14
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK DASAR TEORI Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi seperti baterai. Listrik Arus bolak-balik (listrik AC -- alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak- balik. Berbeda dengan listrik arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubahubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave). Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasiaplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut. A. Arus listrik

Daya Listrik Arus Bolak Balik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

daya listrik

Citation preview

DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIKDASAR TEORIDaya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalamrangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalirdalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Perantimengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas(seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik(motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkitlistrik atau penyimpan energi seperti baterai.Listrik Arus bolak-balik (listrik AC -- alternating current) adalah aruslistrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik.Berbeda dengan listrik arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubahubahdengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanyaberbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliranenergi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik darisumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk.Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkanmelalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasiaplikasiini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yangtermodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.

A. Arus listrikArus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiapsatuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantarlistrik lainnya.Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliranmuatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkandari aliran electron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SIuntuk arus listrik adalah ampere (A).Sistem pengapian kondensatorSistem pengapian kondensator (kapasitor) atau CDI (CapacitorDischarge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian padakendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (dischargecurrent) dari kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian (ignitioncoil).Pada Sistem pengapian magneto terdapat beberapa kekurangan, yaitu:1. Kumparan pengapian yang dipakai haruslah mempunyai nilai Induktansiyang besar, sehingga unjuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurangmemuaskan.2. Bentuk fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar.3. Pemakaian kontak pemutus (breaker contact) menuntut perawatan danpenggantian komponen tersendiri.4. Membutuhkan Pencatu daya yang mempunyai keluaran dengan Bedapotensial listrik yang relatif rendah dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Halini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai

Resistansi serendah mungkin.Walaupun pada nantinya dikembangkan Sistem pengapiantransistor atau TSI (Transistorized Switching Ignition) atau TCI (Transistor Controlled Ignition) yang menggunakan transistor untuk menggantikan kontakpemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan teknologi.Awalnya sebuah pencatu daya akan mengisi muatan padakondensator dalam bentuk Arus listrik searah sampai mencapai beberapa ratusvolt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan prosespengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosonganmuatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuahSaklar elektronik.Karena bekerja dengan secara elektronik, sebagian besarkomponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang ditempatkanpada Papan rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB), lalu dibungkusdengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas.Banyak orang yang menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDIbox), atau "CDI" saja.Berdasarkan pencatu dayanya, sistem pengapian CDI terbagimenjadi dua jenis, yaitu: Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar darisistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus listrikbolak-balik (dinamo AC/alternator).Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber aruslistrik searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Aki).Ada banyak ragam modul CDI dibuat, pada dasarnya harusmemenuhi kebutuhan yang diminta kumparan pengapian dan secara tidaklangsung harus menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan caramengatur besarnya arus, tegangan dan durasi dari proses pengisian danpengosongan muatan kondensator. Hal ini menentukan besarnya pasokan dayauntuk kumparan pengapian dan juga Pewaktuan pengapian (ignition timing).

B. Pengertian Faktor Daya / Faktor KerjaFaktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif(watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktifdan daya semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akanmeningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebihrendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok olehperusahaan listrik memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yangditransfer setara dengan kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, denganbeban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, makakapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR)harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangkameminimalkan kebutuhan daya total (VA).Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara dayaaktif dan daya semu. Faktor daya yang rendah merugikan karenamengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya ini menggunakankapasitor.Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor DayaFaktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor

pengkoreksi faktor daya pada sistim distribusi listrik/instalasi listrik dipabrik/industri. Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif dan olehkarenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif, juga daya semu yangdihasilkan oleh bagian utilitas.C. Metoda Pemasangan Instalasi KapasitorCara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :1. Global compensationDengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP ). Arusyang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDPdan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turundengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDPtidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukuppanjang Delta Voltagenya masih cukup besar.2. Sectoral CompensationDengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitordipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengankapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antarapanel MDP dan SDP cukup berjauhan.3. Individual CompensationDengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masingbeban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebihefektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaituharus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitortersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yangdipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besardari metode diatasKomponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antaralain:1. Main switch / load Break switchMain switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika adapemeliharaan panel. Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudahtersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load breakswitch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yaknidapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-offswitch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .2. Kapasitor Breaker.Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel daribreaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breakeryang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumusI n = Qc / 3 . VL3. Magnetic ContactorMagnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Bebankapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor.Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arusnominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magneticdengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaianmagnetic contactor lebih lama.

