syn-3 70.0 70.0 86.0 73.0 299.0 74.8
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 80.0 77.0 75.0 70.0 302.0 75.5
8 Sukmaraga 65.0 57.0 47.0 81.0 250.0 62.5
9 Srikandi kuning-1 66.0 71.0 53.0 37.0 227.0 56.8
Jumlah 563.0 666.0 651.0 645.0 2525.0 631.3
Rataan 35.2 41.6 40.7 40.3 157.8 39.5
Tabel Lampiran 1b Sidik Ragam Persentase Tanaman Tumbuh (%)
Sumber Keragaman db J.K K.T F.hitFtab, 5%
Ftab, 1%
Kelompok 3 716.08 238.69 1.568tn 3.01 4.72
Perlakuan 8 1416.57 177.07 1.163tn 2.36 3.36
Galat 24 3653.68 152.24
Total 35 5786.31
KK (%) : 19.2 Ket. tn : berpengaruh tidak nyata
40
Tabel Lampiran 2a Hasil Pengamatan Umur berbunga jantan, hari
No
Perlakuan Provit-A, Bersari Bebas
KelompokJumlah Rataan
I II III IV
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 46.0 46.0 46.0 46.0 184.0 46.0
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 47.0 46.0 46.0 46.0 185.0 46.3
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 47.0 46.0 46.0 48.0 187.0 46.8
4 KUI Carotenoid Syn 48.0 48.0 46.0 49.0 191.0 47.8
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 48.0 48.0 48.0 48.0 192.0 48.0
6 Carotenoid Syn-3 47.0 48.0 48.0 50.0 193.0 48.3
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 47.0 48.0 50.0 49.0 194.0 48.5
8 Sukmaraga 51.0 48.0 48.0 48.0 195.0 48.8
9 Srikandi kuning-1 50.0 51.0 50.0 49.0 200.0 50.0
Jumlah 431.0 429.0 428.0 433.0 1721.0 430.3
Rataan 26.9 26.8 26.8 27.1 107.6 26.9
Tabel Lampiran 2b Sidik Ragam Umur berbunga jantan, hari
Sumber Keragaman db J.K K.T F.hitFtab, 5%
Ftab, 1%
Kelompok 3 1.64 0.55 0.522tn 3.01 4.72
Perlakuan 8 52.89 6.61 6.319** 2.36 3.36
Galat 24 25.11 1.05
Total 35 79.64
KK (%) : 3.8 Ket. tn : berpengaruh tidak nyata
** : berpengaruh sangat nyata
Tabel Lampiran 3a Hasil Pengamatan Umur berbunga betina, hari
41
No
Perlakuan Provit-A, Bersari Bebas
KelompokJumlah Rataan
I II III IV
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 48.0 48.0 47.0 49.0 192.0 48.0
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 46.0 48.0 48.0 47.0 189.0 47.3
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 48.0 48.0 48.0 50.0 194.0 48.5
4 KUI Carotenoid Syn 48.0 50.0 46.0 52.0 196.0 49.0
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 49.0 49.0 48.0 50.0 196.0 49.0
6 Carotenoid Syn-3 48.0 50.0 50.0 53.0 201.0 50.3
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 48.0 49.0 52.0 53.0 202.0 50.5
8 Sukmaraga 53.0 50.0 50.0 49.0 202.0 50.5
9 Srikandi kuning-1 51.0 52.0 51.0 52.0 206.0 51.5
Jumlah 439.0 444.0 440.0 455.0 1778.0 444.5
Rataan 27.4 27.8 27.5 28.4 111.1 27.8
Tabel Lampiran 3b Sidik Ragam Umur berbunga betina, hari
Sumber Keragaman db J.K K.T F.hitFtab, 5%
Ftab, 1%
Kelompok 3 17.89 5.96 2.773tn 3.01 4.72
Perlakuan 8 61.06 7.63 3.549** 2.36 3.36
Galat 24 51.61 2.15
Total 35 130.56
KK (%) : 5.3 Ket. tn : berpengaruh tidak nyata
** : berpengaruh sangat nyata
Tabel Lampiran 4a Hasil Pengamatan Tinngi tanaman, cm
42
No
Perlakuan Provit-A, Bersari Bebas
KelompokJumlah Rataan
I II III IV
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 222.0 210.0 201.0 202.0 835.0 208.8
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 195.0 181.0 179.0 186.0 741.0 185.3
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 181.0 200.0 168.0 180.0 729.0 182.3
4 KUI Carotenoid Syn 239.0 227.0 221.0 187.0 874.0 218.5
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 142.0 171.0 156.0 180.0 649.0 162.3
6 Carotenoid Syn-3 183.0 178.0 179.0 184.0 724.0 181.0
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 204.0 191.0 178.0 174.0 747.0 186.8
8 Sukmaraga 236.0 234.0 230.0 210.0 910.0 227.5
9 Srikandi kuning-1 214.0 184.0 202.0 181.0 781.0 195.3
Jumlah 1816.0 1776.0 1714.0 1684.0 6990.0 1747.5
Rataan 113.5 111.0 107.1 105.3 436.9 109.2
Tabel Lampiran 4b Sidik Ragam Tinngi tanaman, cm
Sumber Keragaman db J.K K.T F.hitFtab, 5%
Ftab, 1%
Kelompok 3 1184.33 394.78 2.466tn 3.01 4.72
Perlakuan 8 13542.50 1692.81 10.574** 2.36 3.36
Galat 24 3842.17 160.09
Total 35 18569.00
KK (%) : 11.6 Ket. tn : berpengaruh tidak nyata
** : berpengaruh sangat nyata
Tabel Lampiran 5a Hasil Pengamatan Tinggi tongkol, cm
