Upload
hoangdang
View
224
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
Pengaruh Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan
Inventory Turnover Ratio Terhadap Return On Assets Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Periode 2009-2012.
MERIANA KURNIA
100462201108
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2014
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel Debt To Assets Ratio, Current
Ratio, Dan Inventory Tunover Ratio terhadap
Return On Assets pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-
2012 baik secara parsial maupun simultan.
Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Debt To Assets Ratio,
Current Ratio, dan Inventory Tunover Ratio.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Return On Assets. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Perusahaan
yang memenuhi kriteria sampel adalah 27
perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang berupa laporan
keuangan yang diakses dari situs resmi BEI. Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS V. 21.0.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
secara parsial variabel Debt to Asset Ratio (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets
dimana nilai -t hit < -t tab (-2.171 > -1.983),
Current Ratio (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets dimana nilai -t hit >
-t tab (–1.141 < -1.983) dan Inventory Turnover
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Assets dimana nilai t hit < t tab
(1.259 < 1.983). Secara simultan Debt to Assets
2
Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover
Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On
Assets dengan nilai F hit > F tab (3.727 >
2.696). Untuk uji R2 diperoleh adjusted R
2 0.071,
artinya 7.1% tingkat kesehatan dipengaruhi oleh
ketiga varibel tersebut. Sedangkan sisanya 92.9%
dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Debt to Assets Ratio, Current Ratio,
Inventory Turnover Ratio, dan Return On Assets.
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan industri manufaktur yang terus
mengalami perkembangan setiap tahunnya, menyebabkan
persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk
mempertahankan keberlangsungan usahanya setiap
perusahaan berusaha meningkatkan dan mempertahankan
kinerjanya.Salah satu alat analisis yang bisa digunakan
perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Kinerja
suatu perusahaan dapat diukur dari rasio profitabilitas
nya.dimana rasio profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam pelitian ini
rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On
Assets (ROA). Apabila rasio profitabilitas suatu
perusahaan meningkat maka kinerja suatu perusahaan
dapat dikatakan baik. Profitabilitas dapat dinilai
dengan rasio-rasio keuangan diantaranya adalah Debt to
Assets Ratio (DAR), Current Ratio (CR) dan Inventory
Turnover Ratio (ITR). Dalam penelitian Yahya (2011) dengan
judul “Analisis Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar
di BEI”, menyatakan Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh
terhadap profitabilitas. Sedangakan dalam penelitian Noor
dan Lestari (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Efisiensi
Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di
Bursa Efek Indonesia)”, menyatakan Debt to Assets (DAR)
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, maka terdapat
ketidakkonsistenan. Dalam penelitian Rahmawati (2011) dengan
judul “ Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover Ratio,
dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets (Studi
Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2009)”, menyatakan Current Ratio (CR)
berpengaruh pada profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian
Noor dan Lestari (2012) dengan judul "Analisis Efisiensi
Modal Pasar, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di
3
Bursa Efek Indonesia)”, menyatakan Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas, maka terdapat
ketidakkonsistenan. Dalam penelitian Rahmawati (2011)
dengan judul “ Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover
Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets
(Studi Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009)”, menyatakan Inventory
Turnover Ratio (ITR) berpengaruh pada profitabilitas.
Sedangkan dalam penelitian Fitri (2013) dengan judul
“Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan
Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaaan Otomotif dan
Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, menyatakan
Inventory Turnover Ratio (ITR) tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas, maka terdapat ketidakkonsistenan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan terhadap pada Return On Assets perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-
2012?
2. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-
2012?
3. Apakah Inventory Turnover Ratio berpengaruh
signifikan terhadap Return On Assets pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2009-2012?
4. Apakah Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover Ratio secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2009-2012
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Return On Assets
Menurut Prastowo (2005:91), Return On Assets
adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva)
yang dimilikinya. Rasio ini dapat dibandingkan dengan
tingkat bunga bank yang berlaku.
2.2 Debt to Assets Ratio
Menurut Darsono dan Ashari (2004:54), Debt to
Ratio adalah ratio yang menekankan pentingnya pendanaan
4
hutang dengan jalan menunjukan presentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan
dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat
kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada
kreditor. Nilai rasio yang tinggi menunjukan
peningkatan dari rasio yang tinggi menujukan
peningkatan dari resiko pada kreditor berupa
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua
kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang
tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi
yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden.