5. Kapasitor BankKapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifatkapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitaskapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 Vsampai 525 Volt atau Kapasitor.6. Reactive Power RegulatorPeralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar dayareaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitasyang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan padasisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca danregulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12steps sampai 18 steps.D. Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor1. Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri:• Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangankapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.• Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehinggakebutuhan total(kVA) berkurang dan(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapatdihindarkan.• Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi pabrik.• Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkankinerja motor.2. Bagi utilitas pemasok listrik• Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhirberkurang.• Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena penurunan arus.• Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangikebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.E. Perumusan Daya Listrik Arus Bolak BalikDalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yangdikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:• Daya semu (S, VA, Volt Amper)• Daya aktif (P, W, Watt)• Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arussinusoida, besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakandaya rata-rata diukur dengan satuan Watt,Daya ini membentuk energi aktifpersatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan dayanyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya) yang digunakan olehbeban untuk melakukan tugas tertentu.Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere(disingkat, VA), menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang terterapada peralatan generator dan transformator. Pada suatu instalasi, khususnya dipabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti motor listrik, yangmemerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif (VAR) untuk membuat

medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakaisebagai energi pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dandaya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itusendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatusistim tenaga listrik.Pada sistem arus bolak-balik, daya listrik tidak sesederhana padasistem arus searah. Pada arus bolak-balik terdapat tiga jenis daya, yaitu dayasemu, daya aktiv, dan daya reaktif, secara matematisS = P +jQDimana daya semu(S) merupakan hasil penjumlahan daya aktiv (P)dengan daya reaktif (jQ) secara vektoris.Daya semu merupakan hasil perkalian langsung antara tegangan kerja denganArus konsumsi peralatan listrik yang terpasangS = V x i1. Dalam rangkaian listrikDaya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalampersamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitungmenggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yangpertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energimekanik, dan sebaliknya.DimanaP adalah daya (watt atau W)I adalah arus (ampere atau A)V adalah perbedaan potensial (volt atau V)2. Dalam ruangDaya listrik mengalir di manapun medan listrik dan magnet berada ditempat yang sama. Dalam kasus umum persamaan P = VI harus diganti denganperhitungan yang lebih rumit, yaitu integral hasil kali vektor medan listrik danmedan magnet dalam ruang tertentu:Hasilnya adalah skalar, karena ini adalah integral permukaan dari vektorPoynting

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. [1] Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.[1]

Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.[2][3] Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.[1]

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.[4] Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).[4] Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.[4]

Istilah faktor daya atau power factor (PF) atau cos phi merupakan istilah yang sering sekali dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan pembangkitan dan penyaluran energi listrik. Faktor daya merupakan istilah penting, tidak hanya bagi penyedia layanan listrik, namun juga bagi konsumen listrik terutama konsumen level industri. Penyedia layanan listrik selalu berusaha untuk menghimbau konsumennya agar berkontribusi supaya faktor daya menjadi lebih baik, pun para konsumen industri juga berusaha untuk mendapatkan faktor daya yang baik agar tidak sia-sia bayar mahal kepada penyedia layanan. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan faktor daya? Tulisan ini akan membahas secara ringkas tentang faktor daya.

Faktor daya

Pada pembahasan kali ini, asumsi yang digunakan adalah sistem listrik menggunakan sumber tegangan berbentuk sinusoidal murni dan beban linier. Beban linier adalah beban yang menghasilkan bentuk arus sama dengan bentuk tegangan. Pada kasus sumber tegangan berbentuk sinusoidal murni, beban linier mengakibatkan arus yang mengalir pada jaringan juga berbentuk sinusoidal murni. Beban linier dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, beban resistif, dicirikan dengan arus yang sefasa dengan tegangan; beban induktif, dicirikan dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan sebesar ; beban kapasitif, dicirikan dengan arus yang mendahului terhadap tegangan sebesar , dan beban yang merupakan kombinasi dari tiga jenis tersebut, dicirikan dengan arus yang tertinggal/mendahului tegangan sebesar sudut, katakan, . Gambar 1 menunjukkan tegangan dan arus pada berbagai beban linier.

Gambar 1. Tegangan, arus, daya, pada berbagai jenis beban linier.

Seperti kita tahu, pada listrik, daya bisa diperoleh dari perkalian antara tegangan dan arus yang mengalir. Pada kasus sistem AC dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal, perkalian antara keduanya akan menghasilkan daya tampak (apparent power), satuan volt-ampere (VA)) yang memiliki dua buah bagian. Bagian pertama adalah daya yang termanfaatkan oleh

konsumen, bisa menjadi gerakan pada motor, bisa menjadi panas pada elemen pemanas, dsb; daya yang termanfaatkan ini sering disebut sebagai daya aktif (real power) memiliki satuan watt (W) yang mengalir dari sisi sumber ke sisi beban bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua adalah daya yang tidak termanfaatkan oleh konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering disebut dengan daya reaktif (reactive power) memiliki satuan volt-ampere-reactive (VAR) bernilai rata-rata nol. Untuk pembahasan ini, arah aliran daya reaktif tidak didiskusikan saat ini. Beban bersifat resistif hanya mengonsumsi daya aktif; beban bersifat induktif hanya mengonsumsi daya reaktif; dan beban bersifat kapasitif hanya memberikan daya reaktif.