43
No
Perlakuan Provit-A, Bersari Bebas
KelompokJumlah Rataan
I II III IV
1 Obantanpa(Pro-A)BC1C2-F2 114.0 115.0 106.0 98.0 433.0 108.3
2 Zm305(Pro-A)BC2C1F2 86.0 91.0 82.0 91.0 350.0 87.5
3 Sam4(Pro-A)BC2C1F2 71.0 103.0 91.0 78.0 343.0 85.8
4 KUI Carotenoid Syn 112.0 108.0 100.0 83.0 403.0 100.8
5 KUI Carotenoid Syn (broad) 65.0 84.0 69.0 83.0 301.0 75.3
6 Carotenoid Syn-3 83.0 83.0 91.0 75.0 332.0 83.0
7 Carotenoid Syn-3 (broad) 100.0 89.0 77.0 77.0 343.0 85.8
8 Sukmaraga 116.0 112.0 106.0 94.0 428.0 107.0
9 Srikandi kuning-1 111.0 100.0 107.0 89.0 407.0 101.8
Jumlah 858.0 885.0 829.0 768.0 3340.0 835.0
Rataan 53.6 55.3 51.8 48.0 208.8 52.2
Tabel Lampiran 5b Sidk Ragam Tinggi Tongkol, cm
Sumber Keragaman db J.K K.T F.hitFtab, 5%
Ftab, 1%
Kelompok 3 839.33 279.78 3.661* 3.01 4.72
Perlakuan 8 4460.72 557.59 7.296** 2.36 3.36
Galat 24 1834.17 76.42
Total 35 7134.22
KK (%) : 16.7 Ket. *: berpengaruh nyata ** : berpengaruh sangat nyata
Lampiran 2 : Deskripsi Varietas Sukmaraga
44
Tanggal dilepas : 14 Februari 2003
Asal : Bahan Introduksi AMATI, asal CIMMYT Thailand
Golongan : - 50 % keluar rambut : 55-58 hari
masak fisiologis : 105-110 hari
Batang : Tegap, warna hijau
Tinggi Tanaman : 195 cm (180-220 cm)
Tinggi letak tongkol : 95 cm (90-110 cm)
Daun : Hijau, panjang dan lebar
Warna malai : Hijau muda (80 %)
Bentuk malai : Semi kompak (75 %)
Warna rambut : Coklat keunguan (90 %)
Keragaman tanaman : Agak seragam
Bentuk tongkol : Panjang dan silindris
Penutupan kelobot : Kelobot tertutup baik
Tipe biji : Semi mutiara (semi flint)
Baris biji : Lurus, rapat, jumlah 12-16 baris
Warna biji : Kuning tua
Bobot 1000 biji : 270 gr(240-280 g)
Perakaran : Dalam, kuat dan baik
Kerebahan : Agak tahan
Rata-rata hasil : 6,0 ton/ha. Potensi hasil dapat dicapai 8,50 t/ha
pipilan kering
Daerah sebaran : Dataran rendah s/d 800 m dpl, adaptif tanah-tanah
masam
Ketahanan penyakit : Cukup tahan terhadap penyakit bulai (downy
mildews), penyakit bercak daun (H.mades), dan
penyakit karat (pucccinia sp)
Sumber : Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain, Maros, 2003.
Lampiran 3 Deskripsi Jagung Srikandi Kuning-1
45
Golongan : Bersari bebas
Umur tanaman : Berbunga jantan 54-56 hari
Berbunga betina : 56-58 hari
Masak fisiologis : 105-110 hari
Tipe batang : Tegak warna hijau
Tinggi tanaman : 185 cm
Tinggi tongkol : 95 cm
daun panjang dan sedang, warna daun hijau
Warna malai : merah tua
Warna rambut : Merah tua
Keragaman tanaman : Seragam 96-98%
Bentuk tongkol : sedang dan silindris
Penutupan kelobot : Menutup baik (95-97%)
Warna : Biji kuning
Barisan biji : Lurus dan rapat
Jumlah baris/tongkol : 12-14 baris
Tipe biji : Semi mutiara (semi flint) modified hard endosperm
Bobot 1000 biji : 275 gram
Endosperm : Protein (10,38%), lisin (0,477%), triptofan (0,093%)
Rata-rata hasil : (k.a. 15%) 5,40 t/ha pipilan kering
Potensi hasil (k.a. 15%) : 7,92 t/ha pipilan kering
Ketahanan terhadap penyakit: Lahan hawar daun (h. Maydis ) dan karat (puccinia
sp)
Ketahanan terhadap hama : Agak rentan hama penggerek batang (ostrinia
furnacalis )
Keterangan : Dianjurkan untuk ditanam di dataran rendah, lebih
diutamakan ditanam pada musim penghujan.
Lampiran 4 :
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
46
I. Identitas Pribadi
Nama : Sahril U. Pontoh
Tempat, Tanggal Lahir : Toli-toli 07 Maret 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tondano, Kel. Tapa. Kecamatan Kota Utara
Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo
II. Identitas Orangtua
Nama Ayah : Usman Pontoh
Nama Ibu : Masnia Undaing
III. Riwayat Hidup
1. SDN Negeri 1 Lintidu Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 1998
2. SLTP Negeri 1 Paleleh Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2001
3. SMK Gotong Royong Telaga Kelurahan Tomulabutao Kecamatan
Dungingi Kota Gorontalo Tahun 2007
Lampiran 5 : Berbagai parameter pengamatan
47
Gambar 2 Menghitung Jumlah Tanaman Tumbuh
48
Bambar 3 Mengukur Tinggi Tanaman
Gambar 4 Mengukur Tinggi Letak Tongkol
49
Gambar 5 Umur Berbunga Jantan
50
Gambar 6 Umur Berbunga Betina