2.3 Current Ratio
Menurut Raharjaputra (2009:199), rasio ini
dihitung dengan membagi aset lancar (Current Assets)
dengan utang lancar (Current Liabilites). Seperti yang
telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa aset
lancar secara umum. Terdiri atas: kas dan setara kas,
surat berharga, piutang dagang, persediaan, biaya
dibayar dimuka, dan aset lancar lainnya. Utang lancar,
terdiri atas: utang dagang, utang bank, utang pajak,
uang muka pelanggan, dan lainnya. Rasio ini digunakan
sebagai alat ukur atas kemampuan perusahaan dalam
memenuhi utang atau kewajiban jangka pendeknya.
2.4 Inventory Turnover Ratio
Menurut Kasmir (2008:180), perputaran persediaan
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanam dalam persediaan (Inventory) ini
berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan
nama rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover).
Dapat diartikan pula bahwa perputaran persediaan
merupakan rasio yang, menunjukan berapa kali jumlah
barang persediaan diganti dalam satu tahun. Semakin
kecil rasio ini, semakin jelek pula sebaliknya.
2.3 Kerangka Pemikiran
H1
H H2
H3
N
H4
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
DAR (X1)
CR (X2)
ITR (X3)
ROA (X4)
5
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran,
maka hipotesis yang dapat diusulkan adalah :
H1: Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-
2012.
H2: Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap
Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
H3: Inventory Turnover Ratio berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
2009-2012.
H4: Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan
Inventory Turnover Ratio secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Return On
Assets pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2009-2012’
3. METODE PENELITIAN 3.1 Varibel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
3.1.1 Variabel Independen
Variabel independent dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Debt to Assets Ratio Rumus yang digunakan untuk mencari Debt to Assets
Ratio adalah sebagai berikut :
2. Current Ratio Rumus yang digunakan untuk mencari Current Ratio
adalah sebagai berikut :
Current Ratio =
3. Inventory Turnover Ratio
Rumus yang digunakan untuk mencari Inventory
Turnover Ratio adalah sebagai berikut:
6
3.1.2 Variabel Dependen Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Return On Assets dan rumus Return On Assets
adalah sebagai berikut:
3.2 Populasi Penelitian
populasi yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang ada di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dalam kurun 2009-2012 yaitu
sebanyak seratus tiga puluh satu.
3.3 Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah
27 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2009 hingga 2012. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
3.4 Metode Pengambilan Data
Adapun metode yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Studi pustaka. 2. Studi dokumentasi, data penelitian yang di peroleh
dari laporan keuangan perusahaan manufakturdari
situs resmi BEI, www.idx.co.id.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data skunder.
3.6 Metode Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan
aplikasi perangkat lunak (software) SPSS.V.21, dan
menggunakan teknik atau metode analisis sebagai
berikut:
1. Uji Statistik Deskriptif
2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Autokorelasi
3. Uji Multikolinieritas
4. Uji Heteroskedastisitas
3. Analisis Regresi Linear Berganda
4. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
7
2. Uji Simultan (Uji F) 3. Uji Koefisien Deteminasi
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
4.1.1 Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DAR (X1) 108 .094 .894 .40278 .193149 CR (X2) 108 .535 11.743 2.66389 2.117339 ITR (X3) 108 1.318 16.782 5.62198 3.111396 ROA (Y) 108 .012 .416 .15242 .105543 Valid N (listwise) 108
Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah
data yang dimasukkan dalam pengujian ini adalah 108
data. X1 dalam data ini adalah Debt to Assets Ratio
(DAR) memiliki nilai minimum 0.094, nilai maximum
sebesar 0.894, nilai rata-rata sebesar 0.40278 , dan
nilai standar deviasi sebesar 0.193149. X2 dalam data
ini adalah Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum
sebesar 0.535, nilai maximum sebesar 11.743, nilai
rata-rata sebesar 2.66389, dan nilai standar deviasi
sebesar 2.117339. X3 dalam data ini adalah Inventory
Turnover Ratio (ITR) memiliki nilai minimum sebesar
1.318, nilai maximum sebesar 16.782, nilai rata-rata
sebesar 5.62198, dan nilai standar deviasi sebesar
3.111396. Y dalam data ini adalah Return On Assets
(ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0.012, nilai
maximum sebesar 0.416, nilai rata-rata sebesar 0.15242,
dan nilai standar deviasi sebesar 0.105543.