Untuk memahami istilah “daya termanfaatkan” dan “daya tidak termanfaatkan”, analogi ditunjukkan pada Gambar 2. Pada analogi tersebut, orang menarik kereta ke arah kiri dengan memberikan gaya yang memiliki sudut terhadap bidang datar, dengan asumsi kereta hanya bisa bergerak ke arah kiri saja tetapi tidak bisa ke arah selainnya. Gaya yang diberikan dapat dipecah menjadi dua bagian gaya yang saling tegak lurus, karena kereta berjalan ke kiri maka gaya yang “bermanfaat” pada kasus ini hanyalah bagian gaya yang mendatar sedangkan bagian gaya yang tegak lurus “tidak bermanfaat”. Dengan kata lain, tidak semua gaya yang diberikan oleh si orang terpakai untuk menggerakkan kereta ke arah kiri, ada sebagian gaya yang diberikannya namun tidak bermanfaat (untuk menggerakkan ke arah kiri). Apabila dia menurunkan tangannya hingga tali mendatar maka semua gaya yang dia berikan akan termanfaatkan untuk menggerakan kereta ke arah kiri.

Gambar 2. Analogi: Usaha untuk menggerakkan kereta ke arah kiri.

Sama halnya dengan listrik, bergantung pada kondisi jaringan, daya tampak yang diberikan oleh sumber tidak semuanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen sebagai daya aktif, dengan kata lain terdapat porsi daya reaktif yang merupakan bagian yang tidak memberikan manfaat langsung bagi konsumen. Rasio besarnya daya aktif yang bisa kita manfaatkan terhadap daya tampak yang dihasilkan sumber inilah yang disebut sebagai faktor daya. Ilustrasi segitiga daya pada Gambar 3 memberikan gambaran yang lebih jelas. Daya tampak (S) terdiri dari daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Antara S dan P dipisahkan oleh sudut , yang merupakan sudut yang sama dengan sudut antara tegangan dan arus yang telah disebutkan di awal. Rasio antara P dengan S tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut . Apabila kita berusaha untuk membuat sudut semakin kecil maka S akan semakin mendekat ke P artinya besarnya P akan mendekati besarnya S. Pada kasus ekstrim dimana , , artinya semua daya tampak yang

diberikan sumber dapat kita manfaatkan sebagai daya aktif, sebaliknya , artinya semua daya tampak yang diberikan sumber tidak dapat kita manfaatkan dan

menjadi daya reaktif di jaringan saja.

Gambar 3. Segitiga daya

Faktor daya bisa dikatakan sebagai besaran yang menunjukkan seberapa efisien jaringan yang kita miliki dalam menyalurkan daya yang bisa kita manfaatkan. Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1, semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) artinya semakin banyak daya tampak yang diberikan sumber bisa kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah faktor daya (mendekati 0) maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah daya tampak yang sama. Di sisi lain, faktor daya juga menunjukkan “besar pemanfaatan” dari peralatan listrik di jaringan terhadap investasi yang dibayarkan. Seperti kita tahu, semua peralatan listrik memiliki kapasitas maksimum penyaluran arus, apabila faktor daya rendah artinya walaupun arus yang mengalir di jaringan sudah maksimum namun kenyataan hanya porsi kecil saja yang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pemilik jaringan.

Baik penyedia layanan maupun konsumen berupaya untuk membuat jaringannya memiliki faktor daya yang bagus (mendekati 1). Bagi penyedia layanan, jaringan dengan faktor daya yang jelek mengakibatkan dia harus menghasilkan daya yang lebih besar untuk memenuhi daya aktif yang diminta oleh para konsumen. Apabila konsumen didominasi oleh konsumen jenis residensial maka mereka hanya membayar sejumlah daya aktif yang terpakai saja, artinya penyedia layanan harus menanggung sendiri biaya yang hanya menjadi daya reaktif tanpa mendapatkan kompensasi uang dari konsumen. Sebaliknya bagi konsumen skala besar atau industri, faktor daya yang baik menjadi keharusan karena beberapa penyedia layanan kadang membebankan pemakaian daya aktif dan daya reaktif (atau memberikan denda faktor daya) tentu saja konsumen tidak akan mau membayar mahal untuk daya yang “tidak termanfaatkan” bagi mereka.

Perbaikan faktor daya

Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan memasang kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor pada jaringan tersebut. Kapasitor adalah komponen listrik yang justru menghasilkan daya reaktif pada jaringan dimana dia tersambung. Pada jaringan yang bersifat induktif dengan segitiga daya seperti ditunjukkan pada Gambar 3, apabila kapasitor dipasang maka daya reaktif yang harus disediakan oleh sumber akan berkurang sebesar (yang

merupakan daya reaktif berasal dari kapasitor). Karena daya aktif tidak berubah sedangkan daya reaktif berkurang, maka dari sudut pandang sumber, segitiga daya yang baru diperoleh; ditunjukkan pada Gambar 4 garis oranye. Terlihat bahwa sudut mengecil akibat pemasangan kapasitor tersebut sehingga faktor daya jaringan akan naik.

Gambar 4. Perbaikan faktor daya

Pada artikel ini telah dibahas pengertian dari daya dan faktor daya pada jaringan listrik. Perbaikan faktor daya dapat dilakukan dengan cara kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor.

Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).

Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.