4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Sebelum Data di Ln
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DAR (X1) CR (X2) ITR (X3) ROA (Y)
N 108 108 108 108
Normal Parametersa,b Mean .40278 2.66389 5.62198 .15242 Std. Deviation .193149 2.117339 3.111396 .105543
Most Extreme Differences Absolute .086 .205 .111 .141 Positive .086 .205 .111 .141 Negative -.055 -.163 -.083 -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .892 2.131 1.152 1.470 Asymp. Sig. (2-tailed) .403 .000 .140 .027
8
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014) Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji normalitas diatas
dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang dimasukan
dalam pengujian ini adalah 108 data. X1 dalam data ini
adalah Debt to Assets Ratio yang memiliki signifikan
0.403 > 0.05, yang berarti data berdistribusi normal
atau H0 tidak dapat ditolak. X2 dalam data ini adalah
Current Ratio yang memiliki signifikan sebesar 0.00 <
0.05, yang berarti data berdistribusi tidak normal
atau H0 ditolak. X3 dalam data ini adalah Inventory
Turnover Ratio yang memiliki signifikan sebesar 0.140
> 0.05, yang berarti data berdistribusi normal atau
H0 tidak dapat ditolak. Y dalam data ini adalah Return
On Assets yang memiliki signifikansi 0.027 < 0.05,
yang berarti data berdistribusi tidak normal atau H0
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel X1 dan X3
berdistribusi normal sedangkan variabel X2 dan Y
berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Setelah Data di Ln
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Ln_Y
N 108 108 108 108
Normal Parametersa,b
Mean -1.0369 .7391 1.5789 -2.1324 Std. Deviation
.53004 .66962 .55689 .75565
Most Extreme Differences
Absolute .088 .107 .045 .077 Positive .064 .107 .032 .063 Negative -.088 -.058 -.045 -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .912 1.111 .468 .795 Asymp. Sig. (2-tailed) .376 .170 .981 .552
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)
Dari tabel 4.3 diatas setelah data di logaritma
natural, maka dapat diketahui bahwa semua variabel X1,
X2, X3, dan Y memiliki nilai signifikan > 0.05, maka
H0 tidak dapat ditolak yang artinya data berdistribusi
normal.
9
4.1.2.2 Uji Autokorelasi Tabel 4.4
Hasil uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .312a .097 .071 .72832 1.731
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2 b. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)
Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi bebas autokorelasi, karena
nilai Durbin-Watson 1.731, dimana nilai DW berada
diantara 1.65 dan 2.35 (1.65 < DW < 2.35) yang
berarti tidak terjadi autokorelasi sehingga
persamaan regresi ini memenuhi syarat bebas
autokorelasi.
4.1.2.3 Uji Multikolinieritas Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -2.974 .290
Ln_X1 -.787 .362 -.552 .134 7.438
Ln_X2 -.339 .297 -.300 .125 7.977
Ln_X3 .175 .139 .129 .831 1.204
a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variable DAR
(X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0.134 > 0.10 dan
nilai VIF sebesar 7.438 < 10. Variabel CR (X2)
memiliki nilai tolerance sebesar 0.125 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 7.977 < 10. Variabel ITR (X3) memiliki
nilai tolerance sebesar 0.831 > 0.10 dan nilai VIF
sebesar 1.204 < 10. Dapat disimpulkan bahwa masing-
masing variable memiliki nilai tolerance > 0.10 dan
nilai VIF < 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
10
4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014) Gambar 4.1
ScatterPlot
Dari grafik scatterplot terlihat tidak adanya
pembentukan pola tertentu, titik-titik menyebar secara
acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y
maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:107). Uji
heterokedastisitas menggunakan analisis grafik memiliki
beberapa kelemahan. Disamping dapat memberikan
penilaian yang subyektif, metode ini juga sulit
diinterpresentasikan jika jumlah pengamatannya sedikit
(Suliyanto, 2011:97). Oleh karena itu diperlukan uji
statistik yang dapat menjamin keakuratan hasil. salah
satu uji yang dapat dilakukan untuk melihat apakah
model regresi bebas dari heteroskedastisitas yaitu
dengan uji Rank Spearman.
11
Tabel 4.6
Hasil Uji Rank Spearman
Correlations
Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Unstandardized
Residual
Spearman's rho
Ln_X1
Correlation Coefficient 1.000 -.905** .292** -.035
Sig. (2-tailed) . .000 .002 .719
N 108 108 108 108
Ln_X2
Correlation Coefficient -.905** 1.000 -.448** .069
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .477
N 108 108 108 108
Ln_X3
Correlation Coefficient .292** -.448** 1.000 -.078
Sig. (2-tailed) .002 .000 . .423
N 108 108 108 108
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient -.035 .069 -.078 1.000
Sig. (2-tailed) .719 .477 .423 .
N 108 108 108 108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014) Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa nilai
sig untuk variabel X1 (Debt to Assets Ratio) sebesar
0.719 > 0.05. Nilai sig variabel X2 (Current Assets
Ratio) sebesar 0.477 > 0.05. Nilai sig variabel X3 (
Inventory Turnover Ratio) sebesar 0.423 > 0.05. Karena
nilai sig dari masing-masing variabel lebih besar dari
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas
dari heteroskedastisitas.
4.1.3 Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.974 .290 -10.245 .000
Ln_X1 (DAR) -.787 .362 -.552 -2.171 .032
Ln_X2 (CR) -.339 .297 -.300 -1.141 .257
Ln_X3 (ITR) .175 .139 .129 1.259 .211
a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014)
Dari tabel 4.7 diatas diperoleh hasil persamaan
model regresi regresi berganda sebagai berikut:
Ln_Y = - 2.974 – 0.787LN_X1- 0.339Ln_X2+0.175Ln_X3
12
Keterangan :
1. Konstanta sebesar -2.974 menunjukkan bahwa apabila variabel independen ditiadakan maka Return On
Assets sebesar -2.974.
2. Koefisien Regresi Debt to Assets Ratio = -0.787 Koefisien regresi Ln_X1 (Debt to Assets Ratio)
menunjukan bahwa apabila Debt to Assets Ratio
mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan
mengalami penurunan sebesar 78.7, dengan asumsi
variabel dianggap konstan.
3. Koefisien Regresi Current Ratio = -0.339 Koefisien regresi Ln_X1 (Current Ratio) menunjukan
bahwa apabila Current Ratio mengalami kenaikan 1%,
maka Return On Assets akan mengalami penurunan
sebesar 33.9, dengan asumsi variabel dianggap
konstan.
4. Koefisien Regresi Inventory Turnover Ratio = 0.175 Koefisien regresi Ln_X1 (Inventory Turnover Ratio)
menunjukan bahwa apabila Inventory Turnover Ratio
mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan
mengalami penurunan sebesar 17.5, dengan asumsi
variabel dianggap konstan.
4.1.4 Uji Hipotesis
4.1.4.1 Uji – t (Uji Parsial) Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.974 .290 -10.245 .000
Ln_X1 -.787 .362 -.552 -2.171 .032
Ln_X2 -.339 .297 -.300 -1.141 .257
Ln_X3 .175 .139 .129 1.259 .211
a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
Dari 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X1 (Debt to
Assets Ratio) memiliki nilai t-hitung sebesar -2.171 >
-1.983 (t-tabel α = 0.05, df = (108-4) = 104).
Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.032 < 0.05, ini
menyatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang
berarti Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
13
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X2
(Current Ratio) memiliki nilai t-hitung sebesar -1.141
< -1.983 (t-tabel α = 0.05, df = (108-4) = 104).
Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.257 > 0.05, ini
menyatakan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima, yang
berarti Current Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X3
(Inventory Turnover Ratio) memiliki nilai t-hitung
sebesar 1.259 < 1.983 (t-tabel α = 0.05, df = (108-4) =
104). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.211 >
0.05, ini menyatakan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima,
yang berarti Inventory Turnover Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.4.2 Uji –F (Uji Simultan) Tabel 4.9
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5.931 3 1.977 3.727 .014b
Residual 55.166 104 .530
Total 61.097 107
a. Dependent Variable: Ln_Y b. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.9 diatas ANOVA atau analysis of
Varians, menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar
3.727 > 2.692 (F-tabel dengan df pembilang 4-1= 3,
df penyebut 108-4= 104 dan taraf signifikan = 0.05).
Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.014 < 0.05,
Maka H4 diterima dan H0 ditolak, yang artinya variabel
Debt to Assets Ratio, Current Ratio dan Inventory
Turnover Ratio secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .312a .097 .071
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
14
b. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa nilai
koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah
sebesar 0.071. hal ini menunjukan bahwa 7.1%. Return On
Assets dipengaruhi oleh Debt to Assets Ratio, Current
Ratio, Inventory Turnover Ratio. Dan sisanya 92.9%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil uji parsial, variabel DAR (X1)
dalam penelitian ini adalah Debt To Asset Ratio
berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2012. Berdasarkan hasil uji parsial,
variabel CR (X2) dalam penelitian ini adalah Current
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012. Kondisi ini mungkin
disebabkan aset lancar yang paling likuid perusahaan
besar tapi terdiri dari surat berharga yang kualitasnya
jelek yang dapat mengakibatkan nilai jualnya di bawah
nilai nominalnya, penagihan piutangnya tidak lancar dan
persediaan yang terlalu besar sehingga besarnya
komponen ini meningkatkan CR tapi mengindikasikan
adanya dana yang menganggur yang akan mengurangi laba
perusahaan. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel ITR
(X3) dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012. Hal ini mungkin disebabkan
penjualan pada perusahaan tidak sangat tergantung pada
persediaannya. Khususnya prsediaan barang jadi,
konsumen terlebih dahulu memesan model produk yang
disediakan perusahaan, setelah terdapat kesepakatan
antara perusahaan dan konsumen baru kemudian perusahaan
akan mmemproduksi produk yang dipilih konsumen tersebut
di pabrik. Artinya penjualan pada perusahaan ini
terjadi sebelum barang yang diminta konsumen di
produksi atau perusahaan menjual barang belum jadi,
sehingga ketika persediaannya belum ada tetapi
penjualannya telah terjadi. Jadi naik turunnya ITR
tidak mempengaruhi profitabilitas (ROA). Berdasarkan
hasil pengujian secara bersamaan atau simultan,
diketahui bahwa ketiga variabel independen, yaitu Debt
to Assets Ratio, Current Ratio dan Inventory Turnover
15
Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan pengujian
yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Debt To Asset Ratio berpengaruh signifikan
terhadap ROA pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2009-2012.
2. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2009-2012.
3. Inventory Turnover Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
4. Variabel DAR, CR dan ITR secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan sampel lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian
akan lebih valid dan bagus, misalnya memasukkan
semua perusahaan yang terdaftar di BEI kecuali
keuangan.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
menambahkan variabel–variabel lain yang dapat
mempengaruhi ROA, karena 92.9% ROA dipengaruhi
oleh variabel lain diluar dari variabel dalam
penelitian ini.
3. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk
menggunakan rasio keuangan yang berpengaruh
terhadap ROA dalam hal ini DAR untuk dapat
meningkatkan profitabilitas dalam perusahaannnya.
4. Investor atau calon investor disarankan untuk
menganalisis rasio-rasio keuangan yang berhubungan
atau mempengaruhi ROA agar tingkat pengembalian
atas investasi dapat dilakukan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami
Laporan Keuangan.Yogyakarta: Andi
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung:
Alfabeta
Fitri, Meria. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang dan
Perputaran Persediaan terhadap tingkat
profitabilitas perusahaan otomotif dan Komponen
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Negeri Padang. Padang. Diunduh tanggal
29 Oktober 2013
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuanagan. pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Jilid 1. Malang:
Bayumedia Publising
Noor, Aris Setia dan Berta Lestari. 2012. Analisis
Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Liquiditas,
Solvabilitas, Terhadap Profitabilitas. Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary.
Banjarmasin. Diunduh tanggal 29 Oktober 2013
Prastowo, Dwi & Rifky Julianty. 2008. Analisis Laporan
Keuangan. Konsep dan Aplikasi. Edisi kedua.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai
IFRS dan PSAK bagi pemula. Jakarta: PPM
Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Laporan
Keuangan dan Akuntansi.Untuk Eksekutif Perusahaan.
Jakarta: Salemba Empat
Rahmawati, Fitri Linda. 2011. Pengaruh Current Ratio,
Inventory Turnover dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Return On Assets. Universitas Negeri
Malang. Malang. Diunduh tanggal 23 Oktober 2013
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi
dengan SPSS. Yogyakarta: Andi
17
Sunyoto, Danang. 2011. Metode Penelitian Ekonomi.Alat
Statistik & Analisis Output Komputer Untuk
Mahasiswa dan Praktis. Yogyakarta: CAPS
Supianto, Dedy, dkk. 2012. Pengaruh Rasio Utang
Terhadap Profitabilitas. Diunduh tanggal 29
Oktober 2013
Trihendradi, Cornelius. 2009. Step by Step SPSS 16.
Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi
Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Dasar-Dasar Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wijaya, Tony. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Untuk Olah
& Interpretasi. Yogyakarta: Cahaya Atmaja
Wild, Jhon J, dkk. 2005. Finacial Statement Analysis.
Edisi 8. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat
Yahya, Syarief Dienan. 2011. Analisis Pengaruh Leverage
Keuangan Terhadap Provitabilitas pada Perusahaan
Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI. Fakultas
Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makasar.Diunduh
tanggal 29 Oktober 2013
http://www.idx.co.id/, Diunduh tanggal 12 Oktober 2013
18
Lampiran
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DAR (X1) 108 .094 .894 .40278 .193149 CR (X2) 108 .535 11.743 2.66389 2.117339 ITR (X3) 108 1.318 16.782 5.62198 3.111396 ROA (Y) 108 .012 .416 .15242 .105543 Valid N (listwise) 108
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DAR (X1) CR (X2) ITR (X3) ROA (Y)
N 108 108 108 108
Normal Parametersa,b Mean .40278 2.66389 5.62198 .15242 Std. Deviation .193149 2.117339 3.111396 .105543
Most Extreme Differences
Absolute .086 .205 .111 .141 Positive .086 .205 .111 .141 Negative -.055 -.163 -.083 -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .892 2.131 1.152 1.470 Asymp. Sig. (2-tailed) .403 .000 .140 .027
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .312a .097 .071 .72832 1.731
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2 b. Dependent Variable: Ln_Y
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -2.974 .290
Ln_X1 -.787 .362 -.552 .134 7.438
Ln_X2 -.339 .297 -.300 .125 7.977
Ln_X3 .175 .139 .129 .831 1.204
a. Dependent Variable: Ln_Y
19
Correlations
Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Unstandardized
Residual
Spearman's rho
Ln_X1
Correlation Coefficient
1.000 -.905** .292** -.035
Sig. (2-tailed) . .000 .002 .719
N 108 108 108 108
Ln_X2
Correlation Coefficient
-.905** 1.000 -.448** .069
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .477
N 108 108 108 108
Ln_X3
Correlation Coefficient
.292** -.448** 1.000 -.078
Sig. (2-tailed) .002 .000 . .423
N 108 108 108 108
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.035 .069 -.078 1.000
Sig. (2-tailed) .719 .477 .423 .
N 108 108 108 108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
20
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.974 .290 -10.245 .000
Ln_X1 -.787 .362 -.552 -2.171 .032
Ln_X2 -.339 .297 -.300 -1.141 .257
Ln_X3 .175 .139 .129 1.259 .211
a. Dependent Variable: Ln_Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5.931 3 1.977 3.727 .014b
Residual 55.166 104 .530
Total 61.097 107
a. Dependent Variable: Ln_Y
b. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .312a .097 .071
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
b. Dependent Variable: Ln_Y